The Apartemens

Writer: Uchiha V. Andri
Genre: Horor, Aksi, Komedi, Tragedi, Romantik, Drama
Label: Horror's Story
Waktu update: Tidak tentu
Sponsor:
- Adidas
- Nike
- UNICEF
- Bwin
- Fly Emirates
- PBB
- Qatar Foundations
- AON
- Kacang garuda
- Akatsuki
- Horror's Story Group
Pendapatan writer: Setiap 1 chapter dihargai €80 juta/80 juta euro atau 1 triliun, setara dgn harga transfer CR7 -_-
Pemeran:
1. (Andri), Pria yang pendiam, pemberani, bijaksana, baik dan suka memainkan korek
2. (Mei), Wanita yang mempunyai kakak bernama Andri yang memiliki sifat penakut, cerewet nan cantik dan sexy
3. (Andrey), Pria yang gentleman, pemberani, bijaksana dan selalu membawa handycam kemanapun
4. (Komei), Wanita yang merupakan pacar dari Andrey yang cerewet nan cantik
5. (Rhythm), Pria dengan insting kuat, selalu memperhatikan keadaan, hanya bicara jika saat-saat penting. Bekerja sebagai seorang detektif.
Memiliki pacar karakter No. 6
6. (Azalia), Wanita yang tidak terlalu banyak bicara,
pemberani, lumayan pintar,
pemalu jika berhadapan dgn si dan rajin mengaji
No.5
7. (Junpyo), Pria berdarah tiongkok yang memiliki Apartemen yang terkenal. Namun pria ini sangat sadis dan suka memperkosa.
8. (Hyochika), Wanita cantik, bertubuh seksi, yang menginap di hotel
9. (Bee), Satpam pria yang memiliki otak ero, suka melihat film tidak senonoh saat melakukan tugasnya. Namun baik hati.
10. (Naila), Wanita cantik yang memiliki sifat ceria, cerewet
11. (Barets), Pria penakut yang menjadi asisten dari karakter No.8
12. (Blade/Ace), Pria kocak, nakal, iseng, usil, dan tak bisa diam serta pemberani dan selalu mengumpul dan tak akan jauh
dari temannya.
13. (Hyosoka), Guru pribadi karakter No. 6 yang menyamar sebagai cleaning service apartemens untuk memantau karakter No. 6
14. (MiKi), Temannya karakter No. 13 yang juga merupakan seorang ustadz yang menyamar sebagai cleaning service

---

HAPPY READING ^^

Chapter 1.Kepulangan Grup FAN!
2 mobil pribadi milik Keluarganya Mei dan Andri rusak parah.
Lampu depan mati, kaca depan pecah, atap dibanjiri darah serta badan mobil benyok akibat tabrakan beruntun.
Beruntung semuanya selamat meski Ace sekarat karena tertusuk tombak bambu di bagian sekitar perut, Ridwan menderita gangguan jiwa kecil akibat melihat hantu di desa hantu, tangan kanan Yami patah karena meninju bangunan tua serta Ryuga terluka dibagian kaki, kaki kirinya terkilir akibat tersandung batu kecil nan mematikan karena dikejar-kejar tuyul.
Kini waktu menunjukkan pukul 22.00.
Yang terluka di bawa ke Rumah Sakit dekat kota mereka tapi sebelumnya Andri sudah menghubungi keluarga korban yang bersangkutan.
Sementara itu, yang lainnya diantarkan ke rumah masing-masing.
Setelah itu, Andri dan Mei masing-masing membawa 1 mobil menuju bengkel untuk segera diperbaiki atau mungkin dijual.
Kedua bersaudara itu pulang ke rumahnya dgn menaiki taksi.
Sesampainya dirumah.
"Perjalanan yang melelahkan kak,"gumam Mei pada kakaknya, Andri.
Andri membuka kemeja hitamnya dan yang tinggal hanyalah kaos putih dan celana panjang hitam.
"Kakak mau bersih-bersih dulu,"ucap Andri yg menuju kamarnya yg berada di lantai 2.
Mei pun hendak menuju kamarnya yg juga di lantai 2.
Ya, semua kamar terletak di lantai 2.
Namun, langkah Andri terhenti karena ingin mengucapkan sesuatu.
Andri berbalik hadap.
"Mei,"gumam Andri.
Mei menatap kakaknya dan menampilkan wajah yang menunggu.
"Beritahu ayah dan ibu bahwa kita sudah pulang dgn selamat,"lanjut Andri.
Mei menggangguk tanda mengerti lalu mengubah arah menuju kamar kedua orangtuanya.
"Ketuk dulu. Siapa tau mereka lagi 'begituan',"gumam Andri setengah bercanda.
