Dahinya mengernyit, ada hal yang dirasakan yasujiro selama ini, perasaan aneh, seperti sedang dibuntuti seseorang namun ia tak menyadarinya.

" en... " perlahan chakranya melebar dan menyebarkan partikel partikel sebagai penerima sinyal bila ada yang mendekatinya dalam jarak tertentu.

" aku sebenarnya tak peduli dengan para pengejar, tapi... jika menngganggu misi ku, kubunuh saja mereka " gumamnya lagi sambil melihat ke arah sekitar.

Wajahnya semakin waspada, ia berputar beberapa kali untuk melihat ke arah yang ia tuju, ia menghilang dari lokasi tersebut, melesat menuju perbatasan dan berlari tergesa gesa.

" sial.... ternyata benar aku dibuntuti... " pikirnya ketika melesat, kini ia sudah berada di negara rawa. Tubuhnya mengerem dan berputar di sebuah dahan, memasang sebuah bom kertas untuk menjebak orang yang melewatinya,


kemudian didepanya ia kembali menggunakan teknik kawat yang dililitkan kepada sebuah bom kertas, dimana jika ada orang yang menyentuhnya maka dipastikan bom disampingnya meledak, setelah memasang jebakan, ia melompat pergi kembali menjaga jarak, dan bersembunyi di sebuah semak untuk memastikan bahwa tidak ada pengejar didekatnya.

Levi dan Zetsu terus berjalan zig-zag diantara pepohonan rimbun negara Hi.

"Musuh sepertinya mengetahui keberadaan kita!." ucap Zetsu dengan panik.

"Kita harus cepat!." ucap Levi, lalu mempercepat gerakannya.

sekitar 19 menit kemudian, Levi sampai di sebuah tepian sebuah sungai, dia melihat ada sebuah botol yang airnya tumpah diseberang sungai itu.
"Itu..." ucapnya.

SET, Zetsu yang diajak Levi dari Konoha pun baru sampai
"Ada apa Hokage?."

"Aku yakin, tadi ada orang disini, tidak mungkin ada botol air yang tumpah disini." ucapnya.

SYUNG
Zetsu muncul dari bawah tanah sampai sebatas leher.
"Maafkan saya, karna saya, penyusup itu kabur, tapi dia belum jauh, dia mungkin masih bisa dikejar."

Levi hanya mengangguk.
"Tapi, penyusup ini sangat cerdas, terbukti dia bisa lolos dari ninja Iwa saat meledakkan Iwagakure." ucapnya lalu meloncati sungai itu.

"Kage bunshin no jutsu."
BOOF, muncul 3 bunshin.
"Kalian mengerti kan?." ucap Levi, diikuti anggukan oleh ke tiga bunshin itu.
Levi meloncat tinggi, bunshin 1 menerobos masuk ke dalam hutan, bunshin 2 ke arah kanan, dan bunshin 3 kearah kiri.

Penyerbuan dimulai.

" sial... orang ini cepat sekali mengejar... " pikirnya dari balik semak, ia segera merogoh kunai yang berada di kantong belakangnya dan beberapa kertas peledak, ia menancapkan kunai itu ditanah hingga bom nya terpicu, ia segera melompat pergi ke arah suna untuk menghindari pengejaran, sementara itu ketika dirinya sudah menjauh, bom tersebut meledak.

" mudah mudahan mereka terkecoh dengan suara ledakannya " pikirnya sambil menoleh ke arah belakang, masih menyelinap diantara pepohonan, rute pelarian nya ia ciptakan se aman mungkin agar tidak terkepung oleh beberapa chakra yang ia rasakan bergerak ke berbagai arah.

Semua bunshin yang berada di Hutan secara tak sengaja meledak bersama dengan bom, tapi tidak dengan Levi yang melompat tinggi, "Strategi ku berhasil, aku melihat penyusup itu." ucapnya, walau banyak pohon, tapi, warna perak yang mencolok diantara hijaunya daun pepohonan bisa dilihat dari kejauhan.

