Forum Indofanster
Setsu Gakuen 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
Setsu Gakuen 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

Setsu Gakuen

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Setsu Gakuen Empty
#1PostSubyek: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty30/8/2015, 1:11 pm

Prologue

Setsu Gakuen, sebuah akademi untuk anak-anak yang dipandang 'abnormal' dari segi kemampuan mereka. Mereka tidak memiliki kepintaran, tidak memiliki kecerdasan pula, namun mereka memiliki apa yang tidak wajar. Lebih gampangnya, apa yang tidak didapatkan oleh khayalak umum. Karena dianggap berbahaya, dengan cepat mereka ditarik sang pemimpin Jepang—Kaisar Jepang ke dalam Setsu Gakuen agar keselamatan orang-orang di sekitarnya bisa dijamin.

Sampai sekarang, sang Kaisar masih merahasiakan tujuan awal dibangunnya sekolah ini, bahkan para murid juga dikurung dari dunia luar. Dalam minggu pertama mereka masih mengirim surat kepada orangtua mereka, namun pada minggu kedua, surat dari mereka makin sedikit—sampai mereka tidak mengirim surat sama sekali. Para orangtua sudah mencoba membuat petisi untuk menghancurkan Setsu Gakuen, namun sampai sekarang belum mendapat tanggapan dari lembaga pemerintahan.

Yang sebenarnya terjadi adalah—

—sshh.


Characters

1. Junpei Takaki
Class. 8-A
Skill. ????
Appearance.
Natsume Takashi (Natsume Yuujinchou):

2. Fuyuhiko Sakuya
Class. 8-A
Skill. Mind Reading | ???
Appearance.
Kaneki Ken (Tokyo Ghoul; Black):

a. Fuyuhiko Sakuya?
Class. 8-A
Skill. ?????
Appearance.
Kaneki Ken (Tokyo Ghoul; White):

3. Arisato Io
Class. ?????
Skill. Dimension Creating | Healing
Appearance.
Sonia Nevermind (Danganronpa 2):

4. Miyazaki Takihiro (familiar dengan nama ini?)
Status. Kaisar Jepang.
Skill. Teleport | ?????
Appearance.
Tsurumaru Kuninaga (Touken Ranbu; yang kanan bukan yang kiri):

5. Makoto ????
Status. ?????
Skill. Soul Manipulation | Aura Manipulation
Appearance.
Houtarou Oreki (Hyouka):


Terakhir diubah oleh Scarlet tanggal 5/9/2015, 9:08 pm, total 9 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Setsu Gakuen Empty
#2PostSubyek: Re: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty30/8/2015, 1:49 pm

Chapter 1

“Halo, namaku Junpei Takaki. Senang berkenalan dengan kalian,”

Sosok yang tidak begitu mencolok dan tidak memiliki aura aneh seperti orang-orang di kelas 8-A, Junpei Takaki namanya. Tanpa alasan, Perdana Menteri Kosaka datang ke rumahnya dan menyeretnya tanpa mengatakan apa-apa. Ia sedikit heran akan perlakuan Perdana Menteri Kosaka kemarin sebenarnya, ketika ia sampai di depan gerbang Setsu Gakuen, ia langsung dijemput oleh sang penjaga gerbang dan dibawa menuju gedung asrama dan dibawa ke salah satu kamar kosong.

Tak ada yang aneh dari segi bangunan, dan lain-lain, tapi yang mengherankan, kenapa suasananya tidak begitu mengenakkan ya? Atau cuma perasaannya saja, barangkali.

Setelah memilih tempat duduk di samping seorang pemuda bersurai hitam yang sedikit lebih jangkung darinya, ia tetap diam seribu kata. Tidak biasanya suasana kelasnya sesepi ini, seperti di sekolahnya. Ketika sang guru menjelaskan, biasanya teman-temannya sibuk berbicara dengan keras. Hanya 3% dari murid di kelasnya yang benar-benar mendengarkan ketika sang guru menjelaskan, sementara 97%-nya lagi sibuk membicarakan hal-hal tidak penting.

Tapi sekarang berbeda..

“Suasananya tidak begitu mengenakkan, ya?”

