Mestinya kita sedikit ngaca dan introspeksi. Apakah kita memang sudah merasa lebih baik daripada orang lain yang kita nyinyirin(singgungkan)? Kan tidak lucu juga kita merendahkan orang lain tapi kehidupan kita yang sebenarnya jauh lebih rendah kualitasnya dari mereka.

Motivator memang sama manusianya dengan kita. Yang sempurna memang hanya Tuhan. Tapi ketika memang mereka bisa membuktikan apa yang diucapkan dengan kualitas kehidupan yang mereka miliki, apa masih mau menutup mata dan enggan untuk belajar? Tidak sayang kah, melewatkan ilmu-ilmu yang sering mereka bagi lewat pengalaman hidupnya? Masih mau berlagak sombong dan lebih hebat dari mereka?


Ketika kita mengambil sikap tidak rendah hati alias sombong, maka sama artinya dengan kita menutup mata dan pikiran jernih. Akibatnya kita tidak bisa lagi melihat sisi-sisi positif dari seseorang. Yang ada hanya selubung rasa tidak senang. Ini sungguh sangat disayangkan.

Ingat, kehidupan adalah sekolah yang luar biasa. Semua orang bisa kita jadikan guru, baik itu yang levelnya di atas kita, yang sejajar, ataupun mereka yang levelnya di bawah kita. Syarat utama untuk bisa belajar dari para guru kehidupan adalah kerendahan . Turunkan sejenak ego Anda dan bersikaplah terbuka serta bersahabat. Cukup ambil hal-hal positif yang dirasa perlu. Tidak semua hal perlu kita serap. Sesuaikan dengan nilai-nilai diri yang kita miliki.

Siapapun orangnya, cobalah untuk tidak merasa lebih tinggi daripada dia. Belajarlah dari orang-orang besar yang sepenuhnya menerapkan ilmu padi. Makin berisi, makin merunduk. Merendahkan hati dan mau belajar dari siapapun, itu juga salah satu kunci sukses.

Kesombongan yang mutlak hanyalah milik Tuhan Yang Maha Sempurna. Kita mau nyombongin apaan sih? Kalau tiba-tiba semua nikmat yang kita rasakan sampai detik ini juga dicabut sama Tuhan? Masih bisa sombong?

hnya sekdar renungan sejenak di hari yg mengembirakan seperti ini
semoga kita semua bsa mengambil hikmat dari sedikit tulisan kcil ini

trima kasih atas perhatiannya
mhn koreksinya

sumber:Nemo Share Forum

nice share bro,,,

rendah hati & ikhlas adlh kata yg sederhana,,,
namun sulit pd praktik penerapan & menjalankannya,,,,
bahkan diluar bayangan kemampuan setiap individu,,
pengalaman hidup & masa lalu setiap orang berbeda2,,,
setiap insan memiliki takdir kehidupan yg berbeda,,,,
pengalaman hidup yg berbeda, perspektif hidup yg berbeda pula,,,
ada yg terlahir dg kasih sayang, ada pula yg sebaliknya,,,,,
ada saat seseorang berada dlm titik puncak,, begitupun jg sebaliknya,,,
ada suatu ketika dmn setiap insan menerima 2 hal scr bersamaan,,,
ketika mulai mengenal rasa kasih, maka jg akan menanggung resiko kebencian,,
(ngutip kata2 nagato pain )
dunia menyuarakan apa yg didengar, & memperlihatkan apa yg dilihat,,
maka menentukan nilai & sikap dr suatu paradigma adlh sangat subyektif,,
manusia tdk sesederhana spt yg terlihat,, cenderung egois & kompleks,,
itu adlh wajar, sangat manusiawi,,, & itu pula yg membuat mrk bertahan hidup,,
spt kata bro, pengalaman hidup adlh guru yg baik,,,,
memberikan ujian dulu, baru kemudian pelajarannya,,,
krn sifat manusiawi, tdk semua individu mampu mengambil nilainya,,,
tdk semua individu mau membuka gerbang hati & pikirannya,,,
terkadang pikiran mengerti, tp perasaan tdk bisa menerimanya,,,
sebagian besar hidup bersandar pd pengetahuan & pemahaman yg dianggap sebuah kebenaran,,
(ngutip kata2 itachi )
tdk ada hak bagi kita menuntut orang lain utk berubah,,
namun ada yg bs diupayakan utk menunjukkan jalan perubahan itu,,
sambil berbenah diri, mari kita mulai saling menghargai,,,
tdk akan ada koreksi,, krn kita saling ungkapkan dr perspektif masing2,,
terima kasih kembali atas perhatiannya,,,

jiraiya bilang, ada suatu masa dmn setiap orang akan saling mengerti 1 sama lain,,,
walau hanya angan fiksi, tdk ada salah kita upayakan hal kecil utk itu,,,
mungkin hanya sesaat, walaupun tdk selamanya,,,,,,

