"Pertama kau harus melakukan ambil tisu anti kuman,taruh di tangan mu lalu pelototin tisu anti kuman itu sampai berasap dan terbakar!" Ujar seso pada michinaga

Rizki : " a-apa 1 air ku kira air itu tak dapat dideskripsikan dalam bentuk hitungan ".
sambil terus berpikir
Rizki : " bukankah itu benar , bagaimana menurutmu ".
sambil melihat pria bertopeng yg selalu membawa jaket itu

Lalu seso berkata "pfffffft ya begitu lalu kau pelototin tisu yang di tangan mu itu ingat harus keluar asap dan terbakar ! Bukan terbakar lalu keluar asap!" Teriak seso.pada michi

Rizki : " baik guru silahkan jalan2 ".
Lalu dia memusatkan cakra dan berkonsentrasi penuh setelah merasakan sedikit cakra air dia mengeluarkannya tiba-tiba muncul gelombang yg besar
Rizki : " a-apa langsung berhasil ".
Nampak ternyata gelombang itu dibuat oleh seekor lumba-lumba
Rizki : " sial , ternyata bukan dariku ".
Lalu dia mencoba kembali dan kembali namun tak nampak gelombang air kecilpun
Rizki : " susah sekali padahal aku sudah sangat berkonsentrasi ".

[offtopic]4 Post Tersisa : Pelatihan Elemen Api.[/offtopic]

Melihat michinaga yang kesusahan seso pun berkata "payah kau hanya begitu saja kau tak bisa hadehh padahal dulu aku saja mudah sekali loh dalam beberapa jam sudah keluar asap dan aku plototin keluar api. Simple saja kau harus merasa marah teramat sangat untuk menciptakan api setelah kau buat asap tau."ujar seso pada michi

" Baiklah, Akan kucoba dengan timing yg lebih tepat....... Tapi kali ini agak menggenggam tisu itu."
Ucap Michinaga sembari melakukan gerakan buka-tutup kembali tetapi kali ini agak menggenggam tisu-nya, sehingga terkesan seperti memplototkan sebuah tisu.....
" satu...., dua...., tiga...., Hyaaaaaaa........Yeahh, akhirnya keluar asap.".
Michinaga pun berhasil mengeluarkan sedikit asap dan sekarang hanya api yg belum dikluarkan-nya...

[nquote=Sesomaru]" kau harus merasa marah teramat sangat untuk menciptakan api setelah kau buat asap tau.".[/nquote]
sontak teringat akan perkataan Sesomaru barusan Michinaga pun berusaha untuk marah2 sendiri seperti orang gila.
" Watttaaaa........Wattaaaaa......Tratatatatata........ Aku marah, Aku Marah...... Waltralalalala.........".
Hadehhh.... Michinaga kembali ber-teriak2 menunjukan betapa marahnya Ia Dengan muka memerah yg lagi2 menunjukan ekspresi kemarahan Michinaga.
Dan akhirnya Michinaga berhasil mengeluarkan api dari tisu yg sebelumnya mengeluarkan asap, tetapi api itu hanya bertahan 5,5 detik saja.

"Sialan..... belum berhasil, apanya yg salah...?. Asap/kemarahan...?.".
Lanjut Michinaga Seraya berpikir cermat.

[offtopic]3 Post Tersisa : Latihan Pengendalian elemen api.[/offtopic]

