Forum Indofanster
Remove The Gloom 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
Remove The Gloom 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

Remove The Gloom

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#1PostSubyek: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty1/12/2012, 11:44 pm

Author’s: Makiguchi Takiya
Genre: Komedi, Petualngan, Kehidupan Sekolah, Aksi, dan Percintaan.




Prologue...
Billy Seastone adalah anak satu-satunya dari Lilly Swan dari mantan suami-nya terdahulu Mark Seastone. Perceraian mereka berdua terjadi saat usia Billy baru menginjak 7 tahun. Akibat perceraian tersebut Billy yang dulu-nya anak yang baik dan pendiam, kini berubah menjadi anak yang tempramental.
Dan Kini di usia-nya yang menginjak 15 tahun dia selalu berpindah-pindah sekolah akibat kekacauan yang di lakukan-nya.
Dan akhir-nya di pindah-kan ke sebuah sekolah kota kecil bernama Sharkspears City, dan nama sekolah itu adalah Sharkspears Academy. Sharkspears Academy sendiri adalah sekolah yang Diunggul-kan Di Kota-nya.
Dan petualngan Billy di mulai saat dia sampai disana, lalu di tinggal pergi oleh ibu-nya. “Ibu apa yang akan Ibu lakukan sementara aku bersekolah di tempat b0doh ini?” Ucap Billy. Lalu ibu-nya berkata “Tenang saja anaku! Ibu akan selalu mengirimi mu surat dan uang” Lalu mobil Ibu-nya pergi entah kemana...
“Sial!!” Ucap Billy lalu berbalik badan ke arah gerbang sekolah tersebut.
Dan Petualangan sesungguh-nya Billy telah di mulai~





Terakhir diubah oleh Makiguchi Takiya tanggal 9/12/2012, 4:32 pm, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#2PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty2/12/2012, 12:13 am

Chapter 1 – menjelajah lebih jauh!

“hah..! sial!!” Billy semakin kesal.
Billy pun memasuki areal sekolah dan tiba-tiba di hadang oleh para preman sekolahan.
“Hei kau! Apa yang kau lakukan disini? Pulang-lah dan tidur di ranjang hangat mu!!” ucap Ben, pemuda berusia 16 tahun kelas 3 tahun ke-2. “hahahaha!!” sekelompok orang itu tertawa dengan nada ejekan.
Namun billy tetap berjalan tanpa menghiraukan sekelompok preman tersebut.
“Wah! Dia menghiraukan kita” Ucap john, pemuda berusia 15 tahun kelas 2 tahun pertama.
Lalu ben berlari dan memukul leher billy dari belakang.
“bruk!” billy tersungkur, lalu sekelompok preman itu mengeroyok Billy..
Tak selang beberapa lama, pembina murid datang “hei kalian!! Berkelahi lagi? Cepat pergi atau ku hukum!!” ucap pembina murid yang bernama donald.
Sekelompok preman itu pun lari. “aah” nampak billy tergeletak di tanah.
“hei nak! Kau anak baru itu-kan? Cepat pergi ke asrama mu, dan asrama mu ada di sana!” pembina murid donald menunjuk ke arah kiri, dan itu adalah asrama para lelaki.
Billy beranjak lalu pergi dengan keadaan masih babak belur.

...

Setelah masuk ke dalam asrama, semua orang nampak memperhatikan billy. Seperti biasa billy menghiraukan tatapan mereka, lalu ia masuk ke kamar-nya “hmm.. kamar yang lumayan” ucap billy sambil mencoba tempat tidur-nya.
Tiba-tiba seseorang masuk tanpa mengetuk pintu.
“aah.. murid baru...” ucap tommy caldwell, pemuda berusia 15 tahun kelas 2 tahun ke-2.
“hei.. siapa kau!! Kenapa kau tidak mengetuk pintu?!” tanya billy dengan nada kasar.
“oh, maaf-kan aku.. perkenal-kan namaku Tommy caldwell..” ucap tommy sambil memberikan salaman.
“ah, iya aku billy, billy seastone..” ucap billy dengan menepuk tangan tommy.
“owh!” tommy nampak kaget, dan berusaha tenang dengan berkata “baik-lah, ayo ku ajak kau jalan-jalan ke dalam gedung utama sekolah ini!”.
“hm? Boleh juga ayo!” billy nampak bersemangat.
“heh, ikuti aku!” tommy berlari keluar kamar dan sterus-nya keluar asrama dan menuju ke gedung utama, lalu diikuti billy dari belakang.

...

Sesampai-nya di dalam gedung, tommy terus mengajak berputar-putar gedung. Sesampai-nya di samping tempat penjualan seragam sekolah, dan masih berada di dalam gedung.
“ah! itu si gorila, sham..! dia pemimpin geng preman menjijikan itu!” ucap tommy.
“haaagh!! Hei pendek!! Apa yang kau lakukan disini??” ucap sham lalu mendekati, dan berdiri di belakang billy. Lalu billy terkejut melihat seorang raksasa berdiri di belakang-nya.
Lalu billy pun memnita maaf, dan memberikan uang kepada sham, agar sham tidak memukuli-nya.
“hahah terima kasih!” sham tertawa sambil mengusap-usap kepala billy, lalu pergi.
“ayo, coba bongkar loker gorila tadi!” ucap tommy, sambil menoleh ke kanan dan kekiri menjaga agar tidak diketahui oleh pembina murid.
“mana loker-nya?” tanya billy.
“itu yang ada gambar-gambar aneh” jawab tommy.
“oke” billy pun membuka kunci loker sham dengan sebuah kawat.
Dan akhir-nya terbuka lalu billy mengambil sebuah topi pesta dan sekarton telur.
“cepat!” teriak tommy.
Tiba-tiba salah satu pembina murid melihat mereka berdua.
“hei! Apa yang kalian lakukan disini?” teriak pembinah murid itu.
“Lari! Dan sembunyi!” teriak tommy, lalu tommy berlari ke dalam wc pria, sedang-kan billy bersembunyi didalam tong sampah.
“wah! Kemana mereka pergi?” ucap pembinah murid itu, lalu pergi menjauh.
Lalu datng juga tommy “ayo kita lanjut-kan perjalanan kita!” ucap-nya.
Billy pun keluar dari tempat sampah itu dan melanjut-kan jalan-jalan mereka.
Saat tiba di depan wc wanita, lalu keluar-lah perempuan gemuk sambil menangis yang bernama eunie scarlet. (eunie scarlet usia 16, kelas 3 tahun pertama).
“coba tanya-kan apa yang terjadi pada-nya!” pintah tommy.
“baik-lah” jawab billy . “hei apa yang terjadi pada mu?” tanya billy kepada eunie, dan eunie menjawab “box coklat ku di ambil seseorang dan dia lari ker arah wc pria” sambil menagis terbahak-bahak, eh tersedu-sedu xD.
“hei tommy wc pria dimana?” tanya billy.
“ada di lantai 2, tapi di lantai pertama ini juga ada” jawab tommy.
“kita cek dulu yang disini! Ayo!” mereka berdua pun berlari ke sudut gedung mencari pencuri coklat tersebut.
Lalu sesampai-nya disana tommy melihat orang yang di maksud eunie itu. “Itu dia!” ucap tommy. Lalu billy berlari dan menendang dada orang itu lalu tersungkur...

