KARAKTERISTIK UCHIHA SATO

Nama : Uchiha Sato
Umur : 20
Element yang dikuasai : Api, Tanah, Udara dan Petir.
Menguasai Genjutsu, Taijutsu dan Ninjutsu
Warna Rambut : Hitam
Warna mata : hitam dan merah (jika menggunakan saringhan)
Asal : Desa konoha
Nama Ayah : Uchiha Nagisa
Nama Ibu : Kaguya Naito
Nama kakak : Uchiha Yukiko

Gambaran umum :
Aku uchiha sato, aku adalah anak kedua dari Uchiha Nagisa dan Kaguya Naito, ayahku bukanlah orang yang terkenal di klannya bahkan mungkin konoha pun tidak mengenalnya. Sejak masih remaja ayahku telah dijodohkan oleh gadis uchiha dan akan segera menikah. Namun hobi ayah yang berpetualang mengakibatkan hari pernikahan yang sudah di depan mata terpaksa harus diundur. Dalam petualangannya ke negeri kabut, ayah melihat kalau desa itu terbakar, ayah mendengar teriakan seorang gadis, dengan kemampuan ayahku yang seorang uchiha yang terbiasa dengan api, sangat mudah baginya untuk berjalan menembus api dan menyelamatkan gadis itu. Tampaknya gadis itu terluka parah sampai-sampai ia tidak bisa berjalan, ayah menggendongnya dan membawanya ke tempat yang aman dekat perbatasan desa konoha. Ayah merawat gadis itu dengan sabar, sampai akhirnya gadis itu sembuh total. Namun setelah sembuh gadis itu mencoba membunuh ayahku, ayahku sudah mengantisipasi hal tersebut, ayahku tahu kalau gadis yang diselamatkannya itu adalah gadis dari klan kaguya, klan yang suka berperang dan membunuh. Ayah dan ibu akhirnya terlibat dalam pertarungan yang sengit, ayah sama sekali tidak mengeluarkan ninjutsu waktu melawan gadis itu, ayah hanya menggunakan taijutsu hal itu disebabkan karena ayah tidak mau melukai gadis itu dengan parah. Hingga di akhir pertarungan ayah menggunakan genjutsu yang keluar dari mata saringhannya, gadis itu kalah. Gadis itu memohon kepada ayah untuk dibunuh, karena menurutnya lebih baik mati daripada kalah dalam pertarungan. Tapi ayah tidak membunuhnya, bahkan ayah mengatakan kepadanya bahwa hidup adalah titipan dan kita hanya bisa melakukan yang terbaik, belum terlambat baginya untuk memperbaiki kesalahannya. Gadis itu bertanya pada ayahku bahwa siapa yang menjadi gurunya, ayahku berkata guruku adalah uchiha madara, seorang pendiri klan uchiha yang masih hidup. Singkat kata ayah menikah dengan gadis itu, ya gadis itu adalah kaguya naito. Setelah perkawinan itu, ayah dan ibu kembali ke konoha. Para pemimpin klan uchiha sangat marah pada ayahku, mereka menganggap bahwa ayahku adalah pengkhianat yang tidak bermoral, tega-teganya ia menyakiti hati seorang gadis uchiha lebih dari itu ini menyangkut harga diri.
Tapi ayahku tidak mau ambil pusing, ia tetap tinggal di konoha bersama ibu, bahkan ibu melahirkan anak kembar buncingnya di konoha, uchiha yukiko dan aku uchiha sato, kakak tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, namun ia tidak mewarisi mata saringhan seperti ayah tetapi sebaliknya ia benar-benar mirip ibu, bahkan sifatnya benar-benar mirip ibu. Ia tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk membunuh dan berperang, hingga tanpa sebab yang jelas kakak membunuh ibu di depan mataku, waktu itu ayah sedang pergi berburu di hutan, aku yang melihat pembunuhan itu langsung marah dan melawan kakak, aku ingat saat itulah aku memiliki mangekyou saringhan, karena memiliki mata itu aku bisa menang melawan kakak. Aku hampir membunuh kakak, bila tidak dicegah dengan seseorang yang menyebut dirinya sebagai uchiha madara, dia bilang padaku jangan mengotori tanganmu dengan darahnya. Seketika itu kakak pergi entah ke mana. Uchiha madarapun pergi, yang tertinggal hanya aku yang menangis di depan jasad ibuku, dengan MS ku aku tidak sadar membakar jasad ibu dengan amaterasu, tidak beberapa lama ayah datang dan melihat jasad ibu yang terbakar dengan api hitam amaterasu.

Ayah mengira aku yang membunuh ibu, ayah mengusirku tidak peduli apapun alasan yang aku katakan. Aku tahu ayah sangat menyayangiku, itulah sebabnya ia hanya mengusirku tidak membunuhku. Akupun pergi ke tengah hutan dan tinggal di gua dekat hutan meratapi betapa malangnya nasibku.

