Arief berlatih di tempat biasa, di belakang akademi...
" Huuh.....cape sekali apalagi tidak ada teman..."
Dia kemudian pergi ke samping akademi sambil bersantai di kursi akademi..

[font=Arial] Lalu Nath Pulang Ke Rumah

Sesampainya di rumah nath berteriak "Aku Pulaang"

Lalu adiknya tajima langsung menghampirinya dan berkata , kakak ayo berlatih bersama ku

Aku Masih capai

Lalh Ibunya muncul dan langsung kaget melihat luka luka di tubuh nath

"kau kenapa nath ? " ucap ibu nath kushina

enggak tadi beradu taijutsu saat misi

yasudah sini ibu sembuhkan

lalu ibunya yang notabenenya seorang iryo-nin menyembuhkan nath dengan jutsu nya

hari pertama masuk sekolah genin untuk rayski..

"huh,,, kenapa harus sekolah enakan main bersama komplotan2"
"kalo tau sekolah itu tidak menyenangkan buat apa sekolah"

saat berjalan melewati belakang sekolah rayski melihat seorang sedang berlatih

"sedang apa dia ya..?"

[offtopic]Scene Mutame [/offtopic]

Saat itu, Mutame sudah berada di Desa Konoha, ia berjalan menuju Gedung HOkage, Ia berniat bertemu dengan Shinji, karena nampaknya Konoha akan mengadakan Ujian Chunin.

Mutame nampak sudah membawa beberapa berkas yang berisikan Sistem dari Ujian Chunin nanti yang mungkin akan dibicarakan kepada Shinji.

Pria berambut putih ini, nampak telah memasuki gedung HOkage, Senseinya Weda nampak telah percaya penuh kepada Shinji untuk Kegiatan besar ini. sambil menuju ke Ruang Rapat seperti biasa.

---

[offtopic]Scene Oka dna Red[/offtopic]

"sebenarnya ada apa Red ??" tanya Oka bingung.
" seperti yang sudah kukatakan , aku ditugaskan Weda untuk mencari Informasi apa kau sudah diberitahukan oeh Toru? " ucap si naga merah besar itu.
"tentu saja,, apa nanti hokage tidak marah ya aku mencampuri urusanya" ucap Oka sambil duduk bersila.

"hahaha... unutk sementara biarkan saja dia dnegan urusannya. Bagaimana dengan tubuhmu? " ucap Red, ya Red memang telah mengethaui kalo Oka telah diimplan. Pesan dari Gred juga bahwa Oka haru sbanyak berlatih.

"tenang saja aku mulai terbiasa " tukas Oka.
"baiklah....... aku dulu pernah melatih Weda, apa kau mau juga berlatih bersamaku ? " Seru Red.

"ha?? benarkah....?? sungguh keberuntungan aku bisa dilatih oleh Naga hebat seperti dirimu " oka lalu berdiri dan mengepalkan tangan nampaknya ia semangat , kapan lagi ia bisa berlatih dengan REd Kuchiyose Weda itu. Yang dulunya memang melatih Weda di Ryumokuhon.

"Yoshaaaaaaaa............" Seru Oka

---

[offtopic]Scene The New Gred[/offtopic]

Langkahnya perlahan menuju ruang Properti lab, nampak Gred mencari beberapa pakaian. Ia melihat jari jemari nampak berbeda darahnya mengalir deras, tubuhnya nampak dipenuhi tenaga.

"inikah.....efek sel itu??" ucapnya. Beberapa helai pakaian telah ia pakai, dan ia pun menuju luar Lab.

---

OOT::

Bagas mari bicarakan tentang ujian Chuninnya bersama Mutame (aku) di ruang rapat. Hokage percaya pada mu OK.
[bspoiler=Berkas Ujian Chunin/Sistem Ujian]

Ujian Chunin akan diadakan di Konoha sebagai tuan Rumah. Nantinya surat undangan akan disebar ke 4 negara lainnya. Ujian ini diikuti oleh seluruh Genin 5 negara besar.

Ujian ini bertempat di GSG KOnoha (bangunan besar di luar kekkai Konoha didalamnya terdapat arena pertandingan dan juga dapur pokoknya lengkap. Kemudian diadakan di hutan Konoha dalam bentuk survival.

