Di ruang bawah tanah, meski tidak terlalu bagus, Kanjuro menggambarkan beberapa tangga supaya para tawanan di bawah bisa ikut keluar. "Semuanya mendakilah!! Aku sudah membuatkan tangga yang menuju ke atas!!"

"Terimakasih, tuan samurai!!" ucap salah seorang tawanan.
"Tangganya tidak ada yang lurus ya? sulit sekali didaki.."
"Jangan protes!!!" Kanjuro mendengarnya.

"Dengan ini kita bisa kembali ke permukaan!!"


Di pabrik Smile, para Tontatta yang ada di dalam akhirnya menyerang orang-orang Doflamingo.

"Mereka memberontak!!"
"Tembak mereka!! Gyaaahh!!"

Meski jauh lebih besar, orang-orang Doflamingo sama sekali tak berdaya menghadapi memereka "Tunggu!! Kalau kalian meninggalkan tempat ini, penyakit putri Manshelly tidak akan pernah diobati!!"

"Eh!? Benarkah!?"
"Jangan dengarkan dia, Jack!!"


Jack lalu disumpal telinganya menggunakan penutup telinga. "Kami semua sudah memakai penutup telinga supaya tak bisa mendengar kebohongan kalian lagi!!"

"Tontatta Big Spinner!!!" Tontatta memutar-mutar tubuh penjaga.

"Cepat hubungi tuan muda!!"
"Tak akan kubiarkan!!"

"Stinger Hammer!!!" Para Tontatta cukup sigap.


"Semuanya!! Lepaskan semua dendenmushi penerima sinyal!! Jangan beri mereka kesempatan untuk meminta bantuan!!"

"Eh??" para Tontatta tak bisa mendengarnya.
"Lepas penutup telinga kalian!!"

One Piece Chapter 755 - Dunia Para Pria
Www.versiteks.com

Salah seorang Tontatta yang sudah tua, pak Tua Mao tampak sangat bersemangat dan berlari dengan sangat kencang. "Apa tuan putri selamat!? Kuharap penyakit tuan putri Manshelly hanya kebohongan saja!! Saat ini, dia pasti sedang memanggil namaku sambil menangis!! Sekarang aku akan menyelamatkanmu, putri!!"


"Pak tua Mao, kami telah menemukan ruangan tempat tuan putri disekap, tapi disini tertulis larangan untuk masuk, jadi kami tak bisa!!"

"Apa!? Dilarang masuk!? Kenapa tak bilang dari tadi!? Aku sedang berlari dengan kecepatan penuh, jadi aku tak bisa berhenti!!"

Bruakkk!!! Pak tua Mao menerobos pintu tersebut.
"Uwaa!! Pak tua Mao menerobos pintu yang ada tulisan dilarang masuk!!"
"Sudah jelas dilarang, tapi dia menerobosnya!!"


"Hm?" Mereka kaget, karena ternyata isinya hanyalah gudang biasa, tak ada siapa-siapa apa lagi tuan putri.

"Ah!!"

"Disini tak ada siapa-siapa!!"
"Ini hanya gudang biasa!?"

"Apa kalian sudah membuka kunci pintu depan!? Buka sekarang juga!!"


Di depan gerbang pabrik Smile, Franky masih berhadapan dengan Senor. Franky tergeletak di tanah, dan dengan telinganya yang super tajam, ia bisa mendengar apa yang terjadi di dalam.

Franky lalu membuat siasat, "Oi, pria berbaju renang.. aku ingin bilang sesuatu yang tak ada hubungannya denganmu. Saat ini, di lorong sebelah kanan aku melihat seorang nenek tua menyedihkan sedang meminta pertolongan.."

"Begitukah!? kalau begitu aku tak bisa berdiam diri.." dengan bodohnya Pink percaya dan pergi.


Kembali ke dalam, "Cepat putar gagangnya agar pintu depannya terbuka!!" teriak Tontatta yang menunggu dari luar.

"Hentikan, pendek!!" seorang perempuan bertubuh besar tiba-tiba saja muncul. Ia adalah Shuuin, kepala pabrik Smile, wanita berusia 20 tahun yang membawa penghisap debu besar.

"Kalian semua nakal sekali. Aku tak akan membiarkan kalian semua kabur.." ucapnya.


"Selamanya, kalian tetap akan menjadi budak yang pekerjaannya hanya membuat buah Smile saja!! Padahal kalian baru sadar kalau selama ini kalian tertipu, tapi kalian masih berani membuat keributan!!"

