---

---

[offtopic]Silahkan Ber-RP,Post diatas merupakan plot baru perang dunia shinobi era ke 6.Jangka waktu perbedaan Perang Dunia Shinobi Generasi ke 5 ke Perang Dunia Shinobi Generasi ke 6 yaitu 2 tahun (Time Skip 2 Tahun setelah final post di trit Perang Dunia Shinobi Generasi ke 5).[/offtopic]

seorang pria bertopeng menyusuri padang pasir dan kini mulai masuk wilayah hutan perbatasan Konoha. terus berjalan dengan banyak hal muncul dalam pikirannya.

" Siapa sebenarnya orang yg menghancurkan desa2 kecil itu. Aku harus mencari taunya & menangkapnya jika bisa. Atau, bisa saja dia menghancurkan desaku. Yang terpenting sekarang, aku harus mengamankan kotak pandora. shinobi kiri saat ini mungkin tak punya cukup kekuatan untuk menjaganya. aku harus mengambilnya karena disanalah sumber kekuatan terdahsyat di dunia ini berada." ucap obi dalam topengnya.

tak terasa gerbang Konoha pun sudah dilewatinya. Ia melemparkan beberapa pucuk kunai ke sekitaran tanah di gerbang Konoha hingga kunai tersebut tembus kedalam tanah & tersembunyi. tapi bukan ke Konoha tujuannya saat ini.

(1/4) menuju kirigakure.

Nampak dari kejauhan, seorang gadis berambut hitam twintail serta memakai pakaian putih yang telah didesain modern berjalan mendekati hilir sungai. Tangannya memegang sebuah katana dan membasuh noda darah pada pedangnya. 

Ia pun sedikit bersantai, berteduh di bawah pohon yang tak jauh dari tepian sungai untuk menghindari terik matahari. 

"huuhh" keluhnya yang seakan tak kuat dengan panasnya terik matahari yang begitu menyengat. 

Berapa jauh lagi ia harus berjalan melwati tanah tandus itu, mungkin 2-4 km lagi kedua matanya akan melihat sesuatu yang tidak asing lagi baginya. "aaahhh" gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan imajinasi dari pikirannya. Kemudian gadis itu menatap langit dengan pandangan yang kosong. 

Seekor elang nampak menari diatas awan yang membuatnya sedikit gusar, ia pun melemparinya dengan kerikil, kerikil itu melesat cepat mengenai sasaran.

"aahh". keluh gadis itu yang melanjutkan kembali perjalanannya.

“Kirigakure..”

Ia tengah memandangi langit yang kini mulai berwarna biru cerah. Kepalanya ditengadahkan, namun kakinya tetap beraktivitas—tetap berjalan tanpa letih. Ia masih tetap memandangi langit cerah itu dengan seksama, entah kenapa. Jika ia ditanyakan kenapa ia memandangi langit cerah yang biasanya tidak ia sukai itu—pasti alis sebelahnya terangkat secara reflek.

Mulai memasukki wilayah Amegakure. Rintik - rintik hujan membasahi tanah dan tubuhnya, ia memandangi bangkai - bangkai yang telah dibunuhnya. Namun, ada 1 bangkai baru yang terkulai tak berdaya di tanah. Seseorang dengan surai merah scarlet.

“—bukannya dia si buronan itu, ya?”

Bahkan selang (?) untuk penyambung (?) jantungnya terputus. Bangkai macam apa ini? Darahnya masih baru, masih basah dan tidak kering. Bahkan mayatnya juga masih segar. Dia baru mati beberapa menit yang lalu, sekitar 7-10 menit yang lalu.

“Aku pernah mendengar apa yang namanya Bounty Hunter,” ia bergumam, menginjak leher buronan itu dengan keras sampai terputus. Namun, ekspresi Aoki masih emotionless, seakan tak ada apapun yang mengganjal. “Kalau tak salah.. itu adalah kelompok pemburu buronan.”

Mereka sama sepertimu, b0doh.

