---

"I-i-itu, tak salah lagi, itu adalah aku dan timku saat menjalankan misi", gumamnya saat melihat 2 shinobi bertarung.
Benar saja, tempat itu adalah tempat dimana Namikaze Jarz, Akimichi Daichi, Aburame Haru, dan Ben-sensei sedang melaksanakan misi. Saat itu, Jarz bersama timnya sedang bertarung melawan seorang musuh yang sangat tangguh. Seorang penjahat besar asal Otogakure.
Tampak, Jarz mengerahkan seluruh kemampuan kenjutsunya. Kodachi kembar bernama Shousaifumei terus menari untuk melukai musuh itu. Namun, ia tetap gagal melukainya yg hanya menggunakan sebilah kunai.
"Ini, ini adalah pertarungan terakhir Aku bersama timku", gumamnya dg bibir bergetar.
Tampak Jarz mulai kelelahan. Nafasnya tersengal-sengal. Sambil bertumpu pada salah satu lututnya, ia memasukan Shousaifumei dan menggantinya dg Masamune, katana kesayangannya.
Saat Jarz hendak maju untuk menghadapi org tersebut, Aburame Haru menghentikan Jarz dg menggunakan Kikkaichu. Dg nafas tersengal-sengal, ia berkata, "Jarh, h... h... ku saranh-kan, lebih baikh kita mundurh aj-ah".
Daichi pun ikut memberi pendapat, "Ya, aku setuju. Lagipula, Ben-sensei sudah terkena dampak dari penggunaan Urarenge. Aku pun sudah tak kuat. Efek samping pil kuning sudah mulai menyiksaku".
Namun, sifat keras kepala sudah mendarah daging. Jarz tak memperdulikan ucapan rekan-rekannya. Ia pun kembali maju dengan berbekal Masamune di tangannya. Ia pun berkata, "Pergilah! Lebih baik mati terhormat dari pada harus kabur".
20 menit berlalu, Jarz terluka cukup parah. Masamune sudah tak di tangannya. Ninja Oto ini, memang bukan tandingannya. Serangan demi serangan didapat Jarz dari Ninja Oto tsb. Hingga, hampir saja Masamune yang berpindah tangan malah ingin menerkam tuannya. Namun, usaha Ninja Oto dapat digagalkan Ben yang seluruh tubuhnya tampak terbakar. Mungkin, Ben sudah sampai membuka gerbang ke delapan.
"Biar aku yang menghadapinya", ucap Ben yang terlihat seperti manusia api.
tap... tap... bruuukkk
Haru dan Daichi pun menghampiri Jarz yang terluka. Lalu, Daichi dan Ben menghadapi Ninja tersebut yg ternyata sangat tangguh.
"Haru-chan, a-ku bu-tuh bantuanmu", ucap Jarz terbata-bata.
"Apa yg bisa aku bantu?", tanya Haru.
"Ini", kata Jarz sambil memberikan sebuah kertas bergambar segel hiraishin, "gunakan Kikkaichi untuk menempelkan ini ke tubuh Ninja itu".
"baiklah".
Tanpa banyak bicara, Haru pun bergegas menuju tempat pertarungan. Hatinya berkata, "Sebenarnya Kikkaichu milikku sudah banyak yang tewas. Aku pun sudah..."
Haru tampak menahan gerakan Ninja Oto dg memegang tubuh Ninja tsb dari arah belakang. Dg bantuan sisa Kikkaichu, kertas tsb berhasil ditempelkan di tubuh Ninja Oto.
Saat kertas tsb tertempel, Jarz merasakan sinyal tsb. Jarz yg terduduk dg mata tertutup, berkonsentrasi penuh mengumpulkan sisa chakra di ujung jemarinya.
"Jigokuzuki", ucapnya saat pisau chakra terkumpul di ujung empat jemari kanannya.
Lalu, perlahan Jarz berdiri dan chakra di jemarinya mulai mengeluarkan kilat. Di saat bersamaan, Ben roboh dg memegangi dadanya sendiri.
"C E P A T L A H J A A A R...!!!", teriak Haru yang mulai mengeluarkan sisa Kikkaichu dari tubuhnya hingga menutupi pergerakan Ninja Oto.
Masih dg mata tertutup, Jarz sudah selesai dg jutsunya. Sambil meloncat ke arah depan, ia mengarahkan empat jarinya lurus ke depan dg gaya tusukan.
'shrinnnks', 'jleebbb',
seketika, ia berhasil menusuk Ninja Oto dg kombinasi jutsu Hiraishin dan Jigokuzuki. Sayangnya, Jarz yg sedari tadi menutup matanya, tidak tahu bahwa ia juga menusuk sahabatnya.
"ukhh...", erang Haru dg mulut mengeluarkan banyak darah.
Jarz tampak kaget melihat Haru yang juga terkena Jigokuzuki. Sebelum kehilangan kesadarannya, Jarz sempat berucap, "Ha-ru-chan..."