Takaki menoleh ke arah asal suara dengan kaget. Pemuda bersurai hitam itu tampak menyeringai sambil memejamkan matanya. “Aku mengerti perasaanmu, Junpei Takaki.” sebelum menoleh ke arah Takaki yang memandangnya dengan tatapan kaget dan mengangkat kedua bahunya. “Aku juga tidak begitu mengerti kenapa Perdana Menteri Kosaka mengirimku kesini dengan cara yang—yah—sedikit memaksa,” Takaki diam tak bergeming untuk sesaat. “Bahkan aku sempat memukul wajahnya, hahaha.”

Takaki sedikit menelengkan wajahnya. “Darimana kau tahu kalau aku sedang memikirkan itu?” sedikit aneh sebenarnya, orang yang baru mengenalnya sudah tahu pasti isi otaknya sendiri. Pemuda itu mendengus pelan, seringainya belum hilang dari wajahnya.

“Kau tahu apa? Aku punya kemampuan aneh,” seringai itu perlahan pudar dari wajahnya. “Aku bisa tahu apa yang dipikirkan orang dengan melihat matanya. Teknik ini jadi sedikit lebih efektif apabila aku menyentuhnya—dan jangan kaitkan omonganku dengan hal-hal menjijikkan.” memang benar, ia sempat merasa kalau pemuda ini dari tadi selalu melihat ke arahnya. Suasana kembali hening dan hanya diramaikan oleh suara sang guru yang sedang menjelaskan.

“Haaah,” pemuda itu melelapkan wajahnya ke meja. “Aku mengantuk. Jangan ganggu aku atau..” pemuda itu tampak meraih sesuatu dari dalam kantungnya dan mengeluarkannya.

—pisau dengan darah yang menodainya.

Ketika Takaki melihat wajahnya, yang tampak cuma sorot mata sekaligus seringai mengerikan.

.
.
.
.

‘PIIIIIIIIIIIP!’ Bel istirahat. Pemuda yang duduk di samping Takaki terbangun, dan dengan santainya menguap. Di papan tulis terdapat lambang-lambang aneh, dan kata-kata seperti ‘segel’ atau apalah itu namanya.

“Ah, soal kita sedang belajar apa ya?” lagi-lagi perkataan dari teman sebangkunya yang membuatnya seketika tertohok. Sementara pemuda yang belum ia ketahui namanya itu hanya menahan tawanya. “Kau akan segera tahu, nanti,”

.
.
.
.
.

Dalam waktu singkat, seluruh murid sudah berkumpul di aula sekolah, dengan sosok kepala sekolah yang berdiri dengan tegap di depan tirai merah.

“Mohon perhatian, semuanya,” ucap sang kepala sekolah sembari berdehem. “Seperti yang kalian tahu—aku Kaisar Jepang. Jadi, Setsu Gakuen dimiliki oleh sang Kaisar.”

Suasana hening seketika.

“—dan alasan kenapa kalian diseret kemari adalah—”

.
.
.
.
.

To be continued
Kembali Ke Atas Go down
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Setsu Gakuen Empty
#3PostSubyek: Re: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty1/9/2015, 3:08 pm

Chapter 2

“—karena kalian abnormal.”

Takaki bisa menduga bahwa sekarang, semua orang memasang mimik wajah terkejut. Terkecuali teman sebangkunya itu tentu.

“Tunggu, jangan salah paham dulu, abnormal disini maksudku adalah abnormal dimana kalian berbeda dari orang lain,” sang Kaisar menenangkan. “Kalian tidak perlu sampai syok segala.”

Tapi tetap saja mencurigakan..

“Sekarang, akan kujelaskan apa yang kumaksud dengan abnormal disini,” ucap sang Kaisar. “Abnormal yang kumaksud adalah, ketika kalian memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain—kemampuan aneh yang tidak jelas darimana asal-usulnya, kemampuan yang hanya dimiliki 1% dari milyaran orang di dunia. Contohnya seperti ini,” dalam 0,1 detik, sang Kaisar menghilang dari pandangan dan tiba-tiba berada di belakang para murid.