“—aah, terserah deh.” ia menjambak rambut pria itu, membawa kepalanya yang telah putus dan berjalan pergi. “—yang penting, aku bukan Bounty Hunter.”

Sudah kubilang, mereka sama sepertimu.

---

Kirigakure - 4 post left

Beberapa jam sudah berlalu sejak dimulainya operasi kecil untuk menyembuhkan luka ditubuh koza, sekarang tubuhnya yang sebelumnya tegores begitu banyak luka goresan dan tusukan yang diakibatkan oleh ledakan dan reruntuhan yang mengenai tubuhnya berangsur pulih, zat paraffin yang menggerogoti tubuhnya juga sudah hilang. Kini beberapa bagian tubuh koza, kepala, dada, lengan kanan, dan paha kiri dipasang perban khusus yang bisa mempercepat pemulihan dan penutupan luka.

" luka ditubuhmu sudah berangsur pulih, sekarang minumlah ramuan khusus dari Ekstrak dedaunan pohon ryumokuhon ini, untuk mengembalikan staminamu secara instant " ujar gred memberikan minuman obat pada koza.

*Glguk.. aahh* koza meminum air ramuan tersebut hingga habis, beberapa kali diamerasa ingin muntah karena rasa air yang sangat pahit, namun akhirnya air tersebut tertelan dan mengalir melalui kerongkongan hingga ke perutnya

" bagaimana keadaanmu saat ini " tanya gred

" arigatou, ini sudah jauh lebih baik, sekarang aku bisa kembali ke desa " ujar koza sembari bangkit dari tidurnya dan melepas infus nya.

" tidak perlu terburu buru, istirahatlah terlebih dahulu sampai kau benar benar pulih. " ucap ryuki yang sedang duduk berteduh dibawah pohon besar ryumokuhon

" T-tapi ?" Koza tampaknya masih bersikeras

" kita berada di dimensi lain, kau tidak bisa pergi begitu saja dari tempat ini, jadi, istirahat lah hingga esok pagi " jelas ryuki

" wakatta " koza kembali berbaring diatas ranjang, mulai memejamkan matanya dan tidur, memaksa pergi pun tak ada gunanya, karena dia tidak tau sedang berada dimana.

terus berjalan menyusuri hutan2 Konoha kearah timur, arah yg pasti menuju kirigakure. sesekali ia melepas topengnya & menikmati sejuknya udara alam Konoha yg menghijau. sungguh jauh jika di bandingkan suna yg penuh pasir.

(2/4) menuju kirigakure.

sampai di penghujung desa api, obi mulai memasuki dataran rendah yg penuh hamparan tumbuh2an hijau & sungai2 kecil yg ia seberangi dengan berjalan kaki. sesekali ia membasuh wajahnya dengan air sungai yg sejuk untuk menyegarkan dirinya agar tetap semangat menempuh perjalanan ke kirigakure.

(3/4) kirigakure.

oot : ukit@jarak antar desa kan di potong setengah, kok masih ada yg sampe 9 post?

Fajar mulai menyongsong, burungpun berkicau merdu, desiran air terjun yang tampak indah di seberang bukit ryumokuhon, cahaya mentari menusuk kedalam aliran darah, itulah gambaran yang terlihat dari jendela laboratorium.
Ryuki mulai membuka matanya, mengumpulkan nafas segar dipagi hari, kemudian pergi menuju air terjun di pinggiran pohon ryumokuhon, ia melepas semua pakaiannya dan membiarkan kesejukan air terjun mengaliri dan membasahi tubuhnya.

Sementara itu, koza juga sudah bangun dan mencuci mukanya, lalu bersiap untuk bergegas kembali ke desa kumogakure.
Sedangkan gred masih sibuk dengan berbagai tugas penelitian yang seakan tiada berujung.

Sekembalinya dari air terjun dan berganti pakaian, ryuki mengenakan jubah khas avalance miliknya.

" apa kau sudah siap, koza san? Aku akan mengantarkan mu kembali ke desa " jelasnya nya
"tentu saja, ikuso !! " teriaknya penuh semangat, ryuki berjalan sambil memegang pundak koza, dan menanamkan segel teleport di pundaknya.

