Forum Indofanster
Tips: menulis karangan cerita 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
Tips: menulis karangan cerita 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

Tips: menulis karangan cerita

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Neivf
木の葉の青鷲騎士 - Konoha no Seiju Kishi
木の葉の青鷲騎士 - Konoha no Seiju Kishi
Neivf


Posting : 735
Join date : 09.03.12
Age : 28
Lokasi : your heart

Tips: menulis karangan cerita Empty
#1PostSubyek: Tips: menulis karangan cerita Tips: menulis karangan cerita Empty1/6/2012, 5:56 am

Menulis disaat tidak ada ide menulis
___________________________________________________________________________________________
Sebenarnya trit ini hanya berbag tips tentang menulis. Jika memang tidak pas dan tidak penting.. Silahkan di dellet/di lock.
Kalau memang ada gunanya alangkah baiknya dijadikan trit tetap. Biar tak tergeser oleh trit karangan cerita.
Arigato
____________________________________________________________________________________________
Menulis adalah pengungkapan isi hati, menulis adalah mengeluarkan isi pikiran kita, berbicara Jujur dengan diri kita sendiri. Sebenarnya sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk tidak memiliki idea dalam menulis jika itu terjadi maka inilah beberapa tipsnya.

1. Menulis apapun juga yang muncul di dalam pikiran atau jeritan hati yang tertahan, kemarahan, kebencian, cara pandang hidup, kesendirian, kesepian... menulis itu sehat untuk membuang beban dalam diri, POINT penting di sini adalah jangan mengedit atau merangkai kata-katanya... saya ingat penulis inggris terkenal ( lupa namanya ) memaksa muridnya untuk menulis terus.. tidak peduli banyak kesalahan dalam tulisan, kata-kata yang tidak nyambung dan sebagainya... menulis pada awal adalah membiarkan isi hati dan emosi mengalir... setelah semua cerita selesai barulah boleh mengeditnya. . . alasannya jika menulis sambil mengedit biasanya ideanya akan terpotong, putus dan hilang.


2. Menulis tahap awal tidak usah takut memiliki kemiripan dengan cerita dari yang sudah pernah dibaca karena meski mirip namun segala sesuatu itu pasti ada perbedaannya, jadilah tokoh utama dalam cerita dan lakukan yang mungkin "Kamu" lakukan sebagai tokoh utamanya. Kisah percintaan itu cuma antar pria dan wanita tergantung dari setiap penulisnya maka cerita itu akan memiliki variasi tanpa batas.

3.Menulislah saat emosi sedang tinggi atau pikiran sedang tenang, manapun itu selama kamu ingin melampiaskannya... biarkanlah pena dan jari-jarimu menari, banyak artis yang mendapatkan idea saat mabuk, saat marah, saat patah hati, saat ingin mencintai, saat kapanpun juga

4. Menulis itu adalah membiarkan dirimu memasuki dunia yang engkau inginkan, yang ingin kamu kunjungi dan memasuki alam liar paling fantastismu, janganlah takut bermimpi besar, melakukan hal hal paling lair.. karena dunia menulis itu tanpa batas hanya di tempat ini engkau bisa bebas sepenuhnya dan bercahaya.

5. Milikilah Hati karena menulis itu adalah bahasa perasaan bukan logika.

.Menulislah
_________________________
jika ada tips lain boleh dimasukkan.
Kembali Ke Atas Go down
Neivf
木の葉の青鷲騎士 - Konoha no Seiju Kishi
木の葉の青鷲騎士 - Konoha no Seiju Kishi
Neivf


Posting : 735
Join date : 09.03.12
Age : 28
Lokasi : your heart

Tips: menulis karangan cerita Empty
#2PostSubyek: Re: Tips: menulis karangan cerita Tips: menulis karangan cerita Empty17/7/2012, 1:09 pm

Tips menulis karangan cerita yg bersifat FIKSI


Dunia fiksi adalah dunia kebebasan tanpa batas. Kita bisa pergi ke mana saja, melanglang buana semau kita, menghentikan waktu dan menjalankannya kembali, semua itu bisa kita lakukan kapan saja. Kita juga bisa menciptakan makhluk-makhluk aneh yang belum sempat tuhan ciptakan, membangun sebuah pulau yang tak pernah tercatat dalam sejarah, mematikan tokoh protagonis, memberi penghargaan kepada tokoh antagonis, membalik segalanya, merusak segalanya, mendekonstruksi realita sehari-hari dengan imajinasi. Ya, dengan menulis fiksi, kita bisa melakukan apa saja.