Dia masih terus mencoba tapi sulit sekali merasakan seperti cakra yg mengalir didalam tubuh
Rizki : " sial , aku harus bagaimana ini sangat sulit sekali ".
Dia lalu mencoba kembali . Mengingat apa yg dilakukan pria bertopeng tadi
Rizki : " merasakan cakra mengalir dalam tubuh terlebih dulu ya ".
Dia mencoba nya lagi kali ini dia penuh konsentrasi mencoba merasakan sebuah cakra seperti air mengalir dalam tubuh
Rizki : " baik aku merasakannya , sekarang ".
Nampak air gelombang muncul dan hilang dalam sekejap
Rizki : " itu aku atau air lagi ".
Dia masih mencobanya dia menyatukan kedua telapak tanganya dan mencoba menggunakan cakra suiton yg ada dalam tubuhnya
Rizki : " aku merasakanya lagi , sekarang ".
Air itu hanya seperti terkena percikan sebuah batu kecil tak nampak sebuah gelombang apapun
Rizki : " sial , ini lebih sulit dari yg ku kira ".
Lalu dia mengingat ingat lagi apa yg kurang dari yg dilakukannya dengan apa yg dilakukan pria bertopeng itu
Rizki : " kurasa kuda-kuda dan yg lainnya pun samda-kuda dan yg lainnya pun sama , apa yg kurang ya ".
Dia duduk sejenak memikirkan bagaimana mengubah cakranya untuk memanipulasi gerakan air
Rizki : " jika air adalah H20 artinya gabungan dari 2 hidrogen dan satu oksigen , dia air juga memiliki oksigen lagipula aku juga pengguna fuuton ".
Dia masih mencari dimana letak kesalahannya dari apa yg dilakukan dia dan pria bertopeng tadi . Dia membandingkan gerakan dan cara berkonsentrasi yg benar dan tepat
Rizki : " sepertinya aku tau dimana letak kesalahanku konsentrasikan cakra dalam tubuh sambil berpikir tentang sebuah gelombang yg terjadi di air lalu gunakan cakra untuk itu ".
Kali ini dia sangat mantab dengan yg dipikirkanya itu , dia menyatukan telapak tanganya dan dan berkonsentrasi penuh
Rizki : " kali ini harus berhasil , gelombang air muncullah ".
Dia mengalirkan cakra yg cukup banyak nampak air tergoyah-goyah di lautan kiri itu
Rizki : " bagus , walaupun sangat jauh dari gelombang tapi sekarang aku tau cara kerja menggunakan cakra suiton ini ".a , apa yg ku

Seso pun terkejut melihat michi sudah bisa mengeluarkan asap. Tapi sontak dia terkejut juga "edan kau michi kau itu marah apa kau ini gila huh! Ayo yang serius edan kau!" Teriak seso pada michi

[div=chat]Scene dimensi Hiraishin[/div]
Sekilas ia melihat Sesomaru dr salah satu titik di dimensi tsb. Ialu Jar memilih titik itu untuk media teleportnya.

---

---

Tar ane jelasin ttg dimensi Jikukan

---

---

'Zaaappp'
Seketika Jar berada di belakang Sesomaru. Sambil mengarahkan tangannya untuk menarik baju belakang Sesomaru, Jar berkata "ikutlah bersamaku. Jangan banyak tanya!".

---

4 post menuju Konoha

Melihat jar seso merespon "uwaaa ada apa ini uwaa dan datang dari mana kau? ya udah ayo pergi!" Kata sesomaru pada jar kaget

"Jangan banyak tanya! Aku akan menjadi gurumu dan mengajarkan apa itu ninja. Ikutlah, aku akan memperlihatkan sesuatu", kata Jar sambil melepaskan baju Seso yg ia tarik.
"Ayo bergegas!"

---

oot: tadikan 4 post. Ane udah post 1x, seso 1x, ane lagi, berarti post seso menandakan kami sampai di Konoha.

"Menunjukan sesuatu emmm seperti nya bagus baik kita bergegas pergi!"kata sesomaru pada jar.

[offtopic]sampai konoha[/offtopic]

[div=chat]Scene Alluka.[/div]
[offtopic]Genso Sekai, dimensi jikuukan ido/tensei.[/offtopic]
"Mataku... Yeah!" Tampak perban masih berada di sekitar lehernya, perban yang digunakan untuk operasi mata. Ya, ia mentransplantasikan mata orang tak berdosa ke matanya.
"Saatnya bergerak..." Alluka keluar dari ruang laboratorium, sebelum keluar, tak lupa ia mengambil jubah Mizukage yang tergantung di gagang pintu.
Sambil berjalan, dipakaikannya jubah Mizukage itu, serta Itae Ate Kirigakure.
"Tunggu aku," ia telah siap bertarung.

