Rantai yang langsung menerjang ke arah Rachel dengan kuat dan cepat pun berhasil ditahan Rachel dengan pedangnya. "aaahhh~ apa ini? lucu sekali~" ucapnya sambil memegangi rantai Ouroboros tersebut.

"eh? kenapa malah?" batin Hoshi menggaruk kepalanya, ia pun berdiri dibantu oleh rantai-rantai Ouroboros dan mengeluarkan Diablo's Beam dalam jarak dekat.

Dekat sekali dengan Rachel, Cahaya Hitam itupun langsung menuju ke Rachel tanpa menghindar atau lebih tepat tidak diberikan waktu menghindar.

Tanah di sekitar Hoshi dan Rachel pun terangkat sekitar seukuran 5 kali dari kerikil, sesaat Cahaya Hitam itu menghilang batu-batu tersebut pun jatuh kembali.

"apa itu barusan? sangat menyenangkan XD" ucap Rachel yang malah masih utuh di atas Neko-chan, "ayo lagi itu sangat menyenangkan~" ucapnya sambil berloncat-loncat.

"a-aku tidak bisa, aku kelelahan" ucap Hoshi sambil agak menjauh dari tempat Rachel, "Neko-chan! jilat dia lagi~" ucap Rachel menyuruh Neko-chan.

"percuma aku hanya bisa menyembuhkan, tak bisa mengembalikan Chakra" ucap Neko-chan sambil memangku kepalanya dengan tangannya.

"kalau begitu mari bermain~" ucap Rachel yang langsung melesat di depan Hoshi dan menebaskan pedangnya, dengan cepat Hoshi menahannnya.

"Lunar~" ucap Rachel dan timbul Chakra biru yang muncul dari pedang Rachel.

DUARR

Ledakan pun terjadi hingga Hoshi terseret beberapa meter, "apa-apaan dia? kucingnya dengan cepat langsung berubah menjadi pedang" batin Hoshi

Quote :

"Tolong jaga keempat orang ini ya, bocah manis" Noura memuji sambil sambil mengusap kepala Ame

"Ehh,, aaa ba...bai...baik nona....maksudku kak, err....ya baiklah..." ujar Ame sambil terbata bata.

Well, baru kali ini dirinya diberi senyuman manis oleh seorang wanita berbaju minim .......


Tiba2 saja terdengar suara seperti gadis kecil berteriak salah seorang diantara kami. Gadis kecil itu sepertinya menabrak Lekka. Lekka segera menyapanya, begitu juga Aoi.


Ame pun menoleh ke arah gadis yang sepertinya seumuran atau bahkan lebih muda darinya.

[offtopic]OOT : Maaf Upit, Nora sedang masuk ke dalam istana,kau bicara dengan siapa? XD[/offtopic]

---

[ic]Pisti Scene[/ic]

Masih mengusap-usapkan dahinya yang tampak memerah-sedikit sebal cemberut karena ada orang asing yang menghalangi jalannya_tapi bagaimanapun juga itu jyga karena kecerobohnnya yang tidak fokus terhadap jalan.

"Ahaha-gapapa,gapapa....Sedikit sakit tapi tidak apa-apa kok"tersenyum manis menyipitkan matanya.namun hatinya berguman.



Mengamati satu persatu wajah dihadapannya-yang benar-benat asing,menggaruk sedikit dagunya yang tidak gatal-wajahnya tampak bingung dan sekali lagi hatinya berguman...


Melipat tangannya kebelakang-bergerak seperti seorang anak kecil khas sedang merayu meminta sesuatu-dengan mata yang berbinar.

Ame Tori melihat ke arah gadis itu yang sedang menggaruk-garuk wajahnya, tampaknya ia sedikit bingung dengan kehadiran Ame dan rekan satu tim nya. Kemudian gadis itu melipat tangannya kebelakang-bergerak seperti seorang anak kecil khas sedang merayu meminta sesuatu-dengan mata yang berbinar., dan bertanya alasan kenapa datang ke tempat ini.

