Kita bertemu lagi! ini ceritaku yang kedua jadi enjoy ya
Oh ya nanti aku buatin thread khusus buat komentar, biar gak ngelanggar
dan member semua diikutin kok diceritaku.

CHAPTER 0
ANAK YANG PENUH DENGAN KEBENCIAN

Ada seorang anak yang bernama Oka.
Dia berumur 13 tahun.
Dia sudah ditinggal mati oleh ibunya dari sejak umur 6 tahun.
Sekarang dia tinggal hanya dengan Ayahnya.
Tapi, Ayahnya sekarang sudah tak memperdulikannya lagi.
Ayah Oka mempunyai teman cewek.
Dia lebih mementingkan Teman Ceweknya dari pada Oka.
Oka pun merasa sudah ditelantarkan.
Dari sejak itulah dalam hatinya, mncul kebencian yang amat sangat.

Chapter 1
OKA

Oka bangun dari tidurnya, dilihatnya Ayahnya menelepon Temen ceweknya lagi.
Oka kesal, dia pun bergegas mandi dan langsung pergi ke akademi.
Di Akademi, Oka tak bisa konsentrasi karena dia masih teringat oleh kata-kata Ayahnya kemarin.
Oka mengingat
Flashback
Oka menguping pembicaraan Ayah dan Temen Ceweknya itu.
Dia terkejut setelah mendengar kalau Ayahnya akan menikah dalam waktu dekat.
.........................
"Huh, dasar cewek iblis, semua'a sudah direnggut olehnya, sekarang, dia akan mengambil ayahku juga? sial."
Guru yang mendengar Oka menggerutu pun memarahi Oka.
Sun, teman sebangku Oka pun angkat bicara.
"Sabar ya Oka, jangan marah-marah gitu dong, semangat!."
Oka kesal dan menjawab
"Apa maksudmu hah? kau tak tahu apa yang sudah terjadi dan tak akan pernah mengerti!."
Sun terkejut, tapi dia masih tersenyum, dia mengerti karna memang kodratnya Oka begitu.
Guru pun marah dan menyuruh Oka diam diluar.
..........................................
Di rumah, Oka tak ada yang diajak bermain.
Dia tak pandai dalam berinteraksi dengan orang-orang.
Jadi dia pun mengambil tas kunainya dan pergi di hutan.
Di hutan Oka belajar melempar Shuriken.
Tapi karna dikuasai amarah dan dendam, lemparannya tak terarah.
"Huh, tak ada yang bisa kulakukan, dasar !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
...............................................
Hari menjelang malam, Oka pun kembali ke rumahnya.
Dia mandi, makan dan tidur.
Tapi dia tak bisa tidur, karna Ayahnya masih saja menelepon dengan teman ceweknya.
"Dasar, pagi siang malam, terus nelpon tak ada kerjaan lain apa."
Akhirnya dengan paksaan, Oka pun tertidur.

CHAPTER 2
TAK TERKENDALI

Oka bangun terlambat.
Dia pun cepat-cepat bergegas.
Tapi tetap telat sampai di akademi.
Flash, Guru yang diidolakan Oka pun memarahi Oka.
Tapi hukumannya tak berat, hanya push up 1000 kali.
Setelah itu Oka pun diizinkan mengikuti pelajaran.
"Huh Oka itu memang anak yang bandel, selalu melanggar aturan akademi, lebih baik dia dikeluarkan saja." kata Siryu.
Oka mendengarnya, dia pun marah.
...................................................
Bel istirahat berbunyi, semua murid pun keluar terburu-buru untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Tapi Oka menghampiri Siryu dengan tatapan marah.
Siryu ingin bertanya, tapi keduluan dipukul oleh Oka.
BUK!
Siryu bangkit, dia menyeka darah yang keluar dari mulutnya.
"Kau menantangku? baru kau kuat, tidakkah kau tahu, kau adalah anak yang paling menyebalkan yang pernah kukenal!." Siryu pun langsung berlari sambil menyiapkan kepalan.
Siryu memukul Oka, tapi bisa ditahan.
Oka lalu menendang perut Siryu, BUK!
Siryu langsung terpental.
BRUGH!
Siryu jatuh di lantai.
(Sial, tendangan'a hebat sekali.)
Oka menghampiri Siryu.
"Jika punya mulut, jaga baik-baik !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
Oka pun bermaksud menginjak Siryu.
Tapi Ace keduluan menendang muka Oka.
BRUGH! Oka jatuh di lantai.
"Sun, Acy tahan dia! aku akan membawa Siryu ke UKS!."
Sun dan Acy lalu menindih Oka.
Tapi Oka mengamuk! dia seperti kesetanan.
Terlihat disekitar Oka muncul aura keunguan.
Mata Oka yang semula hitam menjadi merah.
"JANGAN MAIN-MAIN DENGANKU!."
BRUUUAGH! Acy dan Sun pun terpental.
"ACE! BERIKAN SIRYU PADAKU!."
Oka berlari ke arah Ace dan berniat memukul Ace.
Tapi dengan cepat Flash pun datang dan memukul perut Oka.
Oka pun menabrak dinding.
Flash memegang dahi Oka.
"WAHAI KEBENCIAN KELUARLAH!."
Tiba-tiba cahaya Ungu itu keluar dari mulut Oka.
Oka pun pingsan.
"Acy, tolong bawa Oka."
Acy mengangguk.
Flash berpikir (Dia.... tak mungkin)

Chapter 3
RIDWAN

Oka dibawa ke UKS.
Setelah berapa lama, dia akhirnya siuman.
"Di mana aku?." Oka bingung.
Ace yang marah langsung menarik kerah baju Oka.
"Hei, apa yang kau lakukan? kau hampir membunuh Siryu!."
Oka mengingat kembali.
"Itu karna dia salah! dia menyebutku !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
"Apa yang salah dari itu? kau memang !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
Oka terdiam, dia ingin memukul Ace, tapi dia masih lemah.
Flash datang, "Oka kepala sekolah ingin bicara denganmu."
........................
di ruang kepala sekolah

"Oka kau sudah hampir membunuh siswa disini, kau diskor selama 1 minggu!."
"Fine, aku juga sedang malas melihat kalian semua."
Oka pun pulang kerumah.
Tapi dia juga bosan dirumah, karna mainannya itu-itu aja.
"Huh, males main PS." Oka pun berlari ke hutan.
........................
Di Hutan

BUK BUK BUK
Oka melampiaskan semua kekesalannya di sebatang pohon.
Dia memukul dan menendang pohon itu.
"Aku tidak !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!!!!." Tiba-tiba aura keunguan berada disekeliling tangan Oka.
HYAH!!!! Oka memukul pohon itu, dan pohon itu pun bolong.
"Hosh hosh hosh."
KRESEK KRESEK
Oka terkejut dan langsung mengambil shuriken di tasnya, dia melempar ke semak-semak itu.
SYUT, orang itu melompat menghindar, tapi, Oka dengan cepat melompat ke arah orang itu.
"Apa maksudmu menggangguku!."
Orang itu terkejut.
HYAH! Oka memukul orang itu.
UAKH! Orang itu terpental dan menabrak sebatang pohon.
"Ukh, maaf, aku Ridwan, aku tak sengaja melihatmu memukul pohon."
Ridwan bangkit.
"Oka, tadi aura keunguan itu apa?."
"Aura keunguan?."
"Ya yang berada di tanganmu."
"Aku tak terlalu memperhatikan itu."
"Aku rasa itu kebencian."
"Kebencian?."
"Ya, untuk lebih lanjut kita tanyakan Flash, ayo!."
Oka dan Ridwan pun berjalan ke rumah Flash.

CHAPTER 4
SEJARAH

Oka dan Ridwan tiba di rumah Flash.
Tok tok tok, "Sensei, sensei, apakah ada orang dirumah?."
KREK
"Oh kau ya, silahkan." Flash pun mempersilahkan Oka dan Ridwan masuk.
...................................
"Jadi, apa tujuan kalian kesini?."
Oka mengambil Teh, lalu menyeruputnya sampai habis.
"Wah, teh ini sangat nikmat!."
Ridwan pun memulai pembicaraan.
"Sensei, aku tadi melihat Oka memukuli pohon, tiba-tiba, dari tangannya muncul seperti aura keunguan, sensei tahu tidak itu apa?."
"Sudah kuduga."
Oka yang dari tadi ngelirik-lirik aja pun bertanya.
"Apakah itu?."
"Itu adalah kekuatan KEBENCIAN!."
Ridwan merinding, "Kenapa sensei tahu?."
Flash menghela nafas.
"Dulu, ada seorang pemuda yang diliputi oleh rasa amarah, dan kebencian."
Oka mengambil kripik kentang yang ada diatas meja dan memakannya.
Ridwan pun hanya ngelirik.
"Suatu hari, Pemuda itu dikeroyok oleh temannya, dia putus asa."
"Tapi, sejak itu, kebenciannya aktif, dia pun mengamuk dan mengalahkan 25 orang sekaligus."
"Woah, hebat sekali." Oka kagum.
"Tapi sejak itu, dia mulai sombong, dia mulai bertindak semena-mena dengan teman-temannya, dan tak mempunyai teman."
"Dia kesepian, tak ada yang memperhatikannya, dan tragedi itu pun terjadi."
"Tragedi apa?." Ridwan dan Oka bertanya hampir bersamaan.
"Tragedi Malam hitam."
"Malam kan emang hitam sensei --." kata oka.
"Tapi itu tak sekadar hitam, kau tahu, hitam disini dimaksud adalah......"
"Ceritakan saja lah!." Oka marah.
"Eh, mmm,,,, Orang itu mengamuk, kepalanya bertanduk, dan memiliki ekor, matanya merah dan kukunya memanjang!."
"1 kota dihancurkannya dalam sekejap, tapi muncullah seorang yang sakti yang konon bernama Wak Dau yang menyegel arwahnya ke sebuah pedang."
"Pedang itu sekarang disimpan di sebuah kuil di samping konoha, dan Wak Dau juga berkata orang yang memiliki rasa dendam yang sedikit, jika melepas sarung pedang sedikit saja akan terbakar!."
"Jadi jika kau memiliki kebencian yang tinggi, kau akan bisa mengendalikannya?." Ridwan berkesimpulan.
"Kau cepat mengerti ternyata."
"Tapi untuk apa kau menceritakan semua ini pada kita?." kata Oka.
Flash pun mengingat.
Flashback
.................................
Flash adalah anak seorang penjaga kuil (atau sering disebut biarawan)
Suatu hari, dia mendengar tetua kuil berbicara dengan ayahnya.
"Anakku, ruang dunia dan waktu sudah goyah, mungkin suatu saat ruang itu akan terbuka dan setan-setan akan mengganggu kita, jadi, kau harus bisa menjaga dunia ini."
Tetua itu mengambil pedang, "Ini pedang spesial, hanya orang terpilih saja yang bisa memegang'a."
"Orang seperti apa?."
"Orang dengan rasa kebencian yang tinggi."
"Kenapa?."
"Karna rasa kebencian dalam pedang ini sangat tinggi."
Ayah Flash pun mengangguk.
....................................
"Begitu, Aku percaya, kau, Oka, orang yang berhak memakai pedang itu."
Oka pun terdiam, di kepalanya muncul sebuah ide.
(Heh, akhirnya, aku akan bisa membuat cewek iblis itu berhenti mengejar-ngejar ayahku)
Oka, Ridwan dan Flash pun pergi ke kuil yang dimaksud.

CHAPTER 5
KUIL

Oka, Ridwan dan Flash sampai di kuil.
"Wah kuilnya besar, dan angker." Oka merinding.
"Hei bukannya kau tak takut oleh apapun?." Ridwan menggoda.
Oka gengsi "Ya, aku tak takut oleh kuil ini!, aku akan masuk."
Tapi baru 1 langkah, tiba-tiba Oka merinding.
(Perasaan apa ini?.)
"Apa memang karna kuil ini memang angker?."
"Bukan !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!! kita sampai tengah malam, aku juga kedinginan!."
"Oh iya!."
KREK Pintu kuil terbuka.
Oka dan Ridwan melihat ke arah Pintu.
Mereka melihat seorang yang tua, sekitar 60an tahun.
"O-oh F-flash, S-silahkan M-masuk." kata kakek itu.
...................................
"F-flash, t-tumben k-kau k-kemari?, a-ada a-apa?."
"Kakek aku ingin meminta pedang itu."
"Apa? (tiba-tiba gagapnya hilang) Kau mau memakainya? kau sudah !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!?."
Oka dan Ridwan pun hanya bisa berkedip.
"Bukan aku, tapi dia (menunjuk oka) aku rasa dia yang anda pernah bilang."
Pendeta itu menghampiri oka. "Siapa namamu nak?."
"Oka."
"Oh, perkenalkan, aku Bee."
"Baik jika kalian memaksa, aku akan mengambilkan pedangnya."
Bee berlalu ke belakang.
....................................
Bee datang
"Ini." Bee memberikan pedang itu ke Oka.
Oka mengambil pedang itu.
"Flash dan anak muda, kita harus menjauh, supaya kita tak terkena."
Flash dan Ridwan pun menjauh.
Oka terlihat takut.
"Nak, jika kau takut, lebih baik jangan membukanya, Kebenciannya sangat kuat. jika kau takut, seberapa besar kebencian dalam hatimu akan tak ada artinya."
Oka pun memberanikan diri, dia membuka sarung pedangnya.
CRING sinar muncul saat Oka membuka sedikit pedang dari sarungnya.
Makin dibuka makin terang.
Dan saat terbuka sempurna, Pedang itu pun masih bersinar.
Oka takut.
DEG! Oka tak sadarkan diri.
DEG! Kebencian itu mengalahkan dirinya.
"Dasar ku bilang jika takut jangan dibuka." Bee pun lari sambil merapal pujian.
Oka mulai mengeluarkan Api biru dari sekeliling tubuhnya.
"Dia sudah kehilangan kesadaran." Flash pun menjauh.
GROOOOOAR!!!
"Tuhan berikan kekuatan pada tangan hamba untuk membunuh roh jahat ini."dari
tangan bee pun muncul sinar putih.
"Sadarlah!." Bee berlari ke arah oka.
Oka pun melihat Bee.
"KAU SUDAH LAMA MENYEGELKU! SEKARANG AKU BEBAS!."
Oka pun berlari ke arah Bee sambil membawa pedang.
"SEKARANG MATILAH KAU!."
Oka menusuk Bee, tapi Bee juga memegang dahi Oka.
"UUKH!!!."
"UAAAAAAAAAAAKH!!!!." Muncul aura keunguan dari mulut oka dan masuk ke pedangnya tadi.
Oka sadar.
"Pak tua, apa yang terjadi?."
"Sudah ku bilang jika kau takut, jangan tarik pedangnya."
"Pak tua, apakah kau terluka."
Flash pun berlari ke arah Bee.
"Tetua apakah anda tak apa?."
"Aku akan menuju tempat malaikat."
"Jangan bicara itu Tetua!."
"Ini untukmu." Bee memberikan sebuah buku kepada Flash.
"Ini adalah buku untuk menenangkan Kebencian yang ada di pedang itu."
"Tidak,,,,,, jangan pergi."
"Oka, kau tak boleh takut saat kau menarik pedang itu, kau harus banyak belajar."
Oka terdiam.
"Baik, aku sudah sampai batasnya, setidaknya ada yang melanjutkan tugasku."
Bee pun mati.
"Tetua? TETUA!!!!." Flash pun mengguncang-guncangkan tubuh Bee.
"Sensei maafkan aku."
"Tidak, ini bukan salahmu."
Ridwan pun bicara.
"Lebih baik sekarang kita kubur Bee."
....................................
Oka Flash dan Ridwan pun berdoa di depan makam Bee yang baru dibuat.
Tidak lama kemudian, Sinar mentari terbit dari ufuk timur, seperti harapan yang terbit.

CHAPTER 6
SIEMEI

Pagi pun menyingsing.
"Kau kan tidak sekolah, jadi kau boleh tidur sekarang, tapi aku?." Ridwan menggerutu.
"Baik, silahkan pulang, aku mau bersiap ke akademi." Flash pun pulang ke rumahnya.
........................
Di Jalan

"Oka, aku lihat, kau mengalami sedikit perubahan."
"Perubahan?."
"Ya, kau sekarang menjadi semakin sedikit konyol."
Pipi Oka memerah.
"Aku tak konyol kau tahu."
"Ya ya, aku mau pulang, dah!."
"Dah."
........................
Di Rumah.

Oka melihat Ayahnya sedang duduk dengan teman ceweknya.
Ayah Oka melihat Oka membawa pedang.
"Kau mencuri ya?."
"Tidak!."
"Kalau begitu, darimana kau mendapatkannya?."
"kau tak perlu tau!."
"Hei, aku ini ayahmu!."
Oka tersenyum sinis.
"Ayah ya......... Aku saudah tak mengganggap kau Ayahku!."
"Apa?, kau...." Ayah Oka melihat Teman Ceweknya takut.
"Tunggu dlu, aku akan membuatkan kau teh lagi ya, tunggu."
Ayah Oka pun pergi ke belakang.
Oka tersenyum sinis.
"Oh Hai Oka, bagaimana harimu?."
Oka menarik pedangnya.
SYUUUNG
Pedangnya mengeluarkan cahaya.
"Seperti biasa."
"Oh gitu."
"Biasa, Hari-hari menunggu hari ini terjadi!."
Oka berlari ke arah Teman ceweknya.
"Hari dimana kau mati!."
Tiba-tiba disekeliling tubuh Oka muncul api biru.
"Oh Pedang legendaris itu ya?."
"Kau tahu?."
"Itu legenda yang sudah lama."
Tiba-tiba tubuh cewek itu mengeluarkan tanduk dan ekor, taringnya memanjang begitu juga kukunya.
Oka berhenti, "Siapa sebenarnya kau?."
"Perkenalkan, Aku ini Siemei, Ratu setan."
"Apa?."
"Kau tak mungkin mengalahkanku!."
Tangan Seimei pun mengeluarkan Bola berwarna keunguan.
"Mati kau."
DUUUR!
Oka menghindar.
Dan tembakan Seimei mengenai pintu gerbang.
Pintu Gerbang itu pun berubah menjadi abu.
Oka melihatnya dengan takut.
Ayah Oka pun berlari ke depan dan melihat Pintu gerbangnya hancur.
"APA YANG SUDAH TERJADI?!."
"Pedang itu membuat Oka tak terkendali." kata Siemei.
"OKA!!!."
"Aku tak melakukannya, Siemei lah yang melakukannya!."
"OKA!, sini bawa pedang itu!."
"TIDAK AKAN!."
"Jadi jika kau tak mau silahkan pergi dari rumah ini."
Oka terdiam.....
"Apa?."
"Cepat pergi!."
Oka marah.
BAIK! AKU AKAN PERGI DARI RUMAH INI!."
Oka pun berjalan keluar rumah.
Dia sempat melihat ke arah Seimei.
Dia melihat Seimei tersenyum.
Oka menarik pedangnya.
HYAH. Aura keunguan berbentuk garis menuju ke arah Seimei.
DUUR!
Seimei membuat barier disekeliling rumah Oka.
(Hanya slash kecil)
(Dia bertelepati denganku)
(Kau lemah, kau tak mungkin mengalahkanku, hahahahahaha)
Oka pun memegang kepalanya.
"Aku harus mengalahkannya, harus."
Oka pun berjalan.
Berjalan menuju alam liar.

CHAPTER 7
ALAM LIAR

KRUUUK....
"Huh, aku lapar, tidak ada yang bisa kumintain makanan, dasar."
Oka melihat sebuah warung.
"Hm, sebaiknya aku mencuri."
Oka mengendap-endap ke warung itu.
"Kau mau mencuri ya?." Penjaga toko itu menyadari Oka.
"Ya, aku akan mencurinya!." Oka menarik pedangnya.
"Eh, Pencuri, penjahat."
"Tak ada siapapun disini, lebih baik kau tidur saja."
Oka pun melukai penjaga toko sampai pingsan.
Oka pun tertawa.
"Jyahahahahaha! aku bisa makan sepuasku!."
Oka pun makan sepuasnya.
................................
Keesokan harinya.
Hari hujan.

Oka menunggu di sebuah emper toko.
Tiba-tiba.
SYUT seseorang mengambil pedang Oka.
"Eh pencuri!." Oka mengejar Pencuri itu.
(Pedang bagus, aku buka ah)
"Jangan dibuka!."
Tapi terlambat.
Orang itu membuka pedangnya.
"AH?."
Muncul api biru disekeliling orang itu.
"HUAAAAAA!!!!!." Orang itu terbakar.
Oka hanya melihat.
"TOLONG AKU!!!!."
Tubuh orang itu pun menjadi abu.
Oka mengambil pedangnya.
"ckckckck.... hebat banget."
.............................
KRUUUK
"Dasar dari pagi aku belum makan)
Oka lemas, dia pun ambruk.
(Apakah aku akan mati)
Oka pun menutup matanya.
(Aku akan menyusulmu.... Ibu)
Oka pun menutup matanya.