“—ini yang kusebut dengan abnormal.” seringai muncul di wajahnya. Namun, sayang dalam 0,1 detik kemudian, ia kembali muncul dengan mikrofon di hadapannya, di hadapan seluruh murid. “Walaupun belum kelihatan, tapi catatan kehidupan kalian berkata begitu,” ia kemudian menunjukkan ratusan buku tebal yang dipegangnya dengan tangan kanannya, sebelum melemparnya ke sembarang tempat. “Maka dari itu, apa yang kalian pelajari di sekolah ini bukanlah pelajaran-pelajaran membosankan yang kalian temukan di sekolah kalian dulu, yang kalian akan pelajari di sekolah ini adalah.. cara mengontrol kemampuan kalian, menyadari kemampuan kalian, dan lain-lain.” jelasnya panjang lebar sebelum menepuk tangannya.

“Kurasa, itu saja yang akan kujelaskan sekarang. Selebihnya, bisa kalian ketahui pada saat kalian sedang belajar di kelas, atau dengan membaca buku materi yang akan diberikan pada minggu kedua. Pada minggu pertama sekolah, kalian akan belajar mengenali saja dulu, di minggu kedua kalian mulai belajar serius.” setelah itu, lampu dipadamkan, pertanda para murid harus keluar dari ruangan secepat mungkin. Gerombolan murid berhamburan keluar aula dan dengan segera menuju kelasnya.

.
.
.
.

“Hei, um..” “—Sakuya. Fuyuhiko Sakuya.”

“—eh, ya, Sakuya,” ralat Takaki. “Kau paham dengan yang dijelaskan Kaisar barusan?” tanya Takaki dengan nada ragu. Sakuya terdiam sebentar sebelum mengangguk pelan, “Sekitar 73%. Kalau kamu sih, sudah kelihatan dari raut wajahmu. Hahaha.” jawabnya sembari menyelipkan tawa di akhir kalimat. Takaki tetap diam tak bergeming setelah itu. Namun, beberapa detik kemudian—

‘KRIIIIIIING!’

“Ah, bel yang menandakan istirahat akan segera berakhir 5 menit lagi..” Sakuya menoleh ke arah Takaki. “Mau ke kantin?” ucapan Sakuya seketika menyadarkan Takaki dari lamunannya. “Eh.. oh! Hmm, boleh,” ucapnya sembari bangkit dari posisi duduknya dan berjalan keluar dari kelas. Sakuya menghela nafasnya sebelum mengikuti Takaki. Naas, ketika Takaki hampir sampai di kantin—BRUK. Ia menabrak seseorang yang tengah berlari, mereka berdua jatuh ke tanah.

“Aaaaah, hati-hati sedikit kenapa sih!” seru sosok tersebut. Takaki terdiam sesaat. Suara yang ia kenal baik, tapi siapa?

Ketika Takaki berdiri dan melihat siapa sebenarnya sosok yang ia tabrak barusan, matanya membulat. Sangat membulat.

“Lho, Arisato-san?”

Mata sosok itu membelalak untuk sesaat.

“—Takaki-san?”

T O . B E . C O N T I N U E D
Kembali Ke Atas Go down
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Setsu Gakuen Empty
#4PostSubyek: Re: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty3/9/2015, 4:12 pm

"Siapa?"

Takaki menatap Sakuya untuk sesaat, namun ia memalingkan pandangannya setelah itu.

"Keberadaannya tidaklah penting.." bisik Takaki sebelum memutar badannya dengan kepala yang ditekuk. Tepat setelah itu--

--bel masuk berbunyi.

.
.
.
.

"Hei, Takaki," Takaki kemudian menoleh ke asal suara. Sakuya menunjuk ke arah pintu dengan jari telunjuknya, menunjukkan sang Kaisar yang sedang berdiri diam di sana.

"Kenapa.. rambutnya aneh?" tanya Takaki. Sakuya menjawab dengan gelengan. "Bukan, bukan. Dia memanggilmu." tukas Sakuya jengkel.

"Memanggilku? Bohong deh. Tidak mungkin aku dipanggil untuk menemuinya," timpal Takaki seraya mendengus. Tidak lama setelah itu, sang Kaisar masuk ke dalam kelas dan langsung berjalan ke arah meja Takaki.

Semua orang kini melihat ke arah Takaki.

"Takaki? Junpei Takaki?" ucap sang Kaisar. "Bisa kita bicara sebentar?" lanjutnya. Takaki menatapnya untuk beberapa detik sebelum mengangguk pelan.

"Maaf.. kalau boleh tahu, kenapa saya diajak bicara ya?" tanya Takaki. Sang Kaisar menggeleng. "Itu sih lain soal. Akan kujelaskan setelah kita tiba di kantor kepala sekolah."

