"kau sadar juga bocah". ujar Shouko tersenyum tipis.

"kebetulan aku lewat melihatmu tergeletak, mau aku tinggalkan malah nanti kau menghalangi lalu lintas saja, jadi lebih baik aku bawa kau kesini". ucap Shouko yang kemudian melemparkan beberapa baju ganti ke bocah itu,

"segera bersihkan badan lusuhmu, aku jijik melihatnya". ucap Shouko yang kemudian meninggalkannya untuk mandi mungkin.

"aku ada di ruang tengah jika kau mencariku". lanjutnya sambil berjalan menjauh.

Dan beberapa baju dilemparkan oleh wanita tersebut dan Daisuke menangkapnya dan pergi menuju ke ruangan dimana dia akan mandi disana.

Mengganti pakaiannya yang kotor dan segera mandi,tak banyak yang dilakukan setelah mandi,yang dilakukannya sekarang mengenakan pakaian baru,ya,pakaian yang bukan uchiha.

Walaupun dia uchiha pun percuma saja tanpa sharingan,lebih baik menyembunyikan identitas sebagai seorang Uchiha.

Dan pergi ke tempat dimana wanita itu menunggu.

"Aku sudah selesai." Ucapnya datar

"hmmmm, dengan begini kamu sedikit kelihatan segar bocah". ujar Shouko sambil memandangi bocah tersebut.

"duduk dan makanlah". lanjutnya sambil menunjuk kearah meja yang terdapat beberapa makanan tersebut.

"nama mu siapa dan dari mana ?, jalas kau bukan penduduk sini kan ?".
Tanya Shouko kepada bocah itu.

Dan Daisuke pun tak dapat menolak tawaran seperti ini,dia sudah tak makan dalam waktu lumayan lama dan tak ada yang dapat dilakukan selain makan di tempat itu saja.

"......Namaku.....Uchiha Daisuke.......Aku bukan penduduk desa ini,aku adalah seorang shinobi yang kehilangan arah,aku tak punya desa,diriku terlantar." Ucap Daisuke

"malang sekali nasibmu". ujar Shouko sambil tersenyum meledek.

"klan Uchiha yak, hmmm,, kau sama seperti waktu aku se usiamu dulu, aku juga terlantar, tapi itu semua tak membuatku patah semangat, justru hal itu membuatku senang, aku merasa bebas melakukan apapun yang aku inginkan du dunia ini, aku bisa merasa bebas di mana saja, jadi semangatlah bocah". ucap Shouko menghibur bocah itu.

"lalu apa yang terjadi denganmu hingga kau bisa sampai disini ?". tanya Shouko kepo. :

Semangat?Kata yang sudah di dengar banyak kali oleh orang-orang,dirinya sudah tak mengenal semangat seorang pemuda tapi semangat seorang pendendam.

"...... Aku dibawa oleh orang asing sehingga sampai di tanah iwagakure dan pada saat diriku baru saja mendapat mata baru ini,aku telah melihat semuanya..... lautan neraka mengelilingi iwagakure,diriku berlari entah kemana,mencari arah,tujuan dan pada akhirnya aku sampai di desa yang tak kukenal ini dengan keadaan yang kau sudah liat." Jelas Daisuke panjang lebar,tapi ga terlalu panjang sih.

"ironis sekali kisahmu". ujar Shouko yang masih saja tersenyum mendengar cerita bocah itu.

"namun kau beruntung sekali, bisa selamat dari Iwagakure".

"terus sekarang kamu mau apa ?, setelah ini apa tujuanmu ?".
"membalas dendam dengan apa yang telah terjadi denganmu ?"
"aku rasa, dengan kekuatanmu saat ini, kau masih bau kencur nak". ucap Shouko yang nampak mulai serius.

"mengabdilah padaku, aku akan memberimu kekuatan, agar kau dapat menakklukan mereka-mereka semua yang telah meremehkanmu".
kali ini Shouko ber ucap lebih serius, ia menawarkan sebuah kesepakatan kepada bocah ingusan di depannya itu.

"Aku...." Dirinya belum berkata selesai wanita itu pun menawarkan sesuatu untuk Daisuke.

"Memang benar kata-katanya.." Gumam Daisuke

Menaklukan? Kata-kata yang hampir mustahil bagi Daisuke untuk mendengarnya.