"Hmm, Pisty, nama yg bagus nona, namaku Ame Tori," ujar Ame membuka pembicaraan


"Kami datang untuk kunjungan persahabatan dan sedikit penelitian, kami tertarik dengan budaya di desa ini yang sangat unik, bukan hanya itu saja sebagai desa yang berada di bawah naungan negara air, saya disini ingin mempererat persaudaraan dengan nona , eerrrrr, maksudnya kami ingin mempererat persaudaraan dengan desa ini...." ucap Ame Tori entah kenapa berusaha untuk terlihat dewasa dan berdiplomatis.

"tapi saya tidak berhak berbicara banyak, senpai lelaki disana yang bernama Skye yang menjadi pemimpin tim ini mungkin bisa memberi tahu lebih lanjut." sambung Ame sambil menunjuk ke arah Skye.

Hoshi pun terseret ke belakang akibat serangan yang dilancarkan Rachel, "Lunar Slash? tidak lebih dari Moon Slash!!!!!" ucap Hoshi sambil menebaskan pedangnya sekuat tenaga bersamaan dengan Moon Slash Hoshi.

"ayayayay kau langsung menyerang ya? menyenangkan~" ucap Rachel senang, Rachel pun berlari ke arah Moon Slash. Ia pun menempelkan pedangnya ke Moon Slash.

Moon Slash Hoshi pun terserap ke dalam pedang Rachel, Rachel pun membalikan Moon Slash Hoshi dan dicampur oleh Lunar Slash milik Rachel.

"akh! sial anak perempuan ini" ucap Hoshi sambil menyentuhkan tangannya ke tanah, rantai-rantai pun muncul dan membentuk dinding.

Serangan Rachel pun mengenai rantai Ouroboros hingga angin ledakkannya membuat Hoshi sedikit terseret ke belakang.

"me-mengerikan" ucap Hoshi sambil menurunkan rantai Ouroboros, "sudah cukup main-mainnya" ucap Rachel dengan suara seperti wanita yang sangat tangguh.

Rachel pun tiba-tiba mengeluarkan cahaya terang berwarna merah muda, "maaf tadi aku hanya mengujimu dengan Rachel kecil" ucapnya sambil menatap tajam Hoshi.

"ka-kalian dua orang?" tanya Hoshi dengan mata terbelalak, "bukan. yang tadi adalah Kepribadian ku yang lain" ucap Rachel dengan tetap menatap Hoshi.

"HIAAATTT!!!"

Memainkan lengannya untuk berayun ke kanan-kekiri yak sejenak melompat-lompat riang-wajahnya tampak tersenyum gembira dan polos namun selalu beguman dalam hati.


"ahahahagh,pisti sih tidak masalah kalau memang kakak-kakak ingin ditemani tapi...." sedikit menjeda kalimatnya-mendadak sekejap tatapan matanya menjadi tajam namun segera kembali berbinar seperti sedia-kalanya. "tadi ada yang mengatakan kakak - kakak ini ingin mempererat tali persaudaraan, desa pisti dengan desa kalian?"nada sedikit menekan ,dengan kata lain kirigakure dengan desa Hebibare kan?"


"Pisti yakin para orang dewasa takkan setuju ehehehe" masih berbicara dengan tingkahnya yang bergerak kesana kemari tidak bisa diam. "Desa kami tidak mau bersahabat dengan orang lemah seperti kalian"-melangkah sedikit mendekat ke arah sekelompok orang itu.

"sial dia langsung menyerang, mengerikan" batin Hoshi melihat sifat Rachel yang berubah drastis diikuti oleh tinggi badan dan sebagainya.

TRANG!

Pedang Hoshi dan pedang Rachel pun beradu, "ia pasti akan mengeluarkan Lunar Slash dalam jarak dekat lagi" batin Hoshi. sebelum Hoshi melakukan apapun, Rachel langsung menendang perut Hoshi dan menebas ke arah kepalanya.

CRAT!

Bahu kiri Hoshi pun terluka tidak terlalu dalam, "oh iya, dia kan bukan Rachel yang tadi" batin Hoshi sambil memegangi lukanya dan mencoba menatap ke arah Rachel.

Namun tiba-tiba Rachel langsung menebaskan jurusnya "Eclipse Slash!!!" ucapnya mengerikan, Sabit berwarna ungu pun tepat mengenai perut Hoshi dan meledak.

Hoshi pun terpental agak jauh dari tempatnya tadi ia berada, "apa itu barusan?" ucap Hoshi sambil berusaha berdiri. "itu adalah jurus yang akan membawamu ke alam sana" ucap Rachel dingin

"Beda sekali dengan yang tadi, bisa-bisa aku mati disini" batin Hoshi sambil memegang erat pedangnya, "1000 Sword!" ucap Hoshi yang memunculkan 10 pedang di sekitar punggungnya.

Hoshi pun berlari ke arahnya dan menyondongkan pedangnya ke arah Rachel, "cih percuma" ucap Rachel lalu berlari ke arah Hoshi.

5 pedang pertama pun menghampiri Rachel dengan tanggap Rachel menangkis semua pedang-pedang tersebut.

SYUUT SYUUT

3 pedang lain pun menyusul menyerang Rachel dari atas, namun Rachel dengan cepat menghindar dan melancarkan Eclipse Slash hanya dengan mencondongkan pedangnya ke arah Hoshi.

"Bagaimana bisa begitu?!" Hoshi pun kaget tanpa pikir panjang Hoshi mengeluarkan Moon Slashnya juga dan beradu dengan Eclipse Slash Rachel.

Namun Moon Slash Hoshi langsung hancur, Eclipse Slash pun tetap mengarah kepadanya. dengan cepat Hoshi menghindar.

"Sial"

"bagaimana aku bisa melawannya" batin Hoshi yang melihat ke arah Rachel, "kan sudah kubilang aku ini pencipta jurus Slash, jadi aku tahu sekali kelemahannya" ucap Rachel sambil berjalan mendekati Hoshi.

Hoshi pun berdiri dan menerjang Rachel dengan cepat, Rachel pun reflek menahan serangan Hoshi, "bagus" ucap Hoshi lalu kaki Rachel terikat rantai Ouroboros dan mengencang.

"sial kau!" ucapnya sambil melihat ke kakinya, "ingat peraturan klan Mibu, jangan teralihkan perhatianmu!" ucap Hoshi sambil menebaskan Moon Slashnya dalam jarak dekat.

Ledakan pun terjadi, Hoshi dan Rachel terpental dari tempatnya tadi. "hebat juga kau" ucap Rachel. "tapi apakah kau yakin setelah kau mengalahkanku, aku akan memberikan kekuatanku padamu?" ucap Rachel.

"aku mengalahkanmu bukan untuk mengambil kekuatanmu" jawab Hoshi, "lalu buat apa kau melawanku?" tanya Rachel.

"aku melawanmu untuk berlatih menjadi semakin kuat, aku akan menjadi Samurai yang dikenal dan nama marga Mibu akan kembali ke permukaan para Samurai dan Shinobi"

"mereka akan tahu kalau di dunia ini ada marga Samurai yang sehebat bahkan melampaui para klan-klan Shinobi, aku akan mengembalikan Desa Merah" jawab Hoshi

"hmm... jadi begitu, tapi jika kau mengalahkanku, kau akan melawan leluhur kita 'Kentaichi Mibu' orang yang melebihi iblis sekalipun" ucap Rachel.

"aku tidak takut, di dalam diriku pun ada iblis yang tidak mau keluar dan berdamai dengan tubuhku, setidaknya mungkin aku bisa mengeluarkan iblis tersebut disini" ucap Hoshi.

"anak yang hebat, tapi apa aku harus memberikan kekuatanku padanya? mungkin akan kuberikan yang lebih berharga daripada kekuatanku" batin Rachel bingung

"Hoshi terima ini" ucap Rachel sambil menjukurkan Neko-chan kepadanya, "ekh? pedang ini kau berikan pada ku?" ucapnya kaget.

"iya, dengan begini kekuatanku ada padamu melalui Neko-chan"

"kau yakin?"