Lalu sekitar dua hari kemudian aku coba untuk mencari ayah, aku ingin menjelaskan semuanya, tapi aku tidak menemukannya di tempat ayah tinggal, aku memberanikan diri untuk pergi ke konoha, ke tempat klan uchiha. Di sana semua orang memandangku sinis, seolah tidak mengharapkan aku di sana, seolah aku dihapuskan dalam memori seorang uchiha. Aku memeriksa setiap sudut tampat uchiha untuk mencari ayah,tidak peduli seberapa sering orang uchiha berteriak padaku, menyuruhku untuk pergi. Setelah lama mencari, akutidak juga menemukan ayah, aku kembali ke hutan, kembali ke gua, di sana aku bertemu ayahyang tampaknya sudah lama menunggu di gua. Aku senang sekali, aku langsung memeluk ayah, tapi ayah sangat dingin dan bertanya padaku bahwa kemana saja aku seharian.Aku bilang padanya kalau aku mencari ayah di tempat uchiha klan, ayah marah :”Bukankah sudah kubilang jangan pernah ke tempat uchiha lagi, kau bukan uchiha!” begitu kata ayah.
“Tapi, aku ... aku memang uchiha ayah, namaku bermarga uchiha, ayahku juga seorang uchiha..”Kataku
“iya, tapi orang-orang elit itu telah menghapus ayah dan anak-anak ayah sebagai orang uchiha, kita bukan lagi seorang uchiha, itulah kenyataannya anakku.”
“Mereka uchiha, mereka yang menamakan diri mereka sebagai kaum elit yang tidak bisa menerima perbedaan, apa mereka marah pada ayah karena ayah menikahi ibu...” (begitu pikirku)
“Sato anakku, walaupun begitu, tetapi mereka adalah asal muasal dirimu, kalau tidak ada mereka ayah juga pasti tidak ada, dan tentu saja kau juga tidak akan ada, jadi jangan pernah memendam kebencian kepada mereka, biarlah semua berjalan, biarlah waktu yang menentukan jalanmu.” Kata ayah
“Sato, kau anakku, mungkin kau yang mewarisi sifat ayah sebagai uchiha,dan aku yakin kau pasti suka berkelana kan,.... berkelanalah ke seluruh pelosok dunia ini, mungkin kau akan menemukan sesuatu yang baru di luar.”kata ayah
“Baik, tapi ayah bagaimana, apakah ayah akan terus di sini, ayah kan sendiri sekarang?” Kataku
“Iya, ada sesuatu yang harus aku lakukan di sini, kalau masih sempat aku akan mengirimkan surat merpati padamu, kalau sampai tujuh hari kau tidak menerima surat dariku, pergilah tinggalkan konoha, tinggalkan hutan ini, dan berkelanalah ke seluruh dunia, dan tunjukkan kau seorang uchiha yang bebas.” Kata ayah
“Baik ayah.” Jawabku

Setelah ayah pergi, ada sesuatu aneh yang terjadi, mataku.... aku mengeluarkan amaterasu secara membabi buta, tidak lama setelah itu mataku mengeluarkan darah,..penglihatanku menjadi rabun..... dengan segenap kekuatan tersisa aku membaringkan diri di tengah gua. Belum selesai kejadian aneh itu, di hadapanku muncul sesosok manusia, dia seperti memakai topeng, dan berjubah, aku tidak jelas melihatnya karena saat itu penglihatanku masih rabun.

Dia berkata :”Jangan kuatir, tidak akan ada lagi orang-orang uchiha yang menghinamu, seperti kata ayahmu, kau akan dihapuskan dalam memori sebagai seorang uchiha dan mulailah dengan kehidupan yang baru.” Setelah itu aku tertidur.

Keesokan harinya, aku merasa ada sesuatu yang aneh, janggal, aku merasa aku harus ke tempat klan uchiha, setelah sampai di sana aku kaget bukan kepalang, tempat itu hancur, tidak ada satupun penghuni uchiha yang bisa aku temukan di sana, tiba-tiba datanglah sejumlah pasukan bertopeng binatang yang kurasa namanya ANBU, aku bersembunyi di balik tembok rumah yang telah rapuh, sekilas aku mendengar tentang : pembantaian, uchiha,...semalam... dan Itachi. . . .

Secepatnya aku berlari ke tempat ayah, tapi aku tidak menemukan ayah di tempat tinggalnya,... aku kembali ke gua, aku akan menunggu pesan merpati ayah. Namun setelah 7 hari penantian, surat ayah tidak datang juga. Akupun berkemas, dan bersiap-siap untuk berkelana mengelilingi dunia seperti kata ayah, mungkin aku akan menemukan sesuatu yang baru atau bahkan jutsu baru, siapa yang tahu
Sampai saat ini aku sudah menemukan banyak hal dari hasil berkelana keliling dunia, salah satunya aku tergabung dengan sebuah forum organisasi tempatku bisa berbagi pendapat dengan sesama anggota organisasi.

Dan tentu saja cerita ini akan berkembang sejauh mana aku berjalan........
Angin sebagai penuntun arahku, api sebagai semangatku, dan waktu sebagai penentu jalanku.

Cerita ini adalah fiktif belaka yang mencoba menghubung-hubungkan kejadian yang terjadi di dunia naruto.
maaf ceritanya keanjangan... heheh. . ..dan maaf bila terlalu berlebihan

wah2 karakter yang keren,.

dan panjang sekali ceritanya..
hehe, nice
:lol!:

hahha... maaf klo bosen baca critanya, terlalu panjang...
btw makasi ya ArcyS-sama

Wuish . . . Tapi meskipun panjang cerita nya sgt seru . . .

The story has began, it starts from now on....

The journey to kirigakure
Karakter utama : Uchiha Sato

Tap.... Tap.......Uchiha terbuang berhenti....
Uchiha sato mengengadahkan kepalanya, ia melihat banyak burung beterbangan di atas langit.
Uchiha sato :"Jadi ini kirigakure...aku akan mulai mencari kakak di tempat ini."

Sreet, uchiha itupun berjalan memasuki pintu gerbang kirigakure.

Chapter 1 : Titik Awal

Wah, jd sdah mulai membuat cerita chapter ya sato sama, gagasan yg cemerlang nampakny

Yupp... ini dia ceritanya, cerita perjalanan hidup uciha sato...selamat menyimak.

Prolog.

