Forum Indofanster
"It's War" 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
"It's War" 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

"It's War"

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Sthefen_Senju
Kelas S
Kelas S
Sthefen_Senju


Posting : 1092
Join date : 27.02.11
Age : 27
Lokasi : Konohagakure No Sato

"It's War" Empty
#1PostSubyek: "It's War" "It's War" Empty10/5/2012, 1:26 pm

Title: "It's War"
Based: Digumon Adventure 1 & 2.
Chapter: 1.

Kediaman Keluarga Haruka, jam 12 malam,

'Nagisa, kau dimana sekarang?'

Seorang anak laki-laki berambut coklat gelap bergaya emo dengan mata beriris kehitaman terlihat tengah duduk ditepi jendela kamarnya. Kamar anak laki-laki itu terletak dilantai dua sehingga ia bisa mengamati keadaan dibawahnya dari atas sini. Wajahnya terlihat murung. Pandangan matanya teralih dari jalanan di depan rumahnya menjadi keatas langit. Ia menatap sang purnama yang tengah bersinar dengan indahnya diatas langit sana. Namun, bulan itu terlihat kusam dalam pandangannya. Seakan-akan bulan itu dilumuri oleh warna kesedihan. Seakan-akan ikut bersedih atas kejadian yang menimpa keluarganya kali ini.

Ia memiliki seorang sepupu bernama Nagisa. Kedua orang tuanya, yang notabenenya adalah paman dan bibinya, akan melangsungkan perceraian. Dan besok, adalah sidang finalnya. Ya, dia tau kalau Nagisa pasti depresi akan hal itu. Dan beberapa jam yang lalu, kabar buruk datang kerumahnya. Nagisa kabur dari rumah, dan sampai sekarang belum kembali. Entah ada dimana ia sekarang.

Nagisa itu sudah seperti sahabatnya sendiri, bukan hanya sekedar sepupu semata. Sangat tragis, kedua orang tuanya bercerai, dan anak semata wayangnya hilang entah kemana. Kedua orang tuanya telah mencoba untuk berbicara dengan kedua orang tua Nagisa dan menyarankan agar mereka berdua melakukan mediasi terlebih dahulu, tapi hal itu sia-sia, sangat.

Pemuda itu tampak menutup matanya pelan. Andai ada yang bisa diperbuatnya untuk menemukan Nagisa, andai saja. kletek. Sebuah bunyi benda yang terjatuh pun terdengar didalam kamarnya. Bunyi apa itu?

Ia mengedarkan pandangannya keseluruh bagian kamarnya, mencari asal suara. Ia pun menemukan sebuah benda asing berbentuk persegi diatas lantai kamarnya. Benda itu berbentuk persegi panjang berwarna merah dengan tiga tombol diatasnya. Darimana benda itu berasal? Ia pun menjulurkan tangannya untuk menggapainya. Aneh, sejak kapan benda itu ada dikamarnya? Dan bagaimana? Belum lagi semua pertanyaannya itu terjawab, tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap. Dan begitu ia membuka matanya, ia sudah berada dalam sebuah ruangan yang sangat aneh. Ruangan aneh berdesain klasik seperti kereta api pada jaman dahulu.

Dirinya hanya bisa terbengong-bengong sambil menatap heran kearah sekeliling. Ruangan itu tampak sepi sama sekali, hanya ada dirinya sendiri disitu. Tak berhenti hanya disitu, ia merasakan kalau ruangan yang ditempatinya itu tengah bergerak. Oh Tuhan, tempat apa ini? Menurutnya, kemungkinan ruangan yang tengah bergerak ini adalah sebuah kereta.

Benda persegi yang tadi ada digenggaman tangan kanannya tiba-tiba saja terjatuh ke bagian bawah kursinya. Tanpa menunggu lagi, ia langsung mencari benda persegi itu. Namun, ia malah menemukan sebuah benda berbentuk telur dibawahnya bersama dengan benda persegi itu. Ia pun mengambil kedua benda itu lalu mempelototinya dari dekat.

Benda berbentuk persegi ia simpan di sakunya, sementara yang berbentuk telur terus ia perhatikan dengan seksama. Telur itu sangat besar dengan garis dan corak tak beraturan diatasnya. Aneh, ia tak ingat kalau ada telur sebesar ini. Bahkan telur buaya saja tak sebesar itu? Apa burung unta? Ah, tidak mungkin. Telur burung unta tidak punya motif seperti ini.