---

"Ini adalah kesalahan terbesarku. Sifat keras kepalaku dan keegoisanku", gumam Jarz saat melihat adegan pembunuhan itu.
Tiba-tiba saja, seseorang menepuk pundak Jarz dari belakang. Sontak ia pun menoleh.
"Sen-sei?", ucapnya saat melihat org tersebut.
Kemudian, seseorang menepuk pundak Jarz yg lain. Saat Jarz menoleh, rupanya dia adalah Aburame Haru. Mereka bertiga pun saling memeluk satu sama lain. Bukan hanya mereka bertiga, Daichi juga ikut memeluk mereka bertiga.
Dua menit melepas kerinduan dg cucuran air mata, Jarz membuka pembicaraan. Ia pun berkata, "Haru, Sensei, maafkan atas kebodohanku. Gara-gara Aku kalian"
"sstt...", dengan menempelkan telunjuknya di bibir Jarz, Haru memotong ucapan Jarz. "Aku tak menyesal mati di tanganmu. Bagiku, kamu adalah shinobi yang hebat. Semangatmu, membuatku mampu bertempur sampai gila-gilaan seperti itu".
"Ya, aku sependapat dg Haru", sambung Ben. "Kau memberi kekuatan padaku untuk bangkit dan mencapai batas kemampuanku. Aku tak menyesal, mati penuh luka akibat Urarenge. Aku sangat bangga, kematianku menjadikan murid-muridku sbg shinobi hebat. Dg jabatanmu saat ini, aku sangat bangga".
"Dan aku adalah saksi hidup bahwa Ben sensei dan Haru mati dg senyum kebanggaan. Bukan hanya mereka, aku pun bangga dg perkembanganmu, sahabatku", Daichi ikut bicara.
"Jadikan pengorbanan kami sebagai pelecut semangatmu menjadi lebih baik".
"Kurangi keras kepalamu,"
"kecerobohanmu"
"hilangkan sifat tempramenmu"
"jangan terlalu banyak tertawa"
"jangan berlebihan saat becanda"
"jangan terlalu bawel, cerewet, ngeyel"
"dan yang terpenting"
"buang kebiasaan burukmu"
"yang selalu membuat kami jengkel dg tingkahmu ini"
"hah???"
"Jangan Ero...!!!" ucap mereka kompak
"Terima kasih, aku akan ingat pesan kalian. Semua akan kulaksanakan. Kecuali...", ucap Jarz dg kepala tertunduk. "...yang terakhir", sambung Jarz dg ekspresi oon.
'brukkk', Jarz tersungkur saat tiga jitakan mendarat di kepalanya. Jitakan ini, selalu ia dapatkan saat bersikap ero dihadapan kawan-kawannya.
Mereka berempat pun tertawa terbahak-bahak dg momen ini.
"Ah, sudah saatnya kami pergi"
"ingat, Jarz! Jangan sesali kepergian kami. Ini bukan salahmu. Kami senang mengorbankan hidup kami untukmu. Kami akan selalu ada di hatimu."
"dan aku akan selalu di sampingmu".
"Biarlah kami pergi dg tenang. Jangan menyalahkan dirimu sendiri"
"jadikanlah kematian kami sbg motivasi untuk menjadi lebih baik lagi".
"Selamat jalan murid-muridku"
"Jaga diri kalian, sahabat-sahabatku".

---

Jarz membuka matanya. Ia pun kembali ke alam sadarnya. Rupanya, tangan Daichi sedang memegang kepala Jarz. Itulah yang membuat Daichi berada di alam bawah sadar Jarz. Di saat yang hampir bersamaan, Daichi pun membuka matanya.
"Hebat, kau bisa membuka chakra air dg cepat. Rupanya, kau mampu terhubung dg mereka. Kau beruntung memiliki mereka", ucap Chiriku
"Aku juga bersyukur, bisa bertemu mereka", sambung Daichi.
"Dai, kau...??" tanya Jarz saat melihat Daichi.
"Ya, aku sudah bisa melatih konsentrasiku pada saat meditasi", Jawab Dai.
"Baiklah, kita akan melanjutkan latihan kita. Tahap selanjutnya adalah chakra api, terdapat di
dalam perut. Cakra ini berkaitan
dengan kehendak-berkuasa (Will
power) dan tersumbat oleh rasa
malu. Kita akan mempelajarinya di tempat ini juga. Bersiaplah"

[offtopic]Di dalam kuil, scene Feilung[/offtopic]

"Engmmh..."matanya terbuka perlahan saat merasa tubuhnya seperti bergerak-gerak teratur,mendapati sesosok anak dengan mata berbeda di setiap irisnya-siapa lagi kalau bukan ienari-tubuhnya masih terasa sedikit lemas-namun sepenuhnya dia sudah baik-baik saja.

Sejujurnya feilung sudah sadar sejak beberapa jam yang lalu,hanya saja tubuhnya yang membuat dia harus tertidur lagi,benar saat digerakkan ienari dia baru saja bangun.

