"kau ingin hangat? caranya mudah, gunakan kunai atau shuriken kalian untuk melukai diri kalian satu sama lain, dengan cara seperti itu darah kalian akan bermandikan darah yang hangat, sihihihihihihi"- bicara dengan niat bercanda, namun kurasa kalimat haku terkesan mengerikan untuk sebuah candaan-dia memang bukan ahli sosial.

Mengangguk-menjawab pertanyaan dari ame-"Mungkin ini adalah hasil seleksi dar akademi kurasa..." menggarukan jari di pipinya yang tidak gatal.

Mengela nafas-menengok kesana kemari,matanya seperti awas mencari sesuatu yang seharusnya ada di saat seperti ini. "Ari- emh! makasudku Yuki-chan, apa kalian tidak heran dengan tidak adanya jounin atau anbu pengawas yang mendampingi kita ke konoha? menurut buku yang aku baca, seharusnya pihak kiri mengirimkan utusan untuk menjaga kita atau..."


"Kita memang sudah di pastikan akan tewas si konoha,jadi kita dibiarkan tanpa kepengawasan, bisa jadi di ujian chuunin nanti kita akan tewas dengan tubuh yang hancur berantakan,jadi tidak aan bisa dikenali kan? siihihihihihihihi"- lagi lagi sebuah kalimat canda mengerikan dari haku di sela-sela pertanyaanny

---

Shihaku mmembawa gaya cara memanggil teman jepang jaman dulu : memanggil nama keluarga, karena memanggil nama asli itu tidak sopan baginya

---

OOT:
@skye, apakah anbu aoi nara? atau kita turunkan satu jounin lain?

@all, 4 post lagi kita berangkat ,. anggap saja pengangkutan muatan sdh selesai

Lagi-lagi hanya diam, ia lebih suka mengamati daripada berbicara—yah, bukan tipikal pemimpin sih. Tiga orang—ditambah satu pemuda yang baru saja tiba menghampiri mereka bertiga. Dibilang dingin, ia sendiri tidak begitu bisa mengukur dinginnya sekitar karena ia sudah biasa dengan cuaca dingin.

Sedikit kaget dengan perkataan dari Haku yang menyuruh untuk melukai. Ah, walaupun ia tinggal di desa yang pernah dijuluki kabut berdarah itu, ia tidak pernah suka dengan pertarungan sampai mati. Apa menariknya pertarungan yang membuat seseorang sampai mati sih.

Ia suka putih salju, namun tidak suka merah darah.

“O—oh maaf, karena menggunakan sedikit chakra masih tertinggal hawa dingin,” jawabnya sedikit panik saat mendengar penjelasan dari Haku. Dengan segera menghentikan chakra yang mengalir dari tubuhnya dan suhu sekeliling menjadi normal—yah minimal normal seperti sebelum ia mengalirkan chakra tadi.

“Mungkin mereka sudah menunggu di Konoha…” jawabnya pelan.

[offtopic]Kichiro's Sight[/offtopic]

"aahhhhhhh.... sudah dari pada menunggu di luar bagai mana kalau kita berjalan-jalan di dalam kapal?" Kichiro pun menaruh tangannya di belakang kepalanya menunggu jawaban mereka.

Kichiro pun melihat ke sekeliling, ia pun mendapatkan ide, "sudah ayo masuk saja bagaimana?" ia pun mendorong mereka bertiga ke arah kapal.

"Hahaha,bisa saja kau bercandamya..." timbal Ame kepada Haku.
"Seperti cara kita berkenalan tadi maksudmu? hahaha.... " lanjut Ame sambil menepuk nepuk pundak Haku.

Quote :

"Kita memang sudah di pastikan akan tewas si konoha,jadi kita dibiarkan tanpa kepengawasan, bisa jadi di ujian chuunin nanti kita akan tewas dengan tubuh yang hancur berantakan,jadi tidak aan bisa dikenali kan? siihihihihihihihi"- ujar Haku sambil tertawa

"Hahaha, ya mungkin saja tetapi aku rasa bukan salah satu di antara kita, karena kita lah yang akan membuat yang lain berantakan.. benar kan Haku." tambah Ame sambil terus menepuk nepuk pundak Haku.

orang ini memang seram apa pikirannya yang beku terkena hawa dingin dari Arisu, yaa setidaknya mungkin sistem otaknya sama sepertiku ataupun pemuda bernama Mibu ini, hahaha gumam Ame dalam hati.

