Ryuki pun tiba di hutan , ia mengurangi kecepatannya dari yang semula berlari kini sudah berjalan.

" dari sini cukup dengan berjalan " ujarnya

" ahh anda selalu kelelahan " sanggah zetsu

" urusai! " bentaknya

" aku akan mengaktifkan sensor raigo ku untuk bisa menemukan mereka jadi berhentilah mengoceh "

SENSHOKU NO JISHIN

Seketika tubuh ryuki memancarkan sinar emas

[Out]

"Memangnya berapa hari kita akan sampai Konoha?"

"Hampir sampai" Jawabnya singkat, mengingat situasinya kini sudah berubah ia jadi harus lebih waspada, sudah hampir dekat dengan perbatasan.

"sedikit apanya, itu banyak sekali nona" Komentar Ryuusuke didalam sana.

"Diamlah...Ryuusuke..." Tukas Ryuutaro.

"Jadi kau bukan orang sunagakure asli ya...hmm..." Sedikit berkomentar tentang apa yang diucapkan sang gadis.

"Sepertinya kau sangat mebghormati kazekage, jujur saja, aku kurang begitu dekat dengan dia, mungkin terlalu lama di luar menjadi kurang komunikasi dengannya...Lagipula, aku sudah biasa dicelupkan kedalam situasi yang mempertaruhkan nyawa, rasa kesal memang selalu ada, kenapa harus aku... tapi yasudahlah..." balas pria itu sambil mengibas - ngibaskan lengannya.


"ahh, kalau aku... aku tak punya banyak cerita...taora san..." Kali ini ia menyebut namanya, hanya saja masih canggung.

"Nah, kita sampai, lihat gerbang tinggi itu, konohagakure..." Langkahnya terhenti, dan berusaha mengisyaratkan agar rekannnya mengikuti sesuai komandonya.

Kini mereka berjongkok diatas sebuah pohon rimbun untuk menyembunyikan keberadaan mereka.


"Dengar...." Tak sadarkah kagami, wajahnya terlalu dekat dengan wanita itu. Irisnya yang hijauh menatap lekat dan mengunci pandangannya pada rekan baru nya itu.

"Ini akan sedikit sulit, situasi seluruh shinobigakure sedang tak stabil, kita dalam status perang, konoha sudah bukan aliansi kita... jadi ini akan jadi misi penyusupan pertamamu, kau tak perlu melakukan apapun, cukup lihat saja, begitu ada peluang, masuklah kedalam dengan cepat... aku mengerti? Aku akan melumpuhkan mereka" Tunjuknya pada beberapa penjaga yang ada didepan gerbang. Kagami bukan tipe orang yang gila dengan pertarungan dan pembunuhan, tubuhnya tak sekuat mereka yang ada di atas sana.

"Keluarkan kunai mu, dan jangan ragu untuk memakainya, hanya saja jangan berlebihan, nanti menarik perhatian..." Tanpa mendengar jawaban wanita itu, kagami langsung bergerak, sangat cepat dan senyap.


Para penjaga itu tampak cukup kuat, Kagami melakukan strategi pengalih perhatian dengan meruntuhkan sebuah pohon membuat beberapa keributan di sisi lain gerbang, memaksa para penjaga mengalihkan perhatiannya pada keributan di sisi lain gerbang.

Disaat yang bersamaan, tubuh pria yang tak terlalu tinggi itu sudah berada didalam sisi gerbang, dan melumpuhkan seluruh pengawal dengan cepat, dan senyap.

Isyarat untuk segera masuk mengikutinya ia berikan pada taora.

"Kita hanya punya beberapa jam didalam sana..." Mau tak mau kagami merampas pakaian konoha milik para penjaga dan menggunakannya. Kini penampilannya tak berbeda jauh dari para shinobi konoha. Cepat atau lambat mungkin akan ketahuan, tapi itu cukup untuk mereka berdua untuk mencari seseorang didalam sana.

"Ayo..." Ia menggerakan dagunya ke arah konoha, mengisyaratkan kembali untuk bergerak, tak punya banyak waktu, sperti yang ia bilang tadi, mereka akan dicari sebagai penyusup.