"Eh,ada apa ienari-kun Tsume?"-menatap anak itu dengan mata sayu "mana sui tsume?"

---

[offtopic]Di hutan Uzu no kuni, scene Suinamu[/offtopic]

Berlari di dalam lebatnya hutan yang hampir tidak pernah tersentuh uzu no kuni,yah matanya bergulir kesana-kemari mencari pohon yang tepat untuk diiris-iris menjadi yang dia inginkan.

Berhenti di sebuah pohon besar yang cukup tua dan besar "Yah sepertinya ini cocok"gumannya menatap pohon berlumut itu dari bawah ke atas. "Maaf ya leluhur, cucu uzumaki-mu ini meminta sebatang pohon untuk keperluan"-Suinamu tampak terseyum seperti bercanda dengan diri sendiri.

Memasang sebuah kuda-kuda menunduk dengan kaki terbuka-tengan kanan-dan kirinya menyatu pada gagang sebuah katana di pinggang-memejamkan mata.

Mengumpulkan chakra yang berhembus perlahan dari dalam sangkar katana-nya ,ya bisa dilihat itu adalah chakra angin yang menggumpal-tatapannya tajam dengan helaian rambut yang bergelayut oleh hembusan angin.



Sekelebat tiga arus angin tampak bergerak vertikal dari atas kebawa saat katana itu tercabut dari sarung-nya,memutarkan tangannya dan menutup-mengembalikan kembali katana itu pada sarungnya dan.


Pohon yang terbilang cukup besar itu terbelah seketika menjadi tiga bagian besar dan ambruk dihadapan suinamu berdiri "Apa begini saja sudah cukup??bagaimana aku membawanya?"gumannya-mengaruk kepala- menatap diantara debu tanah yang berhamburan akubat getaran jatuhnya batang pohon besar itu-dengan keringat dan nafas memburu.

Mengangkat kembali katananya yang tidak lagi berselimut angin-rupanya satu serangan cukup untuk menghabiskan selimut angin tipis itu,tentu saja kau pikir seberapa besar chakra suinamu.

Mengiris bongkahan kayu itu menjadi bagian-bagian kecil dan menyegelnya di dalam selembar kertas gulungan-untuk mempermudah bawaan.Mengela nafas yang menyapu keringat saat itu usai.

Menatap ke satu arah.



Suinamu berlari ke arah depan yang terdapat sebuah jalan setapak kecil diantara rimbunan pohon itu-apa yang suinamu tuju??tentu saja orang-orang konoha.

---

[offtopic]Scene Pesisir pantai Uzu[/offtopic]

Sekilatan cahaya tampak menjulur dari langit dan menghantam pasir.

Mengahamburkan pasir ke udara yang perlahan menipis memperlihatkan sebuah lapisan chakra hijau-tampak di dalamnya seorang shinobi dengan baju unik-berdominasi warna putih dan hitam-berpenutup kain di wajah.

Robek luka di tubuhnya tampak menutup dengan cepat-ya sepertinya chakra hijau itu kemampuan iryounin-jutsu.

"Akhirnyaaa........"sepertinya orang ini mengehela nafas. "Jadi ini ya uzu no kuni??,kenapa mereka memilih tempat ini?"-tampak dia seperti menatap kesekeliling meski tidak terlihat dari depan karena kain wajah itu.

"Aku harus bergegas,jika benar apa dugaan senior, mereka memerlukan bantuanku"-berlari menuju ke dalam hutan.

Rayski Scene~~

9 tahun lalu lahir seorang anak dari shinobi konoha Ibunya bernama Portgas D Rouge dan ayahnya Sakazuki Roger Ibunya adalah seorang shinobi tipe medis dan ayahnya seorang sinobi berelement api... Putra mereka di beri nama Rayski dia tumbuh menjadi anak yang nakal suka mencuri dan sering keluar malam tanpa pamit berbeda jauh dengan sifat orang tua nya... setelah berumur 9 tahun orang tua nya akhirnya memasukan dia ke dalam sekolah ninja

"aku tidak mau sekolah ibu" kata rayski
"kamu harus sekolah supaya kamu bisa menjadi ninja seperti ayah dan ibu"kata rouge
"betul"tambahan roger
"tapi aku tidak pandai soal ninja lagian aku belum bisa mengguankan jutsu chakra saja aku tidak punyaa"bentak Rayski
"sudah lah pokoknya kamu harus sekolah"bentak ibunya ganti
akhirnya Rayski kun bersekolah

[offtopic]Hutan uzushio scene[/offtopic]

Pria berpakaian putih corek hitam itu terus berlari menyusuri lebatnya hutan pulau terpencil ini-sebagai seorang shinobi tentu itu bukan masalah baginya-mengamati detil hutan ini kalau saja ada yang terlewat dari jejak misinya.

Benar saja dia mendapati sesosok wanita ninja bersurai merah tengah berlari dari arah depan-berhenti dan segera mengepalkan tangan. "Maaf suinamu-sama, saya datang untuk melapor"-sepertinya orang itu sudah mengenal wanita itu.

