Forum Indofanster
HELLBRINGER : HADES AMBITION 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...

Forum Indofanster
HELLBRINGER : HADES AMBITION 143564713
Selamat datang di Forum Indofanster.
Silakan mendaftar dan login untuk bergabung mendiskusikan berbagai Manga-Anime.

Welcome to FAN

Jangan sungkan untuk bergabung ya...


Forum Indofanster

Forum Tempat Berdiskusi Tentang Manga - Anime
Dibuat oleh Agoess Sennin pada 16 Mei 2009
Indofanster adalah Keluarga, Bukan Sekedar Tempat Berkumpul
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesAffiliatePendaftaranLogin
Welcome to
Rules • Staff • Ranks & Holder

Share
 

HELLBRINGER : HADES AMBITION

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#1PostSubyek: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty9/1/2013, 4:55 pm

chapter 1 : WALKING THE FALLEN



Quote :
??? : Siapa kau ? Apa yang kau inginkan dari gadis buta sepertiku ?!

!!! : Berikan jiwamu padaku, dan akan kuberikan keabadian juga kekuatan untuk membawa kegelapan pada semua manusia seperti keinginanmu.

??? : B-b-bagaimana kau tahu isi pikiranku ?! Siapa kau sebenarnya ?

!!! : Kau akan tahu setelah kau memberikan jiwamu padaku.. Bukankah memang ini yang kau inginkan, membuat semua manusia merasakan kepedihan yang kau rasakan ?

??? : Baiklah, jika hanya jiwa ini, akan kuberikan berapapun.. Tapi sebutkan siapa kau sebenarnya !

!!! : Baiklah. Mereka yang menjadi budakku memanggilku dengan sebutan TUAN HADES.
Seribu tahun yang lalu, seorang manusia menjual jiwanya pada Hades; sang penguasa dunia bawah.. Dengan kekuatan yang diberikan padanya, orang itu menebar kegelapan dan keputus-asaan di muka bumi bersama pasukan mayat hidup yang dipimpin langsung olehnya. Jiwa demi jiwa, desa demi desa, kota demi kota berjatuhan ke dalam genggaman pasukan yang tak bisa mati milik Hades; yang membuat harapan umat manusia untuk tetap hidup di muka bumi telah berakhir.. Namun, hal yang mengejutkan terjadi.. Pemimpin pasukan Hades, sang Hell bringer Cecillia Camberton membelot dan menghilang selama 10 tahun lalu muncul kembali dan menyatakan perang terbuka pada tuannya sendiri.



Hari itu, langit sangat gelap... Mungkin, langit pun menyadari akan adanya pertempuran besar yang menjadi penentu nasib umat manusia. Seorang manusia tepatnya wanita tengah berhadapan dengan salah seorang jendral pasukan Hades, seekor wyvern (sejenis naga) bernama Rhadamanthys.

Rhadamanthys : Menyerahlah, Camberton. Sehebat apapun apapun kekuatan yang diberikan tuan Hades padamu, kau tetap bukan tandinganku.. Aku iblis murni yang terlahir di neraka ! Juga ingatlah berapa banyak pasukan yang tuan Hades yang saat ini berdiri di belakangku.. Jika kau menyayangi dirimu sendiri, menyerahlah !!

seru Rhadamanthys pada wanita yang masih tampak tenang walau mengetahui dirinya dikepung jutaan makhluk yang pernah menjadi bawahannya. Cecillia menggerakkan sepasang matanya, satu hal mengganjal nalarnya melihat pemandangan yang mungkin akan tampak mengerikan bagi manusia biasa.. Apakah Hades setakut ini pada dirinya, sampai harus menurunkan kekuatan penuh untuk menghadapi 1 orang ? Tatapan matanya yang semula tenang tiba-tiba berubah tajam; aura berwarna hitam pekat perlahan menyelubungi tubuhnya yang berakhir dengan berubahnya warna bola mata Cecillia menjadi hitam pertanda ia tengah mengaktifkan kemampuan dewa kematian yang diberikan Hades padanya. Mungkin karena insting, pasukan undead pimpinan Rhadamanthys yang sedari tadi berteriak tanpa aturan tiba - tiba bungkam menyadari aura yang sangat mirip dengan tuan mereka memancar dari seorang anak manusia; yang seingat mereka tak pernah mereka rasakan saat Cecillia masih menjadi pimpinan mereka. Dan tampaknya yang paling terkejut adalah Rhadamanthys.

Rhadamanthys : I-ini tidak mungkin, bagaimana bisa ?

Ujar Rhadamanthys tak percaya sementara sekujur tubuhnya bergetar hebat..

Cecillia : Terkejut ? Aku meminta pada Hades agar aku memiliki kemampuan setara dengannya juga Hades dan para dewa tak dapat mencabut kemampuan ini dengan cara apapun. Bisa dibilang, aku adalah Hades sendiri.

Jelas Cecillia dengan ekspresi dingin. Tanpa membuang waktu, Cecillia menerjang ke arah Rhadamanthys untuk memulai serta mengakhiri semuanya..


Di depan sebuah gerbang raksasa yang dijaga seekor hewan raksasa berkepala 3; sepuluh orang tampak tengah berjejer menunggu kedatangan seseorang. Seorang pria tinggi besar dengan rambut putih dan janggut panjang tengah menyilangkan lengan menghadap ke arah gerbang, sementara yang lain menghadap ke arah sebaliknya. Perlahan, diiringi suara jeritan yang semakin lama semakin keras terdengar gerbang raksasa tempat ke sepuluh orang tadi berdiri terbuka; namun tiba - tiba terhenti saat sesosok bayangan menahan terbukanya gerbang menuju dunia bawah itu, lalu menutupnya secara paksa. Mereka yang tak menghadap ke arah gerbang segera membalikkan tubuhnya saat tahu ada yang menutup Hell Gate tanpa sepengetahuan mereka.

Cecillia : Kutitipkan keluargaku pada kalian, para dewa.. Jaga mereka, dan jangan biarkan mereka terjerumus ke jalan yang salah, kumohon..

Athena : ya, aku akan menangani mereka sendiri, untuk menghormati apa yang kau lakukan bagi kami.

Jawab Athena, diiringi anggukan para dewa lain. Zeus yang sedari tadi membisu pun akhirnya angkat bicara.

Zeus : Jasamu menghadang pasukan Hades sangat besar, tapi tetap tak bisa menghapus kesalahanmu di masa lalu. Dengan ini kau kujatuhi hukuman untuk menjadi bagian dari Hell gate SELAMANYA; untuk memastikan mereka yang berasal dari dunia bawah tak mengacau di dunia manusia terutama Hades.

Suara Zeus menggelegar saat memberikan hukuman pada Cecillia, yang tak dibantah sedikitpun oleh sang Hell Bringer karena ia tahu setiap perbuatan ada akibatnya. Dimulai dari tangan, lalu berangsur - angsur tubuh Cecillia menyatu dengan Hell gate..


