Konohagakure.
"Neivf! Ayo makan siang!"
"Ah, baik bu. Sebentar lagi."
"Sedang apa kau dikamar? Jangan-jangan..." pipi wanita yang memiliki pupil mata putih susu itu sedikit memerah.
"Jangan-jangan apa, bu?"
Tok... Tok... Tok...
"Buka pintunya, Neivf!!" suara lelaki terdengar mengetuk pintu kamar anaknya.
Cklek...
"Haah... Ada apa, yah?" tanya bocah berambut kuning yang kira-kira berumur 13 tahun. Bocah ini terlihat memegang sebuah majalah yang sulit dikenali, karena bagian sampulnya sudah tidak ada alias robek.
"Temanmu datang, katanya mau latihan bareng."
"Temanku? Siapa yah?"
"Oka," begitu mendengar kata 'Oka', bocah itu melemparkan majalah tadi ke sembarang tempat lalu menuju lantai bawah, sesampainya dibawah, ia langsung membukakan pintu. "Yo Neivf, mau berlatih?"
"Yo, dengan senang hati." ternyata nama bocah itu adalah Neivf, dan nama bocah satunya lagi adalah Oka.
"Ibu! Ayah! Aku pamit dulu! Ada urusan! Dah!" Neivf langsung menarik tangan kanan Oka dan berlari kencang. Agar tidak terjatuh, Oka menyeimbangkan tubuhnya dan menyesuaikan langkah kakinya dengan langkah kaki Neivf.
Lautan Nagi, Kirigakure.
"Membosankan! Cih!" sambil menendang-nendang air laut, ya, ia tengah berdiri diatas air laut.
Detik berikutnya, ia menghentikan aktivitas itu, merasakan kehadiran seseorang, ia pun melirik kebelakang.
"Ada masalah, nak?" seseorang berjubah hitam yang tak nampak wajahnya mendekati bocah yang menendang-nendang air laut tersebut.
"Si-siapa... siapa kau?" agak sedikit takut sembari melangkah mundur.
"Tenang. Aku tidak memakan daging manusia." manusia berjubah tadi membuka penutup kepalanya, dan ternyata, ia memakai topeng pusaran dengan dua lubang, di mata kanan dan kiri. Terlihat sepasang Sharingan di kedua lubang itu.
"Tadi kau bertanya siapa aku. Benar, uchiha muda?"
Bocah yang disebut pria bertopeng itu uchiha muda mengangguk pelan, masih ketakutan.
"Aku adalah... Uchiha..."
Sunagakure.
Seperti biasa, sangat terik.
"Kazekage-sama! Apakah ada misi untukku?!" bocah yang semangat.
"Haha, kau terlalu bersemangat." sang Kazekage mempertemukan sela-sela jari kedua tangannya. "Yap. Kau akan pergi bersama... Masuk!"
Clek.....
Dua orang yang kira-kira seumuran serta seorang Jounin masuk ke ruang Kazekage. "Nah. Siryu, kau ketuanya. Misimu adalah, membawa pulang warga desa kita dari Kirigakure. Kau akan pergi bersama..." Kazekage melirik si bocah yang bersemangat.
"Obi. Uzumaki Obi!!"
Lalu, si Kazekage beralih pandangan ke dua orang yang kira-kira seumuran.
"Yui Matsumoto,"
"Uchiha Shun,"
"Baiklah, anak-anak. Namaku, Uchiha Siryu, calon Kazekage. Haha," gumam seorang shinobi yang memakai rompi jounin.
"Sudah mengerti misinya?" tanya Kazekage. Siryu mengangguk.
"Laksanakan !"
keempat orang tersebut pun keluar dari ruangan kerja Kazekage.
Lima detik setelah kepergian mereka, sang Kazekage menatap foto Shodaime, Nidaime, Sandaime, Yondaime Kazekage hingga Godaime Kazekage.
"Kazekage Gaara, andai anda masih hidup" batin Rokudaime Kazekage, Light. Ia Uchiha, namun enggan menempatkan nama itu sebelum namanya.
Kumogakure.
"Ayolah! Kau pasti bisa!" gumam seorang pria dewasa yang mengenakan topi Raikage. Tidak salah lagi, Godaime Raikage.
"Aku... Aku... Tidak bisa, sensei." seorang bocah terbaring lemas di tanah.
"Maaf, Raikage-sama. Ia masih kecil. Tidak bisa dipaksa begitu." gumam bodyguard Raikage, Darui. Disebelah Darui, tampaklah Atsui dan Samui.
"Hm... Bangkitlah. Kita istirahat sejenak"
Iwagakure.
"Sejak tuan Rhythm memerintah, desa kita berantakan yaa"
"Tentu saja, dia kan Uchiha"
"Iya benar. Bahkan dia terlalu sering meninggalkan desa, lebih memilih berlama-lama. Lebih bagus pemerintahan kakek Oonoki, meskipun keras kepala, tetapi dia bisa menyeimbangkan Iwagakure dengan keempat desa besar lain."
Begitulah percakapan dua jounin sambil berjalan-jalan ditengah kerumunan orang.
"Tutup mulut kalian, atau..."
"Ba-baiklah, Joan-sama." gumam kedua jounin itu serentak.
"Hm..." lelaki yang bernama Joan tadi langsung pergi entah kemana setelah memperingati kedua jounin tadi agar tidak menjatuhkan nama baik Tsuchikage Rhythm dan Uchiha.
Hm... Perkenalan tokoh yang lumayan panjang. Bagaimana kelanjutannya? Tunggu aja Next Chapter...

