Seperti yang sudah ia duga, murid dari Obi-san takkan bisa melakukan apa yang Shun perintahkan dalam sekali percobaan--Shun saja dulu sampai harus menghabiskan siang hari bolongnya untuk bisa berjalan di bangun yang horizontal. Jadi, jangan harap bisa melakukannya dengan satu dua kali percobaan jika tidak benar-benar sangat super berbakat.

Selang beberapa saat pasca gagalnya murid Obi-san dalam percobaan pertamanya--dan tangisan sesudahnya, Kuu dan Sananda nampak sudah kembali dari dalam gedung administratif.

"Oi, kalian!"

Memanggil kedua muridnya dengan agak mengencangkan volume suaranya--namun tak terlalu kencang juga untuk menurunkan imej-nya.

Oh iya, semenjak murid Obi-san mengerjakan tesnya, Shun duduk di kursi panjang di sudut luar gedung administratif ini─berbeda dari tempat gadis kecil Kyuubi tertidur.

Mengeluarkan dua carik kertas yang nampak biasa dari tas peralatannya, namun sebenarnya itu adalah kertas khusus yang dengan mudah dapat menerima chakra yang seseorang alirkan dan juga meng-out put chakra orang tersebut sesuai dengan jenis yang mereka miliki. Singkatnya, ini merupakan kertas untuk mengetes elemen primer seseorang. Yup, Shun ingin memastikan elemen kedua muridnya ini─memastikan bukan mengetahui. Sebenarnya tanpa inipun, Shun sudah mengetahui elemen Kuu dan Sananda.

"Alirkan saja chakra kalian ke sini"

Hanya penjelasan singkat saja. Karena Shun rasa kedua muridnya ini mengerti.

"huh.....akhirnya....."

akhirnya aku keluar dari gedung administratif, dan tiba di luar........

"ya ampunuuuunn, apalagi ini ?? kok adiknya kuuga bisa jalan pulak di atas tembok itu ?? tempat apa ini ??"

dan tiba2 kak kazekage memanggil aku dan kuuga, dan memberi kertas dan menyuruh mengalirinya dengan cakra

"apalagi tuh cakra, bisa coba tolong di jelaskan dikit kak ??"

aku bertanya sambil melihat-lihat kertas yang ku pegang, dan berfikir kalau cakra itu berbentuk cairan karna bisa mengalir

"apa itu air kencing ku ??"

Tao mulai berdiri lagi dan mencoba untuk melakukannya lagi,dia berfikir harus bisa,ujian chunin sebentar lagi.dia tidak mau ketinggalan karna gagal dlm tes ini.dengan penuh semangat dia terus mencoba berjalan diatas tembok,entah berapa kali dia terjatuh bangun terus mencoba dan kakinya mulai terasa sakit... "hah..hah..hah.." nafasnya terengah engah dan keringatnya mengucur deras. "aku tidak mau menyerah....aku akan mencobanya lagi." Tao memejamkan matanya lagi berkonsentrasi dan mengumpulkan chakranya.dia sudah sangat kepayahan,"hiyaaaa...." tao berlari lagi dan menapakkan kakinya ditembok "tap.tap.tap.tap" iya dia berhasil dan hampir sampai pada kunai yg menancap itu "sedikit lagi,aku bisa!" dengan penuh konsentrasi Tao bisa mencabut kunai itu dan mulai membidik tanda yg telah diberikan kazekage "baiklah saatnya"
"swwuuushhh....ckraak!!! kunai itu melayang dan mendarat di samping tanda yg diberikan oleh Kazekage tadi. "ah!!sial!padahal duacenti lagi kunainya menancap disitu"
lalu Tao dengan hati2 berjalan mengambil kunai itu dan mulai turun... dengan sisa tenaganya dia bermaksud menanyakan apakah dia bisa lulus tes ini...namun belum sampai tanah pengelihatannya mulai gelap dan dia jatuh lagi ketanah pingsan kelelahan.

