Sanjuurokujuu Saisei Kekkai adalah teknik penghalang Ninjutsu berskala besar yang digunakan oleh Tim Barrier Kumo yang mampu mencakup 1 desa. Setelah membentuk dan mempertahankan segel tangan yang diperlukan, Tim ninja akan menghubungkan cakra mereka, sehingga akan menciptakan sebuah penghalang tiga puluh enam lapis yang jika rusak, maka penghalang akan memperbaiki dirinya sendiri dengan menggunakan cakra yang dialirkan dari tubuh mereka. Proses perbaikan dapat berlangsung cepat maupun lambat tergantung dari cakra mereka. Penghalang juga mencegah orang-orang di luar dapat mengetahui keberadaan dari chakra, hawa, aura orang yg berada di dalam kekkai ini... sehingga kecil kemungkinannya teknik sensor bisa menembus kekkai ini. ditambah lagi bila dilihat dari luar, maka di dalam kekkai ini terlihat kosong (hanya tanah lapang).

Selain itu kekkai ini dilengkapi dengan Raiton Houjin :

Sebuah petir yang menyelimuti dan menempel pada bagian dalam dari kekkai pertama/terdalam kumogakure, yang artinya petir ini juga berada di dalam desa Kumogakure. dan kemampuannya adalah, langsung menyerang Shinobi Dari desa luar menggunakan serangan blast seperti kirin, namun kecepatannya masih 1 level di bawah kecepatan kirin, dalam hal kekuatan pun berbeda, Petir-petir ini hanya menyerang pada satu pusat + tanpa ada efek ledakan sedikitpun, jadi desa yang dilindungi tidak akan ikut terusak karena serangan petir ini, Melainkan yang akan terkena efeknya hanya sang musuh, Yaitu hangus menjadi debu (karena serangannya rank S)..... #IYKWIM

Musuh akan terdetect dengan cara >> Shinobi yang bertugas mengalirkan petir adalah shinobi type sensor, jadi bila para shinobi itu menemukan kejanggalan pada chakra musuh, maka tanpa ba-bi-bu lagi mereka akan menyerang musuh menggunakan serangan Raiton tersebut. Para shinobi sensor + pengalir petir ini tergabung dalam team Kumogakure Sensor division dan juga Kumogakure Suprise attack division.



Ini adalah tempat khusus yg dibuat untuk mengevakuasi warga-warga kumogakure bila terjadi penyerangan terhadap desanya. tempat ini tidak mungkin di lacak/dihancurkan oleh Musuh, karena letaknya yg tersembunyi dan jalan menuju dimensi ini sangat sulit ditebak. tempat ini langsung dibuat oleh Raikage Yagami dengan jutsu ciptaannya, dan tidak lupa dibantu oleh beberapa shinobi Uchiha yg tinggal di kumogakure...

lokasinya ada di Area luar Kumogakure. cara masuknya adalah dengan melewati lorong-lorong tersembunyi yg berada di pinggiran gerbang Kumogakure, kalian akan menemukan pintu besar di ujungnya, dan pintu itulah jalan satu-satunya untuk pergi ke Evacuation island.


Laboratorium ini memiliki sarana dan prasarana yg sangat lengkap, sehingga tak heran bila banyak ilmuwan dan peneliti terkenal yg kerap datang ke laboratorium ini. Soal penjagaan, sepertinya tak diragukan lagi, karena setiap orang yg ingin masuk ke tempat ini, mereka harus izin langsung kepada Raikage yg telah membangun laboratorium-nya.

lokasi labotatorium ini ada di Ruang bawah tanah desa Kumogakure, tepat di bawah gedung Raikage, sekaligus gedung itu menjadi satu-satunya jalan untuk pergi ke laboratory kaminari.


Bashoushen merupakan salah satu senjata Legendaris Rikudou Sennin. Senjata ini merupakan sebuah kipas bulu yang dapat mengeluarkan 5 Elemen, yaitu api, air, angin, tanah dan petir. namun berbeda dari 4 senjata lainnya yang digunakan untuk menyegel musuh, Bashoushen sepertinya adalah sebuah senjata yang memang dipakai untuk menyerang musuhnya. Pengguna senjata ini adalah Kinkaku, dia pernah mengeluarkan semburan api dari senjata ini untuk menyerang Darui, Samui, dan Atsui sekaligus memancing Atsui untuk mengucapkan "Atsui (Panas)" sehingga Atsui tersegel dalam Benihisago. Selain Kinkaku, seseorang dari Kumogakure pernah memegang senjata ini dan dia langsung sekarat dengan seketika. Tenten juga pernah diperlihatkan menggunakan senjata ini dan mengeluarkan hembusan angin yang menghancurkan topeng petir dari Edo Tensei Kakuzu.


Shichiseiken (七星 剣; Secara harfiah berarti "Tujuh Pedang Bintang") adalah pedang yang lebar dan datar dengan cahaya biru dengan jimat coklat tergantung di bawahnya. Dengan mengatakan perintah verbal "kutukan" (呪え, noroe), dapat digunakan untuk memutuskan jiwa kata (言 霊, kotodama) dari mereka yang ditarik oleh Kōkinjō, memungkinkan jiwa itu akan tersedot ke Benihisago.Untuk melengkapi kondisi "kutukan" ini,jika mereka mengucap kan kata yang paling sering mereka katakan selama hidupnya, mereka akan tersedot ke dalam dan terjebak dalam Benihisago selamanya. Apa pun kata yang diucapkan ini akan tertulis di pisau Shichiseiken itu. Pengguna dapat melipat pedang ini untuk mencegah korban melihat kata-kata itu. Shichiseiken ini dikenal sebagai salah satu alat berharga dari Rikudo. Kelima alat mengkonsumsi sejumlah besar chakra bila digunakan, begitu banyak sehingga manusia normal akan mati setelah menggunakan alat ini hanya untuk waktu singka


Kōkinjō (幌 金 縄; Secara harfiah berarti "Rope Canopy Emas") adalah tali panjang dan tebal. Dengan mengatakan perintah verbal atau ucapan"Bind dan Draw Out" (しばり 出せ, Shibaridase) yang mampu menarik keluar jiwa kata (言 霊, kotodama) dari siapa saja, dan memungkinkan untuk kemudian dipotong dengan Shichiseiken.Item ini menghasilkan aura yang dapat mengambil bentuk tali tambahan, memberikan rentang yang lebih besar. Kōkinjō dikenal sebagai salah satu alat berharga dari Rikudo. Kelima alat mengkonsumsi sejumlah besar chakra bila digunakan, begitu banyak sehingga manusia normal akan mati setelah menggunakan alat ini hanya untuk waktu singkat.

