Oka terus menghampiri objek itu, meloncati satu demi satu gedung yang ada.
"Ah, dia semakin dekat... aku akan menyimpan cakraku untuk melawannya." kata Oka pada dirinya sendiri sambil fokus.
Ternyata objek itu semakin cepat membuat Oka geram.

"Baik!."
Oka mulai mempercepat langkahnya, dia pun bergerak sangat cepat
#hasil latihan di ruangan khusus mizukage.

Mendekat dengan cepat dan jaraknya sekitar 20 meter di belakang objek itu.
"Akatsuki? siapa dia?." gumam Oka.
Lalu orang itu melancarkan serangan dan membuyarkan lamunan Oka.

"Kagebunshin no Jutsu." kata Oka lalu membuat 1 bunshin.
Bunshin itu meluncur ke arah Akatsuki, berniat menendang kepala Akatsuki dari belakang.
Oka meluncur dengan cepat lalu mendarat di sebuah gedung yang lurus dari serangan api itu
Gugup ya itu yang dirasakannya.
"Api yang besar."

Oka lalu menepukkan tangannya ke atap gedung dan muncullah pepohonan yang berbaris kesamping dan bertebal 5 baris di depannya, entah berapa baris kesamping karna terlalu banyak.
Semakin tinggi hingga menyamai tinggi objek itu sekarang.

"Ini akan meredam jutsu itu..." kata Oka, peluhnya menetes.

---

Sakura yang melihat dari kejauhan tak kuasa melihat api yang besar meluncur ke desa.  Tapi dia pun terkejut melihat pepohonan yang begitu banyak tumbuh.
"Oka!." kata Sakura lalu meloncati satu per satu gedung untuk menyusul Oka.

Oka wrote:

Bunshin itu meluncur ke arah Akatsuki, berniat menendang kepala Akatsuki dari belakang.

Karena gold katon melapisi tubuh Hiseka dan Andri, jadi ia santai saja. Segeralah api emas itu membakar orang yang hendak menendang Andri.

Oka wrote:

Oka lalu menepukkan tangannya ke atap gedung dan muncullah pepohonan yang berbaris kesamping dan bertebal 5 baris di depannya, saking banyaknya hingga tak terhitung.
Semakin tinggi hingga menyamai tinggi objek itu sekarang.

Ledakan besar tidak terelakkan, Gouka Mekkyaku pun menghantam pertahanan itu hingga hancur. Sekumpulan asap mengerubungi TKP.
'Siapa bocah itu? Dia cepat sekali,' batin Andri. Ketika asap yang mengerubungi TKP telah lenyap, Andri sedikit kaget begitu menatap objek yang berada tepat dibawahnya.
"Kau... Bocah konoha, lama tidak berjumpa." Hiseka berhenti bergerak, karena dirasa gold katon cukup kuat untuk melindungi mereka.
"Sayang sekali ya, kita berbeda arah. Hm."
Andri berfikir sejenak, kemudian ia merapal teknik lagi. "Katon! Karyuudan!" Sebuah naga api terbentuk dan melesat kencang ke arah mantan muridnya itu.
"Mari bermain!" Tatapan Andri semakin dingin.

---

Cakra: 25 post.
Andri's ability: 14 post[/quote]

Pusat kota agak hancur karna ulah Oka, yah bisa di bangun lagi kan? :hehe:
Oka melihat kepulan asap dan bertanya-tanya.
"Apakah berhasil?." kata Oka pada dirinya sendiri.
Keringat menetes pada dagunya yang menandakan, cakranya terkuras.

Setelah kepulan asap itu hilang nampak muka Oka terbelalak.
#backsound ala akatsuki pun berputar HEE HAAAA HEE HAAA
"Sensei...." kata Oka nampak tak percaya.
Antara senang dan kaget karena Oka mengira sensei-nya sudah mati.
"Sensei kenapa bisa?." kata Oka lagi yang dijawab dengan serangan yang mengarah pada dirinya.
"Apa yang harus kulakukan?." gumam Oka sambil menatap api yang berbentuk naga menghampirinya dengan cepat.
"Dasar!." kata Oka sambil mengambil ancang-ancang lalu melompat kearah samping.
Dan, sudah pasti gedung yang tadi ia pijaki terbakar hangus, Oka hanya bisa melihat gedung itu dengan sedih lalu memalingkan wajahnya ke mantan sensei-nya dengan wajah geram.