Setelah menyemangati Taora,tampak kazekage memanggil kuuga dan sananda..kazekage shun sepertinya menginginkan kuuga dan sananda jg melakukan hal serupa,yaitu mengajari mengontrol cakra..

Dengan latihan yg berbeda,kali ini kuuga dan sananda disuru mengalirkan cakra keselembar kertas yg belum lama kazekage itu keluarkan..

"Heh..bagaimana cara melakukannya?"[i] kuuga bertanya-tanya dalam hatinya..tentu saja dikarenakan kuuga belum pernah melakukannya..

Sesaat kuuga berpikir keras untuk melakukan apa yg di perintahkan oleh kazekage itu,apakah kuuga harus melekukan seperti tendangan tadi atau.....?

akhirnya hanya ke sia-sia an yg kuuga pikirkan,sehingga kuuga pun memberanikan diri untuk bertanya..

"Se..sensei bagaimana caranya?dan kertas ini harus kami apakan?" tanya kuuga pada sang gurunya itu...

Maaf, alasan Out-RP gak ngejelasin apa itu chakra di post ku sebelumnya adalah karena aku semalam rep pakai HP. Dan jadi, ada beberapa bagian yang kulengkapi dari post-ku sebelumnya m(_ _)m

---

"Eh? Jadi kalian belum tahu?"

Agak terkejut juga pada kenyataan bahwa kedua muridnya ini belumlah mengerti apa itu chakra dan apa yang harus mereka lakukan pada kertas yang diberikan Shun. Di luar dugaannya, ternyata tingkat pengetahuan tentang Shinobi kedua muridnya ini masih setara dengan murid Obi-san.

"Ehm, baiklah, aku tidak akan menjelaskan sedetail dan sebenar-benarnya"

Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa. Sejak dulu Shun memang tak mengetahui definisi dari chakra yang sebenarnya. Karena ia bukanlah lulusan akademi, juga tidak memiliki guru yang benar-benar guru.. Shun hanya mengerti chakra dari bagamana ia bisa menggunakannya.

"Begini, bayangkan saja kalian memiliki sesuatu yang "khusus" yang berbeda dari hal-hal biasa. Lalu, kalian ingin menggunakannya, otomatis kalian harus memusatkan "sesuatu yang khusus itu" ke satu titik. Nah sekarang, bayangkan saja chakra adalah "sesuatu yang khusus itu" dan pustkan itu ke kertas yang tadi kuberikan"

Jadi rada sulit untuk dimengerti ya, dasar Shun bod0h.

"Sananda, kau sering menonton acara televisi Bobo─" Shun mencoba mengingat apa acara televisi yang waktu itu Sananda pernah katakan apa yang sering ia tonton, "─apapun itulah. Pokoknya, aku harap kau lebih mengerti penjelasanku barusan"

setelah aku berpikir lama apa yang di jelaskan oleh sang kazekage, aku mulai tau

"sesuatu yang khusus ya....?? hmmmmmm"

aku teringat dengan pergerakanku yang sekarang menjadi lebih cepat.

seperti yang di bilang kazekage mengalirkan sesuatu yang khusus itu ke kertas ini

aku berlari memutar sekencang mungkin dengan memegang kertas tersebut menggunakan 2 jari (jempol dan telunjuk)

setelah aku berlari dengan cepat mungkin, dengan memusatkan pikiran dan kekuatan ke kertas tersebut.

setelah berhenti berlari aku melihat kertas ku sudah kusut/berkerut padahal aku memegangnya hanya dengan menggunakan dua jari dan tidak terlalu kuat juga

"kok kek gini kak ??"