.
.
.
.

"Kenalkan. Namaku Miyazaki Takihiro," ucapnya sembari mengulurkan tangannya yang tengah dilindungi oleh sarung tangan hitam. "--ah, mungkin kau sudah mengenalku melalui televisi? Kalau sudah begitu, kurasa kita tidak perlu berkenalan lagi, karena aku mengenalmu." senyuman diselipkan di akhir kata.

Takaki sempat bergidik ngeri. Siapa orang ini sebenarnya, dan apa yang dilakukan Takaki sampai-sampai diajak bicara empat mata begini.

"nah, sesuai dengan dokumen yang kudapatkan, kamu memiliki kemampuan menyamar dan dapat memanipulasi suara. Tapi, karena kemampuanmu belum menonjol benar, aku memanggil seseorang untuk membantumu mengeluarkan kemampuanmu," ia berhenti bicara sebentar, "--Makoto! Kemarilah!"

Setelah sang Kaisar memanggil sosok bernama Makoto tersebut, muncul seorang pemuda yang.. begitulah. Terlihat bo-doh dan pemalas, rambutnya yang acak-acakan mencerminkan sifatnya.

"Namaku Makoto--kenalkan, hoaaahm." setelah mengulurkan tangan, ia berjalan menjauh. Sang Kaisar mengangkat bahunya. "Dia memang sangat pemalas tapi.. begitu-begitu, kemampuannya terbilang paling langka."

"Dapat memanipulasi rohnya sendiri maupun orang lain--dan memanipulasi auranya sesuka hati."

Takaki sempat terbelalak untuk sesaat. "Tentu saja, dia pernah mengeluarkan roh seseorang dari dalam tubuhnya dan memakannya. Oh, jangan heran kalau kepribadiannya berubah sewaktu-waktu. Itu karena ia menelan roh seseorang." seringai lebar tampak di wajah seorang Kaisar.

"Dan kupikir kemampuannya sangat cocok dengan kemampuanmu," ia mengangkat bahu. "Karena itu aku berniat memasangkanmu dengannya." seringai berganti menjadi ekspresi datar.

"Daaan, khusus untukmu aku akan memberitahukan kemampuanku dan 2 anak yang bertemu denganmu--aku memiliki semua kemampuan. Tidak ada satupun kemampuan yang tidak kumiliki, kau tahu kenapa?" sang Kaisar berdiri sebelum mengeluarkan pisau dari saku celananya dan menusukkannya ke lengan seorang Junpei Takaki.

Namun, setelah itu, ia mencabut pisaunya dan menjilat darah yang menempel disana. "Karena aku membunuh semua murid disini--dan menjilat darahnya untuk mendapatkan kemampuan di dalam tubuhnya." setelah itu, pisau itu dilemparnya ke sembarang tempat. "Akan tetapi.. jika aku menjilat darah dari orang yang kemampuannya masih belum terlihat, aku takkan mendapatkan kemampuannya! Karena itu, aku tidak memiliki 2 kemampuan yang seharusnya kumiliki, yaitu kemampuanmu.. maka dari itu aku membutuhkanmu! Untuk memperkuat diriku!"

Seringai perlahan berubah menjadi tawaan.

"Ah, aku hanya bercanda. Tidak mungkin aku melakukan itu kan?" tukasnya sembari tertawa. "Omong-omong, aku sudah janji kalau aku akan memberitahu kemampuan dua orang yang kamu temui tadi pagi kan? Yang pertama, teman sebangkumu, Sakuya. Dia memiliki kemampuan untuk membaca pikiran seseorang dan berubah menjadi seseorang yang berbeda. Yah, lihat saja nanti."

"Yang kedua, si pirang manis itu. Dia memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah dimensi dan memasukkan seseorang ke dalamnya. Dia juga memiliki kemampuan untuk menyembuhkan seseorang--dalam artian apapun."

Takaki terdiam sebentar.