Ia kembali merebahkan dirinya diatas kursi yang tadi ia duduki. "Huft," desahnya sambil mencoba menjawab semua pertanyaan yang terlintas dikepalanya. Bingung, pusing, tak percaya. Apa yang terjadi sebenarnya? Ia melirik keluar jendela yang berada tepat disampingnya. Panorama hutan pun langsung tersaji di depan matanya. Astaga? Hutan? Ia terus menatap sekeliling. Puluhan pohon yang menjulang tinggi, semak-semak beserta tumbuhan lainnya yang biasa tumbuh dihutan pun terlihat. Tidak salah lagi, ia sedang berada di tengah hutan. Dan bukan cuma itu, ia benar-benar berada didalam kereta. Tapi, bagaimana mungkin ada rel kereta api ditengah hutan seperti ini?

Setelah beberapa menit berada didalam ruangan itu, akhirnya kereta pun berhenti. Ia pun memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Ada sebuah pintu disisi ruangan yang terbuka. Pasti itu pintu keluarnya. Ia pun bergegas menuju pintu itu dan berniat mengembalikan telur ini kebawah kursi. Namun entah mengapa hatinya berkata kalau ia harus membawa telur itu. Yah, mau tak mau, ia pun ikut membawa telur itu keluar.

Ia keluar di kawasan hutan yang lumayan lebat. Sinar mentari pagi yang hangat langsung menyambut kedatangannya ke hutan itu. Kereta itu dengan cepat langsung bergerak pergi kembali meninggalkan dirinya sendirian di tempat itu.

"Aku harus kemana?" gumamnya pelan sambil berjalan pergi ke arah timur hutan. Telur yang tadi ia temukan di kereta dibawanya dalam dekapannya. Dirinya terus berjalan tanpa tujuan, menyusuri hutan itu.

Tapi, satu hal yang pasti. Ia bahkan tak menyadari kalau sebenarnya bukan hanya dirinya yang turun di hutan itu.

TBC_
Kembali Ke Atas Go down
Sthefen_Senju
Kelas S
Kelas S
Sthefen_Senju


Posting : 1092
Join date : 27.02.11
Age : 27
Lokasi : Konohagakure No Sato

"It's War" Empty
#2PostSubyek: Re: "It's War" "It's War" Empty10/5/2012, 3:55 pm

Title: "It's War"
Based: Digimon Adventure 1 & 2.
Chapter: 2

Taman Kota, pukul 12 malam waktu setempat.

Jam telah menunjukan pukul 12 malam. Kondisi Taman Kota pada saat itu benar-benar sepi mencekam. Hanya beberapa lampu taman yang temaram saja yang menghiasi kesunyian taman itu. Seorang gadis dengan rambut hitam dan iris mata yang senada terlihat tengah duduk di salah satu kursi taman. Di depannya terdapat kolam air mancur dengan patung ksatria berkuda sebagai maskotnya. Gadis itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam dengan rok mini berwarna senada. Ia juga mengenakan sarung tangan berwarna pink dan sepatu kets berwarna ungu. Tak ada yang terlihat aneh dari cara berpakaiannya. Hanya saja, waktu ketika ia berada di taman ini yang perlu dipertanyakan. Sedang apa seorang gadis dini hari begini ditengah taman yang sepi dan mencekam?

"Ayah, ibu," bisiknya lirih. Angin malam berhembus pelan. Menerbangkan helai-helai rambut hitam lurus gadis itu. Seakan-akan ikut prihatin atas kejadian yang menimpa gadis itu. Nagisa Sakura, seorang gadis dari keluarga yang kaya raya, namun tidak bahagia. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses dibidang komputer dan game. Perusahaannya sangat banyak hingga telah membuka cabang keluar negeri. Sementara ibunya adalah seorang pemilik puluhan Departement Store di kotanya.

Sungguh keluarga yang harmonis pada awalnya. Tapi, malangnya. Mereka memutuskan untuk bercerai. Dan besok, adalah sidang final atas keputusan perceraian mereka. Dan itu membuatnya menjadi sangat depresi Sebenarnya, alasan perceraian itu sama sekali tak ia ketahui, karena kedua orang tuanya terus-terusan menghindar ketika ditanya. Dan kemarin, saat ia terakhir kali bertanya tentang masalah itu kepada kedua orang tuanya, orang tuanya malah memarahinya dan memintanya untuk tidak ikut campur. Tidak berhenti sampai disitu, mereka malah memulai pertengkaran baru tentang hak asuh anak. Sial! Tidak mau! Ia tidak mau memilih salah satu diantara mereka. Ia ingin agar keluarganya bisa kembali seperti dulu, meskipun mereka hanya hidup sederhana. Huft. Kejadian yang menimpanya ini membuktikan, kalau harta tak menentukan kebahagiaan seseorang.