menunjukkan kertas tadi kearah kazekage


OOT :
sekedar info untuk kertas pendeteksi cakra

Jika mendeteksi elemen katon maka kertas
akan terbakar

Jika mendeteksi elemen fuuton maka kertas
akan terbelah dua

Jika mendeteksi elemen ration maka kertas
akan berkerut

Jika mendeteksi elemen doton maka kertas
akan berkerut

Jika mendeteksi elemen suiton maka kertas
akan basah

mimpi2 tentang kematian ibunya selalu datang saat Taora memejamkan matanya untuk tidur.keringat mengucur deras dr tubuhnya lalu matanya terbuka,melihat sekeliling... yg didapatinya hanya Obi yg duduk dan Oichi yg msh tertidur pulas.Tao ingin menangis bahwa kenyataan ibunya telah tewas,tapi dia pikir semua itu tidak perlu lagi.
"kak Obi...kenapa aku malah tidur?apa kakak menghipnotisku??" tanya Tao dengan wajah polos...
"bagaimana dengan latihanku??apa aku lulus kak??" tanya tao lagi,dan mulai duduk,badannya masih lemas.
"kalau belum lulus,aku akan mencobanya lagi kak "...

mengusap perutnya yg tak lapar.?@ bingung kenapa justru taora yg bertanya alasannya bisa tertidur. kan harusnya obi lah yg bertanya padanya. tapi ya sudahlah, jawab aja sebisanya.

" hey, harusnya aku yg bertanya padamu kenapa kau vs pingsan padahal aku baru saja memberimu cemilan untuk memulihkan tenagamu. aku rasa yg barusan bukan karna kau kelelahan fisik, sepertinya kau punya mslh menta. apa ada yg mengganggu pikiranmu? ceritakanlah padaku, mungkin saja aku bisa membantumu. " ucap obi pada taora.

"mm...ti tidak kak...aku hanya benar2 kelelahan" Tao berbohong,menyembunyikan sesak didadanya.
"kakak...apa aku sudah lulus ujian??aku...aku ingin sekali hebat seperti kakak" ucap tao pada Obi.
"apa aku harus mencobanya lagi??"

" baiklah kalo kau tak ingin menceritakannya padaku. tapi jelas kau harus mencoba lagi tes yg di berikan kazekage-sama pasamu, karna kalo kau belom bisa melakukannya maka kau tak akan lulus menjadi genin dan tak bisa mengikuti ujian chununnya. beristirahatlah dulu kalo kumpulkan semangat dan cakramu lagi, ini emang sulit bagi pemula jika tak ada tekad yg besar untuk melakukannya. " ucap obi pada taora.

"Hmmm,memusatkan keinginan pada suatu objek ya?" itulah yg kuuga pikirkan setelah mendengar kata2 dari kazekage..

"Yah..berarti intinya sama saat tendangan tadi" mengingat tendangan api yg kuuga keluarkan secara tidak sengaja itu..

"Berarti aku harus fokus" sambil berposisi jongkok,kuuga mengarah kan telunjuknya kekertas yg diberikan oleh sang kazekage dan tidak lama kemudian...

"Uuuaaahhh" ternyata malah kaki kanan kuuga yg mengeluarkan api,spontan kuuga langsung berdiri,dan berlari-lari..

"Se..sensei ko malah jadi begini" tanya kuuga sambil menginjak-injak kakinya ke tanah,bermaksud untuk memadamkan api di kakinya itu..

Dalam posisi duduk menyilangkan kaki dan melipat kedua tangannya di depan dadanya, Shun mengamati dengan cukup cermat bagaimana kedua muridnya ini melakukan tes elemen.

Sananda─bergerak berlarian dalam melakukan upaya mengalirkan chakranya, yang padahal itu bisa dilakukan dengan hanya berdiam saja.

"Sesuai dugaanku, elemennu raiton, petir" Berujar begitu melihat Sananda membuat kertas di tangannya berkerut, "Mungkin itulah sebabnya kau tak tersetrum saat terkena aliran listrik. Tapi, jujur itu masih rada aneh jika pemilik elemen raiton tak tersetrum saat dia sedang tak mengendalikan chakranya. Mungkin kau berbakat. Tapi maaf, aku bukan pengguna raiton, jadi aku tidak bisa mengajarimu secara langsung soal raitonmu. Tapi tetap akan kubimbing, tenang saja" dengan menampakkan senyuman di wajahnya, Shun mengatakan itu.