Di sebuah tempat yang gelap—hanya ada beberapa lilin yang menerangi tempat ini.
"Dimana aku? Tempat apa ini?"

"Tenang. Ini hanya sebuah goa bawah laut yang besar. Ng..."
"Namamu?"

"Namaku, Uchiha Andri. Lalu—namamu siapa tadi?"
Pria berjubah hitam itu membuka topeng pusarannya. "Namaku, Rhythm...", "Uchiha Virgo Rhythm—"

"Langsung saja, apa yang ingin kau dapatkan dariku?" tanya bocah berambut hitam yang namanya adalah Andri.

"Yang... Ingin kudapatkan? Khukhukhu....." tertawa.

"Ada yang lucu?"

Rhythm menggeleng.
"Tidak ada yang kuinginkan darimu, bocah ingusan!"
"Tetapi, yang diinginkan oleh..."
"Uchiha!" kedua bola mata Rhythm seketika berubah menjadi Sharingan.
Pulau Mizumachi.
"Hisssshhh...." desis seekor ular yang berada di pundak seorang wanita seksi—terlalu seksi.
"Ng... Se-sensei, bisa jauhkan ular itu dariku? Aku phobia akan ular." gumam seorang bocah dengan nada polos.
"Haha, tenang saja, Law. Salome adalah vegetarian"
"Ta-tapi... Tapi... Sensei..."
"Lanjutkan latihanmu! Aku akan memperhatikan dari sini." memperbaiki posisi duduknya di singgasana-nya yang megah itu.
"Syahdan, ajak bocah Lawliet ini berlatih." sambungnya, dengan sedikit teriakan.
"Baik, sensei." bocah yang bernama Syahdan yang tadinya berlatih dengan Kunai, berlari pelan menuju bocah yang satu lagi, menarik tangannya dan segera menuju tempat latihan yang berada 20 meter dari tempat wanita seksi itu. Agar tidak terjatuh, bocah Lawliet itu menyeimbangkan tubuhnya dan menyetarakan langkah kakinya dengan langkah Syahdan.
"Berlatih dengan keras!" teriak wanita seksi itu.
Gurun pasir.
Empat orang ninja sedang berlari ditengah-tengah panasnya matahari.
"Kalian pernah mendengar istilah Mizukage?" tanya Siryu, agak serius.
Obi dan Yui satu persatu memberi isyarat bahwa mereka tidak tahu dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ng... Aku... Aku tahu, sensei." ternyata—dari ketiga orang yang ditanya, hanya Shun yang tahu.

