Namikaze Jar'z wrote:

"Hei, hei, hei, Anda ga ngerti ya?"

"A-ara?", raut wajahnya yang tadi sudah sangat dingin dan tajam, seketika menjadi sweatdrop. Bayangkan saja, ia sudah keren-keren mempersiapkan kuda-kuda dengan pedangnya, ternyata ia hanya salah pengertian. Pffttt...

Ehem, oke, tak baik bagi keangsungan imej-nya jika ia terlalu lama ber-sweatdrop ria. Segera sarungkan kembali Excalibur dan lipat kedua belah tangan di depan dada, bersikap santai seolah tak terjadi apapun.

"Ehem, maaf"

Sementara si breng.sek dan istrinya itu menuruti perintah pria berambut kuning ini untuk pergi, ia kembali ditawarkan oleh pria berambut kuning ini untuk memegang pundaknya dan akan membawa Shun ke Konoha dengan cepat melalui teknik Hiraishin--sepertinya itu teknik teleport atau jikuukan ninjutsu seperti God Step miliknya.

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?", tanyanya untuk meyakinkan dirinya sekali lagi.

"Oke, maaf, atas keraguanku tadi. Baikah, aku percaya padamu", terdengar seperti tidak berpendirian, tapi apa mau dikata, Shun bukanlah tipe orang yang bisa menaruh kecurigaan berlebih terhadap seseorang.

Jadi, ia melangkah perlahan mendekati pria berambut kuning itu dan dengan tanpa keraguan memegang pundak darinya.

---

OOT:
Yang dibelakang, me gak lihat ya. Karena aku gak nengok ke belakang dan bukan tipe sensor. Lagian jaraknya cukup jauh

[div=chat][/div]
Melihat Andri yg malah pergi, Jar hanya tersenyum geli.
"Hehe... Bagus, akhirnya dia pergi. Setidaknya, aku sedikit tahu tentangnya. Walaupun memang aku kecewa dia tidak ikut ke rumahku. Ya, mau gimana lagi, toh saat ini orang-orang blum tentu bisa menerimanya", ucap hatinya.
Jar kemudian berbalik badan dan kembali melihat Andri dan Mitsu. Sekilas Jar melirik Shun dan kemudian memperhatikan dua org suami istri itu hingga berhenti di dekat dua org genin.
Kening Jar trlihat ditekuk dan memperhatikan mereka. Sepertinya, Jar benar-benar merekam kedua anak itu dalam memori otaknya. Sehingga,

Uchiha Shun wrote:

"A-ara?", raut wajahnya yang tadi sudah sangat dingin dan tajam, seketika menjadi sweatdrop. Bayangkan saja, ia sudah keren-keren mempersiapkan kuda-kuda dengan pedangnya, ternyata ia hanya salah pengertian. Pffttt...

Ehem, oke, tak baik bagi keangsungan imej-nya jika ia terlalu lama ber-sweatdrop ria. Segera sarungkan kembali Excalibur dan lipat kedua belah tangan di depan dada, bersikap santai seolah tak terjadi apapun.

"Ehem, maaf"


.

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?", tanyanya untuk meyakinkan dirinya sekali lagi.

apa yg dilakukan dan dikatakan Shun tidak ia hiraukan.
Lalu, Jar kembali menatap Shun yang melangkah mendekatinya.

Uchiha Shun wrote:

Jadi, ia melangkah perlahan mendekati pria berambut kuning itu dan dengan tanpa keraguan memegang pundak darinya.

'zaaappp'
Seketika, Jar berada di rumahnya, tepatnya di kamarnya. Tentunya, ia dan Shun takkan terkena efek Kekkai. Krn khusus untuk jutsu Hiraishin milik Jar sudah sangat dikenali Kekkai Konoha.
"Ngomong-ngomong, Anda ini siapa ya? Aku yakin, Anda bukan org biasa?", tanya Jar sesaat stlah mereka tiba.

---

OOT:
Cakra Andri: 42 post.
Cakra Alluka: 45-9= 36 post.

Melihat semua orang telah pergi dia malah seperti orang gila. Dengan cepat dia membuat dua bunshin satu bunshin biasa yg satu bunsin+henge. Bunshin biasa pergi menemui Kazuhiko+Rey+Nita sementara bunsin+henge yg menyerupai seorang kakek tua disuruhnya mengikuti Andri,Mitsu,Michinaga dan Owl.
" aku harus tau apa yg terjadi ", gumam Rizki yg asli sambil duduk dan bersandar dipohon tadi.

---

Perlahan lahan bunshin itu mengikuti keempat orang itu secara perlahan sehingga sangat sulit diketahui jika tidak menggunakan teknik sensor. Sementara bunshin satunya sudah hampir mendekati Kazuhiko, Rey dan Nita

---

Nita pun sampai ditempat Kazuhiko dan Rey.
" maafkan aku mengkhawatirkan ", ucapnya tiba-tiba.
" ada hal penting tadi Owl pergi dengan seseorang yg bertarung dengan Rizki sebelumnya ", ucapnya memberitaukan pada Kazuhiko dan Rey.

---

OOT :
cakra Rizki : 22 post
bunshin+henge ability : 4 post
bunshin 2 ability : 5 post

andri wrote:

Ia kembali berjalan menjauhi GSG, hingga sampailah mereka disuatu tempat yang cukup sepi, di hutan HI.
"Latihannya ditunda..." menatap Michinaga.
"...Aku ingin bocah ini menunjukkan bahwa dia pantas untuk kuajarkan." Lalu menatap Owl. Sesaat kemudian, ia duduk bersila di hadapan dua bocah ini, dengan menutup kedua bola mata, sedikit menundukkan kepalanya dan dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Sementara itu Mitsu berada tepat dibelakang Andri.
...