Seribu tahun telah berlalu


Di dalam sebuah kastil yang berada jauh di pusat Underworld, seorang pria berambut panjang berwarna hitam pekat duduk di singgasananya sembari memejamkan mata, tak menghiraukan panggilan dari seorang kakek tua di sampingnya yang terus meminta dia untuk membuka matanya. Tapi tak berapa lama kelopak matanya pun terbuka, diiringi sebuah kata yang terucap dari mulutnya;
!!! : CECILLIA..

chapter 1, end.. yang mau komen disini ya..... :
http://www.indofanster.org/t5617-komentar-cerita-hellbringer-hades-ambition#200787


Terakhir diubah oleh HITO tanggal 5/3/2013, 10:52 am, total 2 kali diubah (Reason for editing : nambah link)
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#2PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty28/1/2013, 4:50 pm

[h1]chapter 2 : REBORN AS A MORTAL BEING[/h1]
Aula Hades castle yang dipenuhi oleh suara bising para budak Hades yang melolong memanggil tuannya tampaknya tak membuat lamunan pria dengan tatapan kosong namun tajam dan seakan menyayat jiwa siapapun yang berani menatap langsung mata pria tersebut buyar.. Walau entah sejak kapan ajudannya Mephistopheles berusaha mengambil perhatian sang penguasa dunia bawah ini dengan memanggil namanya, di matanya saat ini hanya wajah seorang manusia tepatnya wanita yang memenjarakannya di wilayah kekuasaannya sendiri seribu tahun lalu yang terproyeksikan dengan jelas.. Bagaimana tidak; apa pantas jika seorang penguasa sebuah dimensi terkurung di daerah kekuasaannya sendiri, terlebih yang memenjarakannya notabene adalah manusia biasa yang dipilih menjadi Hellbringer oleh Hades sendiri ? Pertanyaan ini lah yang terus mengganggu jiwa kelam Hades selama seribu tahun ini dan belum ia temukan pemecahannya hingga detik ini. Tapi akhirnya, sang jiwa terjahat di seluruh alam semesta ini pun tersadar dari mimpi dengan mata terbukanya.. Dan kalimat pertama yang ia ucapkan adalah

"Cecillia kepara-t" ;

masih dengan tatapan dingin penuh kebencian yang menjadi ciri khasnya. Seketika aula Hades castle sunyi senyap seketika, suara gaduh para jiwa terkutuk yang melayani Hades musnah bagai tersapu angin seiringan dengan tersadarnya Hades.. Mungkin karena tak terlalu jelas terdengar, salah satu pelayan Hades bertanya pada makhluk lain yang ada di tempat itu

"baru saja kau mendengarnya kan ? nama siapa yang tuan Hades sebut ? Magnolia kan ?"

ujarnya dengan wajah penuh rasa penasaran dan polos (tapi tetap mengerikan, bayangkan yang bertanya adalah monster dengan mata satu yang posisinya ada di hidung dan dua mulut di tempat mata berada yang dipenuhi gigi taring ).

"Hah ? telingamu kemasukan batu koral lagi ya ? jelas - jelas yang beliau sebut barusan adalah cornellia"

jawab makhluk disampingnya dengan enteng. Tiba - tiba
"ZRASH" ;
sebuah kaki raksasa dengan warna biru tua menginjak mereka berdua dengan keras hingga tubuh kedua makhluk tadi rata dengan lantai yang berakibat darah berwarna hitam pekat yang memancar dari 2 tubuh tadi mewarnai tirai di sekeliling ruangan..

"tuan, apa yang tuan pikirkan hingga mengabaikan kelancangan kedua makhluk hina ini ?"

tanya pemilik kaki raksasa tadi yang merupakan seekor wyvern (sejenis naga) pada tuannya yang sepertinya tak sedikit pun memperdulikan apa yang tengah terjadi dihadapannya. Tapi mungkin karena terusik dengan suara yang nyaring dari sang wyvern, akhirnya mau tak mau Hades mulai memfokuskan kesadarannya melihat keadaan di sekelilingnya.. Mulutnya mulai terbuka, pertanda ia akan mengatakan sepatah atau dua patah kata yang mungkin sangat ditunggu para budaknya selama ratusan tahun ini..

"Siapa kau ?" ;

sebuah kalimat yang super singkat dengan wajah tanpa dosa ditujukan pada sang wyvern; panglima tertinggi pasukan undead itu.. Gelak tawa yang mengerikan dari seluruh makhluk yang berada di aula membahana , saling sahut menyahut membuat wyvern malu bukan kepalang, tak habis pikir kenapa tuannya lupa siapa dia ? Ditengah situasi memalukan itu sebuah lubang antar dimensi terbuka di samping singgasana Hades, sayup - sayup terdengar suara yang sangat tidak merdu menyapa Hades dari dalam portal itu

"sang lord of darkness sepertinya sedang gundah gulana , eh ?" ;

bersamaan dengan suara itu sebuah tangan menjulur keluar, namun dari dalam portal muncul satu tangan lagi yang memaksa tangan yang lebih dahulu muncul untuk masuk kembali ke portal tersebut dengan menariknya mundur.

"Apa yang kau lakukan tuan Kairos ?! semua sudah tahu itu adalah kedua tanganmu sendiri, kami punya otak walau kami cuma pesuruh"

tanya Mephistopheles sembari memperlihatkan wajah kesal dan alis matanya terangkat ke atas pada pemilik tangan yang tengah saling bergumul di portal tadi.

"Aku hanya ingin mencairkan suasana yang sedang suram, apa tidak boleh ? Kairos balik bertanya setelah seluruh tubuhnya keluar dari portal dilanjutkan dengan mengalihkan pandangan ke arah Mephisto lalu memajukan gigi melewati bibirnya dengan maksud mengejek ajudan Hades itu yang (maaf) memang tonggos.

"Sudah, jangan saling mengejek karena kalian sama-sama buruk rupa"
timpal Hades menengahi; lalu melayangkan pertanyaan pada Kairos

"apa yang kau inginkan hingga repot - repot mengunjungiku, Kairos ?"
dengan tatapan yang bisa dibilang menginterogasi Kairos.

"Keperluan ? apa harus punya keperluan kalau mau datang ke tempat ini, eh ?"
jawab kairos sekenanya sambil mengorek lubang telinga kirinya dengan jari kelingking tangan kanan sementara jari kelingking tangan kiri ia gunakan untuk mengorek lubang hidungnya.

