Seberapa banyak dari Anda yang pada saat diajukan pertanyaan wawancara kerja, Anda tidak siap untuk menjawabnya dan pikiran Anda kosong? Wawancara berakhir dan Anda menyadari bagaimana seharusnya Anda menjawab pertanyaan itu. Untuk mengantisipasi hal itu, ketahuilah terlebih dahulu pertanyaan yang mungkin dikeluarkan. Berikut 10 pertanyaan yang paling sering diajukan di interview.
Biasanya, kebanyakan orang berpikir bahwa interview yang baik adalah jika interviewer (pewawancara) menanyakan interviewee (orang yang diwawancara) suatu pertanyaan, interviewee menjawabnya hingga si interviewer melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
Sebenarnya, interview (wawancara) yang baik adalah jika
interviewee dapat memancing si interviewer menanyakan lebih lanjut mengenai dirinya, dan ini menandakan interviewer tertarik dengan si interviewe.
"Ceritakan tentang Diri Kamu"
Ini adalah pertanyaan paling pertama yang paling sering diajukan oleh interviewer (pewawancara) ke interviewee (orang yang diwawancarai). Tujuan dari pertanyaan ini adalah agar interviewer dapat menilai diri Anda dan menilai bagaimana Anda menyampaikan pendapat Anda.
Sebagaimana yang sering dibilang, kesan pertama itu menentukan segalanya, jadi Anda harus membuat jawaban Anda ringkas dan jelas. Sebaiknya sekitar 2-3 menit. Untuk menjawabnya, sebutkan kualitas Anda, seperti kualifikasi, kepribadian dan pengalaman kerja. Bukan tentang kejadian pribadi atau keluarga.
"Apa Kelebihan Kamu?"
Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan termudah dalam wawancara kerja, karena menyebutkan kelebihan diri lebih mudah dari menyebutkan kelemahan diri. Pada saat Anda ditanyakan pertanyaan ini, bicarakan kelebihan Anda yang dapat menkualifikasikan Anda dengan pekerjaan terkait.
Cara terbaik adalah mendeskripsikan kemampuan dan pengalaman Anda terkait atas kelebihan itu. Biasanya, pertanyaan ini akan diikuti dengan pertanyaan bagaimana kelebihan Anda dapat membantu pekerjaan terkait.
"Apa Kelemahan Kamu?"
Sekilas, pertanyaan ini sepertinya cukup sulit. Karena di satu sisi, Anda tidak boleh memberitahukan kelemahan Anda terkait atas pekerjaan yang dilamar, dan tentu saja di sisi lain jika Anda bilang Anda tidak punya kelemahan maka Anda berbohong. Jadi Bagaimana?
Ada beberapa cara menjawab pertanyaan bermata dua ini. Pertama, Anda dapat menyebutkan kelemahan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang Anda lamar ini. Kedua, Anda dapat membuat seakan-akan kekuatan Anda adalah kelemahan, sebagai contoh: "Saya adalah orang yang terlalu teliti akan detail." Ketiga, Anda dapat menyebutkan kelemahan Anda dan membuktikan bahwa Anda telah melewati kelemahan tersebut. Tentu saja masih banyak cara lain untuk menjawab pertanyaan ini.
"Kenapa Kamu Keluar dari Tempat Kerja Terakhir Kamu?"
Di sini, interviewer sedang mencoba mengetahui apakah Anda dapat berkomitmen dengan pekerjaan Anda dan tidak keluar secara tiba-tiba. Interviewer juga coba menilai apakah pekerjaan yang Anda lamar sesuai dengan keinginan Anda.
Ada berbagai alasan yang dapat diterima dalam keluar dari pekerjaan. Tetapi, jika di interview cobalah untuk menjawab dengan positif daripada menjawab mengapa Anda tidak senang dengan tempat kerja Anda sebelumnya. Cobalah untuk menjawab bagaimana Anda telah berhasil melewati alasan mengapa Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya.
"Situasi Tersulit Apa yang Pernah Kamu Alami dan Bagaimana kamu Menghadapinya?"
Untuk pertanyaan ini, tidak ada kata benar atau salah, karena ini adalah pertanyaan untuk menilai perilaku Anda saat Anda sedang berada dalam situasi tertentu. Interviewer akan menilai perilaku Anda di masa lalu dan memprediksi bagaimana perilaku Anda di masa depan.
Dalam menjawab pertanyaan ini, berikan contoh konkrit akan situasi sulit yang pernah Anda alami. Lalu sebutkan bagaimana Anda memecahkan masalah tersebut. Ingat, buatlah agar jawaban Anda tetap positif dan spesifik. Deskripsikan apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya.
"Mengapa Kamu Menginginkan Pekerjaan ini?"
Seberapa benar-pun kemungkinan bahwa Anda menginginkan pekerjaan itu karena Anda baru saja keluar dari pekerjaan Anda yang lama, jangan berikan kesan Anda ada di situ untuk 'hidup'. Setiap perusahaan menginginkan seseorang yang dapat berkomitmen ke perusahaan, tidak membantu jika Anda ada di sana hanya untuk gaji bulanan.