Bisa dikatakan bahwa uchiha sato adalah seorang uchiha yang tidak diakui sebagai seorang uchiha karena ayahnya telah melakukan sesuatu yang dianggap sebagai “Dosa” besar terhadap klan uchiha. Ayah uchiha sato yaitu uchiha nagisa memilih untuk menikahi seorang gadis yang dulu ia selamatkan, yaitu kaguya naito yang akhirnya menjadi ibu dari 2 anak, yaitu uchiha yukiko dan aku (Uchiha sato) .
Singkat kata, kakak membunuh ibu dan langsung melarikan diri, sedangkan ayah menghilang secara misterius setelah malam itu, malam pembantaian klan uchiha. Aku yang dalam kebimbangan antara kehilangan keluarga dan tidak dianggap sebagai seorang uchiha kini mengembara ke seluruh dunia untuk mencari jati diriku dan mencari sesuatu yang baru.
Aku merasa salah satu cara untuk menapatkan jati diriku aku harus berkumpul kembali dengan kakakku,Uchiha Naito. Hanya saja setelah kejadian itu aku tidak tahu di mana keberadaan kakak.
Dan akupun memulai perjalanan, perjalanan mencari kakak di sebuah negara. Negara yang dikatakan memiliki hubungan yang erat dengan klan kaguya, klan ibuku. Negara itu adalah Kirigakure. 3 tahun kemudian aku pergi ke negara kirigakure.

Tapp.... Tap......
“Jadi ini negara kirigakure.” Kataku sambil menengadahkan kepalaku melihat pintu gerbang negara kirigakure.

Tap..... baru beberapa langkah aku berjalan aku bertemu dengan 2 orang ninja. Tampaknya 2 orang itu adalah ninja negara kirigakure, aku bisa mengenali asal mereka dari tanda diikat kepala mereka yang menunjukkan simbol negara kirigakure.
2 orang itu secara perlahan mendekatiku.
Ninja kiri 1 :”Maaf tuan, anda siapa?”
“Aku..... aku dari konoha.”
Ninja kiri 2 :”Oh, tuan dari konoha ya, tapi kok saya tidak melihat identitas konoha di tubuh anda?”
Aku bingung, apa maksud dari perkataan ninja itu. Aku mengenyitkan dahiku dan menaikkan alisku.
“Maaf, maksud tuan?” tanyaku dengan nada pelan
Ninja kiri 1: “Humm... identitas konoha, sama seperti ikat kepala yang aku gunakan.”
“Gawat, aku kan seorang yang tidak diakui jangankan di konoha di klanku saja aku tidak diakui.”Begitu pikirku.
Ninja kiri 2 :”Kau dari klan uchiha ya?”
“I... iya, dari mana kau bisa tahu?” tanyaku
Ninja kiri 2 tertawa kecil dan berkata :”Bajumu, tuh di bajumu ada lambang uchihanya.”
Ninja kiri 1 :”Owh, uchiha ya. Klan uchiha dari konoha, menurut kabar klan uchiha sudah hampir punah, 3 tahun lalu uchiha itachi membunuh semua klannya dan ia hanya menysiakan satu orang dari klan tersebut.”
Ninja kiri 2 :”Itu artinya kau pasti............Uchiha Sasuke.”
“Itachi, Sasuke......... kurasa ini adalah tempat yang cocok untuk memulai mengungkap misteri itu, lagipula peristiwa itu berhubungan erat dengan ayah, siapa tahu aku bisa menemukan ayah.” Begitu pikirku
“Iya aku sasuke, aku mau berjalan-jalan di tempat ini.” Kataku sambil tersenyum
Ninja kiri 1 :”Baik uchiha silahkan.”
Kedua ninja itu kemudian membungkuk kepadaku, sungguh sebuah sikap yang sopan dari sebuah negara yang terkenal kuat dan kejam.
Akupun melangkahkan kakiku masuk ke negara kirigakure tersebut. Tepat setelah melewati pintu gerbang kirigakure aku masuk ke dalam sebuah pasar di negara kirigakure.
“Hemmm..... aku lapar sekali, tapi aku tidak membawa banyak uang.”kataku sambil terus berjalan menyusuri sebuah jalan yang tepat berada di tengah-tengah pasar itu.
Sreett... tap..... tiba – tiba aku berhenti, aku menoleh ke suatu tempat, tempat yang menjual mie ramen.
“Hum... sepertinya makan mi enak juga.”
Aku berjalan memasuki rumah makan mi ramen itu, tepat di depan pintu masuk rumah makan itu terdapat secarik kertas yang bertuliskan :”Makan Harus Bayar, Kalau Tidak Kau Akan Dilempar Ke Sungai Yang Penuh Buayanya!”
“Yaikzzzz,... Kejam.”Pikirku.

“Selamat siang!” kataku dengan lantang
Penjual mie ramen :”Hoi.....kau mau pesan berapa piring?”
“Aku pesan 2 porsi yah, aku lapar nie cepat sedikit!”
Penjual mie ramen :”Oke....”
Aku duduk tepat di hadapan penjual mie ramen itu. Aku melihat penjual mie ramen itu, ia seorang laki-laki tampaknya berumur sekitar 50 tahunan, ia ditemani 2 orang yang membantunya mengerjakan segala pekerjaan di rumah makan itu.
Salah satu dari pembantu itu melihat ke arahku, aku juga melihatnya. Dia adalah seorang gadis mungkin umurnya sebaya denganku. Ia bertanya padaku.
Pembantu 1 :”Hai, namaku Mai kau siapa?”
“A... aku uchiha sasuke.” Jawabku
Mai :”Oh, seorang uchiha ya. Kau dari konoha kan?”
“Iya.”jawabku.
Mai :”Pantas aku tidak pernah melihatmu, ada kepentingan apa kau kemari?”