:langue: :narutoIOI: :narutovictoire

waw penjelasan yg sangat mengagumkan,,

+rep bwt nagami kido yg sangat pandai menjwab n menafsirkannya
seperti avatarnya yg sangt jenius tuch...

memang dalam hidup haruslah mengambil hikmah yg ada,, tx terkecuali saat kita kusesahan pasti ada hikmahnya sepahit apapun itu,,

itinya kita harus sadar bhwa manusia hnya makhluk yg tidak luput dari kesalah, maka dari kesalahan itulah kita belajar mengintrospeksi diri agar tdk melakukannya lg dikemudian hari kelak

ya, rendah hati....
orang yang rendah hati cenderung menciptakan suasana kondusif....
dan menetralisir perdebatan....


ya... tapi.... banyak orang yang salah kaprah dengan rendah hati...

mereka cenderung menjurus pada rendah diri...

hoo maaf... ngelantur

bener jga sih,,

nah dari pada kita menyruh orng untuk rendah diri,, knp gx kita mulai coba dari diri sendri,, bila disi sendri sudah baru memberikan masukan kpda yg lain,,

"teman yg baik bukanlah teman yg kuat,, tp teman yg baik ialah teman yg selalu mendukung dibelakangmu saat suka maupun duka dgn segenap kesabarannya"
itu menurutku

tetapi ada beberapa orang yg rendah hati itu dijadikn sebagai pekerjaan...
maksudnya dia bersifat rendah hati kpada orang yg menurutnya bisa melancarkn tujuannya atau semacamnya, bukan dari hati...
saya pernah bertemu dngan orang seprti ini....

ya memang gx sedikit jga sih orang yg memanfaatkan sifat rendah hati untuk yg senpai blg,,

tp tetep seperti kata saya td,, hidup adalah pilahan kn??
gx usah menyuruh orang lain bila kita gx bsa menjadikan diri kita sendri memilki sifat tsbt,,
bila mnrt anda sudah,, setidaknya diterapkan untuk keluarga, orng terdekat, pacar, istri maupun semua orang baik yg dikenal atwpun tidak,,

memang agak sulit tp itulah namanya kebaikan, gx ada kebaikan yg mudah diterima di zaman seperti ini,,

saya ingt sebuah kisah...

ada seseorang yg sangat cerdas,,sekarang usianya 15tahun
dia bercita-cita ingin sekali merubah dunia suatu saat nanti,,

saatberumur 30thn,,
dia pupus harapan n tax bsa merubah negara,,
lalu beralih dgn cita" ingin merubah suatu negara suatu saat nanti,,

saat usianya 45thn pun dia blm bisa membuktikannya,,
lalu beralih lagi dgn cita" lbh kecil lg,, ingin mengubah suatu kota ditangannya sendri,,

tapi.... saat dia sudah beranjak umur 80tahn
gx kesampean juga tuch,,


akhirnya dia menyadari dgn ambisinya seperti itu,, dia telah melupakan keluarganya,, mrka pergi meninggalkannya sendrian saat usianya tua seperti itu,,

dia menyesal gx bsa merubah yg paling penting dari hidupnya,,
ialah dirinya sendri,, yg selalu memikirkan ambisinya demi kepentingan sendri tnpa memikirkan orang disekitarnya,,

jd sebelum wktu bnyk terlewat n bnyk hal yg terbuang,,
yuk kita murubah dari diri sendri tentang apa yg seharusnya kita lakukan,,
selalu berbakti kepada kedua orang tua,, n selalu bsa memafkan(sulit bila tdk dipupuk dari awal)


mav bkn maksud saya menggurui,, tp saya belajar dari pengalaman n memang benar bhwa wktu gx kn kmbli meski 1 detik saja,,
jd mumpung masih ada umur yuk kita merubah diri sendri dgn sikap yg mnrt kita baik,,

jdilah seperti padi
"makin berisi, makin merunduk ya."
makin berilmu, makin bermanfaat bg orang sekitarnya
trims

Gimana cara agar bisa rendah hati
setiap kali saya mau berbuat baik , pasti ada perasaan riya (ingin dipuji)
apakah itu masih termasuk rendah hati ?