#Hachimon Tonko, Terbuka Sempurna!!

Terlihat Gai mengepalkan tangannya yang penuh dengan api ke arah Rikudo Madara.

Gai : "ISSOKU (SEPASANG)!!"

Namun Rikudo Madara menangkisnya dengan sekuat tenaga. Terlihat Gai maju dengan kekuatan penuh. Rikudo Madara sedikit terkejut dengan kekuatan luar biasa yang dimiliki Gai.

Rikudo Madara : "!!"

Melihat gurunya bertarung dengan sekuat tenaga, Lee meneteskan air mata sembari berteriak memberi semangat kepada gurunya.

Lee : "Maju, Guru Gai!!! Aku..."

Terlihat ledakan besar di sekitar area pertempuran mereka, membuat banyak asap mengepul ke segala arah, bahkan sampai ke tempat Kakashi dan yang lainnya.

Minato : "Gai... Apakah jurusmu itu..."

Rikudo Madara terlihat sedikit kepayahan menghadapi jurus Yoruzo milik Gai.

Rikudo Madara : "Ugh!!"

Lee : "Itu adalah jurus Yoruzo (Gajah Malam) yang diceritakan oleh Guru Gai!!"

Minato : "Gai..."

Gai akan kembali melancarkan serangan terhadap Rikudo Madara. Terlihat di bawahnya lubang hasil ledakan yang cukup besar, sepertinya Rikudo Madara jatuh ke dalamnya.

Gai : "NISOKU (DUA PASANG)!!"

Namun, tiba-tiba Gai sedikit merasakan kesakitan akibat mengeluarkan jurus itu. Melihat hal itu, Lee mulai khawatir dan sedikit memikirkan tentang jurus Gai.

Lee : "Dia berhenti di pertengahan!?"

Lee : "Jurus Yoruzo seharusnya merupakan serangan terus-menerus yang berlangsung dari kecepatan pertama sampai kecepatan kelima... Aku mengerti, rasa sakit itu pasti menghambatnya. Tapi aku sudah terbiasa dengan itu. Saat berikutnya aku menggunakannya terus menerus, tanpa melewati gerbang pembuka."

Lee : "Tomon (Gerbang Batas) dari Hachimon saja sudah membebani di satu tubuh... Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya jika itu Shimon (Gerbang Kematian)!!"

Di dasar lubang, terlihat Rikudo Madara terkena serangan dari Gai, namun kelihatannya itu bukan masalah besar baginya.

Rikudo Madara : "Taijutsu yang menyerang dengan cara mendorong udara ke arahmu... Seperti sebuah meriam udara..."

Terlihat satu tanduk di pelindung kepala Rikudo Madara retak kemudian hancur. Beberapa detik kemudian, dia kembali bangkit.

Rikudo Madara : "Jika 4-5 serangan mengenaiku, itu bisa menjadi hal buruk. Yang terpenting, aku tidak boleh membiarkan tinjunya mengenaiku secara langsung."

Dalam waktu singkat, Rikudo Madara telah melambung ke atas, melayang bersama Gai yang masih dalam jurusnya.

Rikudo Madara : "Sangat jarang bisa melawan pengguna Hachimon Tonko! Aku akan menjadi lawanmu!"

Gai sedikit terkejut mengetahui Rikudo Madara masih bisa pulih. Kakashi juga terkejut menyadari hal itu.

Kakashi : "Dia masih hidup!"

Gaara : "Apa yang telah Gai lakukan?

Kakashi : "Hachimon Tonko No Jin. Itu merupakan sebuah teknik yang membuatmu untuk menghapus batasanmu dan meningkatkan kekuatanmu di atas mereka. Itu adalah tahap akhir dari apa yang Lee lakukan padamu di Ujian Chuunin."

Kakashi : "Setiap batas yang dihapus, kau bisa memperoleh 100 kali dari kekuatan normalmu, bahkan melampaui 5 Kage. Tapi... itu hanya sementara... Setelah menggunakan jurus ini... penggunanya akan mati."

Terlihat Gai berusaha mengejar Rikudo Madara dengan cara berpijak pada udara kosong di kakinya.

Rikudo Madara : "Apakah kau menendang udara?"

