Ilustrasi


Ketika Allah SWT menciptakan bumi ini, dia menghiasinya dengan berbagai keindahan yang sangat menakjubkan yang tidak pernah diberikannya oleh Benda - benda langit manapun di Alam Semesta. Allah SWT mengisi bumi dan membaginya menjadi 2 bagian yang terpisahkan, Daratan & Lautan.  Allah SWT menghiasi daratan dengan gunung - gunung tinggi yang kuat dan kokoh, Sungai - sungai yang mengalir dari hulu ke hilir, rimbunan pohon2 yang bertebaran dengan kehijauannya yang menyejukkan mata, bukit2 dimana angin selalu berhembus, Derasan air terjun yang tidak ada habisnya, dan masih banyak lagi yang Allah simpan diatas daratan ini, kita mengenalnya sebagai Ekosistem Darat. Allah SWT juga mengisi lautan dengan beribu - ribu pulau kecil yang menjadi karang diatas laut, dan didalamnya dia menghiasinya dengan batu karang berwarna bak sebuah kamar - kamar atau ruangan untuk berbagai macam binatang laut & tumbuhan laut, Samudra luas yang warnanya direfleksikan berdasarkan warna langit, ikan2 dengan berbagai macam jenis, bentuk dan warna, menjadi sebuah pemandangan menyegarkan mata dan menyejukkan jiwa, yang Allah SWT persembahkan bagi setiap kehidupan, itulah Ekosistem Laut.

Allah SWT telah memberkahi dan  merahmati bumi diantara benda - benda langit ciptaan-Nya, dan dia telah memuliakan Bumi dan seluruh isinya, lalu membanggakan ciptaan-Nya itu diseluruh Alam Semesta, " Inilah ciptaan-Ku, dialah (bumi) lebih indah dari kalian yang-Kuciptakan ". Kerusakan dan kehancuran serta Bencana di muka bumi adalah ulah manusia yang berlaku sewenang - wenang terhadap berbagai bentuk ekosistem baik di darat ataupun di lautan.

Allah SWT berfirman :

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum ayat 41)

Sebagian manusia telah lupa apa tugas mereka ketika Allah SWT menjadikannya khalifah di muka bumi. Kerusakan lingkungan dan habitatnya, akibat di luar kesadaran manusia telah menyebabkan berbagai dampak buruk yang sangat besar dan menimbulkan masalah yang berkepanjangan, itu telah menjadi salah satu bentuk Hukuman yang Allah timpakan kepada mereka karena telah menyia - nyiakan amanat yang merupakan titipan dari Allah SWT, supaya mereka sadar dan mau kembali mengintrospeksi dan memperbaiki diri mereka sendiri karena kesalahan tersebut. Namun sepertinya manusia sulit untuk menyadari dan tidak mengambil pelajaran dari kejadian di masa lalu, setiap dari manusia yang satunya sadar, maka akan muncul lagi jenis manusia lain yang mengulangi kesalahan yang sama, lalu berulang kembali seperti itu.

Salah satu kasus kerusakan lingkungan yang paling populer di negara ini adalah Kebakaran Hutan. Kejadian baru - baru ini telah memberikan contoh konkrit (bukti nyata) bagaimana Allah SWT memberikan hukuman keras kepada manusia di negara ini, akan bahayanya menyia - nyiakan Amanat-Nya, bukan sekali mereka melakukan kesalahan itu. Tetapi berkali - kali peristiwa semacam ini terulang.

Hai Manusia yang suka membuat Onar ?!!?
Pernahkah kalian mendatangi atau melihat - lihat saja, sebuah tempat di belahan bumi yang lain dari ciptaan Tuhan ini...

Sebuah tempat yang berada di kaki pegunungan, disekitarnya dipenuhi oleh rumput - rumput yang menghijau, yang jaraknya sejauh mata memandang, dimana angin biasa berhembus diantara kedua sela pegunungan, lalu turun menghampiri dirimu dengan kesejukan yang pasti akan membuatmu terpana, di dekat situ kamu bisa menemukan berbagai jenis tanaman, dan juga ada ribuan bunga - bunga indah bertebaran begitu luas, siap untuk bermekar. Ketika kamu menengadahkan kepalamu ke sisi yang lain, kamu bisa melihat seberkas sinar dari langit perlahan - lahan naik untuk menghangatkan sesuatu yang beku dari dirimu. Saat kalian menoleh kembali untuk melihat bunga - bunga itu, merekapun bermekar, kuncup mereka terbuka pelan - pelan, maka terlihatlah kecantikan bunga - bunga itu yang akan memberi rasa manis di didalam hatimu. Dari selang waktu yang singkat, datanglah sepasang kupu - kupu yang sedang di madu asmara, mendekati bunga itu dan mendarat diatasnya, ia terbang lagi, kemudian berpindah - pindah dari satu bunga ke bunga yang lain, ketika sepasang kupu - kupu itu pergi, maka keharuman bunga - bunga yang mencapai batas penglihatan, membuat sepasang kumbang - kumbang datang, dan hinggaplah mereka diantara kelopaknya yang terbuka. (Sayangnya di Makassar tidak ada tempat seperti ini)