"Kalaupun itu bisa membuatku semakin kuat,aku setuju walau harus berjalan di jalan kegelapan." Pikirnya

"Baik,sebelumnya beritahu padaku desa apa ini?" Tanya Daisuke

"hahahaha, aku harap kau tidak berlebihan menafsirkan kata-kataku bocah, aku tidak menyuruhmu untuk berjalan di jalan kegelapan lho, berjalanlah sesuai jalan yang kau inginkan sendiri, kebebasan ada di tanganmu sendiri". ujar Shouko yang mengingatkan bocah itu

"ini desa Getsugakure, hanya sebuah desa kecil". jelas Shouko singkat.

"jika kau setuju dengan tawaranku, ikutlah denganku menuju ruangan operasi, aku ingin sedikit memeriksa tubuhmu itu". ujar Shouko yang menyembunyikan wajah mupengnya. :

"Dan apa yang terjadi?wanita itu bisa membaca pikiran orang?" Gumam Daisuke

"Getsugakure,Hmm...."

"Baiklah..." Daisuke pun mengikuti wanita tersebut.

---

OOT:Mau diapain ini??

"sudah lama aku tidak menggunakan baju ini". gumam Shouko yang mengenakan baju jas putih, macam orang-orang di Lab gitu.

"nah bocah, berbaringlah di sana, dan izinkan aku untuk membiusmu". pinta Shouko pada Daisuke.

persiapan untuk operasi pun telah sempurna, Daisuke nampak telah terbaring,

"ehh ?, ini mau ngapain sih ?, aku hanya ingin mengambil sample bocah ini saja, kenapa persiapannya sampai sebegitunya ?". ucap Shouko pada tim medis disana.

jarum suntik Shouko ambil dan menyuntikkan pada lengan kiri Daisuke, diambillah sedikit darah Daisuke untuk diteliti oleh Shouko.

"nah, bocah, selesai, kau boleh melkukan apapun yang ingin kau lakukan".

ujar Shouko, kemudian ia mulai menguji sample darah Daisuke,.

30 menit kemudian.

"apakah ini akan cocok dan dapat bereaksi dengan sempurna ?". gumamnya.
"aaahhh, lupakan". ia pun melepas jas labnya dan mengambil sebotol minuman keras dari lemari pendingin.

"hidup abadi yah, hmmmmff ! yg benar saja". gumamnya sambil meminum bir tersebut.

"aaahh, aku bosan !!!". ucapnya sambil menatap langit-langit ruangan,

dan sepertinya sample darah Daisuke telah selesai di analisa, ia pun mengambil sample DNA dari beberapa jenis serangga miliknya, dan menyoba untuk menyatukan sample darah tersebut dengan DNA serangga miliknya.

"aaahh, butuh waktu lagi untuk mengetahui hasilnya".

ia pun mengambil beberapa sample-sample percobaan lain disana dan mengambil 3 buah pil cakra dari lab tersebut, kemudian ia menghampiri salah satu dokter disana, "setelah sample darah serta DNA seranggaku itu selesai dan berhasil menyatu, campurkan dalam serum ini, lalu suntikkan pada tubuhnya". ucap Shouko pada kepala doktor disana.

"dan satu lagi, bilang pada Yagami, aku mengambil beberapa pil cakra miliknya, dan aku titip bocah itu beserta percobaannya, aku mau main-main sebentar untuk menghilangkan kejenuhan". ujarnya, langsung membawa beberapa perlengkapan dan pergi dari LAB tersebut.

[out]

Keluar dari ruangan lab,Daisuke merasakan ada yang aneh,ada kekuatan baru,ada kehidupan baru di tubuhnya dan tapi dia juga merasakan bahwa dirinya akan bergerak keluar,melihat masa depan,ya,masa depan yang suram,Uchiha Daisuke The Avenger telah bangkit dan mendapatkan kekuatan,...... tapi belum cukup,bila hanya segini saja kekuatannya,maka dia tidak mampu melakukan apa-apa,dia tidak akan mampu membalas dendam orang tuanya,orang yang dicintainya,orang-orang yang penting dalam hidupnya dan Uchiha Daisuke telah kembali dengan kekuatan baru....