Peserta terdiri dari Genin , maksimal 3 orang dalam 1 kelompok. Boleh 1 atau 2 , yang penting mampu.
Pendaftaran dilakukan di tret Negara Hi..

Sistem.

1. Ujian tertulis
Pserta yang telah mendaftar akan di masukan ke dalam 1 ruangan . setiap peserta mendapat 10 macam pertanyaan tentang NARUTO. (jika membawa NPC , pertanyaan berarti ganda , khukhu)

2. Survival

Peserta yang lolos akan masuk kedalam Hutan Konoha.
Didalam hutan itu banyak terdapat binatang buas , binatang buas akan dikendalikan oeh penyelenggara (Weda dan bagas)

Dna juga banyak jebakan jebakan yang akan dibuat disana tentunya Peserta harus perkelompok. dna tujuanna adalah GSG Konoha.

Syarat sampai ke GSG Konoha adalah melewati 4 kali serangan binatang Buas. (4 post Weda atau Bagas). 6 kali jebakan ( 6 post Weda aatau bagas). Unutk tiap kelompok peserta. jika sudah melewati itu maka sampai lah di GSG , arena bertarung terakhir.

3. Duel
Para pserta akan duel satu lawan satu. (kayak ujian chunin di Naruto itu lo)
akan diacak nama namanya yang lolos. batas stamina masing masing Char utama 8 Post , dan unutk NPC 6 post.

Pertarungannya bisa dinilai staff RPG juga , yang nantinya akan menenutkan kelolosan menjadi seorang Chunin.

Peserta dianggap gagal ketika, Kena serangan hewan dan jebakan atau kalaha bertarung dan tidak bisa menjawab ujian tes pertama khukhukhukhuhkuhku [/bspoiler]

["houshhh....tttt"] tampak seekor kucing sebesar kuda, terbang dngan kecepatan tinggi, dan tampak ditunggangi oleh seorang shinobi berambut kuning.. "Ya" mereka adalah dz dan kirara.
"[siutt...] Uwaaaaa..". Dz berteriak sambil memegang kuat tubuh kirara.
"SEpertinya kita sudah sampai , lihatlah". Menunjuk kearah gerbang desa konoha.

Jujur baik Feilung ataupun Hidetada pasti bingung-kenapa suinamu membawa konoha mendekat??-dari dua pihak negara yang selalu berseteru-apakah bisa akrab atau setidaknya saling memahami dalam waktu singkat.

"Salam,hokage-sama dan orang-orang konoha tsume..." feilung membalas salam pertama dari orang konoha itu dengan memperkenalkan diri "Namaku Feilung,Hozuki feilung"-mengepalkan salam dengan tubuh sedikit membungkuk

Hal yang serupa-pun dilakukan oleh Hidetada,membungkukkan badan dengan mengepal "Salam,hokage-sama, Konoha-dono"

Tersenyum suinamu melihat mereka,kirigakure dan konoha bisa saling menyembunyikan masalah dan berbaur seperti ini,meski masih dengan formalitasnya. "Ara~ Bukankah lebih baik kita membuat api unggun?"Ucapnya menjeda. "Tolong bantu aku yah"

Melepaskan banyak sekali batangan kayu yang terpotong bulat rapi dari dalam sebuah gulungan yang tersimpan di sakunya (sui), bersama mereka saling bahu-membahu menyusun balok-balok besar kayu itu membentuk kerangka persegi.

mengela nafas sambil menyapu keringatnya "Ahh akhirnya, sekarang tinggal pematik,siapa yang punya katon dsni?"tanya suinamu melirik ke semua orang di hadapannya.

---

OOT :

Visu Hozuki feilung >> https://2img.net/h/i1270.photobucket.com/albums/jj611/Lollipop_Shana_xD/Team%20Bakodo/-Sensei%20Nokuto/NokutoJonin.jpg

---

Visu Tokugawa Hidetada >> sama seperti gambar postingan

---

Jika balok kayu itu sudah dinyalakan siapapun ,tambahkan visu ini di postingan kalian :https://2img.net/h/i1227.photobucket.com/albums/ee437/meimei55/Bonfire_zps5c4e21c2.jpg

[div=chat][/div]