** RYUTENSHIN **

Mereka pun menghilang seketika.

[Teleport to kumogakure]

"Akhirnya perbatasan kiri, sebentar lagi aku sampai. baiklah aku akan memakai topengku lagi & mencari kapal untuk menyebrang ke kiri " ucap obi lalu melangkahkan kakinya hingga mendapat kepal & menyebrang ke kiri.

(4/4) out to kiri

merasa cukup dengan istirahatnya, gadis itu pun beranjak untuk kembali pulang.

"upah misi kali ini lumayan banyak, bisa makan enak ini". ujar gadis berambut hitam ponytail itu sambil mengelus-elus perutnya sendiri.

Dalam perjalanan gadis itu merasakan firasat buruk, cakra-cakra besar seakan hendak berkumpul disatu titik dimana arah itu adalah arah jalannya untuk pulang.

"lebih baik aku bergegas". ucapnya yang kemudian mempercepat langkahnya.

terlihat bangunan yang tidak asing lagi baginya, yup itu adalah pos penjagaan desa Kirigakure.

"yooo Sachiko, bagaimana misimu ?". sapa salah seorang penjaga gerbang.

"aahh, lumayan merepotkan juga sih, tapi lumayan nih imbalannya". jawabnya riang sambil menunjukan sekantong uang miliknya.

Setelah ia diberi segel masuk seperti biasanya, Sachiko pun memasuki desa kelahirannya dan sedikit memberi pesan pada para jounin penjaga perbatasan itu. "aku merasakan firasat buruk, tolong jaga perbatasan ini baik-baik". ujarna yang kemudian menghilang.

Out next post in Kirigakure

Godmood dikit Ukit

---

Menunggu seseorang dengan duduk di luar desa kirigakure sambil menyantap daging seseorang.... ah enak sekali,rasanya itu Oishi(enak) sekali!

Seseorang kelihatannya datang dari kejauhan dengan sampan, Ken pun bangkit dan membersihkan seluruh tubuhnya yang dibasahi oleh darah-darah, dia sudah kenyang dan siap untuk bekerja selagi sedang fit.

"Lama sekali..." Ucapnya memakai topengnya dan mengenakan jubah hitam dengan awan-awan merahnya. "Ayo, aku sudah tidak dapat menunggu lebih lama lagi." Sang Ghoul kini tanpa omong kosong lebih lanjut lagi berjalan ke arah kirigakure.

"Aroma aneh muncul di sekitar hari ini..." Pikirnya merasakan bau tidak enak di sekitar atau mungkin cuma perasaan dia...

[OUT]

OOT : Maaf dopost (_ _)

---

“—Ken—” ia menghentikan langkahnya. “—kau pergi saja duluan ke tempat 'itu'. Aku ingin memastikan sesuatu—” lanjutnya sambil mulai berpisah dengan Ken. Ia lalu kembali masuk ke dalam Kirigakure, berjalan ke pantai Kirigakure dan masuk (?) ke dalam sampan yang ia tumpangi beberapa menit yang lalu.

Ia mendayung sampai ketika ia sampai di Konohagakure. Ia memarkirkan sampannya, setelah itu berlari menuju Amegakure.

Sekian waktu, ketika ia sampai di Amegakure, ia mengatur nafasnya yang tidak beraturan, setelah itu ia mencari barang miliknya yang hilang—yang baru saja ia sadari beberapa menit yang lalu.

“—barangku itu sekarang ada di mana—”

Ryuki yang mengenakan jubah avalanche berlari melompati bukit bukit yang tertutup awan karena tingginya lokasi geografis di kumo. Dari kejauhan, ryuki terlihat bagaikan serangga kecil yang melintasi awan

selang beberapa menit kemudian, ia berhasil melewati gerbang kumogakure, dan terus berlari menuju perbatasan negara kaminari dan hi.

