CHP 1
Perkenalkan, aku Chicha , siswa SMA, entah SMA apa masalah buat lo?.
Aku itu anak yang paling keren di sekolah, ya itu yang dibilang siswi-siswi disini, menurutku sih aku biasa-biasa saja.
Memiliki intelegensi diatas teman-temanku, tak pelak, aku memiliki banyak teman, entah untuk berteman atau untuk sekedar bertanya, aku tak terlalu memikirkan itu.

About My Apparances *entah tulisannya bener atau gak XD
Orang-orang bilang wajahku sih ganteng, bukan semua sih... cewek-cewek aja, emang mau cowok bilang aku ganteng? idih amit-amit.
Tubuhku tinggi sekitar 180 cm tapi tak terlalu kekar yah seperti anak SMA biasa lah, tentang kenapa aku tinggi, aku ikut eskul basket di sekolah.
Rambut hitam gaya acak-acakan dan mata biru yang menatap tajam yang menghipnotis setiap cewek yang melirikku.
Tapi masalah utamanya bukan karena aku gak mengakui diriku kece, tapi aku belum mendapat cewek idamanku.
Hahaha sekian aja perkenalannya ayo kita loncat ke story.

Pagi hari jam 6.00, aku terbangun dari tidur nyenyakku.
Dengan mata sedikit tertutup aku mengangkat tubuhku dengan kedua tanganku dan duduk termenung di pinggiran kasurku.
Kantuk masih membebani mataku yang membuyarkan niatku untuk sekolah.

Hidup sendiri di kost-an kadang mengesalkan, apapun harus dikerjakan sendiri.
Masak-masak sendiri, nyuci baju sendiri, makan-makan sendiri, tidur pun sendiri~ itu lagunya, lagu india.
Back to story

Singkat cerita aku membulatkan tekad untuk sekolah *yaelah emang harus sekolah, kalo gak apa kata dunia?
Selesai mandi, pake baju, sarapan... ah tak perlu, buang-buang waktu saja.
Terkadang aku berpikir, untuk apa sarapan? buang-buang waktu di pagi hari, walaupun kata orang itu sangat penting, ya terserah Saya, masalah buat lo?.

Menghidupkan mesin motor dan aku pun berangkat ke sekolah, I'M GOING TO SCHOOL BABY!.

KONTINU DI NEXT CHP, XD BABAY!
Comment from author: semoga intro ini membangkitkan jiwa menulisku *ber-api api.
cerita bangun-berangkat sekolah 1 chp, WHAT THE HELL ARE THIS!
Hahaha, tapi ini baru intro bung~

CHP 2

BRUM BRUM
dari kejauhan nampak bayangan seorang pemuda menaiki motor ninja berwarna merah.
Yoi, itu aku hahahaha.
Berhenti di parkiran lalu membuka helm yang ku-pakai, dengan sedikit gerakan slow motion, kepalaku ku-goyang2kan untuk menambah kesan keren, ya seperti iklan salah satu provider yang lagu-nya gini "i got money... i i i got money, i got money." keren lo :P.

Turun dari motor dan langsung berjalan cepat menuju sekolah.
Kenapa cepat? aku takut nanti di kejar paparazzi dan ditanyai macam-macam, eeh maksudku bukan paparazzi, tapi cewek-cewek penggemar hahaha~ *ketawa garing.

"Yo Kiva." kataku, basa-basi lah dikit.
"Ape lo cabe." jawabnya ketus, ya orang ini emang agak sulit ditebak, dan dia memanggilku dengan sebutan cabe? sebutan macam apa itu?.
"Sudah buat PR belum?." pancingku.
"Eh, belum... pinjam dong~." dia pun memohon.
Akhirnya umpanku termakan, tinggal ditarik hahaha.
"Baik, tapi selesai panggil aku cabe, namaku Chicha bukan Cabe." kataku penuh kemenangan.
"...." terdiam sebentar tapi akhirnya dia mengangguk, membuatku tersenyum lalu membuka tas dan memberikan PRku untuk disalinnya, yah gg tega soalnya, nanti dia dihukum didepan kelas kalo gak buat PR.

Tak lama kemudian buku-ku dikembalikan oleh Kiva, yah dia memang agak cepet kalo nyalin.
"Makasi Cabe :P." katanya lalu berbalik dan menghilang, entah menggunakan jurus apa dia menghilangnya, aku tak berniat mengejarnya karna aku tau itu buang2 waktu.