---

Sakura terus meloncati gedung-gedung secepat dia bisa, melihat insiden tadi membuat ia khawatir
"Oka pasti kecapekan setelah meredam serangan pertama, sekarang apakah ia bisa bertahan... sial."ucap Sakura sambil meloncati satu persatu gedung.

Sakura dengan cepat melompat lalu mengambil sebuah bungkusan berisi pil-pil berwarna coklat, ya itu pil cakra.
"Ambil!." katanya lalu melempar bungkusan itu kearah Oka.
"Tuhan kumohon, lindungi desa ini..." gumam Sakura dalam hati.

---

Oka berpijak di salah satu gedung lalu sebuah bungkusan melayang kearahnya, melihat kesamping lalu menangkap bungkusan itu dan... dia melihat Sakura.
"Sudah ku bilang jangan ke sini, berbahaya." teriak Oka pada Sakura.
"Ah sudahlah... =="." katanya lagi agak swt.

Mengambil beberapa pil lalu menggigitnya, dan dirasakan tubuhnya bertenaga kembali.
"Aku bawa dulu." kata Oka sambil menyimpan bungkusan itu pada tas kecil di pinggangnya.
Kembali fokus melihat sensei-nya di langit.
"Aku tak menyangka kita akan menjadi musuh..." katanya lalu menepukkan tangannya di gedung itu.
Tanah bergetar lalu sebuah pohon besar menyeruak meliuk-liuk menuju andri, batang-batangnya yang tumbuh juga bergerak menuju akatsuki itu.
"Aku akan menganggu keseimbangan kuchiyosenya." katanya.

Tiba-tiba 4 anbu berdiri mengelilinginya.
"Kami akan melindungi anda!." ucap salah satu Anbu.
Oka mengangguk lalu fokus lagi dengan jutsunya.

---

Sakura pun berpijak di gedung yang sama dengan Oka.
"Dia Akatsuki...." katanya untuk dirinya sendiri.

Daichi yg masih dalam perjalanan pulang, tiba-tiba melihat keributan terjadi di Konoha. Lantas ia berlari secepat yang ia bisa. Sekilas ia melihat gerombolan makhluk putih. Namun bukan itu yg menjadi pusat perhatiannya, ia melihat seekor naga yg menyala-nyala. Lantas ia merapal sebuah jutsu walau sambil berlari di atas pohon-pohon dan melintasi puluhan bahkan ratusan makhluk putih tsb.
"Ninpou, Hari Jizo", Daichi memanjangkan rambutnya dan mengubahnya menjadi tajam dan kuat bahkan sekuat besi (jutsu Jiraiya).
Kemudian, ia membesarkan tubuhnya dg baika no jutsu dan selanjutnya merubah dirinya menjadi sebuah bola yg amat besar nan berduri.
'saaattttzz'
Setelah berputar beberapa putaran di tempat, ia melesat dan melayang menuju Andri dg kecepatan secepat yg ia bisa.
Bola seperti duren raksasa tsb melesat dan hendak menyerang Andri tanpa peduli pada Oka ataupun Mutame yg juga tak jauh dari Andri. Bola berdiameter tak kurang dari 10 meter ini siap menyayat dan merusak struktur kulit yg terkena bola ini.

Weda wrote:

Mutame menghunuskan pedangnya dan melompat hampir bersamaan dengan Oka,

"Huh," api emas keluar dari mulut Hiseka dan segera membakar orang yang ingin menghunuskan pedang ke Andri. Pria itu tidak punya pilihan, kecuali menghindar jika tak ingin tubuhnya melepuh dan bahkan bisa hancur.

Oka wrote:

Aku tak menyangka kita akan menjadi musuh..." katanya lalu menepukkan tangannya di gedung itu.
Tanah bergetar lalu sebuah pohon besar menyeruak meliuk-liuk menuju andri, batang-batangnya yang tumbuh juga bergerak menuju akatsuki itu.

"Sejak aku mengetahui kau dari Konoha, aku sudah menduga kita akan menjadi musuh di masa mendatang, dan, ini benar terjadi." Gumamnya sambil merapal teknik.
"Katon! Gouka Mekkyaku!!" Kali ini berbeda, ia menambahkan banyak cakra untuk membuat Gouka Mekkyaku lebih besar dua kali dari serangan pertama, Gouka Mekkyaku level satu.
Byuuzzz.... Serangan dahsyat ini diarahkan ke pohon besar dan batangnya, dan melebar ke area yang lain.