" Tch, seharian aku belum minum, bukankah pergi ke kedai teh akan terasa lebih menarik? " ujarnya
" seperti apa rasa haus itu? Ryu san? " tanya zetsu
" BAKA! Sejak awal harusnya kau tidak ikut denganku! " omel ryuki.
" nani? Bukankah kau yang memaksaku menempel ditubuhmu? Ryu san?" Ucap zetsu
" urusai!" Teriak ryuki

Ia terus berlari menelusuri rumah warga di negara kaminari, sesekali melalui atap rumah warga.
Mencari tempat untuk membasahi tenggorokannya......

"Aku tidak mengerti kenapa dunia ini begitu membosankan. Bahkan dua tahun sudah berlalu."

"Di dunia ini tidak ada yang menarik perhatianku lagi selain kamu."

"Hontou?"

"...hai."

"Arigatou Tetsu-kun."

"Hn," saat ini keduanya sedang berada di atas perahu kecil yang sebenarnya hanya dapat menampung beberapa orang. Apa boleh buat? Jika tidak bisa mendapatkan ular, maka cacing pun jadi. Meskipun ia tahu perumpamaan tersebut sedikit menjijikkan.

Sebuah perahu kecil—tentu saja tidak memiliki mesin untuk menggerakkannya. Untuk itu pria yang baru saja berulang tahun yang ke-28 kemarin ini mendayung perahu dengan sekuat tenaga. Ia tidak mengizinkan lengan mulus gadis yang ia cintai ini ikut menggerakkan perahu. Biar ia saja yang melakukannya. Toh, tenaga yang dimiliki oleh Uchiha Tetsuya adalah yang terkuat di dunia ini.

Atau bahkan di alam semesta?

Setelah cukup lama berlarian, mereka akhirnya menemukan sebuah kedai minum

" hosh hosh hosh!! Ini sangat melelahkan" ucap zetsu kelelahan

" konoyarooooo!! Sejak kapan kau bisa kelelahan !" Teriak ryuki

" sedari tadi kita menghabiskan waktu untuk berlari, aku kelelahan " ujar zetsu

" nani?! Kita? Akulah yang kehabisan tenaga! Karena tubuhku yang terus bergerak! Bukan kau!" Teriak ryuki lagi

Mendengar seorang pria aneh berteriak sendiri, orang orang dan penjual di kedai itu terdiam semuanya lantas keheranan melihat tingkah aneh dari pria aneh

" E-eehhh gomen, gomen, aku tidak bermaksud mengganngu, bolehkah aku masuk?" Ujar ryuki dengan senyum penuh malu kemudian duduk didalam kedai, Pelayan kedai menangguk pelan.

Tak lama kemudian pelayan kedai itu membawakan secangkir teh hijau asli dari pegunungan.

" sluurrrrpppp, ahhh nikmat sekali " ucapnya lega, kerongkongannya telah basah, dan menghangatkan tubuhnya, tidak terasa secangkir teh itu habis tak bersisa dalam sekian detik. Tak disadari semua pengunjung dan pelayan menatap kosong ke arahnya.

" orang ini sangat aneh? Entah apa yang membuat makhluk ini berada disini " ucap salah seorang pembeli kepada pembeli lain mengejek ryuki

" heehheeh kalian menganggapku remeh, akan kubuat kematian kalian menjadi aneh seaneh keberadaanku, kalian faham?" Tanpa basa basi ryuki mengeluarkan pedang petir Kiba dari dalam kamui.

*zzrtrtttttt* sepasang pedang ini mengeluarkan aliran petir yang suaranya memekakkan telinga

" hheehehhhehehh, sebelum kematian kalian, lihatlah baik baik, dewa kematian akan menari bersama kilatan petir didalam derasnya hujan merah. HUJAN DARAH KEMATIAN!" Ujarnya sambil mengayunkan pedang dan menebas kearah leher semua orang yang ada didalam kedai

*Slassssshhhh* satu persatu orang yang ada didalam kedai kehilangan kepalanya yang terpenggal pedang kiba.
Setelah semuanya tewas, ia menyimpan kembali pedang kiba kedalam kamui. Ia berjalan mendekati pelayan kedai tak berkepala.