"iya, terimalah"

"baik" ucap Hoshi mengambil Neko-chan yang berwujud pedang, "ini tidak sesulit mendapatkan Ouroboros" batin Hoshi, lalu tidak lama Rachel berubah menjadi Shinigami.

"tidak ku sangka Rachel memberikan padamu dengan mudah" ucap Shinigami kelelahan, "tapi setelah ini akan ada orang yang sangat mengerikan" ucapnya.

"Kentaichi Mibu" lanjut Hoshi

Membuka mata,lampu menyinari kamar.Cancer bangun dari tidurnya.Ia masih mengenakkan celana pendek,dan kaos oblong berwarna putih.Cancer membereskan tempat tidur,sarapan,mandi,dan ganti baju.Setelah ganti baju,Cancer memakai ikat kepalanya."Hari ini pokoknya aku harus bersenang - senang."Ujar nya kemudian keluar rumah,mengunci pintu dan berjalan jalan entah kemana.

"Udara yang sangat sejuk,walupun sudah siang."Ujarnya.Cancer berjalan terus sampai ia sampai di gedung Mizukage.Ketika sampai ia terdiam,kemudian berbalik arah."Ah,sebaiknya aku ke hutan kiri saja lah,disana kan enak buat bermalas malasan."Ujar Cancer.Tak lama berselang Cancer kemudian berlari menuju hutan kiri.

Ia hanya melihat gerak-gerik dari anak kecil itu—mencoba untuk menilai setiap gerakan dan kata-kata yang keluar dari mulut kecilnya itu. Cukup mengesankan untuk anak seumur dia, atau mungkin hanya wujudnya saja yang menipu usia sebenarnya.

“Mungkin karena Kirigakure cukup lemah hingga menginginkan kekuatan dari kalian,” Jawabnya dengan seringai di wajahnya dan kepalanya yang tertunduk. Apa? Ia akan marah karena Kirigakure dianggap lemah? Ah, tidak-tidak karena itu adalah hiburannya tersendiri.

“Lagipula, mantan Mizukage dan juga Daimyou kami berasal dari desa ini—itu artinya orang-orang dari pulau ini mempercayai Daimyou Boa untuk memimpin desa yang lemah dan juga kotor itu bukan?” senyumannya tampak merekah, sama seperti saat Skye terlihat senang. Jujur, ia juga senang dengan perkataan anak itu.

"Kentaichi Mibu, itu namaku. ada apa?" ucap seseorang dari belakang Hoshi, dengan cepat Hoshi dan Shinigami menoleh ke belakang Hoshi, mereka terperanjat. yang muncul di belakang mereka memang benar Kentaichi Mibu.

Tanpa basa-basi ia langsung mencabut pedangnya dan menyerang Hoshi, untungnya dia bisa menahannya dengan pedang, "Aku dari klanmu, klan Mibu" Hoshi pun melompat menjauh dari Kentaichi.

"heh aku tidak peduli, kau bukanlah darah murni" dengan cepat ia pun menghilang ke belakang Hoshi dan menebaskan pedangnya, "cepat, sangat cepat" dan secara mendadak bahu kiri Hoshi berdarah.

Kentaichi pun tersenyum di belakang Hoshi, "sedang memikirkan apa kau nak?" sambil menjilat darah Hoshi yang ada di pedangnya, "heh ternyata memang bukan darah murni" ia pun berbalik badan dan membentangkan namanya.

"Klan Mibu sudah mati 2 abad yang lalu, dan yang berhasil hanyalah sampah yang terbuang dari klan. Aku membuat ritual untuk membuat tempat dimana klan kami bisa hidup, namun terlambat, dan kau malah menggunakannya sebagai tempat latihan!?" dengan nada yang penuh angkara murka.

Shinigami pun berubah menjadi pedang yang langsung Hoshi pegang, "jadi tempat ini adalah ciptaanmu?" Kentaichi pun dengan mata yang sangat tajam melihat ke arah Hoshi, "lebih baik kau mati" Kentaichi pun menghilang.