" Bahhhh.... aku tak mau melawanmu untuk kedua kalinya, tapi ya mau bagaimana lagi ?, ini semua untuk menguji owl.".
Ucap Michinaga sembari mengangkat kedua tangannya setinggi pinggang.

" Ehhh ??. masih musim betapa seperti itu ?. ".
Michinaga mulai tak mengerti apa yang akan dilakukan Andri dengan posisi duduk bersila seperti itu.

andri wrote:

Kembali ke Hutan HI. Terlihat Andri yang sekarang lebih bugar daripada sebelumnya. Apalagi kalau bukan ia telah mendapat pasokan cakra yang cukup untuk 'menghajar' dua bocah ingusan ini.
"Hmm...."

" Hmmppp..., tubuhnya terlihat lebih sehat dan bugar.".
Ia mulai mengamati gerak-gerik Orang aneh dihadapannya ini dengan cermat dan konsentrasi tinggi.

" 'mizu bunshin no jutsu'.".
tiba-tiba Muncul 2 bunshin michinaga yang tercipta dari air lengket di sebelah kiri dan kanannya. Bunshin ini juga akan menjebak benda/orang yang memukulnya..

" Owl, ini adalah latihan untuk mengujimu. aku hanya melindungi dengan bunshin ini...".
Ucap Michinaga dengan posisi siaga dan diikuti ke 2 bunshinnya yang bergerak ke depan michinaga dan owl. (1 bunshin di depan owl, 1 bunshin lagi di depan michinaga)

Uchiha V. Alluka wrote:

"Apa maksudnya, bocah? Aku hanya akan melatih Michinaga."
Lalu pandangannya kembali menghadap depan.
"Tapi, jika kau memang berminat menjadi muridku, tunjukkan padaku bahwa kau pantas mendapatkannya."

"hehh, rupanya kau ingin mengujiku dulu yah, tak apalah, itung-itung sebagai pemanasan, yah walaupun aku belum cukup memiliki kemampuan, aku akan mencobanya, lalu, ujian seperti apa yang kau inginkan ?, apakah bertarung denganmu, dengan mata tertutup seperti itu, hehh, jangan bercanda ?". balas Owl merasa direndahkan.

MY wrote:

"Owl, ini adalah latihan untuk mengujimu. aku hanya melindungi dengan bunshin ini...".
Ucap Michinaga dengan posisi siaga dan diikuti ke 2 bunshinnya yang bergerak ke depan michinaga dan owl. (1 bunshin di depan owl, 1 bunshin lagi di depan michinaga)

"tak perlu repot-repot begitu, aku bisa menjaga diriku sendiri kok". balas Owl seenaknya.

sejenak Owl memandangi daerah sekelilingnya.

"jika memang benar aku harus melawan orang ini, tentu serangan langsung tak akan berpengaruh kepadanya walau dalam keadaan mata tertutup, aku harus mengandalkan serangan kejutan untuk menggoyahkannya". pikir Owl dalam hati sambil bersiap dengan sebuah rencana.

Sesampainya Nita di tempatnya dan Rey lalu gadis tersebut mengatakan kalau Owl sedang pergi dengan orang yang bertarung dengan rizki tadi. 'Ada apalagi anak itu, mengapa masalah terus berdatangan ya? Ya tapi inilah dunia shinobi, masalah tidak akan pernah berhenti.', gumam Kazuhiko.

"Oh Ya Nita, terimakasih atas penjelasannya. Sekarang kita ke gedung untuk ujian chunin dahulu. Agar kita bisa mencari penginapan untuk beristirahat.", kata Kazuhiko kepada Nita.

"Rey.. Ayo segera berangkat.", kata kazuhiko mengajak Rey.

Hidetada scene....

"Sepertinya aku sudah sampai di sebuah kota?" metelakkan tangannya di atas alis-mencoba memandang jarak-jauh,matanya sedikit menyipit.
Tubuhnya sudah sangat lelah menempuh perjalanan ini, berjalan di atas laut- menunpang pada kapal barang yang lewat-turun di pelabuhan akagahara-menyusuri hutam lebat negara Hi-hingga kini menemukan sebuah kota tak jauh dari pandangannya.

Mencoba bersandar di sebuah pohon-meraih sebuah gulungan di dalam kimono-ninja yang dia kenakan, menggelar gulungan itu dengan kedua tangannya. "Jadi dimana aku sekarang?"-mengernyitkan,bola matanya bergulir menatap gulungan yang sejatinya sebuah peta itu.

"Jadi dihadapanku adalah kota bernama 'abandone', sebuah nama yang aneh" menggulung kembali gulungannya-sambil mengangguk "yosh-berarti jalanku sudah tepat, sedikit lebih lama lagi aku akan tiba ke konoha"-menegakkan tubuhnya dan kembali berjalan.

beberapa menit setelah itu..........

---

..........

..............suara langkah kaki bercampur dengan suara tongkat beradu dengan jalan batu yang rapih, Tongkat ala china 'ransu' yang selalu dibawa hidetada kemana-mana sebagai penjagaan.


Mata hide yang semlua terlihat bosan kini mulai sedikit cerah-agaknya dia terkagum-kagum dengan arsitektur kota yang dia masuki ini. "Kota ini aneh, atap gedungnya seperti cangkang keong dan berkoral-koral" sedikit tertawa lirih- "Aku belum pernah melihat kota seperti ini, bahkan di ibukota negara Mizu ataupun kirigakure".

langkahnya terhenti di hadapan sebuah kedai dango, sepertinya anak ini menyempatkan untuk mampir-entah sedang wisata kuliner atau sekedar istirahat....

"yosh........ ayo kita brangkat " ucap Rey.

"aku sudah berasa aneh di hutan Ini" lanjut Rey.