Namun, kita juga mesti tahu, bahwa sebebas apa pun kita menulis fiksi, ada beberapa panduan yang mesti kita ikuti.

Penulisan fiksi yang bagus sekiranya harus memiliki lima unsur. Kesemua unsur tersebut adalah bahan paling penting untuk kita gunakan dalam membuat cerita fiksi yang memikat, indah, menawan, memukau, sehingga membuat pembaca begitu betah berlama-lama membaca cerita kita.

Kelima unsur penting itu adalah sebagai berikut:

1. Karakter
2. Plot / Alur
3. Seting / Latar
4. Tema
5. Style / Gaya


Jika kelima unsur di atas terjalin mulus dan terpilin dengan begitu rapi, kita akan bisa membuat cerita fiksi yang—katakanlah—berhasil.

So, here we go!

KARAKTER
Kebanyakan orang merasa bahwa karakterisasi adalah unsur paling penting dalam naskah fiksi. Penggambaran karakter yang kuat bisa membuat pembaca merasa memiliki hubungan emosional dengan tokoh karakter yang kita karang itu. Karakter yang kuat di sini maksudnya bukan berarti harus berbadan six pack seperti model iklan L-Men, melainkan karakter itu memiliki keunikan, tidak stereotip, dan mampu membuat pembaca berfikir bahwa karakter tokoh karangan kita itu benar-benar ada di dunia nyata. Cerita fiksi tanpa adanya karakterisasi atau penokohan, adalah cerita yang bisa dikatakan sangat tidak menarik.

PLOT / ALUR
Plot juga merupakan unsur yang penting dalam cerita fiksi, yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Plot tidak bisa disamakan dengan jalan cerita, tapi lebih kepada hubungan sebab-akibat. Cerita seperti: “Saya bangun tidur, melamun sebentar, kemudian beranjak mendekati jendela.” Ini namanya jalan cerita, bukan plot. Jika cerita itu diubah seperti ini: “Saya bangun tidur dan merasa tenggorokan saya kering, Dengan langkah perlahan saya langsung menuju kulkas.” Inilah yang dinamakan plot. Ada hubungan sebab-akibat di dalam cerita itu. Itu hanya contoh sederhananya. Jadi di sini sudah jelas betapa pentingnya plot dalam cerita fiksi. Plot yang baik dapat menggugah rasa ingin tahu pembaca akan kelanjutan cerita kita.

SETING / LATAR
Seting adalah informasi yang menggambarkan waktu dan tempat dalam sebuah cerita fiksi. Kapan cerita itu terjadi dan di mana kisah itu berlangsung. Hal ini penting sekali, sebab dengan adanya seting, pembaca bisa lebih menghayati cerita fiksi yang kita buat itu. Dengan seting (tempat dan waktu) kita juga bisa menciptakan karakter tokoh dengan baik, dan dari seting kita juga bisa menentukan konflik demi mendapatkan emosi pembaca. Seting yang baik bukanlah cuma dijadikan sebagai latar belakang sebuah cerita fiksi saja, melainkan juga merupakan satu kesatuan dari cerita. Saling berkesinambungan.

TEMA
Tema adalah inti dari apa yang sebenarnya ingin kita ceritakan. Atau, bisa juga disebut sebagai ide pokok dari rangkaian cerita fiksi yang ingin kita tuliskan. Kita akan kesulitan menulis jika kita belum memiliki tema. Dengan tema yang menarik, pembaca akan antusias dengan tulisan kita. Jadi, jika kita ingin menulis, tentukan tema sekarang juga.