"Kau akan pergi kemana?" Tanya profesor yang menyuntikkan kekuatan itu pada dirinya... "Aku akan berkeliling di sekitar desa ini..." Jawab Daisuke mengambil sesuatu dari tasnya. "Jangan-jangan kau mau kabur..." Profesor itu pun mulai merapal jutsu. "Tidak,aku hanya pergi sebentar saja,aku akan kembali jika hari sudah mulai malam." Daisuke pun memasang sesuatu di mukanya.

"Ini tidak akan lama,tunggu saja... Aku akan kembali!" Ucapnya kemudian menampakkan sebuah topeng

Topeng Daisuke:

Daisuke pun keluar dari desa getsugakure lewat bantuan penjaga gerbang pintu getsugakure...

[OUT]

Scene laboratorium getsugakure | proses pergantian otak dan pelatihan elemen ranton kuchiyoses assasins Done

seorang makhluk serba putih dan tanpa kelamin tengah melatih seorang manusia tanpa muka yang merupakan kuchiyose milik yagami. jangan tanyakan kenapa makhluk di laboratorium ini aneh aneh, karena mereka tidak suka dipanggil aneh walaupun kenyataannya memang begitu.

"bagus... semuanya selesai. waktunya tepat, sesuai yang diperintahkan yagami" gumam zetsu putih dalam hati sambil menyuntikan obat bius pada assasins untuk mempingsankannya sejenak, kemudian ia berjalan keluar dari bangunan tsb

zetsu putih pun sampai di areal luar labotarotium, sedikit berkonsentrasi dan memejamkan kedua matanya, lalu mulai menambah jangkauan insting sensornya, hal ini ia lakukan untuk memastikan dimana keberadaan yagami sekarang "dia sudah dekat" gumamnya sembari membuka kedua kelopak matanya lebar lebar.

tak lama kemudian (guna menyantaikan diri), terlihat ia tengah mendekatkan bahkan hampir menempelkan secangkir teh hangat ke mulutnya, entah kapan dia mengambil cangkir itu, tapi yang pasti sebenarnya dia tidak meminum isi di dalam cangkir itu, melainkan cuma biar keliatan kaya orang orang normal aja.

*Tappp... Tappp... Tappp*

Yagami, Cellia, dan Ranken sampai di tempat tujuan, mereka tepat berdiri di depan zetsu putih yang tengah memegang secangkir teh hangat dengan nikmatnya. sontak saja makhluk putih tanpa kelamin itu pun terkaget kaget sampai loncat kebelakang bahkan cangkir teh yang dipegangya ia lemparkan ke atas tanpa kesengajaan sehingga menimpa bagian atas kepalanya (ubun ubun) yang mengakibatkan dirinya loncat loncat kepanasan

"kenapa kau?" ucap yagami pada zetsu putih yang masih loncat loncat ngga karuan "EHH LUU PARAH YEE!! udah tau gwe lagi kepanasan gini, ehh masih aja ditanyain 'kenapa kau?'" amarah makhluk putih itu pun semakin meningkat, tapi apa boleh buat? sekarang ia benar2 tidak bisa berbuat apa2 karena masih sibuk dengan kepanasan yang melanda ubun ubunnya #plakk

"hadehhh" mereka bertiga pun masuk ke dalam laboratorium tanpa memperdulikan perkataan zetsu putih barusan. sesampainya di sana. "sudah selesai ya.." ucap yagami sambil memandang ke arah assasins yang sedang tertidur pulas di atas ranjang kecil

Sudah berapa lama ia tidak mengunjungi tempat ini?

Satu. Dua. Tigaaa. Argh, tidak punya banyak waktu bagi pemuda 26 tahun ini untuk menghitung berapa lama ia tidak kesini.

Staph.

Cukup satu pergerakan yang tidak terlihat oleh mata biasa bagi tubuhnya untuk memasuki wilayah desa lindungan bulan ini. Jika ingin tahu teknik apa yang digunakannya, sebut saja teknik Jinton. Bukan elemen debu, tapi elemen kecepatan Swift Release.

Dan ternyata kehadirannya di tengah-tengah desa sempat membuat penduduk setempat terkejut dan bersiaga. Sebelum akhirnya Tetsuya menjelaskan kepada mereka bahwa ia adalah seorang Shinobi. Sebut saja ia mendapatkan misi untuk 'bersenang-senang' di desa ini. Tapi tenang. Kedatangannya bukan untuk membunuh. Ia mencari "orang itu".

