"Baiklah levi-sama, pengejaran berakhir. Ayo kau jounin hyuga. Angkat levi-sama cepat !"
"Baik." Lalu jounin keturunan hyuga itu menggendong levi dan diikuti semua jounin(4) dan nago, serta shou di belakang jounin hyuga itu, sementara itu seso di bagian posisi paling depan.
"Ayo semua, kita harus cepat sebelum ada yang mengejar kita, kalian tau nyawa hokage ada di tangan kita."
Lalu mereka(5jounin + 3 char ane) berlari menambah kecepatan lari mereka.

45 menit kemudian
Perjalanan menuju konoha masih kurang sekitar 1,5 km, bisa di bilang perjalanan masih agak lama.
"Sial kita masih lama untuk pulang. Ayo percepat langkah - langkah kaki kalian yang kecil itu ! Ayo !!" Seso berteriak karena panik.
"Iya kau cerewet !" Gerutu nago.
Mendengar gerutuan nago itu seso hanya diam saja tanpa sepatah kata apapun terlontar dari mulut nya.
sampai 12 meter dari gerbang konoha
Perjalanan itu akhirnya membuahkan hasil, dengan usaha mereka untuk berlari pasukan seso akan sampai di konoha 30 menit.
"Semua pintu sudah terlihat !" Ucap seso.
"Akhirnya sampai ya. Phew" ucap shou dengan nada yang menandakan bahwa ia telah sangat lelah.
30 menit kemudian
Akhirnya mereka sampai di gerbang konoha dengan selamat dan tak ada korban jiwa.
[OUT PDN]

" Heii.... apakah kau tetsuya ??." ~ Ucap yagami sembari menepuk pundak orang itu.

Sebenarnya ia sudah tahu akan ada yang datang, cakranya cukup besar. Hingga ia berhenti melangkah dan memutarkan kepalanya 90 derajat. "Mungkin kau harus mengikuti pelatihan untuk bersikap sopan." Cetusnya.

Lalu ia berbalik hadap sepenuhnya.

"Tapi responmu setidaknya cukup baik daripada Tsuchikage-san, hh." Kembali berbalik hadap lalu mulai menggerakkan kaki-kakinya untuk segera tiba di tempat tujuan. "Ayo, persiapkan cakramu, orang yang akan kita lawan bukan orang biasa." Ucapnya sambil terus berjalan.

[2 post]

Tetsuya wrote:

Sebenarnya ia sudah tahu akan ada yang datang, cakranya cukup besar. Hingga ia berhenti melangkah dan memutarkan kepalanya 90 derajat. "Mungkin kau harus mengikuti pelatihan untuk bersikap sopan." Cetusnya.

Lalu ia berbalik hadap sepenuhnya.

yagami pun sontak melompat kebelakang karena ia mengira kalau orang di depannya ini bukan tetsuya... Untung saja, insting yagami berkata benar.... Lcuky.. Lucky... Lucky.... :v

" Fyuuh... ku kira kau bukan orang yang aku cari." ~ ucap yagami sembari membasuh keringatnya yg mulai menetes dari bagian dahi.

tetsuya wrote:

"Tapi responmu setidaknya cukup baik daripada Tsuchikage-san, hh." Kembali berbalik hadap lalu mulai menggerakkan kaki-kakinya untuk segera tiba di tempat tujuan. "Ayo, persiapkan cakramu, orang yang akan kita lawan bukan orang biasa." Ucapnya sambil terus berjalan.

" Watatatat..... apa yang terjadi ??. Kenapa harus bertarung ??."
" Tapi yasudahlah..... lagipula tanganku sudah gatal. :v.." ~ Lanjut Yagami sambil melangkahkan kakinya dan mengikuti orang di depannya ini(tetsuya)>

[4 post]

" Oh Sial "

Gerutunya karena orang yang sedang bertarung nampaknya sudah pergi karena pergerakan udara yang kembali normal apalagi mereka semakin jauh dan Rizki hanya bisa diam karena cakranya yang belum pulih 100% jika bertarung setidaknya dia harus full cakra.