Akhirnya bel masuk pun berbunyi.
Semua masuk kelas kecuali yang udah dikelas, jadi yg udah dikelas gak perlu masuk ke kelas karna mereka udh dikelas *yo dawg.
...
Singkat cerita udah bel istirahat, suara yang sangat aku sayangi.

Di kantin makan ama Kiva, ya temen koplakku satu ini emang my best friend.
"Chicha, elo tau gak si Anggora? eh Anggara?." kata Kiva.
"Hm... tau emang kenapa?." kataku menatapnya dengan malas.
"Kau kan primadona, coba PDKT ama dia, siapa tau dia suka ama kamu." jawabnya.
"Kenapa tidak kau saja?." ucapku sambil mengambil minum dan mengenyotnya.
"Aku... aku... aku tidak PD, aku kan gak sekeren kamu." katanya malu.
"Tuh kamu nyadar hahahaha.".
Dia makin malu dan aku pun menyelesaikan tawaku, yah kasian juga.

"Baik, aku akan deketin dia, kamu tau dia suka apaan?."
"Setauku dia suka coklat." katanya dengan raut muka orang yg lagi mikir.
"Setauku semua cewek suka coklat..." kataku swt.
"Ya coba saja dengan memberikan dia coklat." katanya.


Aku sedikit mikir, maukah aku menerima ajakan si Kiva untuk mendekati si Anggora eh Anggara?.
TBC
koment from author:
Hm, chp nanggung gak? kalo nanggung ane lanjutin nanti... kalo ada waktu
buat Kiva:
sorry kalo ada watak yang ente gak suka dri ceritaku~

CHP 3

Aku berjalan di lorong sambil menundukkan kepala, tak jarang aku menabrak siswa yang sedang jalan dan mereka melanjutkan lagi sambil mencaci-maki.
Kalau saja ada siswi yang aku tabrak dan pas di.... Ah sudahlah.
"Yo Kiva..." kataku sambil menaikkan tangan kananku, tangan kiriku berada di kantong baju.
"Yo Chicha, bagaimana? sudah membuat keputusan?." katanya dengan bersemangat.
"Sudah... aku akan menerima tantanganmu, toh gak ada ruginya, diterima syukur, gak juga gak apa-apa." kataku dengan malas.
"Jadi, sudah di persiapkan coklatnya?." katanya sambil menoleh ke punggungku, dia mungkin kira aku menyembunyikannya di saku belakang, tas atau di sakuku... ah anak ini membuatku agak BT juga.

"Sudah sih di tas, jadi dimana dia sekarang?." kataku, singkat padat jelas.
"Tuh disana..." katanya menunjuk kearah kerumunan siswi, mungkin sekitar 3-5 siswi SMA saling bercengkrama, mungkin gosip, namanya juga wanita.
"Baiklah..." kataku lalu maju dengan mantap.
Langkah demi langkah aku susuri, semakin melangkah semakin ciut nyaliku.
"Kenapa aku jadi tidak Pede ya?." gumamku dalam hati.
Aku pun berbalik lalu berlari kecil menuju Kiva yang keherenan.

"Loh kenapa?." tanyanya dengan alis terangkat setengah.
"Aku... Aku... Malu." kataku dengan wajah memerah.
"COWOK SEPERTI KAMU TAU MALU JUGA!? AHAHAHA." teriaknya lalu tertawa yang membuat semua siswa mengalihkan pandangannya kepada kami berdua.
"Hei kecilkan suaramu!." kataku sambil menutup mulutnya.
Dia agak terkejut karna aku menutup mulutnya tiba-tiba.
"mmbbmbbbmbb." katanya dengan alis yang menukik seperti sedang marah.
"Jangan hiraukan dia sedang stres." kataku kepada semua siswa lalu mereka melanjutkan kegiatan masing-masing.
"Fyuh." menarik nafas lalu menghembuskannya hingga menimbulkan bunyi, lalu kubuka tanganku dari mulutnya.
"Sekali lagi kamu teriak, ku banting kamu." kataku dengan nada mengancam.
"Eh iya maaf, kelepasan.".
Satu dua helaan kita terdiam lalu Kiva berkata "Jadi apa rencananya?."
"Aku tak tau, menurutmu?." kataku dengan wajah memelas.
"Dasar, pemain basket padahal pandai men-shot bola ke basket, tapi untuk urusan cewek nol BESAR!." katanya agak sedikit meninjik dan mendekati wajahku.
"Mau gimana lagi? aku tak terlalu handal." kataku dengan wajah agak kecewa.
"Baiklah aku punya rencana, kamu nembaknya pas di depan toilet aja." katanya.
"Um... ide bagus sih, OK aku akan mencobanya!." kataku dengan senyuman tersungging.

