A Meitantei Conan Ffic.
Meitantei Conan (c) Aoyama Gosho.

---

Musim gugur telah berakhir, berganti menjadi musim dingin. Shinichi, kau tahu hal itu? Musim gugur sudah berakhir. Penderitaanmu semasa hidup pun sudah berakhir.

Ingat ketika kita makan malam di restoran mahal dan kau pergi entah kemana? Kau pasti ingat. Aku masih ingat rasa makanan yang kukecap pada saat itu, dan bagaimana aku merasa sangat sedih ketika kau hilang entah kemana, dan ketika 'Conan' mengatakan bahwa kau pergi karena ada kasus yang harus ditangani. Aku bahkan ingat apa saja makanan dan minuman yang kupesan, dan bahwa aku menghabiskan tabunganmu.

(haha.)

Ingat ketika kita pergi ke New York? Ketika kau mengambilkan sapu tanganku, dan karena khawatir aku mengekor padamu? Dan setelah itu kita menemui seorang pembunuh berantai? Kau sangat keren pada saat itu. Aku sangat kagum padamu. Tapi semuanya sangat cepat berlalu, tanpa kau sempat mengatakan semuanya padaku. Selama kau tidak ada, aku selalu mengutukmu, kau tahu? Dengan sebutan-sebutan yang mungkin akan membuatmu marah padaku dan tidak ingin berbicara padaku selama seminggu.

[ Shinichi b0doh!
Tinggalkan Sherlock Holmes b0doh itu dan cepat kesini! Pulanglah!
Kasus b0doh macam apa sih yang kau tangani!? Hahaha.. jangan-jangan kemampuanmu menurun ya. Baka Shinichi! Dasar detektif sok pintar! Cepat pulaaaang!
Dasar kepala batu. Pulang! ]

Mungkin kau tidak menyadarinya, tapi aku selalu menunggumu untuk pulang. Walau aku tidak mengirimkan SMS yang menuliskan hal-hal diatas, tapi aku berani bersumpah bahwa aku sangat menginginkanmu pulang. Sebesar bencinya aku pada Sherlock Holmes b0doh yang selalu kau ikuti itu, dan sebesar rasa setiamu pada Sherlock Holmes yang bisa membuat siapapun mendengus geli dan menertawakan keb0dohanmu.

Dan aku adalah salah satunya.

Aku tahu ini adalah hal yang paling *sensor* yang pernah kupikirkan, tapi--kau akan selalu hidup Shinichi.. kau tahu akan hal itu? Kau akan selalu hidup, bahkan sampai ajal menjemput kami--dan giliran kami untuk menemuimu yang tengah menunggu dengan sabar sembari membaca novel detektif diatas sana. Dan mungkin, tertawa geli melihat kondisi kami dibawah sini. Kau pasti akan berusaha menyadarkan kami bahwa kau masih hidup, tapi tidak dapat dijamah.

Air mata yang kutumpahkan ini bukan milikku seorang.
Tapi, milik semua orang.

Tepat hari ini, awal musim dingin--semua orang datang ke pemakamanmu, melihat proses penguburanmu. Ayahku, Ibuku, Sonoko, Ibumu, Ayahmu, gadis yang ternyata seumuran dengan kita berdua--Ai, profesor, Heiji, dan semua orang yang pernah mengenalmu. Mereka semua meneteskan air mata, menandakan kepergian seseorang yang benar-benar berarti bagi hidup mereka. Es yang seolah tidak pernah mencair di dalam mata seorang Ai Haibara kini meleleh, keluar dari dalam matanya dengan wujud air mata. Pandangannya tidaklah dingin seperti dulu--hangat, penuh dengan kesedihan.

Kacamata Conan milikmu yang salah satu kacanya pecah karena kau terkena serangan bom oleh organisasi, novel-novel yang terderet rapi di rumahmu yang meninggalkan kesan bahwa kau seakan sedang membaca salah satu novel, dasi kupu-kupu yang bisa mengubah suara itu, yang menyebabkan ayahku dikenal dengan sebutan Kogoro Tidur. Jika semua benda peninggalan Conan ini tidak ada, dan kau tetap ada dalam wujud Shinichi selamanya--kau pasti tidak akan seberarti ini di dalam kehidupan kami.

Shinichi.
Kudo Shinichi.

Orang yang pernah mewarnai kehidupan orang yang dikenalnya dengan warna cerah--namun berakhir dengan warna gelap.

Ketika salju gugur, dan ketika aku memandang nisanmu yang mungil karena bentuk fisikmu sebagai seorang Conan--seolah mengatakan padaku bahwa kau sedang berdiri disana, melambai padaku dan menyuruhku untuk pergi bersama para orang yang melayat ke pemakamanmu.

Saat itulah, aku tahu bahwa kau sudah benar-benar pergi.
Bersamaan dengan perginya musim gugur berharga yang kita lewati bersama.

[FIN]