Mungkin ini kesempatan yang bagus......
Next chapter :”Pencarian Dimulai.”

Chapter 2 :Pencarian Dimulai
“Hemmm, kau pernah mendengar tentang klan kaguya?” tanyaku kepada mai
Seketika itu ia terdiam dan langsung menoleh kepada orang tua yang berada di sebelahnya.
“Kenapa kau diam?” Tanyaku

Penjual mie ramen kemudian menyerahkan 2 piring mie ramen pesananku.
Penjual :”Ini anak muda.....”
“Terima kasih.”
“Kudengar tadi kau berbicara tentang klan kaguya dengan anakku mai ya?” kata bapak penjual mie ramen itu.
Sluuurrppp.....
“Hem iya.”Jawabku sambil memakan mie ramen itu dengan lahapnya.
“Kenalkan namaku Sidaraku, kau mau tahu tentang klan kaguya ya?” Katanya lagi
“Iya, bapak tahu?”

Sidaraku sang penjual mie ramen itu menghela nafas panjang dan menutup matanya. Ia kemudian menjelaskan tentang klan kaguya. Bahwa beberapa tahun yang lalu negara kirigakure pernah berperang dengan klan kaguya, klan yang haus akan pertempuran. Mereka tidak akan menemukan kepuasan sebelum mereka bertarung dan membunuh. Menyadari keadaan semakin berbahaya, pasukan elit dan beberapa penduduk kirigakure membantai klan kaguya itu, hingga sekarang tidak ada satupun klan kaguya yang tersisa. Sidaraku juga menjelaskan tentang kehebatan klan kaguya kalau mereka menggunakan tulangnya sendiri sebagai senjata, tulang mereka adalah tulang yang terkuat bahkan lebih kuat dari besi sekalipun.

“Jadi begitu ya, apa benar saat ini tidak ada klan kaguya yang tersisa?” tanyaku
“Hem...... mungkin saja ada.” Jawab Sidaraku.
“Maksud paman Sidaraku?”
“3 Tahun belakangan ada rumor yang menyebar di negara ini bahwa masih ada klan kaguya yang tersisa.”
“Hem...?” aku mengenyitkan dahiku sambil terus menyantap mie ramen porsi ke dua.
“Iya, sekitar 3 tahun lalu, saat para ninja kirigakure berlatih di tengah hutan tiba-tiba mereka diserang oleh seseorang. Mereka tidak melihat dengan jelas siapa orang itu dan bagaimana wujudnya. Sebagian besar dari mereka terbunuh, ada satu orang ninja yang selamat.” Tambah Sidaraku
“Lalu apa yang menyebabkan orang-orang kirigakure menyimpulan bahwa yang melakukan itu adalah klan kaguya?” tanyaku
Sidaraku :”Dari caranya membunuh.”
“Memang bagaimana cara mereka membunuh?” Tanyaku
“Menurut keterangan ninja yang selamat itu, seseorang itu menyerang mereka dengan membabi buta tanpa strategi. Orang itu hanya menyerang, bahkan ia menyerang dengan tersenyum, sepertinya ia benar-benar menikmati pertarungan itu sama seperti sifat klan kaguya.” Jawab Sidaraku.
“Berapa ninja yang berlatih di hutan saat itu?” tanyaku
“Ada 5 ninja.”
“Huh.... tapi mengapa ninja sebanyak itu bisa kalah dari seorang yang katanya kguya itu?”
“Itulah masalahnya, selain mengatakan hal itu, ninja yang selamat itu juga mengatakan bahwa seseorang itu memiliki mata yang aneh.”
“Aneh,,..... aneh bagaiamana?” tanyaku dengan antusias.
Sidaraku :”Iya, setiap ninja yang menatap matanya pasti terpaku, mereka tidak bisa bergerak sehingga dengan mudah dibantai oleh orang itu, hal itulah yang mengakibatkan orang-orang di kirigakure yang sebelumnya yakin kalau yang melakukan hal itu adalah seorang dari klan kaguya kini menjadi ragu, apakah benar klan kaguya yang melakukan itu, setahu mereka klan kaguya tidak memiliki mata yang aneh.”
“Terima kasih atas penjelasannya, boleh aku tahu di mana ninja yang selamat itu tinggal?”
Sidaraku :”Ia tinggal di sebuah rumah, sekitar 200 meter dari tempat ini.”
“Terima kasih” kataku sambil membungkukkan badan dan kemudian bangkit dari tempat dudukku. Aku kemudian membalikkan badan hendak pergi dari tempat itu. Namun tiba-tiba.................
Sidaraku :”Kau tidak takut dengan buaya hah?”
“Gawat aku kan enggak punya uang buat bayar mie ramen itu.” Kataku dalam hati sambil berkeringat dingin
“Um.... aku...” kataku sambil terbata-bata dan menggaruk-garuk kepalaku.
Mai :”Sudahlah ayah biar aku yang membayarnya yah.”
“Baiklah.” Kata sidaraku dengan nada kesal kepada mai dan menatapku dengan mata tajam.
Aku langsung membungkukkan badanku dan meminta maaf pada sidaraku setelah itu aku berterima kasih pada mai.
“Mai terima kasih ya.” Kataku dan kemudian aku berlalu meninggalkan rumah makan itu.
Mai :”Hi,.. besok-besok mampir lagi ya!”

Tap-Tap... setelah beberapa menit berjalan akhirnya aku sampai di tempt itu, rumah ninja yang selamat dari pembantaian itu.
Aku mauk ke halaman rumah itu, sejenak kemudian aku tlah berdiri di depan pintu masuk rumah itu.

