Forum Indofanster
Royale Academy 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
Royale Academy 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

Royale Academy

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Royale Academy Empty
#1PostSubyek: Royale Academy Royale Academy Empty4/3/2016, 3:40 pm

The crown'll return to the right place;
and the one who'd receive it would finally know how P A I N will suffocate their D E A T H body


The Start

"Welcome to Royale Academy!"

"Errr...."

Hans terdiam seribu kata, mendapati sebuah amplop emas yang diserahkan padanya—dan keberadaan bapak-bapak ajaib di depan pintu kamarnya.

"Ro... apa? Coba katakan sekali lagi."

Sosok ajaib di depan pintu kamarnya itu menutup matanya. Lalu membukanya kembali. Kali ini, tersirat sebuah keseriusan di dalamnya.

Kedua tangan terangkat.

"Welcome to Royale Academy!"


Burung-burung berkicau dengan tenang. Ayam-ayam berkokok menyambut datangnya pagi yang indah. Dan kemudian terlompat karena sebuah teriakan yang berasal dari rumah berbentuk jamur disana.

"—PERI WARIA!?"

Err, oke, teriakan yang lumayan abstrak. Pemuda bersurai perak yang bernama Hans itu baru saja terbangun dari sebuah mimpi edan—ceritanya. Pemuda yang hidup sebatang kara itu—sendirian tinggal di rumah asal jadi—tampak terdiam sebentar. Mulutnya menganga, matanya membelalak, selimut yang membungkusi tubuhnya dicengkram. Dan, posisi tubuhnya berubah jadi posisi duduk sekarang.

"Mimpi apaan itu..." ia menghela napasnya sembari menggeleng. Kakinya perlahan menuruni kasur dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Walau hanya untuk mencuci muka dan menggosok gigi, sih... oh, sisir rambut jangan lupa.

Keluar kamar mandi, ia mengganti bajunya menjadi seragam sekolah dengan warna hitam pada baju dan celananya. Jika bertanya ia bersekolah dimana, ia bersekolah di sebuah sekolah menengah atas pinggiran yang menggratiskan segala biaya—intinya, semua biaya ditanggung oleh sekolah. Dimana Hans merupakan seorang siswa tingkat akhir (senior) yang termasuk dalam kelompok yang cukup populer. (ngggg.....)

Setibanya di sekolah, ia disambut dengan salah seorang sahabatnya—Raven. Seorang pemuda bersurai hitam dengan gaya rambut yang kekinian (...). Termasuk siswa yang sering dihukum guru karena sering memakai seragam dengan cara yang salah, lalu sering sengaja memanjangkan rambut agar terlihat tamvan.

"Yo, Hans," tepat setelah Hans memarkirkan sepedanya, Raven mendekatinya sembari mengangkat tangan kanannya. "Muka lo kok sewot? Oh. Saya tau. Pasti mikirin Yuki lagi, ya,"

"Berisik lu." tukas Hans singkat. "Lagian, Saya gak suka Yuki—bukannya dia yang suka sama Saya?" lanjutnya sembari berjalan ke arah kelasnya. Raven berlari menyusul. Setelah Raven berada di samping Hans, ia menyeringai.

"Kabarnya sih, Yuki itu anaknya Kaisar Jepang, lho. Bahkan sampai dikasih gelar 'Putri Jepang'—tapi kok bisa sekolah ke sekolah pinggiran kayak gini ya?" Hans terdiam sebentar. "Bukannya dia cuma caper? Itu sih, cuma informasi yang dibuat-buat. Biar dia terkenal di seantero sekolah," jawab Hans.

"Ih, judes amat lo," ucap Raven sembari menyenggol Hans. "Btw nih, lo tadi pagi mimpi aneh gak?"

Hah?

Hans berhenti berjalan. Ia menoleh ke arah Raven sembari menatap Raven heran. "Mimpi aneh gimana?"

"Ituuu," Raven menarik napas sejenak. "Ada bapak-bapak pake sayap yang bilang 'welcome to Ro-apalah Academy'. Kabarnya, ada beberapa murid yang mimpi itu."

"Beberapa murid?" ulang Hans. "Siapa aja sih emang?"
"Ng, itu... gak tau. Katanya sih, udah 5 orang yang mimpi begitu. Ditambah Saya, jadi 6 orang—barusan aja. Tadi pagi," jawab Raven.
"G—Saya juga."

To Be Continued
Kembali Ke Atas Go down
yulhy kng
Jounin
Jounin
yulhy kng


Posting : 101
Join date : 08.04.12
Age : 33
Lokasi : Makassar

Royale Academy Empty
#2PostSubyek: Re: Royale Academy Royale Academy Empty30/3/2016, 1:14 pm

Cerita yang bagus,,,
Ditunggu kelanjutannya,,, Very Happy
Kembali Ke Atas Go down
Scarlet
Technician Division
Technician Division
Scarlet


Posting : 463
Join date : 01.04.13
Age : 25
Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit

Royale Academy Empty
#3PostSubyek: Re: Royale Academy Royale Academy Empty3/4/2016, 12:06 pm

Chap. 1: Shemale Fairy
"Hah!?" Raven tampak menatap Hans kaget. Alisnya terangkat. "Asal lo tau aja sih—katanya, kalau dua orang mimpiin hal yang sama, ada kemungkinan kalah mimpi itu bakal jadi kenyataan!"

"Kenyataan apanya.." Hans menimpali dengan malas. Helaan nafas terdengar. "Jangankan lucu, masuk akal aja gak—mimpi abstrak begitu mah, apanya yang kenyataan coba?" lanjut Hans sembari berjalan ke arah kelasnya. "Udah ah. Yuk."