Selanjutnya, Kuu─kali ini agak aneh mendekati abnormal. Lantaran bukan kertas di tangannya yang terbakar, malah kakinya yang mengobarkan api seperti saat kaki itu mengenai wajah Shun.

"Yah, seperti yang diharapkan dari Uchiha, katon, elemen api. Sepertinya kau belum bisa mengendalikan chakramu, tapi agaknya kau punya bakat yang cukup mumpuni dalam memanipulasi api. Satu keberuntungan juga bagimu, Kuu, karena aku juga adalah Uchiha, elemen primerku juga katon sepertimu. Jadi aku bisa mengajarkan suatu jutsu katon padamu dengan mudah"

"Baiklah kak,aku akan menceritakannya lain kali,aku hanya tdk mau perasaan sedih melemahkanku" ucap taora pada obi sambil tersenyum.
"aku akan berlatih lagi,aku tidak akan kalah dengan kak kuuga dan sananda"
Taora turun dr kursi kayu dan menuju Gedung tempatnya berlatih tadi.
karena kunai yg tadi tertancap sudah dibawanya kini dia mulai konsentrasi lagi,dan mulai berjalan diatas tembok lagi sambil membawa kunainya tadi.
"tap,tap,tap...."
Kali ini taora dengan lancar bisa memanjat pohon dengan kakinya,dan siap membidikan kunai ke arah tanda yg dibuat Kazekage.
"konsentrasi...yaa...aku siaap!!"lalu melemparkan kunainya
"hhaaappp!!!craakk!! Kunai itu tepat mengenai tanda yg dibuat kazekage,mata Taora terbelalak tak percaya dia bisa melakukannya.
tao berbalik pelan2 agak takut terjatuh lagi,dia tersenyum pada obi dan melambaikan tangannya dengan girang "Lihat kakak....aku berhasil..aku berhasil!!"ucap tao senang.
lalu dia berjalan turun dan berlari menemui Obi.
"kakak lihat kan aku berhasil....ayo kakak tanyakan pada kazekage,apa aku sudah bisa dapat ikat kepala seperti kak kuuga??"
kata Tao sambil menarik2 baju Obi.

[offtopic]Oichi's scene[/offtopic]

Sebelah mata kananya terbuka perlahan,cahaya masuk begitu saja ke dalam pupilnya-tidak ada mimpi yang sejatinya merupakan refleksi keinginan ataupun kenangan di dalan tidurnya-karena tentu saja dia bukanlah manusia biasa yang hidup di bawah keinginan dan dia baru saja lahir untuk memiliki kenangan.

Kesadarannya beransur-ansur tertata,cukup lama untuk anak kecil 'bangun' cepat dari keadaan tidurnya,beranjak duduk meski dengan wajah dan telinga sayu-memperhatikan pemandangan yang ada di depannya.

"Hoaaahhheeeemmm"-menguap sangat lebar-mengucek matanya yang berair, kembali menatap tingkah para sahabatnya dengan si mata seram dan Obi Nii-ni-chan, meski tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan.

Semakin dia (oichi) menatap orang-orang terkasih di hadapannya,semakin rasa kantuk oichi kembali dan semakin berat-padahal dia baru saja terbangun dan sepertinya akan tertidur lagi dalam posisi duduk.


Suara serak berat itu menggema di kepalanya saat mata oichi mulai terturun kembali-detik-detik terakhir sebelum oichi kembali tertidur dia berguman kecil "I-Iya"- dan matanya tertutup kembali.


Selang hanya beberapa detik setelah mata yang masih menampakkan pupil bulat oichi tertutup-mendadak terbuka lagi dengan tatapan yang berbeda.

Raut wajahnya tampak datar dan dingin seolah kepolosan itu sirna seketika-pupil matanya yang semula bulat kini berubah menjadi garis serupa pupil seekor hewan buas.

