Jika kita berbelok ke arah kanan hutan London, pasti kau akan menemukan suatu sekolah yang megah meriah, dan hanya bisa dihuni oleh bangsawan-bangsawan berumur sekitar 11-13 daerah London.Asal kau tahu saja, para bangsawan di sini pun disediakan kamarnya sendiri sendiri.Pelayanan dan fasilitas yang bahkan melebihi sekolah biasa, lokasi-lokasi yang tak biasa namun megah yang tak berada di sekolah lainnya, itulah Rich School.
Rich School-Chapter 1: First Play
Sesosok pemuda berambut hitam mengkilau sebahu terbangun mendengar suara burung berkicau yang hinggap di bingkai jendelanya."Sudah pagi,"Pikirnya sembari menguap lebar tanda dia masih mengantuk.Kemudian dia mengambil kacamatanya, memakainya dan berjalan perlahan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Pintu kamar mandi itu dibukanya, dan dia berjalan ke wastafel dengan mata tertutup setengah.Dia mengambil air di keran wastafel itu, menuangkannya ke gelas dan berkumur menggunakan gelas itu.Dengan gerakan yang agak lambat diambilnya odol dan sikat gigi, kemudian dia menyikat giginya."Sungguh-Hari yang biasa sekali"Batinnya.Ketika dia selesai menyikat gigi, dia mencuci sikat giginya, menaruh odol dan sikat giginya di tempatnya dan berkumur kumur, setelah itu cuci muka.Tiba tiba,
"Kriiingg, Kriiinngg"Teleponnya berbunyi.Dia berjalan menuju tepi tempat tidurnya, dan mengangkat telepon itu."Halo?"Tanyanya kepada orang yang meneleponnya."Ah, Kay!Tak kusangka kau sudah bangun"Seperti biasa, sahabatnya pindahan dari Jepang, Kaito selalu berkata seperti itu.Kaito adalah pemuda berambut pirang,energik dan periang, namun jenius dan penuh perhitungan."Sudahlah...Kau selalu begitu..Ada apa?"Kay kembali bertanya."Kay, kau masuk Klub baseballku!Hehehehehehe, aku senang sekali!!"Sorak Kaito.Kay hanya menutup wajahnya dengan tangannya (semacam facepalm), dan menjawab.
"Ooh, baguslah.."Jawab Kay pelan.Sebenarnya, Kay berkata dalam hatinya, "Kau benar benar deh, menyebalkan sekali, sifat energikmu itu.Menelepon pagi pagi, apakah otaknya sudah gila!?"Dan benar saja, itu masih jam 5 pagi.Oke, kembali ke cerita.
"Kay..Cepat ke lapangan baseball, ada pertandingan, nih..."Ujar Kaito pelan.Kay terdiam sebentar, syok.Rupanya pertandingannya hari ini.Bahkan Kay tidak tahu apa apa soal baseball.Dan pertandingannya digelar pada jam pagi, jam sekolah masih tutup."Kay?"Kay kembali tersadar akan lamunannya.Kemudian dengan berteriak, Kay menjawab, "......AKU INI TIDAK BISA BASEBALL!!!KAU INGAT KEJADIAN DI NEW YORK!?PIKIRKAN BAIK BAIK, BERPIKIRLAH DUA KALI!!!"Suara Kay melengking di telepon Kaito."Ka-Kay..."Ujar Kaito pelan.Kay yang tersadar telah melukai hati sahabatnya itu menarik nafas panjang, dan kemudian menjawab."Maafkan aku..Baiklah,aku akan pergi ke lapangan segera"Jawaban yang membuat sahabatnya sangat senang dan puas."Terima kasih, Kay!Kau adalah sahabat terbaik!"Teriaknya sambil menutup telepon."Duuh..Bagaimana nih.."Batin Kay yang kemudian berdiri, melangkah ke lemarinya dan mengenakan seragam sekolahnya, kemudian pergi meninggalkan kamarnya, tidak lupa mengunci pintunya dan menyimpan kuncinya di kantung celananya.
Scene: Baseball Field
Didengarnya sorakan penonton yang memenuhi lapangan baseball.Kay menutup telinganya, dan kemudian berjalan ke arah pemuda berambut pirang yang sedang latihan di pinggir-pinggir lapangan."Ah-Kay!"Pemuda yang ternyata Kaito itu menengok ke arahnya."Rupanya kau benar benar hadir!!"Sorak Kaito yang kemudian memeluk Kay.Terlambat, Kay sudah menghindari serangan pelukan Kaito, sehingga Kaito terjatuh."Kay..Aku-Aku kepikiran soal omonganmu beberapa menit yang lalu di telepon.."Ujar Kaito pelan, sambil bangkit."......Apakah ada sesuatu yang terjadi, Kay?"Kay hanya menatap ke arah kiri, dan menjawab pertanyaan dari Kaito."......Tidak ada apa apa, aku baik baik saja."
Tiba tiba, suara yang dibuat nyaring dari mic membuat suasana lapangan heboh."Ayo, semuanya, mari kita saksikan pertarungan antar tim Merah dan tim Biru!Pemimpin tim Merah adalah Kaito dari Jepang, dan tim Biru adalah Will dari London!Akan diberikan waktu 5 menit untuk mengganti bajunya menjadi baju baseball dan pergi ke lapangan!Yang menjadi pitcher adalah ketua tim Biru dan menjadi pemukul adalah Kay dari tim Merah!"Kay terkejut.Dia menjadi pemukul?Di hari pertama?Kalau saja dia tidak mengucapkan kata kata 'Hari yang biasa sekali', ini tak akan terjadi.Andai dia bisa mengulang waktu, dia tidak akan mengucapkan kata kata itu.
Apa yang sebaiknya dia lakukan?
To be continued-