Dan tiba-tiba muncul disamping Hoshi dan menebaskan pedangnya kembali, dan dengan cepat Hoshi menahannya hingga terpental.

Sambil tersenyum ia pun menghilang ke atas Hoshi dan menebaskan pedangnya lagi, dengan cepat Hoshi juga menahannya hingga membentur tanah dengan kencang sekali.

[div=chat]Scene Alluka dan Mitsu.[/div]
[offtopic]Di kediaman keluarga Andri, sebelah gedung Mizukage.[/offtopic]


"Jadi gimana, masih akan tetap mencari ayahmu?" Mitsu yang saat ini tengah hamil tua terlihat sedang makan bersama anaknya, Alluka.
"Um..." Alluka mengangguk, lalu menelan makanan yang baru saja dikunyahnya, dan meneguk segelas air putih.
"..."
"Kenapa bu? Ibu sedang sakit?"
"Tidak, hanya berfikir keadaan ayahmu saat ini, dia sudah makan belum ya...?"
"Jangan fikirkan si br3ngsek itu bu,"
Bruakkk.....
Mitsu marah dan membalikkan meja makan yang ada di hadapannya.
"Jaga mulutmu! Dia adalah ayahmu!"
"Bukan, bu... Dia bukan ayahku, bahkan ibu bukan ibuku... Aku hasil percobaan." Alluka menunduk.
"..." Terdiam sejenak, suasana hening itupun akhirnya pecah setelah si Ibu memutuskan untuk menyelesaikan makannya lebih awal dan beranjak ke kamar.
.
.
[offtopic]Markas besar Akatsuki.[/offtopic]
"Anda berhasil membunuhnya?" tanya Light.
"Tidak," saat ini semua anggota tengah berkumpul minus Yami, di ruang pertemuan yang terdapat meja bundar.
"Ah iya, seminggu lagi aku akan bertemu dengan Kazekage."
"Untuk apa?" tanya Light.
"Bernegosiasi..."
"...jika negosiasi gagal, kita akan lakukan penyerangan besar-besaran ke Sunagakure." Andri mengeluarkan tatapan tajam.

kabut, pasir pucat, ombak yang tenang, tapi menyeramkan dan terkesan misterius, bahkan terkesan tempat angker, terlebih tanda tanda pasca pertempuran setelah satu dekade lebih di pantai ini antara kelima negara besar, masih menyisakan kesedihan bagi siapapun yang pernah terlibat dalam perang dan melihat daerah ini lagi.

Bola hitam padat itu tiba tiba muncul di tengah hamparan pasir pantai kirigakure , memang tak sedikit pantai landai di kirigakure, kebanyakan justru yang landai tak digunakan kapal bersandar, dan tempat tersebut selalu sepi.

" kita sampai... ucapnya " sambil menapakkan kakinya di pasir, meski terlihat sedikit kelelahan, dan tertunduk ia mengucapkan kalimat itu dengan jelas pada dua angkutanya.

suinamu scene

"mendokusei na....(merepotkan sekali)" menghembuskan nafasnya dengan penuh perasaan lelah,menggaruk sedikit bagian kepalanya yang sama sekali tidak gatal.suara beradi antara sol sepatu ninja miliknya dan pasir putih menemani perjalananya.

"Kirigakure memang kejam, dalam seharian ini aku sudah menyelesaikan 3 misi kelas D dan satu kelas B,mereka pikir aku ini robot pekerja apa??" sedikit mengomel kepada siapa yang tidak jelas tujuannya, sebuah baju jounin kirigakure lengkap katana dan penyeka pinggal berlogo spiral melengkapi keluh-kesahnya.

namun omelannya tiba-tiba dihentikan oleh deru kabut dan pasir yang tertiup mejauh dari sebuah udara kosong-memunculkan sebuah bola hitam dari sebuah titik yang semakin membesar.

tanpa banyak bicara-pola gerakan sigap suinamu membuatnya bergerak-berlaru sedikit merunduk kesebuah batu karang besar untuk menutupi dirinya.

"A-apa itu?...."

