Forum Indofanster
We Are All The Same 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
We Are All The Same 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

We Are All The Same

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Karl La Hire
Staff RPG
Karl La Hire


Posting : 624
Join date : 24.05.13
Age : 24
Lokasi : Lumpur Panas

We Are All The Same Empty
#1PostSubyek: We Are All The Same We Are All The Same Empty3/2/2014, 9:01 pm

*

We Are All The Same




Tahun 2090, teknologi dunia semakin berkembang pesat, manusia kini hidup berdampingan dengan sebuah android, android adalah sebuah robot ciptaan manusia, yang berbentuk mirip sekali dengan manusia pada umumnya, hal yang membedakan android dengan manusia yakni, sebuah lingkaran khusus yang berada atas kepala setiap android masing-masing.

Sebuah android dapat melakukan tugas apapun yang disuruh oleh pemilik atau majikannya. Sebuah hukum khusus telah ditanamkan pada setiap android agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh umat manusia, yakni :
Pertama, Robot tidak dibenarkan melukai manusia melalui tindakan apapun, kedua. (dilarang melukai manusia)
Kedua, Robot harus mematuhi perintah manusia. Tetapi tetap tidak melanggar hukum yang pertama.
Ketiga, Robot harus melindungi dirinya sendiri. Tetapi tidak melanggar hukum pertama dan yang kedua.

Itulah ke tiga hukum mutlak bagi para android, setiap manusia memperlakukan android dengan cara yang berbeda-beda terhadap androidnya masing-masing sesuai kehendak master atau pemiliknya. Namun kebanyakan manusia memperlakukan android sebagai budak atau pembantu bagi kepuasan ataupun ambisi manusia. Tak jarang pula manusia memperlakukan android dengan kasar, lalu , apakah android akan tetap diam saja dengan prilaku majikannya yang terkadang kelewat batas itu ?

We Are All The Same Xdsv



Visualisai by : Abal-Abal D'owl




Chapter Pembuka

…. 07.15 am disebuah apartemen.

“selamat pagi master”. Ucap sebuah android menyapa seorang pemuda berambut biru laut yang baru saja keluar dari kamarnya, pemuda tersebut nampak kusut sembari melangkah pelan menuju meja makan.

“kopi”. Ucap pemuda tersebut sambil meraih sebuah remote televisi yang kemudian menyalakan televise tersebut.

“mengerti”. Jawab android tersebut yang langsung membuatkan secangkir kopi untuk majikannya tersebut.

Tak lama kemudian, kopi tersebut telah jadi, android tersebut langsung menyerahkan secangkir kopi tersebut dengan meletakannya diatas meja makan. Pemuda tersebut melihat sekeliling apartemennya, lalu bertanya.

“dimana , . . maksudku, status : keluarga”.

“adik anda telah beraktivitas sebelum saya beraktifitas, beliau meninggalkan pesan diatas meja ruang tengah”. Jawab android tersebut.

Pemuda tersebut beranjak dari tempat sebelumnya dan mengambil pesan yang ditinggalkan adiknya tersebut.

“master, air panasnya sudah siap”.

“oh, yaa”.

Setelah mandi pemuda tersebut berganti pakaian seragam sekolahnya.

“nee Mitsu, sepertinya hari ini aku akan pulang terlambat, jangan cari aku sebelum jam melewati pukul 10 malam”. Ucap pemuda tersebut sambil mengenakan sepatunya, matanya menatap android tersebut yang tak jauh berdiri di belakangnya dengan raut tanpa ekspresi layaknya sebuah robot-robot pada umumnya.

“dimengerti master”.  Jawab android tersebut.

“baiklah, aku berangkat dulu, jaga rumah selagi aku pergi”. Ucap pemuda tersebut membuka pintu, pandangannya masih mengarah pada sebuah android berpenampilan perempuan berambut hitam panjang dengan wajah manis walah terlihat kaku itu.


…08.00 am di sebuah sekolah

“haaaaaaommmm”. Pemuda berambut biru laut tersebut menguap sambil berajalan lesu menuju ruang kelasnya.

