Shitsureishimasu~

Semua diawali dengan liburan tak terencana yang mengakibatkan saya lebih banyak di depan laptop. Ketika sadar, Januari 2015 sudah berganti Februari. Yang entah bagaimana mengingatkan saya bahwa sudah lima tahun sejak bulan Januari ketika saya memulai debut di dunia perfanfiksian.

Seperti biasa saya melakukan surfing fanfiksi di fandom Bleach dan Naruto. Hampir setahun lamanya sejak terakhir kali saya ke dunia perfanfiksian karena tahun lalu disibukkan dengan kegiatan siswa tingkat akhir. Saya bertanya-tanya apa yang terjadi setelah tamatnya Naruto.

Ternyata... api dimana-mana. Saya pikir cuma sekadar satu dua flame, yang biasa ada di lingkungan fanfiksi. Tapi flame kali ini menyebar, tidak normal. Bahkan ada fanfiksi dengan crack-pair yang reviewnya semuanya berbentuk flame. Selain itu penerbitan fakfiksi di fandom itu pun mengalami penurunan secara drastis. Kan saya jadi bingung ya? maksud saya, terlalu cepat untuk tiba-tiba menyerah pada apa yang sudah diikuti sejauh ini.

Ternyata usut punya usut semua diawali dengan ending Naruto yang dianggap 'jomplang'. Terutama dalam dunia perfanfiksian yang memiliki mayoritas jalan cerita yang membutuhkan pasangan. Masashi Kishimoto-sensei dianggap hanya berpihak pada salah satu pairing, yang padahal sebagian fansnya juga memiliki pairing oposisi dengan penggemar tak kalah banyak.

Selain itu, tamatnya Naruto dianggap tidak menyelesaikan berbagai pertanyaan dan keingintahuan para penggemar. Padahal kalau menurut saya, film terakhir Naruto merupakan pelengkap yang cukup untuk mengisi kekosongan karena loncatan waktu yang tiba-tiba dalam chapter terakhir Naruto. Hal ini memicu kegoyahan penggemar, mulai dari dunia forum hingga fanfiksi.

Tapi entahlah, lagi-lagi sepertinya saya butuh pencerdasan. Bagaimana ending Naruto menurut kalian? Baik atau Burukkah? seperti yang di harapkan kah? saya yang terlalu lama menarik diri dari dunia manga tidak dapat meraba-raba jawaban dari pertanyaan ini. Jika memang tak sesuai, ending seperti apa yang kalian harapkan untuk Naruto?

Bagaimana tanggapan kalian soal Masashi Kishimoto yang dianggap terlalu berpihak ke satu sisi(dalam pairing), mengingat Naruto bukanlah manga bertema inti romance?

saya mengkhawatirkan kelanjutan fandom fanfiksi yang padahal memiliki arsip fanfiksi terbanyak.
terima kasih.

n.b.: apa kabar FAN? beberapa hari engga kesini soalnya kalo udah deket-deket balik ke dunia nyata males buka gadget (soalnya keinget mulu) hehe *curcol

Mau minta tanggapan yang mana nih? soal Pairing atau Plotnya aja?

Kalo menurut pendapat ane soal pairing beberapa tokoh yang ane baca di chapter terakhir emang agak dipaksakan.. Kembali ke intinya Naruto bukanlah manga atau anime ber-genre romance. Tapi ane sering liat di forum luar, banyak fans yang terkesan menekan dan meminta MK supaya memasukkan unsur romance didalamnya. Jadi menurut ane sih ada atau tidaknya bukan masalah yang berarti.

Memihak pairing tertentu? Belum tahu juga ya.. Ane gak mau asal berasumsi. Kalo ane sih melihatnya secara objektif aja, karena pandangan fans pasti beda yah.. Mungkin ada yang setuju di pihak NaruHina, ada yang tidak.. Ada yang tak setuju, kenapa bukan NaruSaku endingnya? Tapi di sisi lain ada juga yang setuju dengan SasuSaku dan begitu sebaliknya.. (Hanya fans maniak yg memaksakan couple tertentu) Sedangkan terhadap pairing yang lain, ane cuma bisa 'heran' koq bisa ya? Kapan sukanya? Kapan jadiannya? Koq tiba-tiba jadi ajah.. *No Comment lah yg ini*

Soal plot.., nah, ini juga kesannya maksa. Kenapa? Ya pasti jga udh banyak fans yg berkomentar tentang endingnya nanggung lah.. Apa lah, sejarah clan 'ini-itu' belum reveal lah, asal mula justu 'ini-itu', keturunan clan 'ini-itu' bagaimana? kapan? kenapa terjadi? bla bla..
Intinya banyak rahasia yang belum terungkap tapi MK memutuskan untuk mengakhiri manga Naruto. Pendapat ane pribadi sih nampaknya MK sudah terlalu lelah atau memang ia tidak tahu bagaimana membuat cerita yang bagus untuk mengakhiri ceritanya.