Semua itu adalah gambaran keindahan dan Rahmat Allah SWT yang tercurah pada setiap yang dia ciptakan, dan kebahagianmu setelah merasakannya, maka kamu akan tahu bahwasanya itu tidak akan bisa di tukar oleh harta apapun di dunia ini, padahal itu hanyalah sebagian kecil dari nikmat Tuhan yang ditunjukkan kepadamu. Tetapi sebagian kalian telah melakukan kerusakan dan mematikan saudara - saudara mereka yang lain sebagai pelampiasan amarah, padahal mereka sama sekali tidak bersalah atas keburukan yang kamu dapatkan.

Apakah kalian tahu, sebelumnya Bumi pernah mengalami masa - masa yang begitu kelam dalam waktu yang panjang, saat itu terjadi Kerusakan lingkungan total di sebagian besar wilayah di dunia, jauh sebelum manusia hadir di alam semesta ini. Saat itu Bangsa Jin menghuni di bumi, karena populasi mereka yang kian bertambah dan jauhnya mereka dari Tuhan, melahirkan sifat sombong, angkuh dan keserakahan yang menyelimuti sebagian besar dari bangsa mereka, sampai pada munculnya berbagai kerusakan, kehancuran dan pertumpahan darah, menjadilah Bumi yang indah nan mempesona diwaktu itu, sebagai arena peperangan yang sangat dahsyat, maka otomatis lingkungan di bumi ini menjadi sasaran empuk penghancuran dan kekacauan yang melampaui batas dan tak mampu di tanggung lagi. Untunglah saat itu Allah SWT menciptakan tentara-Nya dari cahaya yang dikenal sebagai para malaikat, lalu mereka diperintahkan untuk turun ke bumi, memberangus bangsa jin yang zalim dan sewenang - wenang, para malaikat mengusir mereka di tempat - tempat yang terpinggirkan. Malaikat - malaikat inilah yang diamanahkan Tuhan di bumi untuk ditempati, serta merta Kondisi bumi yang telah mengalami kerusakan yang parah, berangsur - angsur membaik. Melalui titah dari Allah SWT, para Malaikat telah menjaga isi bumi ini dan apa yang ada disekitarnya dari segala bentuk gangguan, ketika Bumi kembali pulih sedia kala, Para Malaikat bangga dan takjub akan ciptaan Tuhannya yang sangat mempesona ini.

Apa kalian tahu, ( atau tepatnya mengingatkan kembali ), apa jawaban para Malaikat, ketika Allah SWT berfirman " Aku hendak menciptakan mahluk (lain) yang akan menjadi khalifah di Muka Bumi ", para Malaikat menjawab " Ya Rabbku, bukankah mahluk - mahluk itu hanya akan melakukan kerusakan dan kehancuran di muka bumi "
Para Malaikat sangat menyukai dan menyayangi bumi ini, mereka senang akan keindahan alamnya dan segala apa yang menghiasinya, dan itu adalah ungkapan dari Para Malaikat yang sebenarnya tidak pernah kita lihat

Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih Mahbuub bin Muusa yang berkata telah mengabarkan kepada kami Abu Ishaq Al Fazaari dari Abi Ishaq Asy Syaibani dari Ibnu Sa’d, Abu Dawud berkata Ia adalah Hasan bin Sa’d dari ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah dari ayahnya yang berkata kami bersama Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dalam perjalanan, kemudian beliau pergi menunaikan hajatnya. Kami melihat hummarah [burung kecil] bersama kedua anaknya. Kami menangkap kedua anak burung itu maka hummarah [burung kecil] tersebut membentangkan sayapnya. Kemudian Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] datang dan berkata “siapa yang mengganggunya dengan menangkap anak-anaknya? Kembalikanlah anak-anaknya kepadanya. Kemudian Beliau melihat sarang semut yang kami bakar dan berkata “siapa yang telah membakarnya?”. Kami berkata “kami”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “sesungguhnya tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Rabb yang menciptakan api” [Shahih Sunan Abu Dawud 2/789 no 5268, Syaikh Al Albani berkata “shahih”]