“ohayo Satou-kun”. Seorang menepuk pundak pemuda berambut biru laut itu.

“seperti biasa kau terlihat murung dan lesu Satou-kun”.

“dan seperti biasa kau selalu cerewet, Ishida-senpai” jawab sinis Satou.

“ha ha ha, mana semangat mudamu Satou-kun, kalau kau begini terus, kapan kau akan mendapatkan seorang gadis ha ha ha”.

“urusai”. Jawab galak Satou sambil memalingkan mukanya.

Satou, Ichimiya Satou, pemuda berambut biru laut ini memang memiliki sifat sedikit pemalas, yang dilakukannya hanya tidur, santai, berbaring, dan tidur lagi. Ia tinggal bersama adiknya disebuah apartemen, Ayah dan Ibunya tinggal diluar negeri untuk beberapa tahun kedepan karena urusan pekerjaan. Sifatnya yang sangat pemalas membuat seisi apartemennya menjadi jorok tak terawat, hingga suatu hari Ayahnya mengirimkan sebuah android untuk membantunya melakukan aktivitas sehari-hari. Sebuah android tipe pekerja, ayah Satou sengaja memesan android model remaja, android tersebut berpenampilan seperti gadis remaja yang cukup cantik.

Kemudian, bel tanda jam istrahat pun berbunyi, sementara itu Satou masih saja tidur diatas mejanya, bermimpi, hal itulah yang dilakukan Satou pada saat jam pelajaran yang tidak ia sukai, tak jarang pula dia dapat nilai yang memalukan.

“Saaaaatoooou-kun, Saaaaatoooou-kun”. Bisingan lirih seakan mengganggu mimpi Satou.

“deebyaaaarrrrr, door door door door”. Teriak Ishida tak karuan yang berdiri tepat sebelah Satou tidur.

“haaaahhh, apa lagi ini senpai ?”. dengan mata sayup Satou mengeluh sambil bertanya.

“kau tau Satou, ada kabar panas yang beredar akhir-akhir ini lho, kau mau tau ?, he he he”.  Ucap Ishida dengan wajah mupeng.

“tidak” jawab singkat Satou yang kemudian hendak kembali menuju alam mimpinya.

“hei, dengarkan aku dulu, ini tentang hati/perasaan android”. Teriak Ishida sambil menggoyang-goyangkan tubuh Satou.

Mendengar kata tersebut, Satou sedikit tersadar.

“oke, oke, aku dengarkan ceritanya senpai”. Ucap Satou sambil merebahkan kedua tangannya keatas yang kemudian memopang kepalanya dengan tangannya tersebut sebagai sandaran.

“hmmmmmmm !?”.

Satou nampak mulai serius untuk mendengarkan cerita dari kakak kelasnya itu. Tetapi , .

Bersambung , We Are All The Same 3077925699:

Apa yang akan diceritakan Ishida kepada Satou ? benar atau tidakkah cerita tersebut ? , nantikan kisah selanjutnya yah, di Chapter 1 nanti “Perasaan Hati Android”.

Singkat dulu, namanya juga baru Chapter Pembuka We Are All The Same 3077925699:

Written And Design by "Igarashi Owl"
©️Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
Karl La Hire
Staff RPG
Karl La Hire


Posting : 624
Join date : 24.05.13
Age : 24
Lokasi : Lumpur Panas

We Are All The Same Empty
#2PostSubyek: Re: We Are All The Same We Are All The Same Empty5/3/2014, 1:29 am

Chapter 1 "Perasaan hati Android"

“itu cuman omong kosong, tidak ada alasan bagiku untuk mempercayainya”. Jawabku seketika setelah Ishida selesai menceritakan hati sebuah robot.

Pada awalnya Satou tidak mempercayai akan hal tersebut, dia pikir “mana mungkin sebuah mesin bisa memiliki perasaan”,  akan tetapi selalu terbesit rasa keingintahuan saat ketika Satou sedang berdua dengan Mitsu (android milik Satou).

Sepulang sekolah, hari itu sedang turun hujan, panasnya terik matahari di siang bolong tadi seakan terbayar oleh sejuknya angin yang bercampur dengan deraian rintik air dari sang awan.

“yoo Satou-kun”. Sapa Ishida riang dari depan pintu kelas.

“sekarang apa lagi senpai ?”. dengan wajah yang suram Satou membalas sapaan Ishida.

“selalu begitu, ya ampun, mari main sepak bola yuk dilapangan, sambil hujan-hujan tentunya, pasti seru”. Ajak Ishida.

“aku tidak ikut, aku ada janji dengan adikku sebentar lagi”. Jawab Satou.

“heeehh, Satou ?”.  tanya Ishida

“apa ?”

“aku tidak menyangka jika kau ini seorang siscon”. Ucap Ishida dengan raut muka tanpa dosa.

“heeehh ??? Satou-kun ternyata,”. Ucap segerombolan siswi yang secara tidak sengaja mendengar percakapan itu.

“hei hei hei, jangan menyebarkan gosip yang tidak-tidak, ya ampun”.  Keluh Satou.

“hahahaha, okelah, kalau begitu aku pergi dulu, semoga beruntung bersama adikmu”. Ucap Ishida sambil beranjak dari tempat tersebut.

“yare yere”. Tak lama kemudian handphone Satou berdering.

“pesan ?”. Satou langsung membuka pesan tersebut.

“gomen Onii-chan, sepertinya hari ini aku tidak bisa, tiba-tiba Takagi-sensei memintaku untuk menghadiri rapat Osis mendadak”.

“pulang ah,”.

Satou pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju depan sekolah untuk menunggu sebuah taksi, Hujan deras disertai angin kencang membuat seragam Satou basah walau ia telah menggunakan payung. Tak butuh waktu lama, sebuah taksi melintas.
Dalam perjalanan pulang, jalan raya nampak sepi, entah apa gerangan yang membuat sore itu nampak begitu sepi, Taksi itu berhenti di sebuah persimpangan.

“android kah ?”

Satou melihat sebuah android menyebrangi jalan dengan kepala tertunduk, ia amati android tesebut hingga sampai seberang jalan.

“menangis ?”. gumam kecil Satou saat ketika melihat android tersebut terlihat seperti sedang menangis.

“ada apa tuan ?”. ucap sopir taksi yang mendengar Satou bergumam.

“tidak, tidak ada apa-apa”.

Dalam pelihatan yang samar akibat derasnya hujan tidak dapat dipastikan secara tepat, apakah benar-benar android tersebut menangis, apalagi tubuh android tersebut juga dalam posisi terguyur air hujan, sebuah pemikiran berkecamuk dalam otak Satou.

Sesampainya di Apartemen.

“aku pulang”. Ucap Satou sambil melepas kedua sepatunya.

“selamat datang kembali master”. Ucap Mitsu (android)
Entah apa yang merasuki Satou saat itu, ia hanya terdiam melihat kearah Mitsu tanpa berucap apa-apa.

“ada apa master ?”. sahut Mitsu.

“ieee, nandemonai”. Balas Satou seraya melangkah menuju ruang kamarnya.

“master”. Saat ketika Satou hendak menuju kamarnya, tiba-tiba Mitsu menghadang langkah Satou, Mitsu memegang sebuah handuk dan segera mengusapkan handuk tersebut kea rah Satou yang nampak basah terkena hempasan air hujan. Meski tanpa ekspresi Mitsu membasuh bagaian-bagian tubuh Satou dengan lembut, seketika itu wajah Satou nampak memerah saat berhadapan dengan jarak yang begitu dekat dengan Mitsu.

“master, muka anda memerah, apakah anda sakit ?”. tanya Mitsu.

“ti tidak, cukup Mitsu, arigato ne”.

beberapa saat kemudian.

“master ?, airnya sudah siap”. Ucap Mitsu dari balik pintu kamar Satou.