NJ wrote:

Bola seperti duren raksasa tsb melesat dan hendak menyerang Andri tanpa peduli pada Oka ataupun Mutame yg juga tak jauh dari Andri. Bola berdiameter tak kurang dari 10 meter ini siap menyayat dan merusak struktur kulit yg terkena bola ini.

"Cih," serangan datang dari orang yang tak dikenal, dengan sigap Hiseka, elang emas yang membawa Andri di punggungnya menghindar secepat mungkin, tapi bagian sayap kanan Hiseka terkena bola berduri itu. "Ugh!" Keluh Hiseka.
Eits... Bagian sayap Hiseka juga dilapisi api emas. Itu artinya? Bola berduri tadi tentu terkena api emas yang panasnya setingkat dari api biasa yang sukar padam. Dan, tentu berkat api emas, luka Hiseka di sayap kanan tidak terlalu parah.

---

Cakra: 21 post.
Andri's ability: 13 post.
Hiseka: 2 post.

"..." Oka hanya terdiam mendengar perkataan sensei-nya itu, tepatnya mantan sensei.
"Jawab pertanyaanku! Kenapa sensei masih hidup? sensei bukannya sudah mati?." kata Oka lalu menepukkan tangannya.

"Tuan Oka, biarkan kami melindungimu, anda beristirahat dulu." kata salah satu anbu lalu merapal jutsu.
2 Anbu maju kedepan lalu membuat segel.
"ELEMEN AIR PERISAI AIR!." Ucap mereka.
Muncullah Perisai air berlapis dan sangat besar dari tanah melindungi Oka dan 4 Anbu itu.

---

Sakura pun terkejut mendengar perkataan Akatsuki itu lalu menoleh kearah Oka .

OOT: Bsok ane lanjutin

[div=chat]Daichi's scene[/div]
'Wusshhh...'
Dg jutsunya itu, Daichi berhasil menggores sayap raksasa tsb. Namun, rambutnya hampir saja terbakar habis andai tak ada chakra yg melindungi rambutnya. Karena chakranya itulah, rambutnya menjadi sangat kuat.
Lalu Daichi kembali ke wujud manusia raksasa. Dg Hari Jizo yg masih aktif, lalu dg menggunakan Kebari Senbon no Jutsu, Daichi menembakan duri-duri baja dari rambutnya yg terbakar ke arah Andri dan bahkan ke arah lain menuju kumpulan Zetsu. Tembakan ia arahkan secara luas shg terlihat seperti mengghujani Andri dg serangan tsb. Ia terus menembak hingga api dirambutnya habis. Lagi-lagi, ia menyerang tanpa melihat keberadaan org tak berdosa.

---

[div=chat]Jar's Scene[/div]
Tampak Jar dan Sesomaru sudah sampai di Konoha. Mereka datang dari arah yg berlawanan dg Shiro Zetsu, shg mereka tak berpapasan dg ratusan Zetsu tsb.
"Nak, sementara kau lindungi aku! Aku akan melakukan sesuatu sebelum aku bertempur melawan itu", kata Jar pada Sesomaru sambil menunjuk ke arah Andri dan elangnya yg sedang diserang Daichi.
Lalu, Jar bersemedi untuk mengumpulkan senjutsu.

---

chakra : 11

"Ya baiklah akan ku lindungi dari sini hehe aku akan mengetes sejauh mana jutsu jigoku ku ini yang baru ku pelajari beberapa hari yang lalu!" Ujar seso pada jar.
"Sial padahal jutsu baru itu kalau di gunakan lebih dari dua kali tangan ku akan terbakar. Tapi akan ku usahakan melindungi dia." Batin seso dalam hati.

[div=chat]Jar's Scene[/div]
Tampak, Jar masih bersemedi untuk mengumpulkan chakra senjutsu. Konsentrasinya sangat kuat.
Perlahan, kelopak matanya berubah warna sedikit kemerahan.

---

chakra : 11

"Mana ini tak ada serangan apapun di sini hmmm aku harus tetap berkonsentrasi dan tampak nya orang itu sudah berubah hmm baik akan ku lakukan sesuatu."batin seso sambil mengeluarkan pedang fukanari dan mengaktif kan sharingan tomoe 1 nya.

Oka wrote:

"Jawab pertanyaanku! Kenapa sensei masih hidup? sensei bukannya sudah mati?." kata Oka lalu menepukkan tangannya.