Keadaan hening sekejap.
"Mizukage adalah orang paling berkuasa di Kirigakure. Sama seperti Kazekage Light—"
Lalu hening lagi setelah Siryu memberi penjelasan singkat mengenai Mizukage.
Aula rapat.
Para petinggi Kirigakure mengadakan rapat terbuka di Pulau Kusareta, pulau yang ditutupi oleh kabut tebal.
Tok... Tok... Tok...
"Rapat dibuka!" gumam Mizu no Daimyou dengan menggunakan pengeras suara.
"Seperti yang telah diketahui—dua bulan yang lalu Mizukage Mei Terumi tewas dan esoknya calon-calon generasi berikutnya sudah ditetapkan." menghela nafas.
"Dan seperti yang telah diketahui juga, voting telah dilaksanakan selama satu bulan yang diikuti oleh semua penduduk negara air."
"Voting telah ditutup. Mizukage yang baru sudah kami tetapkan, tetapi sebelum itu, izinkan saya untuk membacakan poin yang diraih calon yang kalah—" sang Daimyou membuka sebuah buku induk.
"Kira Yagami—dengan 3.205.336 pemilih. Lalu..."
"Chojuro, mantan bodyguard Mizukage Mei, dengan 6.366.003 pemilih—"
"Hm... Aku tampaknya akan kalah," gumam Chojuro yang duduk bersebelahan dengan Ao.
"Berikutnya, Kurama Yuhi, dengan 10.900.523 pemilih"
"Selanjutnya, Uchiha Sato, yang memilihnya 23.268.311 jiwa. Lalu ada..."
"Uchiha Virgo Rhythm dengan 49.399.245 jiwa yang memilihnya. Dan... Yang akan menjadi Rokudaime Mizukage adalah—"
Salah seorang wanita cantik nan seksi tersenyum.
"BOA HANCOCK !!! Dengan 107.921.228 jiwa" teriak sang Daimyou penuh kegembiraan. Tentu saja—ayah mana yang tidak senang jika putri-nya diangkat menjadi Mizukage?
Hn, wanita seksi yang tersenyum tadi turun dari kursi peserta menuju lapangan yang lantainya terbuat dari keramik pilihan.
Wanita yang bernama Boa Hancock tadi menerima topi Mizukage langsung dari sang ayah. "Terimakasih... Terimakasih..." hanya ucapan itu yang keluar dari mulutnya melalui pengeras suara.

LONG KISS GOODBYE ~
"Konda wa itsu aeru ka nante
Sonna kaoshite yoku ierutte
Omotteta yo nande darou
Nani mo ki ni naranai FURIshite
Ii wake suru nara kikou sama de
Tsunagatte taikara
Mou kao mo mitakunai megurokawazoi
Arienai tenkai odoru KEETAI
GOODBYE MEERU naraba wasuretai
“Hold me tight” but “dokka kietai”
Anytime shiberisugi no KY
Chirari miseru tsuyogari na “I cry”
Namida no kouka wa dore kurai?
Watashi na ri ni “ai saretai” afureru no ni kimi ga mienai
Nido to kimi ni aenai sonna ki ga suru nda…
Tsutaetai no ni umai kotoba mietara nai watashi tabun
Uso demo ii no ni “ikanai demo” ienai yo—"

Suatu tempat yang sangat sejuk, tanahnya sangat empuk, tempat yang aneh. Langit? Ya. Sepertinya di langit.
"Android nomor 268, beritahu AS-sama bahwa ada pergerakan yang mencurigakan di Bumi." gumam seorang kakek yang tingginya sekitar 105 cm sedang memperhatikan bola kristal ajaib.
"Baik!" gumam makhluk yang mengenakan celana panjang hijau.

"Kuharap 'ini' tidak benar" bisik si kakek sambil tetap memperhatikan bola kristal.
Di tempat yang gelap dimana hanya ada beberapa lilin yang menerangi. Tidak lain adalah sebuah Goa yang terletak di dasar laut.
"Tatap mataku, bocah." perintah Rhy.
Dengan sedikit takut, Andri menatap kedua bola mata Rhythm. DEGG!!
Mulailah Andri memasuki alam genjutsu Rhythm.
Konohagakure. Bulan menyinari desa ini dengan penuh kasih sayang.
Di ruang kerja Hokage.
Disini terlihat beberapa shinobi seperti Sarutobi, Danzo, Itachi dan kedua penasehat Konoha. Mereka berlima membicarakan sesuatu tentang klan Uchiha—inti dari pembicaraannya adalah, sebuah perintah yang ditujukan kepada Itachi untuk membunuh semua anggota klannya. Tetapi ia meminta kepada petinggi untuk tidak membunuh adiknya—Sasuke.
Scene berpindah ke sebuah Hutan, sebenarnya tidak layak lagi disebut Hutan—karena semua pepohonan sudah hancur.
Disana tampak Sasuke yang telah tewas—disebelahnya ada Sakura yang menangis terisak-isak. Lalu ada Kakashi, Guy, dan Bee serta Naruto.
"Nasakasa Rasengan !!!" Naruto menghantamkan sebuah rasengan kecil yang sangat dahsyat ke dada Madara.
"GRAARRGGGGHH.... !!!!!" Madara terpental jauh—sangat jauh.
"Kau tahu? Setelah kejadian itu?"