" Aku kehilangan jejak mereka , mungkinkah salah satunya adalah yang menyerang Iwa "

Dia lalu bersandar pada pohon untuk beristirahat sejenak dan menimati semilir angin dan membuatnya menjadi ngantuk.

" Watatatat..... apa yang terjadi ??. Kenapa harus bertarung ??."

Ia mengeluarkan sebuah kunai dari kantong senjata yang berada di paha kiri bagian belakang, lalu memutar-mutarnya hingga beberapa kali. "Kau tentu masih ingat dengan Yasujiro Kaage, 'kan." Menghentikan putarannya, lalu ia berkaca di kunai tersebut.

[5 post]

Cuma satu paragraf XD

tetsuya wrote:

Ia mengeluarkan sebuah kunai dari kantong senjata yang berada di paha kiri bagian belakang, lalu memutar-mutarnya hingga beberapa kali. "Kau tentu masih ingat dengan Yasujiro Kaage, 'kan." Menghentikan putarannya, lalu ia berkaca di kunai tersebut.

" tentu aku masih ingat dengan orang itu.... banyak orang yg menyebutnya Psikopat."
" Memangnya kenapa ??." ~ Tanya yagami kepada tetsuya sembari mengeluarkan 4 jubah panjang yg memiliki tudung, cukup panjang. jadi jati diri mereka tidak akan diketahui kalau mereka mengenakan jubah ini...
" pakailah kalau kau mau." ~ Yagami memberikan jubah2 itu kepada tetsuya, dua jounin kumogakure, dan untuk dirinya sendiri.

[6 post]
Sekedar informasi.... ane bawa dua jounin kumogakure, yaitu jounin type sensor dan ninja medis.... mereka memiliki elemen doton. :3

" Memangnya kenapa ??."
"Baka, Raikage no Baka." Hanya itu balasan darinya.

" pakailah kalau kau mau."

"Terima kasih, tapi jubah hitamku ini lebih nyaman." Ucapnya, ya memang sih, jubahnya tidak terdapat tudung, tapi ia lebih nyaman memakai jubah yang di bagian belakangnya terdapat tulisan kanji " 的呃呃呃吖" yang ditulis vertikal yang jika diartikan "Sanninme no Rikudou," julukan untuknya.

Hei, kita sudah sampai! Halo Konoha!

[7/7]

[OUT]
(Jubahnya kayak punya Minato, tapi ini warna hitam :3

tetsuya wrote:

"Baka, Raikage no Baka." Hanya itu balasan darinya.

" Yasudahlahh.... kau mengatakan perkataan itu karena player yang menggerakanmu lagi WB kan ??. :v" ~ Pertanyaan yg tdk jelas.... dan tidak penting.

" Jubahmu.... Menurutku itu terlalu alay, Tetsuya." ~ lanjut yagami sembari mengenakan jubah hitam polosnya. dan diikuti dengan dua jounin kumogakure....

[OUT]
Jubah ane mirip ama jubahnya si kabuto di PDN.... :v

’Suatu saat kau akan mengerti kenapa aku mengajakmu untuk pergi hampir ke seluruh desa ini…’

Saat ini ia sedang duduk bersila sambil menutup matanya, bermeditasi untuk mengendalikan penggunaan Hiton miliknya. Walaupun ia sudah 5 tahun lamanya menggunakan chakra Hiton, namun ia harus selalu berlatih agar ia lebih bagus dalam penggunaan elemen Hiton. Lagipula, terkadang ia masih susah untuk mengendalikan elemen dasar yang ingin ia redam.

Tetapi kenapa ia malah buyar konsentrasinya hanya karena satu kalimat yang ia ingat dari sang mantan guru yang meninggalkannya itu?