“Hem..... sepertinya aku melupakan sesuatu?” begitu pikirku
Aku terus berpikir, iya benar aku kan belum menanyakan nama ninja itu. Tapi sudahlah....

Tokk...Tokkkk.... aku mengetuk pintu rumah itu. Sejenak kemudian keluarlah seseorang perempuan dari balik pintu.
“Maaf selamat sore.” Sapaku
“Sore, ada kepentingan apa ya?”
“Hem... aku...... aku ingin bertemu dengan ninja yang selamat dari pembantaian di hutan 3 tahun lalu.”
Wanita yang berdiri di balik pintu itu mengenyitkan dahinya, ia melihatku dengan seksama, dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan ia bertanya.
“Kau pasri bukan dari sini.”
“Iya aku dari konoha, bolehkah aku?” Tanyaku
“Iya silahkan masuk, tapi kau tunggu dulu ya dia masih bekerja dan sebentar lagi pasti pulang.
“Oh iya baik.”

Aku kemudian memasuki rumah itu, perempuan itu mempersilahkan aku untuk duduk di ruang tamunya yang bersih. Rumah itu tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Di ruang tamu itu aku melihat ada samurai dan shuriken tergantung di sana, di arah barat ruangan itu aku bisa melihat halaman yang dipenuhi pohon bambu yang lebat.
Perempuan itu datang sambil membawakanku teh.
“Ini silahkan.”
“Oh terima kasih.” Kataku.
Perempuan itu duduk di hadapanku dan tersenyum padaku.
“Ada urusan apa kau mencari anakku?”
“Jadi ibu adalah ibu dari ninja itu ya?” Tanyaku
Ia menganggukkan kepalanya, tiba-tiba ..........To...Tok...........
“Eh itu pasti dia.”
Perempuan setengah baya itu beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya pintu untuk membukanya.
Clekkk..........................
“Aku pulang!”
“Aku Pulang!”
Begitu terdengar dari arah pintu.

Tap... Tap.........orang yang kucari kini berada di hadapanku, aku kaget, aku tercenang, dia................................


Siapa Dia...........Next chapter : The last survivor

mm....... tidak sabar aq mendengar cerita sato senpai memang asyik

Siapa Dia...........Next chapter : The last survivor
Chapter 3 : The Last Survivor

“Kamu kan!?” Kataku dengan nada kaget.
“Owh.... trnyata berani juga kau masuk ke kandang buaya huh.”
“Hi.....”
Ternyata mereka adalah mai dan ayahnya, paman Sidaraku.

“Jadi kalian, tampaknya aku salah masuk rumah, maaf.” Kataku
Mai :”Tidak kok, ninja itu memang tinggal di sini.”
“Jadi......” Kataku
“Mai adalah ninja itu.” Kata sidaraku
Aku tercengang, ternyata mai.
Sidaraku :”Hai anak muda kami lelah karena seharian bekerja. Lebih baik kami beristirahat dulu ya.”
“Tapi.....”
Di kamar belakang kosong, kau boleh menggunakannya.”Kata Mai
Aku terdiam.
Sidaraku :”Ya, istirahatlah di sana, aku tahu kok kau pasti tidak punya uang untuk menyewa penginapan kan, wong mie ramen ja kamu gak bayar kok.”
Aku tertawa kecil dan menggaruk kepalaku.

Kriitt.... Kriiitt........(suara jangkrik)

Malam tiba, aku hendak bertanya tentang peristiwa itu pada mai tetapi aku tidak enak, tampaknya mai masih tertidur di kamarnya.
Aku duduk di teras, sejenak kemudian aku berbaring dengan pandanganku mengarah ke arah langit. Malam ini sangat terang, bintang bersinar terang bulan juga bersinar tetapi dalam bentuk sabit.

“Hai kau sedang apa?”
Aku kaget, aku lalu menoleh ke arah suara itu, dan ternyata Mai.
“Oh Mai, kau sudah bangun ya?”
“Iya...” Jawab mai, setelah itu ia langsung duduk di sampingku.
“Kau sungguh ingin tahu tentang peristiwa itu ya?”
“Iya,... um tidak juga, aku hanya butuh informasi tentang klan kaguya.”
Tiba-tiba dari arah belakang ada yang berteriak, dan yang berteriak adalah sidaraku.
“Hoi... ayo kita makan malam sama-sama.”
“Baik ayah.”
“Baik.”

Di ruang makan
“Ini Tambah lagi.” Kata ibu mai kepadaku
“Tidak usah, terima kasih.”
“Sudahlah sasuke, ayo tambah lagi makanmu kapan lagi kau bisa makan gratis seperti ini.” Kata sidaraku sambil tertawa.
Mai dan ibunya juga tertawa kecil, aku berpikir bahwa mereka terlalu baik dan aku telah salah berbohong kepada mereka. Tentang semuanya, dan saat itu aku memantapkan hati untuk mengatakan hal yang sebenarnya walaupun pada kenyataannya aku akan diusir oleh mereka.

“Paman, Ibu, Mai aku ingin mengatakan sesuatu.” Kataku dengan tertunduk.
“Ada apa Sasuke?” tanya mai
“Iya ada apa ?”
Aku terdiam sejenak, semua orang di ruang makan itu menatapku.
“Aku.... namaku bukan sasuke.”
“Apa, jadi kau bukan uchiha dari konoha?” tanya mai dengan nada datar.
“Aku..... aku tidak tahu siapa diriku,.. aku adalah seorang uchiha dari konoha, tapi mereka tidak mengakuiku bahkan hingga mereka mati!” kataku dengan suara lantang dan mata yang memerah.
Semua orang terdiam mendengar pengakuanku.......