[OUT]

"Begitulah...aku bukan warga asli, dan dengan Kazekage aku sudah menganggapnya seperti pamanku sendiri,atau mungkin malah kakek.." Senyum canggungnya mengembang, ini pertama kalinya ia tersenyum pada orang asing.
"Dan...untuk kali ini, kuharap kau tidak semakin kesal karena aku bersamamu, setidaknya kau ada teman mengobrol,bukan begitu?" Ucap Taora berusaha menghibur Kagami.
Tak lama kemudian, pemuda itu menunjuk sebuah gerbang, dan mengatakan itu adalah konoha.
Karena ini misi pertamanya,ia mendengar dan mengingat baik2 apa yang disampaikan Kagami.
Setelah mengeluarkan Kunai dari sakunya iapun bersiap dan mengikuti Kagami dari belakang.
(Out)

"Sepertinya aku menyambutmu dengan kasar nona."ucapnya menyerukan kalimatnya disertai tawa khasnya "—Hahahahahaa..." ia kini merebahkan tubuhnya disebuah batu yang berukuran besar yang cukup menopang tubuhnya

Dalam beberapa detik nona itu bergumam,walaupun nona itu bergumam ia masih bisa melihat dengan jelas dari raut mukanya yang kebingungan.

"Dengar nona,kau berada dikediamanku."sambungnya disertai dengan senyum tipis diwajahnya."—Aku ingin mengobrol denganmu,sebaiknya kau menerimanya dan tidak membuat ku kecewa nona."

"Lupa menambahkan,mungkin kau tidak akan terbiasa dengan udara disekitar sini"Tambahnya dengan menyindir nona bersuai hitam yang wajahnya lumayan manis baginya.

Tentu saja,udara seperti dibelenggu oleh elemen kegelapan disini.Umumnya manusia normal hanya bisa bertahan sekitar 20 menit dihutan ini,tapi untuk kira ia merasa diuntungkan dengan keadaan ini.

Ia tidak terlalu naif untuk menghadapi gadis kecil tsb,ia menyembunyikan tekanan chakranya dengan armor yang ia pakai.

Hah,bukan main, Ken jadi bosan karena Aoki tidak ada di sekitarnya dan penculiknya memiliki aroma yang sama ketika dia di luar kirigakure, tentu saja ini akan semakin sulit tanpa Aoki, sekarang Ken akan kemana?

Hmm, Ke Konoha saja.. dia sedang lapar dan mungkin sesampainya di desa itu dia akan mendapatkan mangsa baru yang cocok untuk dilahapnya Fufufufu.........

"I can't wait...."

[1/3]

Dan dia tidak ingin berlama-lama lagi, dengan sekejap sunshin digunakan....

"Aroma ini, ya, Aoki,aku tau kau disana dengan pria itu.... tapi kenapa harus konoha?" Pikirnya

Dia sedikit bingung dengan apa yang direncanakan oleh pria misterius dan juga pemimpin akatsuki tersebut.

"Haah,yang penting aku bisa makan sudah cukup..." Bisiknya membuka bagian topeng yang menutupi mulut

[2/3] + Sunshin (15% chakra CMIIW) = [3/3]

[OUT]

"semuanya siap, hmmm yummi". ujar Sachiko yang menyiapkan perbekalan untuk menyambung perjalanannya itu. "hmmmmm, kurasa sebentar lagi sampai". Gadis itu menyiapkan sebuah surat dan memberikannya kepada seekor elang.

Tak lama kemudian elang itu pun terbang menuju tujuannya sesuai perintah dari Sachiko.

"maaf tuan mizukage jika aku lancang". ucapnya dalam hati sambil terus berjalan menuju Konoha.

"are !?, waaakkhhh !!". teriak Sachiko cukup keras yang membuat beberapa burung terbang berhamburan. Gadis itu nampak tersengal setelah di kejar oleh kawanan srigala hutan.

"hmmm, tega-teganya mereka hendak menjadikanku pengisi perut" Dirinya kini bersembunyi disebuah Saya yang nampak lembab dan sunyi, bunyi gemercik air terdengar begitu jelas. Di telusurinya Saya tersebut, "waaahhh ??". wajahnya nampak kagum setelah melihat sebuah sumber mata air yang amat sangat jernih di dalam Saya tersebut.

Tanpa pikir panjang lagi, ia melepas pakaian luarnya dan meloncat untuk berenang dalam sumber air tersebut.