Bersamaan dengan itu bel berbunyi menandakan murid masuk ke kelas...
BERSAMBUNG, BAI BAI
Komen from Author:
Maaf agak lama, (lama banget woi) lagi sibuk *sok sibuk hahaha.
Puas gak? belum? Ok karna CHP selanjutnya dijamin seru!

CHP 4

Scene di dalam kelas

Aku tak bisa diam, gelisah, gugup, takut, berani, semua melebur menjadi satu dan jadilah aku tak bisa diam.
Kadang aku duduk dengan posisi tegak, lalu aku merebahkan tubuh bagian atasku di meja dan mengetuk-ketukan pulpenku di meja.
Guru yang menyadari gerak-gerikku pun menghampiriku, tapi aku tak menyadari.
"Chicha... kamu sakit?." katanya pelan yang mengagetkanku, dengan reflek aku menoleh dan kakiku dengan cepat bergerak naik, akhirnya kakiku membentur meja bagian bawah, aku meringis kesakitan.
Walaupun sudah memakai celana panjang, tetapi masih sakit sekali.
Aku memegangi lututku, diikuti air mataku menetes.

Guruku hanya geleng-geleng kepala melihat kejadian tersebut, guru yang mengajar di kelasku saat itu adalah guru baru yang masih muda, mungkin hanya berjarak 5 tahun dariku, dia juga mengenakan kaca mata, kulit putih dan kaki jenjang.
Dia mengenakan baju biru tua dan rok pendek yang berwarna serupa, serta sepatu high heels warna hitam.
Aku 15, mungkin dia 20? yah aku tak mempermasalahkan itu, yang penting dia cantik.

"Chicha, ayo ikut ibu ke UKS." katanya sambil menarik tanganku, wah tangannya lembut sekali.
Aku pun tak bisa melawan, teman-teman cowok pun iri denganku.
....

Guru itu, ya sebut saja nama-nya, ibu Nana, menarik tanganku sambil berjalan cepat di koridor lalu berbelok di persimpangan terdekat, eh memangnya di jalan.
Ternyata dia menarikku ke toilet, eh untuk apa? Aku hanya bisa mengikutinya.
Di depan toilet, dia mendorongku ke dinding lalu mendekatkan tubuhnya ke diriku.
Berjalan pelan dan terdengar bunyi langkah sepatu high heelnya, aku bingung, antara takut dan mupeng .

Ibu Nana yang setinggi hidungku berhenti tepat di depan hidungku, dia mendongak dan kami saling bertatapan wajah.
Glek
Aku menelan ludah menyadari keadaanku yang seperti ini.

"Ibu, apa yang ibu lakukan?." tanyaku setelah lama kami saling bertatapan.
Ibu Nana hanya terdiam, mata-nya terlihat makin sayu, dan dia menggigit bibir bawahnya, aku tak tahu apa maksudnya.
"Ibu...ibu suka sama kamu Chicha." katanya sambil meraih daguku lalu mengelus-elusnya perlahan.
Aku makin salah tingkah, "Ibu, saya mau ke kelas." kataku lalu berjalan.
Dengan sigap Ibu Nana menghalangiku sambil merentangkan kedua tangannya ke samping.
"Kau... kau tak boleh pergi, Ibu ingin berduaan denganmu, ibu ingin jadi kekasihmu." katanya memelas.
Aku melihat-nya dengan swt dan jijik "Maaf Ibu, aku tak bisa." kataku.
Ibu Nana pun menatapku dengan wajah menyeramkan "Kau takkan bisa lari!.".

Aku mulai menatap serius "Baiklah! saya akan kabur dengan cara saya sendiri!."
Aku pun mulai berlari, 2-3 langkah, lalu aku melompat tinggi sekali, *ingat aku atlit basket?.
Slow motion effect
Ibu Nana melihatku dengan terkejut.
Aku mendarat di lantai koridor, lalu berlari menjauh.
Ibu Nana bengong, dia belum bisa menerima kejadian yang tadi dialaminya.
...

"Hosh hosh." Aku berhenti di kantin, menunduk sambil memegangi lututku.
"Dasar guru gi-la~." kataku lalu duduk di kursi kantin lalu mengusap keringat yang menetes di keningku.