To be continued...


Terakhir diubah oleh Makiguchi Takiya tanggal 27/1/2013, 12:39 pm, total 2 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#3PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty8/12/2012, 8:00 pm

Chapter 2 - semua orang

“hei!” ucap pemuda yang di tendang billy itu.
“berikan coklat itu payah! Atau kupukul kau!” ancam billy.
“ini ambil! Dan jangan pukul aku” lalu pemuda itu pun lari terbirit-birit.
“ayo kembali!” ajak tommy.
Mereka pun kembali ke tempat sebelum-nya.
“ini eunie” billy memberikan boks coklat yang di ambil orang tadi.
“wah, terima kasih!” lalu eunie mencium billy, lalu pergi...
“haha.. sekarang kau dapat-kan ciuman dari cewek gendut itu” ejek tommy.
“lalu sekarang kemana kita?” tanya billy.
“ikuti aku!” tommy berlari, juga diikuti oleh billy.
“apa yang akan di lakukan si bod*h ini?” batin billy.
Mereka pun menuju ke arah kantin sekolah, dan masih tetap berada di dalam gedung.
“kita duduk disini dan aku akan tunjukan kelompok-kelompok murid yang ada di sekolah ini” tommy duduk begitu juga billy.
“yang pertama ‘nobe’ mereka adalah anak-anak orang kaya dan suka berlatih tinju, tempat latihan mreka sekaligus tempat nongkrong mereka ada di bagian barat kota ini di daerah skal, sharkspears city. Mereka bisa di kenali dengan pakian khas rompi biru muda dan lapisan dalam switer putih. Pemimpin-nya
Jack morris siswa kelas 3 tahun terakhir.” Jelas tommy sambil memakan apel-nya.
“selanjut-nya ‘stranc astro’ mereka adalah anak-anak aneh dan menyebut diri mereka pintar, memang sih... namun gaya mereka terlihat sangat aneh, tempat mereka ada di belakang sekolah ini ada didekat lapangan football, dan pemimpin mereka leafty jones siswa kelas 2 tahun pertama.” Masih memakan apel-nya.. lalu kembali menjelas-kan “lalu ada anak-anak bengkel yang menyebut kelompok mereka ‘machinist’ mereka berkeliaran di bengkel sekolah, dan ada juga di bagian timur laut kota ini yaitu daerah jam, sharkspear city. Mereka selalu menggunakan jaket kulit hitam, dan ketu kelompok ini adalah evan pucino siswa kelas 3 tahun ke-2.
Dan ada para preman sekolahan dan mereka berpakaian putih yang acak-acakan, dan tempat mereka di seluruh areal sekolah.
Pemimpin mereka adalah yang kita jumpai tadi sham si gorila, atau sham gonest.. siswa kelas 3 tahun ke-2.” Lalu tommy membuang apel-nya dan menampak-kan wajah serius. “terakhir, mereka adalah kelompok terhebat di sekolah ini mereka adalah kelompok atlit atau juga bisa di sebut “jocks”. Hampir seluruh anggota-nya bertubuh besar dan atletis. Tempat mereka ada di belakang sekolah, yaitu di gym, dan lapangan football...
Ketua mereka adalah ted thomson.” Ucap tommy lalu melihat jam tangan-nya.. “wah seastone, satu jam lagi pelajaran akan di mulai, kau harus beli seragam di ruang pembelian seragam dekat loker sham, dan minta lembaran jadwal ke ibu sarah, dia adalah guru khusus bagian administrasi dan pembimbingan konseling... dan ruang administrasi ada di lantai dua.
Aku pergi dulu ke kelas ku.. sampai jumpa nanti!” tommy pun pergi dari kantin.
“hmm.. menarik juga keadaan sekolah ini, oke aku harus membeli seragam dulu” billy pun beranjak pergi dari kantin tersebut.

...

Sesampai-nya di ruang seragam billy pun membeli beberapa pakaian seperti seragam utama, seragam olahraga, dan beberapa sepatu.
Lalu melanjut-kan ke ruangan administrasi di lantai dua. Sesampai-nya disana nampak ada seorang gadis lugu berkacamata sedang di ceramahi ibu sarah.
“eh, maaf ibu sarah, aku mau meminta jadwal pelajaran ku” ucap billy dengan ramah-nya.
Lalu gadis itu memandangi wajah billy dan terlihat malu-malu (nampak-nya gadis itu menyukai billy).
“aaa.. murid baru itu-kan? Sebentar aku ambil-kan” ibu itu pun pergi kedalam.
“i-iya bu” ucap billy sambil menggaruk-garuk kepala-nya.
Lalu menoleh kearah gadis itu “hai.. aku billy siswa baru disini” sambil menjulur-kan tangan untuk bersalaman.
Nampak pipi gadis itu memerah.. “ah, hai juga.. namaku angie marc{angie marc gadis usia 15, siswi kelas 2 tahun pertama ” membalas salaman billy.
Billy lalu melepas-kan salam-nya dan berkata “kenapa kau disini? Murid baru juga ya?” . “eh bukan aku kena hukuman gara-gara merusak-kan kamera di ruangan kelas seni” ucap gadis itu sambil menunduk.
“begitu ya.. rusak-nya memang seperti apa?” biily kembali bertanya.
“gak terlalu parah si Cuma kelindes bus sekolah doang” ucap gadis itu.
“wak? Kelindes bus? Itu sih parah banget!” billy nampak tekejut dan merasa aneh ngomong dengan gadis itu.
“iya, ada tugas suruh foto pemandangan, dan jatuh saat aku bersepeda di dekat jembatan di daerah skal.” Ucap gadis itu kembali
Lalu ibu sarah kembali dengan selembar kertas jadwal pelajaran milik billy. “ini dia nak, dan apa-kah kau sudah membeli seragam?” tanya bu sarah.
“sudah bu.. dan terima kasih” mengambil kertas itu lalu pergi.
“daah angie” sambil melambai-kan tangan.
“i-iya” angie membalas dengan hanya mengangkat tangan-nya dengan malu-malu.

...