Suinamu berhenti dan mengernyitkan dahi-"Siapa kau? bukankah kami tidak mengirimkan pesan apapun untuk meminta bantuan"balasnya dengan nada tegas-tangan menempel di pinggang-bagaimana suinmau bisa tidak mengenal ninjakiri?halo dia datang dengan kain penutup di wajahnya.

"e-eh,saya dari divisi iryounin,datang dengan misi ini"-tampak kagok dengan tanggapannya-segera meraih gulungan disaku dan menyerahkannya pada sui.

Membuka dan terdiam sesaat membaca isi gulungan tersebut. "Oh jadi begitu, baiklah..."ucapnya menjeda "Pergilang lurus kesana, dan temukan kuil di tepi sungai....akan ada dua orang yang menyambutmu ,salah seorangnya sedang terluka"jelas suinamu.

"Ah,Ha-hai...suinamu-sama"

Dua ninja itu kini mulai berlari ke arah yang berlawanan.Melirik kebelakang saat wanita itu mulai masuk ke dalam sisi gelap hutan itu-mengela nafas sejenak.

Menemukan ujung hutan dan mendapati pemandangan reruntuhan yang berbalut warna scerlet senja."Kuil yang dipesisir pantai ya..."gumannya melompat ke arah bebatuan dan mulai berlari mengikuti bibir sungai.

---

[offtopic]Mask temple uzushio, scene Feilung[/offtopic]

"Tsume? Kau membiarkan seorang wanita mencari kayu bakar? di tempat seperti ini?"mendengus sambil meraih tangan ienari dan mengangguk secara tidaklangsung mengatakan-aku-bisa-jalan-sendiri.

"Kau takkan bisajadi pria sejati jika memperlakukan wanita sepert itu Tsume..."lanjutnya dengan wajah berbinar antara warna cahaya senja yang merembet ke dalam kuil atau warna pucat orang banyak kehilangan darah.

[offtopic]Feilung's scene[/offtopic]

Men-jiit-kan pandangannya melirik anak ini dari ujung matanya."Seharusnya aku tidak meluluskanmu di tahap akademi dulu..Tsume 'ehem'.."Berdehem dengan setelah akhir kalimat-sepertinya wibawaku sebagai seorang guru sudah jatuh di depan anak ini-pikirnya menggaruk kepalanya walau tidak gatal-wajah sweatdrop.

"Tsume? suinamu bukan wanita lemah......."Maju selangkah dari hadapan ienari-ku,"Kau tau...kau tau....suinamu itu apa?"tubuhnya bergetar menahan gejolak.

"Dia adalah peri merah tercantik di kirigakure..."Mengangkat tangan kanannya tinggi menatap dengan wajah berseri."Wanita luar biasa bagai dewi surga yang menyemangati putihnya rambutku"mengangkat tangan kirinya tinggi juga semabri mata berbinar.


Ucap shinobi bersurai putih itu dengan penuh semangat-jika dia anime mungkin sudah ada lambang-lambang hati pink berhamburan serta deburan sebuah gelombang-konyol-memang tapi itulah kalau jatuh cinta-sampai-sampai dia melupakan kalimat khasnya "tsume"-dahsyat.

"Uhuk...uhuk..."Berakhir dengan suara batuk sangkit penuh stamina berteriak

[div class=chat][shadow]Rescue Mission - Misi Penyelamatan[/shadow]
Chapter #4
[/div]



Lalu mereka mulai menyusun strategi

baiklah nanti aku yang akan berpura pura jadi orang yang akan membayar , lalu kau serang dia

Jangan kau lebih baik aku ,nanti kalau aku gagal menyerangnya

tidak terlalu beresiko ( udah kayak iklan aqua aja , wkwkwk)

nanti kau terluka kalau sampai kita ketahuan

Aku saja , lagi pula aku kan bisa ninjutsu medis

baiklah terserah

jadi nanti setelah di depan gua itu kau pura pura ingin mengeluarkan uang lalu dari belakang aku akan menyerangnya

oke

ayo jalan kan rencana kita

[offtopic]Uzu mask temple scene...[/offtopic]

"Tsume..Itu bukan ero, tapi pria sejati anak muda!"Ucapnya dengan membusungkan dada dengan kedua lengan di pinggang-tampak suara tawa kebapakan muncul begitu saja dari mulut feilung-berakhir dengan batuk lagi.

Yah akhirnya memang seperti perdebatan antara orang yang 'katanya' dewasa-dengan manta muridnya sendiri-itulah keleluargaan yang tercipta antar shinobi kirigakure,meskipun ninja mereka tetaplah manusia bukan?.

"Sou..Hayaku (cepatlah), kita akan keluar bukan tsume?"Ucap feilung sambil letakkan tangan di dadanya-sepertinya dari raut wajah senyum tidak biasa feilung-rasa sakit itu berdenyut lagi.