Beberapa saat setelah berhasil membuka chakra api, Jarz diajak ke suatu taman bunga tempat para penjaga kuil melepas lelah.
Jarz tampak sedang berdiri di atas dahan pohon. Ia melihat rumah lamanya.
"Jaaay... Ayo Nak! Kalau kesiangan, nanti keburu ditempati pedagang lain", ucap seorang ibu yg keluar dari rumah itu.
'duk duk duk'
Suara langkah seorang anak yg berlari dg tergesa-gesa.
"hehe... Jadi, seperti ini yg namanya Jarz saat masih di akademi. Heuheu... Dekil juga", gumam Jarz tatkala melihat seorang anak menghampiri wanita muda ini sambil membawa sebuah kotak yang ukurannya dua kali lebih besar dari badannya. Anak itu adalah Jarz saat masih kecil yang terbiasa membantu ibunya untuk membawa barang dagangan.
"Hehe... Ya, saat itu aku masih berusia 7 thn. Ketika ayah meninggalkan Ibu, Aku bersama Ibu banting tulang demi mencukupi kebutuhan kami. Mengantarkan ibu menuju pasar sudah menjadi kegiatanku yg menyenangkan",
Dengan melompati pohon demi pohon, jarz mengikuti langkah demi langkah Jarz kecil dan ibunya. Hingga, Jarz kecil beserta ibunya tiba di pasar.
"Terima kasih, Nak! Skarang, pergilah ke akademi! Hati-hati!", ucap sang Ibu sambil memberikan jatah uang jajan pd Jarz.
Sambil mengangguk, Jarz mencium tangan ibunya. Beberapa saat kemudian, Jarz berlari dg kecepatan penuh melompati setiap atap rumah.
"waw, ternyata aku
bisa berlari secepat itu di usiaku.
hehe..." ucap Jarz sambil
berlari mengikuti Jarz kecil.

Beberapa saat kemudian, Jarz kecil
tiba di akademi. Hampir saja ia kesiangan andai tak berlari sekuat
tenaga.
Basah kuyup baju Jarz dengan
dipenuhi keringat, membuatnya
tampak seperti baru saja tercebur
sungai. Sekilas, Jarz tampak seperti tidak mandi. Apalagi melihat
teman-temannya yang tampil rapi
dengan baju bagus. Sehingga tak
jarang sindiran dan sedikit hinaan
keluar dari mulut teman-temannya.

"Ih, dasr anak jorok. Mandi dulu dong kalau mau belajar.
Bau tahu!". ucap seorang
temannya.

Jarz kecil tampak cuek dengan
hinaan yang acap kali bahkan
selalu terlontar dari mulut rekan-rekannya. Ia merasa, apapun yang
dikatakan rekan-rekannya.
Kemudian, suasana di sekeliling Jarz berubah. Ia tampak berjalan menuju halaman belakang akademi.
"Tak salah lagi,", gumamnya saat melihat seorang anak duduk berkonsentrasi.
"ya, ini adalah saat pertama kali aku mempelajari Hiraishin. Aku masih ingat, jutsu ini ku pelajari dg maksud agar aku bisa mengantarkan Ibu ke pasar dg waktu yg relatif singkat agar aku tak terlambat ke kelas. Hehe...", kenang Jarz dalam batinnya tatkala melihat NJ kecil terkapar krn kehabisan tenaga. [color=green]"Sungguh, jutsu ini adalah yg paling sulit ku pelajari. Apalagi, aku hanya bereksperimen saja. Mungkin, krn aku masih sangat kecil, aku hanya berkhayal menciptakan jutsu itu. Tak kusangka, saat ini jutsu itulah yang paling berharga untukku".[color=green]
Kemudian, Jarz pergi ke lapangan tempat anak-anak Senju bermain. Ia pun duduk di atas sebuah batu yg ada di lapangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, Jarz melihat NJ cilik yg pada saat itu sudah menginjak usia 9 tahun sedang mengangkat sebuah peti berisi buah-buahan. Ukuran peti tsb 3 kali atau mungkin lebih dari badannya sendiri.
"Ya Ampun, jadi inikah diriku pada saat itu?", gumam Jarz saat melihat NJ cilik mengangkat peti tsb dg senyum manis saat mendengarkan Ibunya yg sedang membicarakan keuntungan yg akan didapat jika buah itu laku. Saat itu, matahari mulai menguning pertanda beberapa saat lagi matahari akan beristirahat.
Lalu, Jarz pergi ke suatu tempat yang sangat ramai. Ratusan org berkumpul di tempat itu. Sorak sorai ratusan org menggema tatkala 2 org anak bertarung dalam ujian akhir Ujian Chuunin.
Babak final ujian ini, mempertemukan antara unggulan pertama Namikaze Weda melawan seorang anak pedagang buah keturunan Senju-Namikaze yg sangat tidak diunggulkan, Namikaze Jarz.
Sorak sorai penonton membuat suasana hati Jarz tampak sangat tegang. Hingga, ia hampir saja mengundurkan diri andai tak didampingi Daichi, Haru, dan Ben.
Dengan nada sedikit mengancam, Haru menampar Jarz yang terlihat amat pesimis. "Jangan pernah menganggap kami sahabatmu, jika kamu kabur!".
"Jangan mati dulu, Jul!", tambah Daichi.
"Kau adalah salah satu murid tersuksesku. Sebelumnya Aku tak pernah memiliki murid yang bisa menembus babak akhir. Namun, kalian bertiga bisa menembus hingga sampai di sini. Sungguh, aku bangga pada kalian. Bertahun-tahun, akhirnya Aku menemukan tiga murid yg hebat. Terutama kau, Jarz. Pemikiranmu yang nyeleneh, gayamu yg acuh, perangaimu yg tak bisa serius, wajahmu yang polos, ucapan erotismu yg kadang membuatku geram, semua akan diuji hari ini. Kalaulah kau menang, aku sangat bersyukur. Akan tetapi, kalah pun aku tetap bangga padamu", ucap Ben dg
Singkat cerita, Jarz yg tingkat motivasinya sudah mendekati limit tak terbatas, maju dg penuh optimis. Dg membawa sebuah pedang di punggungnya ia melangkah dan berhadapan satu lawan satu.
Sementara itu, di tribun penonton, seorang wanita mulai merasakan harap harap cemas melihat pertarungan yg akan segera dimulai.
Sambil menelan ludahnya sendiri, tangan kanan dan kiri Jarz memegang ujung pedang.
"mulai...!!", teriak wasit.
Beberapa saat kemudian, Jarz serta Weda lenyap.