Billy pun turun dari lantai dua dan menuju ke pintu utama gedung untuk kembali ke asrama-nya.
Setelah tiba di dalam asrama laki-laki, dia pun segera menuju ke kamar-nya. Tapi dia di ejek oleh salah seorang anggota geng preman. “hei payah! Kau jangan sok disini pergi lah kembali pulang dan minta ibu mu membaca-kan dongeng.!! Hahaha!!” ejek preman itu. “apa mau mu brengs*k?” tanya billy lalu berbalik ke arah preman itu.
“aku mau berkekahi payah!!” preman itu maju mendekati billy dan mendorong billy
“itu mau mu?” tanya billy lalu memukul preman itu sampai jatuh di lantai. “rasa-kan itu pecundang!” ejek billy
Lalu preman itu kembali berdiri dan berusaha memukul billy namun billy mampu menghindar dan menangkap kerak baju preman itu dan memasukan-nya di tong sampah. “haha.. sekarang apa yang ingin kau lakukan? Menelepon ibu mu?” tawa billy mengejek preman yang sudah tak berdaya tejepit di dalam tong sampah.
Billy pun masuk kedalam kamar-nya dan mengganti baju-nya dengan seragam.. setelah itu nampak billy dengan seragam khas sharkspears academy yaitu seragam berwarna putih dengan lapisan rompi biru dengan lambang sekolah berwarna merah, dan celana panjang coklat muda (cream). Dan sepatu putih.
Nampak selaras dengan gaya berpakaian billy yang acak-acakan namun terlihat keren...
Dan billy siap menuju kelas pertama-nya.
To be continued...



Terakhir diubah oleh Makiguchi Takiya tanggal 27/1/2013, 12:48 pm, total 3 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#4PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty15/12/2012, 7:09 pm

Chapter 3 - sudah di mulai

“selamat pagi anak-anak, semoga tugas kali ini bisa selesai” tampak guru bahasa inggris berdiri dari tempat duduk-nya dan menyapa murid yang baru saja masuk.
(MR. Thomas anderson - guru chemistry dan bahasa inggris)
Billy pun mengerjakan beberapa tugas seperti menyusun beberapa kosa kata.
“hmm.. aku hanya bisa beberapa saja~” ucap-nya lalu mulai menulis kosa kata dari beberapa huruf yang ada seperti “E, w, l, l, m, o,”.
Memang sangat mudah nampak-nya namun billy hanya menyelesaikan beberapa kosa kata saja seperti “elm..,mow..,owl..,mew..,won..,moll..” dengan jumlah seperti itu maka billy bisa melanjut-kan pelajaran ke tahap berikut-nya.
“Triiiing..!” suara bell pertanda kelas pagi yang pertama selesai.
“hm.. lumayan nak, kau cukup hebat menyusun kosa kata ini” ucap MR. Thomas sambil membaca kertas tugas milik billy.
“i-iya” billy pun keluar dari kelas chemistry.
Billy pun berjalan dan singgah di kantin untuk makan..
Selesai makan ia menuju wc~
Setelah itu, pergi menuju keluar gedung utama. Dan bertemu dengan kepala sekolah sharkspears academy, MR. Teddy hudson.
Mereka pun berbincang soal kenapa billy selalu di tolak sekolah-sekolah lain.
Dan setelah selesai berbincang, pada saat billy akan mengambil minuman soda di sebuah mesin minuman di samping pintu masuk gedung utama.
Tiba-tiba ben menyerang billy dengan ketapel dan hampir saja mengenai kepala billy. “hei!! Apa yang kau lakukan?!” bilik nampak geram.
“haha.. ayo coba kejar aku!” ejek ben. Lantas billy pun mengejar ben..
Ben berlari ke arah samping kiri gedung dan melompati pagar pembatas, billy pun melompat dan terus mengejar-nya.
Ketika sampai di depan perpustakaan, disamping kiri gedung.
Billy di hadang sejumlah orang nampak-nya dari geng preman itu.
Dan mereka berjumlah 2 orang. Lalu salah satu pun maju “kyaa!” teriak orang itu dan “brugh!’’ billy menghindar kesamping dan menendang bagian ‘itu’-nya dengan lutut-nya, lalu menarik celana-nya dan melempar-kan ke tembok samping gedung. Orang itu pun berguling-guling di tanah sambil memegang ‘itu’-nya, nampak ia sangat tersiksa~
“rasa-kan itu pengecut!!” ejek billy, dan tiba-tiba sebutir telur mendarat di kepala-nya “byark” “haha.. itu sarapan untuk mu nak~” ejek preman yang satu-nya.
“Kau?!!” billy pun berlari dan menendang dada orang itu (jurus andalan xD).
“bruak!” orang itu terjatuh, lalu di barengi dengan lompatan lalu memukul orang itu.
“Mau kau kupuli lagi?” tanya billy sambil mempersiap-kan pukulan-nya. “ampun!” orang itu meringis, lalu billy pun berdiri setelah menduduki orang itu.

...

Billy pun melanjut-kan pengejaran terhadap ben, dan setelah berada di perempatan menuju bengkel, lapangan-gym, gedung anak-anak kaya. Nampak ben MERUNDUK KELELAHAN DI SAMPING PATUNG MASKOT SEKOLAH.
“GRRR..!” Billy Berlari sekencang mungkin menghampiri Ben.
Ben yang menyadari kedatangan Billy, langsung sigap berlari menuju arah bengkel...
Billy juga mengikuti ben ke arah bengkel “jangan lari kau!!” teriak billy. Setelah sampai di gedung kosong di dekat bengkel tiba-tiba pintu ‘garasi’ itu tertutup dan ben sudah ada di dalam-nya. Lalu salah seorang preman memukul billy dari belakang
“buk” billy berbalik menyiku orang itu “ugh! Kau?!” orang itu pun jatuh entah pingsan atau apa.
Billy pun membuka pinta garasi itu. Ternyata gedung itu punya pintu garasi juga di bagian depa-nya. Billy pun membuka pintu itu.
Lalu nampak ben dan 2 kawan-nya telah menunggu kedatangan billy di tempat menaruh benda rongsokan.
“hai billy, sekarang waktu-nya kita bermain-main” nampak ben berada di atas papan yang di bentang-kan di antara dua mobil rongsokan.
Billy pun melihat sebuah tong sampah “hmm.. seperti-nya itu bisa di jadikan senjata” billy pun mengambil penutup tong sampah itu.
“ayo maju kalian berdua!” ucap billy sambil mengipas-ngipas penutup tong sampah itu.
Salah seorang pun maju dengan sepotong kayu “mati kau!” lalu mengayun-kan kayu itu. “bleng~~~” billy berhasil menahan kayu itu dengan penutup tong sampah yang ia ambil tadi, lalu billy menendang perut orang itu, dan di akhiri dengan pukulan dari atas dengan penutup tong sampah “bak!” orang itu jatuh tertelungkuk, lalu jatuh sambil memegang kepala-nya yang di pukul billy. “argh.. sakit” ringis orang itu.
“haha.. kembali-lah berlatih di pantai, nak!” ejek billy.
Tibaa-tiba sebuah batu meluncur sangat cepat lalu mengenai pelipis billy “aw~” billy memegang pelipis yang terkena batu yang berasal dari ketapel ben.
“sial kau!” ucap billy masih memegang pelipis-nya yang terkena batu tadi.
“haha... hampir tepat mengenai matamu billy!” ucap ben dari atas papan, lalu menarik karet ketapel-nya dan bersiap mengarah-kan nya ke arah billy dan “syuung~” . “?!!” billy kaget dan sontak merespon dengan menangkis batu itu dan melempar penutup tong sampah itu kearah ben “bluagk” ben terjatuh dan papan yang di rentang-kan itu patah ben pun jatuh tak berdaya.
Tiba-tiba datang lagi salah seorang preman mau menyerang billy
“kyaa!” lalu orang itu berusaha memukul billy tapi billy bergerak kesamping dan menarik kerah baju orang itu lalu mendorong-nya ke arah tong sampah “pang~!” orang itu tersandar di tembok samping tong sampah, lalu disusul dengan tendangan di perut “ugh! Ampun!..” ringis orang itu lalu meminta maaf.
Billy pun menarik kaki-nya setelah menendang atau lebih tepat- nya menginjak perut orang tadi. “huh! Kalian semua payah~”billy berbalik dan mendekati ben yang kesakitan akibat terjatuh tadi.
“kau menang billy” ucap ben lalu memberikan ketapel milik-nya tadi. “ini ambil saja untuk mu” tambah ben lalu tak sadar kan diri. Billy pun mengambil ketapel itu, lalu mengambil batu dan bersiap menembak ben dengan ketapel. “eh, billy.. kau mau apa?” tanya ben nampak takut.
“aku mau mengganti mata mu dengan batu ini!” billy nampak sangat seram dengan mata bercahaya.
“!!” ben sangat ketakutan “jangan!!” melambai-kan kedua tangan-nya ke kamera, eh ke billy xD.
“kau mau apa billy?” tanya ben
“aku mau sedikit uang~~” dengan nada seram billy menjawab.
“baik-lah ini” ben memberikan uang 1000 rupiah, kepada billy.
“?!” billy menatap uang itu. “segitu mana cukup?” ucap billy.
“kata-nya sedikit gimana sih?” ben mengambil uang kembali.
“apa kau bilang?” menarik karet ketapel dan mengerah-kan tepat di depan wajah ben.
“i-iy-iy-iya.. ini!” ben memberika uang 50.000 rupiah.
“terima kasih ben, kau sangat baik” billy pun pergi.

