CHAPTER 1:

MISI RANK S PERTAMA

Pagi hari ketika seorang pemuda terlihat sedang berada di bawah pohon yang rindang. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh kedatangan seseorang.

BOFF.....

"Hai, Sai^^" sapa orang itu
"Kau mengagetkanku saja Rin!" ucap Sai yg terkejut dengan kedatangan Rin secara tiba-tiba
"Sai, kau dipanggil tuh oleh Kazekage!" ucap Rin memberitahu
"Aku kan sedang libur hari ini, Rin! Kau tidak lihat aku sedang apa?" gerutu Sai
'Iya, aku tahu! Tapi ini darurat karna tak ada shinobi lagi yang bisa diandalkan selainmu. Shinobi yg lain belum kembali dari menjalankan misi" tegas Rin

Dan Sai pun masih tetap memperlihatkan wajah kesalnya yang tak bisa ditutupi.

"Lagian katanya mau jadi kazekage. Kazekage itu tak boleh banyak mengeluh, harus kuat dengan banyak berlatih. Selain banyak berlatih, kau juga harus menyelesaikan banyak misi dari kazekage biar kau tak dianggap remeh oleh shinobi lainnya." tambah Rin menyemangati Sai

Sai pun tersenyum dan berkata, "Bisa saja kau ini Rin^^. Baiklah, kau pergi duluan saja! Nanti aku menyusul setelah merapikan alat-alat lukisku ini."

"Baiklah, tapi jangan lama-lama yaa! Aku duluan...." pamit Rin

BOFF......
Seketika itu pula Rin menghilang dari hadapan Sai.

Sesampainya di kantor Kazekage

"Sai, kau tahu kenapa aku panggil? tanya Kazekage
"Pastinya untuk menjalankan misi darimu kan, Tuan Kazekage!" jawab Sai sambil tersenyum
"Hmmm... kau ingat kejadian 2 tahun yg lalu di desa Noagakure? Tepatnya di hari Senin 22 Maret 2000." tanya Kazekage dengan nada bicara dan pandangan yang serius kepada Sai.
".........pembantaian keluarga bangsawan oleh 3 orang shinobi. Tanpa belas kasihan! Semua kepala keluarga bangsawan itu terpenggal dengan sadis!" jawab Sai dengan nada serius pula.
"Aku diminta oleh Kepala Desa tersebut untuk mengirimkan shinobi terbaikku kesana." ucap Kazekage
"......untuk membunuh tiga shinobi itu?" tanya Sai
"Bukan! Tapi untuk melindungi seorang anak bangsawan yang selamat dari pembantaian itu." lanjut Kazekage
"Apa? Bukankah........." kaget Sai

".....mereka mati semua menurutmu? Kupikir juga begitu, Sai. Tapi ada info dari Kepala Desa tersebut bahwa masih ada satu orang yang selamat. Dia adalah anak perempuan satu-satunya dari keluarga bangsawan itu." jelas Kazekage

"Baiklah, misimu kali ini adalah melindungi anak perempuan itu. Melindunginya sampai ke tempat tujuannya, yaitu desa Neogakure." lanjut Kazekage

"Bentuk kelompokmu sendiri Sai yang beranggotakan 4 orang termasuk denganmu. Kau ku tunjuk menjadi ketua kelompoknya!" perintah Kazekage dengan nada lantang

"Baiklah, aku akan mencari tim idealku nanti. Aku pegi dulu ya, Tuan Kazekage!" ucap Sai sambil berpamitan dan meninggalkan ruangan Kazekage

"Sai, tunggu!" panggil Rin menghentikan jalan Sai

"Apa kau sudah tahu siapa 3 shinobi yang membantai keluarga bangsawan itu?" tanya Rin

"Motaro Hanakiri, Shizuki Ranma, dan Siryu Y. Andri. Shinobi berdarah dingin yang tak segan membantai lawannya walaupun lawannya itu sudah mati sekalipun. Mereka adalah shinobi dengan kekuatan setara Jounin kelas atas. Pembunuh bayaran kelas kakap yg bersedia melakukan apapun asalkan dibyar dengan harga tinggi. Masing-masing dari mereka memiliki senjata rahasia yang cukup merepotkan lawannya. Dikenal dengan julukan "Trio Ninja Dari Neraka" yang merupakan salah satu kelompok ninja yang ditakuti dan disegani di dunia shinobi." ucap Sai dengan nada serius sambil melanjutkan langkahnya

"Sai, apakah kau serius ingin menjalankan misi ini? Ini misi level S. Kau serahkan saja pada Jounin senior nanti!" ucap Rin dengan nada khawatir

Tiba-tiba Sai menghentikan langkahnya dan tersenyum ke arah Rin.

"Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau untuk menjadi Kazekage itu harus banyak berlatih dan bisa menjalankan misi yg diberikan Kazekage dengan baik. Bukankah seperti itu, Rin?"

Rin menjadi terkejut ketika Sai mengucapkan kalimat itu.

"Tapi, Sai....." ucap Rin dengan nada pelan
"Jangan pakai tapi tapi! Baiklah, kau kutunjuk untuk menjadi satu kelompok denganku. Sisanya biar aku yang cari." tegas Sai sambil melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti.

======================== to be continued

CHAPTER 2

Keesokan harinya, Sai bergegas menuju tempat latihan para Jounin Suna. Disana terlihat hanya ada dua orang yang sedang berlatih.