Baru saya feilung melangkah keluar dari pintu rapuh kuil topeng itu-dia dikejutkan oleh kehadiran sesosok ninja lain yang datang dengan penutup wajah-tampak berdiri di depan pintu masuk.

"Kau? tsume...."Menunjuk ke arah shinobi berpakaian unik corak hitam putih ini-yah jika diperhatikan tingginya hampir sama seperti ienari.


Shinobi itu tampak mengepalkan tangan memberi penghormatan atas dua orang dihapannya-membuka perlahan kai putih penutup wajahnya dan..

[bspoiler]

---

Name : Hidetada Tokugawa
clan : Tokugawa Ichizoku (klan tokugawa)
Ability : Iryouninjutsu-Fuinjutsu
element : -unknow- *msh rahasia*
Status : Chuunin divisi Iryounin
Sifat : Tsundere akut -(mudah gugup-sensitif-jaga image)

Relasi : Feilung adalah gurunya di akademi-ya dia satu angkatan dengan Ienari-namun dia tidak terlalu mencolok karena sifatnya yang pemurun-trauma kehancuran klan-nya-dan selalu berada di pojokan kelas.

Keterampilan : Ahli dalam Ransu ogi (teknik permainan tombak)

---

Re: Shinobi yang merupakan sisa-sisa penduduk klan tokugawa yang masih bertahan hidup di bawah naungan kirigakure,Hidetada amat sangat mencintai klan-nya dan akan selalu menangis jika teringat sejarah buruk klan tersebut-guratan luka di wajahnya-pun merupakan bukti kekejaman hancurnya tokugawa.

sangat mencintai kedua perbedaan iris-nya dan menganggap itu keren


[/bspoiler]

"Eh-kau? maksud anda saya? Ienari-dono?" mendadak gugup saat anak-yang mungkin teman satau kelasnya itu-mendekat menatapnya lekat-lekat dari jarak sedekat itu-siapapun pasti takut.

Mencoba memalingkan bola matanya dari tatapan ienari ke sisi lain meski tidak mundur sedikitpun.yah tubuhnya bergetar sedikit-jangan-jangan ienari yaoi-mungkin itu pikirnya.

Sedikit tersenyum feilung melihat apa yang dilakukan ienari dan apa reaksi Hidetada-bergerak mendekat-menepuk pundak ienari dan sedikit menggesernya kebelakang-tentu dia tau sifat kedua muridnya ini sejak masih di akademi.

"Haha...sepertinya kau penasaran ya Ienari-kun tsume..."tersenyum hangat-masih meletakkan tangannya di bahu ienari "Ya dia tokugawa,sama sepertimu"

[div class=chat][shadow]Rescue Mission - Misi Penyelamatan[/shadow]
Chapter #5
[/div]


Lalu mereka sampai di depan gua yang sudah di tentukan

Lalu Nath menunggu di belakang gua itu

Lalu tiba tiba ada seseorang yang keluar dari gua itu , tampaknya seperti penjahat

"Hei , siapa kau wanita muda?" ucapp Penjahat itu

Aku yang akan menghantarkan uang untuk membebaskan wanita yang kau sandra

baiklah mana uang nya

Eits... mana dulu sandra nya

lalu penjahat itu menampakkan sandra nya

Lalu ino tampak ingin mengeluarkan uang

Sekarang

Doton : Doroku Gaeshi

Lalu tawanannya terpisah dari penjahat karna tanah nya terbalik

bagus ino

lalu giliran nath

mizubunshin no jutsu

lalu nath membuat 9 bunshin untuk melawan 10 penjahat itu

• Suiton : Hahonryū

Semua Penjahat itu pun langsung terlempar

lalu nath mendekati penjahat yang masih terkapar habis serangan jutsu itu

tiba tiba mereka bangun lagi


• Suiton : Takitsubo no Jutsu

Lalu daerah itu banjir akibat jutsu nath( ino dan gadis tawanan tidak terkena karna di lindungi oleh jutsu ino)

lalu saat air surut tiba tiba penjahat itu sudah terikat

heheh rencana kita berhasil

ayo ino

tiba tiba gadis yang tadi itu jatuh pingsan

Ehh , kau kenapa , ucap ino

Sepertinya dia pingsan karna masih trauma , atau mungkin dia sudah di siksa oleh penjahat tadi

Baklah aku akan mengobatinya

sementara ino mengobati wanita itu , nath memanggil keamanan setempat dan menjebloskan penculik2 itu ke penjara

setelah diobati ino ternyata masih belum sadar

baiklah akan ku gendong sampai konoha

Apa kau kuat

mana pernah sih aku tidak kuat

akhirnya mereka kembali ke konoha dengan jalan yang penuh kecemburuan dari ino karna nath menggendong gadis yang bahkan tak di kenal nya



[div class=chat][shadow]Rescue Mission - Misi Penyelamatan[/shadow]
End[/div]

[div=chat][/div]