"Gotcha!." ucapnya lalu membuat segel tangan
Katon: Karyu Endan!." ucapnya, lalu dia mengkonsentrasikan cakranya di mulut dan menyemburkannya ke pepohonan yang rimbun itu.

"Terbakarlah..."

" cih !  kagebunshin ! "  sebuah bunshin muncul dihadapannya, dan membuat beberapa segel jutsu " Suiton ! Suishoha"  sebuah dinding air menahan api yang menyembur ke arah kaage, selama bunshinnya menahan jutsu itu sampai hilang, tubuh asli nya bergerak ke arah dimana orang yang mengejar nya datang, mencoba membelakangi posisi penyerangnya dan menggenggam sebuah batu kerikil yang dialiri chakra raiton, ia menarik lengannya kebelakang dan melempar kerikil kecil itu ke arah pria yang menyerangnya tadi dengan sekuat tenaga.

" tahan ini bangsaaat! "  kerikil itu melesat bagai peluru yang ditembak dari senapan mesiu  ke arah si pengejar.

Levi terkejut karena ada teriakan di belakangnya, sewaktu melihat ke belakang, terlihat kerikil melesat kearahnya, bukan hanya kerikil, kerikil berelemen Raiton!.

"Sial!." Levi menghindar sebisanya dengan menendang-nendang *mirip mendayung dayung angin di sekitar tubuhnya dan, efeknya, baju bagian pinggang kanan terkena sedikit.
Levi mengambil beberapa kunai, menambahkan dengan cakra Raiton, lalu melemparnya sekuat tenaga.
Efeknya ya seperti kerikil tadi.

"Kau berbahaya! aku harus berhasil menangkapmu!." teriaknya keras ke arah penyusup itu.

Ketika melihat pengejar itu melayang diangkasa dan melihat apa yang ia lakukan untuk menghindar, sungguh kaage ingin meneriakan kalimat *sensor* untuk orang ini, tapi ia menahan keinginannya, fokus terhadap melumpuhkannya adalah cara yang tercepat untuk menghindar dari orang ini.

Melemparkan kunai kepada nya membuat kaage mencabut salah satu katana nya dan mengaliri nya dengan chakra raiton secepatnya , melesat menuju tubuh yang tengah melayang itu dan menebas kunai yang mengarah kepadanya hingga kunai itu berubah arah.

" sekarang kau milik ku orang asing... " pikirnya sambil membentuk sebuah jutsu lagi.

" kagebunshin ! " kagebunshin tersebut merapal sebuah jutsu " suiro no jutsu ! " sejumlah air kini menyeruak dan menghampiri pria yang mengejar kaage, disaat yang sama tubuhnya sudah memegang katana yang siap ia sabetkan kepada tubuh pria tersebut.

" sekarang ia hanya memilih, menahan seranganku hanya akan membuatnya terperangkap suiro, sedangkan tak menahannya artinya ia mati terkena tebasanku " seringai, dan rasa puas sudah menyelimuti pikirannya kali ini, jika berhasil ini akan mempermudah jalan nya untuk lari.

"Jadi bagaimana ini?." ucap Levi pada dirinya sendiri.
Semua serangannya berakhir sia-sia dan sekarang musuh di depannya itu mulai menyerangnya lagi, sungguh, dan kondisinya juga tak menguntungkan.

"Dasar!." ucapnya sambil mengambil sai kecil dari pinggangnya.
Bzzzt bzzzt "Chidori Nagashi!."

Jurus musuh itu pun tak ampuh, karna Levi dilindungi Chidori Nagashi.

Quote :

dapat dikalahkan jika pengguna dapat mengeluarkan raiton tanpa segel,

Lalu sai yang dibawanya dia dia lemparkan kearah musuhnya, sama, sai ini berelemen petir, jadi pasti gerakannya sangat cepat.

