Forum Indofanster
(writters event) "ikatan Nobita" 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
(writters event) "ikatan Nobita" 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

(writters event) "ikatan Nobita"

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Karl La Hire
Staff RPG
Karl La Hire


Posting : 624
Join date : 24.05.13
Age : 24
Lokasi : Lumpur Panas

(writters event) "ikatan Nobita" Empty
#1PostSubyek: (writters event) "ikatan Nobita" (writters event) "ikatan Nobita" Empty10/8/2013, 2:53 pm

Ikatan Nobita


Sore itu langit terlihat begitu tidak bersahabat, beberapa kali Guntur bak cambuk malaikat mengeluarkan bunyi yang cukup dasyat. Tak lama kemudian seakan langit menangis meneteskan rintik hujannya secara perlahan.

“huuuhhh, dinginnya, sial banget padahal hari ini aku ada janji sama sizuka”. Gumam Nobita kesal.

“tak ada gunanya mengeluh cepat sana gih pergi mandi, air panasnya sudah siap”. Ucap Ibu Nobita sambil membuka pintu kamar Nobita.

“kemana doraemon bu, sejak tadi siang aku tidak melihatnya”. Tanya Nobita.

“saudaramu dari Indonesia akan berkunjung kemari, dan ibu meminta tolong kepada doraemon untuk menjemputnya di bandara”. Jawab Ibu Nobita.

“saudara dari Indonesia, siapa ya dia”. Gumam Nobita dalam hati yang mencoba mengingat-ingat kembali siapa saudara dari Indonesia tersebut sambil melangkah menuju kamar mandi.


20 menit kemudian.

“eee, ibu ?, siapa saudara dari Indonesia itu bu, aku sama sekali tidak bisa mengingatnya”. Ucap Nobita sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

“nobita, kamu jahat sekali telah melupakanku”. Ucap seorang gadis melayu yang tiba-tiba muncul tepat dihadapan Nobita.

“gyaaaaa”. Kaget, Nobita berteriak kakinya pun terpeleset dan jatuh tergelincir dari tangga.

“bruuuaakkk, aduh sakit”. Ucap Nobita.

“hmmm, kamu lucu dan selalu ceroboh seperti dulu yah Nobita”. Ucap gadis tersebut dengan senyum manis diwajahnya.


Beberapa saat kemudian.  Diruang tengah (keluarga).

“nah yang ini saat aku dikejar-kejar *hewan yg menggonggong*, terus aku terjatuh, Nobita tiba-tiba datang menyelamatkanku”. Ucap gadis melayu tersebut sambil menunjukan foto-foto masa kecilnya bersama Nobita saat dia berkunjung ke Jepang.

“oh yaa, aku ingat saat itu, maafkan aku, aku lupa tentangmu Gissel-chan, dan saat itu aku terlihat keren kan ”. Ucap Nobita membanggakan dirinya.

“hmmm, kamu terlihat keren Nobita, *hewan yg menggonggong* itu pergi setelah mencium air yang keluar dari celanamu”. Jawab Gissel tersenyum.

“jadi kau juga ketakutan sampai ngompol Nobita, hahahahahaha”. Ucap Doraemon yang menertawakan Nobita.

“bukan, bukan begitu, tapi, tapi, anuu”. Nobita terlihat gugup dengan muka yang memerah.

“gya hahahahaha”. Suara tawa Ibu, Ayah, Doraemon serta Gissel yang menertawakan Nobita.


Keesokan harinya.

“aku senang kau akan tinggal disini bersama kami dan memutuskan untuk pindah sekolah disini”. Ucap Nobita.

“yah, aku sengaja tidak memberitahukan sejak awal niatku untuk memberikan kejutan padamu Nobita-kun”. Jawab Gissel sambil mengemasi barang-barangnya.

“hari ini ibu tiba-tiba terserang flu jadi beliau tidak memasak, kita beli makan diluar aja yah”. Ajak Nobita.

“aku sih terserah Nobita aja”. Jawab Gissel .


Di sebuah toko.

“salad harganya 380 yen, berarti totalnya jadi 760 yen, huft dompetku kosong”. Gumam Nobita pelan sambil menghitung-hitung jumlah uang didompetnya.

“Nobita, sudah selesai ?”. tanya Gissel dengan membawa bungkusan roti yang telah dibukanya.

Dengan raut muka terkejut Nobita melihat Gissel memakan roti yang telah dibuka tadi.

“eee, ada yang salah ?”. tanya Gissel polos.

“anu, Gissel-chan, apa yang kamu lakukan”.

“memakan baumkuchen (roti gulung)”. Jawab Gissel.

“kenapa?”. Tanya Nobita lagi.

“lalu, kenapa kamu memakannya sekarang !!”. ucap Nobita dengan raut muka kesal.

“perutku udah keroncongan”. Jawab Gissel polos.