"Sekali lagi kakak berpikiran jorok, akan mei hadapkan kakak dgn salome!"mei setengah marah.
"Hehe, just kidding."balas Andri lalu menutup pintu kamarnya dan menguncinya.
Ia pun segera membersihkan dirinya dan segera tidur.
Sementara itu, Kedua orangtua Andri telah mengetahui kepulangan anak-anaknya dgn selamat.
Mei pun juga bisa tertidur pulas.
Keesokan harinya, di Ruangan makan.
Pagi hari, tepatnya pukul 07.00.
Telah berkumpul 3 anggota keluarga, hanya Andri yang belum hadir.
"Pasti masih tidur,"gumam ibu Mei.
"Sudah, kita sarapan saja dulu. Nanti pasti dia menyusul."sang kepala keluarga mulai menyantap makan pagi, yaitu roti selai dgn susu hangat.
Setelah selesai sarapan, ternyata Andri belum bangun dari tidurnya.
Karena kesal, Mei mendatangi kamar Andri dan menggedornya kuat dipadukan dgn suara teriakan.
"Bangun!!!"
Hanya sekali teriakan dan 4 kali gedoran, Andri membuka pintunya.
Mei memperhatikan mulai dari kaki hingga ujung rambut kakaknya.
Andri merentangkan kedua tangannya dimana tangan kanannya menggenggam sebuah smartphone.
Terjadilah percakapan di pintu kamar Andri.
"Why?"andri bingung dgn sikap aneh adiknya.
"Why?! Seharusnya mei yg berkata begitu, mengapa kakak tdk sarapan bareng? Dan mengapa sudah rapi begini?"tanya mei kesal.
Andri menggaruk-garuk kepalanya.
"Hehe...Kakak sudah bangun dari jam 6 tadi. Namun Rhy menelpon kakak hingga jam setengah 8 ini,"balas Andri.
"Gak biasanya dia menelpon di pagi hari?"mei mulai curiga.
"Iya, dia mengajak kita untuk berlibur ke suatu tempat, namanya Paradise of Mountain."balas Andri.
"Liburan? Hemm.. Siapa aja yg mau ikut?"tanya mei.
"Andrey, Komei, Azalia, Naila, Blade dan Rhythm sendiri sudah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka."jawab Andri.
"Hm... Siapa itu blade?"tanya Mei sambil memegang dagunya dgn telunjuk tangan kanannya.
"Oh...dia itu Ace. Berganti nama karena memutuskan untuk tidak maho lagi,"balas Andri.
"Baguslah. By the way, Wakdau tidak ikut, kak?"tanya Mei lagi.
"Wakdau sendiri tidak ikut, dia sibuk mengurus perusahaan turun-temurun keluarganya."balas Andri.
"Bagaimana? Ikut?"tanya Andri.
Mei mengangguk.
"Ikut,"balas Mei.
"Ok, kita harus menyiapkan perlengkapan khusus. Karena kita akan menginap di sebuah apartemen. Kita akan berangkat esok hari pukul 4 pagi. Kita akan menumpang mobilnya Rhythm,"gumam Andri.
"Oke, Mei akan siap-siap."ujar Mei.
Mei lalu berjalan menuju kamarnya, setelah itu Andri kembali mengunci kamarnya.
Bagus tidak? Kalau tidak bagus wajar saja, karena ini masih Prolog xD. Klimaks nya akan muncul,tapi akan lama. Untuk itu, tunggu THE NEXT CHAPTER..

Chapter 2.Perjalanan Koplak!
Keesokan Harinya.
Pukul 04.01.
Kediaman Andri dan Mei.
Ternyata 2 kendaraan beroda empat sudah berada di luar halaman Andri.
2 mobil sedan itu membunyikan klakson.
"Sepertinya mereka sudah datang,"ujar Andri pada Mei.
Andri lalu membuka pintu utama.
Dari mobil, Rhy memunculkan kepalanya.
"Kita tak punya banyak waktu!"ucap Rhy setengah berteriak.
Mei dan Andri lalu berjalan menuju mobil sedan yg satunya lagi, tepatnya yg dikendarai oleh si Eks-Maho Ace A.K.A Blade-_-.
Mobil yg dikendarai Rhy terdapat Andrey, Komei, dan tentu saja Azalia, wanita berjilbab yg memiliki tubuh mungil nan 'mempesona'.
Rhy memutar balikkan mobilnya, lalu tancap gas tanpa memperdulikan keempat temannya yg lain.
"Sial si Rhy-,"kesal Blade.
Blade yg kesal tiba-tiba tekad apinya muncul dan...
Syuutt...
Blade tak mau kalah, ia menginjak pedal gas tanpa ampun.
Padahal ketiga temannya belum memasang sabuk pengaman.