"Hai, Oka, Syahdan!!!" panggil Sai dari kejauhan
"Hoy, Sai! sahut mereka bersamaan

"Cie....cie... yang lagi pacaran jalan berduaan!" ejek Oka dan Syahdan
"Apa katamu? Jangan meledekku yaa....!" marah Rin mendengar ejekan mereka
"Gitu aja marah. Tapi kalian kelihatan serasi kok" tambah Oka
"A-apa apan kau ini? Huh...." ucap Rin agak gugup

"Sudah-sudah! Aku tak punya banyak waktu. Aku ingin bicara dengan kalian sebentar." tegas Sai
"Ya sudah aku takkan menggoda Rin lagi. Apa yang ingin kau bicarakan Sai?" tanya Oka

' Aku baru saja mendapat misi dari kazekage. Misi rank S." ucap Sai memberitahu
"Misi rank S??" Oka dan Syahdan trkejut bersamaan
"Aku menemui kalian untuk mengajak bergabung denganku. Ini adalah misi rank S pertamaku dan untuk kalian juga tentunya."

"Hahahaha, dengar Syahdan! Ini adalah misi rank S pertama kita. Misi yang kita tunggu-tunggu selama menjadi Jounin." tertawa Oka kegirangan
"Benar, kak! Ini adalah misi rank S pertama kita. Kita harus tunjukkan kepada mereka klo kita ini adalah kakak adik yang hebat!" tambah Syahdan penuh semangat

"Hey, kalian jangan senang dulu! Apa kau tahu siapa yang akan kita hadapi nanti dalam misi ini?" ucap Rin sambil mengomel
"Memangnya siapa??" tanya Oka dan Syahdan bersamaan

"TRIO NINJA DARI NERAKA" jawab Sai dengan nada serius

Mendengar apa yang dikatakan Sai, mereka berdua terkejut dan langsung diam.

"Kenapa? Kalian takut? Huh, dasar kamseupay!" ledek Rin
Si-siapa yang ta-takut? A-aku tak ta-takut sama sekali...." jawab mereka berdua agak gugup
'Tenanglah, Oka, Syahdan!!. Aku tau kemampuan kalian berdua. Aku juga takkan sembarangan dalam memilih orang untuk ikut dalam misi berbahaya ini." ucap Sai menguatkan mereka
"Aku takkan memaksa kalian tuk bergabung. Tapi apa kalian akan menyia-nyiakan kesempatan ini karna rasa takut kalian. Klo belum dicoba, mana kita tahu kemampuan kita sampai dimana." tegas Sai

"Syahdan, bagaimana denganmu?" tanya Oka
"Aku terserah kakak aja. Kakak ikut, aku ikut!" jawab Syahdan

Oka terdiam sejenak

"Baiklah, masih ada waktu satu hari lagi untuk kau putuskan, Uchiha bersaudara! Mau ikut denganku atau........ MAU JADI PENGECUT UCHIHA SELAMANYA. Klan Uchiha terkenal dengan semangatnya untuk bertarung. Semakin tangguh lawannya, semakin bertambah semangat tempurnya. Bukan begitu, Oka...Syahdan....?" sindir Sai

Mereka berdua terkejut dengan perkataan Sai dan terdiam.

"Ayo, Rin! Kita pergi dari sini.... Aku tunggu jawabanmu secepatnya, Sahabatku! Aku pamit dulu"

Sai dan Rin pun pergi meninggalkan Oka dan Syahdan

MALAM HARINYA .......

"Syahdan, apa kau takut?" tanya Oka
"Sedikit, kak..." jawab Syahdan agak gemetar
"TRIO NINJA DARI NERAKA. Mendengar namanya saja sudah membuat bulu kudukku merinding!" ucap Oka
"Masing-masing dari mereka memiliki senjata rahasia yang sangat mematikan. Yang membuatku takut adalah Jarum Neraka milik Motaro Hanakiri. Banyak shinobi hebat yang mati dengan senjatanya itu. Tehnik 1000 Jarum yang bahkan lalat pun takkan luput dari serangannya. Selain itu, senjatanya bisa menembus benda keras apapun. Jika terkena jarum itu, lawannya takkan langsung mati tapi seluruh badannya akan melepuh dan mengeluarkan asap dari ubun-ubunnya. Dan lagi, lawannya akan menjerit sejadi-jadinya seakan menerima siksaaan dari neraka." cerita Oka yang tanpa disadarinya keluar keringat dingin dari dahinya

"Kakak, kuatkan hatimu, kuatkan tekad kita! Ingat, kita harus melanjutkan perjuangan Ayah dan mewujudkan impiannya untuk menjadikan kita shinobi terbaik. Dan misi ini adalah salah satu cara agar kemampuan kita diakui." ucap Syahdan menyemangati kakaknya

"Syahdan, aku minta maaf kepadamu!" Sebagai kakak harusnya aku yang melindungimu. Aku memang kakak yang tak berguna" kesal Oka sambil mengarahkan tinjunya ke lantai.

"Kakak, bagiku kau adalah kakak yang terbaik. Cuma kakak yang aku punya di dunia ini setelah kematian Ayah dan Ibu 5 tahun yang lalu. Kakak jangan mengingat lagi kejadian itu! Lupakan saja, kak" ucap Syahdan sambil memegang pundak Oka

"Baiklah.... Dan, kita bergabung dengan Sai dan Rin! Aku tak mau dianggap sebagai PENGECUT UCHIHA selamanya. Sai mengajak kita bergabung dengannya, itu artinya dia mengakui kemampuan kita." ucap Oka

"Aku senang dengan jawabanmu, kak"
"Ya sudah, ayo kita tidur. Ini sudah larut malam"

Mereka pun menuju ke kamar mereka masing-masing.