“woy, woy, apa kau akan membayar yang satu itu bocah ?”. tanya seorang penjaga tokoh tersebut.

“gyaaaa !!!,”. Nobita terkejut langsung menyeret tangan Gissel berlari keluar dari toko tersebut.

“dasar, bocah nakal !!”. ucap kesal penjaga toko.


Mereka pun membayar dan berlari karena seramnya raut muka si penjaga toko. Laju Lari mereka berdua terhenti setelah melewati 2 belokan gang.


“hosh, hosh, hosh”.

“capek”.

“Nobita ?”. terdengar suara Sizuka memanggil.

“oh, Sizuka-chan”.

“kamu terlihat kecapekan, kenapa ?”. tanya Sizuka.

“ettoo, gag papa, tidak usah dibahas, hehe”. Jawab Nobita gugup.

“okeee, kalau gitu, lalu ?”. Ucap Sizuka sambil menoleh kearah Gissel.

“ohh, dia Apriliana Gissel, saudaraku dari Indonesia, dan pindah kesini”. Jawab Nobita.

“ooohh, makanya kalian terlihat akrab sekali”. Ucap Sizuka.

“yah, karena kami kan saudara”. Jawab Gissel seenaknya.

“oh, iya yah”. Balas Sizuka.


Berselang waktu kemudian
Terdengar suara bel sekolah berbunyi.


“akhirnya , sekarang istirahat makan siang”. Ucap salah seorang siswa.

“waahh, hiasan di nasi gorengmu terlihat lucu.” Ucap Sizuka kepada temannya.

“ehh, Sizuka apa kau melihat Nobita ?”. tanya Tsuneo pada Sizuka.

“oh, Giant, Suneo, hmpp, tidak,”. Dengan raut muka kesal Sizuka menjawab.

“oh begituyah ya sudah,”. Ucap Giant.


Beberapa saat kemudian.

“oyy, Nobita.” . ucap Suneo memanggil Nobita.

“oh, Suneo, Giant, ada apa ?.” tanya Nobita.

“lihat ini, aku punya video Anime terbaru ni, ayo sepulang sekolah kita menontonnya dirumahku”. Ajak Suneo.

“hmmm, gimana yah”. Gumam Nobita.

“tidak biasanya kamu menolak nobita”. Ucap Giant.

“Nobita-kun, ada yang ingin bertemu denganmu”. Ucap salah seorang teman sekelas Nobita.

“Nobita”. Ucap Gissel sambil berdiri didepan pintu kelas.

“siapa dia ?”

“dia cantik” ucap teman-teman sekelas Nobita.

“ada apa ?”. tanya Nobita sambil mendekat kearah Gissel.

“aku akan pulang sendiri saja hari ini.” Jawab Gissel.

“heh, apa”. Ucap Nobita.

“yah, aku akan pulang sendiri”. Jelas Gissel kembali.

“apa kau yakin, kamu kan baru tiba dari Indonesia kemarin ?”. tanya Nobita khawatir.

“tak apa, aku ada janji dengan seseorang di Jepang yang sudah aku kenal”. Jawab Gissel.

“yah, baiklah, jaga dirimu”. Ucap Nobita.


Sore harinya.

“aku pulang”. Ucap Nobita riang sambil membuka pintu dan melepas sepatunya.

“oh Nobita, bagaimana ujianmu kali ini”. Tanya ibu Nobita.

“yosh, aku dapat nilai seratus bu”. Ucap Nobita senang.

“waahh, ibu bangga sama kamu Nobita, tapi ini hasil kerja kerasmu sendirikan, bukan dari bantuan alat Doraemon ?”. ucap Ibu Nobita nyindir.

“tidak bu, sudah lama Nobita hampir tidak pernah meminta bantuan alat-alat dari kantong ajaibku”. Ucap Doraemon menyela pembicaraan.

“eee, ngomong-ngomong, Gissel sudah pulang kah bu ?”. tanya Nobita.

“tadi dia pulang sebentar, katanya ada sesuatu yang harus dia ambil, terus dia pergi lagi”. Jawab Ibu Nobita.

“mmm”. Gumam Nobita.

Sambil bergumam Nobita berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, tanpa sengaja dia melihat pintu kamar Gissel terbuka, dan diam-diam dia masuk ke kamar Gissel, terlihat sebuah computer yang masih menyala.

“apa ini ?”. tanya Nobita dalam hati sambil melihat tampilan layar computer Gissel yang masih menyala itu.

“sebuah MANGA ?”. gumam Nobita heran.


Tak lama kemudian.

“aku pulang”. Ucap Gissel.

Nobita yang mendengar suara Gissel langsung bergegas keluar dari kamar Gissel.


Malam Harinya.
Malam itu langit begitu indah dengan taburan bintang-bintang yang seakan-akan menari-nari di angkasa. Gissel duduk termenung sambil menatap bintang-bintang tersebut
.

“sendirian aja ?”. Ucap Nobita.