Benihisago (红 葫芦; Secara harfiah berarti "Labu Crimson") adalah labu raksasa berwarna coklat dengan kain merah di sekitarnya. Benda ini dapat mengambil jiwa kata milik seorang (言 霊, kotodama) sandera, dengan mengatakan perintah verbal "record" (録音 しろ, rokuonshiro)".Setelah jiwa kata telah ditarik oleh Kōkinjō dan kemudian dipisahkan dari tubuh mereka dengan Shichiseiken, baru jiwa mereka diserap ke dalam labu.Melengkapi kondisi "kutukan" korban ini; jika mereka mengucapkan kata yang paling sering mereka ucapkan selama hidup mereka, mereka akan tersedot ke dalam dan terjebak dalam Benihisago untuk selamanya.Namun,Darui berjanji menemukan cara untuk melepaskan Samui dan Atsui.Mengatakan sebuah kata yang paling sering mereka diucapkan, atau bahkan mengatakan sesuatu untuk waktu tertentu, juga akan memicu terhisap labu itu. Jika korban mulai tersedot ke Benihisago, hisapan akan berhenti jika mereka mengubah kata-kata yang mereka ucapkan. Benihisago dikenal sebagai salah satu alat berharga dari Rikudo. Kelima alat mengkonsumsi sejumlah besar chakra bila digunakan, begitu banyak sehingga manusia normal akan mati setelah menggunakan alat ini hanya untuk waktu singkat.

Kumogakure Juga memilki 'kumogakure alied forced' sebagai pelindung desa ini dari serangan musuh

---

---

---

Flashback : Kematian Michinaga Hozuki dan Gosaimu uzumaki(mantan char utama dan NPC lvl 1)

Di malam yang dingin, tepat saat bulan purnama dan 1 hari setelah Ujian Chunnin selesai, michinaga dan gosaimu sedang mencari Akar mandrake yg dikenal langka. ada tujuan dibalik tujuan, Michinaga memakai akar mandrake untuk menyempurnakan antibody miliknya, antibody yg selama ini diburu olehnya...

Mereka mencari, dan terus mencari.. sampailah mereka di satu titik yg sepertinya itulah pusat/center dari hutan HI.... dan setelah mereka mendekati titik itu, mereka menemukan tumbuhan yg mereka cari.
yaa.... itulah Akar mandrake..
Akar dari tumbuhan mandrake yg sangat langka.

Malang nasibnya, mereka belum mengerti misteri dibalik akar tumbuhan itu.ternyata..... akar mandrake adalah akar dari salah satu tumbuhan yg paling dijaga oleh semua hewan di hutan HI.
Tepat, kelanjutan ceritanya sudah bisa ditebak... saat mereka mengambil Tumbuhan itu dan bersiap untuk memisahkan akarnya, mereka langsung diserang oleh puluhan ribu hewan yg menjaga tumbuhan mandrake itu..

2-3 jam, mereka masih bisa bertahan.... namun disaat 4 jam berlalu, muka mereka sudah dipenuhi oleh cakaran hewan-hewan liar dan tubuh mereka sudah terbaring lemas di gundukan tanah kering.
Sampai sekarang pun warga Kumogakure/Warga desa lainnya belum ada yg mengetahui tentang kejadian ini, dan Mayat Michinaga n Gosaimu masih berada di dalam hutan HI... The end #simple. XD

---

Flashback : Kematian Seiri Yamanaka dan Darui(NPC Figur)

Mereka berdua sedang berjalan-jalan di area luar Kumogakure, tapi ini bukan area yg sembarangan... ini adalah area yang sangat berbahaya, terdapat ratusan bandit dan kriminal Rank S yg berada di area itu. bisa dibilang para kriminal dan bandit ini bergerak secara berkelompok, jadi sangatlah sulit untuk mengalahkan mereka satu per satu... jangankan melawan satu per satu, memisahkan mereka saja susahnya minta ampuunnnnnn.

Saat itu, saat dimana seiri dan Darui berada di dalam area berbahaya, mereka melihat seorang pemuda berusia 18 tahun sedang tidur diatas tikar bambu yang sudah dirangkai dengan indahnya. Namun dia tidak sendirian, ada 1-2-3 kelompok bandit yg bila dihitung ada lebih dari 100 bandit disana sedang mengawasi pemuda itu.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Seiri yg merupakan ninja type sensor mendekati pemuda di depannya ini, tentunya diikuti oleh darui....
kebetulan saat itu sang pemuda sedang memakai tanda pengenal yang ada di dadanya, mungkin dia adalah seorang buruh/pekerja. :v

" Senju Kagami "

Terdengar seencip dengungan dari mulut Darui.... yaa, dia sedang menghafalkan nama dari pemuda yang sedang tidur dihadapannya ini.
dilain sisi, Seiri mencoba untuk melacak keberadaan bandit-bandit itu dan mulai menelusuri chakra Pemuda ini...

" D-D-Diaa.... memiliki chakra sel senju yg utuh ?!!!!. Darui, kita harus segera mengirim dia ke Kumogakure.. sel miliknya akan menguntungkan bagi desa kita." ~ Ucap Seiri dengan nada sedikit keras.

" Tapi bagaimana caranya ??. kita saja sedang dikelilingi bandit-bandit pengecut ini... dan 90% kemungkinannya kita akan mati saat melawan mereka." ~ Tanya Darui kepada Seiri

" yaaa.... aku mengerti itu. baiklahh, aku akan membuat sepucuk surat yg berisi ajakan untuk menjadi shinobi kumogakure, lalu aku akan menaruh surat itu di atas dada kagami."

Seiri mulai membuat 1-2 (??) surat untuk kagami. namun uniknya di dalam surat itu terdapat sepucuk surat lagi, entah apa isinya....

" tunggu... darimana kau tau kalau dia adalah Shinobi ???." ~ tanya darui kepada seiri

" aku tau itu... terlihat dari chakranya..... kita harus memancing bandit-bandit itu untuk menjauh dari kagami. dannn.... bersiaplan untuk mati"

Seiri dan darui pun langsung mengalihkan perhatian semua bandit itu, mereka mengalihkannya ke arah perbatasan Negeri kaminari.
Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung dikelilingi oleh ratusan bandit/kriminal rank S dengan wajah yang menakutkan.... MEREKA SEMUA SIAP UNTUK BERTARUNG !!!

sementara itu di sisi lain, Kagami Sudah bangun dari tidurnya dan langsung mengarahkan matanya ke arah surat yg didalamnya terdapat sepucuk surat lagi.. #halahh
perlahan-lahan, dia pun mulai membukanya

Isi surat:

Dan setelahnya dia melihat surat yg satunya lagi... ternyata di bagian depan surat itu bertuliskan " Untuk Pengurus Kumogakure"....
Pastinya, Kagami tidak akan membuka surat kedua , karena surat itu bukan miliknya..

" Kumogakure, ya ???. baiklah, aku akan kesana..." ~ Ucap Kagami dalam hati sembari berdiri dan berlari menuju Kumogakure

hmmmpppp....... Bagaimana dengan keadaan Seiri dan Darui ??. belum diketahui.. #flashback berlanjut, terlalu banya kata "itu". XD

Lanjut diatas

Sesampainya Kagami di Desa kumogakure, dia langsung dihalangi oleh 2 jounin penjaga gerbang desa itu. namun... entah karena dia kelelahan atau karena dia sedang bosan bertarung, dia malah terus berjalan masuk ke arah desa kumogakure.

" Heii... tunggu... Sepertinya kau bukan warga desa Kumo. sebenarnya apa tujuanmu datang ke desa ini ???." ~ Tanya salah satu penjaga gerbang kumogakure

" Aku membawakan sepucuk surat untuk pengurus desa kumo, surat ini ditulis oleh salah satu shinobi desa kalian." ~ ucap Kagami masih melangkah maju

" Hmmmppp... demi keamanan desa kumo, kami akan mengantarkanmu ke tempat tiggal salah satu pengurus desa ini."

Kedua penjaga gerbang kumo itu pun langsung bergerak ke depan menuju Senju yagami...
Tak lama kemudian, Mereka bertiga sudah sampai di tempat tujuan, dan yagami langsung mengetuk pintu rumah yang ada di depannya ini...
"Ckrekk.." ~ terdengar suara pintu terbuka, ternyata di balik pintu rumah itu terdapat seseorang berambut putih yg memiliki kulit keriput.

" Saya, Senju Yagami... datang kesini untuk mengirimkan surat yg berasal dari salah satu shinobi Desa anda." ~ ucap yagami dengan nada sopan.

" Hmpppp.... dari seiri dan darui, ya ??."
" Mari masuk, nak... dan kalian berdua (penjaga gerbang kumo) boleh kembali ke pos kalian masing2."

Yagami dan orang tua yg belum diketahui namanya itu langsung masuk ke sebuah rumah kecil. dan kedua penjaga gerbang kumo kembali ke posnya masing-masing...

Dengan perlahan, Orang tua di depan yagami mulai membuka sepucuk surat misterius itu..

Isi surat:

" Eghhh..... untuk pelantikannya menjadi Raikage aku sangat setuju, terlihat dari perilakunya yg sopan, dia sangat pantas menjadi pemimpin. Tapi.... kenapa kalian harus menghadapi ratusan bandit hnya dengan dua orang saja ?!!." ~ Gumam sang pengurus

" Heii, nakk... kau resmi menjadi kage desa ini, dan kau harus melakukan pelantikan suatu saat nanti. jadi... persiapkan mentalmu. dan sebagai langkah awalmu, mari kita selamatkan dua orang yg telah membuat surat ini."

" A-Ada apa ini ?!!. kenapa harus aku ???. dan apa yg terjadi pada kedua orang itu.." ~ Ucap Yagami mulai panik.

" sudahlah, akan aku jelaskan semuanya di perjalanan. sekarang aku akan siapkan beberapa anbu untuk membantu kita... "
" Aku tau tempat/area yg menjadi area para kriminal Rank S."


ada sekitar 50 anbu disana, tidak ketinggalan 1 pengurus desa dan 1 Raikage yg menemani mereka..

" Baiklah, kita berangkat..."

Mereka pun langsung bergerak dengan dikomandoi oleh Senju yagami... tak lupa diperjalanan, pengurus desa menjelaskan semua hal kepada yagami... termasuk daerah, pusaka, dan area tersembunyi milik desa kumogakure.. #flashback lanjut

Lanjut lagi

Sesampainya mereka di area para bandit, Mereka langsung membagi beberapa tim untuk mencari Seiri dan darui lebih dalam lagi.... Sedangkan Yagami bersama 5 anbu yg memiliki 5 elemen berbeda.
Lama berjalan.... Raikage baru itu menemukan dan menghampiri 2 mayat yg sudah terbujur kaku disana, tepatnya di perbatasan negeri kaminari, bukannya dari Area bandit dan perbatasan kaminari itu sangat jauh ???. entahlah, mungkin seiri dan darui mengalihkan pergerakan para bandit sampai sejauh ini...

" Mereka... sudah mati." ~ Ucap Yagami sambil meneteskan setetes air mata yg sudah terciprat di bawah tanah.
" Bawa mereka ke Kumogakure.... 2 anbu ikut aku, dan 3 anbu lainnya hubungi tim kita yg lain agar cepat kembali ke kumogakure." ~ Ucap Yagami dengan nada tegas. sepertinya dia sudah mulai terbiasa dgn jabatan ini, buktinya dia bisa mengatur anbu desanya.
" Ayo kita pergi..." ~ Yagami dan 2 anbu lainnya pun langsung bergerak menuju kumogakure.

Tak lama kemudian.... mereka sudah sampai di desa kumo, dan diikuti oleh gerombolan tim lainnnya beserta pengurus desa yg sudah sampai di desa itu juga.

" Maaf.. aku tak bisa melindungi mereka." ~ ucap yagami kepada pengurus desa dan terus berjalan menuju pemakaman setempat.
" ini bukan salahmu... memang aku yg terlambat, dan kedua orang ini yg ceroboh melawan semua bandit itu." ~ Jawab pengurus desa, lalu mengikuti Yagami.

Sesampainya di pemakaman
" Baiklah... kita sudah sampai, Sekarang sebaiknya kita kubur kedua orang ini." ~ Perintah yagami kepada anbu-anbu itu.
" Sekarang, karena aku telah membiarkan kedua wargaku terbunuh... jadi SEDIAKAN UPACARA PELANTIKAN SECEPAT MUNGKIN." ~ kembali Yagami memerintahkan para shinobi-nya, lalu dibarengi dengan seluruh tubuh seiri dan darui yg telah tertimbun tanah (pemakaman completed :v).

Flashback : Kematian NPC, All clear.

---

Flashback : Pelantikan Raikage baru

Ratusan bahkan ribuan warga kumogakure sudah berkumpul di tanah kosong yg letaknya persis di depan gedung Raikage, mereka semua penasaran dengan wajah raikage baru yg masih misterius. pantas saja, paras Yagami baru dilihat oleh 50 anbu kumogakure dan 1 pengurus desa. jadi, pasti banyak yg menunggunya....

Dan perlahan keluarlah sesosok pemuda yg mengenakan jubah dan topi raikage dari atas gedung. lalu Yagami pun melepaskan topi yg menutupi wajahnya itu, agar para warga desa dapat melihat muka Raikage baru dengan lebih jelas.

" Saya Senju Yagami.... Raikage baru kalian.... Saya tak pandai mengucapkan kata-kata seperti ini. Jadi, mohon bantuannya." ~ Ucap yagami dengan nada keras dan memperlihatkan senyumannya.

" Raikage muda, ya ??. tapi fellingku mengatakan kalau warga desa ini bisa mempercayakan dia menjadi pemimpinya," ~ ucap salah satu Jounin Kumogakure.
" Terlihat dari perilakunya yg sopan dan ramah.... sepertinya dia bisa menjadi Raikage yg disegani warga desa." ~ ucap anbu kumogakure yg sebelumnya pernah bertemu yagami
" Fyuuuhhhh..... akhirnya aku bisa hidup tentram tanpa memikirkan desa ini lagi. dan kuharap, kau mati setelah aku mati, Yagami." ~ Gumam pengurus desa yg mengangkat yagami menjadi raikage.

" Baiklahhh..... Mari kita menikmati ini, wargaku." ~ lanjut Raikage baru dengan nada yg jauh lebih keras. dan pastinya disambut oleh sorakan bahagia warga Kumogakure...

Completed

Brak!

Seseorang menembus pintu masuk ruang kerja dirinya. "Tuan, lapor, terjadi pembunuhan besar-besaran di Otogakure."

Wajahnya masih tertutupi oleh kertas koran yang sedang ia baca di kursinya. "Tuan...?" Sebelum akhirnya ia mengintip dari kertas koran ini, "Lalu? Apa yang menarik?"

Shinobi yang melapor ini sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya bisa menjawab, "Teroris dunia berada di sana, Tuan." "Hm? Tidak menarik," ia kembali membaca berita yang ada di koran.

Shinobi yang mengenakan jubah hitam itu hanya bisa berdiam diri lagi, suasana pun hening selama beberapa saat. "Kau bisa pastikan bahwa itu benar-benar dia?" Sambil membaca korannya. "Bisa, Tuan."

"Kalau begitu, hubungi Kumogakure, bilang pada mereka bahwa aku ingin pasukan pengejar untuk orang psiko ini, karena kemungkinan dia sudah tidak berada di Otogakure lagi, tapi masih dekat disana." Ia membuat kertas koran itu menjadi sebuah bola sebesar bola baseball, lalu membuangnya sembarang tempat. Dan berdiri.

"Laksanakan!"

Seekor burung merpati berbulu putih terbang mengelilingi gedung Raikage, sebelum akhirnya menukik masuk menuju gedung Raikage tersebut. Merpati putih ini membawa sebuah gulungan kertas kecil yang dilekatkan di punggungnya. Lalu burung manis ini berkicau, memberi tanda bahwa surat baru saja datang.

[bspoiler=Isi surat]
Dear Raikage-sama,

segera kirim pasukan setara jounin untuk melakukan pencarian di Otogakure. Target operasi adalah Yasujiro Kaage. Kirimkan 20 jounin dan perintahkan mereka untuk berkumpul di gerbang utama Kumogakure.

Surat dikirim atas nama Uchiha Tetsuya, pemimpin blok Utara.
[/bspoiler]

Terlihat ada seekor burung merpati yg menukik ke arah muka raikage yg baru bangun dari tidurnya...
" Ehhh.."

untung saja nyawa raikage sudah terisi penuh, jadi dia sempat menangkap merpati itu dengan cekatan... lalu setelahnya, yagami langsung mengambil dan membuka surat yg dikirimkan sang burung merpati.

" Tetsuya, pemimpin blok utara... aku akan segera mengirimkan 20 jounin terbaik dari kumogakure seperti yg kau inginkan." ~ Ucap Yagami sembari menyiapkan beberapa pasukan dan segera pergi ke area gerbang kumogakure.


Senju Yagami dan 20 pasukan jounin-nya sudah sampai di tempat tujuan... tapiiii, tak ada seorang pun yg berada di sana.

" Sialan.... dimana dia ?!!! >_>"

BRAK.

Menerobos masuk dan terlihat ngos-ngosan. "Lapor, target berada di Iwagakure, baru saja membunuh seorang Jounin."

Brak.
Ia menyerakkan buku-buku yang tadinya tersusun rapi di rak buku.
"Hubungi Tsuchikage! Perintahkan pasukan Kumogakure untuk menuju Iwagakure!" Setelah mengucapkan perintah ini, ia berlari keluar meninggalkan shinobi serba hitam ini, yang bahkan wajahnya sama sekali tidak terlihat karena tertutupi oleh jubah hitam ini.

Dengan kimono putih yang ditutupi dengan jubah hitam yang hanya menutupi bagian badannya, ia berlari keluar gedung kerja yang terletak di pinggiran Kumogakure ini.

Kini dirinya sudah berada di luar, lalu mengambil langkah cepat dan... hilang. Ia menghilang, seakan-akan dilahap oleh angin yang berkecepatan cahaya.

---

Gerbang Kumogakure.
Dari kejauhan, seseorang serba hitam yang tak tampak wajahnya berlari menuju gerbang desa ini.
"Hosh, hosh, hosh, Raikage-sama, lapor, Tetsuya-sama mengubah perintahnya, ia mengutus pasukan ini untuk segera ke Iwagakure, target berada di sana." Sesaat setelah mengucapkan laporan ini, ia lenyap menjadi dedaunan.

24 wrote:

Gerbang Kumogakure.
Dari kejauhan, seseorang serba hitam yang tak tampak wajahnya berlari menuju gerbang desa ini.
"Hosh, hosh, hosh, Raikage-sama, lapor, Tetsuya-sama mengubah perintahnya, ia mengutus pasukan ini untuk segera ke Iwagakure, target berada di sana." Sesaat setelah mengucapkan laporan ini, ia lenyap menjadi dedaunan.

"Hei.. hei... kau tak pernah diajarkan sopan santun, ya ???. setelah memerintah orang, kau langsung pergi entah kemana." ~ Yagami seperti berkomunikasi dengan makhluk gaib. orangnya dah pergi, dia masih ngomong aja. :v

" Sesuai isyarat.... tujuan kita adalah desa iwagakure, sekarang kalian ikut aku.... Semua ninja medis, aku membutuhkan kemampuan kalian setelah kita sampai di tempat tujuan." ~ perintah yagami kepada seluruh pasukannya.


Mereka malah pergi ke sungai terdekat sesuai dengan komando raikage... memang beberapa shinobi mempertanyakan tentang keputusan aneh dari pemimpinnya ini.

" Sekarang, kalian harus bergandengan tangan, dan bersiap untuk ledakan.." ~ Ucap raikage dengan nada keras ditengah gumaman yg ryuh riah dari mulut para shinobi. sementara itu, Raikage terlihat sangat konsentrasi seperti sedang melakukan ritual untuk mengeluarkan suatu jutsu.

" LOCK "
" Suiton Teleportation "

Tiba-tiba mereka semua mgnhilang entah kemana.....

"Aku pulang," gumamnya pelan, dibukanya alas kaki shinobi itu, lalu segera beranjak menuju lantai dua. Ini dirumahnya. Disekitar gedung pemimpin blok lah.

Melepas jubah hitamnya dan ia gantungkan di gantungan yang berada di kamarnya yang memiliki luas 6 x 7 meter. Cukup luas untuk seukuran pemimpin seperti dirinya. Lalu melepas semua pakaian yang meliliti bajunya hingga ia tidak memakai apapun saat ini. Dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di kamarnya tersebut.

1, 2, 3, 4, 5... 10 menit.

Akhirnya ia keluar dengan menggunakan kimono ungu tua dan terlihat wajahnya sangat segar daripada sebelumnya. Membersihkan diri adalah salah satu cara yang baik untuk menenangkan diri. Setelah ia mengenakan kimono yang lain, yang berwarna hitam dengan celana hitam yang panjangnya melebihi lutut, ia segera membuka lemari miliknya di sudut kamarnya.

Bukan pakaian yang berada di sana, melainkan ratusan senjata dan peralatan shinobi. Matanya sibuk mencari apa yang ia cari, dan akhirnya mengambil dua buah kapsul kecil yang berisi cairan khusus, beberapa kertas mantra, sebuah kunai dan yang paling akhir, sebilah pedang yang sarungnya berwarna hitam.

Kapsul kecil, beberapa kertas mantra dan sebuah kunai ia masukkan ke kantong senjata yang dilekatkannya di paha kiri bagian depan. Lalu pedang tadi ia sangkutkan ke punggungnya dengan menggunakan tali pengikat.

Dan terakhir, ia kenakan kembali jubah hitam yang tadinya ia gantungkan di gantungan yang berada di kamarnya ini. Semuanya yang ia perlukan sudah dipersiapkan, kecuali perut. Perutnya belum ada persiapan khusus untuk 'berlaga'.

Terdengar bunyi khas dari perutnya, itu artinya ia lapar. Sudah berapa lama dirinya tidak mengunyah makanan? Yang pasti semalaman ia belum memanjakan perutnya ini. Untuk itu turunlah ia ke lantai satu dan membuka lemari es. Disana ada buah-buahan yang cukup segar. Apel. Lalu susu dingin. Ia keluarkan dan segera menikmatinya di meja makan.

"disinikah tempat tuan tetsuya berada ?" ucap Jounin utusan Iwagakure tersebut.
"permisi" kayak mau ngamen, dia mengetuk pintu rumah tersebut beberapa kali.
"saya Jounin Shinobi Iwagakure hendak mengirimkan pesan dari nona Tsuchikage". jelas Jounin tersebut.

Isi Pesan:

"Ngh," meninggalkan meja makan untuk membukakan pintu sambil tetap mengunyah apel yang berada di tangan kanannya.

Cklek.

Pintu rumahnya sudah terbuka, ia saat ini tidak bisa berbicara banyak karena mulutnya masih penuh dengan apel yang sudah dipotong-potong kecil oleh gigi-giginya. Hingga ditelannya apel tersebut yang sudah halus, "Utusan Tsuchikage?" Sambil menerima secarik kertas itu, dan membacanya.


"Apa yang dikirimkan atasanmu ini? Permintaan maaf? Aku tidak butuh itu saat ini, bilang padanya bahwa aku ingin rapat darurat antara petinggi Blok Utara!" Mengembalikan secarik kertas tersebut pada Jounin ini. Lalu kembali menutup pintunya dan melanjutkan sarapan paginya.

"aku tak tau menahu tentang isi surat tersebut, aku hanya diperintahkan mengantar surat tersebut kepada anda". jawab Jounin tersebut.
"huuuff, ketus benar ini orang". gumam Jounin itu dalam hati.

"ano, Tetsuya-sama, bisakah anda menjelaskan dimana tempat dan waktu untuk pertemuan tesebut, sesegera mungkin akan saya sampaikan pada nona Tsuchikage". lanjut Jounin tersebut dari balik pintu yang telah tertutup sebelumnya.

Dengan sebuah jentikan, awan-awan kini mulai menunjukkan cahaya mentari yang sempat terhalang.

Tidak, ia bukan penyihir; bukan pesulap ataupun pengendali cuaca—you name it. Surai sehitam jelaga itu jatuh dengan sempurna di atas bahunya, obsidiannya memandangi gumpalan-gumpalan kapas dinamis di langit dunia sembari tersenyum tipis. Satu lagi hari yang damai tanpa perlu berperang. Atau apalah yang akan membuatmu harus menaruh nyawa di roda rolet yang tengah berputar; ketika yang tertera di atasnya hanyalah kata 'hidup' atau 'mati' berwarna merah atau hitam. Kurohana belia selalu benci bila dihadapkan dengan pilihan macam itu, atau mungkin lebih tepat dikatakan sebagai takdir. Takdir yang bahkan sulit bagi manusia untuk mengubahnya.

