"asem kau Wed, belum aja ku bersiap, kau udah pergi", tanya Jarz sambil mengikuti Weda. "Ayo, Dai!", lanjutnya.
Tanpa basa-basi, Jarz sudah berlari sejajar dg Weda.
"Terima kasih, Hokage! Kau sudah mau membantuku", ucap Jarz pada Weda

"Sialan pasir hisap!" teriak Lekka

dengan cepat Lekka mengambil kawat dan melemparkannya kesebuah pohon lalu dia loncat untuk menghindari Pasir hisap.

"Juteu seperti itu tidak akan berpengaruh padaku!" teriak Lekka yg ada diatas pohon

Lekka lalu melemparkan kawatnya kearah shinobi tersebut untuk mengikat tubuh shinobi tersebut

"Katon: Ryuka no Jutsu!!!"

Lekka mengaliri kawat itu dengan api untuk menyerang Shinobi tersebut.

[ic]Scene sisi gelap Kyuubi[/ic]

Chakra merah yang menyala itu terus meluncur melintasi langit suna, dan mulai menukik curam di atas sebuah negara terpencil jauh di padang pasir yang luas dan gersang.

Gumpalan chakra padat itu terus meluncur menukik dalam kecepatan tinggi,dan bergesekan dengan udara hingga menciptakan pijar api yang membungkus wujud kyuubi chakra merah pekat tersebut.

laksana komet berwarna merah membara ,dengan laju yang konstan menuju ke daratan

Tidak lama , 'Bum' chakra ini menghantam tanah hingga menciptakan ledakan yang menyisakan kawah, chakra yang semula berwujud kyuubi mulai bertransformasi berubah menjadi bentuk bulat yang sangat besar.

Bola merah gelap yang memancarkan aura kebencian yang mengerikan ini,terdiam tersimpat dan tertidur di tengah reruntuhan pusat kota seribu menara yang sepi tak berpenghuni.

---

berhari-hari Hoshi tersesat kembali di hutan Konoha mencari jalan keluar, namun ia masih tersesat.

"Shin... lebih baik kita ke Kiri saja" ajak Hoshi sambil menoleh ke Ankoku yang ada di pinggangnya itu.

"Kau mau ke kiri lagi?" tanya Shinigami yang langsung berubah ke wujud Shinigami, "baiklah kalau begitu" ucap Shinigami yang tiba-tiba saja berubah menjadi sebuah Roket.

Hoshi pun masuk ke dalamnya dan terbang menuju Kiri.

OOT: 2 post sampai kiri

Jarz tampak berlari sejajar dengan Hokage melompati gedung demi gedung di Konoha.
Jarz tampak melamun, dan tak mendengar apa yg dikatakan Hokage. Hingga mereka mulai menjauh dari desa pun, Jarz tak berucap sedikitpun. Malah, Jarz seperti tak sadar apa yg ia lakukan, dengan semakin menambah kecepatan Jarz makin menjauh dari rombongan.
Tatapan matanya kosong, namun kecepatannya semakin bertambah.
"Jarz!!! Woy...!!! Tunggu...!!!", Teriak Daichi. "Jul!!! Gejul!!!", lanjutnya.

"Buset!", ucapnya spontan saat ditepuk oleh sang Hokage.
"maafkan Aku, Weda-sama. Fikiranku sedikit kacau. Aku masih teringat Obi dan Kira. Bagaimana nasib mereka?", lanjutnya. "Oh ya, tak apa-apa kan jika aku menambah kecepatanku? Aku takut, ada hal yg tidak kita inginkan terjadi", ucap Jarz sambil bersiap menambah kecepatan.

"eghhh...rupanya dia berhasil menghindari seranganku.., merepotkan sekali ". Dalam Batin dz.
Tiba" saja kawat yng di aliri api oleh mengarah ke dz.
" hemmmz". Dz pun bersembunyi dibawah pohon untuk berlindung dari api itu.
"kirara bantu aku". Kata dz.
"aummm..". Kirara pun langsung berubah dan langsung menyemburkan api bertekanan tinggi ke arah lekka.