...

Ternyata billy pergi ke kantin dan .. tidak ada makanan yang enak~
Terpaksa hanya makan beberapa buah dan minuman soda saja. Lalu pegi ke halaman sekolah yang luas.
Pada saat dia ingin ke asrama-nya, bell berbunyi, tanda pelajaran di mulai.
“ah, sial!” billy pun pergi kembali kedalam gedung utama, lalu pergi ke loker-nya. “clek” “wah! Pelajaran seni” ucap billy lalu melipat kertas dan menaruh-nya di sudut loker. “eh, mana? Buku gambar?” billy membongkar tumpupkan buku-buku-nya.
“ini dia!” ucap-nya. “tapi aku tak punya kuas, ah biar-lah” billy pun mencari kelas seni. “itu dia” billy pun dengan segera pergi ke kelas itu.
“oh, hallo semua.. saya mr. Erwin da vinci akan membimbing kalian dalam kelas seni ini” ucap guru seni dengan sangat berwibawa.
“baik-lah kita mulai, pelajaran pertama menggambar diri ku, ini ada sampel foto ku dan kalian ikuti sebaik mungkin” ucap mr. Erwin sambil membagikan 7 foto kepada 7 murid yang sedang mengikuti kelas seni, termasuk billy.
“wha? Menggambar? Baik-lah.. hmm... semua warna-nya sederhana” billy pun mulai menggambar. 30 menit berlalu billy tinggal menggambar bagian kaki dari mr. Erwin dan...

To be continued

Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#5PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty2/2/2013, 7:56 pm

Chapter 4 – beberapa bantuan kecil

“selesai!” ucap billy dengan nada yang cukup keras membuat beberapa murid kaget dan hilang konsentrasi.
“hei kau begitu berisik” ucap Melvin do’onnor siswa kelas 2 tahun pertama (anggota stranc astro).
“memang kenapa?” billy balik berta-nya.
“sudah-sudah..!” dengan tegas-nya mr. Erwin mendingin-kan suasana kelas.
“huh!” billy hany merunduk, dan menatap tugas-nya.
“mana, ku lihat hasil karya kalian..?” sambil mendekati Melvin.
“belum, pak.. tinggal background-nya” ucap melvin.
“hmm.. lumayan” sambil melihat kertas milik melvin.
Lalu Mr. Erwin berjalan menuju meja Billy.
“coba ku lihat” Mr. Erwin pun memutar kertas billy.
“hmm.. kau berbakat nak karya mu cukup bagus” Puji Mr erwin.
Lalu Mr. erwin kembali melihat karya murid-murid yang lain.
Tak selang beberapa lama, akhir-nya bel berbunyi, tanda pelajaran telah berakhir..
“baik-lah, terakhir tugas ini kalian kumpul-kan minggu depan” ucap-nya dan duduk di tempat-nya.

Billy pun beranjak keluar dari kelas dan langsung singgah di dekat kantin untuk makan.
“hah, aku lapar sekali.. wah? Si tukang masak lagi gak masuk ya? Hmm.. siapa yang jaga nih?” Billy berbicara sendiri di pintu masuk kantin.
Lalu, ia segera menuju ke arah bagian dapur kantin. Sesampai-nya disana Ia terkejut dengan sesosok gadis cantik, sexy dan mulus... Mulut Billy pun langsung terbuka lebar melihat sang gadis dari samping sambil memotong beberapa sayuran. Tib-tiba gadis itu mengetahui keberadaan Billy yang sedari tadi menganga melihat pesona gadi tersebut.
“eh, kenapa kamu melihat aku seperti itu?” tanya gadis tersebut.
“hah? Tidak.. tidak ada apa-apa, hanya aku heran kemana juru masak yang nampak seperti penjaga neraka itu?” tanya-nya menghilang-kan keraguan gadis itu.
“apa? Maksud mu bibi edna?” bentak gadis itu karena tersinggung. “PAK!” suara pisau yang ia hentakan ke papan pemotong.
“eh..eh jangan marah dulu.. aku hanya bercanda~” ucap billy dengan santai-nya.
“huh!” gadis itu lalu kembali memotong sayuran. “lalu apa yang kau mau disini?” tanya gadis itu.
“ya aku sebenar-nya mau makan.. tapi hanya kaget melihat juru masak muda dan cantik seperti mu” puji Billy.
“aah.. kau bisa saja” nampak pipi gadis itu memerah, dan menambah pesona gadis itu di hadapan Billy.
“eh.. btw, nama mu siapa?” tanya Billy sambil mendekat ke arah gadis itu dan menjulur-kan tangan untuk bersalaman
“nama ku Emma McCarty.. aku keponakan-nya bibi Edna” ucap-nya sambil memegang tangan Billy (salaman)
“ehehehe..” tawa Billy seakan terhipnotis kecanti-kan Emma.
Emma pun menarik tangan-nya dari sentuhan Billy.
“eh, maaf gak bisa lepas” Billy pun langsung berta-nya untuk mengalih-kan perhatian-nya “ada apa saja hari ini?”
“sup kalkun, sama paha ayam panggang.. sayuran-nya masih dalam proses masak” jawab Emma.
“ok, ayam panggang dengan bumbu pedas ya?” ucap Billy.
“ok.. silah-kan menunggu disana” ucap Emma langsung mengambil piring dan menyiap-kan pesanan Billy.
Billy pun duduk di bangku di kantin tersebut. Dan akhir-nya Emma memanggil dari belakang kaca tempat makanan di letak-kan
“Billy, ini punya mu” Ucap-nya
“oh, iya” Billy berdiri dan mengambil makanan-nya dan langsung menyantap-nya.
Kurang dari 10 menit berlalu Billy pun selesai makanan dan berdiri mengambil air dari sebuah dispenser di bagian sudut ruang kantin, tak lupa membawa gelas.
“aah~” setelah selesai menghabis-kan segelas air itu.
Tak selang beberapa lama datang-lah tommy.
“Billy, ayo ikut aku?” ajak tommy masih ngos-ngosan. ‘hah..hah..”
“kemana?” tanya billy.
“sudah ikut aja” Tommy langsung berlari meninggal-kan Billy. Billy yang penasaran pun akhir-nya ikut mengejar tommy.

