Beelzebub
Chapter 1
"Pada zaman dahulu dahulu
dahulu kala, di suatu tempat,
tersebutlah seorang cowok
ganteng, Keren, Populer,
Dihormati, Sangat dihormati,
anak muda, Seperti Malaikat"
Seorang Pemuda bernama
Oga Tatsumi bercerita
tentang dirinya pada salah
seorang temannya yang
bernama Furuichi.
Beelzebub Chapter 1 -
Seorang yang Bagai
Malaikat
Teks Version by
www.Beelzeta.com"Sebentar, sebentar!"
Furuichi memotong cerita
tadi.
"Apanya yang seperti
malaikat dan populer?? dari
tingkahmu saja sudah
kelihatan kalau kau itu lebih
mirip seorang preman!"
Ucapnya.
"!!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! Kau !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! Furuichi!
Ibumu gembrot" Ucap ketus
Oga Tatsumi.
"Jangan hina ibuku!"
"Hm, kamu berpikir begitu?
memangnya aku sekejam itu
ya?" Oga bertanya.
"Iya ..." Jawab Furuichi
simple.
"Oh Ya!!!!!!!!???? Itu berarti
kau mau mendengar
lanjutan ceritaku kak!!!???"
Oga berteriak sambil
mencengkram erat leher
Furuichi.
"Tidak! Tidak! Aku
menyerah!!" Ucap Furuichi
pasrah sementara Oga
melanjutkan ceritanya.
"Orang-orang yang mencoba
untuk menyerang si
malaikat baik hati bersujud
meminta ampun, Pemuda
baik hati itupun bergegas ke
Sungai dan mencuci salah
satu dari mereka.
Dari kejauhan, munculah
seorang pria berbadan besar
mengambang di atas sungai
dengan sebuah anak panah
menancap di dada
kanannya"
"Sudah! Hentikan!!!! Cerita
mustahil macam apa itu!?
Dapet darimana!?? Lalu,
siapa itu pria berbadan
besar??" Potong Furuichi.
"Dia hanyut dan
mengambang. ya,
begitulah ..." Jawab Oga
santai sambil meneguk
secangkir teh hangat.
"Gak mungkin mengambang
kan!!!!???" Protes Furuichi.
"Tidak ... itu benar, aku
sendiri juga terkejut"
"Hmm, biarkan aku berpikir
sebentar" Furuichi mencoba
mencari penjelasan ilmiah
dari cerita temannya itu.
"Pria ... Sungai ...
Tunawisma ... ya, pasti ada
tunawisma tidur di bawah
jembatan, terkena panah
dan lalu terhanyut oleh
aliran sungai ... Yah, pasti
begitu" Pikir Furuichi.
Setelah itu, Ogapun kembali
menceritakan cerita tak
masuk akalnya.
"Lalu, anak muda yang baik
hati itu langsung menolong
si pria yang tidak ia kenal
itu ...
Kemudian ...
Tubuhnya terbelah dua dan
munculah seorang bayi laki-
laki" Cerita Oga semakin
ngawur.
"Tidak mungkin
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Teriak Furuichi.
"Anak muda itu kemudian
berkata ...
Wah, bayi yang manis ...."
"Hentikan! Hentikan!!!! Itu
mustahil!!! Jangan buat
bingung pembaca dong!!!!"
Teriak Furuichi dan
kemudian bergegas pergi.
"Haah, salahku sendiri mau
mendengar ceritamu dengan
serius ... menghabiskan
waktu saja"
"Oi, ceritanya belum
selesai ..."
"Aku nggak peduli!!! Aku
mau pergi kencan dulu,
cepat minum tehmu!"
Bentak Furuichi.
"Diam dulu, ini bagian
terpentingnya ..."
"Aku nggak ada waktu!
kalau mau lanjut, bawa dulu
bayinya ke sini! Buktikan!!"
Tantang Furuichi.
"Boleh ya?"
"Tentu saja!"
"Taaaaaaaaaa ............................"
Sebuah Bayipun muncul.
"Seharusnya aku perlihatkan
sejak tadi" Ucap Oga.
"..." Furuichi tak mampu
berkata apa-apa.
"Taaaaaa ............."