CHAPTER 8
RUMAH BARU

Oka membuka matanya.
"Apakah ini sudah di surga?."
BLETAK
Seseorang menjitak Oka.
"Aduh, Hei kalau mukul pake perasaan..."
Oka melihat ke orang itu.
"Flash!."
Flash tersenyum.
"Surga-surga, surga matamu!."
Flash menjitak Oka lagi.
"Aduh! Sakit tau."
"Oh iya, kok aku bisa disini?."
Flash mengingat saat dia menemukan Oka
Flashback
Flash sedang berjalan pulang sehabis membeli makanan.
"Wah hari ini hujan ya."
Flash pun melihat seseorang teronggok dijalan.
"Eh itu orang kan?." Flash pun berlari menuju orang itu.
"Dari postur tubuhnya, aku kenal."
Flash pun mengangkat kepala Orang itu.
Flash terkejut "Oka?!.".
Flash pun membawa Oka ke rumahnya.
...............................
"Oh jadi begitu." Oka mengambil teh hangat disamping kasur lalu menyeruputnya.
"Kenapa kau bisa teronggok di jalan? kok gak di rumah diam."
Oka pun menunduk.
"Ayo bicaralah."
"Aku diusir...."
"Apa?."
"Ya, ayahku mempunyai teman cewek, tadi aku bertarung dengan si cewek."
"Wah."
"Dan, ternyata dia itu Siemei, Ratu setan."
"Apa!."
"Apa apa aja."
"hehehehehe, biasa, orang terkejut."
Oka terdiam lagi.
Flash pun mengerti isi hati Oka.
"Kau boleh tinggal disini."
"Hah? benarkah?."
"Iya, tugasku menjagamu, nanti kau tak bisa menggunakan pedang itu, bisa mati kau."
"mmm.... baiklah."
"Anggap saja rumah sendiri."
"heheheheh.... hoahem, aku mau tidur ah."
Flash tertawa, "boleh-boleh saja."
Oka pun tidur.
................................
Matahari pagi menyingsing.
Flash pergi ke akademi, sedangkan Oka masih diskors.
"jaga rumah ya Oka, ini kuncinya."
"Oke."
Flash pun berjalan ke Akademi.
"Huh, tidak ada yang bisa ku kerjakan di rumah."
Oka pun pergi ke hutan.
Disana dia berlatih dengan pedangnya.
"Dasar, kenapa jadi begini."
Oka menebas sebatang pohon, pohon itu tumbang.
"Siemei, aku akan mengalahkanmu kelak."
BUUM
Oka terkejut, dia melihat mahluk aneh.
mahluk itu berbadan seperti kuda, tapi berkepala manusia.
(Apa itu?.)
(Aku utusan Siemei, aku disuruh membunuhmu!)
(Tidak akan)
Setan itu pun menyerang Oka.

CHAPTER 9
PERTARUNGAN PERTAMA

Oka menarik pedangnya.
"Kau akan mati."
(Tidak semudah itu)
"HYAH." Oka melompat.
Oka menebas setan itu.
Tapi setan itu melompat.
(Hanya itu?)
Setan itu menendang punggung Oka.
"UAAKH!."
Oka terpental. "Ukh, dia hebat juga."
(Kau masih lemah, kerjaanku mudah sekali)
Oka marah, "Aku tidak LEMAH!."
Api biru seketika membesar dan berada di sekeliling Oka.
(Apa? dia, dia sangat marah?)
"AKAN KUBUKTIKAN KALAU AKU TIDAKLAH LEMAH."
Oka berlari ke arah setan itu.
Oka menebas Setan itu.
Setan itu menghindar.
(Kau lemah)
SYUT Oka bergerak sangat cepat dan sudah ada di depan Setan itu.
! Setan itu terkejut (Cepat sekali!)
"JANGAN BILANG LEMAH LAGI! MATI SAJA!."
JRASH!
(AAAAKH!!!)
Setan itu terbakar. (Kau akan mati, tuan Siemei akan membunuhmu!)
"Maka dari itu, aku akan berlatih supaya aku tidak kalah jauh."
(AAKH!)
Setan itu pun menghilang.
Oka menutup pedangnya. api birunya pun hilang tak berbekas.
"Lebih baik aku pulang, lapar."
Oka pun pulang ke rumah.

OOT

Trim's Deidara, tapi lain kali, komennya di thread kometar'a ya?
klik aja di siggyku.

CHAPTER 10
PULANG DAN PERGI LAGI

"Aku Pulang." Flash membuka pintu.
(Eh tidak dikunci?)
"Oka aku bawa makanan untukmu." Flash berjalan ke dapur dan menaruh bungkusan di sebuah meja.
KREK terdengar pintu dibuka.
Flash pun dengan sigap mengambil pistol di pinggangnya dan menembakkan ke arah pintu dapur.
DOR. peluru itu hanya melewati orang itu.
Flash terkejut, "Oka?!."
Oka menahan nafas.
"Hah, hah hah."
"Maafkan aku ya ^^."
"KALAU NEMBAK KIRA-KIRA DONG!." Oka marah.
"Iya hehehehehehe."
Flash pun sadar.
"Hei, kok km gak ngunci rumah, dan kamu darimana? kok bajumu kotor?."
Oka terdiam.
"Hei, kau dengar tidak?."
Oka menatap Flash.
Flash pun terdiam.
"Aku habis bertarung....."
"Apa?, dengan siapa?."
"Setan berbentuk kuda berkepala manusia."
"Hah?."
"Ya, yang terpenting aku bisa mengalahkannya."
KRING KRING
Oka dan Flash pun seketika menoleh ke luar.
"Siapa ya?." Oka bertanya.
"Aku tak tahu, ayo lihat."
KREK pintu terbuka.
"Oka, ayo main bola!."
"Sun, Achy, Siryu, Deidara dan,,,,, huh aku malas bilang namamu."
"Dasar kau!." Ace pun berlari ke arah Oka.
Ace memukul Oka, tapi ditangkis oleh Oka.
"Ayo kita main saja." Oka berjalan melewati Ace.
"Huh, hai, pertarungan kita belum usai!." Ace mengejar Oka.
"Ya ya, bicaralah sesukamu."
"Huh pengecut."
"Siapa pengecut?."
"Kau."
"Baiklah kita buat perjanjian, siapa yang kalah harus mentraktir yang menang." kata Oka
"Ok, siapa takut." Ace pun setuju.
.................................
Di Lapangan

Hom pim pah alaiyum gambreng!
"Wah Siryu, Acy, kau timku." Ucap Oka.
"Baiklah Sun, Deidara, kita kalahkan mereka."
Pertandingan pun dimulai.

CHAPTER 11
KHAN

Oka pun memulai dengan kick off.
"Oka pass." kata Siryu.
Oka pun menge-pass ke Siryu.
"Sun, Hadang dia." kata Ace.
Sun pun berlari ke arah Siryu.
"Siryu pass." Acy berlari ke depan.
Siryu menge-pass ke Acy.
Acy melihat Oka berlari ke arah gawang tanpa hadangan.
"Oka!." Acy pun meng-cross ke arah Oka.
"Eh, Deidara, kau hadang Oka!." kata Ace.
Deidara mau berlari.
Tapi terlambat.
Oka menyundul bola.
GOL!
Oka berlari ke arah Acy dan Siryu lalu berpelukan.
"Kalian semua payah." Ace merajuk.
"Heh, kau tak dapat ngapa-ngapain juga :P." kata Oka.
"Huh -,-."
"Halo...." Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan Oka dkk.
Mereka menoleh ke arah asalnya suara.
"Ha..hai na....ma...ku Khan, bo..leh..kah...aku...ikut...ber..gabung?." Khan gugup.
"Oh kau adik klas kita kan?, jangan gugup gtu dong." kata Oka.
Khan mengangguk.
"Tak bisa, kita sudah pas." kata Ace.
Khan terdiam.
"Oh ya sudah...".
Khan pun berbalik.
Oka merasa iba, "Kau gantikan aku saja."
Ace dkk tak berkedip.
Khan berbalik. "Boleh?."
"Boleh kok."
"Ye!."
Khan pun bermain, sedangkan Oka duduk di pinggir Lapangan.
"Kau baik juga ternyata." sebuah suara mengejutkan Oka.
Oka melihat ke asal suara. "Oh kau Ridwan."
Ridwan pun duduk disamping Oka.
"Aku tak terlalu memikirkan itu." kata Oka.
"Kenapa."
"Orang selalu lupa akan kebaikan orang lain, tapi slalu ingat kejahatan orang lain."
"Kurasa tidak smua orang begitu."
Oka melihat Khan melewati Sun dan Deidara lalu menendang dan mencetak gol.
"Mungkin."
"Huh, Oka kau gantikan Khan, dia terlalu hebat." kata Ace.
Oka bangun, "Kau terlalu cengeng Ace."
Khan terdiam.
"Baik, khan kau masuk ke timnya Ace..." kata Oka.
"Tapi, jadinya kan 4 lawan 3?."
"Kau kira aku lemah?, itu takkan berpengaruh."
"Tapi..."
"Daripada kalian berseteru, lebih baik aku ikut." Ridwan pun bangun.
Oka pun tersenyum, "Baik kita lanjutkan permainan."
..................................
"Hosh hosh." Ace terengah engah.
"Kau baru gtu aja udah lelah." kata Oka sambil tiduran.
"Berapa skornya?." Tanya Ridwan.
"10-10." kata Siryu.
"Dan yang mencetak semua gol kita adalah Khan." kata Sun.
"Kau hebat juga Khan, kau pasti bisa menjadi penyerang yang hebat." Kata Oka.
"Hehehehehe."
Ridwan melihat Oka. (Aku baru pertama kali melihat dia tersenyum)
Tiba-tiba dari tanah muncul sekumpulan Setan.
Mereka kira-kira berjumlah 50.
Oka dkk terkejut.
"KALIAN AKAN MATI!!!!." Kata ketua setan itu.
"Mahluk apa mereka?." Kata Sun.
"Mereka Goblin, tapi mereka terlalu besar untuk goblin." kata Khan.
Setan pun berlari ke arah Oka dkk.
"Dasar."
Oka pun berlari mengambil pedangnya di pinggir lapangan.
Oka mencabut pedangnya.
lalu muncul api biru di sekeliling tubuh Oka.
"Mati saja!." Oka berlari ke arah Setan itu.
Khan pun seperti melakukan gerakan tangan.
BOOF, muncul seperti aura merah berbentuk bola.
"Terima ini."
Khan menendang Bola itu."
Bola itu mengenai Salah satu setan.
Setan itu pun lenyap.
"Kau hebat Khan." kata Deidara.
Oka pun mengayunkan pedangnya di kerumunan setan itu.
Satu persatu Setan itu pun lenyap.
Khan juga berusaha mengalahkan sebanyak mungkin setan.
Akhirnya semua Setan kalah.
"Hosh hosh." Oka terengah-engah, begitu juga dengan Khan.
"Maafkan kami, kami tak bisa membantu." Kata Acy.
"Tak apa-apa." kata Oka.
"Ayo kita pulang, hari sudah mau malam, nanti setan malah makin banyak." kata Ridwan.
Akhirnya Oka dkk pulang.