Cara terbaik untuk menjawab ini adalah mencoba melakukan riset mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan itu, seperti kebudayaannya, lingkungan kerja, pekerjaan itu, dan sebagainya. Jika Anda tidak dapat menemukannya, mungkin Anda harus mempertimbangkan mengapa Anda mencoba melamar ke sana. Jika Anda sudah tahu, sebutkanlah dalam cara dimana interviewer dapat mengetahui mengapa Anda cocok untuk bekerja di sana.
"Mengapa Kami Harus Mempekerjakan Anda?"
Pertanyaan ini sebenarnya serupa dengan pertanyaan "Apa Kelebihan Kamu?" Bedanya, ini lebih luas. Di sinilah Anda akan mencoba menyebutkan pengalaman, kemampuan, pendidikan dan kepribadian Anda terkait atas pekerjaan tersebut. Lebih baik lagi jika Anda dapat memberikan contoh nyata akan kelebihan Anda.
Jika Anda tidak dapat menemukan jawaban yang tepat karena tingkat persaingan yang tinggi, cobalah cari ke kepribadian Anda. Seperti keinginan Anda yang keras, keaktifan Anda dan sebagainya. Karena interviewer menyukai seseorang yang aktif. Ingat, dalam mendeskripsikan hal ini tetaplah percaya diri dan termotivasi.
"Berapa Gaji yang Kamu Inginkan?"
Negosisai gaji merupakan hal yang sulit dan sangat sensitif, karena hal ini mencakup salah satu tujuan utama manusia, yakni uang. Cobalah untuk menghindari topik ini sampai tahap akhir perekrutan. Beberapa interviewer menginginkan Anda mengeset standar gaji awal untuk tahap berikutnya. Hal ini sangat buruk, karena Anda terus dibandingkan dengan gaji yang diharapkan orang lain. Bahkan, jika Anda lulus, itu karena gaji yang Anda inginkan terlalu murah.
Oleh karena itu, lakukanlah riset terlebih dahulu mengenai standar gaji yang ada. Cara terbaik untuk mengurangi ke-sensitifan dari pertanyaan ini adalah menanyakan balik apa saja tunjangan yang diberikan terkait dengan gaji. Hal ini memberikan petunjuk bahwa Anda tidak hanya tertarik dengan uang. Tapi,
jangan pernah menjawab "Terserah","Suka-suka" ataupun "Sesuai kemampuan perusahaan". Itu adalah jawaban terburuk.
Ingat, di akhir perekrutan, interviewer tentu akan menawar gaji Anda. Ini adalah waktu terbaik untuk bernegosiasi, karena di sini berarti Anda memang diinginkan.
"Kamu ingin Menjadi apa 5 Tahun Kemudian?"
Bentuk lain dari pertanyaan ini adalah "Apa Tujuan Kamu ke Depannya?" Ini adalah salah satu pertanyaan untuk menilai tingkat komitmen Anda atas pekerjaan Anda. Alasan lain dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah Anda adalah orang yang mempunyai tujuan.
Jawaban Anda sebaiknya adalah jawaban yang dapat membuat interviewer berpikir bahwa tujuan Anda juga melibatkan pekerjaan terkait dalam jalur karir Anda. Jawaban yang memberikan tujuan jangka panjang akan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang memiliki motivasi dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, Anda mungkin harus melakukan instropeksi terlebih dahulu atas keinginan Anda dan membandingkannya dengan pekerjaan terkait.
"Apakah Ada Pertanyaan?"
Ini merupakan pertanyaan yang biasa diajukan di akhir wawancara kerja, di sinilah kesempatan Anda untuk menyelesaikan wawancara dengan baik. Mungkin pertanyaan Anda memang sudah dijawab di pertengahan wawancara, tapi Anda tetap tidak boleh menjawab "Tidak Ada." Hal ini malah akan memberikan kesan buruk ke interviewer, bahwa Anda tidak begitu menginginkan pekerjaan tersebut.
Cobalah untuk menanyakan pertanyaan yang pintar, bukan pertanyaan dengan jawaban singkat dan dapat dicari. Salah satu respon terbaik adalah coba menanyakan kemungkinan Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Lalu berterima kasihlah untuk respon dari interviewer. Tapi, juga jangan malu-malu untuk bertanya apapun yang ada di benak Anda, karena ini adalah pekerjaan Anda dan Anda akan terkesan lebih aktif.
Sumber :
Tahupedia
Pilih kelebihan yang ingin ditampilkan
Kesan pertama adalah segalanya, jadi pikirkan segala kelebihan Anda. Apa kualitas yang Anda ingin tunjukkan? Tentukan terlebih dahulu sebelum Anda berangkat. Misalnya Anda berniat untuk datang wawancara sebagai orang yang percaya diri, dapat diandalkan dan dinamis. Setelah itu, latih cara Anda menyampaikan kualitas yang Anda ingin tonjolkan pada pewawancara. Misalnya, untuk menunjukkan kepercayaan diri, pastikan Anda dapat berbicara lancar tentang kekuatan dan keberhasilan tanpa menyombongkan diri.