"Jangan berbelit - belit; kita sama sama makhluk superior yang kurang lebih bisa saling membantu tujuan kita masing - masing, jadi katakanlah tujuanmu datang ke sini penguasa waktu yang terbuang ke dunia manusia"
gumam Hades menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Kairos padanya. Mungkin telinganya sedikit tersengat dengan kalimat penguasa waktu yang terbuang ke dunia manusia yang baru saja dilontarkan Hades, membuat sikapnya yang tadinya seenaknya berubah serius..
"Baiklah, tujuanku datang kesini adalah untuk memberitahukan sesuatu padamu, yang berhubungan dengan peraturan hell gate yang mengekangmu disini" ujar Kairos mulai menerangkan maksud kedatangannya. "Beberapa jam yang lalu karena bosan dan penasaran aku membawa seorang manusia ke depan hell gate, dan aku membuka gerbang itu dengan tujuan membiarkan manusia itu masuk dan terperangkap disini.. Tapi tebak apa yang terjadi ? Hell gate tak tertutup !"
seru Kairos dengan lantang.
"Apa ? Jadi maksudmu.." Hades terperanjat mendengar apa yang baru saja diutarakan Kairos padanya.. Selang beberapa detik raut wajah masam Hades dihiasi senyuman, lalu ia beranjak dari singgasana yang telah setia menjadi tempat duduknya selama seribu tahun sembari melambaikan tangan kanannya
"Mephisto, Kairos, kutitipkan neraka pada kalian... aku akan ber reinkarnasi menjadi manusia, lalu jika waktunya tiba aku akan membuka gerbang ini dari luar sana untuk membawa kalian semua keluar"
sambil melangkah keluar dari Hades castle.. tempat yang ia tuju ? sudah pasti lake of reincarnation...

chapter 2, end.......... tunggu lanjutannya ya :P
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#3PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty8/2/2013, 11:29 pm

[h1]chapter 3 : MY FAMILY ARE MY ENEMY [/h1]
Chapter sebelumnya:
Quote :
Setelah menyadari sesuatu dari pernyataan Kairos, Hades memutuskan melakukan reinkarnasi menjadi makhluk yang paling ia benci yaitu MANUSIA guna memanfaatkan celah dalam kutukan Zeus pada Hellgate .

Hades berjalan keluar dari bangunan megah yang selama seribu tahun ini menjadi tempat ia bermuram durja tanpa menghiraukan jiwa - jiwa penghuni tetap dimensi kegelapan yang berusaha mendekati dan berteriak meminta mereka di kembalikan ke dunia atas yang diselimuti cahaya matahari.. Teriakan demi teriakan membahana mengiringi langkah Hades, yang jika ditujukan pada manusia mungkin akan kehilangan kewarasan akibat tekanan mental yang disebabkan teriakan jutaan bahkan miliaran jiwa yang terpenjara di neraka; namun tampaknya hal itu tak mampu menghentikan langkah gagah Hades barang satu detik saja. Langkah demi langkah ditempuh Hades hingga nampak dari kejauhan sebuah danau yang menjadi tujuannya sejak meninggalkan kastilnya, sebuah danau yang menjadi tempat persinggahan bagi jiwa-jiwa yang akan dikirimkan kembali ke dunia manusia yaitu Lake of reincarnation. Disana ternyata 8 ekor bawahan Hades dan seorang pengendali waktu dengan senyumnya yang berseri tapi menyebalkan jika terlalu lama dipandang sudah menunggu kedatangannya. Ke 8 bawahan Hades menundukkan kepala mereka, merendahkan diri dihadapan tuan mereka namun berbanding terbalik dengan si pengupil yang terlihat terganggu dengan keadaan formal yang selalu membuatnya teringat pada seseorang yang sangat dibencinya. "Tuan, izinkan kami ikut bersamamu berreinkarnasi menjadi manusia.. kami ingin tetap mendampingimu disana, disaat kau menebar kegelapan di dunia atas"
pinta seekor ular besar berwarna hijau tua pada Hades yang diikuti 7 makhluk raksasa lain yang juga meminta hal sama.
"Cih, seperti anak kecil yang merengek ingin diajak ke karnaval saja kalian ini"
gumam Kairos sembari tertawa melecehkan ke 8 makhluk mengerikan yang berbaris rapi di belakangnya.
"Nah kakak tampan, apa rencanamu sebenarnya ?"
lanjut Kairos dengan sebuah pertanyaan pada Hades yang tampak mencari sesuatu. Hades tak menghiraukan pertanyaan Kairos dan tetap seperti tengah mencari sesuatu, matanya berpindah dari satu sudut danau ke sudut danau lainnya memperhatikan secara seksama bola - bola cahaya yang melayang ditepi danau itu dan entah apa niatnya; sementara Kairos yang diacuhkan Hades berubah raut wajahnya, dari semula tak tampan menjadi makin tak tampan karena cemberut. Mata Hades terhenti ke satu arah, tampaknya ia telah menemukan apa yang ia cari, sebuah bola cahaya berekor berwarna biru tua yang berbeda dari bola cahaya lain yang kebanyakan berwarna hijau muda. Hades mengangkat tangannya seakan tengah meraih sesuatu, dan memang tampaknya ia tengah menggapai apa yang tadi dia temukan dari jauh.. Perlahan tapi pasti, bola cahaya berwarna biru tua itu melayang mundur menuju telapak tangan Hades yang terbuka lebar hingga akhirnya telah jatuh ke genggaman sang jiwa kelam. Kairos yang masih memasang wajah cemberut sedikit berteriak pada Hades karena merasa kesal diacuhkan
"HEI KEPARA-T, APA MAKSUD SEMUA INI ?" ;
dan membuat alis kanannya miring saking emosinya ia pada Hades. "Tak perlu berteriak, aku sejak tadi mendengarmu.. tapi ada hal yang harus kulakukan terlebih dahulu"
jelas Hades.
"Jiwa ini akan kujadikan tameng untuk memuluskan langkah reinkarnasiku.. dengan begini tak akan ada yang menyadari aku ber reinkarnasi karena jiwa kelamku tersembunyi dibalik jiwa terhangat dan paling lembut yang sekarang ku genggam, bahkan Zeus sekalipun"
Lanjut Hades sembari memperlihatkan apa yang tengah ia genggam di tangan kanannya guna menegaskan aksinya sedari tadi pada Kairos.
"Begitu.. Kenapa tidak bilang dari tadi ? aku jadi membuang - buang tenagaku berteriak-teriak seperti yang kehilangan akal di depanmu !"
gerutu Kairos kesal karena kelakuan Hades.
"Tapi sudahlah, aku akan membantumu menebar teror di dunia manusia, dan membimbingmu nanti setelah kelahiranmu.. biarlah tempat ini mereka yang mengurus, lagipula aku tak suka diam di tempat gelap terlalu lama.. aku takut bertemu hantu, hahaha"
ujar Kairos sembari tertawa terbahak bahak; namun tawanya semakin lama semakin pelan karena tak ada yang ikut tertawa.
"Kalian tak punya selera humor sedikitpun.. ya sudah, sampai jumpa di dunia manusia, kakak tampan"
ujar Kairos sembari melambaikan tangan sementara tubuhnya telah masuk ke dalam portal tapi tangannya terus saja melambai - lambai. Ditengah 8 makhluk mengerikan yang tengah melongo melihat keunikan si dewa yang terbuang ini, suara parau Mephisto memecah keheningan yang memenjarakan mereka yang berada disana selama beberapa menit;
"apa tuan yakin dengan yang akan tuan lakukan ?"
tanya Mephisto menegaskan kembali, seakan meminta Hades meninjau ulang rencananya.
"Ya, dan tempat ini kupercayakan pada kalian" jawab Hades singkat, sembari berjalan memasuki tepi Lake of Reincarnation.. Perlahan, tubuhnya seakan tertelan dalamnya danau yang menjadi penyebrangan jiwa yang dimurnikan ke tempat mereka berikutnya.. Dan pandangan Hades pun gelap gulita, mengiringi perjalanannya ke dunia yang sangat ingin ia genggam..