"Hei maho! Pelan-pelan!"andri berusaha agar tak berbenturan dgn benda didepannya dan langsung mencoba menghentikan Blade dgn memijak pedal rem.
Ya, andri duduk didepan bersama Blade.
Sementara itu, Naila dan Mei dibelakang.
Mobil sedan itupun mendadak berhenti dan...
Buakk...
Jidat Blade dan Andri berbenturan dgn benda didepannya.
"Ukhh..."keluh mereka kesakitan sambil mengelus-elus jidatnya yg merah itu akibat berbenturan.
"Untung saja,"gumam Mei yg ternyata langsung sigap memakai sabuk bersama Naila.
"Iya, hampir saja kita kecelakaan gara-gara si Maho ini."ucap Naila setengah mengejek Blade yg notabene nya adalah Eks-Maho.
Ia berhenti homo karna ia telah berjanji pada Ochi, temannya untuk tidak Homo lagi.
Andri dan Blade memasang sabuk pengaman.
"Disini ada nitro-nya gak ya?"tanya Blade yg memeriksa tombol-tombol yg ada di mobil.
"Jika ada, kau mau apaaa?"tanya Andri yg memanjangkan vokal 'a' nya.
"Yaa, kita akan mengejar Rhy dgn itu. Melewati lampu merah, balapan dgn polisi, adu kecepatan dan..."Kata-kata blade langsung dipotong Andri.
Blade masih saja mencari tombol Nitro.
"Kau pikir ini Need for speed?"tanya Andri setengah bercanda.
"Dapat!!"gumam Blade yg langsung menekan sebuah tombol bertuliskan 'NOS'.
Whuushhh......
"Whaaa...."Naila terkejut.
Mobil melaju dgn kecepatan 452km/jam.
Blade yg notabene nya juga merupakan bekas pembalap jalanan mengeluarkan kemampuan terselubungnya.
Ia dgn sigap berbelok-belok melewati banyak kendaraan.
"Yehhahh...."gumam Blade yg merasa adrenalin-nya 4 tahun lalu kembali lagi.
Menit ke-10 setelah diaktifkannya Nitro, Jantungnya berdetak kencang seperti tentara yg berperang.
Menit ke-20 setelah Nitro Aktif...
Ssshhh.....
"!!"Blade merasakan sesuatu.
Ya, mobil yg di'piloti'nya perlahan berhenti.
"Hosh...hosh...kau gîla blade,"ucap andri setengah ngos-ngosan.
Dibelakang, Mei dan Naila saling berpegangan tangan sambil menutup kedua matanya.
"Apa yg terjadi?"tanya Blade mengerutkan keningnya.
Mobilnya berhenti total, namun mesinnya masih hidup.
Mereka berhenti di jalan raya yg sepi nan sejuk karna ada gunung disini, jarak kurang lebih 1,5 km dari mobil.
"Nitro-nya habis bôdoh,"balas Andri.
"Huft...sudah seberapa jauh kita?"tanya Naila.
"Jika dilihat dari rute, maka 1 km lagi."balas Andri yg menjelaskannya pada Naila dgn melihat GPS.
"Bagaimana dgn yg lain, kak?"tanya Mei.
"Hm...."
"Mereka tertinggal kurang lebih 10 km,"balas Andri.
"Ternyata nitro-nya berguna ya. Padahal baru 22 menit perjalanan,"ujar Naila.
"Baik, ayo kita lanjutkan perjalanan."gumam Blade.
"Tidak, kita tunggu mereka."balas Andri dgn bijaksana.
"What a...? 10 km itu jauh ndri,"gumam Blade.
"Huh... Ya sudah, lanjutkan."balas Andri.
Detik berikutnya Andri melipat kedua tangannya di depan dada.
Detik berikutnya, Andri menoleh kebelakang.
"Sebaiknya pakai jaket kalian karena ini akan sedikit dingin,"gumam Andri pada Naila dan Mei.
Mereka langsung merespon dgn memakaikan baju hangat ataupun jaket ke tubuh mereka.
Sementara itu, Blade melanjutkan perjalanannya menuju tempat yg dituju.
So, bagaimana menurut kalian si Maho Blade?
Ups, jangan dijawab dulu karna kita harus menyaksikan ke'koplak'an si Blade di The Next Chapter...

Chapter 3.Tiba di tempat!
Blade masih menyetir sembari mendengarkan lagu lewat headset.
Saking asiknya musik rap yang didengar Blade, kepalanya pun diangguk dan digeleng-gelengkannya.
'Dasar rapper maho,'batin Andri sambil melirik kecil Blade.
"Aduhh..."rintih Mei kesakitan sembari memegang perutnya dgn kedua tangan.
"Kenapa mei?"tanya Andri sambil melihat kebelakang, tepatnya memperhatikan Mei memegang perutnya.