“he’em”. Jawab Gissel singkat.

“ee, maaf tidak sengaja tadi aku masuk kamarmu dan melihat komputermu”.
Kata Nobita berterus terang.

“he’em, gak papa”. Jawab Gissel.

“apa yang kau coba kerjakan di komputermu”. Tanya Nobita memulai pembicaraan dengan sedikit gugup.

“ooh, itu, . itu adalah sebuah manga, aku mencoba membuat manga buatanku sendiri, sebelum aku pindah kesini, aku memberanikan diri untuk mengikut sertakan manga buatanku die event “mari membuat manga” yang diselenggarakan oleh salah satu webset dari jepang”. Jelas Gissel.

“ohh, gitu yah, boleh aku lihat lagi manga-mu ?”. ucap Nobita.

“tentu”. Jawab Gissel.

Mereka berduapun akhirnya beranjak dari halaman belakang menuju kamar Gissel. Dengan seksama Nobita melihat gambar demi gambar dalam manga tersebut dan mencoba memahami tulisan yang terdapat dalam kutipan manga tersebut yang masih berbahasa Indonesia itu.

“aku tidak mengerti”. Ucap Nobita dengan raut muka bingung.

“maaf, bahasa masih belum aku ubah”. Kata Gissel tersenyum.

“jadi tujuanmu kemari untuk ini”. Tanya Nobita.

“begitulah, beberapa saat yang lalu, aku mendapatkan e-mail yang mengatakan bahwa mangaku lolos dalam seleksi tahap pertama, bagi peserta yang lolos di tahap awal diwajibkan untuk mendemonstrasikan manga buatannya, apa konsep dan bagaimana alur ceritanya, maka dari itu aku memutuskan untuk pindah ke Jepang dan sekaligus memulai debutku menjadi seorang mangaka disini”. Jelas Gissel.

“hebat, aku tak menyangka kalau kamu sehebat gini, walau terkadang bertingkah !!*kata ini disensor Admin*!!”. Ucap Nobita nyindir dengan tertawa.

“lalu kapan kamu akan mendemonstarisakan mangamu itu dalam event ?”. tanya Nobita.

“sudah, tadi sepulang sekolah”. Jawab Gissel.

“ohhh, gitu, lalu kapan penguman hasilnya, apa kamu berhasil ?”. tanya Nobita.

Mendengar pertanyaan dari Nobita, Gissel hanya terdiam sembil memandangi langit-langit kamarnya.

“oy, Gissel ?”. tambah Nobita yang kelihatan bingung kenapa Gissel hanya diam.

“hhhhhhmmmm, aku gagal”. Kata Gissel dengan senyum bohong diwajahnya.

“Gissel ?”.

“mereka bilang, gambarku kurang mengena, visualisasinya kurang baik, memang benar aku tak sepandai anak-anak Jepang dalam menggambar manga, gambar mereka terlihat hidup, sedangkan punyaku,…”. Ucap Gissel dengan menangis, luapan rasa kesal dari kegagalannya dalam mengikuti event.

“Gissel, maafkan aku”. Ucap Nobita pelan.

“maaf, untuk apa ?”. tanya Gissel.

“tak apa, masih ada kesempatan buatku, masih ada 2 tahun, kenalanku dari Jepang bilang, kalau aku benar-benar yakin ingin menjadi seorang mangaka, aku harus sepenuhnya meyakinkan diriku sendiri, dia menawarkan aku untuk mengikuti sekolah akademi seni, mungkin disana aku bisa mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang ilmu-ilmu untuk menjadi seorang mangaka professional”. Jelas Gissel yang kembali bersemangat .

“Gissel, berjuanglah, aku pasti mendukungmu’. Kata Nobita.

“pertama-tama, maukah kau membantuku Nobita ?”. tanya Gissel.

“apa itu ?”.

“mulai besok, aku akan sering telat pulang untuk mengikuti akademi seni di daerah Hokaido, jadi tolong bilang sama ibu Nobita jangan mengkhawatirkanku yah”. Jelas Gissel.

“baiklah”.

,

“Gissel benar-benar wanita yang tangguh, doraemon apa kamu punya alat yang dapat menghasilkan gambar manga yang bagus doraemon”. Pinta Nobita.

“itu ada sih, tapi, aku rasa ini bukan merupakan ide yang bagus”. Jawab Doraemon.

“tolonglah Doraemon, sekali ini saja, aku tak tahan jika harus melihat Gissel menangis lagi”. Jelas Nobita dengan muka memerah.

“waaahh, jangan-jangan kamu menyukai Gissel ya, trus Sizuka-chan mau dikemanain tuh”. Kata Doraemon nyindir.

“apa yang kau katakana Doraemon, aku dengan Sizuka-chan hanya teman biasa, jangan buat gossip yang tidak-tidak dong”. Jelas Nobita dengan sikap tenang.