"Orang kedua itu--Maksudmu, Io?" tanya Takaki sembari menyipitkan matanya. Sang Kaisar mengangguk kemudian. "Yap. Ohya, ini, untuk membalut lukamu," Takihiro melempar sebuah perban. "Ayo keluar. Sebentar lagi jam pelajaran berakhir," senyuman yang sedikit misterius diselipkan, "jaa."
Kembali Ke Atas Go down
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Setsu Gakuen Empty
#5PostSubyek: Re: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty5/9/2015, 9:02 pm

Chapter 4


Pembicaraan yang dilakukan empat mata tadi berlalu begitu saja, seolah dianggap sebagai peristiwa tidak penting yang tak perlu diingat. Tapi setiap kali mengingatnya, ia bisa merasakan suatu hal yang aneh dan.. mencurigakan. Entah perasaan itu bersumber dari pikirannya sendiri atau memang ada yang aneh.

BRAK!

"Duh!" Takaki menabrak seseorang saat sedang larut di dalam labirin pikiran. Ketika mereka berdua sama-sama bangkit--sempat muncul perasaan aneh yang menjanggal. Sosok pemuda bersurai putih dengan pandangan mata tajam. Sedikit mirip dengan orang yang dikenalnya, tapi siapa..

"M-maaf." ucap Takaki sebelum merunduk. Pemuda itu tetap berdiam diri dan berlalu tanpa menghiraukan Takaki sekalipun. Ketika Takaki kembali ke kelas, Sakuya tidak ada di bangkunya. Ketika ia bertanya pada orang yang berada di sampingnya, yang keluar selalu "sedang ke toilet". Tapi ia rasa, alasannya bukan itu. Sudah 10 menit berlalu dan tak mungkin ia masih di toilet selama ini.

"Umm, sensei, maaf," Takaki berdiri dari posisi duduknya. "Izin ke toilet." sang guru memandanginya sebentar sebelum menjawab. "Yap. Silahkan." setelah mendapatkan jawaban, dengan segera Takaki keluar dari kelas dan pergi ke segala tempat--pertama, perpustakaan. Tempat yang disukai Sakuya. Katanya ia sering meminjam buku di perpustakaan karena ia mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang kutu buku.

Lagi-lagi pemuda bersurai putih itu yang ditemuinya. Pemuda itu sedang membaca buku tebal, dan tak menghiraukan kehadiran Takaki di perpustakaan itu. Ketika Takaki menghampirinya, ia menoleh ke arah Takaki sebelum tersenyum simpul. "Bolos ya? Cepat kembali ke kelas atau Shu-sensei akan memarahimu." setelah itu, ia kembali mengalihkan pandangan kepada buku yang sedang dibacanya.

Takaki mengerutkan alis. Kapan pemuda ini kenal dengannya ya. Dan siapa pemuda ini sebenarnya--sebenarnya ia mirip dengan Sakuya, tapi sepertinya bukan. Apa kakaknya Sakuya?

"Umm, maaf," Takaki sedikit menundukkan kepala. "Apa aku--pernah bertemu denganmu di suatu tempat?"

Jeda sesaat sebelum pemuda itu menyeringai. "Masa' tidak kenal dengan temanmu sendiri? Sudah lupa aku ya?" kata-kata itu makin membuat Takaki heran. "Aku teman sebangkumu." pemuda itu menoleh ke arah Takaki sebelum tersenyum.

Senyuman itu sedikit membuat Takaki merinding. "--Sakuya? Kau Sakuya? Kurasa bukan, hahaha," ia tertawa hanya untuk menghilangkan suasana yang tidak mengenakkan sekarang. "Maaf, aku salah orang. Salam kenal, namaku Takaki. Oh! Sudah 5 menit ya. Mungkin sensei akan marah kalau aku berlama-lama disini. Aku pergi du--" CTAK. Sesuatu yang sedikit misterius--seperti lendir padat berwarna merah--tampak menusuk pintu keluar-masuk perpustakaan.

"Jangan pergi, jangan." ketika pemuda yang mengklaim sebagai Sakuya itu menengadah, ia dapat melihat matanya berubah menjadi sedikit aneh. Oh, bukan sedikit lagi. Koreksi, sangat aneh. Tidak seperti mata manusia normal.

Detak jantungnya sangat keras sampai-sampai ia dapat mendengarnya. Lalu ia teringat akan kata-kata sang Kaisar--bahwa Sakuya memiliki dua kemampuan, membaca pikiran target dan berubah menjadi seseorang yang berbeda. Jadi maksudnya itu--ini?

Berarti, orang yang ada di hadapannya ini--Sakuya?

....