"Huh, aku adalah Uchiha Andri, tidak mudah bagiku untuk mati sebelum cita-cita ku tercapai." Balasnya dengan dingin.
Beberapa saat kemudian, dua Anbu mencoba untuk melindungi Konoha dengan Suiton. Guess what! Gouka Mekkyaku level satu tidak dapat dihentikan dengan hanya dua Anbu dengan Suitonnya. Sisa api yang tidak dihentikan itu pun segera membakar Oka dan sekelilingnya dengan ganas.

NJ wrote:

Daichi menembakan duri-duri baja dari rambutnya yg terbakar ke arah Andri dan bahkan ke arah lain menuju kumpulan Zetsu. Tembakan ia arahkan secara luas shg terlihat seperti mengghujani Andri dg serangan tsb. Ia terus menembak hingga api dirambutnya habis. Lagi-lagi, ia menyerang tanpa melihat keberadaan org tak berdosa.

"Cih! Hiseka, pergi dari sini dan pulihkan cakramu. Kembali lagi jika telah pulih."
Boft... Dengan lenyapnya Hiseka, maka memaksa Andri untuk terjun bebas.
Whuush....
Sambil terjun bebas, Andri merapal beberapa segel tangan dengan sangat cepat.
"Kuchiyose! Gedou Mazou!"
GRROOAAAAA.....!!!
Tanah dan bangunan di Konoha terbelah menjadi dua, dan muncullah sosok monster yang sangat besar.
Tap... Andri jatuh tepat di kepala GM. Wajahnya menunjukkan ambisi yang sangat dingin.
"Serahkan Yonbi atau Konoha akan semakin hancur!"

---

Cakra: 16 post.
Andri's ability: 12 post.
Setiap satu post ane berkurang dua post cakra karena efek kekkai.

---

@sensei: Di luar ga ada lagi Zetsu putih yang tersisa, kalo pun ada tersembunyi di dlm tanah.

Weda wrote:

Muncul segel dibawah pijakan mahluk besar itu, yang namanya pijakan menjadi tumpuan dari benda, tanpa paksaan pun, gaya gravitasi dari benda sebesar dan seberat itu akan menjadi point penting terhisapnya sebuah benda kedalam segel teleport tanpa disadari. Weda meng-koneksikan segelnya itu pada salah satu segel di perbatasan antara Suna dan Iwa, ya disanalah mahluk itu akan dipindahkan jika berhasil masuk kedalam segel. Weda melompat beberapa langkah kebelakang sambil mempertahankan segelnya

"Sial!" Ia terdesak, api membakar GM dan muncul seperti blackhole dipijakan GM.
Tidak ingin pusakanya hancur, Andri pun menghilangkan GM dengan merapal segel ram.
Boft... Ckck, tampaknya memang belum saatnya GM beraksi.
Tap... Ia memijakkan kakinya di reruntuhan gedung.
Sring... Tubuhnya langsung dilindungi enton agar tidak terbakar oleh api kekkai dan serangga.
Hm... Dia fikir apa yang difikirkannya? Enton, sharingan dan efek kekkai konoha yang menyerap cakra, dia ingin mati? Padahal cakranya saat ini tidak lebih dari 50 persen. Atau ia ingin kabur seperti kebiasaannya jika sudah kehabisan cakra dengan God step? Tidak-tidak, saat ini ia tidak bisa memakai kekuatan Siryu. Mengapa? Ya, ia tidak dapat menggunakan kekuatan Andri-Siryu dalam satu waktu, harus ada interval.

Cukup lama baginya untuk berfikir sejenak. Ia pun memecahkan kebisuan, "Sekali lagi, serahkan Yonbi atau aku akan melakukan hal yang lebih gi-la!" Ancamnya, ia bukanlah bocah yang omongannya hanyalah omong kosong. Ia serius. Sekali lagi, raut wajahnya serius.

---

Cakra: 12 post.
Andri's ability: 11 post.
Hiseka reload: 10 post.