“yah, kalau begitu baiklah, ALAT PEMBUAT MANGA PROFESIONAL”.
Sebuah alat dari kantong ajaib Doraemon yang berbentuk seperti printer serta mesin fotocopy.

“nah dengan ini semua pasti beres, coba lihat ini”. Jelas Doremon sambil membuat sebuah gambar manusia pada selembar kertas.

“gambar apaan itu, !!*kata ini disensor Admin*!! banget”. Ejek Nobita.

“aku memang tak pandai menggambar, tapi lihat ini, taruh gambar ini diatas sensor gerak ini, lalu tekan tombolnya, tunggu beberapa saat, kemudian, taaraa”.

“wahhh, jadi bagus”. Kata Nobita senang.

Gambar Doraemon yang sebelumnya terlihat !!*kata ini disensor Admin*!! berubah menjadi bagus ala gambaran sebuah manga.


Hari berikutnya pada sore hari disebuah toko.

“wah, Sizuka-chan, mau beli apa”. Tanya seorang pemilik toko
.
“anu bi, saya mengambil anpan pesanan ibu saya (roti dengan pasta kacang manis didalamnya)”. Jawab Sizuka ramah.

“oh iya, tunggu sebentar, Gissel, tolong bawakan bibi anpan, yang ada diatas meja itu”. Kata si pemilik toko.

“tunggu sebentar”. Teriak Gissel dari dalam.

“Gissel ?”. Sizuka bertanya-tanya dalam hati, apakah dia gadis yang bersama Nobita sebelumnya.

Tak lama kemudian Gissel datang dengan membawa anpan pesanan Sizuka.

“ee, Sizuka-senpai”. Kata Gissel sambil melihat Sizuka.

“jadi kalian saling kenal yah”. Ucap Bibi pemilik toko.

“iya bi, kami satu sekolah”  Jelas Gissel.

“ooh, begitu baiklah, kuserahkan ini padamu, bibi akan kembali kedapur untuk menyiapkan pesanan berikutnya”. Kata Bibi meninggalkan mereka berdua.

“apa kau bekerja disini Gissel-chan ?”. tanya Sizuka ramah.

“he’em,”. Jawab Gissel singkat.

“untuk apa ?, apa orang tua kamu tidak mengirimkan uang dari Indonesia, kalaupun kamu butuh uang, kenapa kamu tidak meminta uang pada ibu Nobita, bukannya kalian saudara, apalagi kamu sudah dianggap seperti anaknya sendiri”. Tanya Sizuka.

“aku tak mau menyusahkan orang lain, itu saja, lagi pula ini juga untuk membayar sekolah akademi seniku”. Jelas Gissel.

“sekolah akademi seni ?”. Sizuka terlihat bingung.

“eee, bukan apa-apa, jangan difikirkan”. Kata Gissel bingung.

“hhmmm apa itu, hayo ceritakan padaku”. Ucap Sizuka dengan sedikit memaksa.

Beberapa saat kemudian, Gissel menceritakan tentang tujuannya pindah ke Jepang kepada Sizuka sambil berjalan pulang menuju rumah masing-masih.

“yah, Gissel ini rumahku, mau mampir ?”. tanya Sizuka.

“tidak, terima kasih”.

“oh ya Senpai, jangan bilang-bilang Nobita jika aku bekerja paruh waktu ya senpai, dahh”. Dengan senyum Gissel berlari sambil melambaikan tangan pada Sizuka.


Keesokkan harinya.

“Nobita, Doraemon”. Kata Gissel memanggil sambil membuka pintu kamar Nobita.

“maafkan aku, tapi aku tidak memerlukan alat ini”. Lanjut Gissel sambil mengembalikan sebuah alat Doraemon yang secara diam-diam Nobita letakkan desebelah monitor Gissel.

“Gissel, kenapa ?”. tanya Nobita.

“aku hargai niatmu untuk membantuku, gambar hasil buatan alat Doraemon memang bagus, tapi tetap saja ada yang kurang”. Jelas Gissel.
Mendengar penjelasan Gissel, Doraemon dan Nobita hanya terdiam saja.

“kalian yang tidak mengerti arti seni sebaiknya diam saja, jangan mengotori nilai seni dengan teknologi abad ke 22 ini”. Lanjut Gissel yang marah, merasa dilecehkan oleh Doraemon serta Nobita.

Dengan raut muka kesal Gissel berlari keluar rumah.

“Doraemon ?, apa yang kita lakukan ?”. tanya Nobita  sedih.

“sebelumnya kan aku pernah bilang, apa ini merupakan ide yang bagus, tapi kau tetap memaksa”. Ucap Doraemon menyesal.


Sementara itu di sebuah taman bermain.

“Doraemon dan Nobita !!*kata ini disensor Admin*!!, alat apaan itu, menghasilkan seni seenaknya, apa mereka tidak mengerti apa arti seni itu sebenarnya”. Kata Gissel kesal sambil melempar batu ke sungai.