Dia lalu mencoba melakukannya lagi kali ini dia berpikir tentang komposisi cakra dan keadaan alam sekitar . "sebaiknya aku melakukannya pada saat keserasian cakra dan keadaan sekitar ",ucapnya dalam hati. Rizki menyatukan kedua tangannya dengan konsentrasi penuh dia mencoba merasakan seperti gelombang dipikiranya lalu membuka mata dan mengalirkan cakra yg cukup banyak lagi . Nampak air dilautan kirigakure itu bergerak sedikit. "sial kurang serasi antara kuda-kuda komposisi cakra dan keadaan air ", ucapnya lagi agak marah atas keadaan dirinya sendiri.
Rizki mencoba lagi dia terdiam sejenak untuk berpikir mencoba menyerasikan komposisi cakra dan air supaya menggerakan air. " jika kuda-kuda agak lembek dan mencoba menyelaraskan cakra dan air itu mungkin akan berhasil ", ucapnya sambil terus berpikir cara yg pas . Dia menyatukan dua telapak tangannya lagi kali ini dia mencoba untuk menselaraskan pikiran dengan air dengan cara mendegarkannya penuh konsentrasi"aku harus mencoba tapi ini keselarasan harus diperlukan ", ucapnya sambil duduk . Dia ternyata masih terus berkonsentrasi mendengarkan pergerakan air dari laut kirigakure itu. Rizki telah berhasil menyelaraskan pikiran dengan gerakan air dilautan dia terus mencoba menggabungkan pikiran dengan air. "bagus sudah terasa", ucapnya sambil menggunakan cakranya . Airpun bergerak sedikit lebih besar daripada yg tadi. "bagus aku telah menemukan sedikit teknik dasar dari latihan ini tinggal mengembangkannya", ucapnya dengan wajah yg berubah dari serius menjadi senang.
Rizki berdiam diri sejenak lagi untuk menyelaraskan gerakan air dan pikirannya lagi

"lebih baik aku menyatu dengan air supaya lebih bisa menjadi satu gerakan dengan air",sambil berjalan menuju ketengah lau kiri sampai airnya sekakinya. Rizki kembali mendengarkan desis air mencoba menyatukan diri dengan air. "kali ini aku harus lebih menyatu dan komposisi serta gerakannyapun menyatu",diapun mengangkat kedua tangannya dan menyatukan kedua telapak tanganya sambil berkata "gelombang air" airpun mulai bergerak lebih besar lagi. "bagus aku sudah mulai bisa menguasainya sedikit demi sedikit",ucapnya lagi
Dia bergerak jongkok sehingga kini hanya kepalanya saja yg terlihat . "kini harus lebih menyatu aku sudah mulai bisa menggerakan air dan juga sudah mulai bisa menyatu dengan air",ucapnya bangga . Dia mulai berlatih lagi sambil berpikir hal yg lebih simpel namun kompleks untuk menggunakan teknik dasar suiton itu . "kali ini harus bisa seperti pria bertopeng itu aku harus menjadi kuat",ucapnya dengan menyatukan dua telapak tanganya kembali dan mengalirkan cakranya dengan lebih besar . "gelombang air", airpun bergerak menjadi gelombang sekitar 1 meter.
"bagus ini menjadi semakin baik dan lebih baik". Dia berhenti sejenak mengumpulkan cakranya karena dia mulai kelelahan karena sudah menggunakan cakra yg cukup besar. " kurasa latihan sementara cukup sampa disini saja terlebih dahulu", ucapnya sambil berjalan keluar dari air dan pergi mencari kedai disekitar situ. Setelah cukup jauh dia berjalan akhirnya dia menemukan kedai dan mampir sebentar dan memesan dua takuyaki dan secangkir teh hijau . "makan dulu untuk mengembalikan cakraku baru berlatih lagi",

" Klaw dilihat-lihat memang aku sedikit nekat untuk pergi ke Iwa dan ditambah lagi aku pergi ke desa lain tanpa persetujuan Raikage untuk ke 2 kalinya.".
Terlihat Michinaga sedikit kecewa akan perbuatan nekat-nya tsb.
" Tapi tak apalah, nanti aku akan meminta maaf kepada Raikage setelah pulang dari Iwa.".
Lanjut Michinaga sembari masih berlari menuju Iwagakure.