Wajahnya mungkin tidak berekpresi sama sekali namun mulutnya berguman cukup lirih, "Kokuou..........Kokuou.......Kokuou"-entah apa yang dikatakannya-entah mantra ataukan sebuah nama yang jelas kini wajahnya mendengoka ke atas- persis seperti seeokor bijuu hendak mengumpulkan kekuatannya dalam satu titik.

Chakra merah merembes begitu saja dari setiap sela ekornya-chakra yang berbentuk bulatan yang berkumpul tidak hanya pada satu titik-namun terlihat seperti bertaburan di sekelilingnya.

---

---

OOT :

@Shun, Kau tau siapa yang dia panggil bukan....

@All - jangan ganggu apa yang akan dilakukan oichi, ini penting untuk oichi bahkan untuk kyuubi, tenang oichi tidak akan merusak apapun jika shun tau apa yang harus dia lakukan.

Selagi mengetes elemen kedua muridnya ini, Shun juga seskali melihat dari sudut matanya perkembangan murid Obi-san melakukan tes yang Shun berikan. Sejauh pandangannya, murid Obi-san memang memiliki semangat yang kuat sampai jatuh bangun beberapa kali. Sebenarnya tak perlu seperti itu juga, di percobaan keduamya yang sudah berhasil berjalan di dinding dengan cukup baik, itu saja sudah cukup. Tapi ternyata, murid Obi-san bertekad melakukannya sekali lagi setelah terpingsan dan di percobaannya yang ketiga itulah, ia berhasi melakukannya dengan sempurna.

'Sugoi~' bertepuk tangan dalam hatinya─mengagumi semangat yang luar biasa itu.

Lalu Obi-san selanjutnya nampak mendekati Shun. Dari kejauhanpun, Shun sudah mengerti apa yan diinginkan oleh Uzumaki yang satu ini.

"Tentu. Bukankah sudah kubilang hanya satu tes..." Bangkit berdiri dengn santai, lalu merogoh tas peralatannya untuk mengambil sebuah Itai Ate Sunagakure dan sebuah gulungan pendaftaran resmi menjadi genin yang ia ingat ia masih punya satu di sini.

"Yup, ini dia"

Dengan senyum yang terhias di wajahnya, Shun yang sudah mendapatkan kedua benda itu dari tas peralatannya, melemparkan benda yang diinginkan oleh Obi-san untuk muridnya tersebuut dengan pelan, "Sebaiknya kau suruh muridmu mengisi gulungan itu, dan antarkan dia ke dalam sana" menunjuk gedung adminstratidf Suna di belakangnya dengan ibu jari.

"Kokuou.......Kokuou.....Kokuoooouuu...Kokuooooouuuuu"

Panggilan itu─panggilan dengan suara dingin dan dipenuhi oleh aura-aura abnormal itu merangsek masuk ke telinga Shun meskipun dengan suara serendah itu, bahkan terus menembus hingga memasuki alam bawah sadarnya─tempat di mana, sebuah monster tersegel dalam dirinya.

"Tsk─" Suara itu juga membuat tubuh rentan Shun ini terganggu dengan tingkat aura abnormalnya. Membuat Shun sedikit hilang keseimbangannya─berlutut di tanah dengan tubuh yang bergetar dan keringat dingin mengucur deras dari dahinya.

"Jiwamu memang sangat kuat, Shun, aku bahkan sangat kagum dengn itu. Tapi tidak dengan tubuhmu, hanya dengan tekanan sebegini saja sudah membuatmu terpuruk"

"D-diam... ini... apa?"

"Lihat saja ke depan"

Mengikuti apa yang Gobi katakan padanya di alam bawah sadarnya, Shun mencoba menggerakkan setidaknya otot-otot di lehernya di bawah tekanan chakra abnormal ini untuk menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Gadi kecil yang merupakaan bentuk dari Kyuubi sekarang itulah yang ternyata merupakan sumber dari chakra abnormal ini. Gadis kecil itu berbeda─saat Shun melihat matanya, yang muncul di mata itu adalah bayangan sosok Kyuubi.

