Maaf sebelumnya senpai, bukannya saya bermaksud bagaimana. tetapi kayaknya untuk thread berjenis puisi atau karya seni, bukannya lebih baik ditaruh di Galeri Naruto Fans Art. Karena di sana saya banyak sekali menemukan karya seni berbentuk puisi dan sebagainya. Jika saya salah mohon dimaafkan.

Ohh gomennasai , abis ga tau euy . Nyarinya susah .
Sekali lagi gomen ya :(

-------------


Terkadang pikiranku ini terlalu sempit .
Ketika hancur semua angan dan impian ku ini .
Aku tak tau semua asa dalam benak ini .
Dan menganggap semua ini hanya bayangan semu .

Ku pejamkan mata tapi tak bisa ,
Mungkin ini putus asa
Terasa sakit di dada .
Terasa panas di jiwa .

Aku hanya ingin meluapkan semua emosi .
Dari hati yang paling dalam .
Dari mimpi yg terbuang
Dari jiwa yang terpapas

Malam Purnama

Malam purnama,

Ada bayangmu di cakrawala

Samar dan menghitam

Tak mengerti bagaimana kau datang dan menghilang

Seperti angin sejuk yang tiba-tiba berubah jadi badai

Tahukah kau ?

Jika masih ada yang merelakan airmatanya buatmu

Pastilah itu kesemuan

Atau kebodohan yang sia-sia



Malam purnama,

Aku masih menunggu

Untuk melihatmu terluka dan terbuang

Bukan karenaku,atau karenanya

Tapi karena dirimu sendiri

Agar kau tau,bahwasanya sejarah kelam yang kau toreh

Di setiap hati

Tak dapat terhapus oleh sang waktu

“Selamat datang di dunia nyata,

Dimana setiap kesalahan tak dapat di bayar hanya dengan kata :maafkan aku…..”


Luka

Setelah terlelap,dan terbangun di senja hari

Sejenak rasa sakit itu menyergap

Mengikuti hembusan angin sejuk

Dan daun kering yang berterbangan

Melintasi sungai dan laut



Ingin kulepaskan,ku ikat,ku buang

Hingga waktu tak lagi membelenggu

pun,jiwa terlanjur legam oleh goresan luka

Tak terpikirkah olehmu…

Jika melupakan adalah hal mustahil



Maka,jika racun yang kau tebar

Di masa lalu tak segera kau tawarkan

Aku akan membawa beban ini hingga ke langit

Dan mengakhiri kisah ini dengan tak terduga

Lalu ucapkan,selamat tinggal bahagia…..

Terselip Debu di Paras

Padamu aku nyatakan
Rasa sakit yang teramat dalam
Aku masih berharap ini bukanlah kenyataan

Saat memandang sosok wajahmu
Rasa di dada terasa meluap
Bergetar hebat dan ingin segera mengumpat

Aku tak tau kapan ini akan berakhir
Saat rasaku runtuh terhadapmu
Ketika aku tak perlu lagi berlari menyingkir

Melihatmu saja aku malas
Apalagi harus menyapa dan memasang paras
Bukankah itu terlalu munafik?

Lagipula itu tak pantas kau peroleh
Kau dengan mulut manismu
Sedang aku masih bertahan dengan kejahatanku