’Aku tidak boleh memikirkannya terus menerus,’ menghela nafas, ia merasa meditasinya tidak akan lagi berpengaruh karena fikirannya sudah kacau. Dan ia bingung bagaimana caranya untuk masuk ke dalam Konohagakure dengan tidak adanya shinobi manapun yang lewat dan tidak ada seseorangpun yang ikut dengannya saat itu.

Intinya, ia sendirian dan duduk di salah satu pohon yang ada di depan gerbang Konoha.

Di depan pintu gerbang konoha,Daisuke melihat ada seseorang di pohon di depan gerbang konoha,orang itu yang sepertinya agak gelisah,Daisuke pun mengunjunginya

"Apa yang kau lakukan di sini,sepertinya kau agak gelisah?" Tanya Daisuke kepada orang itu.........

Ia menoleh saat sedang berfikir akan kembali ke Kirigakure. Bahkan saat ini ia sudah akan membentuk Fuin untuk kembali menuju ke Kirigakure. Tetapi fuin itu belum jadi saat seseorang muncul dari balik gerbang Konoha. Mungkin seorang penduduk Konoha ataupun lebih baik lagi seorang shinobi dari desa itu.

Dengan segera berdiri, ia menurunkan tudung jubah yang ia kenakan saat itu hingga menutupi bagian wajahnya sampai pada hidung. Ia sudah katakan kalau ia tidak akan mengumbar identitas ataupun wajahnya pada siapapun yang tidak penting ataupun tidak dekat dengannya.

"Tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu... Apakah kau adalah warga Konoha ini?"

"Eh,..iya,aku juga shinobi dari desa ini" Jawab Daisuke

Daisuke pun berfikir siapa orang yang ada di depannya ini,tapi pandangan dai masih tertuju ke orang tersebut............

"Ah, kebetulan sekali aku adalah pengelana yang sedang mencari tempat beristirahat," jawabnya sambil tersenyum dan dengan alasan yang sama saat ia pertama kali bertemu dengan Kaage. Ia tidak mungkin langsung tersenyum dan berbicara 'hai, aku adalah Mizukage, dan aku ingin bertemu dengan Hokage', dan bahkan saat ini ia sedang tidak dalam sebuah pekerjaan, hanya berkunjung saja.

"Apakah ada cara untukku bisa masuk ke dalam Konohagakure? Karena aku tidak menemukan tempat peristirahatan lainnya disini..."

Selama ia terjebak di dunia ini, rasanya udara sangat tipis disini, dan sepertinya disini juga tak berujung, ia sudah mencoba melempar kunai tapi seperti tidak bertepi. Sempat mengeluh dan menggerutu di ruangan ini, namun ia kembali menyadari bahwa semua itu sia sia.

Tak ada yang bisa ia lakukan sebelum orang yang menangkapnya mengeluarkan dia, hukuman baginya atas kecerobohan dia dalam menyerang.

" kupikir chakranya memang sudah habis... " gumamnya, kali ini mulutnya yang bergerak karena sudah dipastikan tidak ada yang dapat mendengar suaranya disini.

" kagebunshin " sebuah bunshin kembali muncul dihadapannya, mereka berdua saling menatap, bahkan bunshinnya menyeringai.

" menyebalkan bukan ? " tanya bunshinnya sambil menengok luka yang ia alami, bunshinnya berjongkok dihadapan kaage yang asli yang tengah duduk namun tak kunjung melepas ranselnya.

" kucarikan pil penahan sakit di ranselmu... " ujarnya sambil menyeret kakinya ke belakang kaage yang asli.

" kau berharap ada orang yang menolongmu kan ? " tanya bunshin itu ketika membuka resleting ransel tubuh aslinya.

" sudah jelas kan... aku punya banyak tujuan hidup didunia ini " jawabnya tanpa melirik ke arah bunshinnya sendiri itu.

" sepintas kau juga berfikir bahwa hidup mu tak akan lama lagi kan, kaage... " kembarannya itu kembali berujar dan berceloteh menyindir tubuh aslinya sendiri.

