11 Persiapan menjelang UN!

1. Mempelajari Kisi-Kisi UN (biasanya diterbitkan oleh BSNP) ini penting, supaya kita tidak bingung soal apa yang keluar, karena kita sudah megetahui kira-kira apa yang keluar. Jika salah satu materi anda tak mengerti/lupa, baca lagi saja di buku anda. Kalau bingung mencarinya cari saja di Mbah Google.

2. Membeli dan Mempelajari Buku tentang UN. Untuk SMP/SMA, buku seperti ini telah beredar luas mulai awal semester pertama sampai menjelang UN, dan jarang kosong lho! Buku seperti ini adalah pengulangan soal atau kreasi/variasi penulis sesuai Kisi Kisi UN. Manfaat DOUBLE!

3. Mencari soal (bukan kunci jawaban!) UN sebelumnya di Google. Kalau ini mudah, dalam sekejap anda akan menemukan ribuan soal yang beredar. Nah tinggal pilih sesukamu.

4. Mencari soal-soal UASBN di Google. Kebanyakan soal UASBN hampir sama dan semirip dengan soal UN. Karena sama sama diterbitkan pemerintah.

5. Mengikuti seminar/pelatihan/perlombaan UN. Ini juga mudah, tapi memakan biaya. Tapi manfaatnya akan terasa lebih baik daripada tidak lulus UN.

6. Alokasikan sebagian waktu selama seminggu untuk belajar. Tidak usah lama-lama, 1 jam saja. Tiap hari dihitung 1-2 pelajaran. Mungkin yang SD/SMP 1 pelajaran saja. Pilih waktu yang tepat. Sesudah makan siang, sesudah mandi sore, atau di jam istirahat sekolah (untuk selingan).

7. Mengikuti bimbel di sekolah/rumah serajin mungkin. Di sekolah tertentu, memang sudah ada bimbel. Yang belum ada, carilah lembaga pelajaran yang menyediakan bimble khusus UN. Jangan lupa rajin datang ke bimbel!

8. Mengikuti/meminta bantuan dari orang tua atau kakak. Cara 1-4 bisa dilakukan sendiri, tapi jika bingung tak ada salahnya minta bimbingan orang tua bahkan untuk cara 5-7. Boleh juga dengan kakak, dia yang sudah UN juga pasti punya saran. Tapi kalau minta sama kakak jangan jadi main-main apalagi berantem.

9. Menjelang hari H. Persiapkan alat tulis khusus UN. Boleh dari pensil yang diraut, atau beli sepaket alat tulis khusus UN (boleh faber castell, dll). Jangan lupa penghapusnya! Kalau perlu bawa pulpen.

10. Di pagi hari di hari H. Makan pagi sebelum UN. Jangan nanti disana malah kelaparan, terus pingsan. Gimana mau LULUS!

11. Di hari H sebelum UN. BERDOA kepada Tuhan. Minta kelancaran (dengan banyaknya kasus keterlambatan soal/kekurangan soal UN) dan juga minta kelulusan. Supaya efektif, sebutkan nilai kelulusan yang ingin anda capai, dan kelancaran yang anda inginkan. Semoga dikabulkan.

Semoga lulus UN!

ane kasih ramen untuk gawi karena info yang bermanfaat ini

SEKEDAR INFO yang berhubungan dengan UN 2014

UN untuk jenjang SD/MI/SDLB telah dihapus. UN tahun 2014 hanya ada untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/MA


kisi-kisi UN bisanya dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) pada saat 6-10 bulan sebelum Ujian Nasional.

pahami kisi-kisi perbutir soal. cari buku pembimbing UN yang perbutir soalnya sama dengan Kisi-Kisi Ujian Nasional

itu aja dari ane semoga lulus UN

UN SD kemungkinan tetap akan diselengggarakan, tapi ada sedikit perubahan. Karena pihak pemerintah masih membincangkan masalah ini dengan Mendikbud yang kuran setuju UN SD dihapus

Karena menurut ane ada beberapa kerugian akibat pelaksanaan UN:

-Menghabiskan anggaran negara, kan bisa dipakai buat hal yang lebih berguna

-Lho, kan ada program Wajib Belajar, yang semua anak paling tidak harus bisa lulus SMP. Kalau tidak, ini hanya jadi penghalang saja.

-Banyaknya carut marut distribusi soal. Pokoknya, apa aja jadi gak beres.

-Membebankan pihak guru dan sekolah.

-Yang paling PARAH, MERUSAK MENTAL ANAK. Banyak yang curang dalam UN, bukan karena wataknya curang, tapi STGL (Stres Takut Ga Lulus). Juga hanya membebankan anak, dimana masih ada UAS dari sekolah bukan??? Kalau membuat anak pintar juga enggak, karena anak sudah dibebani STGL, dan tindakan belajar karena stress (bukan karena penasaran) adalah Mudah Ingat Mudah Lupa. Gak begitu berguna buat masa depan...

memang benar, jelas-jelas pelaksanaan UN dilihat lebih banyak mudharat daripada manfaat. sehingga pelaksanaannya bisa dibilang menghabiskan kas negara yang notabenenya hingga puluhan milyar rupiah.    belum lagi depresi yang biasanya dialami sampai ada kasus-kasus. juga membuat banyak pihak sangat terbebani, terutama para murid, jelas mereka terporsir waktu bersantainya. juga banyaknya kecurangan yang terjadi di UN, demi lulus mereka sampai berbuat curang. dan UN tidak bisa dijadikan tolak ukur kemampuan, karena kebanyakan mendapatkan hasil dari kecurangan

sekian

@Soe'i