•••••••••

Bel pulang sekolah berbunyi. 0,1 detik kemudian, seluruh murid berhamburan keluar kelas. Ya, seluruh. Bahkan, sang guru belum sempat keluar dari kelas masing-masing. Hans dengan cepat menyambar sepedanya, lalu mengayuh sepedanya dengan kecepatan dewa. Walaupun kecepatan sepedanya bisa dibandingkan dengan kecepatan semut.

Setelah memarkir sepedanya di belakang rumahnya, dengan cepat ia membuka kunci pintu rumahnya sebelum kembali menutupnya. Lalu, berjalan ke arah kamarnya di lantai atas. Dan tentu saja, merebahkan tubuhnya di kasur empuk.

"Aaah~ nyamannya~!" gumamnya sembari menggulingkan badannya. Seakan-akan seluruh rasa lelahnya langsung hilang. Tapi, walau rasa lelahnya hilang, tetap saja malas rasanya bangkit dari atas kasur.

Ia berhenti berguling. Kali ini, posisi tubuhnya menghadap ke arah atas. Matanya menatap langit-langit kamarnya. "Ro-anu Academy.." ia memejamkan matanya. Lalu kemudian membukanya lagi sembari bangkit dari kasurnya. "Ayolah, cuma mimpi kok serius amat. Diriku yang tampan ini kadang bisa konyol juga, ya.." gumamnya sembari tersenyum simpul. Belum juga dua detik, sebuah ketukan terdengar berasal dari pintu rumahnya.

"Iya~! Tunggu sebentar!" teriaknya sembari berjalan menyusuri tangga. Lalu, membuka pintu kamarnya. Seketika, matanya langsung terbelalak.

"PepepepepepePERI WARIA!?"

Persis kejadian di mimpinya. Seorang pria paruh baya yang mengenakan kaus dalam dan rok tutu pink sedang menyodorkan sebuah amplop emas. Amplop emas itu memiliki lambang yang bertuliskan ‘RA’ di tengahnya.

"Hm, apa katamu? Peri waria? Aku bukan waria! Aku gadis tulen lho!" ucap pria paruh baya itu dengan suara nge-bass. Hans menganga. "APANYA DARI KAMU YANG BUKAN WARIA!?"

"Oh?" pria paruh baya itu mengambil cermin dari saku rok nya. Lalu kemudian bercermin. Pria itu terdiam sebentar. Pria itu menutup matanya. "—maaf. Penampilanku setelah terjun dari dunia peri ke sini memang agak rusak," jelas pria itu sembari menjentikkan jari. Seketika, sebuah asap mengepul dari diri pria itu.

Poof! Asap tersebut menghilang. Menampakkan sesosok peri normal yang jauh beda dari pria tadi. Ukurannya kecil sekali, pakaiannya tetap, rambutnya pirang diikat, dan matanya berwarna hijau. "Bagaimana dengan penampilanku sekarang? Jauh kelihatan sebagai seorang peri, 'kan? Nah. Sekarang kuucapkan, ‘Welcome to Royale Academy.’"

Hans terdiam. Dengan ekspresi orang b0doh.

"Ng.. oke...?" dengan slowmotion, Hans mengambil amplop emas itu. Baru saja peri itu membuka mulutnya, dengan cepat Hans langsung membanting pintunya. Peri itu terdiam sebentar, lalu wajahnya berubah marah. "Huh. Awas saja nanti kalau kau tidak lulus tes.." gumam peri itu. Kemudian, perlahan, peri itu menghilang.

••••••••

Hans berkutat di meja belajarnya, memandangi amplop emas yang ia letakkan di atas meja. Akhirnya, setelah beberapa menit memandanginya, ia merobek segel surat itu sebelum membaca kertas di dalamnya.

Content:

"Alchemy.. Medic.. Knight.. Soldier.. raja.. perdana menteri.." ia mengulang kata-kata yang sempat ia baca. "Tunggutunggutunggu. Jadi, intinya—yang diundang punya potensi jadi orang ternama di kerajaan tertentu?"

Ketika masih berpikir, seseorang menggedor pintu rumahnya.

"HANS!!! KAMU DISINI 'KAN?!"

"Ah, Raven," gumam Hans sembari berlari menyusuri tangga. Raven tampak menatapnya dengan wajah kesulitan.

"T-TOLONG! RUMAH GW DIINVASI PERI WARIA!"
"Ng.. tenang dulu—" Hans menarik tangan Raven untuk masuk ke dalam rumahnya.

Raven menatapnya dengan wajah heran sekaligus panik. Hans menarik napas dalam. "Peri waria itu bukan waria. Tapi—cewek tulen!"

"Haaa?!" Raven menatapnya dengan tatapan seram. "Bagian mananya yang bukan? Ng?! Jelas-jelas itu waria! Makanya, cepat tolong gw! Sampe nari-nari gaje segala di atas meja gw.. ya pokoknya bikin mual deh! Makanya cepet ke rumah gw pokoknya! Bahaya kalo nanti rumah gw didekorasi sama pita, dicat warna pink.. grafiti yang gw tulis susah payah bakal dihapus.. pokoknya cepet tolong gw deh!"

"I-iya, tenang dulu, gak usah pake jelasin panjang lebar," ucap Hans. "Yaudahlah. Gw ngalah. Kalo lo jalan kaki ke sini, mending lo pake sepeda di gudang. Gw duluan, adios~" ucap Hans santai sembari menyambar sepedanya, lalu dengan cepat mengayuhnya.

To Be Continued
Spoiler next chap:
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




Royale Academy Empty
#4PostSubyek: Re: Royale Academy Royale Academy Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: Royale Academy  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

Royale Academy

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» Chikaku Academy
» Komentar Karcer Chikaku Academy

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-