Di sebuah rumah yang cukup mewah, tampak beberapa wanita tengah repot berjalan kesana kemari membawa barang-barang untuk persiapan persalinan. Ya, bangunan megah itu adalah kediaman wakil gubernur Jack de renz yang tengah sibuk karena istri sang wakil gubernur Eliana Camberton akan melahirkan anak pertama mereka. Terdengar familiar ? Eliana adalah anak pertama dari keluarga Camberton, kakak kandung dari Ann Camberton. Kembali ke tkp.. Diluar kamar utama, Jack mondar mandir dengan wajah cemas menanti kelahiran buah cintanya dengan Eliana.. Setelah berjam - jam menanti, suara tangisan anak lelaki terdengar nyaring dari dalam ruangan tempat persalinan berlangsung yang membuat raut cemas wajah Jack seketika berseri - seri namun ia tak berani memasuki ruangan sebelum perawat yang membantu persalinan mempersilahkan masuk. Seorang perawat membuka pintu, dan di dekapannya tersembunyi seorang bayi laki - laki yang tertidur pulas. Setelah berbasa - basi, Jack memutuskan memberi nama Freddy pada anaknya, dengan panggilan Frey.. Kenapa Freddy/Frey ? Yah, mungkin karena selama proses persalinan ia selalu berdo'a (praying) agar kelahiran anaknya berjalan lancar, selain itu dia memang suka bermain kata - kata hingga terpikir nama dan nama panggilan itu. Setelah sang perawat undur diri, Jack tampak membisikkan sesuatu pada anaknya
"selamat datang di keluarga Camberton, HADES" ;
senyum licik mengembang di wajah sang wakil gubernur setelah kalimat itu ia bisikkan pada bayi yang tengah tertidur dalam dekapan hangatnya..

chapter 3, end.. Yang mau mengomentari, ke sini ya : http://www.indofanster.org/t5617-komentar-cerita-hellbringer-hades-ambition
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#4PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty8/3/2013, 6:18 pm

CHAPTER 4 : TOO SWEET TO FORGET

Suasana bahagia tak bertahan lama di kediaman sang wakil gubernur setelah kelahiran Frey karena tepat di tengah malam di hari yang sama, istri sang gubernur menghembuskan nafas terakhirnya. Seluruh penghuni rumah sangat terpukul terutama Jack. Bagaimana tidak ? Wanita yang melahirkan seorang anak lelaki buah pernikahan mereka, istri sekaligus cinta pertamanya kini pergi meninggalkan ia dan anaknya di dunia yang fana ini. Buyar semua impian Jack untuk hidup bahagia bersama Eliana dan anaknya, karena kejamnya kematian yang memisahkan dunia mereka.. Pagi pun menjelang, berita kematian Eliana telah menyebar ke seluruh kota. Seluruh penduduk ikut mengantar kepergian Eliana ke peristirahatan terakhirnya, membuat aktifitas seluruh kota terhenti pagi itu. Berbondong – bondong penduduk kota berjalan memenuhi jalanan, guna menuju pemakaman yang terletak di 1 km sebelum dinding perbatasan dengan kastil Edinburg. Mereka melakukan ini semua bukan karena status Eliana sebagai istri wakil gubernur, tapi semata mata karena mungkin hampir seluruh penduduk pernah ditolong olehnya, baik dalam hal moril/materil. Langit pun seakan menangisi kepergian wanita yang memiliki hati lembut ini, tanpa terasa titik titik hujan mulai membasahi jalan tanah menuju pemakaman. Suasana haru diiringi isak tangis para penduduk membuat pemakaman yang biasanya sepi menjadi bagaikan konser paduan suara, sahut meyahut menggambarkan betapa mereka sangat kehilangan sosok wanita ini. Satu persatu mereka memberikan penghormatan terakhir untuk wanita cantik dan baik hati ini, yang telah kembali menyatu dengan tanah, berteman cacing juga belatung tanpa cahaya matahari sedikitpun. Satu persatu semua orang pergi setelah prosesi pemakaman berakhir, menyisakan 3 orang disana yaitu Jack, pengasuh Frey dan tentunya sang bayi sendiri. Raut sedih terpampang di wajah Jack, terbersit penyesalan di bola matanya.. mengapa ia harus membiarkan istrinya mengandung Hades ?! namun semua sudah terlambat, istrinya telah tiada saat ini. Dilangkahkan kakinya walau terasa berat, terbebani kesedihan dan kenangan indah bersama Eliana untuk meninggalkan cinta sejatinya seorang diri, di pemakaman yang sepi.
Malam hari menjelang, hujan telah reda. Suasana gelap bertabur bintang menyelimuti kota, namun tak berarti apa – apa bagi Jack yang tengah dirundung sepi.. matanya menerawang, memandangi bintang – bintang yang sangat disukai Eliana dari jendela kamarnya. Jack memejamkan mata, namun tiba – tiba tersentak karena merasakan dekapan seseorang yang sangat ia kenal.. dekapan hangat dari wanita yang baru saja meninggalkannya ke dunia yang berbeda, dekapan Eliana. Ia mencari ke seluruh penjuru ruangan, mencari di setiap sudut ruangan, namun nihil karena tampaknya itu hanyalah perasaan rindu dan sedih yang tercampur menjadi halusinasi. Ditengah kekecewaannya, matanya tertuju ke pada sebuah gitar yang tersimpan rapi di lemari berpintu kaca; gitar yang dulu selalu ia mainkan untuk menghibur Eliana saat tengah sedih, gitar yang dulu ia gunakan untuk melamar istrinya itu. Jack berjalan ke arah lemari, membuka kunci benda penuh kenangan itu dan meraihnya, untuk ia mainkan setelah sekian lama tersimpan rapi tak terjamah. Jack kembali ke jendela kamarnya, kali ini ia duduk di selasar jendela lalu mulai memainkan gitarnya, memainkan sebuah lagu yang diajarkan oleh ayahnya :
Quote :
Kuambil gitar dan mulai memainkan
Lagu yang biasa kita nyanyikan
Tapi tak sepatah kata yang terucap
Hanya ingatan yang ada di kepala
Hari berganti angin tetap berhambus