Akhirnya, selesai sudah semedi si pirang ini. Lalu, ia berdiri dan bersiap menuju medan perang.
Tiba-tiba, muncul patung besar di tengah-tengah desa.
"Sett, monster apalagi itu?", fikir Jar.
Lalu, ia pergi menuju medan perang setelah berkata kpd Seso, "Kau, tunggu dulu di sini!".
'tap... tap... tap...'
Jar bergegas pergi menuju patung tsb. Kebetulan, sahabatnya pun ada di sana. Lalu ia pun berganti tujuan, yaitu menuju ke arah Daichi.
[div=chat]Daichi's scene[/div]
"Hebat, lagi-lagi dia lolos", fikir Daichi. "Bagaimana dg ini?".
Lalu, Daichi yg masih dlm ukuran raksasa menggunakan Kengan no Jutsu alias merubah tangan jadi batu.
Lalu, Daichi hendak memukul Andri. Namun, tiba-tiba saja, Jar yg sudah dalam Sage Mode menahan pukulan tsb dg kedua tangan dan punggung sbg tumpuan. Kini, Jar dan Andri berhadapan dg jarak yg sangat dekat.
"Hei, kau! Apa maumu?", tanya Jar pada Andri sambil menahan tangan Daichi.
Melihat bahwa pukulannya ditahan Jar, Daichi pun menarik tangannya kembali.
"Weda-san, Ijinkan Aku yg menghadapinya!", Kata Jar dg penuh keyakinan.

---

chakra: 11
sage : 3

NJ wrote:

"Hei, kau! Apa maumu?", tanya Jar pada Andri sambil menahan tangan Daichi.

Pria yang tadi hendak memukulnya, namun dihentikan seorang pria pirang.
"Aku mau... Jinchuuriki Yonbi. Serahkan atau akan banyak kekacauan yang akan kulakukan disini."

[div=chat]scene Zetsu[/div]
Didalam permukaan bumi, Zetsu tengah bersiap untuk turun ke medan perang, hanya menunggu waktu.
Sementara itu, 500 Zetsu putih yang berada di hutan negara HI tengah memulihkan fisik sekaligus cakra Hiseka.
"Sebentar lagi, cakramu akan pulih." Gumam Zetsu putih. Disekitar mereka, terdapat sekitar 50 Zetsu yang tiada berdaya lagi karena cakra mereka telah diberikan sepenuhnya kepada Hiseka.

---

Cakra: 8 post.
Andri's ability: 10 post.
Hiseka reload: 1 post.

OOT: Zetsu putih diluar, dekat Hiseka: 500-50= 450.
Didalam tanah: 200.

---

[div=chat]Zetsu & Hiseka scene.[/div]
Seekor kuchiyose menghantam tanah sekitar sehingga membentuk lubang. Hiseka yang masih dipulihkan yang tak jauh dari lokasi 'penggalian' hanya bisa diam saja karena Zetsu putih notabene-nya bukanlah type petarung.
Namun, keajaiban terjadi...
"Mokuton: Mokushashibari no jutsu."
Dengan cepat, pepohonan disekitar menjadi hidup. Pepohonan dalam jumlah besar itu hendak melilit Kuchiyose penggali tadi beserta tuannya.
"Light, kau tepat waktu." Gumam Zetsu putih.
"Huh, merepotkan saja. Beruntung aku memiliki Ryoto." Ya, saat ini ia menunggangi naga merah dengan ketinggian 10 kaki dari permukaan tanah.
"Akan kubereskan dia, lalu aku akan ke Konoha." Gumam orang terpenting kedua di Akatsuki ini.
"Dan kalian semua, lebih baik kalian membantu Andri atau pulang saja. Biar dia aku yang urus."
"Hm, baiklah, Light."
"Ayo semua, 300 pasukan membantu ketua, sisanya kembali!" Perintah Zetsu putih pemimpin.
Sebagian besar dari Zetsu putih pun segera pergi dengan teleport, sisanya berteleport ke Konoha dan Hiseka menghilang ke Konoha dengan full cakra.
Kini hanya tinggal Light beserta kuchiyose dan tuannya saja yang jika tidak menghindar akan terlilit Mokuton.
[div=chat]Scene Andri[/div]
"Jadi tetap bersikeras ya," ia menarik jubah lengan kirinya, tampaklah sebuah segel di pergelangan tangannya. Jari telunjuk dan tengah Andri menyentuh segel itu. "Kuchiyose: Raiko kenka."
Boft... Muncullah pedang Kusanagi.
Syuuttt...
Andri melesat ke arah orang yang berbicara lantang padanya (Weda) sambil hendak memenggal leher Weda.

---

Cakra: 4 post.
Andri's ability: 9 post.

