Total destruction, sebuah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan ibukota jepang saat ini Tokyo, sebuah gedung pencakar langit yang terlihat di kejauhan terjatuh begitu saja dengan sebuah tebasan yang terlihat begitu rapi. Pembantaian besar-besaran ini membuat jepang kembali terluka seperti sebuah insiden tang terjadi berturut-turut tampa henti. Inuzuka muda ini bersandar dengan santai sembari menghisap rokoknya Philip moris menthol. Menyandarkan tubuhnya di tiang listrik yang dingin. Hembusan angin begitu kencang menerpa rambut merahnya, Ia tersenyum tipis memperhatikan pemandangan horor yang berada di hadapanya. Xian Fei ninken setianya duduk dengan tenang menunggu dengan sabar sebuah perintah yang sebentar lagi akan di ucapkan masternya.

" Mundur, kalian bukan lawan yang sepadan untuknya. " Hatur Rion melalui earset kepada seluruh tim yang sedang berhadapan dengan target. satu demi satu anggota tim yang menyerang target segera mundur, lebih tepatnya kabur dengan wajah takut dan terkencing-kencing. Ia dengan tenang mematikan earsetnya dan membuangnya kesamping. Masih dengan posisi yang sama bahkan tidak berubah sama sekali. Rion berada beberapa meter di belakang target yang beberapa saat lalu menebaskan pedangnya ke arah gedung tersebut. Walaupun Rion mampu menahan pemuda ini untuk tidak menebaskan pedangnya dan membantai ribuan orang, Rion lebih memilih membiarkannya dan ikut menikmati keindahan kehancuran tersebut.

Masih menghisap rokoknya dengan tenang, hidup memang harus di nikmati bahkan di saat tergenting sekalipun. Pakaian militer JSDF dengan sebuah rompi anti peluru, di tambah beberapa rompi dengan kantong yang diisi peluru serta beberapa buah granat. Katana putih yang tersarung rapi di punggung. Namun Rion tak melupakan satu buah senjata kesayanganya Tavor-21. Senjata buatan israel berjenis bulpup dengan 30 peluru yang siap di muntahkan kapapun.

"Dimanapun kalian bersembunyi,aku pasti akan mencari dan mengirim jiwa kalian ke Neraka."


Ia menaikan alisnya ketika pemuda ini menyupah serapah dengan ucapanya, Rion tersenyum tipis mendengar ucapan pemuda ini seolah ingin tertawa lebar. Jarak mereka benar-benar begitu tipis, bisa kau bilang hanya berjarak 15 meter. Sedari tadi banyak cara untuk menghancurkan Targetnya dalam jarak sedekat ini namun Rion tetap saja membiarkan Targetnya bersenang-senang untuk sesaat. Setelah selai menghabiskan rokoknya lalu membuang ketanah dan menginjaknya. Tak begitu banyak yang ingin dia ucapkan Rion menggapai Tavor-21 nya dan menembakan beberapa pelurunya ke arah Targetnya untuk memanggilnya. Rion tau tembakanya hanya akan terasa seperti sengatan nyamuk.

" Hei, Mereka memang tak bisa bersembunyi darimu, Tapi kau takan bisa bersembunyi dariku! " Hatur Rion, Dengan celatan Rion sudah menerjang musuhnya mempersingkat spasi diantara mereka berdua. terus menembakan senjatanya untuk membuat sibuk musuhnya, Setelah Rion sudah berhadapan dengan musuhnya spasi antara dua insan ini sudah tak ada lagi. Rion sudah melapisi tanganya dengan chakra dan mengarahkan hantamanya ke ulu hati.

" Hooo. " Haturnya pelan, Tinjuanya berhasil di hindari sang target tanganya sedikit tersangkut di ulu hati seorang mayat perempuan. Dengan cekatan tangnya kirinya meraih Katana putih yang terpasang di pungungnya meraihnya dan memotong jadi dua mayat tersebut dengan rapi beberapa cm dari tanganya. Jemari maskulinya berhasil lepas dari ulu hati mayat ini. segera memasukan kembali Katananya. Ia lalu bersalto beberapa meter kebelakang.

Tatapan dinginya menatap targetnya dengan santai, saking kelewat santainya ia bahkan bergaya layaknya adegan matrix saat menghindari Peluru hanya saja ini adalah sebuah tebasan pedang. " Hell yeah, aku sudah lama ingin mencoba hall seperti ini " Haturnya, Xian Fei mulai bergerak ketika ia sudah memberikan sebuah aba-aba. Xian fei segera ikut berlari dan melakukan sebuah Jutsu Jujin Bunshin, Seketika Ninkenya berubah bentuk layaknya Rion. Xian Fei menyerang dari samping ia melakukan jutsu Gatsuga dan berputar-putar dengan kecepatan dan kekuatan penghancur luar biasa mengarah ke bagian samping kiri sang Target.

Rion yang dengan cepat segera berlari kembali menerjang musuhnya di depan. Merapal beberapa gerakan tangan seketika terdengar sebuah suara nan berisik dari tangan kirinya, sembari menahan tangan kirinya dengan tangan kanan terlihat sebuah aliran listrik yang terlihat oleh mata telanjang sebuah. Layaknya suara kepakan ribuan burung yang begitu berisik. Rion merapal sebuah Jutsu Chidori yang siap di hantamkan kearah jantung.