"Oh tidak!! Itu kepala pabrik, hati-hati dengan penyedot miliknya!!" Tontatta panik. Dan benar saja, Shuuin menggunakan penyedot debunya untuk menghisap para Tontatta. "Gyaaahh!!!"

"Cepat buka pintunya!!"
"Pintunya sudah terbuka sedikit!!"
"Pegangan dan buka pintunya!!"

Jreeeenkk!!! Di saat pintu sudah terbuka sedikit, Franky yang ternyata sudah ada di luar langsung menggunakan tangan besarnya, membukanya hingga benar-benar terbuka. "Kerja kalian bagus sekali!!!"


"Wow!! Itu robot yang kelihatannya sangat kuat datang untuk menolong kita!!" teriak para Tontatta yang ada di dalam.

"Apa semuanya baik-baik saja!?" teriak Tontatta di luar yang kini berada di pundak Franky.
"Jinhaier!! Pengba!! Semuanya!!"

"Orang besar ini bernama Fraland!!"

"Dia adalah teman kita!!"
"Dia itu manusia!?"


"kau Franky si cyborg dari topi jerami, kan!?" Shuuin hendak menghadapi Franky. "Aku ingat, kau adalah penjahat dengan satu bintang, ternyata kau telah sampai dis ini.. dan sepertinya, kau belum cukup terluka, jadi aku akan.."

Happ!!! Tiba-tiba saja Franky memeluk tubuh besar Shuuin.
"Fraland memeluk kepala pabrik!!"
"Apa itu artinya dia jatuh cinta padanya!?"

"Apa yang kau lakukan!? Lepaskan aku!!" teriak Shuuin.


Di sisi Pink, ia baru sadar kalau sudah ditipu. "Dasar kaleng sialan, beraninya dia menipuku!!"

"Aku tak melihat nenek menyedihkan yang minta tolong sama sekali!! Tapi aku lega karena tak ada nenek yang kesusahan.." Pink berlari menuju pabrik.


Shuuin memukul-mukul Franky, namun Franky terus mencengkram tubuhnya. "Bocah *sensor* ini ternyata tahan dengan puklanku!! Apa yang kau inginkan, hah!?"

"Hei hei, apa kau ingin membuat lubang di punggungku!?" teriak Franky.
"Bicara apa kau ini!??"

"Kaulah yang memintanya!!" Pink datang dan langsung melesat untuk menabrak Franky. Tapi, Franky cepat dan membanting tubuh besar Shuuin ke belakang hingga akhirnya Senor malah menabrak Shuuin.


"Oh tidak!! Kepala pabrik.."

"Itu sakit sekali, sialan!! beraninya kau memperlakukanku seperti palu!!" teriak marah kepala pabrik. Setelah menerima serangan keras tadi, ia tak terluka sama sekali.

"kau pikir dirimu siapa, hah!? Aku adalah kepala pabrik ini!! Aku punya kuasa untuk menghakimimu secara langsung dengan memberimu hukuman mati dan memotongmu menjadi ribuan keping!!"

"Uwahh!! Larilah Fraland!! Kalau kepala pabrik marah, tak ada yang bisa menghentikannya!!"


"Lihatklah, akan kusedot semua nyalimu dengan penyedotku ini!! Akan kubuat kau mena.."

Hap, tiba-tiba saja Franky menutup mulut Shuuin dengan bibirnya.
"Eh!? Fraland mencium kepala pabrik!!" ucap kaget para Tontatta.

Franky lalu kembali melihat ke arah Pink, "Hei, berdirilah baju renang.."

Di sisi Shuuin, tiba-tiba tatapannya berubah menjadi lebih feminim dan berbunga-bunga. "Pria ini.. mencium bibirku.." ucapnya dalam hati.


"Kau.. tunggu sebentar!!" Shuuin lalu membentak Franky. "Apa yang sebenarnya kau rencanakan!? Sampai melakukan hal semacam ini padaku, kau harus tanggung jawab!! Kau harus jadi pacarku kyaaa!!!!"

"Kepala pabrik jadi sedikit feminim!!"

"Nona penjaga pabrik, jangan salahkan dia, salahmu sendiri karena sudah ikut campur.." ucap Senor Pink.

"Tapi Pink-sama.."

"Katakan, di antara kita para pria, bagaimana cara untuk menutup mulut wanita yang cerewet?"

"Cuma karena aku menciummu sekali saja kau sudah gelisah, gadis tak berpengalaman sepertimu tak pantas bicara tentang cinta atau semacamnya.." ucap Franky.