" chidori nagashi ! " matanya membelalak ketika orang dihadapannya ini mengeluarkan teknik setinggi itu. Namun keterkejutannya terhadap jutsu itu segera beralih pada kunai yang melesat ke arahnya. Refleks lengannya memutarkan katana yang ada dihadapannya, suiro no jutsu miliknya serta serangan katana nya kini beralih ke mode bertahan bunshinnya pun terpaksa ia hilangkan untuk menghindari penghamburan chakra yang tak perlu. Kunai itu terlempar ke arah lain, gerakan kali ini hampir sia sia untuk sebuah penyerangan, kini mereka kembali ke posisi awal, si pengejar kini berada di belakangnya.

Kakinya berlari sekuat tenaga untuk menjaga jarak dari si pengejar ini.
" siapa orang ini... apa maksudnya dia mengejar ku, aku bahkan belum masuk ke wilayah konoha... " pikirnya ketika mencari celah untuk kembali kabur.

OOT : kenapa kau meninggalkan ku hokage >_>

---

Kawanan seso dan yang lain nya masih tertinggal agak jauh dari hokage, ya sekitar 5 meter.
"Sial ! Ayo semua percepat langkah - langkah kaki kalian itu ! Arrg kita tertinggal jauh ! Tak berguna !" Ucap seso dengan lantang, karena ia tertinggal jauh.
"Cih, cepat sekali dia ! Aku saja yang sudah berlari masih belum bisa mengejar nya." Gerutu nago dalam hati.

10 menit kemudian
Kini ia dan kelompok nya telah sampai di mana levi dan kaage bertarung. Ia tiba berada di belakang levi.
"Itu dia mulai terlihat. Levi-sama telah bertarung dengan orang itu. Sial ! Kita telat lama ! Maaf lama menunggu levi-sama."
"Seso-san, seperti nya musuh ingin mencoba kabur." Kata salah satu jounin klan nara itu.
"Kalo begini bagaimana cara nya ? Ah ini semua karena telat ! Aku jadi tak bisa berfikir."

Levi pun akhirnya menapakkan kakinya di sebuah batang pohon, melihat penyusup itu lari lagi.
"Dasar!."

Levi pun mengejar penyusup itu, melompat zig-zag antara rimbunnya pohon sembari melihat kearah penyusup itu dan menyiapkan sesuatu.

"Ini untukmu!." ucapnya sambil melempar 1 kunai berisi kertas peledak kearah penyusup itu.

'Kini aku harus berada di depannya!' gumamnya lalu menghilang dengan Jikuukan Ido.

" cih ! dia masih saja mengejarku, jutsunya benar benar merepotkan... tapi dia benar - benar *sensor* menggunakan chakra sebanyak itu hanya dalam waktu 10 menit.... " pikirnya ketika berlari menghindari dari kejaran orang ini.

Namun apa yang ia sadari lebih berbahaya sekarang, ia melompat untuk menghindari arah bom yang melesat kepadanya, ketika kunai berkertas peledak itu meledak, kaage berbalik dan melindungi tubuhnya dengan kedua lengannya menyilang dihadapan wajahnya, beberapa meter ia terlontar sampai akhirnya ia menapak di sebuah dahan.

" cih ! " decaknya sambil melirik ke segala arah.

" dimana dia... menghilang.... !" jelas ia terkejut dengan apa yang terjadi, musuhnya menghilang.

Ia mencabut dua katana nya sekaligus, sudah lama sekali ia tidak menggunakan dua katana nya sekaligus, pedang ini sangat ringan, jangkauannya lebih luas dari kunai, dan daya rusaknya juga lebih kuat ketika ia mengaliri pedangnya dengan raiton atau fuuton.

Kini ia bersiap dengan kuda - kuda penuh, sesekali ia melompat mundur untuk menjauh dairi kejaran, en ia aktifkan terus karena apapun yang muncul akan segera ia ketahui dimanapun dia berada.

SYUNG

Muncul di belakang penyusup itu dengan membawa Rasenshuriken yang dipersiapkannya dari dimensi Ido.

"Ini untukmu!." ucapnya sambil mengayunkan tangannya kedepan bermaksud menghantamkannya ke arah penyusup itu.
'Ini serangan penentuan!.' gumamnya.