"apa yg dilakukan owl itu"fikir Rey
"kekuataya mungkin masih dibawahku (heheheh), jika dia bertarung pasti akan mati"fikir Rey.

"tapi aku tak perduli denganya, aku harus banyak berlatih dan Menjadi seorang chunin saat kembali ke Iwa" ucap Rey dengan Penuh semangat"


"ayo kita jalan Guru, Nita"ajak Rey

Alluka brada wrote:

"Enton..." Tubuhnya kini dilapisi oleh api hitam.

Sedetik kemudian, muncul sebuah
pusaran dari telapak tangan Alluka yang langsung menghisapnya dalam hitungan detik.

Hyuuungggg.......

Pusaran itu kembali muncul di replika wajah Hokahe pertama, dan muncullah Alluka dari sana. Ia takkan peduli pada api atau serangga sialan yang akan menghampirinya, karena ia dilapisi Enton.

Target locked.

'Zap'

Beberapa segel tangan ia buat.
"Katon: Goukakyou no Jutsu!" Sebuah bola api yang cukup besar mengarah ke pusat Konoha. Belum cukup, ia kembali lenyap dengan Body flame technique dan kembali muncul di atap ruang kerja Hokage.
Dan kembali membuat beberapa segel.
"Gouka Mekkyaku," satu semburan api yang lebih luas jangkauannya, ia arahkan ke tower yang berada di dekat gerbang Konoha. Tentunya disekitar tower tersebut akan terkena dampak jutsu api ini juga.

Ternyata 'terminator' yang satu ini belumlah puas. Ia melompati bangunan demi bangunan dan berhenti di dekat salah satu tower. Lalu merapal Jutsu.
"Katon: Karyuu Endan."
Dan ia tembakkan ke tower tersebut.

"Hosh... Hosh..." Cukup melelahkan juga.

Jar yg baru saja duduk di tempat tidur, tiba-tiba mendengar suara keributan. Ia pun bereaksi dg berdiri dan melihat ke jendela kamarnya. Kebetulan, rumahnya jauh dari pusat konoha.
"Wow, ada pesta kembang api, ya?", ucapnya.
[div=chat][/div]
Kebetulan, Daichi sedang berada di salah satu gedung Hokage langsung mendengar keributan.
"Dai-san, ada orang sedang mengamuk di luar", lapor penjaga Kekkai.
"Apa?", tanggap Dai yg masih beres-beres. "Cepat hubungi Hokage!".
Daichi pun bergegas pergi ke luar.
[div=chat][/div]
Dari balik jendela lab, ia melihat seseorang mengamuk. Api dimana-mana, teriakan histeris terdengar begitu keras.
"Aku harus membantu evakuasi warga", gumamnya.
"Ayaka-chan, jaga rumah sakit ini. Siapkan obat-obatan dan berikan pil chakra pada semua anggota Himitsu Soshiki. Mereka ada di ruangan dekat Oka. Sakura-chan, kau bawa Oka ke tempat yg aman", titah Misaki.
Misaki pun bergegas menuju ke luar.

[div=chat][/div]
'bralll...'
pintu kamar pemulihan dibuka dg sangat kuat. Nampak 10 org anbu khusus sdang dipulihkan tenaganya setelah sebelumnya berhasil membuat Hidate terdesak.
"Seseorang mengobrak-abrik desa. Kami butuh bantuan!", ucap seseorang dr balik pintu.
"santai aja bray", celetuk Kinnosuke.
Ya, memang, chakra mereka sedang dipulihkan.
[div=chat][/div]
Jarz yg mengira ada pesta kembang api, tiba-tiba mendengar seseorang berbicara dalam hatinya.
"Hokage-sama?".
"eh, kau ga ngajak-ngajak aku ya!".
"ha?".
"Aku liat ada pesta kembang api dari kamarku".
"somplak! Itu serangan musuh toloool".
"ha? Serangan?".
"iya, koplak! Cepat bertindak!".
"haduh!! Kapan aku bisa seneng-sneng?".
"eh, erokage! Cepetan!!!".
"ha? Kau?".
"Iya, gue Misaki".
"kau bisa telepati?".
"nggak"
"trus"
"eh, malah ngobrol. Ini aku, Oda".
"eh, oda. Apa kabar?"
"koplak! Cepetan!!!".
"tapi".
"cepat!!!".
"ok. Tapi..."
"APALAGIII..."
"pake hiraishin ato jalan kaki?".
"Siallaaan...".
"hahaha...".
"aku tak menyangka, hokage Jar seperti ini".
"Oda!! Kau malah ikut-ikutan ngobrol!!!".
"Eh, maaf Misaki-san".
"Oda! Misaki!".
"Evakuasi warga! Bawa mereka ke pulau Heibi! Pintunya ada di tempat rahasia itu".
"Ok, aku akan hubungi para pemilik jutsu telepati".
"Siap Ero-san".
Setelah berbicara dg Oda, Jar berbalik badan menghadap Shun. Sambil tersenyum manis pada tamunya, Jarz berkata, "Maaf tuan, sepertinya anda kurang beruntung. Tadinya, saya ingin mengajak Anda ke lokasi pemandian air panas di dekat sini. Kebetulan banyak mainan bagus di sana. Tapi, nampaknya kita harus menunda rencana itu. Sesuatu sedang terjadi di luar sana. Kebetulan, Hokage-sama sedang tdk ada di tempat. Keadaan pun menjadi kacau beliau spt ini".
"Hokage-sama, kami divisi komunikasi sudah siap menerima perintah", kata beberapa org chuunin dlm telepati.
Sadar ada yg menghubunginya, Jar berkonsetrasi.
"Ok, semua! Hubungkan aku dg semua warga",
"baik".
Beberapa saat kemudian,
"Hokage-sama, kami sudah siap. Silahkan"
"Warga Konoha tercinta, bersiaplah untuk mengungsi! Ingat! Bawa makanan secukupnya dan segera berangkat ke tempat rahasia. Kalian, tinggallah untuk sementara waktu di Pulau Heibi! Jangan lupa, do'akan Aku, Namikaze Jarz, agar dapat mengatasi semua ini".
"baik Hokage sama! Do'a kami menyertai Anda", kata semua warga serempak.
"Jar", ucap seseorang dlm hatinya.
"eh"
"Ini ibu, Nak!".
"Ibu?".
"Hati-hati, Nak! Jujur, ibu tak pernah menginginkanmu jadi Hokage. Ya, ibu tak mau kamu harus menghadapi masalah seperti ini".
"I-bu", Jar sangat tersentak mendengar suara Sang Ibu.
"Nak, berhati-hatilah! Jangan bertindak gegabah. Fikirkan setiap apa yg akan kamu lakukan. Ibu harap, kamu baik-baik saja. Ibu tak mau kehilangan harta ibu yg paling berharga. Andai saja Ibu seorang Shinobi, biarlah Ibu yg bertarung demi keselamatanmu. Cuma kamu, Nak. Cuma kamu yg membuat ibu kuat menghadapi semua cobaan yg ibu lalui. Cuma kamu yg memberi semangat agar ibu tetap tegar mengarungi kehidupan sepeninggal Ayahmu. Cuma kamu yg menemani Ibu", terdengar suara tangis Natsuki Senju, Ibunda Jar.
Jar mulai berlinang air mata. Seolah lupa dg kelaki-lakiannya, ia mulai menangis di hadapan Shun sambil memanggil, "Ibu,,,".
"Jaga dirimu! Bertarunglah demi Ibu, Konoha, dan semua orang yg menyayangimu. Ibu harap, saat pulang nanti, kamu baik-baik saja. Ibu juga berharap, tahun ini kamu segera memberi hadiah untuk Ibu".
"Ya, Bu. Aku mengerti. Aku akan menjemput ibu setelah selesai membereskan semua masalah ini. Aku janji Bu, setelah ini, Aku ga bakalan gonta-ganti cewek lagi. Aku akan segera menentukan pilihan. Aku janji, tahun ini akan segera memberikan hadiah itu".
Setelah menangis, kini jar tersenyum dan semakin bersemangat.
"Tuan, mohon maaf. Saya mau keluar dulu. Kebetulan hokage-sama sdang tdk di tempat", ucap Jar sambil berjalan menuju lemari baju.
"Oh ya, saya lupa. Kalo boleh tau, siapa Anda ini?", tanya Jar sambil mengganti bajunya dg pakaian Anbu lengkap dg topeng kucingnya.