NM Weda wrote:

"hmm...... terserah kamu saja, aku merasakan aura yang aneh diarah jam 1, dan itu familiar" ucapnya sambil menambah kecepatannnya juga, Weda melirik dua muridnya , itu kode untuk menambha kecepatan.

Pohon yang lebat sudah terlewati, weda dan dua muridnya mungkin juga JarZ.. keluar dari rimbunnya pohon dan mendarat di sebuah pijakan tanah.

Jarz dan Weda tampak seperti adu kecepatan. Kecepatan mereka tampak tak terkejar oleh Daichi dan kedua murid Weda. Di sela-sela itu, Jarz menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi hingga ia mengajak Weda.
"Hokage-sama, sebenarnya saya malu meminta bantuanmu pasca kejadian itu. Oh ya, kalo tak salah saya belum menjelaskan pada Anda apa yang terjadi", Jarz membuka obrolan.
"Saat saya masih tak sadarkan diri, saya dipanggul master katak. Nah, saat itu, saya diminta untuk membantu Obi dari Suna untuk melawan Kyubi. Akhirnya saya mengiyakan permintaan tersebut. Awalnya di pertarungan itu, semua berjalan lancar. Sesuai kesepakatan, kita akan bergerak berdasarkan siasat yg kita siapkan. Namun, semua itu mulai kacau setelah di beberapa kesempatan kami bergerak tak sesuai rencana. Di tambah lagi, kami mulai tidak saling percaya", lanjut Jarz.
'tap... tap...'
"Ya Ampun, brani sekali kau, Jul! Lalu mengapa terjadi saling curiga?", tanya Daichi yg tiba-tiba mengejar dan berlari tepat di belakang Jarz dan Weda.
"Ya, saat itu memang terbersit di fikiranku untuk membawa Kyubi ke Konoha dan menyegel di tubuhku. Namun, aku mengurungkan niatku karena teringat Hokage dan Konoha. Jika aku melakukannya pasti akan terjadi. Akhirnya aku pulang sebelum menyelesaikan misi", jelas Jarz.
"Lalu knapa kau pulang, Jul?", tanya Daichi pada Jarz.
"Ya, saat aku merasakan bahwa beberapa helai rambut kyubi menempel di tanganku, kemudian Aku memegang rambut tersebut sambil mengatakan sesuatu yang sebenarnya ingin ku katakan pada Kyubi. Namun, sebelum pulang, aku mendengar seseorang menyapaku dg nada bicara samar-samar. Yg terdengar jelas, hanya Rouran no Kuni, Rouran no Kuni. Tapi, aku juga mendengar secara samar, suara tsb mengatakan, ku titipkan sisi lainku padamu untuk... Nah ke sananya aku tak mendengar jelas. Akhirnya, aku memutuskan untuk ke sana dg membawa serta beberapa pasukan. Namun ternyata Hokage pun mau menemaniku", ucap Jarz saat melihat padang pasir terhampar di hadapannya.

NM Weda wrote:

[font=Mangal]

"itu dia Rouran" weda nampak memejamkan mata "Senshoku no Jishin" ia dapat merasakan keberadaan aura yang dasyat seperti kebencian yang besar
Ini...??? bathinnya.


"ayo...!!!!" weda nampak bergegas... kembali melintasi padang gurun itu.