Makenshi Zaoldyeck wrote:

" cih ! dia masih saja mengejarku, jutsunya benar benar merepotkan... tapi dia benar - benar *sensor* menggunakan chakra sebanyak itu hanya dalam waktu 10 menit.... " pikirnya ketika berlari menghindari dari kejaran orang ini.

Namun apa yang ia sadari lebih berbahaya sekarang, ia melompat untuk menghindari arah bom yang melesat kepadanya, ketika kunai berkertas peledak itu meledak, kaage berbalik dan melindungi tubuhnya dengan kedua lengannya menyilang dihadapan wajahnya, beberapa meter ia terlontar sampai akhirnya ia menapak di sebuah dahan.

" cih ! " decaknya sambil melirik ke segala arah.

" dimana dia... menghilang.... !" jelas ia terkejut dengan apa yang terjadi, musuhnya menghilang.

Ia mencabut dua katana nya sekaligus, sudah lama sekali ia tidak menggunakan dua katana nya sekaligus, pedang ini sangat ringan, jangkauannya lebih luas dari kunai, dan daya rusaknya juga lebih kuat ketika ia mengaliri pedangnya dengan raiton atau fuuton.

Kini ia bersiap dengan kuda - kuda penuh, sesekali ia melompat mundur untuk menjauh dairi kejaran, en ia aktifkan terus karena apapun yang muncul akan segera ia ketahui dimanapun dia berada.

"Hmm ia mencoba kabur ya ? Baiklah kalo begini cara nya...." ia mendapat sebuah ide.
"Ayo kau jounin suiton dan nago ayo maju ! Lainnya di belakang ku. Kita kejar orang itu !"
Lalu seso, jounin suiton dan nago berlari ke arah depan serta yang lain nya yaitu 5 orang di belakang.
"Katon Hi pisutoru ! " dor ! Dor ! Dor ! Dor ! 4 peluru api berukuran medium menuju arah kaage. Lalu nago berari sedikit lebih di depan seso.
"Raitoningugan ! " dor ! Dor ! Dor ! Dor 4 peluru berukuran medium menuju arah kaage.
Sementara jounin suiton itu bersembunyi di suatu tempat.
"Selanjutnya kau shou ! Dan kau juga dari aburame !"
"Baik, seso-san !"
"Baik !"

"syut"

Baru saja dia berhenti disuatu tempat yang cukup luas kemudian dia duduk sejenak karena menggunakan gabungan fuuton no yoroi dan wind step cukup menghabiskan banyak cakra. Kemudian dia mengambil sesuatu dari kantong senjatanya dan mengunyahnya. Ya , itu adalah pil cakra karena cukup banyak cakranya yang terkuras.

" Jika aku beruntung maka orang itu pasti tak jauh dari tempat ku berada ini "

Kemudian dia berkonsentrasi penuh untuk melakukan teknik sensor miliknya yang memanfaatkan pergerakan udara. Bahkan gerakan kecilpun dia hampir bisa mendengarnya.Setelah cukup lama dia menyusur akhirnya dia menemukan pergerakan dan tampak dari suara itu mereka sepertinya sedang dalam pertarungan.

" Yosh , itu pasi orangnya "

Namun Rizki enggan beranjak dari tempatnya berada karena pil cakra yang ditelannya barusan belum menimbulkan efek yang besar untuk pemulihan cakranya kembali. Dia pun menunggu sejenak sampai cakranya benar-benar pulih sambil terus mengawasi setiap pergerakan mereka.

" tiga... tidak... 4... ! bala bantuan.... cih ! " gerutunya dalam hati sambil melirik ke arah kedatangan mereka. Belum sempat melakukan apapun ia sudah diserang dengan serangan kombinasi.

Tapi sebelum terkena pula, sebuah keberadaan terdeteksi tepat dibelakangnya, orang pertama yang mengejar.

" jikkukan ! suara bising ini ! apa !? rashensuriken !? " ia menyadari sesuatu ketika tiba tiba merasakan keberadaannya . matanya membelalak dan hampir tak bisa menghindari keduanya, kali ini ia sendiri yang terdesak.