Gaara teringat masa-masa Ujian Chuunin tes ketiga, di mana dia bertarung melawan Lee dengan niat membunuhnya, tapi dia diselamatkan oleh Gai.

Gai : "Dia adalah bawahan yang paling kusayangi."

Gaara menegok ke depan, dan mulai berkata kepada Lee.

Gaara : "Lee... kau..."

Tiba-tiba, Lee membantahnya dengan suara keras.

Lee : "Aku tidak sedih!! Di depan seorang pria yang membuat keputusan penting... merasa sedih atau kasihan akan menjadi penghinaan kepadanya!!!"

#Orang yang akan mati di atas tanah masa muda...!!

Terlihat Gai akan kembali melancarkan jurusnya kepada Rikudo Madara.

Gai : "WOOOOAAAH!!"

Melihat Gai akan segera beraksi, Gaara serta Kakashi hanya terdiam.

Kakashi : "......"

Gaara : "......"

Minato : "...... Kita akan membantu Gai... Dengarkan aku."

Lee melirik ke arah Minato yang berada di sampingnya sembari menunduk pelan.

Lee : "......"

Kakashi : "Guru... Senjata Hitam yang ia gunakan sangat merepotkan..."

Minato : "Itu bukan sesuatu yang dia aktifkan, itu adalah hasil dari perubahan bentuk, jadi itu tidak menghilang... Jika kau mendekatinya, ia akan menghilang, tapi jika kau menyentuhnya, itu kembali memadat."

Minato kembali menganalisa bola Onmyodon milik Rikudo Madara.

Minato : "Dia bisa melemparnya sejauh 70 meter dari dirinya... Di luar dari itu dia tidak mampu mengendalikannya. Jika kita bisa melihat dan mengikutinya... Kakashi... artinya Kamui-mu harus bekerja dengan baik untuk itu. Dan jika ia melepaskannya, dia kehilangan kendali atas hal itu."

Kakashi : "...... Jujur, aku tidak bisa melihat dengan baik dengan mata kiriku. Agar semakin akurat dengan Kamui, aku harus sangat dekat dengan itu..."

Minato mulai bertanya kepada Gaara.

Minato : "Gaara, bisakah kau menyiapkan beberapa pasir?"

Gaara : "Kurasa anda ingin pasirku bisa membawa Kakashi... Tapi itu sebenarnya semakin lambat dari serangan Madara."

Minato : "Tidak apa-apa, aku juga ada disini. Kakashi telah menyimpan Kunai-ku."

Tiba-tiba, Lee mengejutkan semua orang di sekitarnya dengan membuka Gerbang Hachimon ke-6.

Lee : "HACHIMON TONKO - DAIROKU KEIMON!"

Gaara serta Kakashi yang berada di sekelilingnya merasa terkejut.

Minato : "Lee, apa kau juga menggunakan Hachimon!?"

Lee : "Aku hanya bisa membukanya sampai Gerbang ke-6... Aku tidak pernah mengutuk kurangnya kekuatan sebanyak seperti sekarang!!"

Minato terdiam mendengar tekad Lee yang begitu kuat.

Minato : "...... Tidak apa-apa... Jadilah dirimu yang sebenarnya..."

Lee sedikit terkejut dan bertanya-tanya mengenai perkataan Minato barusan.

Lee : "!?"

Minato : "Setelah semua berakhir kau tetap... salah satu dari Daun segar yang ingin dilindungi Gai dengan mempertaruhkan nyawanya."

Terlihat Gai masih mengelilingi Rikudo Madara di udara dengan kecepatan tinggi. Hanya dengan melihatnya, Lee merasa tergugah.

Lee : "......"

Minato : "Lee, aku ingin kau membantu dan melindungi Gaara. Dan juga, jaga Kunai-ku."

Rikudo Madara masih menatap Gai yang kelihatannya akan kembali melancarkan jurusnya dari awal. Gai dengan kecepatan tinggi kembali mengepalkan tinjunya ke arah Rikudo Madara.

Gai : "YORUZO : ISSOKU (GAJAH MALAM : SEPASANG)!!"