" ah~ kau benar lagi tentang itu " telunjuknya ia goyang goyangkan seperti mengiyakan apa yang dikatakan bunshinnya.

" ironis bukan... metode ini kau ciptakan sendiri karena sejak dulu kau tak punya lawan bicara yang normal... " kali ini bunshinnya mengambil sebuah pil dari ranselnya kemudian menutup kembali resletingnya.

" telan ini... " perintahnya pada tubuhnya yang asli sambil memberikan pil yang ia maksud sebagai pil penahan sakit. lantas kaage menelan pil itu untuk menghilangkan rasa sakit di dadanya itu.

tak ada jawaban dari kaage yang asli, ia hanya terdiam, memang benar kadang ia suka berbicara sendiri dengan bunshinnya, setidaknya dia masih terlihat berbicara dengan tubuh yang lain meski tubuh itu adalah dirinya sendiri.

" jadi... kau juga mengharapkan wanita itu menyelamatkanmu lagi kali ini ... " tiba tiba saja bunshinnya menyinggung hal itu.

" ha ? jangan bercanda... mana mungkin... " sangkal kaage yang asli.

" hahaha... mungkin saja... mengingat dia terlihat ragu, bisa saja dia sudah menangkapmu dari dulu, tapi tak pernah ia lakukan... sejahat apapun kau kepadanya ia selalu memaafkannya bukan begitu ? " bunshinnya semakin menyindir.


" urusai.... " kembali ia menyangkal apa yang dikatakan dirinya sendiri itu.

" aku tak ingin terikat, aku ingin menikmati hidupku sendiri tanpa keterikatan..." dengan berakhirnya kalimat itu, berakhir pula keberadaan bunshinnya sendiri itu, ia kembali sendirian di ruangan gelap itu, menunnggu takdir selanjutnya datang.

"Hmmm,sepertinya anda harus beristirahat disini dulu,karena bukan sembarang orang yang boleh bertemu dengan hokage tapi akan kucoba" kata Daisuke

Daisuke pun mengeluarkan Kage bunshin,1 bunshin untuk memanggil hokage sedangkan yang asli bersama mizukage.....

"Ah, aku jadi merepotkanmu maaf kau sampai repot-repot seperti ini," ia menggaruk kepala belakangnya saat melihat kalau pemuda di depannya tampak menggunakan bunshin untuk memanggilkan Hokage agar ia bisa masuk. Ia yang berdiri pada akhirnya duduk kembali bersila, berharap pemuda itu mengerti kalau ia ingin mengajaknya berbincang.

"Kalau begitu kau tidak keberatan kalau kita mengobrol disini sambil menunggu Hokage-sama?"

"Hmmm..... baiklah kalau begitu" Jawab Daisuke

Daisuke pun mendapat memiliki lawan berbicara,itu membuatnya melupakan akan masalah tentang orangtuanya yang dibunuh kakaknya............

Ia sedang senang, tidak ada masalah di Mizu no Kuni, tidak ada hal buruk yang terjadi bahkan walaupun ia sudah bertemu dengan buronan paling dicari lima negara itu. Yah, walaupun sedikit kesal karena ia harus menunggu lama untuk masuk ke Konoha tetapi toh pada akhirnya ada juga seseorang yang bisa membantu.

Melihat pemuda dihadapannya, ia bisa melihat kalau pemuda itu adalah shinobi. Mungkin setingkat Gennin atau Chuunin jika melihat dari bagaimana postur dan juga gerakan tubuhnya yang masih sedikit kaku untuk berjalan layaknya seorang Shinobi.

"Kau seorang shinobi? Kalau boleh aku tahu, tingkatan apa?"

"Aku adalah Genin dari Konoha,yang berasal dari klan Uchiha" Jawab Daisuke sambil memunculkan sharingannya

Daisuke kaget melihat chakra orang didepannya,tapi dia tetap menganggapnya sebagai orang biasa tapi Daisuke ingin tau siapa sebenarnya orang ini,tapi dia pun tidak memikirkannya dan melanjutkan dialognya dengan orang itu.........