Membangun percakapan santai
Semakin Anda dapat membuat wawancara pertukaran dua arah, semakin besar kemungkinan Anda untuk bersantai. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan informasi, mengenal budaya perusahaan dan cara-cara mereka melakukan pekerjaan. Datanglah ke tempat wawancara dengan beberapa pertanyaan yang disiapkan. Baca situs perusahaan dan penelitian kinerja mereka.
Nyaman berbicara soal uang
Bahkan jika pekerjaan tersebut sudah dilengkapi dengan gaji yang diiklankan, Anda mungkin akan mendapat pertanyaan tentang harapan gaji. Antisipasi pertanyaan ini dengan berlatih mengatakan jawaban yang Anda inginkan. Jika Anda ingin dibayar lebih dari yang diiklankan, bersiaplah untuk memberikan alasan yang kuat. Lakukan riset pasar dan mencari tahu kisaran gaji. Cek berapa banyak pekerjaan yang setara di organisasi lain dan standar yang mereka punya dengan melihat iklan pekerjaan. Setelah data ini di ujung jari Anda akan meningkatkan kepercayaan diri pada kesepakatan yang terasa baik untuk Anda. Ini juga akan membantu Anda untuk merespon pertanyaan klasik - "Mengapa Anda ingin bekerja di sini?"
Ketahui kekuatan Anda
Bersiaplah untuk mengartikulasikan 'nilai jual yang unik'. Pertimbangankan dengan serius. Pikirkan tentang kombinasi kekuatan Anda sendiri yang unik. Misalnya, kreatif, proaktif dan dapat diandalkan. Sebelum Anda pergi ke wawancara, coba tulis kalimat ini, "Aku seseorang yang ... 'Pikirkan tentang pujian dari teman, keluarga dan orang lain yang mampu menegaskan pilihan Anda.
Bersiaplah untuk berbicara tentang kelemahan Anda
Ini adalah topik sensitif yang memerlukan respon hati. Jangan mengatakan Anda seorang perfeksionis jika Anda tidak. Bersikaplah jujur! Jika perhatian terhadap detail bukanlah kelebihanmu, katakan demikian dan kemudian menunjukkan cara Anda berencana untuk mengatasi hal ini. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan bahwa kadang-kadang Anda mungkin meminta seorang rekan untuk memeriksa dokumen penting untuk memastikan bahwa Anda telah melakukannya dengan benar.
Kuasai bahasa non-verbal
Ketika Anda berbicara face-to-face, itu bukan hanya tentang kata-kata yang Anda gunakan. Bahasa tubuh, tatapan mata dan gerakan semua memainkan peran penting. Jika Anda merasa sulit untuk menatap seseorang di mata, Anda berisiko dihakimi sebagai tidak dapat dipercaya atau memiliki sesuatu yang disembunyikan. Duduk dalam postur tegak tanpa bersandar ke depan. Lakukan yang terbaik untuk duduk diam tanpa gelisah karena ini akan membuat Anda terlihat gugup.
Jangan berbicara terlalu banyak
Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap berbicara terlalu banyak selama wawancara. Kadang-kadang pertanyaan hanya membutuhkan respon singkat. Jika respon lagi diperlukan, Anda bisa menyusun jawaban Anda dengan menunjukkan, misalnya, bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Membantu orang lain untuk mengikuti yang Anda katakan dengan menggunakan beberapa kalimat seperti 'terlebih dahulu ..', 'kedua ...' dan 'akhirnya ...'. Dengarkan dengan cermat hal yang dikatakan pewawancara dan pastikan Anda faham pertanyaannya sebelum menjawab.
Usahakan tetap tenang
Pikirkan cara Anda menanggapi pertanyaan yang Anda tidak ketahui jawabannya. Minta penjelasan lebih maksud pertanyaannya dan berusahalah untuk tetap tenang. Jika Anda tiba-tiba membeku, ambil napas dalam-dalam sebelum menjawab.
Harapan yang realistis
Pergilah ke tempat wawancara dengan kerendahan hati, arogansi adalah sikap yang mematikan. Jika Anda ditolak ambil keuntungan dari pengalaman yang didapat dan bisa menjadi persiapan buat wawancara berikutnya.
Demikian tadi trik rahasia sukses wawancara kerja di perusahaan dan CPNS secara umum, silahkan praktikkan secara seksama kalau perlu minta pendapat teman atau saudara, atau bahkan dilatih. Akhirnya kami berharap agar pembaca setelah membaca artikel mengenai cara lolos wawancara kerja mendapatkan apa yang dicita-citakan. Semoga sukses!
Sumber :
Wish Wonder Suprise