"Tunggu--Sakuya, ini tidak lucu. Berubahlah ke dirimu yang seperti biasa," ia mengangkat tangannya setinggi dada. Sakuya terdiam sebentar sebelum memiringkan kepalanya. "Sakuya? Siapa itu.. Sakuya? Aku tidak mengenal nama orang lemah." lendir itu bergerak ke arahnya, tepat ke arah perutnya. Yap, menembus perutnya sekaligus pintu di belakangnya.

"Ukh--hentikan Sakuya--" rintihnya. Namun, sesaat kemudian, perhatiannya tertuju pada botol yang berisikan air berwarna merah--dengan label 'Takihiro #1'. Ia pernah dengar dari Takihiro kalau orang akan mendapatkan kemampuan orang lain kalau ia meminum darah orang tersebut.

Ah, masa bo-doh. Ia membutuhkan sesuatu untuk menghentikan orang ini.

Setelah ia minum isi botol tersebut, sekelilingnya tiba-tiba gelap dan ia tidak bisa melihat apapun.

.
.
.
.

Setelah itu, sekelilingnya kembali menjadi seperti biasa, dan tiba-tiba di tangannya terdapat sebuah pedang katana yang datang entah darimana. Ia juga dapat merasakan kalau.. entahlah, sulit kalau dijelaskan.

"Begitu ya? Sai.." ia memandang katana itu sebelum menghunuskannya ke arah lendir yang masih menancap di perutnya. Tapi, tidak sakit. Sukses terbelah. Dan ketika ia melihat ke arah perutnya, tidak ada luka sedikitpun. Setelah itu, ia melompat ke arah atas dan menendang katana itu sehingga katana itu melesat dengan cepat ke arah Sakuya.

Namun, Sakuya dilindungi oleh lendir tersebut. "Sai!" setelah ia menyebut nama pedang itu, pedang itu entah kenapa kembali ke tangan kanannya. "Begitu. Aku sudah tahu bagaimana aku dapat menggunakan ini," ia tersenyum. "--dasar paling terkuat se-Jepang." setelah itu, ia mendarat setelah bertahan di udara.

"Itu takkan cukup untuk melawanku." Sakuya menyeringai sebelum menancapkan lendirnya ke arah dua rak buku dan melemparkannya ke arah Takaki. Namun, dengan cepat Takaki menebasnya sampai menjadi kepingan kecil dengan cepat. Akan tetapi, tanpa disadari, Sakuya berada di belakang Takaki ketika Takaki sibuk menebas rak buku itu.

Sadar akan keberadaan Sakuya, Takaki segera melompat mundur. Namun, terlambat--tangan kiri Takaki berhasil ditembus. Setelah itu, Takaki melemparkan pedang di tangannya ke arah Sakuya. Kena. Tangan kanan Sakuya sedikit tergores, dan pedang itu kini menancap di pintu.

"Dasar menyusahkan--anggap saja aku kalah," pedang yang tertancap ditariknya kembali dan dibawanya dengan tangan kanan. "Lain kali, Sakuya dalam mode lain--aku takkan kalah darimu," ketika akan berjalan menuju kelas, ia dapat melihat seseorang sedang menunggunya di depan pintu kelas.

"Hai," sosok itu menyeringai. "Sudah selesai? Kakiku sudah kram menunggu kalian selesai, kau tahu--hoaahm." siapa lagi kalau bukan Makoto. Takaki mendelik kesal. "Ada perlu apa?" tanyanya kesal. Makoto mengangkat bahu sembari memutar kepalanya. "Jawabnya jangan kasar begitu, nanti rasa ngantukku hilang. Oh ya, setelah jam pelajaran selesai jangan langsung ke asrama. Takihiro mengundangmu untuk datang ke acara spesialnya, di gudang."

"Maaf? Aku tidak salah dengar 'kan?" Takaki mengerutkan alis. "Di gudang?" lanjut Takaki. Makoto menjawab dengan anggukan. "Ada yang spesial disana--kau harus datang. Daah. Aku harus pergi." Makoto melangkah pergi, lalu perlahan menghilang dari pandangan.

T O . B E . C O N T I N U E D
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




Setsu Gakuen Empty
#6PostSubyek: Re: Setsu Gakuen Setsu Gakuen Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: Setsu Gakuen  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

Setsu Gakuen

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» Comment: Setsu Gakuen

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-