Oka merebahkan tubuhnya di kasur. Ternyata dia tidak tidur dan memikirkan sesuatu
"Syahdan, maafkan aku... Aku memang kakak yang tidak berguna!" ucap Oka dalam hati sambil menangis

====================== to be continued

CHAPTER 3




Pagi hari....

"Syahdan, kesini nak!" panggil Ibu
Iya, bu tunggu sebentar! Aku sedang merapikan perlengkapan sekolahku." sahut Syahdan dari kamarnya yang tak jauh dari ibunya memanggil.

"Oka, bangun!!! Sudah pagi ini. Nanti kamu bisa terlambat ke sekolah." teriak Ibu.
Hemmm...uaaagghh..." menguap Oka sambil melihat jam.
"Aaaaaa....Ibu!!! Ibu, kenapa tak membangunkanku! teriak Oka dan langsung berlari menuju ke kamar mandi

Selesai mandi, Oka pun langsung menuju ke ruang makan.
"Hey, Oka! Ganti pakaian dulu sana baru makan!" suruh Ibu
"Akh, Ibu! Perutku sudah lapar karna dari semalam aku tidak makan." gerutu Oka
"Kau ini selalu menjawab perkataan Ibu. Contohlah adikmu ini. Dia lebih rajin darimu." kata Ibu sambil memuji Syahdan

"Ah, Ibu selalu membela Syahdan! Aku kan juga anak ibu. Huh..." kesal Oka sambil memandang sinis adiknya
"Iya, kau memang anak ibu. Tapi anak ibu yang pemalas dan suka membantah perkataan ibunya." tambah Ibu
"Sudah, bu! Kasihan kan kakak. Dia memang belum makan dari semalam. Dia sibuk mengerjakan tugas sekolahnya semalaman. Sampai dia tak sadar klo sudah larut malam. Makanya dia bangun kesiangan, bu." cerita Syahdan
"Oh, ya? Ibu tak menyangka kau melakukan itu, Oka! Ibu senang jika kau mau berusaha keras untuk menjadi pintar seperti adikmu." ucap Ibu sambil memuji adiknya lagi.

"Huh, lagi-lagi Syahdan! Syahdan terus yang dipuji." gerutu Oka dalam hati
"Ibu, ayah kemana?" tanya Oka
"Oh, Ayah sedang menjalankan misi dari Tuan Kazekage. Tiga hari lagi juga pulang." jawab Ibu
"Aku kangen dengan ayah, bu" ucap Syahdan
"Dan aku malah senang jika ayah tak ada di rumah!" ucap Oka dalam hati

"Ayo kita berangkat, kak!" ajak Syahdan
"Iya, aku tahu!" ucap Oka kesal
"Ibu kami pergi dulu, yaa!" Doakan kami selalu, bu!" pamit Syahdan
"Iya, hati-hati di jalan yaa anak-anakku! Jadilah anak kebanggaan Ayah dan Ibu!" ucap Ibu sambil mengantarkan mereka sampai depan rumah

Sesampainya di sekolah.....

"Oka, kau sudah mengerjakan PR nya belum?" tanya Lekka
"Sudah, memang kenapa?" tanya Oka
"Berikan padaku! Aku mau menyalinnya!" ucap Lekka
"Huh, enak saja kau! Aku mengerjakannya sampai larut malam. Kau seenaknya saja mau menyalinnya." lawan Oka
"Oh, kau mau melawanku yaa!" ancam Lekka
"Satoshi, Himura! Pegang dia! Aku akan memberinya sedikit pelajaran." suruh Lekka sambil mengepalkan tinjunya

Dan tinju Lekka pun melayang ke arah Oka.
Buaaaggg.....

"Syahdan!" kaget Oka dengan kedatangan adiknya yg tiba-tiba berada di depannya.
"Mau apa kau, bocah?" geram Lekka karna tinjunya salah sasaran
"Kakak, tenang saja! Aku akan melindungi kakak!" ucap Syahdan
"Oh, begitu! Jadi bocah ini adalah adikmu, pengecut Uchiha?" tanya Lekka sambil mengejek

"Kau bilang apa tadi?" tanya Oka kpd Lekka.
"Aku bilang PENGECUT UCHIHA... Hey, Oka! Apa kau tidak malu dilindungi oleh adikmu? Kau ini Genin. Masa kalah dengan adikmu yg masih duduk di akademi. Dasar, pengecut Uchiha..... hahahaha" ledek Lekka lagi sambil tertawa

Mendengar ejekan itu, Oka pun marah dan melesatkan tinjunya ke arah Lekka setelah pegangan Satoshi dan Himura melemah.

"Rasakan ini, Lekka....heaaaah!!!" teriak Oka
Buaaakkk....Brugg!!!

Lekka pun terjatuh setelah dipukul Oka. Satoshi dan Himura pun bergegas membantu Lekka berdiri.
"Sial, kau Oka! Beraninya kau memukul wajahku!" geram Lekka
"Awas, kau ya! Akan kubalas pukulanmu ini!" lanjut Lekka

"TREEEEEEENNNNGGGGGGGGGGGGGGG......"
Dan lonceng tanda masuk ke kelas pun berbunyi.