---

Tampak, evakuasi sedang berjalan. Tentunya mereka bergerak rahasia seakan tdk tau apa yg terjadi. Seluruh Chuunin ditugaskan mengawasi Evakuasi.
Sementara itu, Daichi, Misaki, dan Himitsu Soshiki menuju medan perang. Sedangkan Jar masih berada di kamarnya bersama Shun.

---

---

OOT: evakuasi selesai 3 post semua orang (siapapun)

Owl wrote:

hehh, rupanya kau ingin mengujiku dulu yah, tak apalah, itung-itung sebagai pemanasan, yah walaupun aku belum cukup memiliki kemampuan, aku akan mencobanya, lalu, ujian seperti apa yang kau inginkan ?, apakah bertarung denganmu, dengan mata tertutup seperti itu, hehh, jangan bercanda ?". balas Owl merasa direndahkan.

Ia membuka kedua matanya. Lalu menengadahkan kepalanya ke Owl.
"Dasar bocah bo-doh," ia tersenyum sinis.
Ia masih menatapi Owl.
"Hm, kau berhasil meyakinkanku. Mulai sekarang, kalian berdua harus memanggilku dengan sebutan yang pantas." Ia berdiri, lalu menepuk-nepukkan bokongnya, membersihkan debu yang mungkin melekat di jubahnya, selesai. Ia lalu berkonsentrasi. Dan, seketika pupil hitamnya itu berotasi menjadi Eternal Mangekyou Sharingan.
"Tatap mataku, maka pelatihan akan segera dimulai."

---

Quote :

tak lupa beberapa tembakan bom berduri ditembakan kearah alluka dan terpendar menjadi area yang lumayan luas.

Bom berduri itu melewati Alluka, seakan-akan ia ruh yang tak terlihat saja. Yap, ia menyembunyikan tubuhnya di dimensi miliknya.
"Enton: Endan." Alluka menembakkan Enton ke semua replika wajah Hokage.
Belum cukup...
"Kuchiyose!
Boft...
Muncul Kurama, yang langsung terselimuti api hitam milik Alluka.
"Serang," perintahnya.
"Katon! Katon! Katon!" Kurama menembakkan bola-bola api kecil ke segala arah ke bawah. Saat ini mereka berada di ketinggian 3000 kaki.
"Lagi," perintah Alluka kembali.
"Katon: Karyuudan no Jutsu!" Dari mulut Kurama muncullah naga yang terbuat dari api, yang langsung membelah diri menjadi tiga bagian dan langsung menghantam rumah sakit Konoha dari tiga penjuru.
"Cukup, ambil nafas."

---

Cakra Alluka: 29 post.
Cakra Kurama: 32 post.

andri wrote:

"Hm, kau berhasil meyakinkanku. Mulai sekarang, kalian berdua harus memanggilku dengan sebutan yang pantas." Ia berdiri, lalu menepuk-nepukkan bokongnya, membersihkan debu yang mungkin melekat di jubahnya, selesai.

" Heiiii...., kau sangat mudah mengangkat muridmu sendiri.".
Ucap Michinaga sambil memperlihatkan wajah Facepalm.