“hey semua pelajaran telah berakhir-kan?” teriak billy dari belakang.
“ya.. pelajaran telah selesai” sambil melihat kebelakang (ke arah billy).
Setelah berlari mereka akhir-nya sampai di sebuah tempat parkir dan menuju ke arah bus yang sdh tidak digunakan lagi di arah pinggiran parkiran sekolah, lebih tepat-nya di depan pintu masuk bengkel.
“untuk apa kita disini?” tanya Billy.
“kau punya ketapel? Kita akan latihan mengenai akurasi tembakan mu” ucap Tommy.
“oh, itu lalu kenapa disini?” Billy kembali berta-nya.
“hmm... disini dulu tempat nongkrong para preman itu, tapi semenjak ada kakek gila itu, mereka tidak berani lagi njongkrong disini” jelas Tommy.
“hah, kakek Gila” Billy makin penasaran.
“iya, ayo kau punya ketapel atau tidak?” ucap Tommy.
“punya” angguk Billy.
“ayo, sekarang tembak semua kaca bis ini!” pintah Tommy.
“baik” . “tunggu sebentar kau mundur 2 langkah sekarang” pintah tommy.
“ok..ok” Billy pun mundur 2 langkah. Tommy juga menjauh dari situ agar tidak terkena pecahan kaca.
Billy pun mengambil beberapa batu disekitar-nya. Lalu bersiap dengan menarik karet ketapel itu.
“ini dia!” ia pun melepas karet ketapel itu dan “pyar!” suara kaca yang pecah.
“tembakan bagus Billy sekarang 4 kaca yang tersisa” teriak tommy.
“ok” dan “pyar!” kaca ke-2 pecah
“cepat masih ada 3 lagi!” Tommy kembali berkicau
“diam-lah Tom!, kau mengganggu ku dengan suara mu yang berisik itu!” bentak Billy.
Tommy pun diam.
“pyar!” kaca ketiga pecah “berikut-nya” ucap Billy lalu bersiap kembali dan “Pyar!”
“sekarang bagian pintu” menggeser sedikit kearah pintu dan “pyar!” latihan pertama Billy sukses.
“hebat!” ucap Tommy sambil tepuk tangan.
“hmm..” Billy pun berjalan masuk kedalam bus, dan keluar ke bagian lain pintu bus tersebut dan akhir-nya sampai di sebuah tempat yang bertulis-kan larangan masuk.
“eh hey! Jangan kesitu!! Bisa-bisa kau ke ikut gila” peringatan keluar dari mulut Tommy.
“tok..tok” Billy mengetuk pagar kayu yang di tempeli tanda larangan masuk.
“nampak-nya ia menghiraukan peringatan ku” ucap tommy berusaha ikut kesebelah bus itu.
“ada apa?” suara cempreng terdengar dari balik pagar
“hey bisa-kah kau tunjukan dirimu?” tanya Billy
“ok” Ia pun membuka pintu pagar itu.
“krok cuh!” kakek gi-la itu meludah ke tanah “apa mau mu nak?” tanya kakek itu.
“aku mau melawan mu!” ucap billy
Sontak kakek dan Tommy terkejut.
“hm.. apa kemampuan mu dan kenapa kau mau melawan ku?” kakek itu berbalik bertanya.
“di situ kau menulis-kan kau ahli beladiri” sambil menunjukan salah satu papan yang bertulis-kan “JANGAN MASUK ATAU KAU AKAN BERHADAPAN DENGAN KU (aku ini ahli beladiri)”
“woooh.. baik-lah kau pasti akan kalah.. tapi terlebih dahulu kau cari sebuah radio tua dan bawa kembali kesini, makan aku akan melawan mu sekaligus mengajari jurus rahasia jika kau bisa mengelah-kan ku” ucap kakek itu lalu “HAHAHA!” Ia tertawa dan masuk kembali kebalik pagar itu dan menutup-nya.
“hmm.. apa kau tau dimana aku bisa menemukan radio rusak yang dimaksud-nya itu?” tanya Billy sambil berjalan keluar bagian samping busa, menuju tempat parkir.
“kurasa di bengkel, eh btw, aku harus kembali ke kamarku untuk mandi dan istirahat.” Tommy pun pergi meninggal-kan Billy.

“dasar tidak setia kawan, bilang saja kalau takut ke bengkel” Billy pun berjalan menuju bengkel dan mencari satu persatu sudut halaman tempat dimana banyak barang rusak di letakan sampai ia bertemu dengan seorang pemabuk yang bekerja di bengkel tersebut. “nanana..lalala” nyanyian bising dari pemabuk tersebut yang tengah terbaring di atas sebuah mabol rongsokan.
“hey bung, dimana aku bisa menemukan radio yang tidak terpakai lagi?” tanya Billy.
“hooh.. radio? Di sana” menunjuk ke arah tangga yang menuju ke arah atap bengkel.
“oh terima kasih” Billy pun pergi dan menaiki tangga itu.
“sama..sama lalalala nanana aku hidup sendiri lalala” orang mabuk itu kembali bernyanyi
Sesampai-nya di atas atap akhir-nya Ia menemukan benda yan ia cari yaitu radio rusak.
Ia pun segera turun dari atap itu. Pada saat itu tepat pukul 3 sore waktu Sharkspears City.
Sesampai-nya di bawah, Ia di hadang 2 orang anak bengkel.
“mau apa kalian?” tanya Billy
“kau yang mau apa? Kenapa kau membawa radio itu? Kau mau mencuri ya?” tanya salah seorang anak bengkel itu.
“oh ini? Ini ambil” ucap Billy.
Pada saat anak bengkel yang pertama ingin mengambil radio tersebut, langsung Billy memukul dia dengan radio itu “brak” ia pun kesakitan memegang kepala-nya.
“hah?” lalu anak yang satu-nya lagi berusahan memukul Billy dari samping.
Billy pun menatap tajam ke arah-nya lalu menahan terjangan anak itu dengan kaki kanan-nya “uhk!” anak itu memegang perut-nya yang kesakitan. Belum sempat berkata apa-apa, Billy langsung memukul wajah anak itu lalu tehempas ke tanah “ah..” nampak anak itu tak berdaya melawan Billy, sebelum semua anak-anak bengkel mengetahui hal ini, Billy pun lari dari bengkel tersebut.