"Beruntung sekali kau, Oka! Aku tunggu kau setelah pulang sekolah di lapangan! Aku hajar kau habis-habisan. Jika kau tak datang, berarti kau benar-benar pengecut Uchiha!" tantang Lekka

Dan mereka bertiga pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kakak tidak apa-apa?" tanya Syahdan cemas
"Jangan cemaskan aku! Pergi sana, huh!!" usir Oka kesal
"Kau pikir kau lebih hebat dariku apa? Kau saja murid akademi sedangkan aku Genin. Ingat itu, Syahdan!"

"Aku hanya ingin menolongmu, kak! Aku melihat kau tak bisa bergerak tadi. Mereka curang, beraninya main keroyokan." ucap Syahdan
"Aku tak butuh bantuanmu. Aku bisa melawan mereka sekaligus!" sombong Oka
"Dan nanti kau tak usah ikut campur! Aku akan buktikan kepada mereka bahwa aku ni bukan si pengecut Uchiha.Sudah, aku mau masuk ke kelas dulu. Kau juga sana! Dan ingat, jangan bilang apa-apa dengan Ibu tentang kejadian ini" ucap Oka sambil memperingatkan adiknya.

Dan bel pulang sekolah pun berbunyi....

"Kemana Oka si pengecut Uchiha itu? Apa dia sudah kabur karna ketakutan? Hahaha, dasar pengecut Uchiha!" ejek Lekka sambil tertawa dengan dua rekannya.

"Apa? Kabur katamu?" terdengar suara Oka dari atas pohon.
"Aku sudah berada di sini dari tadi, Lekka!" teriak Oka

"Hooop.... Draaapp" Oka pun turun dari atas pohon dan berada tepat di hadapan Lekka cs
"Besar juga nyalimu, pengecut Uchihaa!" ledek Lekka lagi
"Jangan panggil aku seperti itu lagi!!!" teriak Oka sambil berlari dan hendak meyerang Lekka

Lekka yg sudah besiap dapat menangkis pukulan Oka. Dan terjadilah baku hantam di antara mereka.
Lekka pun mengambil jarak dari Oka dan melemparkan sebuah kunai ke arah Oka.

"Syuuuttt....terimalah itu, Oka!" teriak Lekka
"Oka pun melompat menghindari kunai tersebut

"Serangan apa itu, Lekka? Mudah...."
Ucapan Oka terpotong karna ia terkejut dengan kehadiran Lekka yg secara tiba-tiba sudah berada di atasnya.

"Jangan senang dulu, Oka! Rasakan ini!" ucap Lekka

Buuuaaaaggggg......Bruuuugggg!!!
Oka menerima pukulan telak dari Lekka dan Oka pun jatuh tersungkur ke tanah.

"Rasakan itu, Oka!" teriak Lekka
Dan seketika itu pula Lekka sudah menduduki tubuh Oka yg terjatuh tadi.

"Sial.... kenapa aku bisa tertipu olehnya!" kesal Oka dalam hati namun sulit untuk bangkit.
"Hahahaha, kau sudah berada dalm posisi yg sulit, Oka! Sekarang aku bisa menghajarmu sesuka hatiku." ucap Lekka yg sedang duduk di tubuh Oka

"Terimalah rasa kesalku ini karna kau telah memukul wajahku tadi pagi."
Lekka pun menghajar Oka bertubi-tubi. Satoshi dan Himura pun menyemangati perbuatan Lekka

"Akh...." teriak Oka kesakitan
"Satoshi, Himura, lihat!! Dia mengeluarkan air mata! Dia menangis!! Pengecut Uchiha ini menangis!! Hahahahaaa" ejek Lekka

Satoshi dan Himura pun tertawa....

"Jangan pukuli, kakakku!! tiba-tiba teriak Syahdan dari kejauhan dan langsung melempar Kunainya ke arah Lekka.

Lekka pun menghindari serangan tersebut dengan melompat dan menjauh dari Oka.
Syahdan pun datang mendekati kakaknya.

"Kakak, kau tidak apa-apa?" cemas Syahdan
"Ukh... Syahdan...." Oka tak sanggup bicara karna tubuh dan wajahnya penuh luka
Dan Syahdan melihat kakaknya menangis kesakitan.

"Kakak, kakak tenang saja! Aku akan menolongmu." ucap Syahdan

Syahdan pun berdiri dan mengacungkan tinjunya kepada Lekka, Satoshi dan Himura.

"Kau, kau, dan kau!!! Kalian bertiga, jika punya nyali lawan aku!" tantang Syahdan dengan tatapan Sharingan tomoe satu

============================== to be continued

CHAPTER 4



"Mata apa itu?" tanya Lekka dalam hati
"Satoshi, Himura! Serang dia!!!" suruh Lekka

Satoshi dan Himura pun berlari ke arah Syahdan. Syahdan pun nampak bersiap-siap untuk menghadapi mereka.

"Terimalah ini, Syahdan!" teriak Satoshi yang menyerang Syahdan lebih dulu dengan pukulan.

Syahdan mampu menghindar dengan membungkukkan badannya.
"Ada celah..." pikir Syahdan

Syahdan pun memukul perut Satoshi lalu dengan cepat menggerakkan dengkulnya ke arah dagu Satoshi.

"Duaaagggg..."
Terkena dengan telak dan Satoshi pun terjatuh ke tanah.

Dan kini giliran Himura yang datang menyerangnya dengan menggunakan kunai ditangannya.
Kunai Himura diarahkan ke perut Syahdan. Serangan kali ini cukup cepat dan Syahdan sempat menghindar. Namun.....