Andri menggelengkan kepalanya sekali saja.

"Orang-orang Konoha itu melupakan begitu saja jasa Uchiha Sasuke. Lalu—dunia tidak menginginkan perdamaian seperti yang ingin diwujudkan Uchiha Madara" jelas Rhy.
Andri menggaruk-garuk kepalanya.
"Lalu? Apa yang harus kulakukan?" tanya Andri dengan polos.
Rhy berbalik hadap—kemudian berjalan beberapa langkah sambil berkata, "Kau tau Akatsuki?"
"Ya. Setidaknya aku pernah membaca buku Sejarah"
"Lanjutkan keinginan Madara. Keinginan untuk menyatukan dunia dengan satu jutsu. Tak lain—kau harus menjadi ketua Akatsuki."
"!! Ketua Akatsuki? Tidak... Tidak! Biarkan aku pergi! Aku ingin pulang!"
"Rumahmu adalah Akatsuki. Lagipula—tak ada tempatmu untuk pulang. Bahkan kedua orangtua-mu saja tidak jelas" Rhy berbalik hadap lagi.
"Cih! Tarik kembali ucapanmu itu, atau..." Andri melontarkan sebuah ancaman, atau hanya omong kosong belaka.
"Atau... Atau 'Aku akan membunuhmu'? Haha. Coba saja." Rhythm berhasil membaca pikiran Andri.
"Hh, baiklah. Kau kubiarkan pergi—tapi jika kau berubah pikiran, temui aku di permukaan laut" Rhyhtm membuat Andri pingsan dengan Sharingan-nya.
Di langit.
"Apa?! QZ meramalkan bahwa ia dihidupkan kembali?" seseorang yang duduk di singgasana serta memakai mahkota tak percaya mendengar kabar yang disampaikan oleh Android nomor 268.
"Be-benar, AS-sama. Lalu—akan ada seorang remaja yang membunuh anda" ia membungkuk 90 derajat.
"Membunuhku? Pertanyaannya—jika aku mati, siapa yang akan menggantikanku? Light? Boa? Hito? Naruto? Atau Rhyhtm?"
Android nomor 268 menggeleng tanda tidak tau.
"Mereka berlima hanya kage bod0h, tidak lebih" sambung AS, seorang pria yang ternyata adalah pimpinan dari organisasi FAN.
"Tunggu dulu..."
Tap... Tap... Tap...
Kakek yang tingginya 105 cm tadi muncul.
"Ada apa, QZ?" tanya AS.
"Remaja yang diramal akan membunuh anda, bisa saja berbalik membunuh kejahatan. Itupun jika ia dididik sejak dini" jelas kakek yang bernama QZ.
"Kalau begitu..."
"UTUS ANDROID TUJUH PER DELAPAN UNTUK TURUN KE BUMI !!" perintah AS sambil berdiri.

---oOo---

Perbatasan Konoha-Suna.
Tim Siryu dihadang oleh dua orang yang tidak dikenal.
"Siapa kau?!" tanya Siryu dengan raut wajah yang cukup serius.
Dua orang Konoha yang tidak dikenal—datang menghadang Siryu dkk. Apakah mereka akan berhasil melewati hadangan itu? Atau mereka akan jadi hidangan?

