Saat terbangun di malam hari, sering merasa lapar dan akhirnya makan
camilan. Meskipun perut terasa kenyang, camilan pun dilahap hingga
habis. Hasilnya, berat badan jadi bertambah.
Tanpa sadar orang akan lebih banyak makan saat mereka terbangun di malam hari. Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh
University of Colorado, dorongan nafsu makan ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan dengan cepat.
Gangguan tidur yang menyebabkan kegemukan ini banyak dialami oleh warga Amerika.rata-rata orang Amerika memiliki lingkar pinggang yang
cukup lebar. Bahkan banyak mereka yang mengaku hanya bisa tidur 6 jam
dalam semalam.
Sebenarnya saat tidur, tubuh juga tetap membakar kalori meskipun tidak
banyak. Sayangnya nafsu makan yang meningkat di malam hari, tidak mudah
dikontrol. Apalagi jika berhadapan dengan hidangan lezat yang manis
ataupun gurih.
Menurut salah satu tim peneliti dari
University of Colorado,
Kenneth Wright,
ketika beristirahat wanita telah menahan diri untuk makan banyak.
Berbeda dengan pria yang mudah goyah dengan makanan lezat di malam hari.
Namun ketika wanita dan pria terbangun dari tidurnya, justru nafsu makan akan lebih cepat meningkat
. Bahkan wanita dan pria akan mengabaikan sinyal hormon yang memberitahu otak jika perut sudah terasa kenyang dan penuh.
Tidak hanya itu, kenaikan berat badan juga bisa terjadi dengan cepat,
jika selalu meninggalkan sarapan. Orang yang tidak sarapan cenderung
memiliki kebiasaan makan yang buruk. Bahkan akan makan malam dalam
porsi banyak, terutama makanan sumber karbohidrat dan lemak.
Namun sebuah studi lainnya menemukan bahwa, kurang tidur dapat
mempengaruhi respon tubuh terhadap insulin sehingga dapat meningkatkan
risiko terkena diabetes. Karena itu beberapa peneliti juga menyarankan
untuk menghentikan kebiasaan makan di tengah malam.
(Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood)