waduh ??, teman, kalau mau berkomentar tentang cerita saya yang ini di mari yah ini link nya
https://agoessnaruto.indonesianforum.net/t7374-tempat-komentar-serta-saran-dalam-cerita-love-x-songnah, sekarang saatnya melanjutkan cerita sebelumnya kawan, kemarin sampai mana yah ceritanya, oh ya, kisah balik antara Hisashi dan Lacie kan, oke deh, langsung saja simak.
Chapter 1, Perasaan Yang Tak TentuMusim panas tahun itu bisa dibilang musim panas yang amat sangat panas pemecah rekor, Hisashi berjalan pelan dengan tas sekolahnya ia gunakan untuk menutupi kepalanya.
“ya ampun, panasnya, ada perlu apa sih ketua menyuruh kita semua berkumpul diruangan club persahabatan”. Gumam Hisashi.
Club Persahabatan, ialah salah satu dari sekian banyak club-club di akademi seni Hou, tujuan club ini cukup simple, mencari teman dan sahabat sebanyak mungkin, karena member-member yang menaungi club ini mempunyai rekor buruk dalam urusan pergaulan.
“aku masuk”. Ucap Hisashi yang membuka pintu memasuki ruangan club.
“byooooorrrrrr”. Seember penuh dengan air tepat mengguyur Hisashi hingga ia basah kuyup.
“aaaaaaaaaaaa !!!, apa apaan ini !!!”. teriak Hisashi yang masih berdiri di depan pintu masuk.
Hisashi nampak kesal karena bajunya basah kuyup dan mengoceh tak karuan.
“sial banget sih gue hari ini, dari yang terkena masalah ini, itu, dan sekarang, aku,.”. tiba-tiba Hisashi menghentikan ocehannya. Dia memandangi sekitarnya, memang ada beberapa yang nampak berbeda, beberapa orang siswa didepannya juga nampak berbeda dan mereka hanya terdiam bengong sambil memandangi Hisashi.
“loh ? siapa kalian ? kenapa ada dirungan clubku ?, kalian member baru yah ?”. tanya Hisashi kepada beberapa siswa didepannya tersebut.
“maafkan kami, kami tidak bermaksud untuk membuat anda begini, sebenarnya jebakan ini adalah hukuman bagi para member club drama yang terlambat, maafkan kami”. Salah satu gadis mengucapkan kata maaf kepada Hisashi.
“jadi ?, tunggu ?, club drama ?, apa maksud kalian, ? jangan-jangan ?”. ucap Hisashi, dia menyadari jika dirinya salah memasuki ruangan club, dengan muka memerah Hisashi berkata “maaf”. Sambil menundukan kepalanya kemudia langsung berlari dari ruangan tersebut.
“hosh, hosh, hosh”. Pada akhirnya Hisashi sampai didepan sebuah pintu ruangan, kali ini Hisashi memperhatikan panel dan papan pemberitahuan didepan pintu untuk memastikan apakah ini merupakan ruangan clubnya atau tidak.
“yosh, tidak salah lagi, ini ruangan club persahabatan”. Masih dengan basah kuyup Hisashi memasuki ruangan tersebut.
“aku masuk”. Ucap Hisashi, namun tiba-tiba . . .
“bruuuaaaasshh”. Sekantong tepung menghantam dirinya yang menyebabkan dirinya menjadi seperti adonan roti yang siap di Oven.
“itu hukumanmu karena terlambat memasuki ruangan club”. Ucap Lacie tegas.
Lacie sendiri adalah ketua dari club persahabatan, dialah yang membentuk club persahabatan ini.
“
apa salahku . . . apa salah ibuku . . . hidupku dirundung pilu . . .” begitulah nyanyian Hisashi saat kembali menerima kesialan yang kesekian kalinya.
Beberapa saat kemudian.
Baju yang dikenakan Hisashi nampak basah dan kotor, ia pun memutuskan untuk melepas pakaiannya, namun sayangnya, Hisashi adalah 2 dari salah satu member laki-laki dalam klub persahabatn tersebut, dengan sangat berat hati dan menahan malu, Hisashi mengenakan baju milik Lacie, yah, tentu saja baju yang dikenakan Hisashi baju anak perempuan.
“ettoo, Lacie-chan ? dimana yg lain ?, kok cumin ada kamu aja ?”. tanya Hisashi.
“Asahina dan Yukino sedang pergi belanja, entah apa yg akan dibelanjakan mereka yang jelas ini masih ada hubungannya dengan kegiatan klub”. Jelas Lacie terhadap Hisashi.
“lalu , Mizuro kemana ?, tidak biasanya dia ikut kluyuran”. Tanya Hisashi lagi.
“Mizuro sedang kencan dengan Miku”. Jawab singkat Lacie.