---

Note : Pertarungan ini adalah cuplikan pertarunganku dan Weda di fanfic pertamaku.

Nyala api yang dilepaskan oleh hokage membara di atas tumpukan kayu bulat yang tersusun persegi itu-hebat tapi itu masih dalam tingkat kewajaran bagi seorang hokage-yah memang suinamu adalah tipikal yang selalu memaklumi keadaan.

"Haaaah, dengan ini tidak akan ada yang kedinginan bukan?"senyum suinamu tampak mengembang diantara kilauan api."jarang sekali bukan?dua shinobi yang berlainan sisi bisa berkumpul"sepertinya suinamu membuka sebuah pemicaraan hangat-sambil menatap tingkah konoha yang lain tengah meletakkan sebuah daging yang seperti apa itu?rusa?di dekat api.

sebelum sesat berbalik menatap ienari "Gaki? kau ada kerjaan??bukankah lebih baik kau melatih Chenjuin (rantai segel) agar lebih terampil?? bahkan kalau bisa kau melakukan apa yang seperti kulakukan tadi hingga mencapai tahap Chakura Kusari (rantai chakar), yah meskipun itu sulit" tersenyum mengusap kepala ienari.


dan apa yang dilakukan feilung serta hidetada? tidak mereka tidak sedang melakukan sesuatu yang wah atau menarik perhatian. Feilung tampak sedikit melamun menatap seorang ninja konoha yang bersurai putih.


Dan sementara itu hidetada tampak duduk bersila di belakang punggu feilung sembari meletakkan kedua telapak tangannya yang memancarkan gumpalan chakra kehijauan di punggung feilung-siapapun pasti tau itu ninjutsu medis.

Sepertinya para shinobi kita tengah berada di dalam keadaan paling santai-di langit yang bertabur bintang-serta hangat dan terang cahaya api unggun.

[offtopic]Scene Shinji[/offtopic]

Shinji sepertinya masih menggerutu dengan berkas-berkas pendaftaran yang menumpuk didepannya ini.

"Haahh... bagian pertama selesai, sekarang tinggal menunggu Mutame-san untuk membawakan berkas perihal sistem dan struktur Ujian Chuunin" pungkasnya.