---

oot : tenang saja, aku tidak akan (sedang malas) membuat plotter apapun, aku hanya akan mengikuti plot kalian saja

" kekkei genkai, zekkai... ingat itu... pelindung sekaligus penyerang dan transportasi keluarga zaoldyeck... " paparnya sambil melirik pada skye, masih dengan kelopak mata yang sayu karena masih mengumpulkan tenaga. Ia seperti sudah melakukan lari maraton sepanjang malam dan tidak beristirahat, shinobi biasa mungkin sudah jatuh pingsan.

" mirip uchiha kaenjin... tapi.. ini jauh lebih mutakhir daripada jutsu uchiha... " lanjutnya sambil mendongak memandangi langit kiri yang terlihat selalu suram meski cuacanya tak seburuk amegakure.


" tapi jutsu ini tak berguna melawan daimiyo, nijiton... zekkai terbuat dari chakra negatif... sedangkan nijiton bermuatan positif... keduanya beradu, dan saling menetralkan... itulah sebabnya aku tak begitu yakin dengan pengguna nijiton... " kini ia berdiri lunglai dan memutar badannya kearah skye berdiri.

" kau mungkin bertanya, kenapa aku membeberkan seluruh detil jutsuku padamu, kenapa aku bersedia mengantarmu tanpa melukaimu, kau juga mungkin bertanya mengapa tak ada gerakan aneh dariku... padahal ini daerah musuh... dan aku juga tak memperlakukanmu layaknya seorang musuh... " makenshi mulai mengawali jawaban untuk pertanyaan yangdiajukan skye tadi.

" ironis memang kita bertemu disaat yang tepat... dan kebetulan kita sudah melakukan perjalanan denganmu cukup lama ke kusa, dan mengalami banyak hal... kita hampir mengenali satu sama lain... ketika aku bertanya padamu tentang akatsuki, aku tak begitu ragu untuk menanyakannya, jika menggunakan logika, mungkin saja kau takan membeberkan hal tersebut, tapi bukan itu tujuanku... " Ucapnya melanjutkan, sejenak ia tertahan kemudian melanjutkan kembali kalimatnya.


" aku bertanya padamu, dan menilai seberapa jauh kau dapat dipercaya olehku, dan seberapa jauh kau dapat bekerja sama denganku, aku menanamkan kepercayaan kepadamu, tinggal kita lihat apa kepercayaan yang kutanam berbuah keyakinan pada dirimu, atau itu akan layu dan tertiup udara dingin disini... " ucapnya pelan.



" aku selalu berkata kita harus berusaha berbaik sangka pada setiap orang, meskipun kenyataan kita berada di kutub kekuatan yang berbeda... apalah arti shinobi, mereka terdiri dari satu kata hanya saja kita memiliki beda lambang... sampai mana kau mampu menatapi dunia yang penuh dengan kebingungan ini ? skye... itulah mengapa aku bertanya padamu tidak sebagai shinobi konoha, atau tidak memandangmu sebagai shinobi kirigakure... kita berdiri disini, sebagai satu profesi, sebagai manusia yang senasib, memenuhi hakikat kita sebagai shinobi, tanpa harus memandang lambang dan wilayah... sekarang akatsuki ada didepan matamu, mencoba memulai sesuatu yang buruk... kau akan menyinggungkan seringai dan melihat shinobi godaiko hancur lebur, atau bertindak mencegahnya... "

lama sekali ia menatapi skye, mencoba memasukan dan menjejalkan seluruh kalimat itu pada pikiran terdalam dari skye.



" aku tak memaksa... aku hanya mempercayai, suatu saat... kita bisa hidup damai tanpa harus memandang darimana kita berasal... " tuturnya semakin pelan, dan menatapi langit kembali sebelum ia menoleh ke arah skye kembali.


" kurasa itu cukup untukmu.. taichou " tutupnya .

" jika itu yang ingin kau tanyakan.. mengapa kita tak tanyakan itu bersama pada mereka... skye... dan lihat apa yang akan mereka katakan... " ucapnya sambil menatap dalam skye.