Cuaca berubah daun-daun tetap tumbuh
Kata hatiku pun tak pernah berubah
Berjalan dengan apa adanya

Di malam yang dingin dan gelap sepi
benakku melayang pada kisah kita
Terlalu manis untuk dilupakan
Kenangan yang indah bersamamu
Tinggalah mimpi

Terlalu manis untuk dilupakan
Walau kita memang tak saling cinta
Tak kan terjadi ... diantara kita..
“lama sekali aku tak mendengar lagu itu, bernostalgiakah, eh?”
tanya seseorang pada Jack, membuyarkan konsentrasinya pada lirik lagu yang tengah ia mainkan.
“ternyata kau”
jawab Jack singkat..


siapakah orang ini ? chapter 4 end.. mau komen ?
DISINI
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#5PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty5/5/2013, 2:53 pm

[h1]chapter 5 : THE END IS NEAR[/h1]

Jack menatap orang yang berada dalam satu ruangan bersamanya dengan tatapan dingin, mungkin sudah tak terkejut dengan kedatangan pria tersebut.

“hey, kenapa tatapanmu dingin sekali.. tak senangkah dirimu saat orang tuamu mengunjungimu ?”

tanya pria tadi sembari berjalan menuju jendela, tepatnya di samping kiri Jack. Jack tak menjawab, malah ia memalingkan wajah kearah rembulan berusaha mengabaikan kata – kata yang ditujukan padanya.

“aku tahu apa yang kau pikirkan, jangan lupa siapa aku, nak.. jika kau ingin, aku akan melepaskan segel yang dulu kau pinta untuk memasangnya pada dirimu dengan sebuah syarat”

ujar pria tadi yang ternyata adalah Kairos sembari tersenyum penuh arti. Akhirnya mau tak mau, Jack memalingkan wajahnya karena pertanyaan yang tepat mengenai apa yang sedang ia pikirkan; kemampuan memanipulasi waktu yang dulu ia pinta untuk disegel pada ayahnya karena ia ingin menjadi seorang manusia biasa, bukan seorang demigod guna hidup bersama wanita yang sangat ia cintai, yang kini mungkin sudah tak berarti lagi untuk dipertahankan karena kekasih sejatinya telah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

“Baiklah kau menang, apa syaratnya ?”

tanya Jack dengan wajah serius. Kairos tersenyum dengan raut wajah mengejek entah senang, karena sepertinya Jack terpancing dengan tawaran yang ia berikan.

“Syaratnya mudah… kau harus membuang milikmu yang paling berharga”

jawab Kairos sambil melihat ke bawah perut Jack, sementara Jack menyadari Kairos melihat sesuatu di bawah perutnya langsung mengarahkan pandangannya ke arah yang sama, lalu reflex menghimpitkan kakinya menutupi sesuatu yang dimaksud Kairos sembari berkata

“kau tidak waras ?”

dengan nada tinggi karena risih dengan apa yang dilakukan pria unik itu. Kairos tertawa terbahak – bahak, karena sepertinya Jack termakan leluconnya yang bagi orang lain pastilah tidak lucu terutama bagi si korban lelucon.

“HAHAHA!! Tenang saja, aku masih normal.. yang kuinginkan hanya kau menitipkan anakmu di keluarga besar istrimu, keluarga Camberton; juga kau menjalankan pemerintahan tirani di tempat ini, buat seluruh penduduk merasakan neraka selama mereka mendiami wilayah pemerintahanmu”

jawab Kairos sembari menyeka air mata yang keluar karena terlalu menikmati tertawanya. Jack mengernyitkan alisnya, karena tak mengerti dengan maksud persyaratan yang diberikan Kairos padanya. menitipkan anaknya pada keluarga besar mendiang istrinya ? Bukankah sama saja artinya menitipkan Hades pada musuhnya sendiri ? Jack memandang dengan tatapan penuh tanya, meminta penjelasan dari Kairos mengenai maksud syarat pertama. Kairos tampaknya mengerti bahwa Jack merasa kurang mengerti detail dari syarat yang ia minta sebagai pertukaran untuk melepas segel Time Control milik Jack.

“Maksud dari syarat pertama memang seperti yang kau pikirkan, aku memang sengaja ingin membuat Frey dibesarkan di keluarga Camberton agar Hades yang bersemayam jauh di lubuk jiwanya yang terdalam bisa melihat keturunan dari wanita yang menyegel dirinya di wilayah kekuasaanya sendiri setiap hari.. nah, apakah kau mau mengajukan penawaran mengenai persyaratan yang kuberikan?”

ujar Kairos menjelaskan sembari bertanya lagi pada Jack.. Tatapan Jack berubah, dari tatapan penuh pertanyaan menjadi tatapan penuh keyakinan.. Dengan mantap ia menjawab

“baiklah, tapi aku ingin mengurus Frey hingga berusia lima tahun, setelah ulang tahunnya yang ke lima persyaratan pertama akan kulaksanakan.. sementara persyaratan ke dua akan kulaksanakan mulai besok”.

Senyum licik tersungging di bibir Kairos, bersamaan dengan munculnya bayangan sebuah jam yang ak bergerak ditengah dada Jack dan ruangan yang seketika menjadi gelap gulita..

“BAIKLAH, KARENA PERSYARATAN TELAH KAU SETUJUI, MAKA KUKEMBALIKAN APA YANG MENJADI MILIKMU ! TIME START !”

seru Kairos sembari mejentikkan jarinya..

“URGH !”

seru Jack saat jarum pada bayangan jam di tubuhnya mulai bergerak, terus bergerak dari perlahan menjadi sangat cepat.. terus berputar tanpa henti yang juga menyiksa Jack karena proses ini sama saja seperti menahan batu besar yang terus bertambah setiap detiknya. Kairos hanya memperhatikan Jack yang menahan rasa sakit dari proses pelepasan segel yang tengah berlangsung dengan wajah serius, yang bila Hades / Jack melihat raut wajah Kairos saat itu pasti akan terkejut karena Kairos yang mereka kenal tak pernah sedikitpun memperlihatkan tanda – tanda bahwa dia bisa serius seperti saat ini. Alasan Kairos berwajah serius sebenarnya simple, dia hanya sedang berjaga – jaga kalau sampai Jack kehilangan kendali dirinya setelah ia pelepasan segel selesai, ia akan segera membunuhnya.


Dua jam berlalu sejak pelepasan segel dimulai; Jack tampak tak bergerak.. tak ada erangan, tak ada gerakan yang mengindikasikan dia tengah tersiksa seperti di awal prosesi… Kira – kira 5 menit kemudian, perlahan namun pasti tubuh Jack mulai ditopang kedua kakinya walau belum berdiri sempurna.