Weda wrote:

kepulan asap akan menghalagi pandangan, asap pun menghilang nampak ternyata ada dua weda disana dan yang satu lenyap seketika(teleport). Dan satunya diam membiarkan akatsuki menebasnya. Kena atau tidak tebasan itu, bhunsin weda itu langsung meledak menyebabkan deraian petir kesegala arah dan juga asap pembius dalam radius 10 m menyebar, ya ternyata bhunsin itu telah dipasangi bom pembius yang ikut meledak bersamaan ledkan bhunsin petir weda.

Slash... Andri berhasil memenggal leher orang itu, namun apa yang terjadi? Orang itu meledak dan disaat yang hampir bersamaan, Andri menonaktifkan Sharingan serta Enton. Deraian petir membuatnya meringis kesakitan dan belum lagi terdapat asap.
'Beracun! Beruntung ia sigap menahan nafasnya sambil merapal satu segel tangan.
"Body flame technique." Bisiknya, disaat yang bersamaan, ia mengirim 'SOS' kepada Hiseka dan Zetsu putih.
Blash... Tubuhnya seketika berubah menjadi api, ya, teknik berpindah jarak dekat. Ia berpindah tepat di dalam tanah sehingga serangga dan api tidak dapat mengejarnya tetapi proses penghisapan cakra masih berlangsung, setidaknya itu yang difikirkannya.

---

Sisa 4 post. 2 post untuk efek kekkai, 1 post untuk body flame. Enton dan sharingan tidak terhitung lagi karena sudah dinonaktifkan. Jadi sisa satu post.

---

Satu...
Dua...
Tiga...
Boft...
Hiseka muncul tepat disebelah Andri yang melemah. Dengan sigap ia menyentuh wajah Andri dengan lidahnya. "Ugh..." Wajah Andri yang tadinya pucat pasi, kini kembali bugar. Apa yang terjadi? 300 Zetsu putih menyalurkan semua cakra mereka melalui Hiseka kepada Andri. Kini 300 kloning Zetsu putih itu telah tewas di dekat gerbang desa, tepatnya dibawah tanah kedalaman 1000 meter.
"Terimakasih..." Ia telah siap bertempur kembali, keluar dari dalam tanah dengan bantuan Hiseka, ia kini berada di salah satu gedung yang tidak jauh dari lokasi pertempuran. "Pulanglah, biar aku yang menanganinya."
Menuruti perintah Andri, naga merah itupun pergi menghilang kembali ke dunianya.
Sring... Andri mengaktifkan Eternal Mangekyou Sharingan plus Susano'o sempurna.
Susano'o tadi melancarkan masing-masing satu kepada Oka, Jarz dan Weda, anak panah berkecepatan tinggi yang dilapisi Susano'o. Setelah itu, karena menyadari bertarung di wilayah lawan sangat merugikan, ia memutuskan untuk pergi dari jangkauan kekkai menuju luar jangkauan, tepatnya di depan gerbang desa.

---

1 Zetsu putih=0,3 post cakra.
300 Zetsu putih x 0,3= 90 post.
90 post + sisa 1 post cakra = 91 post.
.
.
91 post - (efek kekkai + EMS + Susanoo)
=91 - (2 + 2 + 2)
=91 - 6
=85 post sisa cakra.
.
.
Andri's ability: 9 post.
[div=chat]Scene Light[/div]
"Hei kau naga je-lek, mana tuanmu?" Tanya Light, setidaknya perkenalan lebih dahulu sebelum bertempur.

NM Weda wrote:

" Oh JarZ rupanya kau".. dan kau akatsuki tidak ada gunanya kau kemari yang kau cari sama sekali tidak ada, "

Jar pun menoleh ke belakang, tepatnya arah suara Weda. Kira-kira jarak mereka sekitar 20 meter. Dg senyum khasnya, Jar menyapa Hokage, "Hai, Weda-sama!".
Dg kekonyolan itulah yg menyebabkan Jarz lupa bahwa ia sdang berhadapan dg Andri. Shg, ia tak menyadari bahwa Andri kembali menyerang ke arah Weda.

Uchiha V. Alluka wrote:

"Jadi tetap bersikeras ya," ia menarik jubah lengan kirinya, tampaklah sebuah segel di pergelangan tangannya. Jari telunjuk dan tengah Andri menyentuh segel itu. "Kuchiyose: Raiko kenka."
Boft... Muncullah pedang Kusanagi.
Syuuttt...
Andri melesat ke arah orang yang berbicara lantang padanya (Weda) sambil hendak memenggal leher Weda.