Quote :

“Mungkin mereka sudah menunggu di Konoha…” jawabn Arisu pelan.

"Ya tapi ada benarnya juga perkataan Arisu-chan, mungkin mereka ingin kita mandiri...." tersenyum ke arah Arisu.

Untungnya masih ada orang normal disini, dan untungnya dia juga perempuan

Tiba tiba saja Kichiro mendorong Haku, Ame dan Arisu ke arah kapal.

"wow..wow....baiklah baiklah, bersemangat sekali kau, hahaha " ujar Ame sambil terdorong bersama dengan yang lain oleh Kichiro.

[offtopic]Haku's Side[/offtopic]

Suasana sudah membaik, tak hanya karena Yuki sudah melepaskan jurusnya tapi juga karena kesan pertemanan yang sudah terbangun baik oleh kepolosan tori dan mibu, lain hal dengan dirinya ataupun arisu mereka membawa jelas sifat sejati kirigakure meski yuki cenderung pemalu.

"Bukan,bukan konoha yang akan berantakan maksudku kita yang akan ma..."-kalimat haku terputus oleh dorongan si mibu itu membawa mereka bergerak masuk ke dalam kapal ini-menghela pasrah saja mengikuti mereka bertiga-lagipula kapal ini memang untuk mengantarkan mereka kan?

Di geladak kapal....

Setelah meniti tangga mereka telah berada di dalam kapal merah tersebut, kapal yang bisa dikatakan cukup-bukan bahkan sangat mewan untuk tekonologi jaman sekarang, "Jadi kapal yang menggunakan sistem navigasi hewan laut ya?" berguman lirih memandangi dua ekor ular raksasa di depan kapal.


Suara asing menginterupsi kalimat shihaku, suara yang terdengar agak berat, bisa dipastikan itu adalah milik orang dewasa.Berbalik kebelakang, pandangannya kesana kemari mencari sumber suara, beberapa menit hingga mendapati sesosok ninja yang berdiri di atas tiang layar kapal.

[offtopic]Kichiro's Sight[/offtopic]

"Sudah jelas kalau kapal ini milik Kuja kan?"

Mendengar suara misterius itu Kichiro pun langsung membalik badan sambil mencabut wakazashi dari sarungnya dan mengarahkan kapada anbu tersebut, "katakan apakah kau anbu kiri? atau shinobi yang menyamar menjadi anbu kiri?"

Kichiro pun mendekati anbu tersebut dan menyentuhnya dengan jari kecilanya berkali-kali, "ayo jawab ayo"

OOT : Maap udah lama ga kesini... ^_^

Cancer terbangun dari pingsannya.Didalam dirinya ia berkata "Dimana aku?.".Matanya tertuju pada suatu kamar,kemudian baru teringat."Ini rumah sakit?dari kapan aku di sini?."Ucapnya dalam hati.Cancer kemudian mencoba berdiri perlahan lahan hingga tubuh ia benar benar berdiri.Namun hasilnya tidak membuahkan hasil.Ia hanya bisa menggerakan tubuhnya hingga setengah bangun saja ( Hanya sampai duduk ).

Rasa kecewa,itulah yang dirasakan cancer ketika ia tau bahwa ia tidak bisa bangun dengan biasanya.Kali ini ia hanya bisa duduk."Ada apa denganku?apa yang terjadi pada tubuhku?.",itulah yang dikatakan cancer dalam hatinya.Menarik nafas cukup dalam,mengeluarkan seluruh tenaga,itulah yang dilakukan cancer agar ia bisa berdiri kembali seperti biasa.Akhirnya setelah itu cancer kembali bisa berdiri seperti biasa,namun satu hal yang ia rasa belum cukup."Apakah aku bisa jalan.?".Kata itulah yang cancer rasakan bisa atau tidak.Kemudian cancer menghentakan kaki perlahan lahan.