STYLE / GAYA
Apabila kita ingin menulis tentang tema yang—katakanlah—sudah klise, misalnya kisah tentang pertaubatan seorang pendosa, kita tetap bisa membuat cerita itu menjadi menarik.
"Lho, kok bisa?"
"Ya bisa, dong!"
"Bagaimana caranya?"
"Gampang!"
"Gampang bagaimana? Kasih tahu, dong!”
"Sabar, dong!"
"Aduuuh... bikin penasaran aja, deh!"
"Hehehe... gampang. Jawabannya adalah dengan gaya tulisan kamu!"

Ya, dalam menulis cerita fiksi, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat cerita fiksi kita menjadi menarik, salah satunya adalah: gaya menulis. Mungkin kita bisa menulis cerita dengan menggunakan gaya punggung... eh, ini mah renang! Maaf, maksud saya, kita bisa menulis cerita dengan berbagai macam gaya. Komponen-komponen dalam gaya bisa berupa sudut pandang yang unik, narasi yang aduhai, rima yang memesona, ending yang mengejutkan, dan lain sebagainya. Tapi, kita mesti ingat, jangan terlalu sering bermain-main dengan gaya, sebab takutnya kita malah dianggap sebagai badut atraksi kata-kata. Gaya hanyalah salah satu hal yang dapat membantu menjadikan cerita fiksi kita menjadi semakin memukau.

KESIMPULAN
Apa sih pentingnya kita memahami unsur-unsur fiksi tersebut? Bukankah lebih baik kita duduk di depan komputer dan mulai menulis, lantas biarkan energi kreativitas kita yang akan melakukan hal tersebut?

Hmm... Sebenarnya dengan kita paham dan akrab dengan unsur-unsur fiksi tersebut, itu akan menguntungkan kita sebagai seorang penulis. Di antaranya adalah sebagai berikut:

- Mengetahui semua unsur-unsur ini akan memudahkan kita untuk berbicara dengan cerdas mengenai menulis fiksi.
- Kita akan dapat mengidentifikasi masalah dengan lebih mudah.
- Memahami unsur-unsur ini akan memberikan kita perspektif baru sebagai pembaca fiksi.
- Jika unsur-unsur cerita fiksi adalah bahan bangunan, maka kita harus tahu apa yang harus kita kerjakan selanjutnya.

Ya, kamu mungkin bisa saja cuma duduk dan langsung menulis dengan kreativitas yang—katakanlah—masih mentah, dan bisa jadi hasil tulisan itu akan menjadi tulisan yang baik. Namun, semakin kamu memahami unsur-unsur di atas tadi, semakin lengkaplah kamu untuk menjadi seorang penulis fiksi yang baik. Semoga bermanfaat!
Kembali Ke Atas Go down
Uciha Adkira
Leader of Root
Leader of Root
Uciha Adkira


Posting : 445
Join date : 03.11.12
Age : 29
Lokasi : konohagakure

Tips: menulis karangan cerita Empty
#3PostSubyek: PANDUAN MENULIS KARANGAN CERITA Tips: menulis karangan cerita Empty10/12/2012, 8:16 pm

Langkah Pertama:
Sebagai penulis pemula, Anda sebaiknya membuat corat-coret kasar sebagai pegangan awal untuk pengembangan cerita Anda. Rekan-rekan Anda yang sudah menulis cerita lazimnya menyebut hal itusebagai kerangka cerita atau jembatan keledai(?). Dalam kerangka itu termuat:
1) Pokok persoalan yang akan diceritakan;
2) Tokoh yang mengalami persoalan tersebut;
3) Tempat dan waktu terjadinya peristiwa;
4) Konflik yang dialami oleh tokoh;
5) Cara tokoh menyelesaikan konflik;
6) Nasib tokoh pada akhir cerita;
7) Dan posisi Anda sebagai pencerita.