Dengan penuh konsentrasi, Jarz dan Daichi pergi melintasi gurun hingga beberapa menit kemudian, mereka sampai di Rouran no Kuni, suatu daerah yang tampak sudah tak berpenghuni.
"Hokage-sama, kawah itu terlihat menyala. Bagaimana kalo kita ke sana?", ucap Jarz sambil berlari ke arah tempat kawah tersebut.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di kawah tersebut. Benar saja, sebuah bola yg amat besar berwarna merah pekat menyala berada di dalam kawah tersebut. Hingga, ide gila pun terbersit di kepala Jarz.
"Hokage-sama, Saya merasakan chakra kuat dg aura yg sangat jahat dari bola raksasa ini. Bola raksasa ini sangat identik dg chakra Kyubi. Ya, Saya yakin dalam bola ini terdapat chakra kuat. Saya khawatir jika chakra sebesar ini di salah gunakan. Bagaimana pendapat Anda jika chakra ini disegel dalam tubuh saya? Saya takut jika chakra ini dimanfaatkan oleh org tak bertanggung jawab"

Jarz yang mendengar pernyataan sang Hokage, langsung mengangguk pertanda setuju dg pendapatnya.
"Hokage-sama, saya setuju dg pendapat Anda. Saya siap menjadi wadah Chakra jahat tersebut. Apapun resikonya, saya sudah siap. Daripada digunakan org yg memiliki niat jahat, saya siap dg apapun yg akan ditimbulkannya. Saya akan berusaha mempelajari untuk menggunakannya untuk melindungi Konoha", ucap Jarz.
* * * * * * * *
OOT : Sepertinya udah boleh difuin. Cz, Miss mengatakan aku sudah lulus test.

Jarz sangat antusias saat Hokage siap melakukan upacara penyegelan. Ia langsung membuka jaket Jounin sekaligus bajunya. Tampak badan atletis khas seorang shinobi berbalut keringat saat Jarz membuka baju.
Lalu, Jarz berjalan menuju altar tsb. Kemudian ia berbaring dan memejamkan matanya.
"Saya sudah siap! Hokage-sama", ucapnya sembari menarik nafas.
* *
Oot, temanku cuma 1, Akimichi Daichi.

Jarz nampak telah berbaring dialtar " Cakra itu kelihatannya mengerikan, aku rasa cakraku mampu untuk menyegel itu, tanpa harus menggunakan mode biju" bathinnya sambil mendekati Jarz.

"baiklah aku akan mulai" ucapnya sambil merapal segel. " Hakke Fuinjutsu .. Kai..." Weda meletakan telapak tanganyna tepat di perut jarZ, dengan cepat sebuah segel muncul. Ya.. itu adalah segel pembuka rangkaian kedua dari Hakke/Sishou fuin. Segel 5 jari yang terlihat masih kosong.

"Jarz ini akan terasa sakit" ucap weda mengehentakan tangan kirinya membentuk segel dan tangan kanannya masih diperut jarZ. Tubuh Weda saat itu dialiri dengan cakra yang lumayan banyak, sehingga segel pada jarZ nampak keluar sesuatu, ya itu adalah salah satu metode penyegelan, lengan cakra hakke fuin dengan cepat langsung menabrak Kumpulan cakra hitam pekat yang berada tidak jauh dari altar.

Proses penghisapan cakra oleh cakra ini pun berlangsung, nampak setengah cakra kyubi itu perlahan masuk kedalam segel di perut jarZ layaknya air mengalir, dalam proses ini mungkin sedikit sakit.

"baiklah prosesnya berhasil , untung saja ini cuma setengah, aku tak bisa membayangkan jika cakra kyubi full itu seperti apa" ucapnya sambil menahan prosesi itu.

Mutame dan toru nampak hanya tercengang melihat kejadian itu, sungguh proses yang menegangkan.

to be continued........

WUUSSSHHH

Suara Roket Shinigami yang sudah berada di dalam Mizu no Kuni dekat Kiri, tepatnya sekitar hutan Kiri.

Hoshi dan Shinigami (Roket) pun memasuki dan mendaratkan Shinigami di taman Kiri.

"Shin... akhirnya kita kembali ke Kiri ya" ucap Hoshi sambil mengangkat tangannya meregangkan otot-ototnya.

NM Weda wrote:

"baiklah aku akan mulai" ucapnya sambil merapal segel.

Jarz pun mengangguk tanda setuju. Ia pun memejamkan matanya.