---

Setelah berhasil membuka chakra bumi dan chakra air, kini Jarz melanjutkan latihannya, membuka chakra api.
Tampak, Jarz sedang memusatkan konsentrasinya untuk mengumpulkan energinya di sekitar perut. Tak lama berselang, ia kembali masuk ke alam bawah sadarnya setelah ia mampu menyentuh suatu titik di perutnya.
Jarz tampak berada di sebuah tempat berbatu, lebih tepatnya mereka berada di perbatasan negara Tsuchi. Jarz mendengar suara yg ditimbulkan dari lembaran senjata yg bertabrakan satu sama lain. Lantas, ia pun teringat saat ia menjalankan misi untuk mengusir para perampok dari sebuah perkampungan.
"tak salah lagi, ini adalah tempat pertarungan pertamaku saat diangkat sebagai komandan Jounin", gumam Jarz tatkala melihat 5 orang shinobi Konoha tergeletak tak bernyawa.
"Ya, aku ingat betul, saat itu aku bersama 6 orang seniorku mendapatkan misi ini. Saat itu, aku sama sekali tak berhasil memimpin pasukan. Padahal, saat itu aku adalah pemimpin mereka", lanjutnya.
"Jarz, ingatlah! Sebenarnya saat itu Anda bisa saja menang", ucap Chiriku yang berbicara di hadapan Jarz hingga terdengar hingga alam bawah sadarnya. "Namun, Anda memiliki perasaan malu untuk memimpin mereka. Ingatlah! Malu itu ada tempatnya".
"Chiriku-san?", ucap Jarz spontan saat mendengar suara Chiriku.
"Rasa malu harus ditempatkan sesuai tempatnya. Ketika kita memiliki rasa malu untuk melakukan suatu tindakan yg tidak baik, maka kita akan menjadi manusia yg berguna. Rasa malu yang dimiliki manusia, akan menghindarkan mereka dari permusuhan dan tindak kejahatan. Jika suatu masyarakat memiliki rasa malu untuk melakukan tindak pelanggaran, maka di masyarakat tsb tdk memerlukan lagi aparat keamanan. Krn rasa malu mereka akan menjaga mereka untuk bertindak sbgmana mestinya. Namun, rasa malu untuk melakukan suatu kebenaran adalah hal yg harus dihindari. Rasa malu melakukan kebajikan akan menjadikan kita sbg pribadi yg tak berguna", jelas Chiriku.
"Lalu, bagaimana cara menempatkan rasa malu? Dan apa kaitannya dengan kehendak kita?", teriak Jarz.
Tiba-tiba, tanah berbatu tsb berubah menjadi hamparan pasir luas. Rupanya, itu adalah tempat dimana Jarz bertempur dg Kyubi.
"Nah, apa yg And lihat ini adalah jawaban dari pertanyaanmu. Anda tak segan memerintah dua shinobi yg jauh lebih kuat dari Anda. Anda berani mengatur mereka, mengarahkan mereka sesuai strategi Anda. Padahal, tempat Anda dan mereka bertempur adalah tempat kekuasaan mereka. Namun, Anda tdk malu melakukan itu", jawab Chiriku.
"Tapi, saat itu aku gagal dan malah pergi sblm pertarungan usai", kata Jarz.
"Ya, Anda memang pergi. Anda melakukan itu karena Anda telah mampu mengendalikan rasa malu itu. Saya faham, saat itu Anda merasa malu karena seakan-akan partner Anda merasa hanya dikendalikan. Anda merasa malu karena Anda hanya diam dan menunggu mereka untuk menyerang. Anda juga merasa malu karena merasa strategi Anda itu sia-sia. Padahal, tanpa strategi yg Anda siapkan pun, mereka mampu menghadapi Kyubi", jelas Chiriku.
"Lalu?", tanya Jarz.
"Rasakan, bahwa Anda telah berhasil membuka chakra api. Sekarang kembali ke alam sadar Anda", kata Chiriku.
Jarz tampak membuka matanya.
"Bagus, Anda berhasil membuka chakra api. Sekarang, kita akan menuju taman yg tak jauh dari sini. Anda akan melanjutkan latihan di sana", kata Chiriku.
Tanpa berucap sepatah kata pun, Jarz mengikuti Chiriku yang disertai Daichi.
Tak lama berselang, Jarz dkk sudah berada di sebuah taman bunga yg di tengah-tengahnya terdapat air mancur. Sungguh pemandangan yg amat indah hingga Jarz terhanyut dlm suasana hati yg tentram.