Meter demi meter,cancer terus berjalan dengan sangat perlahan menuju lift.Setiap satu meter ia harus merasakan rasa sakit yang sangat dalam,tapi itulah tekadnya,tidak pernah menyerah dalam melakukan sesuatu walaupun ia dalam keadaan yang tidak memungkinkan."Apa yang harus ku lakukan?Apa aku akan mati sia2 disini?Tidak...tidak...aku tidak boleh mati...Aku tidak boleh MATI... ."Ucap cancer.Kemudian dari tubuh cancer tidak terkendali,seperti ada chakra yang besar di dalam tubuhnya.Ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya,hingga pada saat itu di rumah sakit serasa seperti ada gempa yang mengguncang.Cancer mulai tidak terkontrol,ia kemudian melompat dari lantai 26 rumah sakit.Ia tidak merasakan apapun,hanya tubuhnya yang bekerja.Cancer seperti di dunia yang lain."Dimana aku?.".Cancer membuka mata perlahan.Cancer masih belum sadar,hanya matanya yang sudah membuka,tapi ingatannya tidak ada."Aku tak ingat apapun.Ini di desa apa?.".Setelah itu cancer kembali menghayal bertemu ayahnya.Setelah bertemu ayahnya di dunia yang berbeda,Cancer kembali mengingat semua yang telah terjadi.Cancer berusaha melawan tubuhnya yang tidak terkendali itu."Hiaaa...".Kata itulah yang keluar dari mulut Cancer ketika berusaha mewalan tubuhnya sendiri.Akhirnya setelah 30 menit bertarung,tubuhnya pun kembali seperti biasa tepat di depan rumah Cancer."Akhirnya...Aku bisa merasakan udara di Desaku ini.".Namun tak lama berselang Cancer pun kembali menutup matanya akibat kelelahan tepat di depannya rumahnya.

Scene Deisuke di Gerbang Suna..

Deisuke melihat aah sekeliling Desa Suna dari atas gerbang bagian dalam.
"hmm.. nampak-nya tidak semua kegaduhan di dalam sana sudah berakhir.. lebih baik kita kembali ke Desa" ucap Deisuke seraya berbalik ke arah Kurouji.

Scene Kurouji bersama Deisuke.

Kurouji pun meanggukan kepalanya setelah mendengar perintah Dari Deisuke yang terkesan aneh baginya...."Baiklah,Capten....Mari kita pulang.".
Kurouji pun berlari ke arah Desa yg di tuju sekaligus mematuhi Perintah Deisuke.

[offtopic]Perjalanan ke konoha : 6 Post lagi sampai Konoha.[/offtopic]

Quote :

"Baiklah,Capten....Mari kita pulang.".

"baik-lah, ayo!" melompat dari atas gerbang..

"kita akan singgah di Konoha untuk membeli beberapa perbekalan, sekaligus mencari beberapa informasi" ujar Deisuke seraya berlari

"dan sebaik-nya cepat" menambah kecepatan-nya.

Quote :

"dan sebaik-nya cepat" menambah kecepatan-nya.

Kurouji pun berlari ala Shinobi ke 5 Negara besar,Seraya berkata dalam lubuk hatinya "Hegghhh.....Rupanya dia ingin adu lari denganku,ya..".Kurouji pun menambah kecepatan-nya karena ia mengira Deisuke Mengajak adu lari....
[bspoiler][/bspoiler].

[offtopic]4 Post lagi sampai HI[/offtopic]

“Errr… sebenarnya hanya kemungkinan,” jawabnya dengan nada pelan dan berbisik. Ditarik tiba-tiba membuatnya sedikit terkejut, tetapi tentu saja ia hanya ikut dan membiarkannya didorong masuk ke kapal. Sampai ke geladak kapal bersama dengan ketiga orang lainnya.

“Hewan laut…seperti apa yang bisa menarik kapal sebesar ini,” tanyanya entah pada siapa. Namun mendengar perkataan Haku ada yang menjawab membuatnya menoleh untuk menemukan seseorang yang tampak memakai topeng dengan lambang Kirigakure.