“Sudah selesai eh ?”

gumam Kairos sambil berdiri dari kursi yang ia gunakan untuk menopang tubuhnya selama Jack dalam keadaan tersiksa. Ia mengambil sebuah pisau yang tergeletak di meja kerja Jack, melemparnya kearah Jack untuk memastikan apakah Jack kehilangan dirinya atau tidak. Pisau itu tepat mengarah ke wajah Jack, namun saat berada dalam jarak mati (2 cm) pisau itu menghilang perlahan seakan tertelan sesuatu.

“Cih, sudah syaratnya berat, prosesnya menyiksa setelah selesai mau dibunuh juga… apa kata dunia kalau tahu ada hal seperti ini ?”

umpat Jack setelah menghilangkan pisau yang dilempar ke arahnya dengan cara memutar mundur waktu pisau ke titik nol / ke waktu dimana pisau itu belum diciptakan. Kairos Cuma tersenyum sambil sweatdrop dan menggaruk belakang kepalanya, lalu menjawab umpatan Jack dengan kata

“maaf”.
Jawaban yang singkat, karena berpanjang lebar pun Jack sudah pasti tahu alasan kenapa Kairos melempar pisau ke wajahnya.

“sepertinya kau sudah sadar… ya sudah aku pergi, jangan lupa perjanjian kita”

Ujar Kairos terburu – buru pergi dengan cara masuk ke portal dimensi seperti biasa karena malas mendengar komplain dari Jack mengenai proses pelepasan segel yang lama juga menyiksa, sementara Jack hanya geleng – geleng melihat tingkah Kairos yang terburu – buru pergi.


Chapter 5, END... nantikan lanjutannya, mau komentar ? kesini : http://www.indofanster.org/t5617p50-komentar-cerita-hellbringer-hades-ambition :3
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu



HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#6PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty24/5/2013, 1:14 am

Chapter 6 : BEAST OF MAN

“Masuk, aku tahu kau ada diluar ruanganku, Lizbeth”
Ujar Jack memerintah seseorang yang tengah berjongkok diluar pintu untuk mengintip apa yang tengah terjadi di dalam kamar pribadi Jack.
‘cklek’,
seorang wanita muda dengan pakaian pelayan & berparas cukup cantik mendorong pintu ruangan Jack dengan tangan gemetar, takut sang majikan akan menghukumnya karena telah lancang mengintip apa yang sedang terjadi di ruangan jack, walaupun tanpa disengaja.
“M-maafkan s-saya t-tuan, saya t-telah lancang mengintip apa yang t-terjadi di ruangan tuan.. ampuni saya t-tuan”
pinta Lizbeth sembari menjatuhkan tubuhnya ke lantai, lalu bersujud meminta sang tuan untuk mengampuni kelancangannya.. walau ia sendiri tak yakin apa yang ia lakukan akan membuat majikannya itu mengampuni kelancangannya. Tiba – tiba Lizbeth merasakan ada sentuhan lembut di pundaknya, tak berselang lama sebuah terdengar Jack mengatakan sesuatu sembari membangunkan Lizbeth dengan cara menarik pundak wanita itu dengan lembut;
“kau mendengar semuanya, Lizbeth ? apa kau khawatir aku akan menyakitimu karena syarat yang harus kupenuhi pada ayahku ?”
tanya Jack pada Lizbeth yang dijawab dengan anggukan pelan dari sang pelayan. Jack menghela nafas, memandang sejenak wajah Lizbeth yang tampak sangat ketakutan sementara tubuhnya menggigil hebat. Jack mengerti, bila ia ada di posisi Lizbeth ia sendiri pun akan shock dan merasa was – was mendengar apa yang diutarakan Kairos beberapa jam lalu,
“Tenanglah, aku tak berniat melukai siapapun yang lahir di kota ini ”
gumam Jack sembari berjalan mengambil mantel juga sebuah pedang yang bersender di sudut ruangan itu. Lizbeth makin ketakutan melihat tuannya meraih pedang dan tanpa bisa dikontrol lagi air matanya mengalir deras bagaikan sebuah bendungan yang rusak diterjang air bah. Jack tak menyadari Lizbeth tengah menangis dibelakangnya karena ia tengah memikirkan hal lain; tangan kirinya mencabut pedang yang semenjak 8 tahun lalu tertidur karena perang yang telah berakhir. Diayunkan tangan kirinya untuk menebas udara di hadapannya yang tanpa diduga membuka sebuah portal dimensi atau tepatnya portal waktu terbuka. Lizbeth terkejut, tak mengerti apa yang tengah terjadi di hadapannya.. walau begitu ia tak berani membuka mulutnya untuk sekedar bertanya apa yang sebenarnya terjadi karena rasa takut yang menguasai akal dan hatinya. Jack mulai melangkah ditengah kebingungan sang pelayan, dan membuat Lizbeth secara refleks memanggil Jack
“t-tuan ? a-anda mau pergi kemana ??”.
Pertanyaan Lizbeth tampaknya berhasil menghentikan langkah kaki Jack; ia merogoh sesuatu dari kantung celananya lalu melemparkannya melewati pundak tanpa menoleh ke belakang. Lizbeth menangkap benda yang dilemparkan Jack yang ternyata adalah sebuah kunci. Ditengah kebingungan Lizbeth Jack mengatakan sesuatu
“itu adalah kunci ruangan ini, jangan biarkan siapapun masuk.. aku akan pergi ke masa lalu dan kembali besok, tolong kau jaga Frey seperti menjaga anakmu sendiri, Lizbeth”
pinta Jack pada Lizbeth.
“oh ya, tolong jadikan apa yang ang kau lihat hari ini sebagai rahasia kita berdua, bisa kan ?”
lanjut Jack meneruskan permintaaanya. Menyadari sang majikan memang tak berniat buruk padanya; Lizbeth bangkit sembari menghapus air matanya, kemudian dengan mantap menjawab permintaan sang majikan
“baik tuan, anda bisa mempercayai saya, takkan ada yang mngetahui apa yang terjadi di dalam ruangan ini selain saya”.
Mendengar jawaban Lizbeth, Jack tampaknya puas walau tak menjawab dan meneruskan langkahnya memasuki portal waktu yang ia buat….

masa lalu, malam perayaan pernikahan Jack
Hari itu seluruh penduduk berpesta, kemeriahan terasa di seluruh penjuru kota merayakan pernikahan yang berpusat di kediaman sang wakil gubernur. Kembang api ditembakkan ke udara untuk menambah meriah suasana, sementara di aula kediaman Jack keadaan tak kalah meriah… para undangan dan seluruh penduduk meramaikan acara malam itu, mereka membaur jadi satu seakan tak ada yang peduli si kaya atau si miskin diantara mereka.. bahkan gubernur tanpa canggung tertawa dan bercanda dengan para pandai besi, seakan mereka adalah teman lama. Ya, suasana hangat antar individu yang bagaikan mimpi tengah berlangsung di pesta ini. Tapi tanpa mereka sadari ada satu orang yang tak menikmati kebahagiaan pesta ini, yang ada hanya menambah luka dalam hatinya saja. Seorang pria dengan tutup kepala yang cukup lebar tampak termenung seorang diri, menyaksikan dirinya dimasa lalu tengah bersuka cita dengan mendiang istrinya.mungkin tak tahan dengan kenangan manis yang tengah berlangsung dihadapannya, pria itu pergi meninggalkan aula, meninggalkan kenangan di masa lalunya yang indah menuju masa depan yang penuh darah dan kebencian..