" ini uangku, ambil saja kembaliannya " ujar ryuki yg memberikan beberapa lembar uang pada pelayan kedai yang sudah jadi mayat, ia keluar dari kedai tersebut dan melanjutkan perjalanannya

" ikuso!"

2/3

Dua tahun pasca sistem dunia kembali terpecah belah, tak ada sistem blok lagi saat ini, keadaan menjadi berbahaya. Entah apa yang ada dibenak para petinggi diatas sana, yang terkena efek terbesar hanya para shinobi kelas rendahan seperti kagami dan taora, dikirim ke garis depan untuk mati.

"Ceritakan tentang dirimu, kita masih banyak waktu untuk saling mengenal, kuharap itu membantu kerja sama tim..." Meski berjalan didepan anak perempuan itu, kagami mencoba mencairkan suasana dengan sedikit mengobrol.

Cuacanya masih terik, syal coklat miliknya masih melingkar diantara mulut dan hidungnya, menutupi debu yang sejak tadi bertebaran menerpa wajahnya.

Kain putih yang melilit hampir seluruh kepalanya juga membuatnya terlindung dari terik mentari negara angin, sungguh padang pasir yang seolah tak berujung. Dan seolah hanya dua mahluk ini yang berjalan ditengahnya.

"Kadang jadi shinobi menyenangkan sekaligus sulit...Aku tak pernah mau di Desa karena pemandangannya itu - itu saja, maka dari itu aku memutuskan jadi agen lapangan, bayarannya besar dan tak membosankan, meski kadang kematian dan kehidupan seolah hanya disekat kertas tipis" Gumamnya kembali sembari terus menyeret kakinya yang hampir terbenam dalam pasir.

"Memangnya berapa hari kita akan sampai Konoha?" Tanya Taora yang sedari tadi berjalan dibelakang pemuda yang resmi menjadi partnernya.
"Tidak ada yang menarik dariku."Jawab Taora sambil terus berjalan ditengah terik.
"Tapi aku akan menceritakan sedikit. Aku berasal dari desa kecil dan aku lahir dr keluarga biasa. aku mempunyai seorang kakak.Kami hidup bahagia, tp suatu hari desa kami diserang dan dihancurkan. Ayah dan ibuku tidak selamat,dan aku terpisah dari kakakku. Aku berlari kehutan,dan menyelinap digerobak sayur dan membawaku sampai kesuna. dan sensei menemukanku dipasar.Em.." sedikit terkejut dengan pernyataanya sendiri. tidak seharusnya ia menceritakan hal yg memalukan seperti itu kepada seorang pemuda. Ia tau, pasti pemuda didepanya itu mentertawakanya.
"Em..tapi kabar baiknya ternyata kakaku juga murid sensei. kita memulai hidup baru disuna, meski kami bukan keturunan shinobi, Sensei mau melatih kami. "Lanjut Taora untuk mengalihkan pernyataan memalukan tadi.
"Dan...belum lama aku dan kakak hidup bersama, kembali terjadi perang. dan aku kembali terpisah dari kakaku,sensei Obi, aku berlari kehutan lagi dan diselamatkan seseorang yang ternyata juga seorang shinobi. Aku diangkatnya menjadi murid, tapi Senseiku yg satu itu tidak pernah menceritakan asal usulnya. dia juga yg menyuruhku kembali keSuna dengan harapan aku bisa kembali berkumpul dengan kakak. tapi sejak 2 tahun keberadaanku disini, aku tak juga mendengar kabar kakak.aku kehilangan kakaku sampai hari ini." Jelasnya panjang lebar.
"Lalu kau??" Tanya gadis beriris biru itu pada pemuda didepanya.
"Sepertinya hidupmu menarik? Kau tidak selalu berada ditengah debu seperti ini." Tanya Taora sedikit penasaran dengan kehidupan yang dialami Kagami diluar sana.