"Cpraaaat...."
"Kena kau Syahdan!" ucap Himura

Syahdan pun mengarahkan kaki kanannya bermaksud untuk menendang Himura. Namun Himura lebih cekatan daripada Satoshi dan dengan mudah mampu mengelak tendangan Syahdan.
Syahdan yang memegangi perut kanannya akibat tergores oleh kunai Himura merasa kesakitan sehingga mengurangi kecepatan Syahdan.

Himura yang dapat mengelak dengan melompat kembali menyerang balik Syahdan dengan tendangan berputar ke belakang.

"Duuaaaaggg.....Brugggg!"
"Rasakan itu Syahdan" ucap Himura yang berhasil menendang wajah Syahdan.

Syahdan pun jatuh tersungkur ke tanah.

"Hahaha...." tertawa Lekka
"Kakak dan adik dama aja! Adiknya payah, kakaknya lebih payah! Huh..." lanjut Lekka

"Syahdan kau tidak apa-apa2" tanya Oka cemas

Oka pun melihat di perut kanan adiknya berlumuran darah.

"Syahdan! Bangun, Syahdan!" teriak Oka bermaksud menyadarkan Syahdan yg pingsan akibat serangan Himura
"Syahdan, seharusnya aku yang melindungimu! Maafkan aku, Syahdan..." ucap Oka sambil menangis dan terus mencoba menggerak-gerakkan tubuh Syahdan.

"Hah, dasar Uchiha payah! Baru melawan Satoshi dan Himura aja sudah seperti itu. Apalagi melawanku. Bisa mati kalian!" ledek Lekka sambil sesumbar di hadapan mereka.

"Satoshi, Himura! Ayo kita pergi" ajak Lekka yang hendak meninggalkan Syahdan dan Oka

...........................

"Hey, kalian!!!" tiba2 datang suara dari mulut Syahdan memanggil mereka sambil berusaha untuk berdiri.
"Urusanku belum selesai dengan kalian!" lanjut Syahdan
"Klo cuma luka segini aja ga ada artinya sama sekali buatku!" lanjut Syahdan sambil menunjukkan luka2nya yg ada di wajah dan perutnya.

"Seorang Uchiha tidak gampang menyerah. Kau akan kubuat kalian menyesal karna telah mengatai kakakku sebagai si pengecut Uchiha. Dan akan ku buat kalian mengerti siapa yang pantas disebut sebagai pengecut itu!" gertak Syahdan masih dengan tatapan Sharingan tomoe satu.

Lekka, Satoshi dan Himura pun langsung merasakan ada hawa yang aneh setelah melihat mata sharingan Syahdan.
Nyali mereka agak menciut setelah mendengar ucapan Syahdan.

"Perasaan apa ini? Kenapa aku jadi merasa takut dengan Syahdan?" tanya Lekka dalam hati
"Satoshi, Himura! Serang dia!!!" suruh Lekka

Pertarungan yang kedua pun tak terelakkan lagi.

Syahdan yang langsung berlari ke arah mereka. Melawan Satoshi dan Himura sekaligus.

"Heaaaahh..." teriak Satoshi dengan pukulannya
"Draaapppp" Syahdan berhasil menangkap tinju Satoshi dengan tangan kirinya dan kemudian tangan kanan Syahdan memegang tangan kanan Satoshi dan membantingnya.

"Buaaggg....Akh!!!" teriak Satoshi kesakitan karna dibanting opleh Syahdan

Himura pun datang menyerang membantu Satoshi dengan mengarahkan tendangannya. Namun dengan mudah dapat dihindari oleh Syahdan. Syahdan membungkuk dan melancarkan tendangan berputarnya.

"Rasakan ini Himura! Tendangan Uchiha Syahdan" teriak Syahdan
"Uakkkhhh...." tendangan Syahdan meluncur telak di dada Himura dan terpental cukup jauh.

"Aduh, duh...."teriak Satoshi dan Himura yg terkena serangan Syahdan

"Hah, bagaimana bisa mereka berdua dikalahkan oleh Syahdan?" ucap Lekka dan Oka dalam hati

Mereka berdua terkejut dengan kemampuan Syahdan yang masih duduk di akademi ninja.

"Lekka! Kau mau minta maaf pada kakakku atau mau kuhajar sampai babak belur seperti mereka!" gertak Syahdan sambil menunjuk Satoshi dan Himura yang sedang kesakitan akibat serangan dari Syahdan.

"Cih, sombong sekali kau bocah!" teriak Lekka
"Kau akan kubuat menyesal!" ancam Lekka

Lekka pun menyerang dengan kecepatan tinggi berlari ke arah Syahdan.

"Tap...tap...tap..."
Lekka mengeluarkan tiga buah Shuriken dari tas pinggangya dan melemparkan ke arah Syahdan.

"Terimalah ini, bocah!
"Syuut...syuutt...syuuttt" dan ketiga shuriken meluncur ke arah Syahdan

"Bett...bett...hap!" Syahdan pun mampu menghindarinya dengan melompat ke atas.
Dan.....

"Kena kau, pengecut Uchiha!!!" bisik Lekka yg sudah ada dibelakang Syahdan dan memukulnya.
"Jedugggg, brugggg!"
Pukulan telak dari Lekka mendarat di punggung Syahdan dan menjatuhkan tubuh Syahdan ke tanah.