“okey”. Jawab Satou yang kemudian bergegas menuju kamar mandi.

Didalam kamar mandi.

“Mitsu, apa kau benar-benar memilikin hati dan perasaan ?”. gumam Satou sambil terbayang-bayang Android yang ia lihat di persimpangan tadi.

Esok harinya. Pagi itu cuaca nampak tidak bersahabat, hujan nampak tak jera untuk terus membasahi bumi di pagi hari itu.

“mitsu ?, status keluarga ?”. tanya Satou yang sedang duduk dimeja makan untuk menyantap sarapan paginya.

“pagi ini adik anda berpesan katanya beliau ada kelas tambahan disekolahnya”. Jawab Mitsu.

“ohh”. Jawab ringan Satou.

Setelah selesai dengan sarapannya, Satou membuka laptopnya dan memulai hari liburnya di pagi yang kurang bersahabat itu. Sebuah anime ia tonton melalui laptopnya, sementara itu Mitsu berdiri diam tanpa ekspresi tak jauh darinya. Sesekali Satou melirik kearah Mitsu yang masih saja tetap pada posisinya, layaknya robot yang tidak mendapat perintah pada umumnya, robot tersebut akan terdiam sampai perintah selanjutnya telah diberikan.
3-5 episode anime telah selesai Satou tonton, ia pun lanjut untuk memainkan sebuah game online, namun tak seperti biasanya, untuk pertama kalinya ia merasa bosan saat bermain game tersebut.

“boosaan”. Keluh Satou, bagaimana tidak bosan, selama 2 jam ia memainkan permainan yang tidak pernah ia menangkan, ia selalu saja kalah dan harus mengulangnya kembali dari awal permainan.

“pffftt, sudahlah”. Satou me-logout laptopnya, pandangan melihat keluar jendela, dan nampaknya hujan telah reda. Hangat matahari mulai terasa setelah sebelumnya terasa begitu dingin.

“sudah reda yah”. Gumam Satou, matanya melirik Mitsu yang masih saja terdiam di posisinya. Kemudian terlintas sebuah pikiran dalam otaknya.

“ne Mitsu, ayo jalan-jalan ke taman, pasti menyenangkan”. Ajak Satou.

“master ?”

“ee eto, maksudku, aku ingin jalan-jalan ke taman, mau kah kau mengawasiku, Mitsu ?”

“dimengerti”. Jawab Mitsu.

Setelah berganti pakaian, Satou keluar dari kamarnya.

“ehh, Mitsu ?, kenapa kau masih menggunakan baju seperti itu ?, tunggu sebentar”. Ucap Satou yang
kemudian berlari menuju kamar adiknya dan mencari baju milik adiknya yang nampak cocok jika dikenakkan oleh Mitsu nantinya.

“ketemu”.

“pakai ini Mitsu, ini perintah”. Ucap Satou.

“dimengerti”.

Satou nampak terpesona melihat Mitsu mengenakan baju yang ia berikan, tak henti ia memandangi Mitsu yang memang nampak begitu serasi dengan baju yang ia kenakan itu.

“master ?”. ucap Mitsu sambil menujuk kearah keluar jendela.

Satou pun melihat kearah luar, dan nampaknya hujan kembali turun.

“hujan lagi ?, ya ampun?”. Keluh Satou sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“aree, sepertinya ada yang salah terhadap letak aksesoris bajunya dan kancingnya ? apa memang terbuka seperti itu ?”. pikir Satou yang kemudian mendekat kearah Mitsu untuk menutup kancing baju Mitsu yang masih belum tertutup seutuhnya dan memasangkan dengan benar aksesoris pada baju Mitsu.

“aku pulang !!”. ucap Asagi (adik Satou) sambil membuka pintu, dan segera berlari menuju ruang tengah.

“aree, Oniichan !?, apa yang kau lakukan kepada Mitsu ?”. tanya Asagi yang nampak kebingungan dengan apa yang dilihatnya.

“ti…ti…tidak, aku tidak melakukan apa-apa”. Ucap gugup Satou.