CHAPTER 12
SATAN

Scene dirubah ke kediaman Siemei di rumahnya yang megah.
"Hehehehe, suamiku, besok aku akan menikah dengan seseorang lelaki yang tampan tapi !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!."
"Siapa namanya?." kata api biru yang melayang2.
"Namanya Rhytim.". kata Siemei.
"Oh, apakah dia kuat?."
"Tentunya. suamiku."
"Hahahahaha, akhirnya, selama 13 tahun ku tunggu waktu ini, akhirnya ada wadah yang bisa ku rasuki dan bisa menguasai dunia." kata api biru itu.
"Tentu saja suamiku, raja setan, Satan."
"Hahahahahaha."
.........................................
Keesokan harinya.
Pernikahan dilangsungkan.
tamu yang diundang berrjumlah 100 orang
Rhytim dan Siemei sungguh bahagia.
Tiba-tiba.
"HOOOOAAA!!!." Seseorang terbakar api biru.
Semua orang disana terkejut.
Belum habis keterkejutan mereka, salah satu undangan mengalami hal sama.
Rhytim terkejut.
"Itu, Satan?."
Rhytim ingin berlari ke arah undangan, tapi dihalangi oleh Siemei.
"Kenapa kau menghalangiku?." kata Rhytim.
"Kau mau apa?." kata Siemei.
"Aku akan mengalahkan Satan, aku adalah Rhytim, sang Paladin (orang yang pintar membunuh setan setingkat dengan Bee) terkuat."
(Apa? dia Paladin?)
Siemei pun menggerakan tangannya ke depan dan membuat barier di sekeliling mereka.
"Kau kenapa begini?."
"Aku tak mungkin membiarkanmu menghalangi tujuanku." kata Siemei.
Siemei pun berubah menjadi ratu setan.
"Kau? ratu setan?."
"Heh, tebakanmu benar.".
"Aku sudah salah menilaimu, aku harus mengalahkanmu."
Sementara itu undangannya semakin banyak yg meninggal.
Siemei menatap Rhytim.
TING!
(gawat, aku bisa terbakar)
Rhytim bergerak dengan cepat
TING TING TING
Rhytim bisa menghindari semua serangan Siemei.
Rhytim mengambil pedangnya.
"Wahai tuhanku, berikan kekuatan pada pedang ini supaya bisa memotong habis setan ini."
CRING! muncul Aura kputihan di pedang itu.
"Kau tak mungkin mengalahkanku!."
Siemei mencakupkan tangannya, lalu membuat bola yang sangat besar.
Rhytim berlari ke arah Siemei.
"Matilah kau!."
"Terima ini!." Siemei melempar bola itu.
SYUT! Rhytim bergerak melewati bola itu lalu menusuk Siemei.
Tapi bersamaan dengan itu, Siemei memegang dahi Rhytim.
"Tidurlah Paladin sialan."
"Siemei." BRUK Rhytim ambruk.
Barier menghilang.
Semua undangannya pun sudah meninggal.
"Benarkah orang ini bisa menahan kebencianku? tidakkah dia terbakar?."
"Aku percaya dia kuat, dia adalah Paladin."
"Baik, akan ku coba."
Satan merasuki Rhytim dan ternyata tak terbakar.
"Huahahahahaha! akhirnya aku bisa menguasai dunia!."
"Sebenarnya masih ada 1 halangan suamiku." kata Siemei.
"Apa?."
"Anak dari Paladin ini, Oka memiliki pedang legendaris yang bisa mengalahkanmu suamiku."
"Pedang Koumaken itu ya." kata Satan.
"Iya suamiku."
"Sialan, aku harus mengalahkannya." kata Satan.
"Aku yang akan mengalahkannya, besok, sekarang kita nikmati kemenangan kita dulu."
"Baik istriku."
.......................................
Oka sedang mencuci piring setelah makan dengan Flash.
Oka merasakan firasat buruk.
"Kenapa aku merasakan pertanda buruk?."
Oka sudah selesai mencuci piring yang terakhir.
"Baik taruh di tempat piring." Oka berjalan ke tempat piring.
Tapi Oka tergelincir dan menjatuhkan piring terakhirnya.
PRANG!
"Aduh!." Oka terjatuh.
Flash berlari ke arah dapur dan melihat Oka terjatuh.
"Oka kau tak kenapa?."
"Tak, tapi, piringnya pecah."
"Tak kenapa besok kita beli lagi, kau mungkin kelelahan karna main bola tadi, ayo tidur."
Oka terdiam (Apakah ini....prtanda buruk)
............................
Oka masih memikirkan tentang pertanda buruk itu.
Oka melihat jam, "Udah jam 23.00, sebaiknya aku tidur saja."
Oka pun tidur.

CHAPTER 13
PENCARIAN

Kukuruyuuuuuuk..... Ayam jantan berkokok tanda hari sudah pagi.
Ok bangun, ini adalah hari terakhir dia di skors.
"Besok aku melihat muka-muka orang sialan lagi."
Oka bangun, mandi dan makan bersama Flash.
"Kau besok sudah boleh bersekolah, bersemangatlah."
"Iya." Oka tak mau mengecewakan Flash.
"Baiklah Oka, aku mau pergi ke akademi, kamu jaga rumah, kunci jika mau kluar ya."
"Baik."
Flash pun pergi ke Akademi.
Oka masih mengantuk karna kmarin tidur jam 11 malam.
"Aku lebih baik tidur lagi."
Oka pun masuk ke kamarnya dan tidur lagi,
.....................................
Scene dipindahkan ke kediaman Siemei.
terlihat polisi berkerumun.
"Tuan Rhytim dan Nona Siemei, sesungguhnya apa yang terjadi?."
"Begini pak, kemarin saat kami melangsungkan pernikahan, Satan muncul dan menyerang kami, beruntung saya dan suami saya sempat lari." kata Siemei.
"Oh, begitu."
Pak polisi pun pergi ke teman-temannya lagi.
"Hei Siemei, kenapa tak kau serang saja polisi itu?."
"Kita menguasai dunia dengan cara diam-diam, dan apakah kau bisa melawan semua polisi di dunia? kau Satan, makhluk terkeji yang paling dibenci dan dicari oleh semua orang."
"Mmm... kau terlalu menjelek-jelekkan aku, tapi baiklah."
.....................................
Polisi pun sudah pergi.
"Bagaimana istriku, kita menyerang sekarang?."
"Mm.... baiklah, kita serang sekarang, mumpung Flash, si penjaganya lagi keluar."
Satan dan Siemei pun terbang menuju rumah Flash.
.................................
Oka terbangun, dia melihat jam.
"Oh sudah jam 10, aku tidur selama 3 jam, gak papalah."
Oka bangun dan keluar rumah untuk berlatih dan mencari angin.
Sementara itu, Satan dan Siemei pun sampai di rumah Flash.
"Wahahahahaha, mana anak itu? aku ingin membakarnya."
Siemei pun menggunakan pengliatan tembus pandangnya ke arah rumah Flash.
"Tidak ada!.". kata Siemei.
"Apa? apakah dia sudah diperbolehkan masuk Akademi?."
"Baik kita cari ke Akademi."
Siemei dan Satan terbang ke Akademi.
..................................
Siemei dan Satan sampai di depan Akademi.
"Satan, kau harus sabar, kita harus mencarinya diam-diam."
"Mmm... apa boleh buat."
Siemei dan Satan pun berjalan menuju Akademi.
..................................
Satan dan Siemei berpencar mencari Oka.
mereka bertanya ke setiap murid tapi semua murid bilang tak tahu.
Satan sampai di kelas Oka, yang sedang diajari oleh Flash.
(Lebih baik aku bertanya pada dia)
Satan masuk.
"Permisi, apakah Oka sudah selesai di skors?."
Flash menoleh. "Oh, pak Rhytim, belum pak, Oka masih diskors."
"Oh begitu." Satan pun ingin keluar kelas.
"Tapi tunggu pak." Flash tiba-tiba bicara.
"Berhati-hatilah pada Siemei, dia adalah Ratu setan."
Semua murid terkejut dan takut.
"Oh, itu perkara mudah."
Flash menatap tajam pada Rhytim.
"Kau bukan tuan Paladin."
"Apa maksudmu?."
"Jangan bertanya balik!." Flash mengambil pistol di pinggangnya.
"Kenapa kau mengarahkan pistol ke Paladin ini?."
"Kau bukan tuan Paladin, tuan Paladin selalu mengucapkan terima kasih setelah diberitahu, dan selalu tertawa disetiap tempat, kau bersikap dingin sekali."
"Oh begitu, jadi penyamaranku terbongkar." kata Satan.
Tiba-tiba, api biru mengelilingi tubuh Rhytim.
semua murid terkejut.
"Dia SATAN!!." kata Sun.
"hehehehe, benar, kalian belajar banyak tentangku disini."
Flash pun menembak, tapi dengan mudahnya Satan menangkisnya.
"Huh serangan murahan, mari kita bermain-main dulu."
Satan pun menghilang, lalu tiba-tiba di depan Flash.
BUK! Satan memukul Flash sampai terpental dan menghancurkan dinding.
semua murid takut.
"Hahahahaah! dasar kalian kelas teri semua."
Flash pun bangun.
"Aku tak mungkin mengalahkannya, dia mengambil HPnya dan meminta bantuan."
Satan menoleh, "Apa yang kau lakukan?."
Satan menggerakan tangannya ke depan dan menyemburkan api biru seperti blast besar ke arah Flash.
BUUM!!!
.........................
Oka yang sedang berlatih menggunakan pedangnya mendengar suara ledakan.
"Arahnya dari Akademi!." Oka pun berlari ke arah Akademi.

CHAPTER 14
FLASH VS SATAN


Satan pun mendekati Flash.
"Kau sudah mati ya?, ini tak menyenangkan."
Flash masih terdiam.
"Ya sudah, aku akan pergi mencarinya lagi, Satan pun berbalik."
DOR! Satan tertembak dan terkena di perutnya dan mulutnya mengeluarkan darah.
Di belakangnya Flash terlihat menggegam pistol.
"Mati kau, Raja setan !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
Satan marah dan menghilang.
Tiba-tiba Satan muncul di depan Flash dan mencekik Flash.
"UUKH."
"Kau bilang aku !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!? dasar !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!."
Satan melempar Flash ke ruang kelas dan setelah melempar Flash dia pun menyemburkan blast ke arah Flash.
DUAR.
Flash pun jatuh dan merangkak menuju tasnya.
"Apa yang dia lakukan?."
Flash mengambil riffle lalu menembak Satan.
DOR DOR DOR DOR!
Satan terkena di dadanya.
Karna satan menggunakan tubuh makhluk hidup, maka saat dilukai, Satan akan kesakitan, Satan pun muntah darah.
"Beraninya kau, ku bakar kau!."
Satan menatap Flash.
TING!
BYUUR! Flash terbakar.
Flash panik.
"Tuhanku tolong guyurkan anggur surga pada hambamu untuk menghilangkan kebencian ini."
Tiba-tiba Muncul seperti mangkuk berisi air, lalu mangkuknya miring dan airnya membasahi Flash.
"Hosh hosh." Flash terengah-engah.
"Baru gitu, kau sudah ketakutan? pulang sana minta susu pada ibumu, pengecut."
Flash mengambil rifflenya lagi, "Kau akan kubunuh!."
DOR DOR DOR!
Satan bergerak dengan cepat dan tiba-tiba ada di depan Flash.
Flash terkejut.
"Matilah kau!." Satan menendang Flash.
BUAGH! Flash pun tertendang dan terpental keluar kelas.
"Kau lemah, lebih baik ku akhiri saja!."
Satan pun mencakupkan tangannya dan membuat bola yang sangat besar berwarna ungu.
Seisi kelas takut.
"Good Bye!." Satan pun melempar bola itu.
Flash menutup matanya.
DUUUAAAR!
................................
Oka yang berlari ke arah Akademi terkejut.
"Apa gerangan yang terjadi di Akademi?."
.....................
Satan menoleh ke arah murid-murid Akademi.
"Nah, sekarang guru kalian sudah mati, sekarang giliran kalian!."
HUAAA!!! Semua murid pun takut.
"Tuhanku, berikan salib suci untuk kegelapan supaya dia tertusuk dan tak akan pernah kembali lagi."
Satan terkejut! "Hentikan pujian itu!." Satan menutup telinganya.
"Ambilah jiwanya, supaya dia dapat kembali ke asalnya."
Satan semakin mengamuk "Siapa yang membaca pujian2 !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! itu?."
Semua murid terlihat takut.
Satan menoleh ke arah luar.
"Dia masih hidup.". Satan pun berlari keluar.
"Guru!." Sun mencegah Flash untuk melanjutkan pujiannya.
"DAN HUKUMLAH DIA YANG SUDAH BERDOSA DI LAPISAN BUMI PALING DA...."
"Sudah ku bilang hentikan." Satan sudah berada di atas Flash.
JDUAK! Flash di tendang oleh Satan.
"Dasar sialan kau!." Satan membalikan tubuh Flash dan memukul muka Flash terus menerus.
Flash hanya bisa menahan.
...........................................
Oka sudah dekat dengan Akademi yang terletak di atas bukit.
"Tinggal naik tangga."
Saat sudah dekat dengan tangga, Oka di kejutkan dengan angin kencang yang menerbangkannya menjauh dari tangga.
Siemei terlihat terbang.
"Kau! cewek iblis."
"Mari kita mengetes kemampuanmu sudah sampai mana."
"Huh!." Oka membuka pedangnya.
"Kau tak mungkin mengalahkanku anak ingusan."
"Kita liat saja nanti."