"Hahaha, dasar b'odoh!" tawa Lekka

"Boffff...."
Ternyata itu Bunshin

"Apa? Bunshin!!!" serentak Lekka, Satoshi, Himura, dan Oka terkejut melihatnya

"Bagaimana mungkin seorang anak..." ucap Lekka yg ucapannya terpotong dengan kehadiran Syahdan yg sudah ada di belakangnya.

"Maksudmu. bagaimana mungkin aku yg masih duduk di akademi bisa melakukan tehnik itu? Bukan begitu Lekka?" ucap Syahdan yg sudah bersiap melancarkan serangan ke Lekka.

"Ini untuk kakakku! Uchiha Syahdan Attack!!!" teriak Syahdn

Syahdan pun memukul perut Lekka tiga kali berturut-turut. Dilanjutkan dengan tendangan berputar dari kanan dan terakhir dengan tendangan berputar dari atas sehingga mengenai perut Lekka dan menjatuhkannya ke tanah (mirip Shishi Rendan milik Sasuke).

"Bruggggg"
Menyakitkan jatuhnya Lekka akibat serangan dari Syahdan.

"Ukh...akh...tubuhku....sakit sekali..." ucap Lekka lirih

Syahdan pun berjalan menuju ke arah Lekka. Masih dengan tatapan sharingan tomoe satunya.

"Apa yg mau kau lakukan, Syahdan?" tanya Lekka yg terlihat kesakitan dan tak berdaya akibat serangan dari Syahdan.

"Akan ku buat kau merasakan apa yg telah kau berikan pada kakakku! Dan akan kutunjukkan siapa yg sebenarnya pantas disebut sebagai pengecut" geram Syahdan sambil menarik kerah Lekka.

"Ampun, Syahdan! Maafkan aku...maafkan aku!" rengek Lekka sambil menangis
"Aku benar-benar minta maaf dan aku menyesal menyebut kalian pengecut Uchiha." lanjut Lekka tetap sambil menangis

Syahdan pun melepaskan tangannya dari kerah Lekka dan berdiri.

"Cepat pergi dari sini!!! Dan jangan ganggu kami lagi!" teriak Syahdan sambil memandangi mereka satu per satu

Mereka bertiga pun jadi takut dengan tatatapan Syahdan yg begitu mengerikan.
Satoshi dan Himura pun berlari menuju Lekka dan membantunya untuk berdiri.
Dan mereka pun pergi meninggalkan Uchiha bersaudara itu dengan tergesa-gesa.

"Syuuut...."
Sharingan Syahdan pun berubah ke mata normal dan...
"Bruggg!"
Syahdan pun terjatuh karna kelelahan.

"Syahdan!!" teriak Oka yg tak berada jauh darinya
"Syahdan! Bangun, Syahdan!" cemas Oka

"Ukh..., kakak! Kakak baik-baik saja?" tanya Syahdan yg mengkhawatirkan kakaknya

"Kenapa kau malah mengkhawatirkanku? Lihat dirimu sendiri! Kau lebih parah dariku!!" ucap Oka agak rewel
"Aku tidak apa-apa, kak! Ini hanya luka kecil. Untuk melindungi kakak, luka-luka ini tak ada artinya." ucap Syahdan dengan tersenyum

"Syahdan, terima kasih! Seharusnya sebagai kakak aku yang melindungimu. Bukan kamu!" tegas Oka
"Tidak, kak! Aku yg seharusnya melindungimu..." lanjut Syahdan

"Kau ini keras kepala, Dan!"
"Wajahmu j'elek sekali dengan luka itu!" ejek Oka

"Apalagi wajahmu, kak! Lebih parah dariku j'eleknya...." balas Syahdan

"Hahahahahahaha......" tertawa mereka bersamaan melupakan kesakitan yg dialami oleh mereka



============================== To be Continued

Chapter 5


Pagi yang cerah.
"Kenapa kita harus menunggu mereka, Sai? Mereka saja tidak memberi jawaban atas ajakan kita." tanya Rin dgn nada kesal
"Tenanglah, Rin! Kita tunggu sbentar lg. Aku yakin mereka pasti datang. Aku tahu siapa mereka." ucap Sai menenangkan Rin

Sai pun jd teringat akan kenangan masa lalunya bersama Uchiha bsaudara itu. Dan hal itulah yg mbuatnya yakin klo mereka pasti datang.

"Hoy, Sai, Rin!" teriak Oka dari kejauhan bersama Syahdan
"Betul, kan kataku!" ucap Sai sambil tsenyum pd Rin

"Maaf, kami terlambat!" ucap Syahdan
"Iya, maaf! Perutku mdadak mules dan harus ke toilet." tambah Oka sambil memegang perutnya
"Makanya, jgn asal makan Oka! Kau itu serakah sih tapi badanmu tetep aja kurus." ledek Rin

"Daripada kamu Rin. Makan banyak malah jd gendut!" ledek balik Oka
"Ha ha ha ha..." Sai, Syahdan, dan Oka pun tertawa serentak

"Jaga ucapanmu, bo-doh!" ucap Rin sambil meluncurkan tinjunya ke wajah Oka
"Buggg...." oka pun tpental cukup jauh

"Sudah, Rin! Maafkan kami ya. Kami gada maksud tuk mengungkit masa lalumu." ucap Sai sambil menahan tertawa
"Ayo, sudah waktunya kita ke ruang Kazekage!" ajak Sai

Di Ruangan Kazekage
Terlihat ada 3 org disitu. Kazekage, asisten Kazekage, dan satu org tua yg belum Sai cs kenal.