Rasulullah SAW, telah berpesan, untuk melarang hukuman dengan cara membakar, walaupun hadits diatas ditujukan untuk binatang tapi ini berlaku untuk semua jenis mahluk hidup, jangankan untuk sebuah tanaman dan tumbuhan yang telah banyak memberi kita manfaat selama ini, bahkan untuk ikan yang sudah matipun, yang segera akan dibakar untuk dihidangkan di meja makan, kita hanya menggunakan panas arang untuk mematangkannya, tidak langsung membuatnya tersentuh dengan api, apatah lagi ini adalah Sebuah pohon yang masih hidup, yang masih mendapat secercah nikmat dan karunia dari Tuhan, dimana Kasih Sayang Tuhan masih terlimpah untuknya, tidak heran jika Allah SWT memberikan Murka-Nya kepada kita semua seperti yang sekarang ini terjadi.

Saya mungkin bukanlah anak MAPALA, yang biasa naik turun gunung, yang merasakan aroma alam langsung dari sumbernya, tapi satu hal yang saya tahu, Allah SWT telah menjaga dan memelihara bumi dalam waktu yang sangat lama, dan ketika Allah telah mengamanahkan dan mempercayakan bumi ini untuk manusia, maka itu berarti Bumi dengan segala isinya adalah tanggng jawab kita selanjutnya sebagai penjaga dan pemeliharanya.
Seluruh tanaman yang tumbuh diatas tanah, baik itu Pohon buah – buahan, Pepohonan di hutan, Rumput – rumput Hijau, Padang Ilalang , bibit – bibit tanaman di sawah dan bunga – bunga yang harum semerbak, serta masih banyak lagi, adalah perhiasan di bumi, yang Alah telah tata sedemikian rupa indahnya dengan ilmu dan kebesaran-Nya. Meskipun didunia ini hanya tertinggal setangkai benih tanaman dengan 2 helai daunnya yang masih kecil – kecil, pasti disitu masih adanikmat dan rezeki yang Allah berikan untuknya, dan itu adalah bentuk Kasih Sayang-Nya yang tidak akan pernah bisa kalian ukur.

Semua yang tumbuh di alam bumi ini bersama kita (manusia), adalah satu rangkaian kehidupan yang tidak akan pernah bisa terpisahkan, kita membutuhkan mereka untuk mempertahankan kehidupan, dan mereka membutuhkan kita untuk bisa berkembang dan mengeluarkan hasilnya berupa sayuran atau buah – buahan yang bisa kita petik. Janganlah kalian merusaknya untuk sebuah alasan yang tidak dapat dibenarkan, Hormatilah seluruh ekosistemdi alam ini, karena mereka adalah Bukti kebesaran Allah SWT, Sayangilah mereka karena manfaat yang diberikannya untuk keperluan hidupmu, dan hargailah mereka sebagai salah satu yang pertama – tama kali hadir di alam semesta ini sebelum kita diciptakan.

Jika Manusia tidak mau memahami, menyadari atau mengerti sedikit saja, bagaimana Alam di salah satu negara di dunia telah menanggungsebuah beban cukup berat yang tidak akan pernah diketahui oleh Manusia yang tidak tahu diri, maka Kemajuan, Kejayaan, dan Kemuliaan di negara tersebut tidak akan pernah bisa mereka raih sampai kapanpun.

Kemakmuran, Kejayaan dan Kemuliaan adalah Buah dari kemenangan sebagai Hadiah yang diberikan oleh Allah SWT untuk sekalian hamba –hamban-Nya di suatu negeri yang memang pantas untuk mendapatkannya. Dia bukan sesuatu yang dikejar – kejar atau diburu, dan juga bukan karena datangnya satu orang yang hebat, tetapi ia adalah Bagian dari Upaya atau Usaha pencapaian semua orang yang saling mengintrospeksi dan memperbaiki diri agar terwujud kehidupan yang lebih baik, tentram dan damai demi keutuhan kita bersama. Pabila manusia mulai mencoba untuk membuka mata dan hati mereka agar bersama – sama belajar memikirkan dan menyadari sesuatu yang sangat penting, termasuk menjaga dan melestarikan seluruh bentuk kehidupan sampai yang terkecil sekalipun di alam ini, maka ada kemungkinan akan muncul sebuah pengharapan yang sangat besar, akan bangkitnya di Muka Bumi, Sebuah Negeri Yang Menjadi Dambaan Setiap Insan.