"Yah... dia memanggilku. Jadi, bisa pinjam tubuhmu sebentar, Shun? Tidak, tidak, ini bukan suatu permohonan tapi paksaan"

"Jadi, Kurama ya... lama tak bertemu," Suara yang berbeda─suara yang berat dan parau, bukanlah suara Shun yang biasanya tenang. Tubuhnya pun kini telah berhenti bergetar, keringat dingin sudah tak mengalir lagi. Tubuh Shun ini yang telah secara paksa diambil alih oleh Gobi bangkit dengan mudahnya tanpa berada di bawah tekanan apapun seperti tadi, meskipun chakra abnormal Kyuubi masih terus menrembes keluar dari tubuh gadis kecil jelmaan Kyuubi tersebut.

"Tak kusangka, pertemuan kita kali ini adalah dengan wujud yang berbeda. Sepertinya, wujudmu itu rumit ya" Meracau seenaknya saja, sambil merembaskan pula chakra miliknya dari setiap pori-pori tubuh Shun. Itu ia lakukan untuk mengurangi dampak tekanan dari chakra Kyuubi terhadap tubuh Shun yang tak mampu menghadapi tekanan chakra Kyuubi. Namun Gobi juga memikirkan keselamatan tubuh Shun, ia tak mengeluarkan chakra Bijuu dalam dirinya terlalu banyak agar tubuh Shun tak menerima dampak yang menakutkan pula.

"keh" tersenyum miring simpang-tampak begis bercampur dengan raut mukanya yang gelap sebagian, "Kehehehehahahahahahahahahahahaha"-tawa kencang menyeruak begitu saja dari mulut kecil gadis ini.


Lagi-lagi oichi berguman tidak jelas-seperti ingin menyampaikan sesuatu-matanya tetap kosong beranjak berdiri dari kursi panjang tempat dia tertidur sebelumnya.Melangkah gontai menuju ke arah pria yang selalu di panggil kazekage itu-namun tidak berekspresi sama sekali.

Bulir-bulir chakra merah itu bergerak-berkumpul di tangan kanannya yang tampak mengepal menggenggam erat-sangkit berat dan tinggi daya rusak chakra merah itu membuat sebagian dari kulit tangan anak ini terkelupas.

Tekanan luar biasa saat chakra ini muncul menciptakan arus angin yang meniup pasir hingga menjadi debu yang berterbengan-sekejap tiba-tiba oichi menghilang dari tempat pijakannya semula.


Menatap semuanya dari atas-tatap oichi seperti seekor harimau yang telah menargetkan mangsa buruannya kepada kazekage yang tempak berbeda dari semula.

Tangan kanannya bercahaya merah akibat padatan dari chakra perusak yang merembes dari tubuhnya- oichi menukik, meluncur ke arah kazekage yang kepalan tangan berselimut chakra itu mengarah ke kazekage juga.

"ooooh jadi listrik ya elemen ku, pantas lah hehehe, hey kuu kau mau kusetrum hah?! hahahaha, kakak hanya perlu mengajari ku sulap aja kak, hehehe"

setelah itu mendengarkan penjelasan kazekage tentang si kuuga

"heh?! kau elemen api ya. hehehe"

tak berapa lama kemudian si oichi bertingkah laku aneh, dan kazekage pun juga

"oh mak jang, apalagi ini ?? huft semua nya berlaku aneh disini"

"kayaknya aku harus diam aja nih, hmmmm ada kazekage kok, hehehe"

bercakap dalam hati sambil melihat keadaan, tapi dalam hati ku, aku tidak gentar sama sekali melihat keadaan ini

"Sepertinya kau benar-benar kacau. Kurama" Menunjuk dengan gaya serampangan pada sang gadis kecil di depannya ini yang baginya nampak seperti suatu eksistensi yang sedang mengalami gangguan kejiwaan.