Jemarinya mengetuk majalah bersampul cerah di sisinya; halaman terbuka jatuh kepada artikel ramalan bintang mingguan. Menurut apa yang tertera di sana, keuangannya akan macet; dengan kata lain ia harua bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tetapi ad suatu hal menarik, bahwa ia tidak perlu risau karena ia akan bertemu dengan seseorang yang tepat entah siapa. Warna keberuntungannya adalah merah muda, benda pembawa hoki minggu ini adalah gantungan kucing.

Ih. Kenapa harus warna pink sih.

Memangku tangannya di atas kedua tungkainya yang kurus. Pipinya digembungkan sambil sesekali menghela nafas. Kali saja Dewa sedang baik hatinya dan mengabulkan apa yang ada dalam pikiran sang gadis Kurohana. Tidak termasuk dengan pikiran tak penting yang lengket di benaknya.

---

CMIIW~

[offtopic]Pembangunan Laboratory kaminari : 1 Post s/d selesai[/offtopic]

di ruang bawah tanah gedung raikage, Terlihat ratusan pekerja sedang membangun sebuah bangunan  yg nantinya bangunan itu akan menjadi laboratorium terbesar dan terlengkap di kawasan blok utara(sementara ini). Seluruh Konsep dan rancangan laboratorium ini diciptakan oleh Senju Yagami, Raikage Kumogakure.....

Terdengar teriakan salah satu pekerja yg meminta semen murni, dan ada pekerja yg berteriak untuk mengambil batu-bata(kenapa harus berteriak), lalu ada juga seorang arsitek yg sedang berjalan-jalan untuk mengisi waktu dan mengcek pekerjaan para pekerjanya... yapppp, mereka semua bekerjasama satu sama lain. jadi tak heran kalau pembangunan laboratorium ini berjalan cepat, Mungkin sangat ceppat...........

" Taruh batanya disana !!!, jangan lupa tambahkan semen !!!!." ~ Ucap seorang pemimpin para pekerja(bukan arsitek) dengan nada tinggi.
" Kita harus menyelesaikan kerangkanya hari ini !!!." ~ Lanjutnya.

sementara itu, Dari kejahuan terlihat Seorang pekerja berlari ke arah sang arsitek sembari memegangi bagian perutnya (tepatnya ulung hati). kalau dilihat dari penampilannya, wajah pekerja itu sangat pucat, seperti orang yang hampir mati

" Seluruh tubuhku mati rasa..... Sepertinya penyakitku kambuh." ~ Ucap pekerja itu kepada sang arsitek
" Panggil salah satu dokter kumogakure agar datang ke sini !!!." ~ Perintah arsitek kpd beberapa pekerjanya.
" Tenanglah..... Kau tak akan mati disini." ~ lanjut sang arsitek kpd pekerja yg sedang sakit di depannya ini.

Tak lama kemudian, Beberapa pekerja itu pun sampai di tempat pembangunan dan mereka juga membawa seorang dokter yg mengenakan kaos putih dilapisi dengan rompi dokter berwarna putih pula, dan tidak lupa ia juga mengenakan rok hitam di bagian bawah tubuhnya.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Dokter itu langsung menghampiri pasiennya, lalu langsung mengeluarkan sebuah alat dokter yg bernama stetoskop.

" Hmpppp...." ~ Ucapnya sembari mengarahkan stetoskop itu ke arah bagian dada pasien.
" Dia hanya kekurangan stamina saja." ~ dokter itu mulai memasukan stetoskopnya ke tempat semula, lalu diikuti dengan tangannya yg mulai merapat dan membentur kan kedua tangannya itu dalam diagonal horizontal.
" Aku akan mengisi staminanya." ~ Ucap sang dokter sembari mengalirkan chakra ke tangannya dan mengarahkannya ke arah bagian dada pasien. Benar, selain bekerja sebagai dokter, dia juga seorang ninja medis.

Tak lama kemudian, wajah pekerja yang sakit itu mulai membaik dan badannya sudah mulai fresh kembali.

" Terimakasih, dokter..." ~ Ucap sang pekerja dan arsitek bersama-sama,
" Tak usah berterimakasih.... itu sudah menjadi kewajibanku." ~ jawab dokter itu sambil berjalan mengambil kopernya yg berisi alat-alat medis dan langsung pergi entah kemana.

" BAIKLAH !!!. SEKARANG KITA LANJUTKAN PEKERJAANNYA !!!." ~ Perintah sang arsitek kepada seluruh pekerjanya.

Ah, seandainya hidup ini sempurna, mungkin ia akan setujui dengan segera. Kedamaian yang menjadi dambaan siapapun di dunia yang penuh aroma peperangan ini. Damai yang semu; kau hanya tak tahu kapan segala yang baik itu akan berakhir begitu saja. Tentu saja, alam akan menghentikan apapun yang menuju ke tingkat kesempurnaan agar kestabilan dunia tetap terjaga, dan itulah yang akan terjadi padanya. Saat benaknya dipenuhi oleh pemikiran soal kedamaian itu, mungkin akan ada—

KLONTANG!

—kan?

Mendengar ada suara benda jatuh yang keras di seberang sana, langsung saja jemari sang Kurohana belia menunjuk ke arah kolom ramalan bintang pada majalah di sisinya. Cancer, nasibnya sedang buruk hari ini. Kesehatannya akan terganggu di tengah-tengah aktivitas yang merepotkan, dan jangan kembali bekerja dulu karena ia butuh waktu istirahat sehingga pekerjaannya akan menjadi kurang maksimal; mungkin yang membuat suara itu adalah seorang Cancer. Seharusnya ia membawa bola air sebagai jimat keberuntungan dan mengenakan warna oranye cerah—itu akan menetralisir seluruh aura negatif yang akan datang.

Lalu kenapa kau sibuk sekali dengan urusan orang, hem?

Inginnya melakukan sesuatu yang lain. Tapi apa?

---

Ahahah bingung mau rep apa /jder/ siapa yuk temenin Shigeru kasihan tuh doi galau ga ada kerjaan /ngek

Glek.

Glek.

"Um," menyapu bibirnya dengan punggung tangan. Oh, susu dingin sungguh nikmat di pagi hari ini. Sudah cukup? Tampaknya sudah, perutnya sudah tersegel, peralatan sudah lengkap. Nah—saatnya berburu.