CHAPTER 15
OKA VS SIEMEI

BYUUR! Api biru muncul dari tubuh Oka.
"Kebencianmu sudah bertranformasi ya? ku kira masih aura, ternyata sudah menjadi api."
"Aku tak terlalu memperdulikan itu!." Oka melompat ke arah Siemei.
Tiba-tiba Angin kencang muncul dan mendorong Oka ke belakang lagi.
"Dia," Oka pun jatuh ke tanah.
"Hooam, aku mengantuk, bisakah kita bermain-main sebentar?." kata Siemei.
"Heh, mari kita bermain." Oka pun melompat ke genteng rumah orang dan meloncat ke arah Siemei.
"hm?." kata Siemei.
"Ini untukmu!." Oka mengayunkan pedangnya.
SYUT! Siemei menghilang.
"Dimana dia?."
SYUT, DUAK! Siemei tiba-tiba muncul di belakang Oka dan menendangnya.
BUUAGH! Oka terjatuh.
"Ukh." Oka mengusap darah dari hidungnya.
"Hah? sudah berdarah? hah payah." Siemei pun turun dan mendarat di sebuah atap rumah.
"Kau terlalu lemah, sebaiknya aku mencari lawan yang sepadan." Siemei berbalik.
Oka marah, dia pun menghilang.
"JANGAN BILANG AKU LEMAH!." Oka sudah berada di belakang Siemei.
Siemei terkejut dan sempat memegang pedang.
Oka pun berteriak "HYAAH!."
Siemei tak kuat menahan kekuatan Oka yang meningkat drastis.
Siemei menghilang.
"HRRRRR!." Oka sudah tak terkendali.
Oka marah dan tak bisa mengontrol emosinya sendiri.
"Hah?, apinya? tak mungkin." Siemei yang sudah jauh dari Oka melihat ke belakang.
"Sebaiknya aku cepat kabur."
Terlihat Api biru sudah memengelilingi tubuh Oka, di kepalanya tumbuh Tanduk dan tumbuh ekor, kukunya memanjang dan matanya merah.
Oka melihat ke kanan dan kiri. dan melihat Siemei berlari ke arah Akademi.
"MATI KAU!." Oka melompat dan lompatannya jauh sekali!.
Siemei terkejut dan tak sempat menghindar.
JRAASH! Tangan kanan Siemei tergores.
"Ukh." Siemei menggerakkan tangan kirinya.
"Menjauh kau!." dari tangan Siemei muncul angin yang deras sekali dan mementalkan Oka sangat jauh.
Siemei pun bertelepati dengan Satan.
......................................
Satan sedang memukul wajah Flash, wajah Flash sudah bonyok sana-sini
(Satan Tolong bantu aku, aku diserang)
(Oleh siapa Istriku?)
(Oka)
(Anak itu ya? dimana?)
(Dia sudah ada di alun-alun kota)
(Baiklah!)
Satan pun bangun, "Aku akan membunuh anak pembawa pedang itu."
Flash lemas, dia pun berpikir (Apakah yang dia maksud..... Oka?)
Satan pun menghilang.
Murid-muridnya pun berlari ke arah Flash.
"Guru, guru tak apa-apa?." kata Sun.
Ace menjitak Sun
"Lihat dong baik-baik, muka Flash sudah bonyok gtu, dia pasti sudah terluka parah."
"Kalau begitu aku akan mengobatinya." Nana pun menggerakan tangannya.
"Tuhanku, tolonglah hamba, berikan kekuatan kehidupan untuk menyembuhkan guru hamba." tiba-tiba dari tangan Nana muncul cahaya keputihan.
Nana lalu meletakkan tangannya di dada Flash.
di sekitar Tubuh Flash pun bercahaya dan luka-lukanya sembuh.
"Terimakasih Tuhan."
Flash pun bangun, "Aku akan ke tempat Oka."
"Kami ikut."
Sun, Ace, Siryu, Acy, Ridwan, Nana, dan Khan pun bangun.
"Tak boleh, Satan sangat berbahaya." kata Flash.
"Tapi, kalau guru sendiri, maka guru bisa di bantai oleh Satan dan Siemei." kata Sun.
"Huh, kalian memang pintar membuat alasan, ayo kita harus cepat."
Sun dkk pun mengangguk.
"Ikut aku." Flash pun berlari.
Sun dkk pun berlari di belakang Flash.
.........................
Oka bangun, "Ukh, dia mementalkanku sampai ke kota."
Orang-orang disekitarnya lari, mereka kira Oka itu Satan.
Tiba-tiba Satan muncul di depannya.
Satan terkejut melihat Oka memiliki api biru seperti dirinya.
Oka pun terkejut "Ayah, kenapa ayah dikelilingi Api biru sepertiku."
Orang-orang di sekitarnya pun makin takut "Yang mana Satan?." kata salah satu orang.
"Diam kalian!." Satan pun mengayunkan tangannya dan membuat api biru yang mengarah ke arah orang itu.
Orang itu menghindar, Api itu mengenai tiang lampu jalan dan membakar habis Lampu itu.
Oka teringat (kekuatan itu seperti milik Siemei!.).
Belum habis keterkejutan Oka, muncullah Siemei yang terbang di langit.
"Kau!." Oka melompat ke arah Siemei.
Oka mengayunkan pedangnya dan membuat slash yang sangat besar.
Tiba-tiba muncul Api biru di depan Siemei dan melindungi Siemei.
Kedua api biru itu bertemu dan membuat ledakan kecil.
"Apa?, bagaimana bisa?." Oka terkejut.
Satan pun bicara "Aku bukan Rhytim, ayahmu, Aku Satan, Raja Setan dan penguasa Gehenna!.".
(Gehenna?) Oka bingung.
"Aku ingin bertanya padamu anak kecil."
"Kau ingin bertanya apa?."
"Siapa nama ibumu?."
"Mei, Mei Henderson."
Satan terkejut.
"Kau anakku....." Satan pun bicara.
"Apa?." Siemei dan Oka sama-sama terkejut.
"Kau, pernah selingkuh Satan?." kata Siemei.
Satan terdiam, dia seperti tak ingin bicara.
"Kau berselingkuh dengan kakakku, kau !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!!, dan anak ini? anakmu?."
Siemei pun menatap marah pada Oka.
"Kau akan mati anak haram!."
Siemei pun terbang menuju Oka.
Oka yang masih bingung pun lengah.
Kau akan ku cincang!
BYUUUR! Muncul Api biru dan memisahkan mereka berdua.
"Sudah Siemei!." Satan marah.
Satan melihat ke Oka. "Kau mau mendengar kebenarannya?."
Oka mengangguk
Satan pun menghela Nafas.

CHAPTER 16
KENANGAN

Satan pun mengingat.
Flashback

Dulu, Negara Konoha yang dipimpin Sugenk mempunyai prinsip,"Semua yang terkait dengan Satan harus dimusnahkan.", Maka, pemerintah pun membasmi seluruh setan2 yang ada di dunia manusia dan menyegelnya di ruang Gehenna, Ruang Iblis.
Tapi, masih ada satu penghambat, Satan, raja dari iblis dan Siemei, Ratu setan masih berkeliaran di dunia manusia. Sugenk pun memerintahkan pasukannya untuk mencari Satan dan Siemei untuk dimusnahkan. Siemei mempunyai kakak bernama Mei Uzumaki.
Siemei dan Mei sungguh berbeda, Siemei adalah iblis, sedangkan Mei adalah pembasmi iblis.
Satan yang sudah menikah dengan Siemei dan mempunyai anak bernama Rey Kusanagi tergiur juga dengan Mei Uzumaki.
Akhirnya, Satan dan Mei menikah tanpa sepengetahuan Siemei.
Pemerintah pun mengetahui itu, karna pemimpin mereka, Sugenk, bisa melihat hal-hal yang tersembunyi. dan pembasmi iblis paling handal pun dikeluarkan, termasuk Rhytim sang Paladin.
Satan pun menyembunyikan Mei di sebuah rumah kecil di kaki gunung bersalju di negara Salju (mirip negara saat kakashi mengawal artis itu).
Disana mereka hidup berdua tanpa sepengetahuan siapapun.
9 bulan berlalu.
Mei pun sudah melahirkan 2 orang anak kembar.
Satan bahagia, tapi dia merasakan kalau mereka sudah terlacak.
Mei menyuruh Satan untuk pergi dan tentang anak mereka, Mei yang akan mengurusnya.
Satan pun pergi dengan berat hati ke Gehenna.
Benar saja, setelah Satan menghilang.
Rhytim membuka pintu rumah dan menemukan Mei dan anak2nya.
Rhytim ingin membunuh Mei, tapi dia urungkan, setelah mendengar perkataan Mei.
"Paladin, aku Mei uzumaki, pembasmi iblis kelas menengah, aku ini sebenarnya memiliki kekuatan melihat masa depan, dan ku lihat, Anak-anak ini, mereka akan mengubah dunia!. kata Mei.
"Mengubah dunia? dia anak Satan, pastilah mengubah dunia ke arah kehancuran dunia Manusia! tugasku untuk membunuhnya, dan akan ku bunuh sekarang!." kata Rhytim sambil mengarahkan pistol ke arah muka anak2 itu.
"Tidak Paladin, Aku melihat, mereka akan mengubah dunia ke arah lebih baik dari sekarang, mereka akan membuat manusia dan iblis saling mengerti." kata Mei.
Rhytim tertegun.
"Baiklah, aku takkan membunuhmu, kita berdua akan merawat anak itu." Kata Rhytim.
"Benarkah?."
"Ya, namamu akan ku rubah menjadi Mei Henderson."
"Baik."
"Kau sudah namai anak2 ini?."
"Sang kakak, yang dikaruniai kekuatan Satan kunamakan Oka uzumaki, sedangkan adiknya, kunamakan Ridwan Uzumaki."
"Hm, nama yang bagus."
Akhirnya mereka pun pergi dari Negara Salju menggunakan portal ruang dan waktu.
Dan menikah lalu merawat Oka dan Ridwan.
Sayang, Ridwan sempat menghilang.
Dan Mei pun mencarinya, saat itu Ridwan dan Oka berumur 6 tahun.
Mei mencari Ridwan di tengah guyuran hujan, dia tak kuat, dan mati kedinginan.
Rhytim pun berduka, di pemakaman mereka berdua yang dirahasiakan, Rhytim membuat sumpah.
"Aku akan merawat Oka dengan sebaik mungkin, percayalah padaku."
........................................
"Begitu." kata Satan.
"Apa? kau berselingkuh?." kata Siemei yang lalu terbang ke arah Satan.
Satan pun menembakkan sesuatu pada Siemei.
Siemei pingsan dan jatuh ke tanah.
"Ku sudah memberikannya obat bius, dan sekarang akan ku kirim dia ke rumah."
Siemei pun hilang.
Satan pun melihat ke arah Oka.
"Jadi, selama 13 tahun, kau memata-matai aku?."
"Ya, rencanaku yang semula ingin membunuhmu menjadi berubah, aku ingin membawamu ke Gehenna, anakku."
"Aku tak mau!." kata Oka.
"Kenapa?."
"Aku tak ingin jadi iblis, aku sudah menentukan jalanku, aku akan membasmi seluruh kejahatan di muka bumi ini!."
"Kau?, kau ingin membunuh seluruh Setan?."
"Tidak, aku akan membasmi setan yang berbuat jahat saja."
Satan terdiam, dia melihat tekad Mei membara di sekeliling Oka.
(Mei, ku akan membuat ramalanmu terbukti)
Satan ingin bicara, tapi tiba-tiba dia melihat sekelompok orang muncul.
"Oka, kami datang untuk membantumu mengalahkan Satan!." kata Ridwan.
Acy celingak celinguk "Mana Siemei?."
"Ridwan?."
Satan terkejut "Ridwan?."
Oka melihat Ridwan dalam-dalam.
(Jadi dia adikku?)
Ridwan tampak kebingungan.
(Kenapa mereka melihatku seperti itu?)