To be Continued...

Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Portgas D. Takiya
Jinchuuriki Kyuubi
Jinchuuriki Kyuubi
Portgas D. Takiya


Posting : 893
Join date : 24.05.12
Age : 26
Lokasi : Tomorrowland

Remove The Gloom Empty
#6PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty9/2/2013, 2:20 pm

CHAPTER 5 – hari yang melelah-kan

“hah..hah..hah” Billy nampak masih ngos-ngosan..
Lalu ia pun segera masuk ke ‘markas’ kakek itu..
“tok..tok” . “hah? Kau sudah kembali? Cepat sekali?” ucap kakek itu.
“hehe... ayo cepat! ajar-kan aku teknik beladiri jalanan mu!” ucap Billy lalu meransak masuk.
“hey! Sabar sedikit anak muda!” kakek itu menghadangi billy, lalu mengambil radio rusak yang di bawa Billy.
“hmm.. ini cukup” ucap sang kakek lalu membiar-kan Billy masuk kedalam markas-nya.
“tempat mu ini seperti kandang ayam” ucap Billy seraya melihat ke sekeliling markas.
“walau terlihat seperti kandang ayam disini nyaman” ucap sang kakek lalu duduk di sebuah kasur yg di samping-nya memiliki tiang sebagai penyangga dan pada bagian atas-nya di tutupi oleh alumunium.

“ok, ayo mulai!” Billy mempersiap-kan kuda-kuda nya.
“baik-lah!” kakek itu pun langsung menyerang-nya.
“hap” Billy melompat ke belakang
“!!” kakek itu menahan laju lari-nya, dan memutar badan-nya lalu menendang Billy.
“ugh!” Billy merapat-kan kedua tangan-nya di depan wajah-nya lalu terhempas ketanah.
“hehehe..” lalu kakek itu mengulur-kan tangan-nya bermaksud membantu Billy berdiri.
“heh” Billy mencengkram tangan sang kakek itu, lalu berdiri.
“sekarang, coba kau praktekan jurus tadi!” ucap kakek itu lalu bersiap.
“baik-lah!” Billy berlari menuju sang kakek dan mengikuti gerak kakek itu dengan berhenti tiba-tiba lalu berputar sambil kaki diangkat lalu berputar “jgh!” kakek itu berhasil menahan tendangan Billy dengan satu tangan-nya.
“ckck.. coba sekali lagi, minimal kau buat aku harus menahan serangan mu dengan dua tangan” ujar kakek itu.
“huh, baik-lah” Billy berlari memutari kakek tersebut.
“hey, kenapa kau berputar seperti itu, aku tak mengajar-kan hal itu!” sambil melihat kearah Billy yang terus berputar.
“terserah aku, yang penting bagian akhir-nya tetap sama” ucap Billy masih terus berlari mengitari kakek itu.
Kakek itu pun tersenyum... “hm.. apa selanjut-nya” batin kakek itu.
“dia lengah” batin-nya sambil membelalak.
Billy pun menghentikan lari keliling-nya tepat di belakang kakek itu.
“ghaah!” melompat lalu menerjang kakek itu dengan pukulan.
“hah? Apa-kah ini yang ku ajar-kan tadi?” kakek itu berbalik.
“bukan” jawab Billy singkat lalu mengubah posisi menyerang dengan pukulan lalu menapak-kan kaki ke tanah “tapi ini!” berputar dengan sekuat tenaga lalu mengang-kat kaki lalu melepas-kan letusan (baca:tendangan) amarah.
“dag!” kakek itu berhasil menahan tendangan Billy dengan dua tangan, lalu terhempas ke tanah “bruk”.
“ayo berdiri” Billy mengulur-kan tangan-nya ke kakek itu.
“ah” mencengkram tangan Billy lalu berdiri.
“baik-lah, sampai besok, aku harus kembali ke asrama~” Billy pun pergi dan meninggal-kan kakek itu yang masih terheran-heran dengan teknik tambahan Billy.
“kiiiiik.. jlag” Billy menutup pintu pagar tersebut, lalu pergi kembali ke asarama-nya.

...