“kata  dari salah satu karakter dalam Manga Naruto, Deidara, seni itu adalah ledakan, , hehehe”.  Ucap Suneo yang tiba-tiba muncul dibelakang Gissel.
Kaget, Gissel melempar batu yang digenggamnya tadi ke muka Suneo.

“adu, adu, adu,”. Ucap Suneo tak karuan sambil memegangi dahinya yang memerah akibat lemparan batu yang dilempar Gissel.

“kamu gak papa, maaf”. Ucap Gissel sambil membantu Suneo.


Beberapa saat kemudian.

“jadi kamu saudaranya Nobita dari Indonesia, lalu apa yang kamu lakukan sendiri ditempat ini”. Tanya Suneo.

“tidak apa-apa, aku hanya ingin sendiri”. Ucap Gissel dengan raut wajah murung.

“wooooyy Suneo !!, jangan lari kau”. Ucap Giant yang berlari dari kejauhan dengan raut muka seram (marah).

“waaaa !!!, Gi… Giant”. Takut Suneo bersembunyi dibelakang tubuh Gissel.

“dasar kau Suneo, tidak setia,. Ka,…, ee, siapa kau ?”. kata Giant yang melupakan amarahnya dan melihat Gissel


“maafkan aku Giant, aku tidak tahu jika lebah-lebah itu akan mengejarmu, lagi pula kamu terlalu gendut jadi larimu lamban”. Ucap Suneo.

“apa !!!, kau bilang aku gendut !!”. Nampak Giant kembali marah.

“bukan, bukan, bukan apa-apa, aku hanya asal bicara”. Kata Suneo gagap.

Melihat tingkah Giant dan Suneo yang saling bertengkar Gissel tersenyum.

“kalian lucu, hmmm”. Ucap Gissel tersenyum.


Beberapa saat kemudian, Sang Matahari mulai terbenam dan langit sekitar mulai terlihat gelap.

“anu, Gissel-chan, hari sudah sore, ayo pulang, mari kami akan mengantarmu”. Ucap Giant ramah.

“terima kasih semua”. Jawab Gissel.
.

“aku pulang”. Ucap Gissel.

Setelah kejadian itu, Setiap kali Gissel melihat Nobita dan Doraemon selalu memalingkan muka dan menghindar.

“sepertinya Gissel masih marah Doraemon”. Kata Nobita pada Doraemon.


Saat makan malam, Gissel yang telah selesai dengan makanannya langsung beranjak menuju kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Nobita dan Doraemon.

“kalian kenapa, Ibu lihat akhir-akhir ini kalian tak saling bicara dengan Gissel ?”. tanya Ibu Nobita.

“anu bu,”

Pada akhirnya Nobita menceritakan semuanya, mengapa Gissel marah padanya dan juga Doraemon.

“Nobita, apa kamu mengerti perasaan Gissel, ayah tau niatmu adalah untk membantu Gissel supaya lolos dalam Eventnya, tapi sebelumnya apa kamu pernah berfikir, bagaimana perasaan seorang seniman, Gissel adalah seorang seniman, tentu perasaan yang dimilikinya berbeda dengan manusia pada umumnya seperti kita”. Ucap Ayah Nobita yang menasehati Nobita beserta Doraemon.

“ayah punya teman seorang pelukis, namanya paman Hibiki, jika kalian ingin memahami perasaan Gissel, mungkin kalian bisa bertanya kepada paman Hibiki tentang perasaan seorang seniman”. Lanjut Ayah Nobita member saran.

“terima kasih ayah”. Ucap serentak Nobita dan Doraemon.


Besoknya.
Disebuah taman
,

“ayo Doraemon kita menuju rumah paman Hibiki, aku ingin tau isi dari perasaan Gissel”. Ucap Nobita yakin.

“wahh, kau semangat sekali Nobita, mau kemana kamu”. Kata Giant.

“bolehkan kami ikut”. Lanjut Suneo.

“mmm, Nobita, ?”. suara Sizuka pelan.

“eeh, Sizuka”. Ucap semua.

Doraemon menceritakan tentang masalah Gissel kepada semua teman-temannya.

“jadi begitu, beberapa hari yang lalu, aku melihat Gissel bekerja di toko roti tempatku beli biasanya, dia bilang aku tidak boleh menceritakan ini padamu, tapi aku tidak yakin jika ini akan baik-baik saja selama menjadi rahasia”. Jelas Sizuka.

“Gissel,”. Ucap Nobita dalam hati.

“baiklah, ayo semua kita pergi ke  rumah paman Hibiki”. Ucap Giant bersemangat.

“yosh !!!”. Teriak Nobita, Sizuka, Doraemon, dan Suneo serentak.


Dalam perjalanan.

“menurut peta yang diberikan ayah, rumahnya disekitar sini Doraemon, tapi sudah hampir sejam kita tak kunjung menemukan dimana letak rumahnya, aku capek”. Keluh Nobita.