Tapi setelah bertanya-tanya ke penduduk setempat, mereka tidak melihat "orang itu". Ah, ini akan menjadi sedikit merepotkan.

*zrettt.... reskkk.... serr... serr...* assasins kembali ke dunia kuchiyose pasca dirinya telah merampungkan proses latihan penggabungan elemen dan perombakan otak "hoamm..." kedua mata yagami mulai menyipit, dengan mulut yang sempat menguap menandakan bahwa sekarang dirinya berada dalam masa 'sebelum' sleeping handsome, barusan kalimatku terlalu bertele tele? -__-

tak lama kemudian, yagami benar benar tertidur. cellia dan ranken pun mengambil sebuah inisiatif untuk mengatasi kebosanan mereka terhadap situasi dan kondisi laboratorium ini, inisiatif itu berupa pelampiasan dehaga udara segar yang beberapa hari ini belum sempat mereka hirup.

disana terlihat jelas ... empat kaki manusia setara remaja tengah berdiri di depan gedung raikage, gedung yang menjadi satu satunya jalan masuk menuju laboratorium terbesar seantero blok utara

"ini kota religius ya? kebanyakan penduduknya berpakaian serba tertutup dan berkepala plontos" bisik lirih cellia kepada bocah bersurai hitam yang berada di samping kanannya itu "yaa sepertinya begitu. entah apa yang yagami pikirkan sehingga ia mempunyai inisiatif untuk membawa kita ke desa beginian, desa yang membosankan, pasti disini ngga ada diskotik dan tempat judi" dengus ranken kesal

"apa boleh buat?! sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah berjalan jalan memutari desa sambil mencari tempat tempat yang menyediakan fasilitas fasilitas yang kita butuhkan" ranken dan cellia pun mulai melangkahkan kakinya

Serentak dengan jubah yang di lepasnya, Sasha mengambil sebuah gulungan serta merapal segel "Poooffttt" sebuah senjata sabit dengan bentuk yang elegan telah dipegangnya.

"benda ini adalah senjataku, bagaimana bisa aku sulit menggunakannya dengan leluasa, bobotnya sedikit menyusakan" dengan mengayunkan sekali dua kali, Sasha berusaha untuk mendapatkan irama dari senjatanya.

Ia memutuskan untuk berlatih menggunakan senjata itu, sungguh malang kemampuannya tersegel dan juga sedikit ingatannya. Sasha melompat dari satu pohon ke pohon lain, namun keseimbangannya goyah, ternayta senjata berat itu sangat menyulitkan.

Sasha berhenti sejenak kemudian mengambil posisi Push Up, ya ia telah berpikir untuk melatih otot dan kekuatnanya agar terbiasa dengan senjatanya.

Percikan air pesisir pantai Getsugakure diikuti dengan jejak kaki sasha yang berlari sambil menyeret sabitnya, membuat relief trace yang unik.

Kesempatannya untuk berlatih kembali tidak disiasiakan, pinggiran desa getsugakure ini bisa dibilang adalah sebuah pulau kecil diujung bulat sabit ciri khas desa ini.

Beberapa kali ia mengayunkan sabitnya, namun ia malah tertari akibat bobot senjatanya itu maish belum ia kuasai, latihan fisik memang sering dilakukannya, diselah selah aktivitasnya ia, sering mengumpulkan daun obat dan juga tanaman beracun, ya... ia mempunyai buku Segel dna juga medis, pemberian kedua orang tuanya, namun ia hanya bisa mencerna pengetahuan medis tentang obat-obatan untuk sementara waktu.

Langkah kaki Sasha mulai mendayu, setelah melatih otot-ototnya yang kaku, sambil membawa beberapa ikat dedaunan yang nantina akan digunakanna untuk membuat pil racikan.

Ditemani oleh nyala api kecil didalam g.oa, Sasha mulai menumbuk tiap bahan, dan mulai mencampurnya hingga berbentuk adonan, dengan perlahan diuji, dan di uji hingga mencapai keseimbangan dalam mix bahannya.