" Hmmmppp.... aku tak mau memanggilmu dengan sebutan 'sensei atau guru'. itu sudah terlalu mainstream...".
Ia mulai menggaruk-garukan bagian janggutnya seolah memikirkan suatu hal yang tak penting.

" Bagaimana kalau 'suhu' ??, 'master' mungkin ??. kalau kau ingin lebih modern, ya ku panggil 'tutor'... ahh sudahlah, itu bisa dipikirkan.".
michinaga mulai sedikit labil mengenai tuntutan ini.

andri wrote:

Ia lalu berkonsentrasi. Dan, seketika pupil hitamnya itu berotasi menjadi Eternal Mangekyou Sharingan.
"Tatap mataku, maka pelatihan akan segera dimulai."

" Ehhhh....".
Tanpa ragu-ragu lagi, Michinaga dan kedua Mizu bunshinnya langsung menatap mata shinobi yang sudah dianggap sebagai guru oleh dirinya sendiri.

Jadi, apa?

Zaaapppp

Oke, tak butuh waktu lama bagi pertanyaan tadi untuk terjawab. Hanya dalam sekedip mata, dengan sensasi sangat cepat yang aneh--sejujurnya, ini tak begitu berbeda dengan God Step, ia dan pria berambut kuning ini sudah tak lagi berada di sebuah tempat di sisi hutan belantara, melainkan sebuah kamar.

Kamar yang cukup bagus. Tak begitu berantakan, semuanya tertata dengan rapi. Yah, ini kamar yang sangat biasa. Tapi, Shun lumayan suka tempat ini.

Tanpa permisi pada sang pemilik kamar, ia seenaknya mengambil sebuah kursi sebagai tempatnya duduk. Dengan psosisi duduk formal, dan cool tentunya--menyilangkan kedua kakinya dan melipat kedua belah tangannya di depan dada.

Namikaze Jar'z wrote:

"Ngomong-ngomong, Anda ini siapa ya? Aku yakin, Anda bukan org biasa?"

Menghela nafas panjang, senyuman tipis tergambar samar di wajahnya. Dan, baru saja akan menjawab pertanyaan itu,

DUAR!!!
DUAR!!!
DUAR!!!

Suara ledakan beruntun terdengar samar dari kejauhan. Ia yang tak posisinya tak begitu dekat dengan jendela, tak tahu apa yang terjadi. Tapi dari penuturan pria beraambut kuning di hadapannya ini, itu adalah kembang api. Yah, anggap saja itu wajar, mungkin untuk menyambut para peserta ujian chuunin.

Tapi,

Namikaze Jar'z wrote:

"Maaf tuan, sepertinya anda kurang beruntung. Tadinya, saya ingin mengajak Anda ke lokasi pemandian air panas di dekat sini. Kebetulan banyak mainan bagus di sana. Tapi, nampaknya kita harus menunda rencana itu. Sesuatu sedang terjadi di luar sana. Kebetulan, Hokage-sama sedang tdk ada di tempat. Keadaan pun menjadi kacau beliau spt ini".

,
pria itu berkata seperti ini secara tiba-tiba.

"Sesuatu?", ia mencoba menanyakan itu pada pria di hadapannya ini. Tapi, suaranya begitu lemah, mungkin tak dapat terdengar oleh pria berambut kuning ini, hingga hanya seperti pertanyaan bagi dirinya sendiri.

Selama beberapa saat, ia hanya bisa diam mencoba mengamati suasana, apa yang terjadi di luar, da gerak-gerik dar pria berambut kuning ini. Tak ada hasil apapun yang ia dapatkan dari pengamatan sempitnya.

Hingga, waktulah yang akhirnya menjawab.

Pria berambut kuning ini segera berganti pakaian menjadi seragam ANBU, yah, tentu ia tahu itu, ia ini Kazekage, bukan Shinobi kacangan yang tak tahu apapun. Jadi, jika seorang ANBU terlibat, mungkin desa sedang diinvasi atau sejenisnya.

Ia tak bisa tinggal diam, sementara lingkungan di sekitarnya sedang ada suatu kekacauan.

Namikaze Jar'z wrote:

"Oh ya, saya lupa. Kalo boleh tau, siapa Anda ini?"

"Aku, Shun, Uchiha Shun. Tapi, mungkin, para petinggi lebih mengetahui aku sebagai seorang, Kazekage", jawabnya santai seraya ia bangkit berdiri.

"Dan aku, akan ikut membantumu mengatasi ini"[/quote]

"Ya, kita harus cepat-cepat. dan juga harus menghindari pertempuran. Karena dari keadaan team kita saai ini tidak meungkinkan untuk menghadapi pertarungan besar. Aku tak ingin melibatkan kalian berdua dalam pertarungan yang terjadi di saat seperti ini.", balas Kazuhiko.

"Kalian berdua tetaplah bersamaku dan tetap dalam keadaan waspada, karena bahaya siap menghadang kita.", lanjutnya kembali kepada Rey dan Nita.

Tiba-tiba dibelakangnya muncul sedikit cahaya , Rizki lalu dengan cepat berbalik.

" wah kembang api nampaknya dikonoha juga merayakan lebaran ", ucapnya kegirangan. Namun cukup lama menyadari apa yg terjadi dia merasa sedikit keanehan terjadi.

" tunggu dulu jika itu kembang api kenapa tak meledak dengan indah lagipula lebaran udah kelewatan ", diapun melompat ke atas pohon tertinggi didekat sana. Dari kejauhan nampak seseorang yg terus melancarkan serangan ke arah konoha. Tubuhnya sedikit gemetaran melihat kuantitas api yg keluar begitu banyak.

" dia pasti bukan ninja biasa ".

" aku harus menghubungi mereka ", dia pun bersiap sedikit.