Dengan sekejap mata, dirinya berubah menjadi api dan lenyap. Teknik rendahan sih, tapi cukup berguna untuk membuatnya kini berada di gerbang utama Kumogakure. Ia berjalan santai keluar desa.
"Sampaikan kepada Raikage bahwa aku berburu ubur-ubur ke Konoha!" Ucapnya setengah berteriak kepada penjaga yang duduk di dekat gerbang Kumogakure ini. Ia rasa ucapannya cukup terdengar, jadi, ayo berburu.

[OUT]

Tetsuya gak dengar ucapan jounin itu karena sudah berada di ruangan makan.

Bagian kerangka sudah selesai.... Sekarang tinggal mengupload dan mengaplikasikan bagian luar dan bagian dalam bangunan ini. Kordinasi dari Arsitek pun sudah bagus... so, tinggal nunggu ni bangunan jadi. :v
" Apakah disini ada shinobi bertype fuin...???. aku membutuhkannya untuk membuka scroll ini."
" Di dalam scroll ini terdapat konsep dan rangkaian bangunan untuk bagian dalam dan luarnya." ~ Ucap arsitek dengan nada keras agar semua pekerja bisa mendengar perkataannya.

" Aku mempunyai sedikit kemampuan fuinjutsu." ~ Munculah seorang pekerja dari kejauhan.
" Berikan aku scrollnya....." ~ Pekerja itu mulai jelas terlihat, dan ternyata ia memiliki paras yg masih tampak muda. tanpa berlama-lama, sang arsitek langsung memberikan scrollnya kepada Pekerja yg diketahui memiliki nama "Alexandra". (namanya antik kan XD).

Ia mulai menjongkokan tubuhnya dan langsung mengangkat tangannnya setinggi kepala, tak lama berselang munculah cahaya hitam dari jari-jari alexandra. lalu..... #Plakkk# :v, tangan alexandra berhasil menyentuh segel berbentuk bundaran di scroll itu. dengan cepatnya, scroll itu mulai terbuka sedikit-demi sedikit..

" Baguss...."
" OK.... sekarang dengarkan perintahku." ~ Ucap arsitek kepada seluruh pekerja sembari membaca tulisan di dalam scroll itu.

---

Seperti biasa.... Setiap hari pasti ada gadis yg sedang bermain ayunan di taman kumogakure, entah itu pagi, siang, bahkan malam. Sepertinya kesendirian memenjarakannya dalam hal sosialisasi.... atau mungkin dia Tak bisa berbicara ??.

Yg mengetahui nama asli gadis ini hanyalah kedua ortunya yg sudah meninggal (penulis juga tau nama aslinya XD). jadi benar2 sekarang luar lingkup gadis itu sangatlah sempit.... perlu diketahui juga nama asli dia adalah Takeyo shiina, cukup dipanggil shiina.

" Apakah Tak ada orang disini ?"

Menutup majalahnya sembari menghela nafas. Sudah saatnya ia mengerjakan sesuatu yang lain daripada harus terlarut dalam lamunan konyol soal perdamaian semu. Mengikat surai hitamnya dengan gelang karet merah muda yang diambinya dari saku celananya, lalu bangkit dari tempatnya duduk barusan. Sleeveless magenta membungkus torsonya, celana ketat hitam dan alas kaki sandal ninja berwarna serupa. Kurva kembarnya sedikit tersungging sebelum tungkainya mulai melangkah entah ke mana.

Obsidian kembar itu menangkap suatu entitas di taman desa, sosok seorang gadis yang sering terlihat menyendiri sambil bermain ayunan. Ada sesuatu yang mengetuk sanubari sang Kurohana belia untuk menghampiri sosok itu, setidaknya memenuhi rasa keingintahuannya yang berlebih. Tentu saja, siapa yang tidak penasaran dengan seorang anak perempuan yang selalu bermain sendiri setiap saat di tempat yang sama, hem? Terbesitlah sebuah keyakinan untuk mengajaknya berbincang-bincang, kali saja mereka mendapatkan kecocokan.

Kembali membuka kolom astrologi dari majalah yang dibawanya. Minggu ini, hubungan para Pisces dengan Aquarius atau sesama Pisces akan baik, tetapi tidak untuk Taurus dan Leo; begitu apa yang tertera dalam salah satu artikel. Mari berharap bahwa gadis itu memiliki zodiak yang serasi dengannya—harapan yang tidak tentu akan terwujud.

Memposisikan diri pada sebuah ayunan di samping sang gadis. "Hari ini . . . cukup cerah ya?"

[offtopic]Pebangunan Laboratory Kaminari : 3 post s/d selesai[/offtopic]

Hampir sempurna, 90% lagi bangunan ini akan selesai.... Bahkan kalau diliat dari luar seperti sudah berdiri tegak. Yapp... hanya tinggal bagian dalam bangunan saja yg kurang.

" Suplay peralatan laboratorium, Bisa dikirimkan sekarang.." ~ Ucap sang arsitek dengan nada keras agar orang2 yg sudah menunggu diatas bisa memasukan barang2 laboratoriumnya..... Sekarang.....
" Kita mulai menyusun koordinat yg pas untuk setiap barangnya.." ~ Perintah arsitek kepada para pekerja.

" Taruh meja disana !!!!. taruh kursi disebelah Meja !!!!."
" Jangan sampai salah..... Struktur penempatan sudah diatur oleh raikage !!!."
hahaha... memang terasa aneh bila ada orang yg memerintah orang lain dengan cara seperti itu (berteriak). tapi Apa boleh dikata ??, bangunan ini harus jadi secepatnya....

---

[offtopic]Scene Takeyo Shiina[/offtopic]

Melihat ada seorang gadis yg melangkah mendekatinya, Entah kenapa shiina malah menundukan kepalanya, Bukan karena ia memiliki paras yg buruk rupa dan bukan juga karena dia pemalu. Mungkin dia memang tidak suka bila ada orang yg mendekatinya...

Sampai akhirnya, Seencip kata keluar dari mulut gadis di depannya ini. sepertinya Hanya 2-3 kata belum cukup untuk menengadahkan kembali kepalnya ke atas.... buktinya kini ia masih tertunduk lesu dan hanya berkata.

" menurutku... setiap hari itu suram."

Setiap hari itu . . . suram?