Berdasarkan tanggapan yg ane baca di forum anime luar yg ane ikutin, "Dari awal sampai perjalanan manga Naruto hingga akhir, plotnya sangat mudah sekali untuk ditebak tapi yang menjadi kesulitannya adalah bagaimana menentukan akhir cerita yang tepat." Dan hal ini lah yang dialami oleh MK, untuk itulah maka di chapter terakhir ia membuat plot post-timeskip. Dan ane rasa ini blunder besar, seakan-akan MK sedang cuci tangan dan gak mau repot. Tapi sebagai gantinya ia membuat Naruto Movie 'The Last' sebagai sisipan cerita pre-timeskip. Sampai sekarang movie-nya masih belum rilis di Indonesia. Ane berharap semoga saja apa yang menjadi tanda tanya besar fans terjawab lewat movie ini dan juga beberapa misteri yang belum terungkap.

Setelah itu ane bandingkan plot line Naruto dengan One Piece yang masih on-going saat ini, (Apa yang membuat rival manga ini berbeda?)
Kalo MK sulit membuat ending cerita Naruto, beda halnya dengan Oda.. Utk manga One Piece sendiri, Oda sudah membuat ending cerita tapi kesulitan bagaimana menentukan alurnya sampai akhir. Bahkan saat ini pun ceritanya belum sampai setengah episode/chapter jadi alurnya cenderung rumit tapi tidak terlalu banyak kilas balik (flashback) seperti halnya Naruto.
*Sorry OOT bukan bermaksud mengunggulkan manga One Piece ya.. Ane hanya compare plot line-nya aja..*

Nah, kenapa ane setuju cerita Naruto mudah ditebak? Terlihat dari mundur ke beberapa chapter terakhir, ane pernah membuat prediksi yang sangat-sangat 'standar' di dischapFAN, dan ternyata sebagian besar terbukti. Tidak seperti hal-nya beberapa opini yang menyatakan, misalkan: Sasuke yang akan menjadi Hokage, Madara masih hidup dan melarikan diri, Kemanakah para Bijuu terlepas, atau yang lain-lain. Ibaratnya kalo pake grafik udah klimaks abis itu langsung terjun bebas..

Ya kesimpulannya, ending ceritanya mudah tertebak tapi masih terkesan nanggung dan maksa.

Plot buat aku sih oke2 aja. banyak bgt emang fans yg protes, tapi chapter 699 itu the best chapter so far untuk aku. dan setelah 15 tahun mgkin emang ada baiknya memulai generasi baru (part 3) dengan musuh baru juga.
pairing : naruto komik shonen, jd buat apa ngeributin pairing. emang nih di indonesia bnyakan shipper and fan fictioner drpd penggemar 'shonen'nya u.u lagian main characternya emang naruto, jd wajar kalo inti romance nya berfokus ama naruto.

Hemmm menurut ane sih uda cukup sempurna,sebuah cerita fiksi tentu harus ada akhirnya,soal berbagai macam sisa misteri2 atau pertanyaan yg belum terjawab,mungkin ibarat kehidypan yang sebenarnya pasti ada misteri dan pertanyaan yg belum terungkap.
Tentang pesan dari cerita ane rasa masing masing pasti sudah jawaban sendiri sendiri.

ending naruto sangat tidak jelas. setidak jelas dengan kenapa anaknya harus memakai garis kumis diwajahnya. apa mau bilang anaknya juga adalah jin ekor 9 ? yang benar saja.

@d0nc
Naruto itu sudah ada garis di pipi semenjak baru lahir,jd andaikan si Naruto tdak menjd jinchuriki pun,maka "mark" itu tetap ada, hehe. enak jg mbantai.