" hei bunshin kau mendengarku ",

" ya ada apa ? wah walau aku bunshin tapi pendengaranku masih tajam ", ucap bunshin dengan senyuman konyolnya walaupun tak ada yg melihat dan semoga tak ada yg melihat.

" k--konoha diserang beritau ke yg lain , aku akan menghubungi bunshinku yg satunya ".

" j-jadi begitu ya mungkinkah yg menyerang itu anggota akatsuki yg tadi .. ".

" nampaknya bukan bunshin yg lain sedang mengikuti mereka dihutan Hi ", sambil mengepalkan tangannya geram karena tak bisa melakukan apapun.

---

Dengan masih sangat berhati-hati dia masih melihat gerak-gerik dari mereka (andri,michinaga,owl dan mitsu).

" a-apa yg terjadi .. menatap matanya ? latihan ? apa hubungannya ", dari kejauhan dia juga melihat mata andri yg berotasi menjadi " Eternal Mangekyou Sharingan ".

---

[center]Nita scene's[/color]
Mendengar ajakan Rey dan Kazuhiko , Nita segera berjalan menuju ke GSG.Nampaknya Nita merasakan lagi cakra yg mendekati mereka dan dari kejauhan nampak Rizki yg mendekat.

" hah .. hah akhirnya aku sampai disini ", sambil menatap mereka bertiga. Nita pun memalingkan wajahnya dari pandangan Rizki dan membuat Rizki terheran. Melihat gelagap Nita yg berubah Rizki segera mendekati Rey dan Kazuhiko.

" hoi , kenapa dia begitu cuek apa terjadi sesuatu selama aku pergi ? ", bisik Rizki kepada Kazuhiko dan Rey.

" oh ada ada pesan dari tubuhku yg asli nampaknya konoha sedang diserang ", dengan nada bicaranya yg sedikit meningkat.

---

OOT :
cakra Rizki : 23 post
bunshin+henge ability : 3 post
bunshin 2 ability : 4 post

Rizki wrote:

" hoi , kenapa dia begitu cuek apa terjadi sesuatu selama aku pergi ? ", bisik Rizki kepada Kazuhiko dan Rey.

"Hmm, mungkin itu karena tragedi yang dia alami setelah kau pergi lama.", jawab Kazuhiko.

Rizki wrote:

" oh ada ada pesan dari tubuhku yg asli nampaknya konoha sedang diserang ", dengan nada bicaranya yg sedikit meningkat.

"Sampaikan juga kepada tubuh aslimu untuk berusaha menghindari pertarungan, karena desa kita tidak berurusan dengan para penyerang desa ini.", lanjut Kazuhiko.

baiklah ayo kita menuju ke penginapan, ucap Rey. yg terlah berjalan bersama gurunya dan Nita

"di perjalanan pun Rey bertemu Rizki."

"apa Konoha di serang, ini saatnya beraksi " ucap Rey dengan Semangaat membara.

"apa yg kita lakukan sekarang guru, konoha sedang diserang ini berbahayya untuk kita"

"he Nita, entahla aku juga gk tau apa yg terjadi denganya, sepertinya dia mau dimakan beruang tadi"

"Cihh.. Serangan di konoha semakin besar saja. Kemungkinan besar warga sudah dievakuasi dan tidak akan ada warga yang ada di sekitaran sini, jadi bagaimana kalau kita membuat kemah saja.?", tanya Kazuhiko pada Rey dan yang lainnya.

Rey wrote:

"apa Konoha di serang, ini saatnya beraksi " ucap Rey dengan Semangaat membara.

"apa yg kita lakukan sekarang guru, konoha sedang diserang ini berbahaya untuk kita"

"Jangan bertindak gegabah Rey, bukannya aku tidak mau bertempur. tapi keselamatanm kalian jauh lebih berharga daripada kebanggan untuk bertempur, kalain adalah masa depan Iwa. Jadi aku akan memilih untuk melindungui kalian daripada harus ikut bertempur kesana.", kata Kazuhiko dengan tegas.

"oh... baikla Guru..." ucap Rey

"baiklah klu begiitu sebaiknya kita berkemah di sini"

"Rey pun bersiap mengumpulkan kayu.... dan menggunakan Elemen katonya untuk menghidupkan Api"

"bost... api unggun telah jadi"

"ayo kita istirahat aku sudah cukup lelah karna latihan tadi" Ucap Rey

Hebihime's side

Rimbunan pohon di hutan dekat gerbang utama konoha seketika bergerak-gerak ditiup angin-bersamaan dengan itu juga embu tampak membumbung di udara -semakin banyak menjadi sebuah kabut tebal yang sangat mengurangi daya pandang.

Dari dalam suasanan putih ,menembus sesosok tubuh wanita dari dalam kabut itu- antingnya yang merupakan tiruan bentuk ular itu sempat mengkilat di terpa cahaya dalam kabut yang perlahan menipis.

Visu:

Melangkah beberapa meter dan berhenti tepat di sebuah gerbang kayu yang tergores kanji berbacakan 'shinobi'di kedua sisi gerbang dan simbol konoha di puncaknya.

"Konoha ya, sudah lama sekali..." sedikit berguman menatap gerbang itu dari bawah ke atas, mengapa dia berhenti disitu?sementara dia sudah didepan gerbang? karena Boa tidak cukup bo-doh untuk bertabrakan dengan kekkai yang umumnya melapisi desa.

Mungkin memang terlapisi kekkai, namun kekkai itu seperti kaca tembus pandang yang memperlihatkan apa yang berada di dalamnya- sebuah jilatan api dimana-mana, terlebih sesaat terdengar suara ledakan yang berulang-ulang.

"Sepertinya memang harus aku sendiri yang menghentikannya fufufufufufu" sedikit tertwa lirih sambil menutupi bibirnya dengan jemarinya- matanya laliu terpejam ,kedua dadanya membusung-boa menghirup udara lebih banyak untuk berteriak.