"Sesuai janjimu,kita
lanjutkan ceritanya ...
Anak muda itu terkejut"
"Hentikan!!!!!!!! Kau
membuatku muak!!!!!"
Bentak Furuichi.
Sementara itu di atas
langit ...
"Begitu ya ...
Di sekitar sini?? Cari yang
benar ..." Seorang wanita
berdiri di atas seekor
burung, sepertinya ia
sedang mencari sesuatu.
Kembali ke cerita ...
"Anak muda yang baik hati
itu terkejut ..."
"Ya! Lalu apa yang
terjadi???"
"Anak muda yang baik hati
itu bingung antara harus
berkelahi, berlari, menangis,
atau membunuhnya"
"Hei! Membunuh itu
dilarang!!!"
"Tenang ... Ya, akhirnya aku
memilih untuk tenang ...
Aku harus bertindak
dewasa"
"Apa yang kau lakukan
setelahnya?" Tanya Furuichi.
"Pemuda baik hati itu
berkata pada si bayi ...
Hahaha!!!! Kamu akan
kujadikan boneka pel!!!!
Bayi itupun tertarik
padanya ..." Jelas Oga.
"Tertarik?" Tanya seseorang
yang tiba-tiba saja masuk
lewat jendela.
"Hmmm, Apa kau gak salah?"
Ucap orang yang ternyata
adalah wanita yang tadi di
atas Burung.
"Memangnya tuan muda
bisa tertarik sama orang
sepertimu?? mati saja kau
!!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!"
Sejenak semuanya terdiam.
"Uaaaaaaaaaaaaaaaa
!!!!!!!!!!!!!!" Furuichi
berteriak Histeris.
"Siapa? Apa?" Pikirnya.
"Heh! Kamu siapa??? Siapa
yang !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!?? Tiba-tiba
muncul orang !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! ya!!????
Ayo turun!! Lepaskan alas
kakimu!!!!" Bentak Oga.
"Kenapa dia yang marah? Ini
kan rumahku" Pikir Furuichi,
"Hmmmmp ..." Perlahan
wanita tadi menghampiri si
bayi.
"Nah, tuan muda ...
Ayo kita pergi, Hilda datang
menjemputmu ..." Ucap
Wanita bernama Hilda itu ke
si Bayi yang dipanggilnya
Tuan Muda.
"Thaaaaaaaaaaa, Gak........"
Tolak si Bayi dan malah
memilih si Oga.
"Fufufu, dia benci kamu ..."
Ucap Oga ke Hilda dengan
wajah yang menyeramkan.
"Anu tuan muda, ayo kita
pergi!" Hilda mencoba untuk
menarik si Bayi.
"Tuan Muda!!!!" Hilda
menarik kencang si bayi,
namun tangan bayi itu
mencengkram baju Oga
dengan erat.
"Haaha, kau kalah" Ucap Oga.
"Oi Oga, orang ini datang
untuk menjemputnya ...
lepaskan saja" Saran
Furuichi.
"Kalau gak mau lepas ...."
Hilda terus berusaha.
"Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaa!!!!!!!!!" Si Bayi
mengeluarkan sengatan
listrik yang membuat Hilda
tersetrum.
Oga dan Furuichi sangat
kaget melihatnya.
Beberapa saat kemudian,
Hildapun menjelaskan
semuanya secara baik-baik.
"Aku minta maaf, aku adalah
seorang pengasuh iblis,
namaku Hildegarda"
"Iblis??" Oga dan Furuichi
membayangkan hal yang
aneh-aneh.
"... Dan, Bayi itu adalah orang
yang akan menjadi raja
iblis ...
Namanya Kaiser De
Emperana Beelzebub
Keempat ...
Dengan kata lain, bayi ini
adalah raja Iblis"
" ... " Oga dan Furuichi
terdiam tak percaya.
"Heh, Cerita Oga kalah ..."
Pikir Furuichi.
"Uhm, anu ... Hilda ...
Kami mengerti ceritamu"
Ucap Furuichi berpura-pura,
sebenarnya ia hanya ingin
menghindar.
"Bagaimana kalau kita akhiri
saja masalah ini?" Sarannya.
"Tidak ...