“Errr kukira ia benar-benar ANBU dari Kirigakure Kichiro-san…”

Cancer terbangun dari pingsannya.Membuka mata perlahan-lahan,hingga bisa melihat kambali indahnya desa."Fiuh,lelahnya..."Katanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan menuju kursi yang berada di depan rumahnya."Seandainya aku bisa bertemu kawan kawanku lagi,aku akan senang sekali.Tapi kapan ya,aku bisa bertemu?."Ujar Cancer.

Cuaca yang cukup panas,serta angin berhembus kencang.Cancer tetap masih berada di bangku yang ada di depan rumahnya.Ia memikirkan kapan ia bisa bertemu kawan-kawannya lagi seperti dulu."Sebaiknya aku mencari kawan-kawanku dulu,kali saja di sekitar desa ini ada."Ujar Cancer kemudian bangkit dari bangku yang ia duduki tadi.Kemudian berjalan perlahan lahan mengitari desa.

[offtopic]scane seso di [/offtopic]
Sesomaru :"hoi zuru kau mau berhenti sebentar aku rasa ada yang aneh di kaki ku?"

Lalu seso pun memperlambat laju jalan nya.

[offtopic]Zuru's Scene[/offtopic]

Zuru : "memang dikakimu itu ada apa ?" tanya Zuru kepada Seso.

[offtopic]seso scane[/offtopic]

Kemudian seso kaget melihat ular menglibat kaki nya sejak tadi

Sesomaru :"kyaaaaa ular aku tak sadar apa di pohon tadi ya.zuru

[offtopic]Zuru's Scene[/offtopic]

Zuru : "ya sudah. lepas saja ularnya dari kakimu."

[offtopic]scane seso[/offtopic]

Kemudiang seso mengambil pedang fukanari nya..

Sesomaru :"tidak bisa di sudah melibat kaki ku kuat sekali baik menari lah fukanari (sring sring sring!!)

Seso berhasil memotong ular itu..

Sesomaru :"baik ayo lanjutkan jalan nya hehe."

Setelah sampai ke geladak kapal bersama dengan ketiga orang lainnya.

Haku, Arisu Kichiro dan Ame dikejutkan dengan kedatangan Anbu di atas tiang kapal, dengan sigap Kichiro segera menghampiri Anbu tersebut sambil mencabut wakazashi dari sarungnya.

Quote :

“Errr kukira ia benar-benar ANBU dari Kirigakure Kichiro-san…” ujar Arisu secara lirih

"Ya memang sepertinya org tersebut Anbu Kiri bisa terlihat dari lambang di topengnya, ya tindakan Kichiro tidak salah karena tidak menutup kemungkinan juga dia merupakan seorang mata2 dari desa lain. Mengingat saat ini kita sedang ujian chunnin," ujar Ame menanggapi perkataan Arisu.


ya kalau memang dia adalah mata2 desa lain, dengan daerah laut yang luas seperti ini aku bisa membuat banyak mizu bushin untuk pengalih perhatian,
gumam Ame dalam hati.


"Maaf pak Anbu, apakah kau pendamping kami menuju Konohagakure untuk ujian Chunin ?" ujar Ame kepada Anbu tersebut.

"Hmm... Busyet, Saya lupa lagi jalan menuju Mizu. Kemana ya?", ucap Jar yang malah pergi ke utara.
Sebenarnya, mizu berada di sebelah timur Hi. Namun, tingkah laku Jar yg agak konyol, bukan bertanya pada penjaga dan malah pergi karena malu bertanya dg alasan takut disebut blo'on.
Langkahnya pun sdikit dipercepat dg melompati satu per satu pohon di hutan tersebut.

Jar yg terlihat bingung terus melangkahkan kakinya. Ia terus menuju utara, tepatnya menuju Otogakure yg sangat jauh dari Mizu.

Lalu seso merasakan hal yang tak enak

Sesomaru :"apa ini aku merasa tak enak apakah ada musuh,ah tidak pasti hanya perasaan ku."

"Ampun, dah. Ini kan hutan perbatasan Hi dan Oto? Gile", ucap Jar sambil meneruskan perjalanan.
"Dah, terlanjur udah kejebur, mending lanjutin aje. Sambil nyari tempat pemandian, hehe...", ucapnya sambil clingak clinguk.