“mengapa bajuku dikenakan oleh Mitsu ?, kau tidak memerintahkannya hal yang tidak-tidak bukan kan, dasar kode H ?”. tanya Asagi sambil memengang tangan Mitsu dan menyeret Mitsu kedalam kamaranya.

“nee Mitsu ?, apa yang diperintahkan kakakku terhadapmu ?”. tanya  Asagi.

“Master memintaku untuk mengawasinya jalan-jalan ke taman”. Jawab Mitsu.

“oh, begitu yah,  biar aku yang memperbaikinya”. Ucap Asagi yang kemudian memakaikan baju dengan cara yang lebih benar terhadap Mitsu, Asagi pun menata rambut Mitsu, mendandani Mitsu layaknya manusia.

“selesai”

“waaahh kamu nampak lebih cantik Mitsu, kamu nampak cocok sekali dengan baju itu”. Ucap Asagi.

“oniicha ? lihat-lihat ?”. ucap Asagi sambil menunjukan apa yang ia lakukan terhadap Mitsu.

Satou nampak tertegun saat ketika melihat Mitsu.

“gimana ? cocok kan ?”. tanya Asagi.

Satou hanya menganggukkan kepalanya, pandangannya masih saja focus melihat penampilan Mitsu kali ini.

“ne Oniichan ? diluar masih hujan tuh, apa masih ingin pergi ke taman ?”. tanya Asagi.

“hanya gerimis, mungkin sebentar lagi akan reda kok, oh ya Asagi mau ikut, kau kan masih punya hutang terhadapku untuk mentraktirku crepes kan, sekalian
yuk ?”. ajak Satou.

“ayo, tapi apa aku tidak mengganggu kencan kalian ?”. ejek Asagi.

“tidak !!, siapa yang kencan ahooo !!”. jawab Satou dengan raut muka yang memerah.

“tuh, muka mu memerah oniichan ?, hahaha, onican pecinta robot, weeekk, jika cewek tak punya, robot pun jadi, hahaha”. Ejek Asagi habis-habisan terhadap kakaknya.

“ku hajar kau, adik kurang ajar”. Jawab Satou.

Merekapun main kejar-kejaran dalam rumah disertai dengan penuh canda tawa, sekilas Satou melihat wajah Mitsu yang nampak tersenyum sebelum ia membalikan badannya kearah dapur.

“Mitsu !?”.

Bersambung.
Kembali Ke Atas Go down
Karl La Hire
Staff RPG
Karl La Hire


Posting : 624
Join date : 24.05.13
Age : 24
Lokasi : Lumpur Panas

We Are All The Same Empty
#3PostSubyek: Re: We Are All The Same We Are All The Same Empty22/4/2014, 1:32 am

Chapter 2 : Cafe ? untuk Android ?


Hujan yang mengguyur deras semalaman penuh, membuat pagi hari itu nampak berembun, angin dingin seolah merayu untuk tidak beranjak dari dalam kelas. Satou namak termenung menatap cakrawala dari balik jendela kelasnya.

“bruuuakkk !!”.

“kau itu becus atu tidak sih”. Suara gaduh terdengar dari depan kelas Satou.

Salah satu murid akademi marah-marah terhadap androidnya yang dinilai tidak becus dalam mengerjakan tugasnya.

“membawa tumpukan buku begitu aja gak becus !!, ahh, lupakan, esok aku akan meminta tipe android baru pada kakekku, dan kau akan segera dimusnahkan”. Ucap murid itu dengan kasarnya, Android itu nampak tertunduk mentap buku-buku yang bercerceran dilantai.

“cepat bereskan”. Lanjut murid tersebut sambil mendorong androidnya.

“aku bantu”. Ucap Satou yang turut membantu android tersebut memunguti tumpukan buku yang berceceran itu.

“hei kau ?, kenapa kau tidak membawanya sebagian, memang sangat mustahil untuk membawa buku sebanyak ini sendirian”. Ujar Satou.

“hmmm, buat apa repot-repot membawanya, kita kan punya alat pesuruh macam android ini”. Jawab murid tersebut dengan kaku.