"Saat Mutame-san membawakan dan membicarakan Sistem Ujian Chuunin nanti, baiknya kita mengirimkan beberapa utusan untuk mengirimkan Undangan ke beberapa negara besar lainnya" sambungnya, seraya menatap plafon ruangan yang bersih bak pualam tersebut.

"Mungkin, ini bisa mempererat Hubungan Kelima Negara nantinya..." ucapnya, dengan nada pelan.

[offtopic]scene rayski[/offtopic]

Hari kedua masuk sekolah...

"masuk sekolah lagi,,, nanti akan ada pelajaran apa ya sepertinya sudah berkempul di lapangan"

sesampai nya di lapangan barulah di mulai pelajaran melempar kunai..

"ini senjata yang di gunakan ninja bentuknya aneh begini kecil pantas ninja banyak yang mati senjatanya aja kecil segini..."

"paling2 aku tidak akan lulus ujian ini dan akan di keluarkan dari sekolah,,,dan aku akan bebas lagi"
[offtopic]setelah latihan kunai[/offtopic]

"hah kenpa aku bisa melempar kunai padahal aku tidak mempunyai bakat itu...dan aneh nya lagi nilai ku bagus2 semua padahal aku hanya melempar asal2an,,, ya sudahlah biarkan"

"dan sekarang apa lagi ini,,,latihan menggunakan chakra kah"

[offtopic]setelah berlatih mnggunakan chakra baru lah belajar jutsu[/offtopic]

"seperti ini kah chakra berasa di dalam tubuh mengalir sebuah energi...."

"guru sedang apa ya,, katanya ibu ku kalo guru menggunakan chakra berati dia sedang mempraktekan sebuah jutsu"

Arief melihat orang dengan nilai yang bagus yaitu Rayski, lalu dia bertanya
" hai, kau pasti murid baru, siapa namamu...? kulihat nilai mu bagus sekali..."

Sesaat terpana melihat apa yang dilakukan ienari-dia menuliskan segel tanpa menggunakan apapun,hanya chakra-bahkan kemampuan itu mustahil untuk uzumaki yang notabenenya merupakan penemu dan peramu fuinjutsu paling terkenal.

Namun kelopaknya menurun saat melihat kegagalan ienari-yah wajah percobaan pertama-beruntung kau ienari memilik pemimbing seperti suinamu yang selalu mewajarkan apapun-beda dengan hebihime yang selalu mengajari di bawah tekanan.

"Chakra pada dasarnya adalh energi fisik,semakin besar jumlahnya akan semakin mudah dikendalikan namun semakin besar pula stamina yang digunakan"Ucap suinamu menjeda. "Perbanyaklah jumlah chakramu di segel itu dan perkuatlah imaginasimu untuk membantukanya"lanjur suinamu.

"Ara~*mengela nafas* jurus ini memang pada dasarnya milik anggota uzumaki yang memiliki chakra serta daya tahan tubuh besar bahkan mendekati senju, aku tidak akan heran jika klan lain mencoba menerapkan jurus ini dal gagal berulang-ulang"mengguman lirih mentapa bara api dihadapannya.

"Jangan menyerah ya gaki"-tanpa menoleh dia berbicara lirih,jujur ini adalah ucapan motivasi tapi dengan nada sayu.

---

[offtopic]Masih di tempat yang sama[/offtopic]

Sembari terus menyalurkan chakra penyembuhannya dari telapak tangan,hidetada sempat sesaat melirikan pandangannya pada rekan yang diketahuinya satu klan dengannya.

"Dia dengan semangat mau mewarisi kemampuan klan, bahkan belajar dari uzumaki untuk menyempurnakannya, semantara aku....."mendunduk sesaat.

"Hanya seorang penakut yang tidak sanggup lagi mengenang apapun tentang keluarga...bahkan untuk itu aku berlari ke iryounin... bukan fuin" Matanya berkaca-kaca,tampa disadari gumpalan chakra hijau di tangannya berkedip karena kehilangan konsentrasi dari pengguna.

"Hei Hide, kau kenapa tsume??"tampaknya ienari menyadari perubahan aliran chakra yang masuk ke tubuhnya. "Ah,tidak Fei-sensei..hide hanya sedikit melamun, gomen..."-tersentak sadar saat suara feilung memasuki dirinya.