Serangan kombinasi didepannya dan serangan orang pertama tadi dan rashen shurikennya. Ia berusaha tetap tenang meski dalam kondisi hidup mati seperti ini, mencoba melompat ke arah serangan kombinasi untuk memperlebar jarak antara rashensuriken dan tubuhnya, setelah ia merasa jaraknya cukup untuk membuat segel, ia segera mengeluarkan ninjutsu berikutnya bersamaan dengan bunshin tersebut, bunshinnya membuat jutsu Tajuu kaminari shibari sedangkan ia sendiri menggunakan koka no jutsu, kekkai pelindung berlapis itupun sudah terbentuk serangan kombinasi tadi teredam untuk sementara.

Masalah sebenarnya kini ada di belakangnya, rashen shuriken menabrak dinding kekkai dan meledak seketika menghancurkan seluruh area besar yang ada disekitarnya, tak luput pula kekkai milik kaage yang ikut pecah dan membuat bunshinya hilang seketika, Kaage yang memakai koka no jutsu pun masih terlempar ke udara dan jatuh menabrak sebuah pohon hingga menembus batangnya dan menghantam tanah seketika.

" Khuueekkk!! " ia memuntahkan darah beberapa kali, baju kaos biru langitnya kini sudah tidak berwarna seperti itu lagi, babak belur memang namun tubuhnya masih tidak mengalami luka luar, yang ia derita luka dalam akibat benturan dengan pohon dan tanah tadi.

" hkk!! sepertinya rusuk ku patah.... " pikirnya sambil mencoba untuk bangkit dengan menggunakan lengannya sebagai tumpuan.

Debu masih mengelilingi tubuhnya dan tubuhnya masih mengalami shock berat, nafasnya masih tersengal sengal, bagaimana tidak, dipaksa mengeluarkan jutsu berlapis dalam kondisi terdesak seperti itu akan sangat membuatnya terkejut dan terengah engah.

" chakra ku masih banyak... tapi kondisiku ini yang membuatku sulit bergerak... " pikirnya sambil mencabut kembali pedang yang sejak terdesak tadi ia kembali sarungkan.


" kau puasss!!!!???? " teriaknya pada para pengejar itu tiba tiba.

" sekarang apa !? kau mau membunuhku !? " otot nya kian menegang dan siap untuk bertahan atau menyerang sekalipun, matanya membelalak tajam ke segala arah, ditambah darah yang masih melumuri bibir dan dagu nya membuat ia terlihat seperti hewan buas yang kehilangan akal.

" AKU BAHKAN TAK MENYENTUH TANAH KONOHA SEDIKITPUN !!" teriakannya kian keras bahkan sebagian besar chakra nya merembes keluar mengepul seperti asap .

Jutsu hebat, membuat dampak buruk yang lebih besar juga.

Itu yang Levi rasakan saat ini, setelah mengenai penyusup itu, dia terlihat lemah sekali.
"Ukh..."

Levi akhirnya duduk bersimpuh dan 1 tangannya menjadi tumpuan, sedangkan 1 tangan lainnya memegang dadanya.

"Hosh...hosh...hosh..."

maken wrote:

" kau puasss!!!!???? " teriaknya pada para pengejar itu tiba tiba.

" sekarang apa !? kau mau membunuhku !? " otot nya kian menegang dan siap untuk bertahan atau menyerang sekalipun, matanya membelalak tajam ke segala arah, ditambah darah yang masih melumuri bibir dan dagu nya membuat ia terlihat seperti hewan buas yang kehilangan akal.

" AKU BAHKAN TAK MENYENTUH TANAH KONOHA SEDIKITPUN !!" teriakannya kian keras bahkan sebagian besar chakra nya merembes keluar mengepul seperti asap .

Levi hanya terdiam mendengar semua itu, dia lalu memejamkan mata sejenak sambil mengatur nafasnya.
"Kau... jika aku biarkan kau, kau akan menjadi bahaya di negara kami, dan blok kami di masa depan, kau harus segera kulumpuhkan, itu lah alasanku menyerangmu..."
Mengatur nafas lagi, dan melanjutkan perkataanya.
"...Ini memang bukan tanah Konoha, tapi... ini tanah blok selatan." ucapnya menyelesaikan perkataannya.