"KONOHA !!!, BUKA KEKKAI INI, BIARKAN AKU MASUK DAN MENGHENTIKAN APA YANG SUDAH DIMULAI OLEH DESA YANG BERADA DI BAWAH KEPEMIMPINANKU!!!!!!"- Mengirimkan suaranya dengan menggunakan fuuton- hingga menggema, berharap petinggi konoha mendengar suara tipis khas wanita miliknya tersebut.

Dengan sedikit bersila dipucuk pohon tiba-tiba dia mendengar suara dari bawah. Diapun segera melompat menghampiri mereka.

" nampaknya konoha sedang dalam keadaan gawat ", menatap ke arah konoha.

" a-apa beruang yah sudahlah kita bicarakan saja lain waktu ", diapun membelakangi mereka berdua dan menatap ke arah konoha.

" jika ingin menginap datangi saja panitia UC lalu minta kamar seperti shinobi lain ", nasihatnya kepada mereka yg mengetahui sehabis pembicaraan para panitia itu.

" bisa kalian duluan aku mau memastikan sesuatu terlebih dahulu ", dengan cepat di melompat mendekati desa konoha.

Nita semakin cemberut karena Rizki tak bicara dengannya dan menanyakan keadaannya sama sekali.
" d-dia i-itu ", mengepalkan tangannya namun beberapa saat lagi sudah mereda.

Beberapa meter berlari Rizki mendengar teriakan seorang wanita lalu berhenti melompati dahan pohon. Dia pun mengalihkan penglihatannya ke arah sumber suara dan melihat seorang wanita disana.

" wah tak patut sama sekali seorang wanita berteriak ", diapun kembali sedikit mendekat ke konoha dan tak menghiraukan wanita itu.

"bodooh katanya ?, dan apanya yang meyakinkan ?, padahal aku belum melakukan apa-apa, tapi sudahlah, tak ada gunanya memikirkan hal itu sekarang, yang penting aku harus menjadi lebih kuat lagi sekarang". gumam Owl dalam hati.

sejenak Owl berfikir untuk memanggil panggilan yang pantas untuk orang yang menatapnya tersebut.

"michinaga, ?, suhu katamu ?, hahahahaha, jangan bercanda ?, apa dia terlihat sudah setua itu sampai-sampai dipanggil suhu ?". tawa Owl yang mendengar perkataan michinaga.

"panggilan yang biasa-biasa saja lah, aku akan memanggil anda sensei saja, aku rasa itu sudah cukup pantas". balas Owl.

.

tak lama kemudian Owl pun langsung menatap mata Andri yang telah menjadi mata EMS, "mata yang mengagumkan". ucapnya dalam hati.

Proses evakuasi sedang berjalan. Rumah-rumah mulai kosong, gedung sekolah, pasar, pemandian, hutan, tempat wisata, rertoran, dan tak terkecuali, rumah sakit. Ya, tindakan cepat sang Hokage bukanlah langsung menyerang, tetapi melakukan evakuasi terlebih dahulu. Keselamatan warga adalah segalanya. Ato mungkin, dia takut menghadapi Alluka? Bisa jadi!!! Bisa jadi!!! Bisa jadi!!!
Lalu, apa yg dilakukan Sang Erokage eh Hokage? Dasar tukang gosip, ia malah ngalor ngidul di kamarnya bersama pria aneh bergelar Buaya Buntung. Haha...
Tentunya, semua prajurit sudah siap menyambut anak labil mirip terminator alay mencari cinta.
Jauh dari pusat desa tempat terjadinya prahara, tercium bau asem dari ketek kedua laki-laki yg masih santai saat genting seperti ini. Lho? Mana ketek yg lain?
Ternyata, bau 7 rupa menghiasi pulau Heibi di perairan Hi no Kuni. 7 rupa? Apa aja tuh? Ya, ketek, keringat, mulut, kaos kaki, kentut, bau congek juga mungkin ada, dan tentunya bau udang rebon yg digiling. Hah? Udang rebon? Apaan tuh? Ah, jangan difikirin. Udah-udah, fokus ke medan tempur.

