Versi Teks Fairy Tail Chapter
299
Sebelumnya : Fairy Tail
Chapter 298
Sementara Daimatou Enbu
sedang berlangsung, salah
seorang anggota kuat Fairy
Tail, yang bahkan bisa dibilang
sempat mendapat gelar
Master, yaitu Gildartz sedang
melakukan suatu perjalanan.
Melewati bukit salju, bukit
hijau, bebatuan. Terus
berjalan sendiri di bawah
tingginya langit biru.
Sampai kemudian pada suatu
titik, ia melihat seorang gadis,
gadis cantik yang sedang
dihadang oleh tiga sosok
monster.
Fairy Tail Chapter 299 -
Perjalanan
Teks Version by
www.Beelzeta.comNaluri lelaki Gildartz muncul.
Dan dengan cepat, ia
menghampiri si gadis, serta
menatap tajam ke arah
monster-monster itu. Alhasil,
ketiga monster itupun berlari
ketakutan. Akan tetapi ketika
Gildartz melihat ke belakang,
ke arah gadis itu, ternyata si
gadis juga berlari ketakutan,
mengira ia orang jahat.
Gildartzpun kembali
melanjutkan perjalanan.
Sampai pada akhirnya, ia
sampai di sebuah desa, desa
yang kelihatan menyedihkan.
Tampak beberapa anak-anak
tergeletak lemas dengan
wajah yang sedih. Entah apa
yang terjadi, Gildartz hanya
melihat-lihat sekeliling sambil
terus berjalan.
Kemudian secara tak sengaja,
Gildartz bertemu dengan gadis
tadi. Gadis tadi kaget, bahkan
sampai menjatuhkan
keranjang apel yang
dibawanya.
Namun kemudian setelah
Gildartz menjelaskan
semuanya, si gadis mengerti
dan minta maaf, serta
kemudian memanggil seluruh
warga untuk menjelaskan apa
yang sebenarnya terjadi di
desa itu.
Para warga berkumpul
termasuk kepala desa, duduk
dan mulai menjelaskan
semuanya. Ternyata, para
warga tampak ketakutan
karena ancaman monster iblis
raksasa. Desa itu dibayang-
bayangi oleh kekuatan
monster jahat yang
mengerikan.
Para warga ketakutan, karena
monster itu kerap menyerang
mereka. Lalu kemudian,
Gildartzpun mengerti dan
bersedia membantu mereka
melawan monster yang
dimaksud.
----- Fairy Tail Chapter 299 -----
Perjalanan Gildartz menuju
persembunyian sang monster
raksasa dimulai. Penyihir Fairy
Tail itu masuk ke dalam gua
yang dimaksud, gua yang
gelap dan besar sampai
akhirnya iapun bertemu
dengan sang monster.
Gildartz menghadapi monster
raksasa itu. Dan tentu saja, ia
mampu mengalahkannya
dengan mudah.
Setelahnya Gildartz kembali
ke desa, dimana para warga
telah berkumpul untuk
menyambut kemenangannya.
Mereka berpesta, makan-
makan, bersenang-senang.
Dan ternyata, di desa itu
terdapat suatu benda sejenis
televisi raksasa yang
menyiarkan Turnamen Sihir.
Gildartz bersama para warga
lainnya menonton bersama,
menonton aksi Erza pada saat
itu yang mengalahkan
keseratus monster, juga
ketika Cana mendapat poin
MPF tertinggi.
Gildartz bersorak heboh
menyaksikan rekan-rekannya,
berlari berputar-putar dengan
penuh semangat. Tapi tiba-
tiba, Gildartz tersandung. Dan
akhirnya, iapun terjatuh ke
tanah dengan sangat amat
keras, hingga menciptakan
gempa yang menghancurkan
desa, serius.
Wargapun kesal dan akhirnya
malah menendangnya keluar
dari Desa. Namun begitu,
Gildartz masih tampak
bahagia, dapat mengetahui
kalau rekan-rekannya baik-
baik saja dan menang. Meski
jarak mereka jauh, namun
hati mereka tetap dekat.
Hari telah malam dan Gildartz
kembali melanjutkan
perjalanannya.
None