" selama ini aku memilah milah ideologi mana yang benar... bertarung untuk kedamaian, atau menyerah pada keadaan saling menghancurkan... saat ini yang realistis adalah berjuang untuk memperoleh apa yang kita inginkan, ayolah... semua hal tak ada yang mudah di dunia ini skye.. " ucapnya kembali menimpali pernyataan yangdikatakan skye. sesekali ia memperhatikan perubahan aneh yang selalu terjadi pada orang ini, ia menyadari sesuatu tapi ia tak mengatakannya, ia hanya membuat raut wajah seolah menelaah orang itu dalam dalam.


" inti dari semua ini skye... " ia beri sedikit jeda pada kalimatnya , dan mengambil batu karang kecil yang terselip diantara pasir pasir pantai, kemudian ia melempar lemparkannya perlahan dengan jemarinya.

" jika akatsuki mampu berorganisasi untuk membuat dunia kacau, mengapa kita tak membuat organisasi yang melawan mereka juga dan menghentikan semua peperangan yang tak perlu " ucapnya sambil melemparkan batu itu ke arah laut dengan chakra raiton, membuat gelombang kecil yang membelah ombak sesaat.


" kau masih ragu akatsuki berbuat tak benar ? kau pikir aku kelelahan karena sekali menggunakan zekkai ? aku baru saja bertemu mereka beberapa hari lalu di kumo, aku juga tahu betul siapa dalangnya, dan aku pernah mati dihadapannya , ditempat ini... kau masih tak percaya ? kenapa kau tak mencoba mencari mereka ? kemana saja kau selama ini ? cobalah lihat dunia dari sisi yang lain... kau tak bisa selalu egois dan berputar pada masalahmu sendiri... jika kau seorang shinobi, maka cobalah untuk peduli pada sesama mu, dan lingkunganmu sendiri... " gumamnya sambil mengerutkan alis.


memang sulit mempercayai mantan musuh, makenshi sendiri mengerti akan hal itu, tapi jika tak bicara seperti ini bagaimana dia bisa percaya, selama ini ia mencoba baik pada setiap orang kecuali akatsuki dan mereka yang bergabung dengan mereka, atau bekerja sama dengan mereka.


" aku sudah mengatakannya, aku akan mencari orang lagi, mengumpulkan siapapun yang memiliki keinginan yang sama, dan memiliki tujuan hidup... aku punya tujuan untuk hidup kembali... dan ini yang kuyakini benar... bagaimana dengan mu ? itu kembali lagi pada dirimu..." ucapnya sambil bersiap siap.

Debur ombak sesaat memecah berbenturan dengan karang, suara angin-suara ombak dan kabut yang cukup untuk menggangu pendengaran suinamu terhadap pembicaraan tidak normal kedua ninja di belakang karang tempat dirinya bersandar.

Entah apa saja yang sudah ereka bicarakan ,namun beberapa kata sempat terdengar olehnya,mencoba merangkai satu-demi satu potongan kata tersebut.

"Ideologi setiap orang memang berbeda-beda dan takkan mudah disatukan, rupa-rupanya suara kedua tengah membujuk suara pertama untuk bersama dalam satu ideologi,benarkah begitu?"-meletakkan jemari tangan kanannya ke pasir, membaca pergerakan lewat getaran.

"Suara kedua orang ini tidak asing, yang pertama jelas menyerupai Anbu no taichou, tapi yang kedua?...." tidak yakin atas apa yang dipikirkannya, hendak berbalik namun terlalu beresiko jika bulir pasir atau riak air membongkar persembunyiannya-hanya bisa diam untuk saat ini.

namun jangan disangka suinamu kehabisan akan, menggunakan tangan kirinya mengambil sebilah kunai, bak cermin memantulkan bayangan.

"siapa itu?terlalu berkabut...." guman suinamu-cuaca kabut pantai kiri kadang menguntungkan,kadang merugikan. Sedikit siluet seseorang yang dia....

"Shirogami??(si rambut putih??) , tidak, makenshi??" sedikit tercengang."kenapa dia di..."