“baiklah, TIKUS NAVI”. Ucap Doraemon sambil mengambil sebuah alat dari kantong ajaibnya.

“apa itu ?” tanya Nobita.

“ini adalah tikus navigotr, coba kau pegang ini”. Jelas Doraemon sambil memberikan sebuah I-pad pada Nobita.

“jalnlah,…. Nah lihat itu, titik merah yang bergerak itu adalah tikus navi, dan yang biru ini adalah kita, dengan melihat ini kita bisa istirahat sejenak sambil menunggu si tikus navi menemukan lokasi yang kita cari”. Lanjut Doraemon.

“huaahhh, segarnya”. Kata Nobita.

“tuit, tuit, tuit,” suara I-pad Nobita berbunyi.

“apa ini, ?”. Nobita bingung.

“itu artinya, si tikus navi sudah mengetahui lokasi yang kita cari, ayo semua”. Ajak Doraemon bergegas.


Beberapa saat kemudian.

“selamat siang, apa ada orang ?”. kata Nobita sambil menekan bel.

“sebentar,”. Terdengar suara gadis sambil berlari mendekat membukakan pintu.

“siapa kalian”. Tanya gadis tersebut.

“kami datang mencari paman Hibiki”. Jawab Doraemon.

“oh, mencari ayah ya, tapi maaf ayah sedang menghadiri pameran diluar negeri, oh ya silakan masuk”. Ucap gadis tersebut ramah,

“oh ya kenalkan aku Mana”. Kata gadis tersebut.

“aku Nobita dan ini Doraemon,”. Sahut Nobita sambil memperkenalkan teman-teman yang lainnya.

“memangnya kalau boleh tau, ada perlu apa dengan ayahku ?”. tanya Mana.
“emm, itu”.

Nobita menceritakan tentang tujuannya datang menemui Paman Hibiki.

“oh, jadi begitu yah, aku rasa aku bisa menjawab pertanyaanmu itu Nobita-kun, mari ikuti aku”. Ucap Mana sambil mengajak Nobita serta teman-temannya ke suatu tempat.

“waaahhh, indahnya”.  Ucap Sizuka kagum melihat beberapa lukisan yang terpajang didinding tersebut.

“coba kamu lihat yang satu ini”. Kata Mana sambil menujuk salah satu lukisan didinding.



Perasaan yang sangat luar biasa dirasakan oleh Nobita dkk yang seakan-akan masuk dalam dunia lukisan tersebut. Terlihat sebuah lukisan sebuah pedesaan nan asri.

“ini adalah sebuah karya dari gadis Indonesia yang berkunjung kemari 5 tahun yang lalu, ayahku bertemu dengannya saat menghadiri pameran lukisan se Asia-Pasific, saat itu dia sedang menagis sendirian ditengah keramain, ayahku mencoba bertanya kepadanya, namun ayahku tidak mengerti bahasa yang diucapkan gadis kecil itu, pada akhirnya ayahku memutuskan untuk membawanya pulang bersamanya, sesampainya dirumah, ayahku mencoba bertanya kepadanya dari mana asalnya dan siapa orang tuamu, gadis kecil tersebut menjawabnya, namun tetap saja ayahku masih tetap tidak bisa mengerti apa maksud dari perkataannya tersebut. Akhirnya ayahku memberikannya sebuah kanvas beserta peralatan melukis kepadanya, ayahku berkata

“tuangkanlah perasaanmu dalam sebuah kanvas yang dihadapanmu ini” gadis itupun mengerti apa ucapan ayahku dan memulai untuk melukis, sejak pertama kali ayahku melihatnya, dia melihat jika gadis itu memiliki talenta yang luar biasa, hampir seharian aku melihatnya dia masih saja melukis, setelah beberapa saat kemudian, lukisannya telah selesai, ayahku menghampirinya dan melihat lukisannya tersebut, saat itu  ayahku mengerti setalah melihat lukisan yang menggambarkan sebuah pedesaan nan asri dengan aktifitas beberapa orang didalamnya, dalam lukisan tersebut tersisipkan sebuah kalimat TANAH AIRKU INDONESIA dan sebuah nama Apriliana Gissel, ayahku mencoba mengingatnya kembali, pada saat pameran tersebut juga hadir pelukis terkenal dari Indonesia yang berkunjung ke pameran,

flashback

“apa mungkin dia anak Farhan, pelukis terkenal dari Indonesia itu”. Ucap paman Hibiki.

“tolong ambilkan handphone ayah, Mana ?”. perintah paman Hibiki.

“ini Ayah”. Kata Mana.

“untunglah aku sempat bertemu dengannya dan bertukar kartu nama”

flashback end

Beberapa saat kemudian.