CHAPTER 17
ACE

Ace melihat ke Satan.
"Jadi ini Satan ya?."
Satan juga menoleh ke arah Ace.
"Kenapa kau melihatku nak?."
Ace pun menjawab "Aku ingin mencoba kekuatanmu sampai mana Satan."
"Kau kan sudah liat tadi... aku sudah menghajar gurumu."
"Hanya segitu saja? ku kira kau menakutkan."
"Kau menantangku anak kecil."
Satan pun mengayunkan tangannya dan menciptakan blast ke arah Ace.
Ace pun membuat gerakan tangan, dan munculah tongkat.
"Wah, kau memiliki tongkat penangkal kekuatan iblis ya."
Ace pun mengayunkan tongkatnya.
Blast itu pun lenyap.
Ace nyengir.
"Hanya itu?." kata Satan, dan Satan langsung menghilang.
Ace pun membuat barier di sekeliling tubuhnya.
Dan saat Satan menyentuh barier itu, Satan pun tersetrum dan jatuh ke tanah.
Satan pun bangun, "Kuat juga Bariermu anak kecil."
Satan pun membuat bola api yang banyak, dan menyerang barier itu bersamaan.
"RASAKAN ITU!." kata Satan.
Ace pun takut.
Teman-temannya panik
"Aku akan menolongmu Ace." kata Flash.
"Tak usah guru, ini pertarunganku."
Bola-bola api itu pun menerjang barier Ace bersamaan.
DUUAAR dan terjadi ledakan yang sangat besar.
Oka hanya terdiam melihat kejadian itu.
Dia masih tak percaya kalau Ridwan adalah saudara kandungnya.
Kabut yang tebal perlahan-lahan menghilang.
Dan terlihat, Ace terengah-engah.
"Ace, kita 1 tim, kita tak perlu melawannya 1 on 1." kata Ridwan.
Ace yang bersifat keras kepala pun menjawab " Sudah ku bilang, ini pertarunganku! kalian cukup memperhatikan saja."
"Tapi..." kata Ridwan sambil mendekati Ace.
"Diam!." Ace berteriak.
Satan pun terdiam.
"Wah anak kecil ini, sudah tak sebanding denganku, masih bersikeras melawanku."
Ace pun marah.
"Akan ku buktikan!."
Ace pun berlari ke arah Satan.
(Semalaman aku berlatih, sekarang aku tak boleh kalah dari teman-teman)
Satan pun berkata "Yah, mari kita bermain-main saja dulu."
Tongkat dan Tangan saling beradu
Orang-orang hanya bisa melihat.
Satu kesempatan Tongkat Ace mengenai wajah Satan.
Satan pun terpental dan jatuh ke tanah.
"Uh, kau hebat juga nak."
Mimik Ace tak berubah disanjung seperti itu.
Satan pun kesal "Oh, kau sombong juga rupanya, baik, kita selesaikan permainan ini!."
Satan pun menghilang, Ace membuat barier disekelilingnya.
Satan sekarang menyerang Ace secara langsung, Tangannya dilapisi api biru yang meruncing. (mirip dengan jurus Raikage A).
Ace terkejut.
Pertahanan Bariernya jebol, dan Ace pun tertusuk di dadanya.
Semua orang menahan nafas.
Nana pun menutup mulutnya.
"Anak kecil,,, kau terlalu lemah bagiku, jadi jangan sombong di hadapanku."
Satan pun menarik tangannya, membuat Ace jatuh ke tanah.
Satan melihat Ace masih sadar.
"Oh, kau masih sadar rupanya, sekarang kau akan ku bunuh!."
Satan melapisi tangannya dengan api biru.
Tapi, setelah tangannya dekat dengan tubuh Ace.
Aura merah berbentuk bola mengenai pipi Satan dan membuat Satan tersungkur.
Dan Sun pun bergerak dengan cepat mengambil Ace dan membawanya mendekat ke Nana.
Satan bangun "Siapa yang menendang bola itu?."
Khan pun maju "Aku."

CHAPTER 18
JANGAN SAKITI TEMANKU

Satan melihat ke arah Khan.
"Kau masih bocah?."
"Walaupun aku bocah, aku tak sombong macam dia (menunjuk Ace)."
"Masak?." kata Satan sambil mencibir.
"Aku akan mengalahkanmu."
"Coba saja." kata Satan percaya diri.
Khan membuat gerakan tangan.
BOOF muncul aura berbentuk bola.
Oka khawatir.
"Khan! kau tak mungkin mengalahkannya! kalian juga tak akan bisa mengalahkannya! pergi saja!."
Khan, Sun, Acy, Siryu, Nana dan Flash melihat ke arah Oka.
"Kau juga tak mungkin mengalahkannya sendirian!." kata Siryu.
"Dasar." Oka mengeluh.
Khan pun mulai konsentrasi pada Satan.
"Ini untukmu!." Khan menendang aura itu ke arah Satan.
SYUUUT Bola meluncur ke arah Satan.
GRAAB! Satan dengan mudahnya menangkap bola itu.
"Hanya ini?." Satan pun melempar bola itu ke arah Khan.
Bola meluncur dengan cepat.
BUUGH! Bola itu mengenai pipi Khan dan membuat Khan terlempar.
"Khan!." dengan sigap Siryu menangkap Khan.
"Ukh, Siryu, lepaskan aku."
"Kau sama belagunya ama si Ace."
Khan terdiam.
Ridwan pun menghampiri Siryu dan Khan.
"Khan, kau tak apa?."
"Tak apa."
Flash dan Acy juga maju.
"Kita tak boleh melawannya sendiri, kita sudah menang jumlah, kita pasti menang." kata Flash.
"Hmmm.... kalian mulai belagu lagi." kata Satan.
Flash pun mencakupkan tangannya ke dadanya.
"Tuhanku, berikan salib suci untuk kegelapan supaya dia tertusuk dan tak akan pernah kembali lagi." Flash mulai mengucapkan pujiannya.
Satan terkejut "Itu lagi?! Ini untukmu."
Satan membentuk apinya menjadi tombak dan melemparkannya ke arah Flash.
Flash dan semua orang di sana terkejut dan tak sempat mengelak.
SPLAASH! Oka membuat slash dan bertubrukan dengan tombak itu dan membuat ledakan kecil.
"Jangan sakiti teman-temanku."
Ridwan teringat sesuatu.
Flashback
Ridwan, kakak dan kawan-kawannya sedang bermain-main.
Tiba-tiba muncul laki-laki seumuran mereka dan kelihatan sangar.
Dia ingin ikut, tapi karna tidak diijinkan ikut, anak itu memukul Ridwan dan teman-temannya.
Tapi, kakaknya melindungi Ridwan dkk.
"Jangan sakiti teman-temanku."
Ridwan terpana melihat kakaknya yang gagah.
"Kakak..."
Akhirnya kakaknya memenangkan perkelahian itu, tapi dengan bayaran setimpal, tangannya patah karna memukul tubuh anak itu.
Setelah itu kakaknya melihat ke arah Ridwan.
"Ridwan, tolong bawa teman-teman menjauh, ini pertarunganku." kata Oka mengaburkan lamunan Ridwan.
Ridwan sadar "Eh,,, iya iya."
Ridwan pun mengajak teman-temannya menjauh.
"Kau, kau tak akan ku biarkan menang." kata Satan.
"Heh,,,, aku tak akan membiarkanmu menang."

CHAPTER 19
OKA VS SATAN!