Lalu setelah perjalanan satu hari , nath dan ino dan tawanan tsb sampai di konoah

Huh... , ahkirnya sampai juga

Kau kenapa ino , tak biasanya cemberut

Aku tidak apa apa , hanya sedikit lelah ( padahal cemburu )

Lalu di depan mereka ada sepasang orang tua yang menghampiri mereka dan langsung mengambil anak mereka

Terima kasih , karna kalian telah menyelamatkan anak ku

Sama sama , tuan

Karna kalian telah menolong putri kami , bagaimana kalau kalian kami traktir makan ramen

Nath yang rakus dengan cepat menjawab , ya tentu saja

Sementara ino memberi kode supaya nath tidak menerimanya

Tapi nath tidak menghiraukannnya

Lalu mereka makan ramen di kedai ichiraku

Lalu mereka selesai

Keluarga kaya itu berpamitan terlebih dahulu dan tidak lupa terus mengucap terima kasih

heheheh, misi pertama kita berjalan lancar , ucap nath

Ia , aku bersyukur ini berjalan lancar

arghg tiba tiba nath kesakitan tangannya

Ino teringat , tadi nath sempat beradu taijutsu (tidak diceritakan) dan tangan nath terbeset pedang

Sini ku obati,ucap ino

Lalu ino melakukan ninjutsu medis ke nath dan nath sembuh

Lalu mereka berdua pulang ke rumah masing masing untuk istirahat

[offtopic]Hutan uzu no kuni[/offtopic]

Bergerak dengan kecepatan stabil-hingga melompati sebuah semak besar dan mendarat sempurna di tanah.Menatap kedepan mendapati beberapa orang konoha yang baru saja akan diundangnya telah lebih dulu siap-menggaruk kepala,wajahnya sweatdrop.

"Ahahahaha aku terlambat....tentu saja baka-mereka tidak akan mau kelaparan atau kedinginan"terbesit kalimat itu di hati suinamu-mengepalkan tangan-menundukkan pandangannya memberikan penghormatan kepada orang konoha,terutama hokage itu.

"Maaf menggangu waktunya Hokage-sama dan para ninja terhormat konoha lainnya"

Yah-meskipun agak aneh bagi suinamu untuk memberikan penghormatan pada orang lain,sementara dia hanya menundukkan kepalanya kepada para petinggi kirigakure atau negara mizu saja-tapi ini adalah wilayah orang lain "Dimana bumi di pijak-langit di junjung" suinamu berpegang teguh pada pribahasa itu bukan?

"Hokage-sama,para ninja konoha yang terhormat,kami memiliki tempat peristirahatan yang memadai di kuil pesisir suingai, mungkin anda-anda sekalian berkenan untuk bersama kami disana sebagai rasa terimakasih kami" Ucapnya dengan tenang namun lembut-tetap menundukkan kepala.

---

[offtopic]Uzu mask temple[/offtopic]

"e-eh,saya tidak mengerti apa yang anda katakan ienari-dono"mundur kebelakang selangkah dengan keringat bercucuran-ekspresinya menujukkan sikap terancam serta gugup-entah salah apa hidetada dengannya-begitu mungkin pikirnya.

"Ayolah ienari-tsume..."Mengeraskan genggamannya di bahu ienari. "Kau tidak perlu memperlihatkan sikap sarkasi mengancam seperti itu kan Tsume??"-senyum melebar di wajah feilung-namun empat persimpangan tampak berkedut di sisi dahinya.

Cukup lama bersama ienari dan hidetada sebagai guru tentu sudah cukup membuatnya menyimpulkan bahwa Ienari bukanlah partner yang cocok untuk Hidetada. "Mattaku...Ienari yang yandere dan Hidetada yang tsundere-sepertinya aku harus bisa menjadi pihak netral tsume"mengela nafas panjang.

"Hari sudah mulai gelap dan suinamu-tsume belum juga kembali"

[div=chat][/div]
Jar’z tanpak sedang berkonsentrasi. Kali ini, Chiriku meminta jarz untuk melakukan meditasi dengan duduk horizontal menempel pada sebuah pohon besar. Pohon tersebut berada di tengah-tengah taman bunga tempat para penghuni kuil saat penat dan membutuhkan ketenangan. Suasana taman yang begitu damai dengan warna-warni bunga serta semerbak harum membuat jarz mampu merasakan suatu ketenangan.
”ok, Jarz. Sekarang pusatkan konsentrasimu. Sekarang Anda harus membuka chakra udara. Letaknya berada di hati. Berkaitan dengan cinta dan tersumbat oleh duka. Cari titik itu, dan masuklah ke alam bawah sadarmu. Ingat, tantangan ini cukup besar. Karena perasaan suka dan duka sangat sulit untuk di hapuskan! Berjuanglah!”, jelas Chiriku.
Jarz menyahut dengan memberi kode berupa anggukan tanda mengerti apa yang disampaikan Chiriku.
Menit demi menit berlalu, namun Jarz masih belum mampu menemukan titik yang dimaksud. Hingga sepuluh menit selanjutnya, ia merasakan sesuatu dan secara tiba-tiba ia masuk ke alam bawah sadarnya.
Raut wajah Jar’z tampak kebingungan tatkala melihat apa yang ada dihadapannya. Terlebih, saat ini ia berada di alam bawah sadar terdalam. Hingga ia merasakan suatu perbedaan dengan kejadian sebelumnya. Kali ini, ia tampak melayang dan dapat melihat apa yang ada di bawahnya.
”inikan?, ucapnya dengan penuh tanya.
Rupanya, saat ini ia berada di kompleks pemukiman Senju yang terkenal kaya raya. Namun, matanya terbelalak tatkala melihat salah satu rumah kecil dan tampak sangat tua yang diapit dan dikelilingi rumah-rumah mewah. Tak salah lagi, saat ini Jarz berada di masa lalu yang terukir di lubuk hatinya.
”Iya, tak salah lagi. Ini adalah tempat tinggal lamaku saat aku masih di akademi”, ucapnya.
Jarz pun turun dan menghampiri rumah itu. Matanya tampak berkaca-kaca tatkala melihat seorang ibu muda yang sudah terbangun di saat orang-orang masih tertidur. Rupanya, Jarz berada di saat suasana Konoha masih sangat pagi.
Jarz pun masuk ke dapur kecil nan berantakan yang mana Hikari senju, Ibu kandungnya sedang menyiapkan barang dagangan.
”Sungguh mulya hatimu, Ibu”, ucapnya.
Lalu, jarz berpindah menuju suatu tempat yang tak jauh dari dapur. Tak salah lagi, ia menuju kamar kecil tempat seorang anak berambut pirang masih tertidur. “sungguh, aku ini tak lebih dari seorang pemalas yang tak berbakti padamu, Ibu”.
Beberapa saat kemudian, suasana berubah menjadi terang. Seperti biasa, Jarz bangun kesiangan. Hikari pun membangunkan anak semata wayangnya dengan penuh kasih sayang.\
Singkat cerita, Jarz sudah terbangun dan telah selesai sarapan. Lalu, ia pun bersiap untuk pergi menuju akademi. Namun, seperti biasa, ia pergi menuju pasar tempat ibunya berjualan. Dengan membawa sebuah kotak yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya, Jarz bersama ibunya pergi bersama menuju pasar.
==TBC==

