Sebenernya jargon FAN yang terpampang di bagian bawah Header FAN itu, kalau tidak salah yang memasangnya bukan Om Agoess, melainkan mantan CO-WM, Papa Fury.

Jargon tersebut diciptakan untuk menindaklanjuti ketidaksepahaman yang acap kali terjadi di antara para member. Setiap individu yang hidup di muka bumi pasti memiliki ego dan kemauan tersendiri, yang mana jika semua ini tidak terkontrol, akan timbul gesekan-gesekan kecil namun dapat membahayakan keutuhan badan yang menaunginya (Dalam hal ini, FAN).

Jargon atau mungkin bisa dikatakan Motto ini dibuat untuk menyadarkan seorang member untuk dapat mengendalikan diri dan tidak terbawa perasaan yang mengekangnya. Kata-kata ringan "FAN adalah keluarga..." ini konotasinya juga bisa di posisikan sebagai sebuah Alarm atau sebuah seruan (Appeal) untuk menahan seorang member terbawa perasaannya sendiri, yang mengakibatkan member tersebut bertindak seenaknya...

Kasus-kasus yang terjadi belakangan ini, seolah benar-benar telah membuat mata hati kita buta dengan jargon singkat namun padat makna ini. Entah apakah karena bosan dengan situasi forum yang 'itu-itu aja' atau barangkali ada maksud lain. Seperti yang dikatakan oleh seorang pendahulu, "Buatlah suasana forum menjadi nyaman dan enak, tapi jangan seenaknya...". Jujur saya sendiri tertegun dengan kata-kata ini. Entah apakah kata-kata ini sudah mengakar sedemikian rupa sehingga bisa menimbulkan kasus-kasus yang sebetulnya tidak perlu...

Tapi, saya tidak menyalahkan siapa pun untuk urusan ini. Anggaplah ini menjadi 'batu sandungan' agar FAN bisa menapak dan semakin maju ke depannya. Meski harus menggunakan cara apapun dan dengan kondisi bagaimanapun.

Seperti kata pepatah...

Kakek Maken wrote:

kami bukan sedang ngeflame disini, tapi kami mencari solusi yg terbaik yg bisa kami ambil. meskipun caranya kadang harus dengan gorok2kan, tapi niatnya adalah untuk memperbaiki dan membangkitkan fan seperti dulu lagi...

Sekarang, kembali ke jargon FAN. Kata-kata ini singkat, namun banyak makna. Karena dalam konteks sehari-hari kita sekedar datang berkunjung ke FAN, tanpa sadar sebenarnya kita telah melakukan makna yang tersirat dalam kata-kata singkat yang telah menjadi salah satu slogan FAN tersebut.

Apa itu?

Keluarga di sini tentu berbeda makna dan juga konotasinya dengan keluarga kita pada umumnya. Jika di dunia nyata yang kita maksud keluarga adalah orangtua dan saudara-saudara kita, di sini juga maksudnya hampir sama, hanya dalam konteks yang berbeda.

Berbeda dengan keluarga yang setiap hari kita lihat dengan mata kepala kita, maka kalau di FAN lain lagi. Di mana biasanya kita akan 'menemui' atau sekedar 'berbincang' dengan keluarga kita di sini, sejenak melepaskan penat yang kita dapat di dunia nyata... Inilah yang saya maksudkan dengan bentuk dari perwujudan kata-kata di atas, karena tanpa sadar kita telah melakukan apa yang tersirat dalam jargon yang disematkan tersebut.

Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan seseorang untuk ada di sampingnya, begitu juga dengan seorang member. Dia membutuhkan seseorang atau bahkan suatu keluarga untuk bisa menerimanya, mendampinginya, membimbingnya untuk menjadi lebih baik. Jangan semata-mata melihat hasil yang telah di capai... lihatlah apa yang telah kita lalui untuk bisa menjadi seperti sekarang ini.

Karena itu...

"Jangan tanyakan apa yang telah FAN perbuat pada kita, tapi tanyakanlah apa yang telah kita perbuat untuk FAN"

---

Mungkin segitu dulu yang bisa saya utarakan dan ungkapkan di sini... Maaf jika terlalu berat pembahasannya dan sedikit yang bisa di ambil manfaatnya. Dan maaf jika seharusnya bukan saya yang mengurus hal-hal seperti ini yang bukan wewenang dan hak saya...

---

SALAM DETECTIVE