Android tersebut nampak diam saja tanpa ekspresi macam android pada umumnya.

“sini !!”. ucap Murid tersebut yang mengambil buku-buku yang telah Satou kumpulkan. Murid tersebut kemudian beranjak pergi beserta Androidnya.

“cih, angkuh banget sih”. Keluh Satou sambil menatap kearah mereka yang berlalu.

“Justin Leonhart, murid kelas 2 B, cucu dari professor hebat pencipta Android terkenal, sifatnya memang selalu begitu”. Ucap Ishida yang tiba-tiba datang.

“senpai ?”.

Sepulang sekolah.

“aree ?, itukan Android anak tadi pagi”. Ucap Satou yang melihat Android tersbut berjalan menuju kesebuah tempat. Karena penasaran Satou pun membuntutinya.
Android tersebut berhenti di sebuah pintu, pintu tersebut nampak terdapat dibelakang pertokoan dan cukup sepi hamir jarang dihampiri manusia. Android itu pun membuka pintu tersebut dan mulai masuk, namun sebelumnya ia menghilangkan lingkaran yang ada diatas kepalanya terlebih dahulu.

“ …. !?, buat apa ia menghilangkan lingkaran itu ?, bukankah itu hanya boleh dilakukan saat android tersebut dirumah saja, apa mungkin ini rumah murid songong itu tadi ?, tentu saja tidak, dia kan cucu orang kaya, mana mungkin tinggal di tempat seperti ini”. Pikir Satou sambil bersembunyi dibalik tong sampah.
Langkah Satou pelan, mengendap-endap menuju pintu tersebut dan membukanya sedikit untuk mengintip, nampak sebuah lorong menurun saat membuka pintu tersebut, dengan ragu-ragu Satou menelusuri lorong tersebut hingga akhirnya menemui sebuah pintu kembali.

“pintu lagi ?”. Satou menelan ludahnya sendiri dan perlahan membuak pintu tersebut, dan …..

“selamat datang”. Ucap salah seorang wanita seolah menyambut kedatangan Satou.

“ini !?”. Satou nampak kehabisan kata-kata ketika melihat tempat tersebut, tempat tersebut nampak seperti café yang cukup bagus, sangat enak jika dibuat bersantai melepas penat.

“pelanggan baru yah, silahkan”. Ucap wanita itu lagi dengan tersenyum ramah.

Pandangan Satou tertuju pada sebuah papan tulis yang berisikan :

Di Café ini tidak ada diskriminasi antara manusia dan robot, seluruh pelanggan harap bekerja sama dengan baik, taati aturan dan bersenang-senanglah ….

Begitulah tulisan yang ada di papan tulis tersebut, Satou pun akhirnya menuju sebuah meja, matanya melirik kekanan dan kekiri, mencoba mencari keberadaan android yang ia buntuti sebelumnya.

“aree ?, dimana dia ?”. gumamnya dalam hati.

“sedang mencari siapa ?”. ucap wanita barusan, wanita ini adalah pelayan sekaligus pemilik café itu.

“ee, iee, tidak, aku tidak mencari siapa-siapa”. Jawab Satou gugup.

“mau pesan apa “. Ucap wanita tersebut.

Satou pun menekan sebuah switch yang ada di tengah meja, keluarlah sebuah tampilan hologram dari switch tersebut.

“anoo, etto, evlend”. Ucap Satou memesan asal-asalan.

“oke, tunggu sebentar yah, oh ya, panggil aku Sichi, bersenang-senanglah, dan jangan lupa taati peraturannya yah”. Ucap Sichi yang kemudia pergi untuk membuatkan pesanan Satou.

Kekanan-kekiri, Satou memandangi tempat itu dengan seksama, tidak salah lagi, tempat itu adalah sebuah café, tapi untuk apa android ke café ?, ada sekita 7 orang didalam café tersebut, dan tak ada sebuah lingkaran/cicin diatas kepala mereka, apakah mereka manusia atau android akan sangat sulit membedakannya.

