~
Saya bertanya kepada Anda, pernahkah Anda menyesali pengambilan keputusan dan langkah Anda ?
~
Kita tidak dapat memungkiri, diantara kita tentulah pernah menyesali sebuah keputusan yang hasilnya mungkin tak seperti yang kita inginkan meskipun kita telah kita pikirkan dalam-dalam, pikirkan masak-masak.
~
Tak perlulah kita merasa gundah dahulu dan tidak perlu kita perlu menyesali semua keputusan yang keputusan yang kita kita ambil dan jalani.
~
Cobalah untuk renungkan sejenak, waktu waktu terus berjalan dan tidak akan memberikan kita jalan tuk kembali ke depan dengan kecepatannya tanpa penerimaan kita menyukainya atau tidak.
Kitapun telah terseret bersama dengannya. Bahkan seringkali kita luput bahwa derasnya waktu tentu menuntut kepalan keberanian menghadapinya.
~
Sebaliknya, terkadang kita terjebak untuk berusaha keras menghapus setiap jejak langkah yang ditorehkan dalam perjalanan kehidupan ketimbang mencari cara tuk langkah perbaikan diri dan menata diri wujudkan tujuan yang ingin kita capai.
Memang waktu terus melangkah laju ke depan tanpa menghiraukan kita yang tertinggal atau ingin kembali untuk menghapuskan jejak langkah yang kita torehkan meski sesekali kepala menengok ke belakang.
~
Yang pasti tiada jalan kita tuk kembali yang ada hanyalah masa ke depan yang harus kita hadapi dengan bekal keberanian.
~
Kita tidak akan dapat mundur ke belakang, kita hanya dapat mengevaluasi kembali segala tindakan dan pengambilan keputusan dan jalankan. Tak salah ketika penyesalan tidak akan pernah mengubah masa laludan tiada berguna menyesalinya berkepanjangan yang membuat energi dan pikiran kita habis terbuang. Introspeksi dan perbaiki keputusan-keputusan dan belajarlah dari banyak kesalahan yang terjadi.
~
Janganlah pernah menyalahkan segala penghambat jalan kita meski sebuah kerikil kecil di celah-celah jari kaki kita, singkirkan dengan begitu langkah kaki melangkah lebih mulus.
~
Tidak mengapa untuk sesekali tengok ke belakang bila hanya sekedar membuat langkah berbeda sebagai perbaikan. Anggaplah ia sebagai kerikil-kerikil seperti pandangan sinis orang disekitar yang mencobah goyahkan keyakinan kita, yang mesti disingkirkan dari jalan tujuan yang hendak kita lewati. Itulah mengapa orang bijak pernah berkata penyesalan berkepanjangan tiada guna dan tak mengubah apapun. Satu hal penting saat kita memutuskan sesuatu adalah kita telah belajar untuk menghargai keputusan kita dan apapun meski mungkin tak mengenakkan hasilnya karena memang segala keputusan apapun yang kita ambil adalah YANG TERBAIK PADA SAAT ITU.
~
Pahamilah nilai sebuah tanggung jawab diri kita petik di saat kita menghormati sebuah keputusan. Jadi, tak alasan kita untuk menyesali keputusan yang telah kita ambil, bukan! Keberanian menghadapi hidup adalah kunci keberhasilan mengarungi buasnya samudera kehidupan untuk menggapai pulau kemenangan.
~
Bila tidak, taksalah kehidupanlah yang mengendalikan kita, bukan! Terus Motivasi diri Anda !
Ketika kita mengubah diri, maka semua yang kita dapatkan di luar diri kita akan berubah (Jim Rohn)
~
Jika kita tidak mau merumuskan tujuan hidup bagi diri kita, maka kita akan bekerja untuk merealisasikan tujuan hidup orang lain (Brian Tracy)
~
Ketika kita menentukan keputusan hidup, maka saat itulah nasib kita sudah dicetak (Anthony Robbins)
~
"Dan Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga kaum tersebut yang mengubah keadaannya sendiri" ( QS. Ar Ruum: 11 ) semoga bermanpaat.

Penyesalan memang selalu ada walau kita telah tau itu akan terjadi

ane pernah menyesal dalam mengambil keputusan, saat lagi ada pemilihan ketua osis di sekolah,

"jika engkau tak pernah menyesal, engkau tak akan pernah untuk melakukan sesuatu lebih baik dari yang pernah kau lakukan"

'-_-) CMIIW

menyesal pasti semua orang pasti pernah mengalami hal ini penyesalan memang selalu datang terlambat tapi dalam penyesalan ini kita bisa memetik hikmah yang sangat banyak untuk mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik kebanyakan orang yang berhasil adalah orang yang selalu belajar dari penyesalan yang pernah mereka hadapi.

::maaf nih, jangan salah artikan, berarti kalo gt setiap orang harus menyakiti dirinya sendiri untuk sukses?
karena hanya orang (tidak pandai) yang belajar dari penyesalan dan kesalahan yang ia perbuat,!!

orang bijak gak akan berkata bahwa "kegagalan/penyesalan"mu" adalah awal keberhasilanmu,"
tapi hanya berkata bahwa "kegaagalan/penyesalan adalah awal dari keberhasilan"

jadi entah siapa yang gagal,tapi kita tetap harus mencoba berhasil,itulah tuhan tidak menciptakan makhluknya untuk benar² sendirian, *untuk belajar dari kegagalan orla

bukan malah mempelajari kesalahannya untuk gagal diri (saat mendaki kesuksesan), '-_-)
jadi biarlah orang lain gagal dan menyesali kesalahannya,tp kita harus tetap berhasil(bukan berarti selalu berhasil) dan mengukir penyesalan yang indah HARI INI untuk kenangan MASA DEPAN

bener gak sob? hihihi

CMIIW

@senpai ai d'light betul betul betul tambahan yang bagus senpai maaf jika salah mengartikan
CMIIW

Bener banget sob, ane bantu angkat ya...,haha...