"Selamat pagi, tuan Kazekage!" ucap Sai cs serentak
"Berdirilah tim Sai!" perintah Kazekage
"Rupanya kau sudah siap utk mjalankan misi kali ini Sai Izanami. Apa tim mu sdh lengkap semua?" tanya Kazekage
"Sudah, tuanku! Aku membawa Uchiha Oka, Uchiha Syahdan, dan Uzumaki Rin." jawab Sai
"Siapa duo uchiha itu, Sai?" tanya lg Kazekage
"Mereka adalah anak dari Uchiha Minami dan Uchiha Kotaro, Tuan!" jawab Sai
"Hmmm... Uchiha Kotaro!" gumam Kazekage spt ada yg dipikirkan
"Baiklah, aku akan pkenalkan kpd kalian kepala pelayan bangsawan, Tuan Hajime!" lanjut Kazekage

"Perkenalkan, aku Hajime Saito! Aku kepala pelayan bangsawan." sapanya kpd Sai cs
"Salam kenal juga, tuan Hajime! Senang bisa bertemu dgnmu." jawab Sai cs serentak

"Baiklah, tim Sai. Tugas kalian dimulai dgn mengikuti Tuan Hajime sampai ke desa Noagakure. Disana sdh menunggu putri bangsawan utk kalian antarkan ke desa Neogakure." jelas Kazekage
"Sesampainya di Noagakure, Tuan Hajime takkan menyertai perjalanan kalian lg. Ada yg kurang jelas?" lanjut Kazekage
"Tidak, Tuan! Sudah sangat jelas." ucap Sai mewakili temannya
"Tim Sai, jalankan misi ini dgn baik dan pulanglah kalian dgn mbawa kabar gembira.

Dan keberangkatan pun dimulai.

"Asyik...misi rank s pertama kita! Aku tak sabar utk menyelesaikannya." ucap Oka kegirangan
"Hey, Rin! Knapa kau diam saja? Perutmu sakit? Hahaha" ledek Oka
"Nih, aku bawa bny makanan! Eh, tp jgn dh nanti kamu bisa... Hahahaha" tambah Oka
"Hey, kakak! Sudah jgn meledek Rin lg." ucap Syahdan
"Kau selalu meledekku, Oka. Jangan2 kau suka dgnku ya!" ucap Rin
"A-aku? Su-suka dgnmu? Mana mungkin! Kau ini kan je-lek." ucap Oka sdikit gugup dan memerah mukanya.

Note: tolong digabung ya kakak mod nanti! Aku mau dopost coz update via hape. Udah berat nih.
Thx

"Wah, kalian ini akrab sekali ya! Aku jd iri dgn keakraban kalian. Smoga tuan putri senang dan bisa akrab dgn kalian nanti." potong Tuan Hajime

Kami melakukan pjalanan menggunakan kereta kuda. Kami cepat akrab dan berbincang-bincang di dalamnya.

"Eh, Tuan Hajime! Tuan Putri itu namanya siapa? Cantik tidak? Hehe..." tanya Oka
"Oh, namanya Ami Mizuno. Dia adalah anak bungsu dan perempuan satu2nya dari Tuan Aiko Tsaragi. Wajahnya cantik dan anggun sekali. Seumuran dgn kalian. Orgnya periang dan klo tsenyum bisa menyejukkan hati org yg melihatnya." jawab Tuan Hajime

"Wah, dari cerita Tuan Hajime sepertinya aku jadi suka" kagum Oka stelah mdengar cerita Tuan Hajime
"Hah, Oka. Kambing dibedakin dan dipakein lipstik jg kamu suka!" ledek Rin
"Hahahaha..." tawa mereka serentak tmasuk Tuan Hajime

Tak terasa, kereta kuda mereka pun sudah jauh meninggalkan desa Suna.

"Tuan, sebentar lg kita akan menyeberangi sebuah jembatan!" teriak pengemudi kereta kuda

"Sai dan yg lainnya sebentar lg kita akan menyeberangi jembatan dan meninggalkan desa Suna" ucap Tuan Hajime

"Jduummmm...."
Tiba2 pjalanan mereka dikejutkan oleh sbuah ledakan

"Ada apa, pengawal?" tanya Tuan Hajime cemas
"Ada sebuah ledakan tepat dihadapan kita, Tuan. Ledakkan itu membuat hancur jembatan yg akan kita lewati!" jawab pengemudi kuda itu

Tiba tdengar suara dari luar.
"Keluar kalian semua dari kereta kuda jika kalian masih ingin hidup!"

Tiga orang Shinobi menghadang pjalanan Sai cs.

======== to be continued

Note: kakak mod, tolong dgabung yaa^^
Thanks

Chapter 6

"Tuan, sebaiknya Tuan diam disini saja. Biar kami yg keluar!" ucap Sai pada Tuan Hajime

"Oka, Syahdan, Rin!" perintah Sai seperti mengisyaratkan sesuatu pd mereka.

Sai lah yg pertama keluar dari kereta kuda.

"Iya, iya kami keluar! Kalian berisik sekali sih" teriak Sai
Dan Rin pun jg ikut keluar setelah Oka.

"Kenapa cuma kalian bdua saja yg keluar? Mana yg lain?" tanya salah seorang dr ketiga shinobi itu kpd Sai dan Rin.