Itu mustahill ...
Kenapa? Itu karena kamu
telah terpiilih, sebagai orang
tua Demon King" Jelas Hilda
menunjuk ke arah Oga.
"Oga, kuserahkan semuanya
padamu ya" Ucap Furuichi
sambil tersenyum.
"Woi!! Kamu gak kabur
kan!!??" Bentak Oga.
"Ya! atau, kamu yang
pulang ...
Aku kan emang gak ada
hubungannya dengan
semua ini" Ucap Furuichi.
"Aaah, Jangan bercanda!!!"
Bentak Oga ke Hilda.
"Apanya yang Orang tua
Demon King!!??? Hanya
karena anak ini suka padaku,
jangan libatkan aku! emang
Saya pikirin!! Aku nggak
bakal melakukannya!!!"
"Jadi maksudnya kau
menolak ya? Kalau begitu
aku senang ...
Mati saja kalian" Hilda
Menyiapkan sebuah Payung.
DUUUUUAAARRRRRRRRRRR
RRRRRRRRRRRRRRR!!!!
Sebagian rumah Furuichi
meledak, tapi untung saja ia
dan Oga berhasil kabur dan
kini mereka berlari.
"Kyaaaaaaaaaaaaa" Furuichi
menangisi rumahnya.
"Oga!!! Kau harus membayar
semua ini!! Harus!!!"
"Tenang saja Furuichi ..."
"Kamu itu yang seharusnya
tenang!!! Oh ya, kenapa bayi
itu kau bawa!!!!????? Ayo
lepaskan!!" Teriak Furuichi
sambil terus berlari, berlari
dari kejaran Hilda.
"Susah! Gak mau lepas!" Oga
menarik-narik si bayi.
"Menyerah Saja" Hilda telah
berada di depan mereka.
berdiri di atas iang listrik.
"Apa kalian pikir bisa lari dari
iblis?"
"Celana dalammu kelihatan"
Teriak Furuichi, diam sejenak
dan kembali berlari.
"Baiklah ... Ak-Baba!!!" Hilda
memanggil burung
kendaraannya.
"Gueeeeeeee" Si burung
datang entah dari mana,
menghadang Oga dan
Furuichi.
"I, Iblis suaranya Gugugu?"
JBUAAAAKKKKKKKK
Oga menendang tepat di
kepala si burung.
"Oaaaaaaaaa"' Si burung
rebah.
"Selalu saja, tanpa pikir
panjang"
Furuichi bengong meratapi
nasib si burung.
"Apa yang kau lakukan??
Ayo cepat pergi!!!" Ajak Oga
yang terus berlari.
"Saat kau melakukan hal
seperti itu, jujur saja aku
sangat mengharapkanmu"
"Diam! Siapa cepat ia
menang!" Oga dan Furuichi
terus berlari hingga pada
akhirnya mereka sampai di
sebuah tempat yang cukup
ramai.
"Hei, bukankah itu si kejam
Oga?"
"Benar ..."
"Serius? Anak Ishi itu??"
"Kenapa ia bisa ada di sini?"
"Kelihatannya dia panik?"
Ucap orang-orang di sana.
"Apa kau mau melarikan diri
terus?" Hilda masih
mengikuti, ia menodongkan
sebuah pedang tepat di pipi
Oga.
"Kamu ... Dari awal kau
sudah merencanakannya
bukan?" Tanya Oga.
" ... Iblis selalu menepati
janjinya, jadi aku senang
karena kau menolaknya"
Hilda mengiris sedikit pipi
Oga dengan pedangnya
hingga setetes darah
menetes ke pipi si Bayi.
"Oi, lihat si anak setan itu!"
"Dia terpojok?"
"Benaran?"
"Wah, kesempatan nih!
wha.." Ucap orang-orang
tadi lagi.
"Hikssss" Si bayi menangis
"Tuan muda??"
"Haha, kita beruntung!!"
"Ikuti cewek itu!"
"Dengan begini, kita akan
melegenda!!" Orang-orang
tadi berlari mendekati Oga.
"Hiks ..." Si bayi kembali
menangis. perlahan aliran
listrik keluar dari tubuhnya.
"Heh?"