Pokok persoalan, tokoh, dan peristiwa yang diangkat dalam cerita mungkin saja berupa kejadian nyata yang Anda alami, Anda dengar, Anda Baca, ataupun Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari yang sudah Anda samarkan, Anda tambah, Anda perkaya dengan imajinasi, sedemikian rupa sehingga sukar dibuktikan kebenarannya oleh pembaca. Tentu saja tidak semua pokok persoalan ataupun peristiwa layak diangkat menjadi sebuah cerita karena cerita yang kuat lazimnya menyajikan pokok persoalan yang unik, yang menarik untuk diceritakan, dan memberikan suatu pencerahan pada pembaca.
Langkah Kedua:
Tentukan bagaimana sebaiknya Anda memulai atau membuka cerita. Anda mungkin dapat memilih salah satu di antara sekian banyak cara yang sudah pernah digunakan oleh cerpenis atau novelis senior dalam membuka cerita. Misalnya:
1) Perkenalkan tokoh yangakan mengalami peristiwa dalam cerita Anda. Perkenalan ini lazimnya dibuat dalam bentuk deskripsi fisik ataupun mental sang tokoh, baik dalam bentuk uraian langsung, maupun dalam bentuk monolog ataupun dialog sang tokoh dengan tokoh lain.
2) Gambarkan lingkungan alam tempat tokoh berada.Anda dapat saja memulai cara ini dengan deskripsi cuaca, kegiatan manusia/hewan, dan sebagainya.
3) Penempatan satu peristiwa tertentu yang Anda anggap kuat atau penting dalam cerita tersebut.