Bola-bola Onmyodon milik Rikudo Madara mulai membentuk perisai yang melindungi tubuhnya, mencoba menghindari jurus Gai. Kekuatan jurus Gai yang layaknya meriam angin membuat Rikudo Madara dengan perisainya terdorong ke belakang. Namun tiba-tiba, Gai muncul di belakang dan melancarkan serangannya ke arah Rikudo Madara!!!!!

Gai : "NISOKU (DUA PASANG)!!"

Rikudo Madara sepertinya telak terkena serangan Gai yang luar biasa itu. Lontaran angin luar biasa bertubi-tubi mengenai tubuh Rikudo Madara.

Gai : "SANSOKU (TIGA PASANG)!!"

Gai : "YONSOKU (EMPAT PASANG)!!"

Bertubi-tubi lontaran angin yang mirip seperti kaki Gajah itu mengenai tubuh Rikudo Madara yang sekarang terhenti udara. Tak di sangka-sangka, jurus itu membuat Rikudo Madara muntah darah.

Rikudo Madara : "GUHAH!!"

Rikudo Madara : "Aku tidak bisa bergerak...!!"

Gai bersiap melancarkan serangannya yang terkuat dan serangannya yang terakhir!

Gai : "GOSOKU (LIMA PASANG)!!"

Minato berteriak dengan keras kepada Gai.

Minato : "Tak peduli apapun, pukul dia, Gai!!"

Rikudo Madara sedikit terkejut melihat Gai datang ke hadapannya.

Rikudo Madara : "! Datang!!"

Dengan cepat, Rikudo Madara mengontrol bola-bola Onmyodon di sekelilingnya untuk mulai membalut dan melindungi tubuhnya dengan sempurna, kemudian dia melancarkan serangan 5 bola Onmyodon ke arah Gai yang bersiap menghajarnya. Dari bawah, Lee melemparkan Kunai Minato dan dengan cepat, Kunai tersebut telah berada di antara bola Onmyodon Madara dengan Gai.

Minato : "Waktu yang tepat, Lee!"

Minato secara tiba-tiba menggunakan Hiraishin sambil menggigit Kunai. Posisinya sekarang berada di antara Gai dengan bola Onmyodon itu. Minato membiarkan tubuhnya terkena serangan Onmyodon dan dengan secepat kilat menghilang dari hadapan Gai, sambil membawa bola Onmyodon itu ikut hilang bersamanya.

Sekarang, tidak ada apapun yang menghalangi di hadapan Gai. Dengan kecepatan tinggi dia menuju ke perisai bola Rikudo Madara. Di bawah, Gaara bersiap menggunakan pasirnya dan di saat bersamaan, Kakashi menggunakan Kamui di atas pasir Gaara yang melayang di langit.

Kakashi : "KAMUI!!"

Tanpa diduga-duga, Kakashi menghilangkan sebagian dari perisai bola yang melindungi Rikudo Madara, sehingga ada lingkaran yang bisa dimanfaatkan Gai untuk menyerangnya. Rikudo Madara terkejut saat menoleh ke belakang, terlihat kepalan tangan Gai yang sangat kuat bersiap untuk memukulnya.

Dengan telak pukulan Gai mengenai punggung Rikudo Madara, jurus itu membuatnya terdorong ke sisi lain perisai, membuat perisai itu retak dan kemudian mereka berdua terdorong ke luar dari perisai. Terlihat Rikudo Madara kembali muntah darah, dan tubuhnya terhempas sejauh beberapa meter. Kakashi melihatnya dari atas pasir milik Gaara.

Gai masih berdiri, dengan kondisi jurus masih aktif, tapi dia kelihatan terengah-engah. Rupanya Rikudo Madara tidak mengalami luka yang begitu parah.

Rikudo Madara : "Pertarunganku melawan Hashirama... Adalah terakhir kalinya aku merasa bersemangat! Kau masih bisa menari, bukan? Tidakkah kau memiliki jurus yang lain? Aku masih ingin bersenang-senang."

Gai terlihat tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Gai : "Setelah jurus Yoruzo-ku, dia masih tetap..."

Scene berpindah ke lokasi lain. Terlihat bulir-bulir air jatuh berhamburan. Tiba-tiba sepasang mata terbuka. Ya, Naruto telah kembali bangun!!

#Naruto... Kembali!!?

To be Continued...