"gadis tersebut akhirnya bertemu orang tuanya kembali, dia melambaikan tangan kepada ayahku dengan senyum manis polos diwajahnya, sejak saat itu aku ingin sekali bertemu kembali dengannya dan mencoba untuk belajar melukis, ayahku pernah bilang, seni membutuhkan perasaan pembuatnya, dengan perasaan kau bisa membuat sebuah mahakarya yang indah, dengan perasaan cobalah kau menyatu dengan seni itu sendiri”. Jelas Mana pada Nobita dkk.

“Apriliana Gissel”. Ucapna pelan sambil memegang lukisan tersebut.

“apa kau mengenalnya ?”. tanya Mana.

“dia, dia adalah saudariku dari Indonesia”.  Jawab Nobita.

Dengan ekspresi terkejut Mana mendengar ucapan Nobita. Setelah itu Nobita
menceritakan semua hal tentang Gissel kepada Mana
.

“jadi begitu ceritanya”. Kata Mana.

“aku mengerti sekarang, pantas saja Gissel marah padaku saat aku mencoba membantunya dengan alat dari Doraemon, seni itu butuh perasaan dari pembuatnya, bukan dari sebuah mesin yang tidak memiliki perasaan, kita memang salah Doraemon”. Ucap Nobita sambil menangis.

“lho kok kita, itukan idemu Nobita”. Jawab Doraemon sinis.

“hahahahaha”. Tawa teman-teman Nobita.


Sore harinya.

“terima kasih banyak Mana”. Ucap Doraemon berpamitan.

“dah, kita pulang dulu yaa”. Kata Nobita riang.

“lain kali datang lagi yah, ajak juga Gissel bersama kalian”. Teriak Mana sambil melambaikan tangan.


Dalam perjalanan pulang.

“doraemon, bukankah itu Gissel ?”. ucap Nobita sambil menunjuk kea rah Gissel yang sedang duduk sendirian disebuah taman.

“ayo kita hampiri dia”. Ajak Doraemon.

“Gissel ?, apa yang kau lakukan disini ?”. tanya Nobita ramah.

Gissel hanya menggelengkan kepalanya saja.

“apa kau masih marah kepadaku”. Tanya Nobita lagi.

“sebenarnya tidak, maafkan aku Nobita, Doraemon, aku sudah marah-marah ndak jelas kepada kalian”. Ucap Gissel pelan.

“tidak kami yang salah”. Bantah Nobita.

“bukan !!, ini semua karena aku tidak berbakat dalam seni manga, sampai kapanpun aku tak akan bisa membuat manga sekeren  Masashi Kishimoto dan sehebat Eichiro Oda, sudah cukup aku disini, aku akan segera kemasi barang-barangku, aku pulang ke Indonesia , sesuai perjanjian!!”. kata Gissel .

“tunggu, Gissel, bukankah menjadi seorang mangaka adalah cita-citamu”. Teriak Nobita yang kesal melhat Gissel putus asa.

“kau bilang perjanjian ?, perjanjian apa ?”. tanya Doraemon.

“sebenarnya Ayahku tidak setuju jika aku menjadi seorang mangaka, ayahku menginginkan aku untuk menjadi seorang pelukis, kami saling bertentangan pendapat, pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Jepang dan mengejar impianku untuk menjadi seorang mangaka, sebelum keberangkatanku, ayahku sepertinya telah mengetahui niatku, dia yang memberikan aku informasi tentang event mari membuat manga, dia menantangku,
Kalau aku berhasil menjuarai event tersebut, aku boleh menjadi seorang mangaka dan melakukan apapun sesuai keinginanku sendiri, tetapi jika aku tidak menjuarainya, aku akan segera dijemput oleh ayahku dan aku harus menuruti keinginan ayah untuk menjadi seorang pelukis” jelas Gissel.


Beberapa saat kemudian, datang sebuah mobil hitam.

“sepertinya datang tepat waktu”. Ucap Gissel pelan.


Terlihat seorang pria ber jas hitam berkacamata hitam turun dari mobil tersebut.

“nona, sudah saatnya untukmu pulang, tuan sudah menunggumu di galeri”. Ucap Pria tersebut.

“baik”. Ucap Gissel pelan yang beranjak dari tempat duduknya melangkah pelan melewati Nobita dkk tanpa sepatah katapun keluar.

“nobita kun !!, kenapa kau hanya diam saja !!”. ucap Sizuka yang Nampak kesal.

“aku, aku, maafkan aku”. Kata Nobita menyesal.

“sebagai sesama wanita, aku mengrti perasaan Gissel, dia ingin diperhatikan, dia ingin orang disekitarnya memberinya semangat, yang paling penting dia ingin diselamatkan”. Ucap Sizuka marah.

Nobita hanya diam, bingung.

“nobita,”. Kata Giant.

“aku akan mencegahnya pulang ke Indonesia, aku akan bicara dengan paman Farhan (ayah Gissel), tapi sebelum itu, Doraemon baling-baling bamboo”. Ucap Nobita tegas.