[quote="Shun"]"Aku, Shun, Uchiha Shun. Tapi,
mungkin, para petinggi lebih
mengetahui aku sebagai
seorang, Kazekage", jawabnya
santai seraya ia bangkit berdiri.
"Dan aku, akan ikut membantumu mengatasi ini"[/
quote]
Dukkk, detak jantung Jar seolah berhenti saat mendengar kata 'Kazekage'. Sungguh malu, ia mengajak seorang kage ke tempat para blakutak-blakutik. Untung saja, ia bukan cowok pengikut ideologi narsisme dan memperkenalkan diri sbg Hokage.
"Ka-kaze-kage?", ucapnya dg tangan yg mendadak kesemutan hingga topengnya terjatuh.
"ma-ma-maafkan Aku tuan. Jika aku lancang. Ternyata Anda seorang tamu kehormatan. Maafkan Aku tuan!", ucapnya sambil membungkukan badan.
Lalu, Jar mengambil sebuah 'kupluk' dan mengenakannya untuk menutupi rambutnya. Ketiga pedangnya sudah terpasang di punggung atletis Jar. Topeng imut kucing Garong sudah ia kenakan juga. Topeng alay berwarna silver dg sentuhan hitam dan kuning plus logo hiraishin di sebelah kiri dan gambar kelinci khas logo playboy dibagian telinga menambah unyu-unyu penampilan Jarz. Ya, ga jauhlah kalo dibandingin ama Christian Carasco pake topeng Sape'iderman lagi nongkrong sambil maen Ukulele.
"Tak usah repot-repot Kazekage-chan. Ini masalah kami. Anda tak usah repot-repot mengotori tangan Anda. Mohon tunggu saja di sini! Saya tinggal dulu sebentar", kata Jar sambil berjalan menuju jendel kamarnya.
Jar pun segera melompat ke luar kamar melalui jendela kamarnya. Ia pun tersenyum saat mengetahui keadaan sepi tak berpenghuni setelah semua warga selesai dievakuasi.
"Kerja bagus!", ucapnya sesaat setelah melompat dari jendela kamarnya.
[div=chat][/div]
"Doton, doryuheki no jutsu".
"Suiton, Suijinheki no jutsu".
Seketika, benteng tanah muncul mengelilingi RS dan benteng air menutupi RS di bagian atas.
Beberapa Jounin atau sebagian besar Jounin ikut ke Pulau Heibi. Kini Konoha sudah benar-benar sepi.
'tap, tap', seorang Jounin Akimichi dan Jounin berelemen Suiton berada tak jauh dari Alluka.
'tap, tap,', seorang Hyuga juga ada di sana bersama seorang Nara.
Tampak, Akimichi tsb membuka tutup botol air. Lalu meneguk tanpa meminumnya. Ia simpan di dalam mulutnya. Sementara itu ketiga Jounin lainnya melompat dan melakukan segel tangan.
"Baika no jutsu".
Seketika, raksasa Akimichi muncul dg seseorang di bahu kiri dan seseorang di telapak tangan kanan yg ia angkat ke atas. Lalu, sang Akimichi melakukan gerakan untuk melemparkan sesuatu.
Sambil bersiap melemparkan seseorang yg berputar dg Kaiten khas Hyuuga layaknya gasing. Di saat bersamaan, org yg berada di atas kepala akimichi itu berlari menuju punggung telapak tangan Akimichi itu sambil melakukan segel tikus.
Beberapa saat kemudian, Akimichi tsb menyemburkan air dr mulutnya ke arah Alluka dg sekuat tenaga bersamaan dg melempar hyuuga tsb ke arah Alluka. Sekilas, kaiten tampak spt Rasengan raksasa yg dilempar Akimichi tsb.
Rupanya, dalam air yg disemburkan itu, jounin 'suiton' sudah siap dg chakranya. Sehingga, saat air disemburkan, 'suiryuudan no jutsu' sudah siap. Akhirnya Naga air yg terbentuk dr air yg disiapkan Akimichi melesat dg bantuan dorongan semburan sang Akimichi. Tentunya, sang jounin 'suiton melompat setelah jutsu naga air aktif.
Naga air melesat ke arah Alluka dan monsternya disusul hyuuga yg berputar dg kaiten. Tak ketinggalan, bayangan Kage Kubishibari yg muncul dari telunjuk Akimichi mengikuti Hyuuga tsb. Sekilas, itu spt cemeti hitam dr telunjuk sang Akimichi.
Sementara itu, Jarz masih jauh dari lokasi pertarungan. Pun dg Dai, Misaki, dan Himitsu Soshiki.

Hidetada's side

Bunyi gemerincing terdengar saat hidetada menyibak kain di depan pintu dan keluar dari kedai dango tersebut.Sempat terdengar kalimat 'Terimakasih, semoga datang kembali' dari dalam kedai itu namun tidak terlalu diperdulikan oleh hide.

"Aaaah, nikmatnya" mengguman sedikit sambil membersihkan sedikit sisa dango di sisi mulutnya. "Sekarang aku harus menuju ke orang penting negara ini tapi..... aku sudah lelah berjalan tapi.... misi ini tak bisa ditunda lagi" ucapnya sembari membungkuk mengamati orang-orang yang berlalu-lalang di depan jalan.

........

.................

"Ramai sekali kota ini" matanya melirik kesana-kemari, sesaat tampak terbelalak karena mendapatkan ide, "Jika kukacaukan kota ini pasti akan datang seseorang, dengan begitu aku tidak harus menghampiri konoha, tapi konoha yang menghampiriku, yap begitu saja".Seketika itu juga dia berdiri dan tampak mendongak untuk mencari sesuatu di atas.

Mendapati apa yang dia inginkan. "itu dia, sebuah atap dari bangunan paling tinggi yang berwarna merah" berlari menuju gendung itu dan seketika melanjutkannya dengan berlari vertikal ke atas atap melewati dinding dengan chakra.

........................................................beberapa menit kemudian.

"Yare~ disini cukup tinggi untuk melihat separuh kota, jangkauanku juga akan luas" merapal segel dengan menggenggam kedua tangannya-sesaat chakra biru-nya meluap.


Getaran sempat terjadi di gedung tempatnya bertengger dan tiba-tiba beberapa jendela dan dinding hancur dan pecah mengeluarkan 3 buah sulur pohon yang berukuran cukup besar.

Keadaan yang sempat riuh ramai menyengangkan, kini berubah ramai akan kepanikan panduduknya oleh sulur pohong yang meng-gi-la menyerang beberapa toko dan menghancurkan apapun yang dilewatinya.

"Aku hanya cukup mengacaukan-nya saja, jangan sampai ada korban jiwa " guman hide sedikit berkringat.Kedua tangan yang mengepal berubah posisi menjadi segel tora* (telunjuk dan jari tengah berdiri sementara sisanya mengepal).


Sulur yang menggi-la itu mendadak berhenti , kuncup bunga raksasa mendadak tumbuh dan perlahan memekarkan sebuah bunga teratai yang indah.

Kepanikan penduduk berhenti, agaknya mereka terbengong atau terpesona oleh keindahan sekuntum teratai raksasa di batang sulur, bau manis dan harum tercium- bau itu berasal dari serbuk yang menyebar dari inti bunga tersebut.

"Hosh-hosh, me-melelah-kan se-sekali hosh" nafasnya hide sangat memburu "de-dengan begi-ni....ku-undang ka-kalian konohaa...hosh".