"Itu benar, dasar cinta monyet seorang gadis.." lanjut Senor.

Lalu bersama-sama, Senor dan Franky berkata, "Menjijikan!!"


Shuuin dan para gadis pemuja Senor jadi semakin jatuh hati. "Waaa!!! Kyaaa!! Mereka berdua begitu jantan!! Senor!! Franky!!"

"Takkan kubiarkan kau menghancurkan pabrik.." ucap Senor.
"Kalau kau pria, katakanlah dengan tinjumu!!"

"Pertarungan pria sejati akan segera dimulai!!" ucap para Tontatta.


"Bom Popok!!!" Senor mengeluarkan bom-bom kecil dari lubang yang ada di popok yang ia kenakan.

Franky membalas, "Sinar Puting Edisi Spesial!!" dari puting dada Franky, keluarlah tembakan laser yang maha dahsyat hingga memilaukan mata setiap mata yang melihatnya.


Beralih ke pertarungan antara Zoro dan Pica, tampak lelaki bertubuh besar itu sangat menyesal. "Aku sudah membiarkan Rebecca dan yang lainnya lolos.."

"Berhentilah merengek, itu semua juga berkat bantuanmu.." ucap Zoro.

"Jangan terlalu senang dulu, kalian semua!!" bentak Pica. "Jangan pikir kalian akan bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup!!"


Di sisi Rebecca dan yang lainnya, mereka masih melompat-lompat melayang bersama para Tontatta. "Satu dorongan lagi!!"

"Pertempuran di depan kelihatannya berbahaya, hati-hatilah saat kalian turun!!" ucap Robin

Ring ring.. dendenmushi Wicca berdering.
"Hallo, ini Wicca!!"


Sementara itu, Bhartolomeo masih tampak mabuk karena terlalu bersemangat. "Bertahanlah, kepala ayam!!" ucap Robin.

"Ohh, aku terlalu bersemangat, aku tak bisa tenang, Zoro-senpai terlalu keren!!" ucap Bhartolomeo.


Kembali ke Wicca, yang menelpon tadi ternyata pak tua Mao. "Pak tua Mao!! Kabar baik, semuanya bebas!!" ucap Wicca.

"Tapi, Wicca, kita masih punya masalah!!" ucap pak tua Mao. "Putri Manshelly tak ada di dalam pabrik!!"

"Eh!?"

"Oh tuan putri yang malang, dia sekarang pasti sedang menangis sambil memanggil-manggil pak tua Mao. Mungkin tuan putri ada di istana kerajaan yang sedang kalian tuju.."


Di luar, rakyat Dressrosa masih mengincar mereka. "Ayo pergi ke dataran kerajaan yang lama!! Tangkap raja Riku dan dewa Usopp!!"'

"Kkita dapat masalah, mereka semua sedang menuju kemari!!" ucap Usopp panik.
"Yang mulia, sebaiknya kita kabur!!" ucap kepala pasukan.

"Ayah, ada pesan dari para Tontatta di pabrik!! Putri Manshelly tak ada di dalam pabrik!!"
"Apa!?"

"Kalian masih mencemaskan yang lain!? Saat ini semua orang sedang mengincar kepala kita!!" bentak usopp.


"Karena semua orang sedang mengincar kita, kemana kita bisa kabur?" ucap Viola.
"Eh!?"

"Para penduduk sudah tahu kebenaran masa lalu, mereka tak akan melukai ayahku."
"Bagaimana denganku!?" Usopp masih takut.

"Jika mereka menyembunyikan Manshelly, maka mereka pasti menyembunyikannya di istana kerajaan itu. Viola, carilah dengan hati-hati." ucap raja Riku.
"Baik!!"

"Doflamingo tak akan membunuh Manshelly, dia membutuhkan kekuatannya. Dan saat ini, kita mungkin lebih membutuhkan bantuan dari kekuatan itu."


Sementara itu di suatu ruangan yang ada di istana kerajaan, salah seorang pesuruh Doflamingo membawakan makanan pada tahanan spesial. "Ini makananmu.."

Penjaga tadi memasukan makanan ke kurungan kecil itu, yang ternyata merupakan tempat tuan putri terkurung. Di sana, tuan putri terus menangis sambil menyebut-nyebut nama pak tua Mao.. eh bukan..

Di sana, tuan putri terus menangis sambil menyebut-nyebut nama Leo. "Leo... Boohoo.. Aku ingin pulang ke Green Bit, cepatlah datang dan selamatkan aku.. Leo..."