TEET TEET Bel berbunyi tanda istirahat dimulai.
"Saatnya~!." gumamku bersemangat

TBC
Komen from Author:
Maaf agak... ero
Akhir kata saya ucapkan terima kasih sudah membaca

Akhirnya, kita sampai di CHP 5, ya kelipatan 5!

---

Semua anak keluar dari kelas, berdesak-desakan, itu biasa di kalangan siswa, ingin cepat-cepat ke kantin sebelum ramai, jika ramai, kita akan menunggu lama, jika menunggu lama, kita akan semakin lapar dan bisa saja bel masuk pun berbunyi hahaha~.

Aku pun dengan cepat duduk di kursi kantin, kantinku memiliki banyak kursi dan meja, meja berbentuk bundar dan dikelilingi mungkin sekitar 4-5 kursi plastik yang memiliki senderan, jadi pas untuk tempat nongkrong, interval antara meja+kursi itu cukup lebar, yah supaya siswa tidak berdesak-desakan saat membawa makanannya.

"Yo Chicha~." ucap suara yang kukenal dari belakangku, ya Kiva, si kalong.

"Bagaimana jagoan? apakah misi sukses?."ucapnya sambil menarik satu kursi, lalu duduk dan merapikan posisinya, tangannya dia letakkan di atas meja.

"Aku belum melaksanakan tugasku, malah aku habis saja mendapatkan musibah." ucapku sambil swt, posisiku sekarang berhadapan dengan si kalong dan posisi tubuhku pun sama dengan si kalong.

"Ah? Musibah?." ucapnya sambil mendekatkan mukanya ke mukaku, kepo sekali bukan?.

"Ya... aku hampir saja di*tiiit* ama ibu Nana sedeng itu." gerutuku, ya aku tak suka membahas hal-hal begitu.

"Kamu kok bodo? jelas-jelas itu keberuntungan, aku lagi pengen :3." ucap Kiva.

"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya." ucapku lagi tambah sweatdrop.

"Ya deh." ucapnya, ya kelihatan kecewa, mungkin karna dia ingin sepertiku.

"Lalu bagaimana sekarang? ayo cepat sebelum Angga pergi!." ucap Kiva mengingatkanku akan misiku yang penting, misi yang mungkin bisa mengubah hidupku menuju lebih baik.

"Yosh!." ucapku lalu berdiri.

Celingak-celinguk untuk menemukan sosok yang kucari
...
Ketemu! aku menemukan sesosok wanita berambut panjang mengenakan rok panjang diatas lutut berwarna abu, menghadap ke toilet, mungkin ingin cuci tangan setelah makan.
Cepat-cepat aku mengejarnya.

SET
Sampai di depan toilet wanita yang sepi, aku berhenti di depannya lalu mulai berbicara.
"Anggara..." ucapku malu.
"Eh iya?." ucapnya melihatku agak malu dan bingung.
"Mmm... aku... aku.... aku ingin jadi pacarmu." ucapku tanpa basa-basi, lalu mengambil coklat serta bunga mawar sebagai pengantar perasaan.
Angga kelihatan masih shock, ya dia tidak menyangka akan di tembak di.... toilet.

Terdiam, lalu dia pun berkata
"Iya... Chicha, aku terima...." ucapnya terbata-bata.
Terasa seperti beban dipundakku hancur berkeping-keping.
Aku pun tersenyum, lututku berhenti bergetar.
"Makasih...." ucapku lalu, kita berpelukan seperti teletubies.

---

Komen from Author:
Wah! Chicha diterima! >.< #padahal udah tau.
Mau kelanjutannya? :mupeng:tunggu ya :3

Kehidupan Cinta Chicha dimulai!

---

Jam 06.30

KRIIIING KRIIIING
Suara jam yang berisi alarm disamping tempat tidurku berbunyi nyaring, memekkan telinga si pendengar yang mendengarkan, apalagi pas di samping kuping, antara kesel atau sakit sih jadinya.
CKLEK,
Aku pun mematikan alarm itu, sambil memasangkan kancing baju seragam sekolahku.
"Kau kalah hari ini jam, aku sedang bersemangat nih!." ucapku sambil mengambil gel rambut, mengoleskannya dan mengambil sisir lalu merapikan rambutku.
...
Di sekolah

Suasana sekolah yang ramai tidak ku hiraukan, lagipula jika sepi bukan sekolah namanya... mall namanya. *bingung kan bingung? hayo ngaku :p
Berjalan di koridor, bertemu dengan si koplak Kiva, wah... hari ini hari kesialanku, ah mungkin tidak?.
"Yo Chicha..." ucap Kiva

"Pagi Kiva!." ucapku bersemangat.

