Ryuki wrote:

Ryuki: berhentilah bersikap seolah olah kami adalah budakmu, tunjukkan sedikit rasa terimakasihmu karena kami mau melakukan kegiatan membosankan ini tanpa bayaran, seharusnya kau memberikan bayaran yang setimpal atas pekerjaan yang kami lakukan

"Melakukan kegiatan membosankan tanpa bayaran?"tanya kira kepada ryuki,sendawa menahan tawa ia menjawab keluh kesal ninja tersebut "Jadi? kau ingin kubayar? kata kata yang lucu untuk petinggi konoha sepertimu"ucapnya menyenderkan tubuhnya dikursi dan melempar uang sebesar 75000 Ryo ke depan meja petinggi konoha itu.

'Aura ini,Tsk...'pikirnya menatap mata seorang wanita didepannya "Ka-Kalian membawa seorang wanita ke markas kita? mudah mudahan ia bukanlah wanita penggoda,perkenalkan dirimu!"ucapnya dengan lirih disambut dengan aungan naga berkepala tiga yang tak lain hydra dibelakangnya

"Pertemuan kita disini bukan untuk sharing keluh kesal kalian!,pertama-tama mari kita merayakan berdirinya avalanche"sambungnya mengambil teh yang baru disediakan oleh manusia cyborg (raikage) yang ia kendalikan.Kini semua makanan enak dan minuman berjajar dimeja panjang tersebut bak perjamuan kerajaan.Dimana ia mendapatkan makanan tersebut? ia menyimpan persediaan makanan yang cukup besar dikertas scroll miliknya

Peperangan antara Hi no Kuni dan Sora no Kuni telah berakhir, namun luka itu tak akan pernah hilang dari ingatan Namikaze Aang, sang pengendali udara terakhir di Sora no Kuni. Ayah dan ibu Aang harus merenggut nyawa ketika invasi Hi no Kuni dilakukan. Tak ada yang bisa Aang lakukan, dia hanyalah seorang ninja yang tak bisa apa-apa saat itu.

Penyesalan yang tak akan pernah ia lupakan hanyalah satu, dia kabur ke Gunung Ontake bersama Appa, binatang kesayangannya. Dia disana hanya berdiam diri dan menangis karena ia tak bisa menyelamatkan kedua orang tuanya. Setiap hari air matanya keluar, namun ia tetap melatih pengendalian udaranya.

Namun sekarang ia telah terlahir kembali menjadi Namikaze Aang yang baru, dia ingin menghapus ingatan dan luka lama yang ia alami di masa lampau, bahkan dia melupakan keganasan Hi no Kuni kepada kedua orang tuanya. Untuk menghapus ingatan tersebut, ia memutuskan untuk pergi ke Kaze no Kuni tempat berkumpulnya para pengendali udara yang hebat berada.

Persiapan juga sudah selesai, Aang tidak membawa apa-apa, hanya makanan secukupnya saja. Appa pun sudah terbangun dari tidurnya. Perjalanan pun akan segera dimulai.