Dengan tekanan-tekanan abnormal yang semakin lama semakin meningkat intenitasnya, ia hanya diam saja, tanpa sedikitpun ada rasa takut di raut wajahnya─bahkan senyuman tipis penuh ketenangan dan keyakinanlah yang ada di wajah sang Kazekage ini.

Menatap santai gadis kecil tersebut yang sedang berjalan ke arahnya dengan gontai, lalu─menghilang. Tidak, dia sama sekali tak terkejut. Kurama adalah eksistensi terkuat meskipun dibandingkan dengan tujuh bijuu lainnya yang menggabungkan kekuatannya. Jadi, bukanlah hal sulit bagi Kurama untuk melakukan gerakan cepat seperti itu. Namun, tetap, Kurama bukanlah dalam kondisi terbaiknya, sehingga ia yakin, kemungkinan baginya terbunuh oleh Kurama adalah 0%

Dengan tenang menunggu kehadiran Kurama kembali untuk menyerangnya dengan bola chakra yang sudah dibuat di tangan gadis kecil itu. Ia juga tidak tanpa antisipasi, lengan kirinya perlahan mulai memancarkan aura merah redup dan terus semakin kuat setiap detiknya. Hingga titik tertentu, lengan kiri itu pun terbakar─terselimuti oleh api yang juga tidak kalah tingkat ke-abnormalannya dengan bola chakra milik Kurama tadi. Ini adalah, Kasai no Denpa yang memakai chakra dari sang bijuu berekor lima ini sehingga membuat intensitas kobaan api yang jauh berbeda dengan jutsu rank D itu.

Quote :

"Dengarkan aku, kokuou,..."

Dengan tenang, berbalik, menghadapi bola chakra merah di tangan gadis kecil itu secara frontal dengan membenturkannya pada kobaran api besar yang terbentuk di lengan kirinya.

"Gahahahahahahahahahahahahahahahahahaha................."-tertawa amat kecang dan berat sembari meluncur menuju kazekage yang sudah diketahui bukan lagi kazekage yang sesungguhnya, oichi ah bukan, kurama dengan tatapan yang seperti sudah mengetahui atas keberadaan yang sama.

Mengayunkan lengan-nya yang berselimut chakra perusak itu ke tubuh kazekage saat dirinya masih berada di udara namun telah sangat dengan dengan keberadaan kokuou hanya beberapa centimeter saja-dia pun tau bahwa kazekage takkan tinggal diam menerima itu-menyambutnya dengan lengan kiri-nya yg membara.

Lengan kiri kazekage dan lengan kanan oichi pun beradu....

Sebuah ledakan cahaya tercipta begitu saja saat dua energi berbenturan, tatapan mata kyuubi dari oichi dan tatapan kokuou dari kazekage-pun tenggelam dalam keadaan kilauan warna putih.

Kejadian itu terjadi sekejap mata-ledakan cahaya itu mementalkan tubuh oichi yang tidak lagi berselimut cahkra merah itu lagi, hanya sesosok tubuh gadis kecil yang terlempar di udara tak sadarkan diri.

Namun apa benar ini sudah berakhir..........

---

---

[offtopic]Di dunia alam bawah sadar[/offtopic]


Keadaan tampak gelap berair, semua dapat tergambarkan dari gemericik suara air menetes di dalam ruangan yang hanya minim oleh cahaya, dengus nafas yang berat terdengar jelas.

Sesosok tubuh raksasa berbulu oren terang tengah berbaring di atas lantai berair itu, kesembilan ekornya meliuk, tampaknya ia sedang berbaring mendhadap sebuah gerbang besar-dia kyuubi, bukan dalam keadaan terpenjara, melainkan sedang menatap keberadaan lain yang sama dengan dirinya di balik penjara itu.

Matanya yang merah itu menyala, dan mulutnya mulai terbuka..

---

---

@all , silahkan lanjutkan pelatihan kalian, oichi sudah selesai dengan urusannya....pembicaraan ini berada di alam bawah sadar kazekage dan mustahil untuk diketahui.