Di tempat lain...
“sialan tuh anak, berani-berani-nya mukul kalian” ucap salah seorang berbadan besar dengan rompi jeans dan tak punya rambut.
Dia adalah Brook! Alumni Sharksepars Academy, yang bekerja di bengkel sekolah.
Nama asli-nya Jon Kombarov.
“i-ia.. apa kita perlu lapor ke bos besar?” tanya Swan , siswa kelas 2 tahun pertama.
“tak perlu.. kita hanya akan mebalas-nya, dengan satu serangan, tapi tak berkepanjangan.. aku benci jika masalah kecil yang kalian buat di besar-besar kan sampai melapor kepada Evan..” jelas Brook aka Jon.
“ok.. kau akan membantu kita membalas dia-kan?” tanya Boy, siswa kelas 1 tahun ke-3.
“tentu.., tapi kalian traktir aku burger dan pizza ya?” tanya Brook.
“sip” sahut Swan.
“eh, jangan lupa minuman soda-nya ya?” tambah Brook.
“ok” sahut Swan dan Boy.
Kembali ke Billy.
“segar.. setelah selasai latihan, lalu mandi” bicara sendiri di tempat tidur di asrama-nya.
“tok..tok” suara ketokan pintu.
“siapa?” tanya Billy.
“aku Seastone.. Tommy” jawab Tommy.
“oh, masuk-lah” Billy pun mengubah posisi-nya dengan duduk di kasur-nya.
“clek” Tommy, membuka pintu .
“mau apa kau?” tanya Billy.
“aku hanya ingin mengenal-kan kau pada sahabtku yang sangat pemalu dan pendiam” sambil menarik oang yang di maksud itu.
“ah” desahan suara orang itu.
“ini dia Patrick Gullem, aku biasa memanggil-nya Pat” jelas Billy.
“hay.. aku Patrick Gullem, siswa kelas 2 tahun pertama” ucap-nya dengan dingin dan mata yang sayu.
“hay, juga” sambil mengangkat tangan kanan-nya dengan muka yang aneh (Billy).
Billy pun turun dari kasur-nya dan menarik Tommy, keluar “temanmu sangat suram nampak-nya, apa kau tak salah kalau dia itu pemalu?” tanya Billy (berbisik).
“tidak-lah, btw bersalaman dengan dia sana tak sopan kalau dia sudah memperkenal-kan diri namun tak bersalaman~” sambil mendorong billy kembali kedalam.
“eh, iya.... aku Billy Seastone, siswa kelas 3 tahun pertama” berjabat tangan dengan Pat aka si Suram.
“Baik-lah.. karena semua telah berkumpul, mari kita bicarakan rencana yang ada di kepala ku” Tommy lalu mengambil sebuah kursi kayu.
“aku dilantai saja...” ucap si suram lalu duduk di lantai kamar Billy.
“karena ini rahasia, mari kita tutup pintu-nya” Tommy berdiri dan menutup pintu, lalu kembali kepangkuan kursi kayu.
“begini, aku ingin membuat satu satu rencana.. yaitu rencana menguasai sekolah ini” ucap Tommy seraya menatap satu persatu ke arah Billy dan Pat.
“menguasai sekolah? Kau gila?!” Billy berdiri dari kasur-nya.
“tenang-lah.., jika aku, eh maksud-ku kita bertiga bisa menguasai seluruh sekolah, kita akan menghapus-kan semua kekerasan di sekolah ini” jelas Tommy, lalu berkata “bagaimana? Setujuh?”.
“entah-lah... tapi kurasa, perlu usaha besar dalam menaklukan suatu tempat dengan banyak penghuni dengan struktural yang kokoh dalam beberapa bidang” jawab Pat.
“jadi kita harus melumpuh-kan satu persatu organisasi disini?” tanya Billy.
“ya mau bagaimana lagi, bisa sih jika langsung ke pemimpin-nya, tapi sama saja jika kita yang memimpin tanpa ada rasa hormat dari ‘rakyat’ kita” jelas Tommy.
“hm.. mungkin butuh banyak perjuangan disini” ucap Pat.
“jadi.. kita harus mencari beberapa organisasi untuk membantu kita?” tanya Billy.
“lebih seperti itu, kita akan menjadi virus bagi suatu organisasi utama disini, kecuali angkatan dewan guru dan ketua pengawas” jelas Tommy.
“tapi.. dalam beberapa kasus, banyak murid yang mengambil hati para guru termasuk kepala sekolah dengan mengukir prestasi di kelas, bahkan di sekolah” ucap Pat lalu berdiri. “kita lanjut-kan besok, aku akan kembali ke kamar ku dan tidur~” Pat pun pergi meninggal-kan Tommy dan Billy. “clek”
“hah? Si suram pergi~” Billy menggaruk-garuk kepala-nya.
“jadi apa-kah kau setuju?.. dan jika kau setuju, aku sudah mengunci satu target di kepalaku” jelas Tommy.
“setuju! Apa selanjut-nya?” Billy berdiri.
“hmm.. bagus, target pertama kita klub astronomi, mereka nampak aneh, namun memiliki kecerdasan yang lumayan, mereka hanya tidak punya kekuatan fisiki, jadi besok setelah jam pertama selesai, kau langsung menuju ke perpustakaan dan cari beberapa manusia tol*l disana” jelas Tommy, berdiri dan pergi menuju pintu “clek” . “ingat? Besok misi pertama kita, aku dan Pat akan megawasimu sekaligus mengontrol mu~” lalu Tommy pergi.
“fyuuh, pengganggu akhir-nya pergi, hmm.. jadi klub astronomi ya? Hm..” sambil melipat kedua tangan-nya di dada.

“ah, aku harus minum, dan makan.. tapi dimana?” Billy bingung sendiri. “oh,ya!” teringat sesuatu “Emma! Tapi, apakah dia masih di kantin? Sekarang jam 6, mungkin dia masih beres-beres” Billy pun beranjak dari tempat tidur-nya.
“clek” mengunci kamar-nya.
Lalu Billy pergi keluar dari asrama menuju gedung utama.
Di perjalanan.. Ia menemukan sebuah uang berjumlah $10.00 (gak tau klo Rupiah-nya berapa?), yang telah di kait-kan pada sebuah benang transparan dan tipis.
“wah? Ada uang nih?” seraya melihat ke karah kiri dan kanan. Lalu, Ia mencoba mengambil-nya, lalu pada saat tangan-nya mendekati uang tersebut, uang itu bergerak maju, dan begitu seterus-nya sampai 4 kali “sial! Kerjaan siapa nih?!” gertak Billy.
“aku!” salah seorang berteriak dari atas pohon lalu “semua?! Serang!” teriak orang itu lalu melempar-kan tomat sebanyak mungkin dari atas pohon.
“waaah!” Billy berlari sekuat tenaga dan satu buah tomat mengenai bagian kaki-nya.
“sial, awsa kalian!” Billy masih berlari dan telah mendekati gedung utama. “siapa mereka itu ya?” batin-nya, lalu masuk kedalam gedung utama.
“hahaha!” kita berhasil Swan, Boy. Ternyata itu Brook beserta kedua junior-nya, Swan dan Boy.
“baik-lah Senior Brook, ayo kita ke warteg (baca: restoran) terdekat!” ajak Swan
“ya, ayo” ucap Boy lalu, mereka turun dari pohon.
“ok, ayo Swan, Boy, kita makan.. dan tetap rahasia-kan siapa kita dari anak tadi dan juga dari Evan” mereka pun keluar dari sekolah melalui gerbang parkir.

Sementara itu Billy masuk kedalam, dan berjalan menuju kantin .
“wah, Emma masih ada didalam~” Billy dengan cepat mendekati-nya.
“hai, apa-kah kau punya roti isi daging atau apa-lah yang bisa membuat-ku kenyang?” tanya Billy.
“eh, hai billy.. hmm.. punya sih, tapi kau mau membantuku?” berbalik bertanya.
“bisa, apa yang perlu kubantu, cantik?” goda Billy.
“ah, kamu gombal.. bantu aku mengangkat kardus berisi sampah ini, dan antar aku sampai di gerbang parikir.
“oh, ok..” lalu Billy mengangkat kotak kardus yang di maksud.
“ugh. Berat juga” ucap Billy sambil mengangkat kardus tersebut.
“sementara Emma membawa beberapa bahan makan juga makan siap saji di kedua tas plastik-nya.
“ayo” ajak Emma.
Lalu mereka pun pergi keluar dari gedung.
“eh, kamu sudah berapa kali menggantikan bibi mu?” tanya Billy.
“hmm.. sekitar 3 kali, yang pertama sewaktu bibiku pulang kampung selama 2 minggu, lalu mengikuti pelatihan selama sebulan..” terpotong oleh kata-kata Billy “sebulan?”.
“ya.. lalu yang terakhir ini, bibiku sakit, sejak tadi pagi..” ucap Emma.
“eh, apakah kau pernah di goda anak lelaki disini?” tanya Billy.
“pernah.. eh, itu bak sampah-nya” menunjuk arah sudut kanan tempat parkir.
“oh, ok.. ayo” berjalan menuju bak sampah tersebut.
“jadi siapa itu?” tanya Billy, masih penasaran.
“Sham si Gorila..” ucap Emma.
“wah, lalu dia menggoda dengan cara apa?” tanya Billy.
“dia tak mau beranjak dari kantin, saat aku pertama menggantikan bibi ku” jawab Emma.
“hmm.. lalu? Kau merasa terganggu?” tanya Billy seraya membuka besi penutup bak tersebut.
“sanga tergganggu, sampai pada akhir-nya aku melapor-kan dia ke bibiku” jawab Emma.
“eh.. kok keras ya?” memotong pembicaraan sebentar, akibat penutup bak sampah yang tak bisa di buka.
“sini, ku bantu” saat ingin membuka pengait-nya, dengan tak sengaja, Billy memegang tangan Emma.
Sekitar 10 detik mereka saling pandang.. dan “eh, maaf” Billy membungkukan badan karena malu.
“..” Emma hanya terdiam. Lalu, Billy berhasil membuka-nya, dan membuang sapah tersebut.
“sekarang ayo kita ke gerbang” ajak Emma.
“oh, baik-lah” sambil mencoba mengambil salah satu kantung yang di bawa Emma. “sini biar ku bantu” ujar Billy lalu berhasil mengambil kantung tersebut.
“terima kasih, ya?” Ucap Emma.
“sama-sama” Billy tersenyum. Dan benih-benih cinta pun mulai tumbuh dengan alaimi dari kedua-nya.
Sesampai-nya di gerbang..