NM Weda wrote:

"Jarz ini akan terasa sakit" ucap weda mengehentakan tangan kirinya membentuk segel dan tangan kanannya masih diperut jarZ. Tubuh Weda saat itu dialiri dengan cakra yang lumayan banyak, sehingga segel pada jarZ nampak keluar sesuatu, ya itu adalah salah satu metode penyegelan, lengan cakra hakke fuin dengan cepat langsung menabrak Kumpulan cakra hitam pekat yang berada tidak jauh dari altar.

Proses penghisapan [b">cakra oleh cakra ini pun berlangsung, nampak setengah cakra kyubi itu perlahan masuk kedalam segel di perut jarZ layaknya air mengalir, dalam proses ini mungkin sedikit sakit.

"Uuuaaaaarrgghhh", Jarz berteriak kesakitan tatkala chakra tersebut mulai masuk ke dalam tubuhnya.

NM Weda wrote:

"baiklah prosesnya berhasil , untung saja ini cuma setengah, aku tak bisa membayangkan jika cakra kyubi full itu seperti apa" ucapnya sambil menahan prosesi itu.

"T-teri-ma kasih, Ho...", ucap Jarz terbata sebelum tak sadarkan diri.
Tampak suatu segel muncul di perut Jarz dan masih mengepulkan asap.

"uuuukhhh...", tiba-tiba Jar'z meringis tatkala prosesi penyegelan usai.
Mata Jarz perlahan terbuka dengan berlinang air mata karena prosesi tersebut cukup menyakitkan.
"Hokage-sama! apakah su-dah selesai?", tanya Jarz pada Weda.
kemudian, Daichi menghampiri mereka berdua sambil berkata, "hehehe... ternyata kau bisa meringis kesakitan juga, Jul?".
"diam kau Gendut!", bentak Jarz. "sudah, gendong Aku ke Konoha, aku sudah tak kuat lagi".
"Ok, aku akan menggendongmu asal kau raktir Aku makan Bakso".
"Eh, Gendut. Bakso, mana ada di konoha? yang ada Ramen?"
"eh, heueuh nyak! kan caritana ge keur di dunia Naruto"
"udahlah, jangan main-main, Kita pulang. itu pun kalo Hokage setuju", ucap Jarz sambil melirik Weda.

"Hmm, Kuchiyosenya berubah, tapi aku tak perlu mengeluarkan dia dulu" ucap Lekka

"Raiton: Sa-ji Furasshu!!! [Lightning Release: Surge Flash]"

Lekka mengeluarkan listrik dari kesepuluh jari tangannya. 5 Aliran listrik yg membesar menahan api, dan 5 aliran listrik lainnya mencoba menyerang hewan Kuchiyose.

"Aku tidak akan mudah kalah dengan serangan seperti itu! Saatnya aku yg menyerang!" teriak Lekka

"Raiton: Dendou Underi!!! [Lightning Release: Electric Wave]"

Lekka melapisi tubuhnya dengan chakra listrik.

---

OOT: Dendou Uderi hanya bertahan 3 Post

[offtopic]Scene Weda dan Toru di Rouran[/offtopic]
Weda dan toru masih duduk ditengah hamparan pasir Rouran, " toru mana airku?" ucap weda.

"oh iya sensei," toru nampak mengambil botol dari tasnya dan memerikannya pada Weda
Weda pun meminum air, dengan cepat ya mungkin karena kehausan. " hey.. toru apa menurutmu bangunan ini sudah tidak berpenghuni? " ucapnya melihat bangunan-banguna tinggi Rouran itu.

"aku rasa ini semacam reruntuha, dan dulunya memang ini sebuah negara" sambung toru.
"hah. sayang ya, padahal nampak indah" ucap weda. Sambil menikmati duduk santainya, weda berpikir tentnag Dz yang menjalankan misinya.

"Apakah Dz baik-baik saja ya? bathinnya
"baiklah.. beberapa jam lagi kita berangkat .." ucap weda