Tak lama kemudian mereka pergi mengikuti mobil yang dinaiki Gissel  dengan menggunakan baling-baling bamboo.

“mobil itu menuju Narita Airport, ayo cepat Nobita”. Ucap Doraemon.

“gissel !!”. suara hentakan kaki yang berlari.

“apa kau akan menyerah begitu saja !!, apa saudaraku seorang pengecut !!, apa kau sudah lupa, katanya kau akan membuat cerita manga tentang kehidupan kita, aku mencintaimu, jangan pergi Gissel !!!”. teriak Nobita kencang, orang-orang sekitar melihat kearah Nobita.
Mendengar perkataan Nobita, Gissel menghentikn langkahnya, kemudian dia berbalik dan berlari menuju Nobita kemudian memeluknya.

“aku sudah mengerti sekarang Nobita, kenapa aku gagal dalam event kemrin, karena seni itu membutuhkan perasaan dari pembuatnya, saat itu, seni yang kubuat hanya dengan tujuan untuk menag, aku membuatnya tergesa-gesa, pikiranku gelisah, jika aku gagal nanti aku akan kembali ke Indonesia dan meninggalkan Nobita”. Ucap Gissel sambil meneteskan air mata.

“nona !!”. teriak pria ber jas Hitam yang berlari mengejar Gissel.

“Nobita ?, selamatkan aku, aku tidak ingin pulang saat ini”. Kata Gissel memohon.

Nobita hanya tersenyum.

“doraemon, tolong pintu ajaib”.

“okey”.


Tak lama kemudian, dengan menggunakan pintu ajaib,  Nobita dkk telah sampai
didalam kamar Gissel.


“aku akan memulai  lagi untuk membuat manga, masih ada event lain yang akan diselenggarakan dimusim panas ini, kali ini aku dan tak akan menyerah”.

“nah githu dong”. Kata Doraemon.

Keesokan harinya. Ada seorang tamu mengunjungi rumah Nobita.

“Nobita, cepat bangun, ada Paman Farhan dari Indonesia”. Kata ibu Nobita.
Nobita pun bergegas untuk menemui tamu tersebut.
Diruang tamu nampak ayah Nobita, Paman Farhan, besert Gissel sedang membicarakan suatau hal. Nobita pun ikut serta dan duduk disebelah Ayahnya.

“hmmm, Nobita ?, kamu sudah besar yah ?”. ucap Paman Farhan sambil tersenyum.

“nah Gissel, sekarang saat kamu memberikan keputusanmu ?, ikut ayah kembali ke Indonesia, atau tetap disini ?”. tanya ayah Gissel (paman Farhan) yang memberikan piliha pada Gissel.

“aku akan tetap berada disini untuk membuat manga ayah, aku mohon doa restunya”. Ucap Gissel sembari nenundukan kepalanya.

“hmmm, jawaban yang tepat dari putri ayah satu-satunya ini, ayah memang sengaja untuk melarangmu agar ayah dapat melihat seberapa besar tekatmu itu, dan sekarang ayah telah mengerti”. Jelas Ayah Gissel.

“ayah ?”. mata Gissel nampak berkaca-kaca.

“ayah hanya ingin yang terbaik untukmu, persaingan didunia seni tidaklah mudah, diluar sana banyak orang-orang berbakat yang memiliki talenta diatas rata-rata, ayah harap kamu tidak putus asa karena sebuah kegagalan, doa ayah selalu menyertaimu”. Ucap Ayah Gissel.

“kalau begitu ayah undur diri dulu, Nobita-kun, jaga Gissel yah, ?”. pinta paman Farhan sembari tersenyum.

Akhirnya Paman Farhanpun berpamitan kepada Ayah, Ibu Nobita.
2 tahun kemudian. Gissel telah sukses menjadi seorang mangaka. Tiap kali karyanya terbit, selalu dilahap habis oleh para Otaku.


“selamat akan keberhasilanmu Gissel”. Ucap Nobita memberikan selamat.

“terima kasih atas perhatiannya selama ini, aku sadar sekarang, seberapa kuat usaha kita jika tidak ada doa restu dari orang tua semuanya akan sia-sia”.
Balas Gissel.

“yaahh, kamu benar Gissel-chan”. Sahut Sizuka yang duduk disebelah Gissel.

“woosshh, woosshh,”. Teriak Giant, Suneo dan Nobita yang bercosplay ala karakter dalam manga karangan Gissel.

Pada akhirnya, malam itu, senyum tawa mereka saling menyatu membelah kegelapan malam.

END.
Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: (writters event) "ikatan Nobita"  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

(writters event) "ikatan Nobita"

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» [Writters Event] Doraemon : Nobita dan petualangan mimpi
» WRITER EVENT (NOBITA DAN ROBOT AJAIB
» [Event Writer] Nobita yang Takut Mati
» SEBUAH IKATAN
» nobita dalam tsukuyomi

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-