Langkah Ketiga
Cara Anda memulai cerita akan memberi efek pada pengurutan peristiwa dalam cerita. Para analis sering menggunakan istilah alur atau plot untuk merujuk pada cara seorangpenulis mengurutkan peristiwa dalam cerita tertentu. Bila Anda memulai cerita dengan pengenalan tokoh atau lingkungan alam tempat tokoh berada lalu dilanjutkan dengan peristiwa lain secara kronologis (urut waktu kejadian), Anda menggunakan alur maju. Sebaliknya, bila Anda memulai cerita dengan peristiwa tertentu yang menjadi klimaks atau peristiwa lain yang Anda anggap kuat lalu Anda lanjutkan dengan penjelasan sebab-musababterjadinya hal itu melalui sistem sorot balik, flashback , Anda telah menggunakan alur mundur. Tapi, Anda tak perlu memikirkan apa komentar para analis. Yang penting, ambil kertas, ambil pena, buat sebuah atau beberapa buah paragraf pembuka cerita Anda.
Langkah Keempat:
Saat membuka cerita Anda sudah harus menentukan di mana posisi Anda sebagai penulis atau pencerita. Artinya Anda harus memilih: bermain dalam cerita Anda atau jadipenonton saja. Bila Anda ikut bermain di dalamnya, Anda sebaiknya menggunakan sudut pandang aku. Semua hal dalam cerita mengalir dari tokoh aku. Sudut pandang ini memudahkan Anda dalam memaparkan berbagai hal tentang tokoh aku , termasuk pemikirannya, perasaannya, dan sebagainya. Sebaliknya, bila Anda bertindak sebagai penonton, Anda mencoba menceritakan apa yang dapat Anda amati, Anda dengar, Anda baca tentang tokoh tertentu dalam cerita. Andaberada di luar cerita dan bertindak sebagai pelapor atau komentator. Kadang-kadang, dalam cerita-ceritayang telah terpublikasikan,pelapor atau komentator menjadi orang yang mahatahu. Ia tahu juga apa yang dirasakan, dipikirkan, dan yang terbersit dalam hati tokoh. Terserah Anda sajalah. Toh,yang punya cerita juga Anda.
Langkah Kelima:
Usahakan agar tokoh ceritaAnda hidup, seperti layaknya tokoh dalam dunia keseharian. Kalau tokohnya binatang atau pohon, binatang dan pohon itu mirip dengan binatang dan pohon yang Anda temukan dalam kehidupan Anda. Ia memiliki sifat-sifat kebinatangan dan kepohonan, meskipun mungkin binatang atau pohon yang Anda gambarkan itu unik, mungkin hanya ada di tempat Anda atau dalam khayalan Anda. Sebaliknya, kalau tokoh cerita Anda adalam manusia, tokoh tersebut idealnya memiliki sifat/watak seperti manusia pada umumnya. Ia memiliki sifat kemanusiaan, meski kadang Anda mungkin menggambarkan tokoh yang unik, hanya ada dalam lingkungan Anda. Karenanya, tokoh sebaiknya tergambar secara detail, baik fisik maupun mental/jiwa/perasaannya. Anda boleh saja menyebut atau menguraikan secara langsung ciri-ciri fisik ataupun perasaan tokoh Anda. Cara ini disebut cara atau teknik analitik. Namun, Anda juga dapat menghadirkan kondisi fisik, tabiat, dan perasaan tokoh Anda melalui dialog tokoh dengan dirinya sendiri, dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain, ataupun penggambaran lingkungan tokoh. Cara ini disebut teknik dramatik. Kadang-kadang, penggambaran latar cerita dan penggunaan diksi ataukata-kata dalam dialog tokoh, seperti ungkapan-ungkapan daerah/lokal, dapat membantu memperjelas identitas dan watak tokoh Anda.
Langkah Keenam
Kalau Anda kehabisan kata, beristirahatlah. Kalau masih sanggup, lanjutkan cerita Anda dengan pemaragrafan peristiwa-peristiwa yang sudah Andarancang dalam tahap pertama. Ingat, sebagai sebuah refleksi realitas keseharian, usahakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh berlangsung dalam suatu urut waktu ataupun sebab akibat. Gunakan juga dialog ataupun monolog dalam paragraf-paragraf Anda untuk membantu menjelaskan mengapa peristiwa atau hal tertentuterjadi dan bagaimana reaksi tokoh utama atau tokoh lain terhadap peristiwa tersebut. Ingat, dialog ataupun monolog akan sangat membantu Anda dalam memperkenalkan dan mengembangkan watak tokoh dalam cerita sehingga mirip dengan realitas keseharian. Usahakan agar Anda tidak mengurut peristiwa atau memperkenalkan tokoh Anda dalam bentuk singkat kata atau singkatcerita .
Langkah Ketujuh:
Usahakan menjalin peristiwa yang akan diceritakan sedemian rupa sehingga menghasilkan konflik cerita. Konflik dalam cerita dapat berupa konflik antara tokoh dengan tokoh lain, konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri, dan konflik antara tokohdengan alam atau lingkungan. Hal ini perlu karena kekuatan sebuah cerita sangat bergantung pada konflik yang dialami oleh tokoh dalam cerita. Konfliklah yang membuat pembaca menjadi hanyut, larut, ingin tahu kelanjutan, dan menghembus napas lega ataupun menangis pada akhir cerita.
Langkah Kedelapan:
Tutup atau akhiri cerita Anda bila peristiwa yang dirancang dalam corat-coret awal sudah habis. Jangan terburu nafsu untuk menambah peristiwa-peristiwa lain yang akan membuat ceritaAnda menjadi kepanjangan, bertele-tele. Nanti, kalau sudah bosan jadi cerpenis, buat cerita lain yang lebih panjang (novelet) atau sekalian saja dalam bentuk yang mahapanjang (novel). Sudahlah, itu perkara nanti. Sekarang buat saja paragraf penutup untuk cerita Anda. Jumlahnya boleh satu, dua, ataupun tiga paragraf. Dalam paragraf tersebut Anda dapat saja menggambarakan keberhasilan tokoh menyelesaikan konflik yang dihadapinya ( happy ending ). Atau, sebaliknya, Anda membiarkan tokoh pasrah, mati, pada akhir cerita. Kalau Anda tak dapat memilih, kasihan pada tokoh Anda, biarkan saja cerita Anda menggantung, tanpa penyelesaian, biarkan saja pembaca menjadi penasaran dan menyelesaikan sendiri cerita tersebut. Kasian deh lu!
Langkah Kesembilan:
Simpan dulu cerita yang sudah Anda tulis. Kalau adateman yang mau membaca karya Anda, alhamdulillah. Minta komentar sang teman setelah membaca cerita tersebut. Jangan marah kalau komentarnya tidak sesuai dengan harapan Anda. Semua komentar atau tanggapan harus Anda terima dengan hati yang lapang. Anda timbang-timbang saja semua komentar tersebut. Kalau Anda setuju dengan saran atau komentar rekanAnda, ubah saja seperlunya. Anda dapat juga melakukan evaluasi terhadap karya Anda secara mandiri. Saat rehat siang atau menjelang tidurmalam, baca ulang apa yang sudah Anda tulis. Tanyakan:
1) apakah pokok persoalanyang mau kusampaikan telah tersampaikan dalam cerita ini?
2) apakah peristiwa-peristiwa yang kupilih ini mampu menyampaikan tema tersebut?
3) apakah tokoh yang kupilih cocok untuk menyampaikan tema tersebut?
4) apakah tokoh dan peristiwa dalam cerita mirip dengan realitas sehari-hari?
5) apakah kata atau bahasa yang kugunakan dalam cerita ini memikat, mudah dipahamioleh pembaca?
6) apakah, apakah, apakah,apakah?