“!?, kencan !?, apa aku tidak salah dengar ?, kau bilang kencan kan?”. Sahut Hisashi dengan lagak
bingungnya.
“iya , kenapa ?”. jawab singkat Lacie.
“ettoo, tidak apa-apa”. Balas Hisashi.
Yah, Hisashi hanya dapat menghisap jarinya ketika ia mendengar Miku, cewek yang ia kagumi saat itu sedang berkencan dengan Mizuro yang cukup popular dikalangan wanita, bahkan ada kabar miring tentangnya jika dia mempunyai pacar lebih dari angka delapan.
“hmhh !! Hisashi, apa besok kamu ada acara”. Tanya Lacie pada Hisashi.
“tidak, ada apa Lacie ??”. tanya balik Hisashi.
“itu,, ini”. Balas Lacie sambil memberikan sebuah lembaran brosur kertas.
Brosur tersebut berisi tentang adanya pembukaan kolam renang baru didekat kota tersebut, bagi pengungjung 100 pertama akan mendapatkan potongan 75%.
“eee, kau mengajakku ke tempat ini ??” tanya Hiashi lagi.
“ya”. Jawab singkat Lacie sambil memalingkan mukanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
“laice salalu saja menghemat percakapannya, padahal berbicara tidak berbayar”. Gerutu Hisashi.
“jam 9 oke, aku tunggu di tempat biasa”. Kata Lacie tegas.
“oke. Aku mengerti”. Balas Hisashi.
Keesokan harinya pukul 09.10.
“ciihhh, slalu saja”. gerutu Lacie karena Hisahi sedikit terlambat.
Tak berapa lama kemudian, Hisashi nampak dari ujun jalan dan berlari menuju Lacie.
“hosh, hosh, hosh, maaf Lacie aku sedikit terlambat”. Ucap Hisashi sembari mengatur nafasnya.
“selalu saja, hmmpphh !!”. jawab jutek Lacie.
Mereka pun berjalan berjauh-jauhan , Lacie didepan dan Hisahi berjalan dibelakang Lacie dengan jarak cukup jauh, mereka menuju ke halte terdekat untuk naik bus dan menuju ke tempat tujuan.
Bus yang mereka naiki cukup kosong, mereka pun duduk dibangku yang terpisah.
Tidak lama kemudian bus yang ditumpangi mereka, sampai di tempat tujuan, tempat tersebut nampak penuh padat dikarenakan ini adalah pembukaan pertama kolam renang tersebut.
“aku harap kita masih kebagian tiket, kalau kita sampai kehabisan, ini salahmu Hisashi”. Ucap Lacie dengan nada kesal.
Hisashi pun hanya terdiam dengan memasang raut wajah lesunya.
Sesampainya didalam kolam renang.
“untung saja masih kebagian tiket, he he he”. Ucap Hisashi sambil memegang kedua tiket ditangannya.
“hmppphh, aku mau ganti dulu”. Sahut Lacie.
Setelah selesai berganti pakaian, Hisashi pun bersiap untuk menceburkan dirinya kedalam air, namun dia menunggu Lacie yang tak kunjung datang menemuinya, merasa khawatir, Hisahi pun memutuskan untuk mencarinya dan menjemputnya ke tempat ruang ganti wanita.
Tak jauh dari ruang ganti wanita, nampak Lacie sedang dikelilingi oleh 3 orang pemuda, Hisahi pun bergegas menghampiri Lacie.
“hai, gadis, sendirian saja”. ucap salah satu gadis tersebut pada Lacie.
“waahhh, cantiknya”. Ucap pemuda lain sambil memandangi lekuk tubuh Lacie yang menggunakan pakaian renang cukup terbuka.
“hmppp !!, mau apa kalian !!, orang-orang kotor seperti kalian tak cocok bersanding denganku !!, menjauhlah !!”. cela Lacie.
“wohh, gadis ini nampaknya berani juga”. Ucap Pemuda tersebut.
Namun tak lama kemudian Hisashi datang.
“lacie ?? kenapa lama sekali”. Tanya Hisashi sambil menghampiri Lacie.
“oohh, ternyata dia bersama cowoknya, udahlah, ayo pergi”. Ucap salah satu pemuda tersebut.
“hmppp, pergi sana, dasar pengganggu”. Ejek Lacie kepada ketiga pemuda barusan.
Mendengar ucapan Lacie, ketiga pemuda tersebut kembali memalingkan hadapannya untuk menghadap Lacie kembali.
“hai, nona, apa kamu tidak pernah diajarai sopan santun ?”. tanya salah satu pemuda tersebut dengan sedikit marah.
“sebelum berkata seperti itu, seharusnya kalian berfikir dulu apa kalian juga sudah mengerti apa itu sopan santun”. Sahut Lacie berikutnya.