"Mattaku.......ternyata tokugawa tidak sepenuhnya persis dengan uzumaki"menepuk dahinya sambil berbicara-wajahnya tampak sweatdrop."Salah satu keahlian uzumaki adalah perpaduan fuinjutsu dengan chakranya yang besar-selama ini sui selalu terfokus dalam menggabungkan dua hal tersebut-aku lupa menyadari bahwa keadaan macam ini akan selalu ada"-menghela nafas sekali lagi.

Meletakkan jemari di dagunya-wajahnya tampak berpikir keras,segala macam alogika kemungkinan berputar di otaknya."Apakah harus diciptakan dalam sekala kecil?"-berpikir dan terus berpikir. "Tidak dengan jumlah chakra normal-pun kau seharusnya bisa menciptakannya..."ucap suinamu menjeda"Jadi memang dikonsentrasimu ya...etto..."

NM Weda wrote:

"Apa kalian tidak capek ya? bukankah dari tadi kalian berlatih terus, " ucapnya pelan

"ayolah kita makan dulu sambil mengobrol" ucap Weda yang nampak ingin memberikan

Mata suinamu nampak membulat ketika suara hokage usai-sepertinya kalimat dari hokage terlah memberi suinamu sebuah ide yang mungkin briliant-berbalik menatap hokage dan sekektika itu juga memeluknya "aaaaaaaaa....arigatou hokage, kau memang jenius....terimakasih idenya" memeluk erat tubuh hokage dan dengan cepat melepaskannya-apa dia sadar siapa yang dia peluk-halo dia seorang hokage sui-pantaskah?.

Nampaknya sui tidak terlalu mempermasalahkan formalitas diantara mereka-buktinya suinamu kembali berbalik ke arah ienari setelah melakukan itu pada hokage.

"Nah Gaki, aku memiliki satu metode untukmu dan kemungkinan metode ini juga akan memperkuat setiap titik terendah tubuhmu-tidak mungkin kita lakukan malam ini-mungkin mulai besok pagi kita bisa memulainya"-mengangkat jari telunjuk sambil menjelaskan itu pada bocah dihadapannya.

"Eh.....Hokage-sama, Maaf tadi sui memelukmu"-ucapnya sembari menggaruk-gerukan rambutnya yang tidak gatal.

---

[offtopic]Scene Hozuki feilung dan Tokugawa Hidetada[/offtopic]

Matanya masih terus mengamati pria konoha bersurai putih itu-enta kenapa sejak awal dia tertarik padanya dalam artian familiar.

"Tsume? e-eh"sedikit kaget saat pria itu bergerak ke arahnya setelah sesaat menemui hokage-ha? dia langsung bertanya mengenai Hozuki-sontak dia kaget,dia bertanya tentang hozuki-apakah dia dari hozuki mungkin itu yang ada di benak feilung sekarang dengan raut wajah bingung.

"e-ettoo.....kau dari Hozuki tsume?" Menjawab dengan nada amburadul entah harus santai atau harus formal kepada orang lain dari negara sebelah itu.

"Hozuki......klan masih dalam keadaan stabil di kirigakure, saat ini baru saja terjadi pergantin kepemimpinan, dan seperti yang sudah-sudah sama seperti aku dan kau..."agak sedikit ragu dengan kata "kau"-apakah nasib orang ini bisa disamakan dengannya yang selalu dekat dengan anggota keluarga besar Hozuki.

"Kebanyakan anggota Hozuki bekerja sebagai ninja di berbagai divisi desa, dan tidak sedikit juga mereka yang berkelana Tsume" tersenyum sesaat-mengkat tangan kanannya "Bolehkan kita berkenalan lagi??sepertinya perkenalan di awal tadi terlalu tegang Tsume"-yah menjalin sebuah ikatan antar sesama klan sudah sebuah kewajiban wajar kan.

Dia tengah pembicaraan dua orang dewasa itu,Hidetada hanya diam mendengarkan sambil terus melanjutkan penyembuhannya pada mantan guru akademinya itu.

[offtopic]Scene Tokugawa Hidetada[/offtopic]

Wajahnya tampak terfokus antas apa yang di karjakan-seolah bernang di dalam dunianya sendiri dia nampak asik dengan kemampuannya untuk menyatukan dan membangun sel-sel yang telah rusak meski dengan teknik tidak terlalu tinggi.