Jawaban cukup aneh yang terlontar dari mulut mungil gadis itu. Balasan yang membuat kedua alis sang Kurohana muda terangkat dengan bibir masih tertutup. Air mukanya seolah kaget, elemen kejutan yang tak begitu berarti baik. Apa yang telah terjadi padanya sehingga memiliki pemikiran macam itu? Seharusnya anak-anak gadis dipenuhi oleh harapan-harapan indah akan hari esok, kan? Hal-hal manis, kisah-kisah yang indah, impian tentang masa depan yang cerah. Tetapi gadis itu berbeda; ketika hal-hal manis itu seakan berubah menjadi sesuatu yang pahit, mimpi-mimpi buruk yang seolah terwujud menjadi kenyataan. Jelas sekali, itu bukan nada suara orang yang hidupnya baik-baik saja.

Kasihan.

Membungkukkan sedikit torsonya sembari menatap gadis di sampingnya lekat-lekat. Pandangannya melemah, tidak setegang tadi; kini ia mencoba untuk mendekati lawan bicaranya dengan volume suara yang lebih lembut. "Kenapa kau merasa begitu? Kau tahu, banyak hal menyenangkan yang bisa kita lakukan setiap hari, lho."

[offtopic]Pambangunan Laobratory Kaminari : 4 post s/d Selesai[/offtopic]

Dannn... terciptalah laboratorium yang berdiri tegak di bawah gedung Raikage. dengan tatanan rapi dan perlengkapan elit, tampaknya Laboratorium ini akan menjadi laboratorium terkenal dan sering didatangi oleh turis asing maupun lokal....

" Fyuuhhh.... Selesai juga."
" Kini hanya tinggal penjaganya yg kurang, dan aku tidak perlu mengurus itu, lagipula sepertinya raikage sudah mempersiapkan orangnya.... Airigatto Goseimasu." ~ Ucap sang arsitek kepada pengurus desa yg sedari tadi menonton pembangunan laboratorium.

Semua pekerja pun bersorak gembira setelah mereka berhasil membangun laboratorium yg pasti akan tertulis dalam sejarah desa kumogakure....

---

[offtopic]Scene Takeyo shiina[/offtopic]

Shiina sedikit membulatkan matanya ketika gadis di depannya ini mengatakan suatu hal yg belum pernah ia coba.... Tapi, entah kenapa masih ada hal yg mengganjal di lubuk hati shiina yg menghentikan tubuhnya agar tidak melakukan perbuatan yg dikatakan gadis itu.....

Tanpa disadari, ia mulai berani menengadahkan kepalanya ke atas. tapi............. hanya beberapa detik saja, seperti biasa setiap beberapa menit sekali rasanya shiina ingin sekali melihat pemandangan indah di ufuk barat maupun ufuk timur.

" dari kecil aku tak pernah lepas dari rasa kesepian, tapi saat aku mulai melakukan hal yg menyenangkan, Diriku ini malah menjadi lebih menderita....."

[offtopic]Scene Senju Yagami[/offtopic]

Terlihat ada 3 orang yg keluar dari air di dekat gerbang kumogakure, bahkan sangat dekat sampai2 mereka dapat melihat penjaga gerbang.... tanpa ba-bi-bu lagi, Yagami langsung bertanya pada penjaga gerbang tentang apa yg terjadi di desa kumo setelah raikage pergi.

" oh iya, tadi ada tetsuya-sama datang kemari.... Sepertinya ada hal yg penting untuk dibicarakan, dia menuju konoha." ~ ucap sang penjaga gerbang
" baiklah.... ayo kita menyusul tetsuya." ~ Perintah yagami kepada dua jounin yg ia bawa.

[OUT]

Seulas senyum pahit mulai menghiasi kurva tipis sang bungsu Kurohana. Ia yang biasanya terlihat ceria, kini turut mencoba merasakan apa yang mengusik benak gadis si sampingnya. Sebuah bentuk empati, perwujudan rasa iba terhadap kesepian yang membuat si gadis terlihat murung. Firasatnya mengatakan bahwa sosok pemurung itu memiliki zodiak yang sama dengannya, atau setidaknya Aquarius. Seperti apa yang telah dibacanya di majalah, ia harus berusaha merebut hati sang gadis agar lebih mudah untuk berbicara.

Jemarinya terangkat, menunjuk ke arah burung-burung merpati yang terbang dengan indahnya di langit, berupaya untuk menarik perhatian si gadis yang masih terlihat malu untuk menengadahkan kepala. "Lihat deh, merpati-merpati itu. Mereka terbang dengan bebas, tanpa perlu merasa terbebani oleh beratnya kehidupan. Kita juga seharusnya begitu, menjalani hidup tanpa harus memikirkan hal-hal buruk yang telah terjadi," kemudian meletakkan karpusnya di atas dada. "Sakit di sini, tetapi kau harus mencoba agar rasa sakit itu perlahan-lahan hilang."

Bersimpuh di depan sang gadis. "Sekarang kau nggak sendirian kok. Namaku Kurohana Shigeru, panggil saja aku Shigeru. Aku nggak keberatan menjadi temanmu kalau kau mau," ujarnya sembari menyodorkan tangannya. "Namamu?"

---

Webe ciyus, nggak ada ide =))

Dalam sebuah ruangan yang ukuran-nya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil...
"hoam.." bangun dari tidur dengan mata yang nampak masih tertutup. Duduk sejenak, menunggu gerbang penglihatan terbuka, dan kahir-nya terbuka juga. Dilanjut-kan dengan berdiri dan menuju kesuatu tempat dimana hawa-nya cukup lembab. "cpyar-cpyar" suara air yang di ciprat-kan kewajah. Terus dengan kegiatan seorang pemuda ketika bangun pagi, hingga akhir-nya siap keluar dari tempat persembunyian.
Diluar udara pagi yang segar menunggu di tambah dengan sinar matahari yang samar-samar berkat awan tebal diatas Desa Kumogakure...
"tak terasa sudah 5 tahun sejak kematian Raikage-sama.." batin Koza di depan rumah-nya seraya melihat kearah sekeliling.
Lanjut Dengan berjalan menuruni tangga entah kemana Ia akan pergi...

Jounin tersebut kembali mengetuk pintu itu kembali, namun respon yang diharapkan tak kunjung datang,

"biarlah, yang penting aku sudah melaksanakan perintah nona Tsuchikage, walau hanya setengah tetap akan aku sampaikan pada nona Tsuchikage, selebihnya biar beliau sendiri saja yang datang untuk menemui tuan Tetsuya". gumam Jounin tersebut sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

beberapa saat kemudian Jounin tersebut memutuskan untuk kembali ke Iwagakure.

[out]