AgoessNaruto Robot Forum Bot
![Forum Bot](https://i.servimg.com/u/f44/13/94/19/07/ranks_10.png) ![FAN Bot's Avatar](https://2img.net/h/store.picbg.net/pubpic/24/E8/005e030b3fb624e8.png)
Join Date: 16/05/2009 Lokasi: AgoessNaruto Office Comments: Bot's for help you in Forum AgoessNaruto
![[Hetalia Fanfiction] Unknown Empty](https://2img.net/i/fa/empty.gif) | |
ScarletTechnician Division
![Technician Division Technician Division](https://i.imgur.com/kS7RGO4.png)
![Scarlet](https://2img.net/u/4211/78/99/36/avatars/10533-91.png)
Posting : 463 Join date : 01.04.13 Age : 25 Lokasi : Di atas bumi, di bawah langit
Databook SayaWhatsApp/Handphone Number: PIN BBM/LINE ID: Kontak Lain:
![[Hetalia Fanfiction] Unknown Empty](https://2img.net/i/fa/empty.gif) | #1 Subyek: [Hetalia Fanfiction] Unknown 15/1/2014, 8:54 pm | |
| Name : Unknown Disclaimer : Himaruya Hidekazu, (C) Axis Powers Hetalia All Right Reserved. Warning : OOC (maybe) Dengan sedikit perubahan alur dan juga bakal ngaco nih cerita.
..Musim salju. Kau bisa merasakan butiran berwarna putih lembut namun dinginnya mematikan. Begitulah, terlihat cute dari luar, tapi mematikan ketika didekati.
Tetap saja, pemuda berjas buntut hitam ini tidak mengenakan jaket atau apapun, dan juga tak menghidupkan penghangat ruangan miliknya. Tetap mengeluh sambil menulis diari.
Berhenti menulis ketika sampai pada suatu huruf, mencoretnya.
"Kata yang ini dihapus.." bisiknya pelan sambil berhenti menulis. Meletakkan penanya di meja belajar itu, merebahkan diri pada kasur empuk. Kulitnya mulai kaku, rambutnya membeku. Badannya serasa ditusuk. Jelas, dia terkurung di situ, tanpa bantuan apapun. Di kamar yang gelap plus lembap itu. Tapi, dia sudah hafal dan tahu barang-barang apa saja di dalam ruangan itu beserta lokasinya. Oke, anggap saja ruangan ini kamar.
Mau tahu kenapa dia terkurung di sini?
FLASHBACK
"Pak tua, ada apa memanggilku ke sini?" tanya Elliot pelan, sambil mengetuk-ngetuk meja yang ada di hadapannya. Kakek yang ada di depannya itu menoleh ke arah Elliot, memasang raut wajah merengut.
"Nak, kau tahu siapa ini?" tanya kakek itu sangar sambil menunjukkan foto seorang pemuda bersurai biru sedang tersenyum cerah. Dia sangat keren. Modelkah? Bukan. Dia tak pernah melihatnya di saluran TV manapun sebelumnya.
"Itu? Emm.. Siapa, ya?" tanya Elliot balik dengan lugu. Kakek itu langsung memasang raut wajah marah, lalu membanting meja Elliot. Elliot langsung bangkit dari duduknya, ketakutan.
"MASA' KAU TAK TAHU!? HAH!? INI CHARLOTTE ELENA, PERSONIFIKASI NEGARA TERCINTA KITA, ENGLAND." bentak kakek itu dengan suara paraunya. Elliot sedikit heran, tak terfikir dia perempuan sebelumnya. Macam genderbend.
"Ooh." balas Elliot santai. "Jadi, apa?"
".." kakek itu mulai tersenyum cerah. "Elliot, kau diangkat menjadi personifikasi negara kita, England."
Elliot terbelalak, tapi tidak terkejut. Dirinya memang sudah berfikir bahwa dia akan menjadi personifikasi England kelak. Dan dia juga sudah melakukan persiapan yang dirasanya cukup, andaikan dia menjadi personifikasi.
Tersenyum simpul. Menempelkan kedua telapak tangan pada meja. "Baiklah," balasnya pelan. "Beneran, ya?"
"Yaa.." jawab kakek itu pelan sambil tersenyum cerah. Tapi..
BRAK!
FLASHBACK END
"...Sejauh itulah yang kuingat.." batin Elliot pelan sambil memejamkan matanya.
Tiba-tiba, muncul rasa sakit yang sangat menyengat di bagian belakang kepalanya.
"Duh!" sambil memegangi kepala bagian belakangnya, mencoba untuk mengetahui apa yang terjadi dengan meraba. Apa yang terjadi, sebuah cairan hangat dengan bau amis menempel di telapak tangannya. Diciumnya bau itu. Sungguh bau yang familiar. Itu bau.. Darah.
Nampaknya kepalanya berdarah, entah karena apa.
"Ouch.. Dan ini benar-benar sakit. Apakah ada perekat luka di sini-" omongannya terputus ketika mendapatkan sesuatu di tangan kanannya. Itu seperti bungkusan. Mencoba mengambilnya dan melihat apa itu. Sayangnya, di sini terlalu gelap untuknya bisa mengetahui apa itu. Parahnya lagi, di kamar ini tak ada jendela. Yang ada cuma ventilasi.
Wait--ventilasi?
Dia bisa keluar dari ventilasi. Badannya cukup kurus. Tapi dia harus membuat lubang seukuran badannya, jadi dia bisa keluar tanpa kejepit. Sayangnya lagi, tak ada apapun yang bisa digunakan untuk mengerok ventilasi.
Emm, baiklah, besok saja... Mungkin besok cuaca cerah?
Menutup matanya, melepaskan benda itu dari genggamannya.
.....
TOK, TOK, TOK, TOK, TOK!
....
TOK, TOK, TOK, TOK, TOK!
..........???
TOK, TOK, TOK, TOK, TOK, TOK, TOK!! BRAAAK!!
Tidur yang lelap langsung hilang terbawa suara misterius tadi. Kira-kira masih jam 05:34 pagi, mungkin. Tapi nampaknya bukan pintunya yang didobrak, pintu lain. Berharap bahwa itu adalah tim SAR, bukan seorang preman yang mengincar nyawa.
Untuk jaga-jaga, diambilnya pena yang ditaruhnya di meja belajarnya tadi, lalu menunggu. Tiba-tiba..
BRAAK!!
Seseorang mendobrak pintu itu. Orang itu berperawakkan tinggi, dengan rambut biru. Wait..
"K-Kau.." ucap Elliot tak percaya. Orang itu menoleh ke Elliot. Orang itu tertegun, kemudian..
"HWAAAA!!" berteriak spontan, menutupi mulutnya. "S-Siapa kau!?" tanya orang itu kaget.
"A-aku personifikasi baru England, Elliot." balas Elliot. "Kau?"
"HAAAH!?" teriak orang itu kaget. "Bukankah aku yang menjadi personifikasi!?"
Menghela nafas.
"Omong-omong, ada perlu apa kau disini?" tanya Elliot. "Ini di mana?"
"Gak tahu," balas orang itu. "Tiba-tiba saja aku ada di sini. Kau?" tanya orang itu.
"..Sama," balas Elliot. "Yang penting.. Kita harus pergi dari sini.."
The End. Yap, selesai sudah karcer gaje saya untuk kesekian kalinya. |
|