"Kau hamil? Sudah kuduga itu,"gumam Blade yang tak menghentikan aktivitasnya.
Mei tak menanggapi perkataan Blade.
"Kau mau kuhamili blade?!"tanya Andri yang mulai marah akan perkataan blade beberapa detik yang lalu.
"Ikh, mahoo,"gumam Naila.
"Berhenti dulu,"ujar Andri.
Blade menepikan mobilnya ke pinggir jalan.
"Perutku sakit, kak."rintih mei kesakitan.
"Maag?"tanya Andri.
Mei menggangguk.
"Hm..."Andri keluar dari mobil dan melihat ke segala arah hingga matanya tertuju ke suatu tempat, lebih tepatnya Apotek.
Andri menyebrangi jalan dan segera berlari pelan ke arah Apotek tersebut.
Sementara itu di dalam mobil.
Naila mengeluarkan sepotong roti dari tas Andri dan memberikannya pada Mei.
Mei dgn terpaksa melahap roti tersebut agar maag nya berkurang.
1 menit kemudian.
Andri kembali dgn membawa plastik kresek hitam.
Dikeluarkannya obat maag dari plastik itu dan memberikannya pada Mei.
Naila mengambil botol minuman dari tas Mei dan memberikannya pada Mei.
Tanpa berbicara lagi, setelah roti habis, Mei menelan obat maag tadi dan segera minum.
"Udah agak baikan,"gumam Mei.
2 orang temannya dan kakaknya menatap Mei sedaritadi tanpa sepengetahuan Mei.
"Sudahlah, lanjutkan perjalanannya blade."gumam Mei yang mulai Sweatdrop.
Tak terasa sudah menghabiskan 2 jam setelah meninggalkan kediaman Andri.
Blade hendak menyalakan mesinnya, namun....
Syuuunggg......
Sebuah mobil dgn Nitro melesat kencang melewati Blade dkk.
"Cih,"blade kesal.
"Pakai sabuk pengaman, kita kejar Rhy."perintah Blade yang sudah menyalakan mesin dan bersiap melesat kencang.
Andri dan yg lainnya segera memasang sabuk pengaman.
"Ok, mari kita selesaikan."gumam Blade.
Mobil telah bergerak dan mulai kembali ke jalanan dgn kecepatan tinggi.
"Terlalu jauh!"kesal Blade yg membuat 'kuda' nya ini melaju dgn kecepatan 200km/jam.
10 menit berlalu.
Blade bertambah kesal melihat Rhy dan yang lainnya sudah menunggu diparkiran luar.
"Haha... Kau tak berbakat nak,"ejek Andri.
Blade memarkirkan mobilnya dgn memutar 180 derajat.
Dan segera mematikan mesinnya.
Rhy mendatangi mobil yang dikendalikan Blade dan mengetuk kaca dimana Blade berada.
Blade membuka kacanya dgn tombol.
Rhy mengeluarkan bahasa isyarat dgn kepalanya agar segera keluar.
Blade dkk pun keluar.
"Wah, dingin sekali!"meskipun telah melapisi tubuh mungil nan indah dgn beberapa kain tebal, Naila tetap saja kedinginan.
"Jangan berlama-lama disitu!! Kalian bisa beku!!"teriak seorang satpam yang menjaga pintu masuk Apartemens.
"Baik, ayo."ajak Andri.
Mereka pun masuk dgn mengikuti Andri yg berada di depan.
Sesaat sebelum memasuki Apartemens, secara tidak sengaja Naila melihat 'tontonan' satpam itu, satpam itu menyadarinya dgn mengedipkan mata kanannya ke Naila.
Naila ketakutan dan segera mengajak Andri berbicara yang berada tepat di sampingnya.
Yah, pembicaraan tak penting.
"Kalian duduk dulu disini, aku akan urus Administrasi-nya."gumam Rhy sembari berbalik hadap dan menuju ke suatu tempat.
Andri dkk pun duduk di sofa merah yang nyaman.
Andri melipat kedua tangannya didepan dada, tak mau kalah, blade melakukan hal yang serupa.
Tiba-tiba, ada seorang pria rada banci dgn wanita 'wow' melintas melewati andri dkk.
"Ikhh cucok cin,"gumam pria yg rada banci itu.
"Bajunya cucok dgn dada cin chika yang besar,"pujinya.
"Glekk,"Mendengar hal swt itu, Blade menelan ludahnya.
"Target, Ndri."bisik Blade pada Andri.
"Koplak kau blade,"ejek Andri yg padahal di dalam hatinya sependapat dgn Blade.
Akhirnya bisa update juga...
Hm, tunggu saja chapter selanjutnya yaa...
Dan jangan lupa comment dan REP+nya