Memang racikan ini sedikit spesial, jadi kesalahan sedikit saja tidka akan memberikan haisl yang sempurna. Beberapa butir pil telah menjadi bulat, namun warnanya masih hitam.
ya.. ketika beberapa menit, jika tidak berubah warna maka pil tersebut gagal, tentu saja Sasha tidak berhasil dalam percobaan pertamanya. beberapa Jam dan beberapa sampel gagal telah dilaluinya, nampak sedikit, demi sedikit bulatan pil tersebut memerah cerah.

Sebutir Pil racikan Sasha, kini telah sempurna, diikuti oleh beberapa pecobaan berikutnya. Menunggu petang Sasha hanya terduduk sambil menunggu 20 butir pil, dan ia un tidak tahu mana yang akan berubah dan sempurna.

Beberapa kotak kaca telah selesai dirampungkannya, benda ini menjadi tempat pil ninja yang nanti akan berguna buat sasha. Dengan sedikit keahliannya memancing ikan, sasha kembali ke sungai kecil yang memiliki air payau kemungkinan mata air tawar disana tidak terpengaruh dengan air laut.

Sasha menancapkan pancingnya, sambil memetik Bery liar yang berada di dekatnya, apa lagi yang mungkin ia dapatkan selain hasil dari hutan tersebut. Sebagai cemilan saat duduk, bery liat membuat stamina sasha lebih prima, ya kandungan alkohol dan glukosa dalam buah liar tersebut cukup tinggi.

Sinar matahari menerobos celah-clah daun, sasha berbaring sambil membuat tangannya menjadi pijakan kepalanya, matanya mulai tertutup perlahan.

Langkah Sasha ditemani dengan hasil tangkapannya hari ini nampak tegap dan sedikit cepat sambil melempar ikatan beberapa ikan ke udara, ia mengeluarkan gulungan dan merapal segel.

Poofftttt

Sasha melompat ke udara, nampak pegangan tangannya telah terbiasa dengan senjatanya itu. sratttt.. tebasan senjatanya membelah 4 ekor ikan menjadi potongan dadu kecil, masih melayang di udara rapalan segel sasha adalah tanda jutsu katon, oh yeahh.. dengan cepat mengeluarkan hempasan api membujur mengenai serpihan dadu daging ikan itu.

Tebak, makan malamnya telah siap, disamping itu jga kemampuannya kian bertambah. Berlatih sambil mengisi perut, itu adalah hal yang luar biasa.

Dengan Sabitnya Sasha menebas beberapa batu disekitarnya, Slashhhhhhhhhh tebasan rapi nampak tertanda pada 3 batu disana, hingga terbelah dan hancur, dalam sekejap, muncul sebuah gambaran dalam pikiran Sasha , serpihan ingatannya nampak kembali , dalam benaknya ia melakukan segel Doton.

" ini ?? terlihat jelas , apa benar ini adalah kekuatanku??

Sasha berjalan menuju g,oa tempt tinggalnya membuka gulungan diebeberapa halaman nampak segel dan jutsu yang muncul dalam ingatannya.

"tidak salah lagi, gambaran jutsu ini"

Wajahnya berpaling ke belakang melihat kearah lahan tidak begitu luas, diseberah pantai. Sasha pun menuju ke tempat tersebut.

Rapalan tangan sasha sedikit lambat namun, "zinggggg" pertanda segel doton masuk dan terkoneksi dnegan cakranya.

"tak salah lagi ini, doton no jutsu" ucapnya sambil mengambil sebuah kertas khusus dari balik gulungannya. Ia penasaran dan ingin membuktikannya lagi, ia memegang kertas cakra tersebut dan "srekkkkkkk" kertas menjadi abu dan terhempas angin. Senyuman mulai nampapk diwajahnya, dalam gulungan tertulis bahwa untuk manipulasi cakra tanah harus melewati beberapa tahap.

Sebuah batu besar tidak jauh dari tempat sasha ,menjadi media awal untuk latihannya,
Kedua tangan sasha di lekatkan pada batu tersebut, dalam gulungan jika lama kelamaan batu retak dan kemudia melebar, dan hancur maka cakra tanah telah dapat di manipulasi.

Pada percobaan awal, hanya debu saja nampak beterbangan, yah. ini awal.
itu tidak membuat sasha patah semangat. Ia pun lebih berkonsentrasi untuk sedkit membuat retak pada tubuh batu itu.