Quote :
NOTE : DISARAN SEMBARI MENDENGARKAN LAGU BEAST OF MAN (ARCH ENEMY) UNTUK MENDAPATKAN SUASANA YANG COCOK DENGAN ALUR CERITA DIMULAI DARI BAGIAN INI
Seorang pemuda tampak tengah menikmati segarnya udara pagi yang dibarengi dengan cerahnya cahaya matahari setelah ia selesai mandi di teras rumahnya. Walau terlihat santai, sebenarnya ada hal yang tengah mengganggu batinnya beberapa minggu ini. Seorang rekannya di dunia maya menghilang tanpa jejak, baik dari dunia maya maupun dunia nyata. Walaupun tak pernah bertatap muka langsung, tetap saja menghilangnya seseorang yang ia kenal cukup lama tanpa sebab yang masih misterius mengganggu batinnya. Saat otaknya tengah menerawang jauh entah kemana, tiba – tiba perutnya memanggil karena memang ini waktunya sarapan pagi. Tak bisa mengabaikan panggilan alam ini, ia melangkah meninggalkan teras rumahnya untuk mencari penjual bubur ayam langganannya. Namun, apa yang terjadi ? pemuda itu merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya, terutama di kedua kakinya.. sepasang bola matanya segera menuju kearah kaki, dan apa yang ia lihat membuatnya mematung karena terkejut… kedua kakinya mulai menghilang ! dan tampaknya tak berhenti disana karena betis, paha, dan perut si pemuda pun mulai menghilang… ia coba berteriak, namun tak ada suara yang keluar betapapun kerasnya ia mencoba hingga akhirnya seluruh tubuh pemuda itu menghilang entah kemana..

Di sebuah dataran luas yang dipenuhi hamparan bunga lavender, seorang pemuda terbaring.. bukan karena tertidur atau kelelahan, tapi ia memang tengah tak sadarkan diri. Beberapa menit berlalu, pemuda itu mulai siuman, lalu bangkit perlahan sembari memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing. Setelah berdiri sempurna, ia coba menganalisa dimana kini ia tengah berada… yang ia lihat di kiri, kanan, depan juga belakang hanyalah hamparan luas bunga lavender saja tanpa tanda – tanda ada manusia lain selain dirinya. Dalam kebingungannya, ia pun memutuskan mencari tempat untuk berteduh, dan berharap bertemu manusia lain jika ia beruntung. Tapi ia menghentikan kembali langkahnya, tak berlangsung lama karena ia memutuskan menuju ke arah matahari tenggelam. Ia berjalan, terus berjalan tanpa henti juga menghiraukan suara perutnya yang terus memanggil minta diisi. Setelah hampir setengah hari berjalan, pemuda itu menemukan pintu masuk tak resmi menuju hutan dan sebuah sungai…. Tanpa pikir panjang ia segera berlari menyerbu sungai untuk menghilangkan dahaga yang terasa menggerogoti kerongkongan setelah berjalan tanpa henti sejak sadar dari pingsan. Namun satu hal yang tak ia sadari, seseorang telah berdiri di belakangnya merencanakan sesuatu dan tampaknya itu bukan hal baik. Si pemuda tampaknya menyadari kehadiran sosok lain itu, sepertinya terlambat karena sebuah pukulan keras mendarat tepat dibelakang kepalanya, membuat sekeliling si pemuda gelap gulita dan kehilangan kesadaran akibat kerasnya benturan yang mendarat di tengorak kepalanya.