"Tunggu! Sebelum 'bermain', perkenalkan dulu nama kalian" gumam Siryu.
Dua shinobi yang berikat kepala Konoha itu—menghentikan 'aktivitasnya'.
"Dia begitu bodoh," bisik salah seorang Konoha yang beriris hitam kepada temannya.
"Namaku, Odyssey Zeref. Panggil aku, si Zeref" gumam iris hitam.
"Aku—Namikaze Weda" giliran pria beriris kuning yang berbicara, sambil mempersiapkan kunai yang tampaknya spesial.
"Aku Uchiha Siryu. Ini Shun, Obi dan Yui"
Satu detik setelah memperkenalkan diri, Weda, yang ber-rompi jounin, melesatkan sebuah kunai yang dialiri cakra angin. Agak mustahil untuk menghindar!
"Naruto, apa kau yakin?" lirih Hinata, wajahnya memerah, yang dalam posisi telentang. Naruto mengangguk sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata.
"Hmmhh..." kedua bibir itu bertemu, beradu lidah, saling bertukar cairan. Naruto melepaskan bibirnya.
"Hinata—ayo!"
"Haha, itu terdengar lucu"
"Kau yakin?"
Lelaki yang memakai rompi jounin Konoha itu mengangguk sekali.
"Itu tidak lucu!"
Plak! Wanita berambut pink menjitak lelaki beriris putih itu.
"Ma-maaf..."
"Maaf juga, Makenshi-sama." gumam si iris pink.
"Kenapa kau meminta maaf? Harusnya aku..." gumam lelaki yang bernama Makenshi. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju gedung kerja Hokage.
"Karena—telah memukul seorang jendral Konoha" si pink menunduk, sejenak mengingat masa lalunya bersama team tujuh. Ya—dia adalah Haruno Sakura.
"Ngomong-ngomong, aku tadi tidak menyimak pembicaraanmu. Bisa ulangi?" pinta sang Jendral.
"Aku dapat kabar dari penjaga gerbang Konoha bahwa..."
"Bahwa...?"
"Bahwa anakku berhasil ditemukan, tapi, tidak pada Sasuke."
"Anakmu... Siapa namanya?"
Sakura menggeleng tanda tidak tau.
"Hmhmh...." Makenshi mengerutkan dahinya.
"Itu akan kusampaikan kepada Hokage, sekarang, jalani saja tugas dari Hokage dulu"
Makenshi dan Sakura menaiki tangga menuju ruang kerja Hokage.
"Hei, ibu atau ayahmu tidak menjemputmu ke neraka? Hahahaha....."
"Hentikan itu!"
"Apa? Seorang anak yang tak punya orangtua ingin menghentikan anak pejabat tinggi negara sepertiku? Hahaha... Dasar bo-doh!"
"Tch! Rasakan ini! Hyaaah" menerkamnya dengan kunai, perut bocah itu pun mengeluarkan darah segar.
"Akh!" bocah itu tak sadarkan diri.
"Hei! Apa yang kau lakukan?!" datanglah seseorang pria yang mengenakan jas hitam.
"Dia menghinaku!"
"Kau memang pantas dihina! Dasar anak haram!!"
"Tangkap dan penjarakan dia!!" perintah pria berjas hitam itu.
Beberapa jounin Konoha melumpuhkan kedua tangan bocah itu dengan borgol. Kemarahan bocah itu sudah sampai tahap akhir! Bahkan tatapannya pada pria berjas hitam sungguh mengerikan—dengan lototan mata yang seakan-akan menonjol keluar diselingi dengan matanya yang berkaca-kaca. Singkat cerita, bocah berumur 10 tahun itu dipenjarakan di penjara bawah tanah Konoha! Sungguh tidak berperikemanusiaan. Pria berjas hitam tersebut sudah melanggar Hak Asasi si bocah.
Di dalam jeruji penjara.
"KONOHA... TUNGGU SAJA PEMBALASANKU !!!"
"Hei lihat, bocah itu ingin balas dendam" ejek salah satu penghuni penjara di lain sel. Akibat leluconnya—seisi penjara terisi oleh tawa seluruh penghuninya tanpa terkecuali si Jounin penjaga. Kecuali si bocah sendiri.
Satu tahun berlalu. Bocah itu kini berumur 11 tahun.
Di dalam selnya, ia tidak hanya makan, minum, tidur seperti yang lain. Tetapi berlatih fisik dan berlatih beberapa teknik dan jutsu ninja secara otodidak. Sebenarnya petinggi Konoha dan negara api mengetahui hal ini. Tetapi mereka memejamkan mata terhadap kasus yang menimpa bocah yang notabene-nya adalah anggota klan Uchiha ini. Tapi, tunggu dulu, Rokudaime Hokage tidak mengetahui hal ini, seluruh pihak berusaha keras agak Naruto tidak menindaklanjuti kasus ini. Mereka takut—Uchiha muda ini melanjutkan visi dan misi Uchiha Madara, karena sesuai ramalan, akan ada Uchiha yang akan melanjutkan visi dan misi seorang Madara. Uchiha yang diramalkan adalah terlahir di Konoha, dan merupakan anak dari pasangan Haruno Sakura dengan Uchiha Sasuke—tak lain, bocah itu adalah... Uchiha Andri.