"Ah, Uchiha? Menyenangkan, di tempatku sangat jarang aku bisa bertemu dengan klan Uchiha," Ienari tertawa dan melihat pemuda itu. Seorang gennin dari klan Uchiha, ia memiliki beberapa rencana untuk beberapa negara yang berada di blok selatan. Dan sepertinya pemuda ini cukup untuk masuk dalam kategori yang ia inginkan.

"Namaku adalah Ienari," mengulurkan tangannya kearah pemuda itu untuk mengajaknya berkenalan.

"Salam kenal,Ienari" Kata Daisuke sambil bersalaman dengan orang itu......

Hmm.... sepertinya dia datang dari tempat yang jauh..........

"Kufikir Hokage-sama akan cukup lama sampai disini," sebut saja insting, mungkin saja ia sedang berada dalam masalah ataupun ia malah bertemu dengan Kaage yang tadi juga menuju kearah sekitar sini (bingo!) mungkin ia 'menculik' pemuda ini sebentar tidak akan masalah.

"Sebagai hadiah terima kasihku karena sudah membantu, bagaimana kalau aku memberikanmu sesuatu?" berdiri dari tempatnya dan memperbaiki jubahnya yang sedikit tersibak dan menampakkan jaket Jounninnya meskipun sedikit.

"Mungkin akan sedikit membantu..."

Daisuke kaget bahwa dia ternyata seorang shinobi,tapi dia pun hanya bersikap biasa-biasa.......

"Hmmm.....,hadiah?" Kata Daisuke sambil memikirkan apa yang akan orang ini lakukan...........

"Ikut aku, aku akan mengajakmu ke sebuah tempat yang pernah kukunjungi di dekat sini," menoleh sekeliling, ia memastikan arah yang tepat untuk pergi ke tempat dimana ia mendapatkan kekuatan yang cukup berguna ternyata. Karena kali terakhir ia datang dengan teleportasi, ia sedikit mengalami kesusahan menentukan arah.

"Ya, kearah sini," menunjuk pada arah barat dari depan gerbang Konoha itu. Tentu saja tempat yang akan ia tuju adalah tidak lain tidak bukan reruntuhan dari klan Uzumaki, tepatnya kuil tempatnya mempelajari Tenjutsu.

[ Kita pindah ke Tret Konoha :3 ]

Ia sampai di tepi pantai, tepatnya di sebuah pelabuhan yang memiliki banyak sekali perahu untuk menyebrang ke pulau utama dimana empat Negara besar lainnya berada. Kirigakure memang tempat yang cukup terpencil membuatnya berfikir kenapa ayahnya meninggalkan Konohagakure dan pergi ke Kirigakure seolah mengasingkan diri.

“Maaf, apakah aku boleh menumpang sampai ke pulau sebrang? Aku akan membayar kalau memang harus,” jawabnya pada seorang pria tua yang memiliki sebuah perahu kecil disana. Sepertinya seorang nelayan yang tampak akan pergi untuk menjual ikan hasil tangkapannya di sebrang.

“Ah, tidak apa-apa kau tidak perlu membayar aku juga akan pergi jadi ikut saja.”

“Terima kasih banyak,” pemuda itu membungkuk dalam-dalam dan melihat pria tua itu kewalahan untuk membawa beberapa ikan yang tidak sedikit jumlahnya ke dalam kapal kecilnya, “aku akan membantu anda…”

“Terima kasih nak,” Hiro hanya tersenyum dan mengangguk. Memasukkan semuanya, ia segera menaiki perahu dan membantu nelayan itu untuk menghidupkan perahunya. Ia hanya tinggal menunggu karena perjalanan menyebrang tidaklah sebentar dan pemandangannya masih berkabut di dekat Mizu no Kuni.

---

1 Post dari Kirigakure