"Wah yang bersemangat." ucap Kiva sambil menaik-turunkan alisnya dengan tatapan nakal.

"Diamlah..." ucapku swt sesaat.

Berjalan ke kelas dan menaruh tas, lalu kembali ke hadapan Kiva.
"Jadi sukses ya?." tanyanya.

"Jelas dong... siapa dulu, Chicha." ucapku sombong sambil menaikkan kerah dan membusungkan dada.

"Mulai deh~." ucapnya dengan manyunan.

"Hehehe maaf, namanya juga senang." ucapku.

"Eh, lalu, dia dimana sekarang?." tanya si Kalong lagi, kepo banget ni anak =_=.

"Dia mungkin di kelas dengan temannya, biarkan, kan nanti bisa ketemuan, tenang aja, elu ngiri?." ucapku diikuti dengan memeletkan lidah.

"Ya deh~ aku jadi iri jujur..." ucapnya dengan membuang muka lalu lagi-lagi menambah manyunkan mulutnya.

"Udah ah, ke kelas yuk, sudah mau bel masuk tuh~."
...
Pulang sekolah

Dengan gregetan, aku menunggu Anggara di parkiran, ya, kita akan ng-date untuk yang pertama kali.
Senang, grogi, penasaran, lalu... malu, yah jadi satu, mau gimana lagi... kurang pengalaman sih :v.
"Chicha..." ucapnya suara lembut di belakangku.

"Eeh, Angga, jadi? kemana?." ucapku.

"Hm... mau-nya sih cari makan siang dulu, lalu jalan-jalan di taman, itu aja... soalnya Angga punya banyak tugas nih." ucapnya.

"Oh... ya udah, ayo sini." ucapku lalu naik motor Ninjaku, diikuti oleh dia boncengan di belakangku.
Jantungku serasa berhenti saat dia memeluk perutku, inikah "cinta"?.
...
Kami berdua makan di salah satu makanan fast food, lalu aku penasaran.
"Angga..."

"Ya Oka?."

"Angga sudah pernah pacaran tidak?."

Dengan polosnya dia menjawab "Sebenarnya sudah sekali, tapi tidak lama, cuman 1 bulan..."

"Bisa diceritain gak?."

"Gak ah~ masa lalu biarlah masa lalu~" ucapnya lalu melanjutkan makanan

Aku jelas tidak ingin membuat dia bad mood lalu aku lanjutkan makan, yah rasanya biasa sih, gak ada yang spesial dari makan siang ini, mungkin karna baru memulai?.
...
Taman

Kami berdua berjalan santai, yah menikmati angin sepoi-sepoi, dan... sambil pegangan tangan, iih jadi malu~ ye yang baca iri semua ya? authornya juga iri nih, gak punya pacar :v jadi ngetiknya sambil nyesek dikit, waktu saat itu, jam 3.

"Angin disini sejuk ya?." ucapku membuka pembicaraan.

"Hm..." dehemnya.

Aku terdiam, yah mungkin dia sedang menikmati pemandangan, kami terus berjalan sampai sekitar 30 menit, lalu kami berdua pulang, aku nganterin dia pulang.

"Makasi Chicha." ucapnya lalu masuk kedalam rumah.

Sedikit kesal sih... ya padahal pingin ama dia lebih lama, tapi yah... permulaan.
...
Malam hari, dikamar.

SMS:
Udah belajar?

Oh, belajar dah dulu, habis itu istirahat ya, malam~ :*


BRUGH
Aku menghempaskan tubuhku ke kasur tanpa berkata apa-apa, agak kecewa sih, Aku kecewa soalnya kan date pertama gak berkesan. semoga besok bisa lebih bermakna, semoga...
Aku pun menutup mata, dan tidur.

---

Komen from author:
Sori lama banget update, yah... anak putih abu-abu nih :3
Akhir kata makasi udah baca dan ikuti terus ya :3

1 Bulan kemudian...

---

Hubunganku dengan Angga makin tak menentu, Mungkin aku terlalu cuek padanya? tapi aku kan sudah memberikan semua perhatianku padanya? Apa yang salah? atau aku yang belum berpengalaman pacaran?.