[offtopic]3 Post Tersisa : Perjalanan Menuju Iwagakure.[/offtopic]

Setelah memakannya Rizki beristirahat sejenak untuk memulihkan cakra sambil terus berpikir. Tak disangka ternyata dia sudah tertidur dikedai itu. "tuan tuan bangunlah",tanya sang penjaga kedai sambil menggoyahkan tubuh Rizki. " engg.heee ", bangun sambil mengucek matanya. "tuan ini sudah pagi anda tertidur disini kemarin sore. "oh maafkan aku aku terlalu capek",katanya sambil mengeluarkan uangnya,"aku pesen lagi seperti kemarin untuk sarapan". Mendengar itu sang penjaga kedai berjalan sambil bicara "baiklah , tunggu sebentar tuan". Setelah menunggu sekitar 10 menit penjagapun menyerahkan pesanan dan Rizki segera memakannya. Setelah minum dia berhenti sejenak dan pergi keluar,"terima kasih makanannya",ucapnya kepada penjaga kedai. "ya tuan , kapan-kapan kesini lagi",ucap penjaga wanita yg masih muda itu.
Rizki segera berlari kembali ke tempat latihannya. " baiklah hari ini harus bisa menguasai jutsu itu",ucapnya sambil meregangkan tangan sebagai pemanasan sebelum latihan.dia segera berjalan ketengah pantai dan memasuki air sampai kakinya tak terlihat lagi."kali ini jutsu itu akan ku sempurnakan",dia memulai dengan mengalirkan cakra ke seluruh tubuhnya sebagai pemasan. Diapun memulai latihan dengan menyatukan kedua telapak tangan lalu segera mendengarkan desis air dan menyatukan dengan pikiranya dan setelah merasakan cakra suiton pada tubuhnya dia langsung menggunakan cakra itu. "gelombang air keluarlah!",teriaknya dan nampak sebuah gelombang air yg cukup besar terjadi.
"bagus sudah mulai serasi kurang sedikit lagi maka seperti pria bertopeng itu kurang sedikit saja",ucapnya senang sambil melompat lompat namun tiba-tiba terpeleset,"aduh sial kenapa terpeleset segala". blubukk blubukk diapun keluar dari air dan siap melanjutkan latihannya kembali

" Kurang beberapa Meter lagi aku akan sampai di Iwa, Sebaiknya aku mempercepat langkah kakiku.".
Ucap Michinaga sembari berlari kencang ala Shinobi Kumogakure.

[offtopic]2 Post Tersisa : Perjalanan Menuju Iwagakure.[/offtopic]

Dia bergerak sebentar mundur lebih jauh lagi dan meregangkan tubuh sebentar."bagus ini semakin bagus dan terus bagus",ucapnya sambil merapal jutsu yg sama lagi. Dia mulai sudah bisa menyatu dengan merasakannya tanpa harus mendengarkannya lagi. Dia merapal juts "gelombang air" wusss wussss nampak air menjadi gelombang yg cukup besar dan hampir mendekati gelombang air yg dilakukan oleh pria bertopeng yg mengajarinya itu. Dia terus mencoba lagi dan lagi sehingga tak terasa sudah siang menjelang sore. "bagus aku mulai lapar lagi",katanya sambil keluar dari air dan menuju kedai yg dikunjunginya kemarin. Setelah sampai dia memesan makanan dan minuman yg sama kepada penjaga kedai. "ngomong-ngomong tuan dari mana setiap kesini selalu basah", tanya penjaga kedai. "ah aku hanya berlatih jutsu dilautan sana",jawabnya. Diapun menunggu dan setelah makanan datang dia segera menyantabnya dan beristirahat sejenak. " wah sudah sore tak terasa ya",ucapnya sambil menaruh uang dimejadan mengatakan terima kasih kepada penjaga kedai dan berlari keluar kembali kelautan. " OK , kali ini harus berhasil",sambil berjalan ditepi pantai. Kali ini dia tak masuk ke air lagi karena dia sudah dapat menselaraskan cakra suiton dengan air dilautan itu. Dia pun merapal jutsu dan mengalirkan cakra "gelombang air", dan seketika nampak terjadi gelombang yg sama saat sebelum Rizki makan tadi namun anehya lumba-lumba yg terkena jutsu seketika terdampar dipantai."wah , apa ini lumba-lumbanya ikut terseret",ucapnya sambil merapal jutsu untuk mengembalikannya kelaut lagi meskipun jutsunya belum smpurna dia berhasil mengembalikan lumba itu kelaut lagi. Namun tak terasa hari sudah malam diapun akhirnya pergi kekedai lagi."permisi bolehkah saya menumpang tidur disini lagi",ucapnya malu."oh silahkan tuan dipojok sana saja itu memang tempat khusus untuk tidur".Karena dibolehkan Rizki segera ke pojok kedai dan mulai tidur