Sai dan Rin pun tersenyum.
"Siapa bilang mereka blum keluar? Teman2 ku sudah keluar lebih dulu

Seeett....
Sekelebat dua bayangan datang menghampiri 3 shinobi itu dgn cepat dari belakang.

Duaggghh.....
Oka dan Syahdan berhasil menendang tubuh 2 shinobi itu.
Tapi yg satunya lg berhasil menghindar dr serangan Oka dan Syahdan.

Shinobi yg berhasil menghindar itu dgn cepat melemparkan 2 kunai ke arah Oka dan Syahdan.
Namun serangan itu berhasil dihindari dgn mudah.
Oka dan Syahdan pun sudah berdiri disamping Sai dan Rin.

"Khu khu khu... Lumayan juga kalian ini. Gerakan kalian cukup cepat menyerang kedua adikku." ucap Shinobi yg keliatannya adalah Ketua dari kelompok itu.

"Adik, kalian tidak apa2 kan?" tanya sang kakak
"Huh, serangan itu tak ada apa2nya kak buat kami." jawab sang adik pertama dgn angkuh.

"Hei, kalian! Kami adalah 3 org perampok yg terkenal di daerah sini. Jika kalian tdk ingin mati mengenaskan, lebih baik serahkan barang2 berharga kalian. Cepat!!" perintah ketua kelompok itu kpd Sai dan kawan2.

"Hah, terkenal? Memang klo terkenal kenapa? Org tkenal belum tentu hebat! Siapa nama kalian" teriak Oka dgn nada kesal

"Kami adalah perampok terkenal Sanbeki. Hahahahaa" tertawa sang ketua kelompok

........
Suasana pun menjadi hening seketika.
"Wuahahahahahaaaaaa" serentak Sai dan yg lainnya tertawa.
"Sanbeki? Nama apa itu? Dari namanya saja terlihat konyol. Oh, aku tau. Kalian adalah kelompok pencuri konyol." ejek Oka

Wuahahahahahaaaa
Mendengar itu, Sai dan kawan2 pun kembali tertawa.

"Kakak, dia menghina kita." ucap adik kedua.
"Tenang, dik! Kita tunjukan pd mereka siapa kita!" ucap sang kakak

"Adik, kalian serang mereka! Kakak akan mencoba masuk ke kereta itu dan mengambil barang2 yg berharga" perintah kakak

Ketiga org perampok itu pun menyerang Sai dan kawan2 dgn menggunakan senjata sabit.
Pertarungan tehnik taijutsu pun tak terelakkan.

Adik pertama menyerang Oka. Adik kedua menyerang Syahdan.
Dan sang kakak mendekati kereta kuda yg dijaga oleh Sai dan Rin.
=====

Adik pertama vs Oka
Adik kedua vs Syahdan
Sang Kakak vs Sai

=================To be continued

Chapter 7

"Tehnik Api Legendaris Duo Uchiha"

Battle Group: Kyodai Sanbeki vs Kyodai Uchiha

>>>>Flash Back
"Kakak, ayo latihan lg!" ucap Syahdan
"Ayo, Dan! Kita tunjukan pd ayah suatu hari nanti kita berdua ini adalah Uchiha bersaudara yg hebat" teriak Oka dgn semangat

Mereka terlihat membentuk segel tangan.

"Nafasmu kurang kuat, Dan! Tarik lebih dalam lalu hembuskan sekuat tenaga utk menjadi lebih besar. Seperti ini..."
Oka pun mempraktekkannya di depan adiknya.

"Wah, besarnya...." Syahdan pun terpukau melihat apa yg ada dihadapannya.

Dan mereka pun terus berlatih tanpa terasa hari sudah gelap.
>>>>>
"Kakak mari kita tunjukan siapa itu Sanbeki pd bocah ingusan itu" ucap Beika

"Tentu saja. Kita buat mereka menderita. Adik, ayo kita serang mereka dan menghabisinya. Tanganku ini sudah ingin menggenggam jantung mereka." ucap Zeika

"Hahahahaaaa." Oka mendadak tertawa.
"Hey, kalian berdua! Cepat maju sini! Akan kuhajar kalian dgn tanganku." sombong Oka

"Kakak, jangan ceroboh! Kita harus waspada. Jangan memandang enteng musuh!" ucap Syahdan memperingati

"Beika kamu ke kiri, aku ke kanan!" perintah Zeika

Wusssh....
Tap tap tap
Beika dan Zeika datang menyerang Oka dan Syahdan.
Mereka melempar kunai ke arah duo Uchiha itu.

Melihat duo Sanbeki menyerang mereka dgn kunai, duo Uchiha pun membalasnya dgn lemparan kunai juga.

"Traaaang!"
Kunai beradu.
Oka berlari lebih dulu ke arah duo Sanbeki.

"Kakak jangan gegabah!" teriak Syahdan
"Biar aku saja yg menghadapi mereka, Dan!"

Duel taijutsu terjadi di antara Oka dengan duo Sanbeki.

Dengan percaya diri, Oka mampu menghajar mereka berdua.
Dan terlihat wajah senang ketika Oka berhasil melakukannya.

"Kena kau!" ucap Zeika dgn tatapan sinis ke arah Oka

"Apa ini?"
"Tubuhku tak dapat digerakkan!" terkejut Oka dalam hati

===============Bersambung....

Atas permintaan dr ts, trit ini ane bekukan!

Kritik dan saran, pm pliss!

"Ice Style: Stone Ice"
(es batu donk)
Zehahahahahahaaaa