Dan tibalah, Anniversary yang ke-1 month, aku akan memberikan sesuatu yang berharga padanya.
...

"Terimakasih sudah bertransaksi dengan kami ya." ucap perempuan penjaga toko sambil sedikit membungkuk. Aku hanya mengangguk, lalu keluar dari toko itu, toko perhiasan.

"Ini akan menjadi hadiah yang indah sepertinya." ucapku sambil melihat kotak kecil yang terbuka dan menampilkan isinya, sebuah cincin permata. Berjalan mantap menyongsong malam yang pasti akan romantis ini.

...
Di taman

Menunggu, sebenarnya aku tak suka menunggu, sebentar-sebentar aku melihat jam yang rasanya berdetak sungguh lambat, sambil berjalan mondar-mandir.

"Chicha!." ucap suara seseorang yang sudah kukenal dari belakang, dan membuat senyumku mengembang.

Aku berbalik lalu melihat wajahnya yang cantik itu, dia berhenti tepat 1m didepanku, lalu melihat ke sekitarnya, ya memang banyak lilin yang menghiasi tempat kami berpijak, kami berada dalam kurungan lilin itu, dan jika dilihat, lilin itu saling sambung menyambung menjadi bentuk Hati.

"Makasi ya, tapi aku punya kabar lain..." ucapnya yang langsung berubah menjadi mimik serius.

"Eh? ada apa sayang?." ucapku dengan alis diangkat.

"Aku... aku ingin putus denganmu..."

DEG
Perkataan itu seperti panah yang menusukku tepat di jantung.
Bola mataku membesar dan mulutku seperti berat sekali untuk berbicara.

"...Kenapa?..."

"Aku... aku sudah menemukan orang baru yang mencintaiku."

"Siapa?!."

"Kau tak perlu tahu... baik, sampai jumpa, terimakasih atas hadiah hadiahnya." ucapnya lalu berbalik dan menghilang di balik kegelapan, meninggalkan aku yang terdiam mematung.

BRUK.
Aku jatuh terduduk, kakiku seperti tak bertenaga, sumpah, dadaku sesak, aku meremas dadaku (?) *BLETAK JANGAN MIKIR YANG NDAK NDAK!

Kepalaku ku pun menunduk, Air mataku  pecah dan mengalir deras ke kedua pipiku.
"Kenapa? siapa orang itu? aku akan..."

Aku pun menengadah dan berteriak sekencang-kencangnya, jika aku punya Kyubi, mungkin aku muncul aura merah dari tubuhku (?).

Memukulkan tanganku ke tanah beberapa kali hingga tanganku kotor, setelah beberapa lama aku pun terdiam tanpa ada gerakan apapun, pikiranku seperti kosong, malam yang menyedihkan...

...
Keesokan harinya, hari senin.

Berjalan lesu dari parkiran, baju awut-awutan, rambut juga, like a *sensor* >_>.
"Selamat pagi bro~." Kiva pun menyapaku sambil mengangkat 1 tangannya.

Aku hanya melewatinya, dan berbelok menuju kelas.
Kiva hanya terdiam sambil melihat kearah belakang, lalu dia pun melihat ke depan dan melanjutkan perjalanannya.

"Dasar..." ucapku sambil melempar tas dan duduk di kursiku dengan mengadahkan kepalaku sambil melihat langit-langit kelas.
Semua murid saling berbisik-bisik dan melihat kearahku, aku tak peduli.

Hari ini begitu lambat bagiku, sering kali guru mempergokiku bengong dan menegurku.

Dan tibalah pulang sekolah, aku berjalan menuju parkiran, dan melihat Angga masuk ke sebuah mobil yang diikuti oleh seseorang bertopi hijau yang ikut masuk mobil itu, tak lama kemudian mereka mulai menjauh dari sekolah, tapi tunggu dulu, ada sesuatu yang jatuh dari kantong orang itu pas masuk mobil.

Aku pun dengan cepat berlari kearah benda itu
"Ini..." aku melihat kearah ke benda itu.
"Jadi dia!." ucapku sambil meremas benda itu.

---

NAMPAKNYA CHICHA SUDAH TAU ORANG ITU, TUNGGU KELANJUTANNYA


Komen from author:
Sedikit bocoran, cerita ini mungkin akan berubah genre, perlahan-lahan tapi pasti
akhir kata terimakasih sudah membaca cerita saya