“sekali lagi terima kasih banyak ya, billy.. kau sangat baik ini ku berikan sekotak roti isi daging beserta air mineral untuk mu” ucap Emma.
“eh, sama-sama” Billy tersenyum seraya mengambil kotak yang di berikan Emma.
“kau pulang dengan apa?” tanya Billy.
“aku pun sepeda disitu” menunjuk ke arah sudut gerbang.
“oh, baik-lah” Billy merasa legah karena dia mengira Emma akan jalan kaki.
“Billy...?” Emma mendekat lalu mencium pipi Billy, lalu pergi mengambil sepeda-nya dan pergi “sampai besok ya?”.
“i-i-iya” Billy menjawab dengan nada yang tergagap-gagap, sambil memegang pipi-nya dengan wajah yang memerah.
“Yeah!” Billy berteriak kegirangan lalu berlari kembali ke asrama-nya.
Saat itu pukul 7 waktu setempat.
Dalam perjalanan.. Ia mendengar suara tangisan dari balik pagar, awal-nya ia mengira itu hantu namun ia penasaran dan mencoba mengecek-nya dengan menaiki sisi pagar yang rusak.
Dan disana Ia melihat seorang gadis tengah duduk di bawah pohon apel sambil menangis.
“eh, hai.. k-kenapa kau menangis?” tanya Billy.
“k-kau anak baru itu ya? Hiks..hiks” tanya gadis itu dengan nada tangisan.
“ya.. sekarang kau jelas-kan apa masalahmu, siapa tau aku bisa membantumu” ucap Billy.
“begini... dia mengambil buku yang didalam-nya terselip data presentasiku untuk praktek besok” ucap gadis itu.
“dia? Siapa maksud mu? Dan nama mu siapa?” seraya mengulur-kan tangan-nya.
Si gadis berdiri dan memperkenal-kan nama-nya “aku Silvia Do Vlaso aku keturunan ParaguayAmerika.” Menjabat tangan Billy. “Dan dia makusd-nya adalah Jessica Bryl, ketua chirlider (gak tau tulisan-nya xD) di sekolah ini.. jadi tolong kau ambil buku itu di gedung olahraga, di loker-nya di bagian WC anak perempuan” jelas Silvia.
“lalu, bagaimana aku tau loker-nya?” tanya Billy.
“loker-nya ada gambar bunga-bunga dengan tulisan Jest di bagian bawah-nya” jelas Silvia.
“ok” Billy langsung tancap gas menuju GYM/Gedung Olahraga.
Singkat saja... sesampai-nya disana, ia langsung masuk kedalam gedung tersebut yang kebetulan hanya ada sedikit orang.

Ia berjalan menyusuri gedung tersebut melalui lapangan basket indor lalu belok Kiri dan menuruni anak tangga. “hmm..” melihat arah sekitar lalu melihat ke arah kanan dan kiri “ini dia WC para wanita.. ayo Billy!” gumam-nya .
Ia pun masuk ke arah WC/Ruang ganti wanita. Pada saat berada di dalam, tiba-tiba Billy mendengar suara tapak kaki seseorang “??” . “siapa itu” Batin-nya dan segera bersembunyi di sebuah ting sampah (kosong).
“hmm..hmm.mm..” (dengan nada nanyian).
Ternyata itu adalah Ibu Linda, sedang mencari Jessica. “Jest, setelah kau selesai mandi, segera-lah kembali ya? Jangan terlalu larut, atau kau akan kena hukum” ucap Ibu Linda dari balik pintu kamar mandi bagian kiri.
“oh, iya Bu” masih sambil mandi dengan santai-nya.
Lalu ibu Linda pun pergi.
Dan Billy mengintip dari dalam tong sampah “sudah aman..” batin-nya.
Lalu Billy dengan cepat membobol locker Jessica, dengan bermodal-kan penjepit kawat milik-nya.
“ini dia.. sekarang kita tukar dengan Bola kaos kaki ini (entah darimana asal-nya)” sambil menutup hidung-nya Billy menaruh kaos kaku bau itu kedalam locker mandi sementara buku-nya telah berada di kantung celana-nya.
“tutup perlahan... dan pergi” batin-nya lalu pergi dari ruang ganti itu lalu terus keluar dari gedung olahraga.

Billy berlari sekencang mungkin agar tidak ketahuan.
“hah.. aku mengalami hari-hari yang sulit” gerutu-nya masih sambil berlari.
Dan akhir-nya sampai juga dia di asrama perempuan namun lewat pagar tadi.
“ini dia, jangan menangis sekarang” ucap Billy lalu memberikan buku tersebut.
“terima kasih Billy” ia langsung memeluk Billy.
“eh, sama-sama” ucap Billy.
“aku kembali ke dalam dulu ya?” tanya Silvia.
“ya” jawab Billy sambil tersenyum.
Lalu Silvia berlari dan melompat kegirangan-_-
Di ruang ganti wanita...
“hmm..hmm..” (bernyanyi)
“clek” . “??” “aaah! Uegh!” Jessica berteriak akibat bau yang di timbul-kan kaos kaki tadi dan terkumpul sangat banyak didalam locker.
“ueeegh” Jessica masih muntah di sebuah wastafel di bagian belakang locker-nya.
Kembali ke Billy, di dalam kamar-nya.
“ini dia.. sekarang waktu-nya makan.. fyuuh” Billy terlebih dahulu berdoa . lalu melihat arah jarum jam “hah? Jam 10? Sial hari ini memang hari yang melelah-kan-_-“ Billy pun segera melahap makanan-nya itu...


To Be Continued

Kembali Ke Atas Go down
https://soundcloud.com/master-r3make
Sponsored content




Remove The Gloom Empty
#7PostSubyek: Re: Remove The Gloom Remove The Gloom Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: Remove The Gloom  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

Remove The Gloom

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» Tempat Komen Cerita "Remove The Gloom"

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction :: Archive-