"wah, segarnya ... aku tidak pernah merasakan air sesegar ini". ucapnya riang.

" Konoha, aku datang. Semoga tidak ada hal buruk disana. Mungkin aku juga akan bertemu dengan taora & kagami, bagaimana mereka menjalanjkan misinya, aku cukup penasaran. Terlebih taora sebelumnya tidak pernah melakukan misi. Ini pasti menarik." Ucap Obi dalam perjalanannya yg tak terasa sudah hampir memasuk perbatasan konoha.

"tubuh sudah segar kembali, ini saatnya untuk melanjutkan perjalan, hehe, dan semoga dalam perjalanan aku tidak dikejar-kejar oleh ganteng-ganteng srigala lagi". ucap Sachiko, yang kini telah bersiap.

"eitts, ada yang kelupaan". Gadis itu nampak membuat sebuah tulisan di telapak tangannya yang membentuk sebuah segel, kemudian menghentakkan tangannya tersebut ke dinding Saya tersebut. "yoosh, dengan ini aku bisa ketempat ini kapanpun, hehe, tempat yang indah". alhasil segel tersebut kemudian menghilang seoalah menyatu dengan dinding Saya.

Perjalanan kembali dilanjutkan, dalam perjalanan, setiap kali ia menemukan tempat bagus, Sachiko selalu menandai tempat itu dengan segel fuin miliknya agar ia bisa kembali ketempat itu sesukanya.

"hmmm, bentar lagi sampai". ujarnya dengan tatapan mata yang sedikit berubah.

" Didepan sana, hutan konoha. Tempat yg sejuk, tidak terlalu panas seperti disuna tapi juga tidak sangat dingin seperti dikirigakure. Jika sampai nanti, aku akan mampir ke kuil uzumaki untuk bersembahyang mendoakan orang tuaku." Ucap Obi dengan berbagai rencana didalam kepalanya yg ingin dia lakukan setibanya dikonoha.

" Nah keluar dari hutan ini, akan segera sampai digerbang konoha." Lanjut Obi sambil bergegas.

(Out to konoha)

"yeepp, bentar lagi sampai, uhhuyy". ujar Sachiko yang mulai melambatkan langkahnya, kini ia berjalan santai karena perjalanannya lebih cepat dari dugaannya.

"hmppp, hmppp". semabari berjalanan, Sachiko juga mengisi perutnya dengan sebuah bakpao dengan selai coklat didalamnya, udara sejuk menemani perjalanannya sesaat melewati hutan kawasan konoha.

"sampai ??"

---

Konohagakure - Kumogakure, 2 post left

Scene Perjalanan Weda ke Suna

Dengan langkah kaki sedang, weda menikmati pepohonan sebelum masuk ke padang pasir, beberapa tempat memang masih tetap sama, dengan mengambil penutup mulut dair kantongnya untuk mencegah debu masuk kedalam tubuhnya ia mulai menapaki pasir dan memberikan jejak kaki setiap dilewatinya.
[div class="weda"] Aku masih bisa merasakan beberapa segel sumiyaka dari kejauhan, hmm aku harus menghemat cakra.[/div]
Pada pasir yang sudah lama ia tidak injak, lembut dan sedikit berdebu.

---

1 post

Dalam beberapa hari weda telah sampai di kawasa sunagakure, sebelumnya ia telah melewati Rouran, reruntuhan tempat ia menyegel Kyubi ke tubuh Jarz, ia telah mengetahui penjagaan dan kekkai Suna namun ia tidak akan mudah terdeteksi tubuhnya sekarang memiliki sel sel yang kuat.
[div class="weda"] woo,, sudah keliahatan yoshh... tempat tujuan pertama untuk mengumpulkan informasi dan.. hmm kita lihat saja nanti,[/div]


Arrival to Suna

Angin pagi berhembus sangat kencang dari ufuk barat. Kapal perang Kirigakure pun mulai berlayar menuju sebuah pulau yang jauh disana. Entah apa tujuan Hattori menuju pulau tersebut, silaturahmi kah? Tidak tau.

Di awal perjalanan, Hattori dan yang lain diberikan salam perpisahan yang meriah dari para penduduk Kirigakure. Ya pantas saja, karena ada sekitar 500 kapal yang berlayar.

[1/4]