" siapa kau sebenarnya ? " tanya nya kali ini, suaranya tetap tinggi, mengingat jarak diantara mereka yang jauh.

" kau tak bisa bergerak ? " tanya nya sambil menyeringai, perlahan aura chakranya berubah kebiruan dan menyambar seperti aliran listrik, ia merubahnya menjadi raiton dan menajamkan auranya dengan cepat.

" raiton no yoroi.... " Selangkah saja ia sudah berada di hadapan sang pengejar itu.

"sekarang.... kupilihkan cara mati yang bagus untukmu.... " ia menghujamkan tendangannya ke arah orang yang kini berada dihadapannya itu, seakan ingin membalaskan rasa sakit dari patah tulang rusuk yang ia alami kali ini.

"Aku... aku bukan siapa-siapa." ucapnya.

Levi terlihat khawatir setelah melihat seringai penyusup itu
"Dasar, keadaanku terdesak, cakraku... cakraku tinggal sedikit." ucapnya pelan.

Tapi... keadaan mengkhawatirkan itu pun terjadi.
Penyusup itu pun sudah ada di depannya dan menghujamkan tendangannya kearah Levi,
'Masih bisa...' gumam Levi.
Dia pun menahan tendangan penyusup itu dengan tangannya, dan...
"Pergilah..."
SYUT
Penyusup itu pun diserap oleh Levi ke dimensi Jikuukan ido.

Gelap, itu hal pertama yang ia tilai dari kondisi di sekelilingnya, sesaat ia lupa berada dimana namun matanya mulai melirki dan ruangan itu seakan tak berujung.

" hh.... aku lupa jika orang ini punya jikkukan... " terperangkap dalam dimensi pengejarnya.

" catatan untuk dirimu sendiri kaage.... isi otak mu dengan strategi.... jangan dengan emosi... " gumamnya sambil menyarungkan pedangnya . Mau bagaimana lagi memang kesalahan dan kecerobohannya menilai situasi, orang bertampang menyebalkan ini justru orang yang berhasil menangkapnya.


"cih... tertangkap orang selatan... " seakan tak percaya terhadap apa yang terjadi, meski ia berada di tempat itu namun ia berusaha tetap menenangkan dirinya dan memikirkan strategi berikutnya.

Akhirnya ia berhasil meninggalkan tanah Konoha, tapi ini masih permulaan. Ngomong-ngomong, kenapa tidak menggunakan teleportasi? Jawabannya adalah karena ia ingin menghemat cakra miliknya yang kemungkinan besar akan terkuras habis saat di Konoha nanti, tapi bisa saja tidak. Mungkin saja orang ini tidak berada di Konoha.

Ia masih berjalan, ah, perjalanan ini sudah terbiasa bagi dirinya, ia takkan merasa pegal di bagian otot kakinya. Di depan sana seakan-akan Bumi tidak berpenghujung, tapi ia tidak memperdulikan ini, sesekali ia melakukan sprint lalu kembali jalan santai, dan kembali spint. Hingga akhirnya tampak padang rumput yang cukup indah dan menyejukkan mata.

[1 post]

Tak lama kemudian, dari kejauhan Yagami melihat ada seseorang yg sangat mirip dengan Tetsuya di jalan yg menghubungkan konoha dan kumogakure... tanpa berlama-lama, Yagami langsung menghampiri orang itu dengan kecepatan tinggi.....

" Heii.... apakah kau tetsuya ??." ~ Ucap yagami sembari menepuk pundak orang itu.

Bukan karena ia tidak sopan, tapi mau bagaimana lagi ??. kondisi saat ini sedang genting.... Sepertinya ada hal yg ingin dibacarakan Pemimpin blok utara pada Senju yagami. so, biar adil, Tepuk pundak semua orang yg yagami lihat selama di perjalanan... XD # sebenarnya ngga ada hubungannya

[2 Post]