Langkah Kesepuluh":
Hasil evaluasi tersebut akan mengarahkan Anda untuk merevisi atau tidak merivisi naskah yang sudah Anda hasilkan. Bila Anda rasa tak ada lagi yang perlu direvisi, coba saja kirimkan karya Anda ke surat kabar lokal ataupun nasional. Jangan lupa berdoa agar karya Anda dimuat. Kalau tidak juga dimuat setelah Anda kirim, anggap saja “kerusakan bukan pada pesawat Anda”. Anda harus terus berkarya: menulis, menulis, dan menulis lagi. Suatu saat karya Anda pasti terpublikasikan. Yakin sajalah.
Langkah Kesebelas:
Banyak-banyaklah membaca. Orang bilang, “penulis yang baik adalah juga pembaca yang baik”. Kalau ingin jadi penulis yang hebat, Anda harus banyak membaca karya yang sudah ditulis oleh penulis yang hebat sebelum Anda. Lihatlah bagaimana penulis tersebut mengemas peristiwa tertentu dalam ceritanya. Lihat juga diksi/kata-kata yang digunakan, kalimatnya, dan sebagainya. Anda boleh mencontoh hal yangAnda anggap kuat. Tapi, jangan menjiplak. Itu hukumnya haram. Lagipula, “sejelek-!!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! penulis adalah penulis yang menjiplak karya orang lain tanpa perubahan apa pun”. Itu kata Mukhlis lo!


Terakhir diubah oleh HITO tanggal 5/3/2013, 10:19 am, total 2 kali diubah (Reason for editing : merge post *triple post)
Kembali Ke Atas Go down
Afi Hakari
Chuunin Senior
Chuunin Senior
Afi Hakari


Posting : 65
Join date : 15.01.13
Age : 26
Lokasi : Kota Padang Sumatra Barat

Tips: menulis karangan cerita Empty
#4PostSubyek: bertanya.. Tips: menulis karangan cerita Empty25/3/2013, 4:53 pm

maaf, bagaimana kalau cerita itu saya masukan ke bagian cerita inspiratif, apa boleh, sepertinya saya salah tempat ya??? Tips: menulis karangan cerita 306665
Kembali Ke Atas Go down
gawi dark ninjax uchiha
Kiri's Art Leader
Kiri's Art Leader
gawi dark ninjax uchiha


Posting : 557
Join date : 24.06.13
Age : 22
Lokasi : bekasigakure

Tips: menulis karangan cerita Empty
#5PostSubyek: Re: Tips: menulis karangan cerita Tips: menulis karangan cerita Empty30/8/2013, 8:56 pm

Maaf newbie, tapi ada SF nya sendiri http://www.indofanster.org/f61-pojok-inspirasi

Terus saya mau kasih trik, karena cerita bagus belum tentu populer, dan cerita populer tidak harus bagus....