"Set, gue lengah", ucapnya sambil menepuk jidat.

NM Weda wrote:

Scene Weda[/b][/right]
Rapalan segel weda menyebabkan kepulan asap disekelilingnya pemuda akatsuki itu pun mendekat hendak menebasnya yang tentunya nanti akan menjadi dekat dengannya. Dalam kepulan asap itu tenryata.
[div class="weda"] "Raiton Bhunsin no Jutsu"[/div]
kepulan asap akan menghalagi pandangan, asap pun menghilang nampak ternyata ada dua weda disana dan yang satu lenyap seketika(teleport). Dan satunya diam membiarkan akatsuki menebasnya. Kena atau tidak tebasan itu, bhunsin weda itu langsung meledak menyebabkan deraian petir kesegala arah dan juga asap pembius dalam radius 10 m menyebar, ya ternyata bhunsin itu telah dipasangi bom pembius yang ikut meledak bersamaan ledkan bhunsin petir weda.

Weda yang asli muncul di sebelah Mutame, tak jauh dair sana, ya mutame memang telah ditandai oleh weda.
[div class="weda"]" aku harus menghemat cakra, kali ini akan kulakukan"..[/div]
Tubunya bersinar nampak mengaktifkan Reinsoku jishinnya, secara simultan beberapa lengan berukuran besar membentuk ruangan menutupi area bhunsin weda dan juga pria akatsuki yang hendak menebasnya itu, nampaknya serangan jarak dekat akatsuki itu membuat terkurung besama ledakan petir dan bom pembius.

"Ya Ampun, kau hebat sekali Wed! Aku ragu, apakah aku layak menggantikanmu?", fikir Jar saat melihat kemampuan Weda.
Jar masih tertegun penuh rasa kagun melihat kehebatan Weda. Ia hanya melihat sambil mempelajari kemampuan Andri dan Weda.
"Hebat, mereka sangat hebat. apakah aku bisa seperti mereka. Kuat, cepat, dan menguasai jutsu-jutsu yang luar biasa", ucap Jar dalam hatinya

Uchiha V. Alluka wrote:

Slash... Andri berhasil memenggal leher orang itu, namun apa yang terjadi? Orang itu meledak dan disaat yang hampir bersamaan, Andri menonaktifkan Sharingan serta Enton. Deraian petir membuatnya meringis kesakitan dan belum lagi terdapat asap.
'Beracun! Beruntung ia sigap menahan nafasnya sambil merapal satu segel tangan.
"Body flame technique." isiknya, disaat yang bersamaan, ia mengirim 'SOS' kepada Hiseka dan Zetsu putih.
Blash... Tubuhnya seketika berubah menjadi api, ya, teknik berpindah jarak dekat

"bagus, Kau hebat Wed!", fikir Jar melihat Andri yang tampak sudah kalah.

Uchiha V. Alluka wrote:

"Terimakasih..." Ia telah siap bertempur kembali, keluar dari dalam tanah dengan bantuan Hiseka, ia kini berada di salah satu gedung yang tidak jauh dari lokasi pertempuran. "Pulanglah, biar aku yang menanganinya."
Menuruti perintah Andri, naga merah itupun pergi menghilang kembali ke dunianya.
Sring... Andri mengaktifkan Eternal Mangekyou Sharingan plus Susano'o sempurna.
Susano'o tadi melancarkan masing-masing satu kepada Oka, Jarz dan Weda, anak panah berkecepatan tinggi yang dilapisi Susano'o

"Gila, dia masih bisa hidup".
melihat sebuah panah melesat ke arahnya, Jar yang pada saat itu dalam mode SAGE, tentunya sudah tahu akan arah serangan tersebut. Beberapa saat sebelum panah tersebut dilepaskan, Jarz menatap Daichi. Daichi pun mengangguk lalu ia membuat dinding batu dg Doryuheki yang amat besar hingga menutup serangan Andri. Saking tebal dan besarnya dinding batu yang berfungsi sbg tameng itu ia pun amat kelelahan.
Lalu, Jar melompat beberapa langkah ke arah kanan hingga beberapa meter. Setelah itu, ia melakukan gerakan tarian khas untuk mengaktifkan jutsu terkuatnya, Azula Kaminari no Jutsu.
Beberapa saat kemudian, chakra Sage yg ia miliki sepenuhnya berkumpul di ujung jari tengah dan telunjuk dari tangan kanannya.Namun,