“Jadi kau, orang itu....... kau Uchiha Sato.” Kata paman sidaraku dengan nada datar dengan menatapku dengan tatapan tajam dan sinis.
“Paman tahu namaku?”
Mai beranjak dari tempat duduknya dan langsung berlari ke kamarnya sambil menangis. Sidaraku juga bangkit dari tempat duduknya dan menggebrak meja makan.
Braaakkkkk..........................
Pring dan mangkuk berjatuhan dari meja makan itu.
“Jadi kau..... kau orang itu.... kau Uchiha Sato!” katanya dengan nada marah dan berteriak.
Aku hanya terdiam, aku tahu mereka pasti marah karena selama ini aku telah membohongi mereka terlebih lagi aku telah merepotkan mereka.
“Kau.... Uchiha terkutuk!, pergi kau.” Kata paman sidaraku dengan nada membentak.
Mataku tambah memerah, aku lalu beranjak dari tempat aku duduk. Aku melihat paman sidaraku dan istrinya. Aku kemudian membungkukkan badan dan berterima kasih pada mereka. Lalu kemudian aku pergi ke kamarku untuk mengemasi barang-barangku. Tiba dari balik pintu............
“Uchiha Sato sekarang beristirahatlah dulu, besok pagi baru kau pergi ya.”
Aku menoleh dan ternyata yang berkata itu adalah ibu mai. Aku mengangguk.
Aku kemudian membaringkan tubuhku, aku tidak bisa tertidur. Aku masih berpikir, apa yang meyebabkan paman sidaraku begitu marah padaku, apa hanya karena aku berbohong... tidak pasti ada sesuatu yang lain.
Sreett........ Tiba-tiba aku melihat bayangan dari balik pintu, bayangan yang tampaknya seorang ninja yang sedang membawa pedang. Aku tahu situasi ini bisa membahayakan buatku. Seketika itu aku mengaktifkan saringhanku, sekarang aku bisa melihatnya, melihat cakra orang itu yang bersembunyi di balik bayangan.
Bruaakkkk............ Orang itu menerobos masuk ke kamarku, ia menerjangku dengan pedangnya...
Clekkk.... aku menghindari serangan itu, aku mencoba membalasnya dengan memukulnya, tapi saat aku akan memukulnya..................
“Kau.......Mai?”
Iya, ternyata mai yang berusaha untuk membunuhku, tapi mengapa.

Next chapter : eye fo an Eye, Blood for a blood, Life for a life

Astga, kenapa mai tiba" ingin membunuh kamu yah sato sama.

mm mungkin mai tu teman kakak sato senpai

Ada baiknya kita tunggu sato sama membuat kelanjutan ceritanya aja, agar rasa penasaran bisa terlepas, tapi jangan lama" ya sato sama.

Seru juga. Tapi kok ada orang China ya? Namanya Mai . . . .

mai tu bukan orang china,. nama lengkap mai adalah mai tsukurugi, dari klan tsukurugi ( itu nama fiksi )...
oke aku update ya

Chapter 4 : eye fo an Eye, Blood for a blood, Life for a life
“Mai... kenapa kau?”
“Kau harus menebusnya..” kata mai sambil menangis...
Sreett... mai kemudian mengayunkan pedangnya ke arahku..
Cleebbb.........Sressh....

Aku menghentikan laju pedangnya dengan cara memegang pedang itu, seketika itu tanganku mengeluarkan darah. Mai menoleh ke arah tanganku yang berdarah karena menghentikan laju pedangnya.
“Kau pikir darah itu cukup HAAH!” kata mai dengan suara lantang.
“Mai kenapa?”
Mai menatap mataku dengan tatapan tajam.
“Iya,... mata itu, aku ingat mata itu.”
“Hai, kenapa mai aku tidak mengerti.”
“Dia telah mengambil nyawa kakakku, sekarang kau harus mati menebusnya!”
Sreett.... tiba-tiba dari arah pintu ada yang berbicara, ia adalah sidaraku bersama istrinya.
“Berhenti, Uchiha kemari!” Kata Sidaraku.
Aku berjalan menghampirinya dan ternyata...................
Plakk................... Sidaraku menamparku
“Apa yang?” tanyaku
“Itu adalah hadiah dari kebohonganmu mengaku sebagai sasuke.”
Aku menatap paman sidaraku dengan tatapan tajam. Paman sidaraku kemudian berbalik dan berjalan menjauhi pintu kamarku. Baru beberapa langkah paman berkata :”Uchiha datanglah ke ruang keluarga, akan kuceritakan apa yang sebenarnya terjadi.”
“Baik.” Kataku

Dengan segera aku mengikuti paman sidaraku dari belakang.

Di ruang keluarga
“Ayo Duduk.”
“Baik, terima kasih paman.”

Aku duduk tepat di depan paman Sidaraku. Paman Sidaraku menatapku tajam, aku juga menatapnya dengan sorot mata yang tajam. Kami terdiam sejenak, tiba-tiba mata paman sidaraku memerah, seperti orang yang sedang sedih.
“3 tahun telah berlalu sejak peristiwa pembantaian di hutan itu.” Kata sidaraku
“Lalu?” Tanyaku.
“Di hutan itu Mai ,kakaknya dan beberapa ninja kiri lainnya berlatih bersama untuk persiapan menghadapi ujian chuunin.”
“Jadi mai punya seorang kakak?”
“Iya, seorang kakak laki-laki, seorang anak laki-lakiku satu-satunya yang kupersiapkan untuk meneruskan keluarga ini.”
“Lalu apa yang terjadi?”
Sreett tiba-tiba dari arah belakangku ada mai yang berkata :”Dia membunuh kakakku, sama sepertimu dia juga mengatakan kalau ia adalah seorang uchiha yang terbuang.”
Sidaraku menoleh ke arah mai.
Sidaraku :”Mai, tidak baik berbicara sambil berdiri begitu, ayo sini duduk.”
Mai kemudian duduk berdampingan dengan ayahnya.
“Jadi orang itu mengatakan kalau ia adalah seorang uchiha yang terbuang?” Tanyaku pada mai
Mai :”Iya, aku jelas sekali mendengarnya sebelum ia membunuh kakakku.”