“cihh,”. Salah satu pemuda tersebut marah dan siap memukul Laice, namun dengan sigap Hisashi menghentikan pukulan pemuda tersebut.
“orang yang tidak menghargai seorang wanita adalah saampah, tetapi orang yang menyakiti wanita itu lebih buruk daripada sampaah” kata Hisashi sambil menahan pukulan pemuda tersebut.
“pergilah !!”. ucap Hisashi dengan muka yang cukup seram dan mementalkan tangan pemuda tersebut.
“udahlah, ayo pergi-pergi”. Ucap pemuda lain.
“hmpppphh, kau boleh berenang didekatku sebagai hadiah karena telah menolongku”. Ucap Lacie dengan sombong seperti biasa.
“kamu sadar gak sih !!, sifatmu itulah yang membuat kau sering berada ditengah kekacauan, disini bukan sekolah, ini tempat yang lebih luas dari sekolah, aku tak bisa terus mengawasimu dan melindungimu !!”. bentak Hisashi yang nampak kesal.
Melihat Hisashi marah, Lacie hanya terdiam tertunduk.
“apa kau tak mengerti, kesombonganmu itu sudah sering menjdai masalah disekolah, apa aku harus menutupi semua kesalahanmu itu terus, kau selalu mengejek padahal itu tidak perlu, renungkan lagi, aku mau berendam dikolam air hangat”. Ucap Hisashi sambil beranjak melewati Lacie.
Lacie masih tertunduk.
Berselang waktu kemudian
Nampak Lacie duduk ditepi kolam sambil mengayunkan kakinya dan memikirkan perkataan Hisashi. Di merenungkan apa yang salah dengan kelakuannya selama ini, dan kenapa sampai saat ini meski dia telah membentuk sebuah klub persahabatan dia tak memiliki banya teman bahkan sahabat.
“aku tak pernah melihat Hisashi marah seperti itu”. Gumam Lacie sambil meneteskan air mata.
Berberapa saat kemudian.
“oyy, Lacie, waktunya makan siang, apa kau tidak makan ?”. teriak Hisashi dari kejauhan.
Lacie nampak terdiam saja tak menghiraukan teriakan Hisashi, Hisashi yang meihat Lacie tidak ada respon, Hisashi pun mendekat kepada Lacie.
“Lacie, ayo makan siang”. Ucap Hisashi ramah.
“kenapa kamu menangis ?”. tanya Hisashi setelah melihat wajah Lacie.
Lacie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
“huuuff, maafkan aku tadi, mungkin aku terlalu kasar padamu, maaf yah, ayo makan, aku membawakanmu bekal dari rumah, kamu pasti suka, ayoo” rayu Hisashi sambil memegang tangan Lacie.
Lacie pun masih tak menjawab walau kini ia telah beranjak dari tepi kolam.
“taraaa, sate ayam khas Indonesia”. Ucap Hisashi sambil menunjukan perbekalannya.
“ayo makan, bukannya kamu waktu itu pengen sekali tau bagaimana rasanya sate setelah melihat-lihat gambar-gambar kuliner lewat Internet, ini aku cari resepnya dan mencoba membuatnya” jelas Hisashi .
Melihat hal tersebut Lacie kembali tersenyum dan mulai memakan sate bawaan Hisashi.
“bagaimana rasanya Lacie ?”. tanya Hisashi.
“hmmm, oishi , “. Jawab Lacie sambil makan dengan lahapnya memakan tusuk demi tusuk sate.
“hmmm, dasar anak manja, masak dimarahi gitu aja nangis”. Ejek Hisashi .
“hmppp !!”. Lacie hanya memalingkan mukanya dengan mulut terisi penuh dengan makanan.
“setelah makan, ayo coba kolam berombak yuk”. Ajak Lacie
“ayooo”.
Begitulah, seharian penuh waktu mereka berdua dihabiskan untuk jebar-jebur dikolam renang.
Keesokan harinya, Lacie tidak masuk sekolah akibat sakit, kabarnya dia terkena demam dan tidak bisa masuk sekolah pada hari itu.
“haaacciiimm”. Suara Lacie yang juga terkena flu sambil berbaring di tempat tidurnya.
“inilah akibatnya jika seharian penuh maen air”. Ucap Mama Lacie dengan nada mengejek.
“aahhh, mama,… Haaaaccciimmm”.
Beginilah akhir dari chapter kali ini, kuharap para pembaca sekalian mengerti alurnya, gara-gara apa kok benih-benih cinta dihati Lacie mulai tumbuh di musim panas itu, pasti udah tau jawabanna kan, chapter berikutnya akan menceritakan tentang kisah si Mizuro, cowok pendiam namun memikat banyak hati gadis, ho ho ho.
Bersambung.