Uchiha V. Alluka wrote:

Setelah itu, karena menyadari bertarung di wilayah lawan sangat merugikan, ia memutuskan untuk pergi dari jangkauan kekkai menuju luar jangkauan, tepatnya di depan gerbang desa

Untung saja, Jar teringat dg

Namikaze Jar'z wrote:

Setelah memberikan kunai pada Weda, Jar langsung menuju rumahnya. Ia pun berjalan menuju kamarnya untuk mengambil peralatan ninja.
5 menit kemudian, Jar turun dari tangga dan menghampiri sang Ibu untuk berpamitan.
"Bu,
Kemudian, Jar pergi menuju gerbang desa dg berjalan santai. Hingga 10 menit berlalu, ia sampai di gerbang desa.
"Hai bray!", sapa Jar pada penjaga gerbang.
"hai juga, Jar-sama! Selamat siang!", sahut penjaga.
"Oh ya, aku hampir lupa. Tolong tancapkan kunai di dekat gerbang. Usahakan di tempat tersembunyi", ucap Jar sambil melempar kunai dg pelan.
"Perintah di laksanakan!", sahut sang penjaga.
"Ini, simpanlah! Lemparkan saat kau butuh bantuanku!", Jar kembali melempar kunai lainnya dg pelan.
"t-terima kasih, Komandan!", kata penjaga dg sumringah.
Lalu, Jar pun melanjutkan perjalanan menuju Mizu no Kuni.

'zappp'
Saat Andri melintasi gerbang, Jar sudah ada di atas gerbang. Lalu, dg menghabiskan seluruh chakra sage-nya, Ia melepaskan jutsu (mirip tembakan petir Azula "avatar") terkuatnya yg setara petir alami ini tepat ke arah Andri. Tentunya, kecepatan tembakan, jangkauan dan sengatannya yg setara dg petir alami ini memiliki cakupan serangan yg hebat. Terlebih lagi, beberapa benda logam yg ada pada Andri akan semakin memudahkan petir ini untuk menyambar.

---

oot
chakra: 11, sage habis.
@wed, ane akan melawan andri sendirian. Jangan ganggu! Hehe

NJ wrote:

'zappp'
Saat Andri melintasi gerbang, Jar sudah ada di atas gerbang. Lalu, dg menghabiskan seluruh chakra sage-nya, Ia melepaskan jutsu (mirip tembakan petir Azula "avatar") terkuatnya yg setara petir alami ini tepat ke arah Andri. Tentunya, kecepatan tembakan, jangkauan dan sengatannya yg setara dg petir alami ini memiliki cakupan serangan yg hebat. Terlebih lagi, beberapa benda logam yg ada pada Andri akan semakin memudahkan petir ini untuk menyambar.

Pria yang tadi tiba-tiba muncul diatas gerbang dan hendak menembak jatuh Andri dengan teknik petir, yang tampak berbahaya. Tapi, ia tidak perlu khawatir, ia tidak bergerak sedikitpun, hanya mengendalikan Susano'o dengan EMS-nya.
Susano'o mengeluarkan cermin Yata dan mengarahkannya pada petir itu.
Slash... Petir itupun mengenai cermin Yata, dan membalikkan 100 persen petir tersebut kepada pria yang melepaskannya. "Huh, senjata makan tuan."

---

Cakra: 81 post.
Andri's ability: 8 post.

"Sesuai apa yg ku harapkan. Rupanya, dia memang memiliki senjata seperti itu", fikir Jar seper sekian detik sebelum Azula ditahan cermin Susano'o.
Lalu, Jar membuat segel kuda bersamaan dg Azula yg menyentuh tangan tsb, Jar memejamkan mata.
Tak salah lagi, itu adalah Juten, jutsu yg mampu menyerap petir menjadi chakra. Karena Azula adalah jutsu yg menggunakan chakranya sendiri, dg mudah Jar menyerapnya menjadi tambahan tenaganya.
Setelah selesai, kemudian Jar melompat beberapa lompatan hingga kini ia berada tepat di depan Andri.
"Hei Akatsuki! Kau takkan bisa lari dariku! Sekarang, aku menantangmu untuk bertarung satu lawan satu", kata Jar.
"tapi, aku ingin kita bertarung di tempat lain agar tak ada kekkai ataupun orang-orang stupid yg mengganggu kita", tantang Jar.

---

chakra: 11 + juten jadi 17.