Matahari mulai terbenam.
"Apa sudah sore?." kata Ridwan.
dia melihat jam.
"Hah?! jam 6.30?, kita bertarung lama sekali?!."
"Hoh,,, sudah malam ya? kekuatanku akan bangkit!."
Api di sekeliling Satan makin besar.
Oka sempat ragu.
"Bagaimana anakku? kau mau melawanku? kau ketakutan?."
Oka hanya terdiam.
Ridwan terdiam
Semua terdiam
Sampai jangkrik pun terdiam.
"Semuanya mengacuhkanku? T.T." Satan nangis.
"Kau memang hebat, tapi, aku lebih hebat!." kata Oka.
"Dasar, semua orang mulai belagu!." Satan mulai serius.
Satan bergerak cepat.
Oka bersiaga.
"Kita bermain-main saja yuk!." Satan sudah berada di depan Oka.
Oka terkejut.
TANG! Pedang beradu dengan kuku.
"Ini untukmu!." Oka menebas Satan.
SYUT! Satan terbang.
"Uh..."
"Kau belum bisa mengontrol kebencianmu?." Satan pun meleletkan lidahnya.
Oka melompat ke arah Satan.
"Melompat ya..." Satan bergerak cepat ke arah Oka.
"Ini sangat mudah." Satan sudah berada di belakang Oka.
"!" Oka melihat ke belakang
BUUAGGH! Oka terkena pukulan Satan.
DUAK! Oka jatuh ke tanah.
"Ukh...." Oka kesakitan.
"Hanya itu?, mana kesombonganmu yang tadi?." kata Satan.
Oka bangun.
"Dasar,,,, aku ini Satan, Raja Gehenna, ternyata anakku ini sangat lemah."
Ridwan terkejut.
"Itu tak berpengaruh!." Oka melompat, tapi lompatan kali ini lebih tinggi dan cepat.
Oka berada di depan Satan.
"Terima ini!." Oka menebas Satan.
"Kau lemah!." Satan menendang perut Oka.
BUUUUAAAGH! Oka tertendang dan terpental kira-kira 8 M
BRUGH Oka jatuh lagi.
Satan melihat ke arah Ridwan.
"Ini lagi, adiknya, tak bisa apa-apa."
Ridwan kaget (Aku... adik Oka?)
Ridwan mengingat wajah kakaknya.
"!." Ridwan teringat.
(Dia.... memang kakakku....)
"Jangan begong... ku serang kau!."
Satan membuat slash yang mengarah ke arah Ridwan.
Oka tak sempat melindungi Ridwan.
"RIDWAN!." Oka berteriak.
Ridwan pun menutup mata.
(Aku harus bisa menjadi kuat....)
Ridwan membuka matanya.
Ridwan menghindar.
Ridwan mengambil pistol Flash.
DOR! Ridwan menembak.
Tapi tembakan Ridwan sangat jauh dari Satan.
"Kau menembak apa?."
Satan bergerak cepat ke arah Ridwan.
BUUAAGH! Satan menendang Ridwan.
Ridwan jatuh di depan Oka.
Oka merangkak ke arah Ridwan.
"Adik, kau tak apa?." kata Oka.
"Uhuk uhuk,,,, aku tak apa." kata Ridwan.
"Kita harus bersatu melawan Ayah."
"Hmmm,.... itu ide yang bagus."
Ridwan bangun dan membopong Oka.
"Kita akan melawan Ayah!." kata Ridwan.
"Hmmm.... pertarungan Anak vs Ayah ya?."

CHAPTER 20
AYAH VS ANAK

"Adik, aku tak apa-apa, lepaskan aku."
"Oh baiklah."
Ridwan pun berhenti membopong Oka.
"Kakak, aku tak bisa apa-apa."
"Ya, itu masuk akal, aku kakakmu, aku seharusnya melindungimu."
"Kakak....." Ridwan terpana.
Oka bersiap. "Ridwan, kau tembak saja Satan."
Ridwan melihat tangannya yang mengenggam pistol.
"Kakak, aku tak bisa."
"Kau harus bisa." Kata Oka.
Ridwan menutup mata, mengambil nafas, lalu menghembuskannya, Ridwan pun membuka matanya, dia mulai serius.
"Baiklah kakak, aku siap."
"Baik, kau menembaknya saat dia lengah, mengerti?."
"Hm,,,, baiklah."
Oka pun berlari ke arah Satan.
"Ini untukmu!." Oka membuat slash yang sangat besar.
Satan terkejut, tapi dia masih tenang.
"Gampang." Satan menggerakkan tangannya ke depan.
Dari tangan Satan muncul Api biru yang sangat besar.
PSYUNG Satan menembakkan Api itu.
DUUARR slash dan Tembakan Satan bertabrakan dan membuat ledakan yang besar.
Dari balik debu, muncul Oka yang bersiap menebas Satan.
HYAH Oka berlari.
"Kau memang pantang menyerah Anakku."
Oka hanya diam, dia masih konsen dengan Satan.
Tap Tap Tap Oka sudah berjarak 3 M dari Satan.
.................
Sedangkan Ridwan masih gugup, tubuhnya gemertaran.
"Aku harus bisa, aku tak boleh hanya berpangku tangan saja."
................
Oka sudah 1M de depan Satan, dia melompat.
"Ini untukmu!." Oka mengayunkan pedangnya.
GREP! Satan menangkap Pedang Oka.
SYUUNG! dari tangan Satan yang satu hal lagi muncul bola api biru.
Oka terkejut (Bagaimana ini?).
"Sekarang Ridwan!." Oka berteriak.
Ridwan kaget, "Oh oh iya." Ridwan pun berkonsentrasi.
Satan kaget "Kau mengarahkan Pistol ke arah Ayahmu? apakah kau sudah !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!?."
"Aku memang !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!, !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!! ingin membunuh ayah!."
Satan pun melepaskan pegangannya, lalu melompat dengan cepat ke arah Ridwan.
Oka terjatuh "Ridwan, jangan Ragu!."
Ridwan bergetar.
Satan semakin dekat dengan Ridwan.
"Ayo tembak ayahmu kalau bisa ANAK LEMAH!."
Ridwan pun bersemangat
"Aku tak Lemah!."
Satan semakin dekat, kira-kira 3m dari Ridwan.
Ridwan mengarahkan pistolnya ke arah Satan.
"Terima ini!."
DOR
Satan terkena tembakan, Satan terkejut.
BRUUGH! Satan terbaring tengkurap di tanah.
"Kau hebat anakku, 1 tahun lagi, kita akan bertemu, aku akan membawamu ke Gehenna dan menguasai dunia manusia!"
SYUUT.... Api biru di tubuh Rhytim berangsur-angsur menghilang.
Oka terbangun.
"Apakah Satan sudah kembali ke Gehenna?."
"Aku rasa begitu."
Ridwan melihat ke arah Rhytim.
"Ayah?." Ridwan menghampiri Rhytim.
Oka hanya terdiam, dia masih dendam dengan ayahnya.
"Ayah, bangun ayah....." Ridwan mengguncang-guncang badan Ayahnya.
Ridwan mengingat dulu saat bersama Ayahnya.
Flashback
Ridwan ingat saat dia bermain bersama Oka di pantai
Mengingat saat makan bersama Rhytim dan Oka.
Saat ultahnya yang ke 6
dan lain-lain
............................
"Kakak, kita kuburkan Ayah."
"Aku tak mau."
Ridwan marah.
"Kakak! ini Ayah kita, jika tanpa dia, apakah kita masih hidup sampai sekarang!?."
Oka terdiam.
"hm.... baiklah."
Akhirnya Oka dan Ridwan mengubur jasad Ayahnya dan kembali ke rumah Flash bersama dengan Flash dkk setelah siuman sesaat setelah Ridwan memarahi Oka.


1 MASALAH SELESAI... MASALAH SELANJUTNYA MENANTI, MASALAH APAKAH?

CHAPTER 21
KEMBALI KE SEKOLAH

Matahari menyingsing dari timur.
Flash sedang membuat teh untuk Oka dan Ridwan.
"Oka bangun, sudah pagi, bukannya kau harus ke Akademi?."
Oka sebenarnya sudah bangun, tapi dia berdiam diri, dia masih mengingat Ayahnya.
Sedangkan Ridwan sudah makan pagi bersama Flash.
"Ridwan coba kamu bangunkan Oka."
"Baik." Ridwan bangun dan menaiki tangga menuju lantai 2 tempat kamar Oka berada.
Tok tok "Oka, sudah pagi, ayo bangun." kata Ridwan.
Tak ada jawaban.
Sekali lagi Ridwan mencoba.
Masih tak ada yang menjawab.
Ridwan curiga.
"Kakak, aku akan dobrak!."
Oka terkejut "Jangan-jangan, ya ya aku bangun deh."
Oka membuka pintu, terlihat matanya berkantung.
"Kakak tak tidur semalam?."
"Tidur kok!." Oka bohong.
"ya, ya kau tak mungkin bisa membohongiku." Ridwan terlihat kesal sedikit.
Akhirnya Oka dan Ridwan sarapan berdua, Flash sudah pergi duluan karna Flash sibuk di akademi.
di perjalanan Oka dan Ridwan bertemu dengan Deidara.
Deidara berpenampilan tertutup seperti biasa, dia menggunakan jaket, dan menaikkan hoodnya, wajahnya tak pernah dilihatkan.
"Hai Deidara." Oka menyapa.
"Hm....." Deidara hanya berdehem.
"Huh.... dasar sombong." Oka menggerutu.
.....................
Oka dan Ridwan sampai di sekolah.
(Lama tak berjumpa.... sekolah) Oka diam.
"Kakak, ayo masuk jangan bengong."
"Eh... iya.".
Oka dan Ridwan pun masuk sekolah.
...................
Oka dan Ridwan sampai di kelas.
"Oka!." Sun menghampiri Oka.
"Lama tak jumpa."
"Kita baru kemarin bertarung, kau lupa?."
"Eh iya ya...."
"Hahahahahaha." Oka tertawa.
"Dasar pikun." Oka menjitak Sun.
"Aduh aduh." Sun meringis sambil memegang kepalanya.
"Hehehehehe."
TET TEET TEEEEEET Bunyi bel tanda masuk berbunyi.
Oka dkk duduk di tempat masing-masing.
Flash pun sampai di kelas.
"Baik selamat pagi anak-anak."
"Pagi pak."
"Kita dikagetkan oleh Satan yang menyerang, tapi sekarang, Satan sudah kembali ke Gehenna, tapi, Satan bilang dia akan kembali 1 tahun lagi."
"Hiiy." salah satu murid terlihat takut.
"Jadi, bapak sudah menilai setiap murid, sekarang bapak sudah mendapatkan anak-anak yang akan mendapatkan pengajaran khusus untuk melawan Satan."
Semua orang terlihat takut.
Flash menulis sesuatu di papan.
"Ini adalah susunan sebuah tim jitu."
Flash menunjuk ke papan.
"Terdiri dari Knight (pembawa pedang petarung jarak dekat), Sniper (penembak petarung jarak jauh), Doctor (Healer), Tamer menggunakan iblis yang jinak, dan terakhir Aria pengguna mantera.
"Nah, sekarang, Knight..."
Semua orang tegang.
"Oka."
"Hore!." Oka berteriak.
"Sniper."
Ridwan terdiam
"Ridwan."
"Hah??? Aku?." Ridwan kaget.
"Selamat adikku."
"hehehe ya ya."
"Doctor.... Nana."
"Tamer...........Sun."
"Terakhir, Aria "
Ace ambisius, (Semoga aku)
"Ac..........y."
Acy terkejut (Aku?).
Ace juga kecewa, dia bangun dari duduknya.
"Pak ini tak adil, Aku sempat menggunakan Mantera saat melawan Satan kemarin, dan sempat membuat Satan terdesak, seharusnya aku yang dipilih!."
"Ace, bapak memilih bukan dari kemarin, tapi dari nilai sehari-hari."
Ace terdiam, dari dalam dirinya ingin melawan, tapi dia tahu, yang dia lawan adalah gurunya.
"Baiklah yang bapak pilih silahkan ikut bapak."
Sun pun bangun "Pak, saya belum mendapat iblis jinak, bagaimana cara saya berlatih?."
Flash menjawab "Nah, sekarang adalah saatnya kamu mendapatkannya."
"Wah asyik."
Flash, Oka, Ridwan, Sun, Acy, dan Nana pun mengikuti Flash.
........................
di dalam sebuah ruangan.
"Oah, besar sekali." kata Oka.
"Itu siapa?." tanya Ridwan.
"Oh perkenalkan, ini guru yang akan mengajari kalian, namanya Light."
"Halo." kata Light singkat.
Penampilan Light sungguh menyeramkan.
Matanya tergores satu, tangannya juga terdapat bekas luka dari iblis.
"Baiklah anak-anak, bapak harus mengajar ke kelas lagi."
"Baik pak." kata Oka dkk serempak.
Light pun bicara "Baik, sekarang saatnya mengasah kemampuan kalian!."