“sebuah android tanpa cincin berkeliaran, itukan melanggar hukum ?”. gumam Satou yang kemudian teringat akan tulisan di papan tulis barusan.

“oh iya, mungkin masuknya agar tidak ada diskriminasi antar manusia dan android, hmmmm, tapi untuk apa ada tempat seperti ini”.

“haaii’ dozo”. Ucap Sichi sambil memberikan pesanan Satou.

“arigato”. Satou nampak gugup ketika hendak meminum pesanannya, bagaimana tidak, Sichi nampak terus memperhatikannya.

“nei ?, seragam sekolah ? sudah pulang ?”. tanya Sichi yang memulai pembicaraan dan turut serta mengambil kursi dan duduk dimeja yang sama dengan Satou.

“et etto, yah begitulah”. Jawab Satou gugup.

“tadaima . . .”. ucap seorang gadis yang tiba-tiba membuka pintu café tersebut.

“selamat datang, Linda-chan”. Ucap Sichi menyabut Linda, sementara itu Satou masih nampak kebingungan dengan apa yang terjadi.

“heihhh, pelanggan baru yah ?, siapa ?, oh ya perkenalkan namaku Linda”. Ucap gadis tersebut dengan riang, ia berpenampilan stylis dengan rambut ponytailnya.

“etto, salam kenal, nama ku Ichimiya Satou”. Ucap Satou yang kemudian berdiri dan membungkuk.

“ara-ara jangan sungkan begitu Ichimiya-kun”. Ucap Sichi.

“nah Linda-chan, mau pesan seperti biasanya ?”.

“hai”. Jawab Linda, kemudian Sichi pergi untuk membuatkan pesanan Linda.

Kurang lebih selama 10 menit, tak ada pembicaraan yang terucap diantara Linda dan Satou, Satou nampak gugu sambil memegang cangkir kopinya serta berusaha memalingkan pandangannya, sedangkan Linda dari tadi cumin tersnyum-senyum melihat kearah Satou.

“neee, Ichimiya-san ?”. ucap Linda secara tiba-tiba yang mendekatkan wajahnya ke muka Satou.

“nani ?”.

“makanan apa yang kamu suka ?”. tanya Linda.

“etto”.

Kring-kring, pintu café kembali berbunyi, nampaknya seorang pelanggan kembali masuk kedalam café tersebut.

Pelanggan kali ini, benar-benar membuat Satou tertegun, tubuh Satou seakan kaku seketika melihat pelanggan yang baru saja masuk tersebut, pelanggan seorang gadis berambut hitam itu nampak modis dengan rambutnya yg diurai rapi dan jepitan rambut lucu terselip di sela helai rambutnya membuatnya semakin enak untuk dipandang.

Gadis tersebut duduk tepat didepan meja bartender, dengan ramah senyum ia mulai memesan sebuah ice cream sandwich kesukaannya.

“mitsu !?”. ucap Satou yang tidak hentinya melihat kea
rah gadis pemesan ice cream tersebut.

“itu mitsu kan !?”. pikir Satou, jelas sekali ia hafal dengan androidnya, lagi pula gadis tersebut juga mengenakan pakaian asagi (adik satou) yang pernah ia berikan kepada mitsu.

“tidak salah lagi itu mitsu”. Ucap Satou yang kemudian berdiri dan mencoba menghampiri Mitsu.

“mit . . . . “ belum sempat Satou menghampiri Mitsu, tiba-tiba Linda memeluknya dari belakang,

“heh ?, kau terpesona yah melihatnya, hehehe”. Ucap Linda yang melompat kearah punggung satou dan memeluknya.

Tingkah dan suara berisik Satou dan Linda membuat Mitsu menoleh kea rah mereka,

“Satou !?”.

Kini pandangan antara Satou dan Mitsu saling bertatapan,

Bersambung.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




We Are All The Same Empty
#4PostSubyek: Re: We Are All The Same We Are All The Same Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: We Are All The Same  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

We Are All The Same

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-