Entah sudah berapa lama si pemuda terbaring lemah di sebuah ruangan luas, dan selain pemuda itu ada banyak pria lain yang mengelilinginya dengan tatapan sinis.. seakan ingin segera memukuli si pemuda hingga mati di detik pertama ia membuka matanya nanti.
“Argh.. ini.. dimana ?”
gumam si pemuda bertanya pada dirinya sendiri, saat ia mulai siuman. Gelak tawa mereka yang berada di sekeliling si pemuda mulai membahana, mereka merasa tergelitik karena pemuda itu tak menyadari ia tengah berada dalam situasi yang tidak menguntungkan sementara pemuda itu masih bingung dengan apa yang tengah terjadi.. matanya mulai mencari tahu apa saja yang ada di sekelilingnya, dan apa yang ia dapat justru membuatnya terhenyak. Banyak wanita dan anak – anak yang dirantai dan ditempatkan dalam kurungan dan di tubuh mereka terlihat luka bekas penganiayaan; sementara beberapa pria tampak berjalan mengantarkan makanan juga minuman dengan kondisi yang kurang lebih sama, malah lebih parah. Dahi si pemuda berkerut, menyadari dirinya dalam masalah besar.. otaknya mulai bekerja memikirkan cara yang paling tepat untuk pergi dari tempat ini karena bisa saja ia mati di tempat ini jika menilai dari apa yang ia lihat di sekelilingnya.
“Anak muda, jika kau ingin hidup, pertahankan dirimu ! ambillah senjata manapun yang kau maudan lawanlah anak buahku; jika kau menang maka kau boleh pergi… tapi jika kau kalah, maka kau harus menjadi budak seumur hidupmu di tempat ini !”
seru seseorang pada pemuda tadi, yang sekaligus membuat semua orang disana terdiam.. pemuda itu makin bingung, karena ia belum pernah bertarung menggunakan senjata sekalipun dalam hidupnya. Tapi apa boleh buat, daripada mati konyol disini apa salahnya mencoba ? ia pun meraih sebuah claymore (pedang besar dengan 2 sisi tajam) sebagai senjatanya tapi tampaknya berat claymore itu jauh diluar kemampuan fisik si pemuda, dan ia terpaksa menyeret senjata itu ke tengah ruangan.. gelak tawa makin menggema melihat tingkah si pemuda yang kesulitan membawa senjatanya, lalu salah seorang dari mereka maju ke tengah aula..
“sayang sekali, tapi sepertinya kau harus mati disini, orang lemah”
ejek si pria yang kini tengah berhadapan dengan pemuda tadi. Tapi tampaknya ejekan itu tak digubris sama sekali, karena si pemuda tengah sibuk menyeret claymorenya yang cukup menyita tenaga, dan membuat lelaki itu naik pitam dan tanpa basa basi merangsek sekaligus mengayunkan pedang miliknya ke dada si pemuda yang membuatnya tersungkur sambil berteriak keras karena rasa sakit juga terkejut akibat serangan tiba – tiba ini. Sorakan para manusia keji itu makin menjadi saat darah mulai menetes dari luka sayatan yang disebabkan serangan tiba – tiba tadi dari tubuh si pemuda. Tak berhenti di sana, kini tendangan bertubi – tubi dilancarkan tanpa ampun ke tubuh yang tengah merasakan perihnya luka sayatan pedang itu, seakan yang tengah ditendanginya bukan manusia. Setelah puas, lelaki itu membalikkan badan sembari tertawa keras sementara si pemuda kehilangan kesadaran lagi, mungkin karena efek kehilangan darah yang cukup banyak dari luka yang menganga di tubuhnya. Dalam alam bawah sadarnya, ia tengah terduduk lesu, memikirkan apakah ini akhir hidupnya ? jika iya, ingin rasanya ia bertemu dengan orang – orang yang ia sayangi, untuk meminta maaf karena belum bisa membahagiakan mereka.
“sejak kapan kau jadi selemah ini ? seharusnya sejak dulu aku keluar dari tempat ini, menggantikan keberadaanmu yang lemah dan tak berguna”
ujar seseorang pada si pemuda; bersamaan dengan suara itu suasana di alam bawah sadar si pemuda berangsur – angsur menjadi gelap gulita..
‘ZRASH’,
sebuah claymore menembus tepat di jantung pria yang tengah berdiri terbahak – bahak tadi tanpa peringatan, lalu dengan sebuah hentakkan keras claymore itu memotong tubuh si pria dari jantung hingga ke pundak. Mendadak suasana menjadi hening, saat menyadari ada yang terbunuh di hadapan mereka.
“jadi inikah rasanya membunuh seseorang ? adrenalinku terpacu saat memotong tubuhnya… sensasi ini.. MENYENANGKAN, HAHAHAHA !!”
ujar pemuda itu sembari tertawa keras, membuat rekan – rekan pria yang ia bunuh emosi. Mereka berteriak, menyerang dengan penuh amarah sekaligus dari berbagai arah.. tapi sepertinya, mereka tak menyadari ada yang ganjil dari si pemuda. Kini ia sanggup mengayunkan claymore hanya dengan sebelah tangannya seperti tengah mengayunkan kayu yang ringan, juga tatapan matanya yang dipenuhi nafsu membunuh. Tapi terlambat, beberapa orang yang memasuki jarak tebasan si pemuda mati mengenaskan, ada yang terpotong menjadi dua, dipenggal kepalanya saat tengah berlari menuju si pemuda, dan beberapa cara kematian tragis lainnya. Si pemuda berubah dari seseorang yang tak berpengalaman dalam bertarung menjadi mesin pembunuh yang tak memiliki keraguan dalam mengayunkan senjatanya, seakan gerombolan itu tengah menghadapi monster. Beberapa dari mereka yang selamat mencoba menyelamatkan diri, namun sebuah ayunan senjata mengakhiri hidup mereka dalam sekali ayunan saja. Tampak seseorang berjalan ke arah si pemuda dengan menenteng senjata aneh..
“siapa namamu anak muda ? sepertinya kau jauh berbeda dengan dirimu sebelumnya.. tetap saja, claymore yang kau genggam itu bukan tandingan KEARKATOR milikku !”
Seru orang itu dengan lantang sembari mengarahkan Kearkator miliknya kepada si pemuda tadi.
“Kearkator ini adalah senjata yang digunakan Hellbringer pertama saat menghadang pasukan Hades, jadi lebih baik kau memohon ampun sebelum Kearkatorku mencabik tubuhmu !”
lanjut orang itu mencoba membuat si pemuda ciut nyalinya.
“Kearkator ? nyah, aku tak pernah mendengar tentang itu”
jawab si pemuda sembari mengejek dan menganggkat pundaknya.
“lalu, apa untungnya orang yang akan mati mengetahui namaku ? tapi baiklah.. namaku adalah MAKENSHI. MAKENSHI ZAOLDYEK. Ingat baik – baik nama itu di neraka sebagai nama orang yang membunuhmu”
ejek Makenshi lagi. Makenshi mengambil claymore lain yang tergeletak tak jauh dari kakinya, dan segera melemparnya ke arah pria tadi tanpa peringatan dan refleks ditangkis dengan mudah; membuat claymore itu terpental ke udara. Tak berhenti di situ, Makenshi menggenggam claymorenya dengan dua tangan lalu mengambil posisi seperti seorang pemain baseball yang hendak memukul sesuatu.. dan benar saja, claymore yang tadi ia lempar akan jatuh tepat di depan tubuhnya.. tanpa membuang waktu, Makenshi memiringkan claymorenya dan memukul claymore lainnya seperti seorang pemain baseball professional;
‘zrash’
Pedang itu tepat mengenai kepala target dan mebunuhnya seketika sementara Makenshi tersenyum puas sembari berseru
“home run !”.
Sementara mereka yang ada disana terdiam, tak percaya pemimpin mereka telah mati mengenaskan, ditangan seorang pemuda yang bahkan beberapa menit sebelumnya tak sanggup mengayunkan senjatanya. Makenshi tak menghiraukan tatapan ketakutan orang – orang di sekelilingnya, ia melangkah menuju pedang yang tengah digenggam lelaki yang baru saja dibunuhnya. Dalam hitungan detik. Makenshi telah sampai di dekat mayat yang belum kaku itu, saat salah seorang diantara para begundal secara refleks bertanya
“siapa kau sebenarnya?”.
Makenshi hanya tersenyum licik, sembari mengambil Kearkator ia menjawab
“aku hanya seekor lebah yang numpang lewat”

chapter 6, end…. Tunggu lanjutannya ya XD
yang mau komentar, silahkan ke sini : http://www.indofanster.org/t5617-komentar-cerita-hellbringer-hades-ambition
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty
#7PostSubyek: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION HELLBRINGER : HADES AMBITION Empty

Kembali Ke Atas Go down
Subject: Re: HELLBRINGER : HADES AMBITION  None

Anda tidak dapat mengirmkan postingan atau mengomentari pembahasan di topik ini karena masih berstatus sebagai Tamu.
Silakan Mendaftar dan Login agar dapat mengakses segala fitur forum secara penuh.
AgoessNaruto Robot
Forum Bot



Join Date: 16/05/2009
Lokasi: Forum AgoessNaruto
Comments: Bot untuk membantu anda di Forum AgoessNaruto
Kembali Ke Atas Go down
 

HELLBRINGER : HADES AMBITION

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» Komentar cerita HELLBRINGER : HADES AMBITION

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Indofanster :: Tambahan ::   :: Karangan Cerita & Fanfiction-