“Aku.. tahu... aku semakin yakin.....uchiha terbuang........siapa lagi selain dia.......................”

Next Chapter : Tunggu aku, aku akan membawamu bersamaku

Chapter 5 : Tunggu Aku, Aku akan mebawamu bersamaku.

Semua orang yang ada di ruangan itu seketika terdiam. Aku memberanikan diri untuk berkata
“Di mana hutan itu?”
“Kenapa?” jawab sidaraku dengan pertanyaan.
“Aku akan ke sana.”
“Kau yakin?” tanya mai
“Iya, ada sesuatu yang ingin ke buktikan.”
Mai dan ayahnya saling berpandangan.
“Baiklah, hutan itu ada sebelah barat kirigakure.” Kata sidaraku
“Baiklah besok pagi aku akan berangkat ke hutan itu.”
“Tapi hutan itu luas,?” tanya mai
“Tidak apa, aku akan mencar orang itu.”
Mai menoleh ke arah ayahnya.
Mai :”Yah ijinkan aku untuk pergi bersama dia.”
Sidaraku menaikkan alisnya dan bertanya pada mai :”Apa?, kau percaya dengan orang ini, dia kan sudah berbohong pada kita.”
“Tidak, aku hanya ingin mengantarnya ke tampat itu, tempat itu terletak di tengah hutan yang luas, setelah mengantarnya aku akan langsung pulang kok yah.”
Sidaraku menghela nafas panjang dan terdiam, ia berpikir dan kemudian mengangguk kepada mai. Mai tersenyum.
“Baik, kalau begitu besok kita berangkat.” Kataku
“Tapi ingat,kalau terjadi apa-apa dengan anakku kau akan kulempar ke sungai yang penuh buayanya.”kata sidaraku.
Aku hanya tersenyum kecil

Keesokan paginya.
Hari yang cerah di kirigakure. Aku dan mai bersiap untuk pergi ke hutan itu.
Sidaraku :”Mai kuatkan dirimu ya.”
Mai mengangguk dengan pasti. Sidaraku kemudian menoleh ke arahku.
“Jangan khawatir paman, aku akan menjaga mai.”
Paman Sidaraku tersenyum kecil. Aku dan mai kemudian mulai berjalan menjauh dari pintu gerbang rumah paman sidaraku. Setelah beberapa menit akhrinya kami sampai di hutan itu. Hutan itu sungguh menyeramkan, hawanya sungguh kelam. Padahal hari itu cerah tapi di dalam hutan serasa tlah malam, itu karena sinar matahari yang tidak bisa masuk karena terhalang oleh daun-daun pohon yang tumbuh dengan lebat.
“Mai di mana titik itu?” tanyaku
“Kalau tidak salah dekat sini, um.......ayo ikut aku.” Kata mai dengan serius
Aku dan mai jalan menyusuri tempat itu, tiba-tiba....
“Sato.......... aku ingat, tempatnya di dekat sebuah perkampungan kecil di tengah hutan ini.” Kata mai.
“Baik kalau begitu kita ke perkampungan itu saja dulu.”
Mai seolah tidak mendengarku berbicara, ia lalu berjalan mendahuluiku.
Hem... sepertinya mai masih marah padaku, padahal itu kan bukan salahku.” Pikirku.

Aku dan mai ke akhirnya ke perkampungan kecil di tengah hutan....

Tap...Tap.... Kami sampai di perkampungan itu
Tapi ternyata...............................

Next chapter : Akhirnya, Sekian waktu Yang Terlewatkan

Seru! Update yang cepat ya . . . Tapi jangan teman Upin Ipin ikut dibawa (Mai-Mai). Hhe . . . .

update nya emang cpet skali ya..?

hebat deh

~ melet mode :ON

Oh tidak . . . Arcys mengambil jurusku! *lebay mode: on*

Chapter 6 : Akhirnya, Sekian Waktu Yang Terlewatkan
“Apa Ini?” tanyaku”
“Tampaknya kampung ini ............ sudah hancur.” Kata mai dengan nada datar.
Ia kemudian berjalan mendahuluiku, ia memeriksa setiap perkemahan di perkampungan itu.
“Tampaknya ini semua baru saja terjadi.” Kata Mai.
“Maksudmu?”
Mai tidak menjawab pertanyaanku, bahkan iapun tidak menolehku. Aku kesal padanya.

“Baunya, bau darah di mana-mana.” Kata mai
“Mana ku tahu, hidungku lagi pilek nih!” kataku dengan ketus.
Akhirnya mai menolehku walaupun dengan tatapan yang tajam. Aku masang muka cemberut aja, biar dia tahu kalau aku juga bisa ngambek padanya.

“Kau ini kenapa sih!!”Bentak mai kepadaku.
“Heh kau yang kenapa!” Balasku..

Tiba-tiba.......Sreettt....Syuuunnnggg.........................Sebuah benda melaju dengan kencang ke arah mai, namun mai berhasil menghindar dengan gerakan menunduk.
Cleebbb,... benda itu menancap di tanah.

“Itu shuriken!” kata mai...

Aku mengamati benda itu........itu.....bukan......... itu bukan shuriken.............
Aku tercengang melihat benda yang menancap di tanah itu. Dan aku terdiam terpaku
“Sato kau kenapa?” tanya mai
...................................