TIPS CERITA POPULER:

1. Jangan GaJe

Ini hampir sama dengan membuat cerita bagus, tapi jangan bikin istilah rumit apalagi gaje. Pakai bahasa sederhana/bahasa anak kecil. Kata individu termasuk rumit, ganti kata individu menjadi seseorang/pribadi. Tips lain:

-Intervensi=Wawancara
-Pementasan=Pertunjukan
-Visual=Pelihat/Penglihatan
-Audio=Suara, dll

Bahasa gaul sih boleh, tapi jangan berlebihan (sama aja dgn gaje). Bahasa sederhana+sopan=hal baik

2. Penasaran nih kelanjutannya????

Jangan bikin cerita serempak, pandai-pandailah membagi alur. Tahukah anda mengapa film di bioskop hanya bertahan 1 bulan?? Ada permintaan lain dan film yang diulang-ulang sangat tidak seru. Buat chapter-chapternya dan terbitkan berkala

3. Wkwkwkwk!!

Cerita perlu dibumbui komedi, agar menjadi penyegaran ketika mata mengantuk untuk membaca.... Cerita romatis+komedi adalah hal yang paling populer di masa kini.

4. Walaupun isinya j*lek, saya terlanjur membelinya karena judulnya menarik!!!

Judul menarik, kenapa tidak. Oke, tips memilih judul:

a. Awali dengan kejutan "Wow!" "Terobosan!", dll

Ini trik sangat ampuh. Judul yang diawali dengan wow! sangat menarik, contoh:

-Wow! Mesin Waktu ditemukan!
-Wow! Kamu Sangat Menarik!

b. Setelah awalan, ada beberapa alternatif dalam membuat judul. Pilih 1-2 dari teknik ini

1. Sisipkan pertanyaan.
Untuk menggugah penasaran, anda bisa menyisipkan pertanyaan. Contoh:

-Aduh! Kenapa Dia Tidak Suka Aku????
-Terobosan! Pandangan apa saja yang Ngawur??

2. Kata seru!
Ini untuk menghebohkan cerita, misal:

-Hah! Hidup dan Mati!
-Wow! Sebuah Cerita yang Tak Perlu Dibaca!

3. Larangan
Larangan membaca cerita anda malah membuat orang banyak membaca??? Ide gila karya Gawi! INI SERIUS DAN TELAH DIBUKTIKAN PENULIS BESTSELLER!

-Jangan Pernah Buka Buku Ini
-Tidak Perlu Dibaca

4. Pujilah pembaca.
Bisakah kita menyisipkan pujian?? Bisa! Pujilah pembaca, lalu beri judul yang sesuai. Coba:

-Hanya Untuk Orang Sukses! 1001 Usaha!
-Buku Pintar Orang Ganteng!

Gimana? Semoga laris.
Kalau laris kasih rep ke saya yah!!!
Kembali Ke Atas Go down
http://forum-tmnt.forumid.net/
The author of this message was banned from the forum - See the message
Sponsored content




Tips: menulis karangan cerita Empty
#7PostSubyek: Re: Tips: menulis karangan cerita Tips: menulis karangan cerita Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: Tips: menulis karangan cerita  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

Tips: menulis karangan cerita

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» USULAN : Komentar di karangan cerita
» Peraturan untuk kategori "Karangan Cerita"
» Cerita karangan tme jumper kaiju battle
» MENGUNGKAPKAN ISI HATI KALIAN TENTANG KARANGAN CERITA UB
» Komentar UNtuk karangan cerita " Jalan Ninjaku"

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-