[offtopic]Hutan Uzu no kuni[/offtopic]

Berdiri saat merasa orang-orang konoha itu menerima undangan dari mereka shinobi kirigakure. "Tentu hokagem-sama, saya dengan senang hati mengantarkan anda-anda sekalian"ucap suinamu melirik sesaat ke wajah pemimpin desa tersebut.

"Silahkan ikuti saya,emm seharusnya adalah yang mengetahui seluk beluk tempat ini mengingat pulau ini masih kawasan negara Hi, fufufufufu.." sedikit tertawalirih garing-sebelum akhirnya melompat dan bergerak masuk ke dalam hutan.

Berlari diantara pepohonan dan tanaman lebat hutan negara uzu-tangannya terampil memainkan katana yang tercabut dari pinggangnya-memotong sulur dan tanaman yang menghalangi jalan mereka.

Sambil terus berlari dan menebaskan katananya kesana-kemari suinamu sempat sesaat suinamu melirik ke arah orang-orang konoha tersebut ,terutama hokage. "Wajah yang familiar, tapi dimana...?"melamun sesaat setelah memalingkan wajah kembali lurus.

"Atau cuma perasaanku?? ah mungkin aku pernah melihatnya entah dimana...wajar dia kan seorang hokage, wajahnya pasti dikenal di mana-mana, seorang panutan dan Ikon desa konoha, wajar kalau terkenal,hummm"berguman sendiri dalam larinya, pikirannya bergulir kesana-kemari meski masih tetap dengan konsentrasi penuhnya terhadap arah.

Dan benar saja apa kata suinamu-dia telah menerobos hutan dan mendapati desa yang telah runtuh dengan sungai yang membelah di tengahnya, "Kuil itu ada di bibir sungai ini"

RAYSKI SCENE

9 tahun yang lalu lahir lah seorang anak laki2 dari pasangan shinobi konoha. Portgas D Rouge adalah ibunya dan Yakuza Roger adalah ayahnya. anak laki2 tersbut di beri nama Rayski D Roxas yang biasa di panggil Rayski,,, Rayski tumbuh dengan sifat yang tidak bisa di terima di usia nya,, dia sering mencuri,membuat keributan,dan sering keluar malam,,, berbeda jauh dengan orangtuanya... ibunya sendiri adalah seorang shinobi tipe perawat dan ayahnya tipe api,,, sekarang di usia nya ke 9 tahun orang tua nya berencana memasukan dia ke sekolah ninja...

"pokoknya kamu harus masuk sekolah ninja tidak boleh membantah"..ucap ibunya pada siang hari waktu kumpul bersama,,

"tapi bu aku ngk mau sekolah,, sekolah itu ngk ada guna nya lagi pula aku juga tidak tahu apa itu ninja".. ucap rayski

"kamu tidak usah membantah ini demi kebaikan kamu dan kebaikan kita semua" ucap ibunya lagi..

"memang nya aku bisa apa bahkan aku tidak tau apakah aku punya chakra atau tidak" ucap rayski lagi..

"sudah lah besok kamu sudah mulai masuk sekolah ibu sudah mendaftarkan kamu kemarin" ucap rouge.

"iya ayah mau lihat kamu tumbuh menjadi anak baik seperti ayah ini" ucap roger.