Tiba-tiba aku mengaktifkan mata saringhanku
“Itu bukan shuriken, itu adalah............”
“Adalah apa sato?”
“Tulang, itu adalah tulang.” Kataku dengan nada datar.
Mai juga tercengang, ia sejenak terdiam, sampai ketika ada yang berkata dari arah belakangku.

“Sayang sekali padahal aku berharap ia mati.”
“Siapa kau?” tanya mai kepada orang itu.
Orang itu hanya tersenyum kecil...


“Dia adalah Uchiha Yukiko.” Kataku.
Mai menoleh ke arahku dan bertanya :”Apa.. uchiha, apa maksudmu?”
“Mai kembalilah ke kirigakure, biar aku yang melawannya di sini.” Kataku
“Tapi kita harus mencari orang kaguya itu, orang yang membunuh ninja kirigakure termasuk kakakku.” Kata mai

“Dia orang itu, dia orang kaguya itu.”
“Apa maksudmu, dia uchiha.”Kata Mai
“Aku pernah bilang padamu dan ayahmu kalau aku adalah orang yang terbuang, aku tidak tahu siapa jati diriku. Nama uchiha ini boleh melekat pada diriku, tapi itu palsu setidaknya hingga orang-orang uchiha itu tidak lagi mau mengakuiku.”
“Lalu?” Tanya mai

“Dia kakakku, seorang uchiha terbuang dan ia memilih menjadi seorang kaguya. Dia memilih jalan hidup seorang kaguya.”

“Sato!!,.. aku akan membunuh wanita ini baru kau!!!! Teriak kakakku sambil tertawa lebar. Ia kemudian berlari menerjangku dan mai.
Syungggg........... ia mengayunkan pedang tulangnya ke arah mai namun aku menangkis serangan itu dengan kunai yang aku bawa. Seketika mata kami saling bertemu, kami saling memandang.
“Sekarang aku benar-benar akan membunuhmu!”
Trankk... yukiko kembali mengayunkan pedangnya dan dengan cepat ia mencoba menebasku, tapi aku menghindarinya dengan cara melompat. Mai yang dari tadi diam akhirnya menerjang kakak dengan pukulannya dan..........
Brukkk.... mai berhasil memukul kakak, pukulannya berhasil mengenai wajah kakak.
Kakak terjatuh. Namun anehnya, kakak tertawa.

“Sudah lama aku tidak merasakan perasaan bahagia seperti ini.” Kata kakak
“Tampaknya kau sangat menikmati pukulanku hah!” teriak mai
Kakakku kemudian menatapku dengan tatapan tajam.

“Sato kau tahu kan kenapa aku begitu bahagia?”
“Kau... memang seorang kaguya!” teriakku.

Srett... srettt....... tangan kakak membentuk sebuah segel dan...
Katon : Goukakyou No jutsu
Bruaarrr............Api besar menerjang ke arahku dan mai, aku dengan cepat menggendong mai dan pergi ke atas pohon untuk menghindari jurus kakak itu.
Srussshh, sesudah bola api menghilang yang tinggal hanyalah debu, namun kakak tidak kelihatan lagi. Di mana kakak........

Next chapter : Mata itu bukan mata kaguya

Chapter 7 : Mata Itu Bukan Mata Kaguya

Setelah debu menghilang aku sama sekali tidak melihat kakak. Di mana kakak, apa aku akan kehilangan kakak lagi...

Namun tiba-tiba..............Sreeet kakak sudah ada tepat dibelakangku, ia menendangku dari belakang. Aku terkena tendangannya, aku yang menggendong maipun terjatuh dari dahan pohon itu.
Sreet.... Tap... Kini kakak sudah berdiri tepat di depanku.
Mai bangkit, dia menyiapkan kunai di tangan kanannya.
Tiba-tiba terjadi hal yang benar-benar mengejutkan, di luar perkiraanku. Kakak mengaktifkan saringhannya. Sungguh kenyataan yang mengagetkan, yang aku tahu selama ini kakak sama persis seperti ibu yang juga seorang kaguya.
Sreeett..... karena melihat mata saringhan kakak, mai jadi terdiam ia terpaku, ia tidak bisa bergerak. Perlahan tapi pasti kakak mendekati mai.

“Apa yang kau lakukan.....? hentikan!” teriaku pada kakak.
Tapi kakak malah tersenyum bahagia dan tetap melangkahkan kakinya untuk mendekati mai. Mai tetap tidak bisa bergerak.
Aku sempat berpikir untuk menggunakan katon : goukakyou no jutsu tetapi aku takut mai juga pasti akan ikut kena jurusku. Aku bangkit dengan seluruh tenagaku namun aku terjatuh lagi, tampaknya kakiku terkilir.
“Gawat kalau begini mai bisa........” pikirku

Srett..... Kini kakak tepat berdiri di hadapan mai, ia tersenyum dan mengayunkan pedangnya hendak menebas mai yang tidak bisa bergerak...
Syunngggg..................................

Tiba-tiba ada yang berteriak.
“Mata itu bukan mata kaguya, mata itu milik uchiha dan kau seharusnya tidak mengunakannya.”

Kakak menoleh ke arahku, kakak pikir aku yang mengatakan itu tetapi bukan aku. Aku menggelengkan kepala kepada kakak lalu aku menoleh ke arah belakang, ke arah suara itu.........................
2 bayangan manusia menyeruak dari semak-semak.....................

Siapa mereka...?................................
Next chapter : Mereka yang seharusnya musnah.

Cerita nya sangat menegangkan,tapi juga seru sie.

Hayooo.... tebak siapa mereka.................
.........

Kalau tidak ada halangan besok atau lusa akan saya update ceritanya.......