Chakra kehijauan si telapaknya tampak meredup-mengela nafas dan berkata "hari ini cukup segini dulu Fei-sensei, asalkan sensei tidak terlalu banyak bergerak,lukanya tidak akan terbuka lagi untuk sementara"jelasnya kepada fei dari balik punggungnya.

Fei nampak tidak menjawab perkataan hidetada-entah sedang asik berbicara dengan ninja konoha yang sempat dia dengar berasal dari 'Hozuki'-mungkin dia bingun kenapa klan asli dari negara mizu bisa berada di konoha,tapi dia tetap diam-mulutnya selalu berat untuk berbicara hal yang tidak perlu.

Melamun sesaat memandang sekitar sebelum di buyarkan oleh suara yang tidak asing-berbalik menatap kesamping ,ienari teman satu kelasnya yang dari dulu dia perhatikan dari bangku paling belakang menengurnya-ada apa? pikirnya.

"e-eh iya, a-aku dari Tokugawa,a-ada apa?/apakah aku berbuat salah lagi?"-dia benar benar gugup setiap berbicara dengan orang itu-entah takut atau apa yang jelas perjumpaan pertamanya lagi setelah sekian tahun lamanya lumayan buruk untuk seorang teman.

Yah memang seperti inilah dia sejak dulu-sejak kehilangan semuanya, dia hanya seorang anak pendiam di sudut bangku akademi-jujur dia selalu mengagumi ienari yang memiliki mental kuat,tidak seperti dirinya yang 'lemah'pikirnya.

"Fu-fuin" Bola matanya bergulir kebawah,matanya tampak berubah sayu setiap mengingat apapun yang berhubungan dengan klan-nya,seharusnya butuh keberanian yang besar untuk bertemu apalagi berbicara dengan Ienari yang notabenenya merupakan anggota Tokugawa juga.

"Ti-tidak ienari-dono....sepertinya aku tidak berbakat untuk itu, lagipula aku takut untuk mempelajarinya-sampai kapapun aku mungkin takkan bisa"Berbicara dengan lirih wajahnya nampak gelap-kau sudah benar benar mengingatkannya pada ingatanya terburuk.


Meremas kepalanya saat gema suara itu muncul lagi di otaknya,suara sesorang yang tampak sekarat dihadapannya-ingatan terburuk yang sudah jauh-jauh dia simpan di lubuk hatinya paling dalam-seketika muncul di benaknya saat berhabadan dengan ienari-inilah yang dia takutkan selama ini-alasan itu juga yang membuatnya selalu menjauhi atau bersembunyi dari ienari.

Bulir air matanya tampak berjatuhan begitu saja,meski terbilang ninja berlevel chuunin-dia takkan sanggup menahan emosi kesedihan kehilangan dan kesepian yang mendalam-sebuah luka hati yang sangat sakit.

"Ti-tidak apa-apa ienari-dono" Mencoba segera menghapus air matnaya yang ujur-tidak dia sadari berjatuhan begitu saja,mungkin sekarang hidetada tampak cengeng di hadapan ienari tapi biarlah,toh dia tidak akan peduli dengan tanggapan orang lain-kesendirian adalah teman akrabnya sejak dulu.

"Mungkin alasan sebenarnya karena aku takut, ienari-dono..." menjeda kalimanya sedikit dengan nada serak pasca menangis."Trauma lebih tepatnya....untuk mengingat apapun tentang klan kita..."melirik sesaat ke wajah ienari, takut salah-dan mendadak ienari marah saat mengatakan kita yang secara tidak langsung artinya adalah kepemilikan bersama.


terdiam sesaat sebelum angkat bicara lagi "ienari-dono....bolehkah aku sedikit bertanya"-berbicara dengan wajah menunduk dan tangan mengepal di paha yang terlipat kebelakang.


Menatap lekat pada wajah ienari dengan tatapan dingin-mungkin ini adalah kesempatan langka baginya untuk mengetahui penyebab atau siapa dalang dari pembantaian itu-meski seumuran-dan rasanya agak aneh untuk bertanya seperti itu-tapi dia takkan melewatkan kesempatan kalau mungkin saja ienari tau sesuatu yang tidak dia ketahui.


Kini tatapannya berubah drastis,dari semula tampak sedih menjadi seperti tatapan dengan niat membunuh-ya dendam yang sangat besar mungkin tersimpan di dalam hati Hidetada untuk entah siapa yang mengakibatkan Nasib keluarganya menjadi seperti ini