Ia kembali termenung, larut dalam kesedihannya. Kletek. Sebuah bunyi benda terjatuh terdengar olehnya. Dari suaranya yang terdengar jelas oleh telinganya, ia sangat yakin kalau benda itu jatuh didekatnya. Ia mengedarkan pandangan matanya kearah sekeliling. Temaramnya lampu taman membuat pengelihatannya sedikit terbatas. Setelah beberapa menit mencari, matanya menangkap sebuah benda berbentuk persegi tepat di atas permukaan tanah disamping kirinya. Tanpa menunggu waktu lagi, ia segera beranjak dari kursinya dan memungut benda itu.

'Benda apa ini? Berbentuk persegi dengan warna kuning, ada beberapa tombol diatasnya, serta sebuah monitor kecil. Apakah jam tangan? Lalu darimana benda ini berasal?' gumamnya dalam hati. Belum lagi rasa bingungnya terjawab, ia bisa merasakan kalau semuanya menjadi gelap. Dan begitu ia membuka matanya, ia bisa melihat kalau dirinya bukan lagi berada di taman. Melainkan di sebuah ruangan bergaya klasik dengan kursi panjang yang menyatu dengan dinding. Kursi-kursi panjang ini diberi jarak sedemikian rupa antara yang satu dengan yang lainnya. Dan setiap kursi saling berhadapan dengan kursi didepannya. Hem, seperti dalam kereta. Tunggu dulu, kereta? Ini hanya perasaannya saja, atau? Ruangan ini benar-benar bergerak?

Tanpa menunggu waktu lagi, ia segera mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu dengan panik. Begitu matanya menangkap sebuah jendela, ia langsung berjalan menuju jendela itu dan melihat kearah luar. Waw, sempurna. Ia bisa melihat gerak semu pepohonan yang bergerak seakan-akan menjauhi mereka. Ini berarti, RUANGAN INI BENAR-BENAR BERGERAK!!! Dan lebih mengejutkannya lagi, ia tengah berada di hutan. Ba-bagaimana mungkin? Apa ada rel kereta di tengah hutan?

"Dimana aku?!" teriaknya frustasi sambil mencoba untuk menenangkan dirinya. Keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Oke, seingatnya tadi ia berada ditaman, lalu kemudian ia mendengar bunyi sebuah benda yang terjatuh, lalu kemudian ia memungut benda itu, dan pada akhirnya ia tiba-tiba saja berada diruangan bergerak yang entah apa dan bagaimana caranya.

Ia menarik nafas dalam. "Oke, tenang Nagisa, tenang. Ambil sisi positifnya, ambil positifnya," ujarnya pada dirinya sendiri. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya dengan mencoba untuk berpikiran positif. Lihat sisi baiknya, ia berada di tempat asing yang entah dimana, sehingga ia tak perlu melihat sidang final kedua orang tuanya. Oke, tenang.

Ia sudah bisa menguasai dirinya kali ini. Dibuangnya rasa panik berlebihan dengan mencoba berfikiran jernih. Ia kembali beranjak duduk ke salah satu kursi panjang yang ada disana. Setelah duduk, ia baru mennyadari kalau hanya ada dirinya sendiri diruangan itu. Bagaimana ini? Setidaknya, mungkin ia harus menunggu kemana kereta ini akan membawanya.

TBC_
Kembali Ke Atas Go down
Uchiha Joan
Dark Of Sannin
Dark Of Sannin
Uchiha Joan


Posting : 1215
Join date : 31.01.12
Age : 25
Lokasi : Markas Akatsuki

"It's War" Empty
#3PostSubyek: Re: "It's War" "It's War" Empty12/5/2012, 8:25 pm

cerita nya keren juga Sthef Lanjutin donk Chapter nya
Kembali Ke Atas Go down
http://prorpg.forumid.net/
Sponsored content




"It's War" Empty
#4PostSubyek: Re: "It's War" "It's War" Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: "It's War"  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

"It's War"

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction :: Recycle Bin-