"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaa
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Si
bayi kembali mengeluarkan
sengatan listrik yang
membuat orang-orang
terpental.
"Waaaaaaaaaaaa" Si bayi
terus menangis. radius
sengatan listriknyapun terus
meningkat.
"Apa?? Tangisan yang
menyeramkan!!" Pikir
Furuichi.
"Tu ... Tuan muda??"
"Jangan membuat masalah
dengan dada!"
"Dada??" Furoichi tak
mengerti.
"Uaa!!!!!!!!!!!!!!" Hilda
kembali terpental oleh
sengatan listrik si bayi.
"Ini .. Level kekuatannya
terlalu berbeda" Pikir
Furoichi.
"Oh ya, bagaimana keadaan
Oga?? Kemungkinan
terburuk dia pasti mati!!???"
Pikirnya lagi.
"Oi, itu apa ya?"
"Apa? Mana?"
"Listrik??" Ucap orang-orang
yang baru saja lewat.
"Oi kamu! Lakukan sesuatu
dong!! kalau begini terus,
akibatnya akan buruk!"
Bentak Furoichi ke Hilda.
"Itu mustahil ... Setiap kali dia
menangis, tidak ada yang
bisa menghentikannya ...
"A, apa?? Jadi ... Apa yang
harus kita lakukan??
"Tidak ... Tidak ada ...
Tingkat tangisan ini, hanya
dewan iblis yang bisa
menghentikannya ..." Jelas
Hilda dengan raut Pesimis.
Tep ...
Tiba-tiba sebuah tangan
merangkul kepala si bayi.
"Anak laki-laki nggak boleh
cengeng ..." Ucap pemuda
yang tidak lain adalah Oga.
"Kamu akan baik-baik saja ..."
Lanjut Oga membuat si bayi
tenang dan kemudian
menjauh.
"Aku keren ..." Pikir Oga.
"Di, Dia ...
Berhenti? Berhenti di tingkat
yang tak mungkin
kutangani?" Hilda terlihat
kaget.
"Tidak, aku tak perlu
terkejut ...
Sejak awal orang yang
menjadi orang tua iblis
mempunyai kemampuan
untuk mengeluarkan dan
mengatasi kekuatan iblis ...
Artinya seberapapun
kekuatan yang keluar, tidak
diragukan lagi ...
Laki-laki ini memang cocok
sebagai orang tuanya!!"
Lanjutnya dalam hati.
"Aaaaa!!!" Si bayi berteriak
memanggil Oga.
"Hei, jangan mengikuti aku!!"
"Oi!!!! Lihat!!!"
"Itu!!!!"
"Kyaaaaaaaaaa!!!!!" Orang-
orang menunjuk ke atas si
bayi.
Sebuah menara yang berada
di dekat si bayi hendak
roboh dan mengenainya.
"Tuan Muda!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Set ........
Oga menyelamatkan si bayi.
Si bayi kemudian kembali
mengeluarkan kekuatannya
hingga membuat menara
tadi menghilang.
"Tiang listriknya ...
Lenyap??" Pikir Hilda tak
percaya.
"Apa? Apa maksud semua
ini? Laki-laki ini ...
Siapa ia sebenarnya???"
Pagi hari yang cerah, Oga
telah berada di dalam
kamarnya, terbangun dari
sebuah tidur panjang.
"Aku ... Aku ingat sesuatu ...
Apa ini akhir dari sebuah
mimpi?? Padahal sedikit lagi
aku bisa menjadi orang tua
Demon king ..."
"Akhirnya kamu bangun
juga"
"Waaaaaaaaa!!!!!!"
Hilda dan si bayi berada di
sebelahnya. ternyata ini
bukanlah sebuah mimpi.
"Kamu pingsan dan tertidur
selama tiga hari! Aku sudah
capek menunggu!!"
"Guahhhhhhh!!!! Kamu!
Kenapa kamu di
sini!!!?????????" Teriak Oga
amat kaget.
"Kenapa terkejut begitu?
Mulai hari ini kamu adalah
orang tua Demon King ...
Ayo kita besarkan dia sama-
sama" Jelas Hilda mengakhiri
Chapter Pertama.
Bersambung ke Beelzebub
Chapter 2