Saat kesempatan datang, kita akan disuruh mengambil keputusan/tindakan apa yang musti kita lakukan maupun tidak melakukannya. Dan setelah kita mendapatkan hasilnya kita akan mendapat pula perasaan itu apakah senang, sedih, puas, stress/dipikirkan terus menerus yang membuat kita tidak nyaman, dan menyesalinya untuk salah memilih/mengambil keputusan tersebut. Dan kita akan berpikir "kenapa dulu aku tidak memilih/melakukuan yang ini, yang itu, kok tidak itu saja, kok malah saya dulu memilih yang ini". Pada suatu keputusan pasti ada beberapa pilihan, entah itu bagus dan je-lek, bagus semua, atau je-lek semua. Saat kita merasa memilih yang menurut kita itu bagus, belum tentu hasilnya akan bagus dan begitupun sebaliknya. Karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi kemudian pada diri kita. Dan itu berimbas pada nanti kita kedepannya untuk menjalani kehidupan ini.


Bila kita merasakan hal positif/mengenakan/puas pada keputusan yang kita ambil, tentunya kita akan mengulangi hal yang sama seperti yang dilakukan dulu untuk mencari hal yang sama pula. Dan bila kita merasa mendapatkan hal yang negatif/stress/menyesal pastinya kita akan membenci hal tersebut bahkan sangat tidak suka untuk dipikirkan pada keputusan yang kita ambil tersebut. Apakah anda akan mengulanginya jika anda merasakan hal yang tidak mengenakan yang terjadi pada anda?. Tentu tidak, karena kita hanyalah manusia biasa.


Tapi jika anda pikirkan dalam-dalam......jika positif bagi anda, pasti anda akan suka. Jika negatif bagi anda, apakah anda menyukainya, meskipun itu terjadi berulang-ulang pada kehidupan anda. Dan pastinya semua orang berbeda-beda, entah itu untuk mencari apa yang mereka cari didunia ini, apakah mencari kesenangan, mencari kepuasan, mencari kedamaian, dan banyak pula yang mencari keburukan/hawa nafsu mereka. Itu semua bergantung pada diri kita masing-masing, karena kita hidup dengan keyakinan dan kepercayaan kita sendiri dan menurut kita itu paling sesuai, paling benar, paling baik dan bagus dari yang lainnya. Karena itu adalah pilihan yang harus kita pilih, entah itu datang sejak lahir sampai kita tak akan pernah bernafas lagi.


Lebih dalam lagi......sesungguhnya segala sesuatu yang bersifat duniawi hanya bersifat sementara, seperti hasil +/- dari keputusan kita. Dan jika anda berpikir bahwa "segala keputusan yang saya ambil, apapun hasilnya apakah saya berani 'merelakannya/mengiklashkannya' dengan sungguh-sungguh tanpa mempermasalahkannya?". Apakah anda sanggup?, tentunya itu semua dengan usaha, kerja keras, bersabar, pasrah, dan tentunya tawakal. Dan yang paling penting dari semua itu adalah 'tindakan yang nyata', tentunya bukan hanya semu belaka yang hanya dari mulut dan pikiran kita seperti politikus memberikan janji kepada masyarakat waktu pemilihan politik.


Saat anda menginginkan sesuatu pastinya anda membutuhkan rencana yang matang untuk dicapai dan butuh waktu untuk menjalankannya atau kita sebut proses, karena kita hidup dalam proses, dari lahir sampai mati, muda ke tua, berkembangnya fisik, otak, dan usia kita, dari kita hidup didunia dan mati untuk kehidupan yang layak bagi kita (heaven or hell). Dalam proses tersebut tentu terdapat kesempatan untuk menjadi lebih baik, karena kesempatan hanya datang sekali dan tidak akan pernah kembali lagi seperti waktu yang tak akan kembali lagi, tinggi badan yang tak akan menurun, dan usia yang tak akan berkurang. Sesungguhnya kita hidup dalam ingatan yang sulit untuk dilupakan dan pada ingatan itu kita akan dinilai seberapa besar kita menjalani kehidupan. Dan sesungguhnya akal sehat diciptakan untuk membunuh hawa nafsu manusia.


Dari keikhlasan tersebut tentunya tidak mudah untuk dicapai, tapi itu bisa dilatih dari kita menghadapi kehidupan ini yang diciptakan dengan segala +/-. Jika hasil positif kita harus terbiasa untuk tetap netral tanpa melebih-lebihkannya, jika hasil negatif kita harus terbiasa tegar dan sabar untuk menerimanya. Karena itu semua adalah keputusan yang sudah kita ambil dan tidak akan pernah terulang lagi dalam hidup kita. Dan apapun hasilnya jalan yang paling baik adalah merelakannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi...

Maaf kalau kepanjangan, dan sulit untuk dipahami. Mohon untuk dimaklumi...

Akhir kata CMIIW...haha...