OKA DKK AKAN MULAI BERLATIH, PELATIHAN MACAM APA YANG AKAN DIJALANI OKA DKK

CHAPTER 22
PELATIHAN

Scene berpindah ke Gehenna, dunia iblis

Disana terlihat Siemei sedang pingsan di sebuah kamar.
(Gehenna sama dengan dunia kita, tapi lainnya hanya penghuninya, penghuninya iblis, dan cuacanya hanya berkabut saja)
beberapa saat kemudian Siemei sadar.
"Hm." Siemei mengingat-ngingat.
"Hah?! aku di rumah?." Siemei terkejut.
KREEK Pintu terbuka.
Deg! Siemei terkejut
"Hai ibu, kok berkeringat begitu?."
Siemei menghampiri anaknya.
"Rey anakku, kenapa aku bisa disini?."
"Ayah bilang, ibu dikirim ke rumah karna ibu kelelahan, nah makanya rey buatin ibu teh."
kata Rey sambil menyodorkan teh ke arah ibunya.
Siemei mengambil teh yang dibawa Rey sambil mengingat.
Siemei meminum teh itu, saat itu dia ingat.
BRUUUSH! Siemei menyemburkan teh dimulutnya ke muka Rey.
"Huaaa!!! panas!." Rey membersihkan teh dari mukanya dengan bajunya.
"Kenapa sih bu." Rey menoleh ke ibunya.
yang diajak bicara sudah hilang.
"Eh ibu?, ibu dmana?." kata Rey sambil celingak-celinguk.
...................
"Dimana dia?." Siemei berlari keluar rumah.
Siemei berlari keluar dan melihat api biru yang melayang2.
"Satan! kau !!!*kata ini disensor oleh Admin*!!!! kenapa kau tega denganku?."
Satan terdiam saja."
"Dan knapa kau disini? kau kalah juga?."
Satan masih diam.
Siemei kesal "Ah, tak ada gunanya ngomong kalo bgini."
Siemei kembali ke rumahnya dan mengunci pintu.
....................
Scene kembali ke dunia manusia tepatnya di akademi.

"Kalian sudah tau namaku, namaku Light."
Light pun maju selangkah.
"Tanpa basa-basi lagi, kalian akan ku latih kalian dengan latihan keras."
Oka dkk berkeringat.
"pertama-tama, aku ingin tahu siapa yang mendapat gelar Knight."
"Saya pak." Oka mengangkat tangan.
"Hm,,,, Light melihat penampilan Oka, dia sedikit terkejut, tapi disembunyikan dalam-dalam."
"Siapa namamu?."
"Oka."
"Sniper?."
"Saya, nama saya Ridwan."
"Healer?."
"Nana."
"Aria?."
"Saya, Acy."
"Tamer?."
"Saya, Sun."
"Baiklah, nama kalian sudah saya ingat semua, sekarang kalian mulai berlatih!."
"Pak, saya sudah tak sabar memiliki iblis jinak, kapan saya dapat?." kata Sun.
"Hm,,, sekarang."
"Asik."
Light memberikan Sun sebuah kertas berisi simbol.
"Hah? apa ini?."
"Itu namanya kertas pemanggil, kau gunakan darahmu dan bilang puji-pujian, maka muncullah iblis yang bisa kau gunakan untuk bertarung, tapi, jika hatimu sedang bimbang, maka iblis yang kamu panggil akan tak percaya padamu dan malah balik menyerangmu. dan jika sudah begitu, maka robek kertas, iblisnya akan hilang."
Sun menelan ludahnya "Jadi sebegitu susahnya?."
"Yah terserahmu."
"Aku akan mencoba."
"Ayo semangat Sun!." kata Oka.
Sun menggigit jarinya, lalu darah yang keluar diusapkan ke kertas.
"Datanglah datanglah datanglah gtu?."
SYUUNG
BOOF mucullah iblis kecil yang tingginya hanya 2 cm dan berwarna hijau.
Sun kaget "Hah? aku berhasil? tapi apa ini?."
"Hm,,, itu bernama Green man, yah kau sedikit hebat juga."
"Terima kasih! tapi apa kekuatannya?."
"Kau harus cari sendiri."
Sun melihat ke arah Green man
"Baiklah, kita harus berjuang! kita akan mengalahkan Satan!."
"Niiiii!." Green man menjawab.
"Wah kau hebat juga." Kata Oka.
"Hehehehehe."
"Panggilan untuk semua guru, harap segera ke ruangan kepala sekolah." speaker di kelas itu berbunyi.
"Maaf anak-anak, kalian belajar sendiri ya." Light meninggalkan Oka dkk.
BRAK! Pintu ditutup.
SYUT! Lampu pun mati bersamaan dengan itu.
"Hah? belajar sendiri? tapi ruangan ini kosong! apa yang harus kita pelajari?." kata Oka.
Sedangkan di luar, Light melihat ke arah kelas, lalu meninggalkan kelas.
"Aku harus memberitahu guru itu, jangan mempermainkan anak kecil!."
"Hei kakak! jangan begitu!." Ridwan menahan Oka.
Acy, Nana, dan Sun hanya bisa melihat kejadian itu.
"Dasar, kakak kok lebih seperti adik ya?." kata Sun.
"Tak tahu."
Oka sudah sampai di depan pintu, dia membuka pintu.
KREK
"!." Oka terkejut.
Di depannya terlihat iblis yang pernah dilihatnya.
"Ini yang seperti ku lihat dulu! berkepala manusia berbadan kuda! tidak, sekarang kepalanya ada 2."
Iblis itu memukul Oka sampai terpental, Ridwan yang menahan Oka dari belakang pun ikut terpental.
BUAGH! Oka dan Ridwan jatuh.
"Oi, kenapa ini?." kata Sun.
GROOARR! Iblis itu masuk ke kelas.
"Kya! itu iblis sungguhan!." Kata Nana.
"Tapi ini siang hari." kata Sun.
"Lampunya mati, makanya dia leluasa." kata Acy.
"Hidupkan lampunya!." kata Sun.
"Tidak bisa!." Kata Ridwan sambil memencet saklar.
"Dasar." kata Oka sambil menarik pedangnya.
BYUUR! Api seketika mengelilingi tubuh Oka.
"Kau akan mati!."
PYUH! Iblis itu memuntahkan jaring laba-laba ke arah Oka.
Oka pun terjebak!.
"Bagaimana ini?." kata Nana.
"Kita sekarang harus melawannya tanpa bantuan Oka." kata Acy.

SEBERAPA MENARIK PERTARUNGANNYA? TUNGGU KELANJUTANNYA!

CHAPTER 23
Ridwan dkk vs Iblis!

GROOOAAAR! Iblis itu berteriak, lalu berlari ke arah Sun dkk.
Ridwan mengambil pistolnya.
DOR DOR DOR!
Dari 3 tembakan, hanya 1 mengenai iblis itu, dan hanya mengenai tangannya.
Iblis itu tak peduli, dia masih berlari ke arah Sun dkk.
"Bagaimana ini?." Sun pun takut.
"Niiii!." Green man pun meloncat dari bahu Sun, dan dari tubuhnya muncul Akar pohon yang banyak dan besar !.
Salah satu dari akar itu mengenai tubuh iblis itu dan mendorongnya sampai menabrak pohon.
"Wah, jadi kekuatannya mengeluarkan tanaman ya? hebat!." Sun kagum.
"Niiii."
Oka masih terjebak dengan jaring laba-labanya.
"Dasar, ini sangat menyusahkan!.
Oka pun mengambil pedangnya.
"Jika aku tarik ini, maka kekuatanku akan keluar, dan jika mereka tahu, aku akan dimusuhi."
Oka pun memanggil Acy.
"Acy! tolong!."
Acy berlari ke arah Oka, lalu merapal puji-pujian.
"Tuhan yang memberi, tuhan juga yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!."
SYUUT perlahan-lahan jaring laba-laba pun menghilang.
"Hosh hosh, terima kasih Acy."
"Sama-sama, sekarang aku akan mengalahkannya dengan puji-pujian."
"Tidak perlu Acy, iblis itu sudah kalah!." kata Sun.
"Akhirnya, kata Nana."
KREEK KREEK
Suara apa itu? seperti sesuatu yang robek?.
Sun memicingkan matanya, diliatnya iblis itu membelah menjadi 2, lalu dari 2 iblis itu, muncul 2 kaki lagi, jadi mereka mempunyai 4 kaki masing-masing.
"Apa? tak mungkin?." kata Sun berkeringat.
"Kenapa?." kata Acy sambil mendekat.
"Di dia mem membelah!." kata Sun.
"Apa?." kata Ridwan, Oka, Acy, dan Nana bersamaan.
Iblis 1 masih terperangkap, tapi yang 1 lagi mulai agresif, dia memukul-mukul akar pohon yang ada di dekatnya.
"Gawat! Nii (Sun menamai Green man Nii) kau tak apa2?."
Green man terdiam, kelihatannya dia sudah kelelahan.
Oka pun bangun, "Kalian, lawan iblis yang masih tertusuk itu, aku akan mengalihkan perhatian iblis satunya sambil berusaha menghidupkan listrik kembali!."
"Hei Oka! kita 1 tim! kita tak boleh bergerak sendiri!." kata Sun.
Tapi Oka acuh, dia mengambil pedangnya.
"Hei iblis, disini!."
Iblis 2 melihat ke arah Oka, dia lalu mengejar Oka.
"Dasar orang itu sombong sekali, mana mungkin dia berhasil mengalahkan iblis itu sendiri?."
kata Sun kesal.
Ridwan hanya terdiam.
"Dari pada kesal begitu, lebih baik kita konsentrasi pada dia!." kata Nana sambil menunjuk Iblis 1 yang sudah berhasil melepaskan akar pohon dari dadanya.
Iblis itu mulai agresif.
SYUUNG Nii pun jatuh lalu BOOF menghilang.
bersamaan dengan itu, akar pohonnya pun juga menghilang.
"Gawat!." Sun gemetar.
Acy bersiap merapal puji-pujian.
Iblis itu melihat ke arah Acy, lalu menyemburkan jaring laba-laba ke arah Acy.
Acy terkejut dan tak sempat mengelak, dia pun terperangkap!.
"Tidak! sekarang bagaimana caranya?." kata Sun.
GROOAR! Iblis itu berteriak.
......................
Oka berhasil menemukan menemukan ruang mesin.
"Tinggal menghidupkannya." Oka bermaksud menarik tuas.
SYUT! Oka di tarik oleh Iblis 2 dengan lidahnya.
BRUUAGH! Oka menabrak dinding.
"Ternyata dia hebat sekali."
"Hm,,, kau adalah anak Satan kan? mana api birumu?." kata seseorang.
Oka melihat ke arah orang itu.

AKANKAH SUN, NANA, DAN RIDWAN SELAMAT? DAN JUGA SIAPAKAH SESEORANG ITU?