@obi, tenang saja oichi belum mati, dia hanya berpindah kesadaran, setelah pembicaraan usai akan kembali...

Benturan hebat terjadi, kedua chakra yang sangat kuat tersebut saling bertubrukan dan menimbulkan ledakan hebat. Hanya itu yang Kokuou dalam tubuh Shun ini lihat, seebelum akhirnya pandangannya tenggelam dalam kilauan cahaya putih yang menarik paksa kesadarannya kembali ke tempat di mana seharusnya ia berada

BRUK

Tubuh Shun terbanting dengan cukup keras setelah terpental oleh ledakan tadi. Beruntungnya, ini adalah Sunagakure, pasir telah meredam kerusakan yang seharusnya tubuh itu terima jika terbanting di tanah keras.

"Ouch"

Kesadaran Shun yang tenggelam di alam bawah sadarnya selama beberapa saat telah kembali. Dan ia meringis kesakiitan. Jika ini Shun yang biasanya, terbanting takkanlah begitu berdampak padanya. Tapi ini Shun yang tubuhnya telah digunakan untuk meng-output intensitas chakra yang luar biasa. Jadi wajar saja jika ia merasa sangat lemah dan merasa terbanting adalah hal yang sangat menyakitkan.

Tapi meskipun begitu, Shun setidaknya masih punya sedikit tenaga tersisa untuk bangkit berdiri dan duduk di kursi terdekat. Lalu untuk setidaknya mengambil sebuah pil hyorogan dari tasnya dan meminumnya untuk mengembalikan staminanya.

"M-maaf untuk tadi. Kalian tak apa, Kuu, Sananda?" Masih dengan nada suara yang lemah

---

[offtopic]Di alam bawah sadar[/offtopic]

"Hah....."

Mengambil nafas panjang. Lalu─

"Kau tahu, Kurama... aku paling tidak uka bernostalgia di tempat seperti ini. Kenapa tidak selesaikan saja di luar tadi, hah...?"

Mengeluh. Iris biru yang menyala di kegelapan benar-benar menampakkan bahwa ia kehilangan semangatnya. Berbeda dengan garis mata yang ia ttampakkan saat memakai tubuh Shun tadi

[offtopic]Kyuubi'side[/offtopic]

"Kau tidak suka tempat ini?" Kalimat itu diakhiri oleh tawa yang menggelegar hingga membuat air di sekitar mereka beriak hebat, namun akhirnya mereda perlahan.

"Kau ingin kita bermain lebih lama di luar sana dan lebih banyak menghancurkan lagi semua hal di atas sana? begitu maksudmu?" Dengan nada sedikit menekan, senyum garang dengan memperlihatkan barisan gigi taringnya menambah kesan kengerian dirinya- namun tentu saja sebagai makhluk yang sama itu hanyalah sebuah itikad bercanda.

Mengela nafas-menggeram, memberi jeda sesaat agar suasana hening,kyuubi memjamkan matanya seperti sedang berpikir lalu sekejap membuka matanya untuk berkata...

Senang rasanya mendengar klo ternyata kazekage jg ber-elemen sama dengan kuuga dan akan mengajari jutsu katon pada kuuga..

Tetapi.. "Uchiha..?" tanya kuuga dalam hati.. "Apa itu Uchiha..?" kuuga tidak mengetahui arti kata2 uchiha itu..tapi tidak terlalu mempedulikannya.. lalu terdengar jg sananda menanyakan ttg elemen kuuga..

"Sepertinya memang itu element dasarku Boi..hehehe.." Tersenyum pada Sananda..

Lalu kuuga teringat akan kata2 kazekage yg bilang klo kuuga belum bisa mengendalikan cakranya,sehingga kuuga kembali berlatih..

Kuuga tampak tenang" saja,berkonsentrasi pada kertas yg diberikan oleh kazekage itu,padahal situasi sedang genting sekarang,tetapi kuuga seakan-akan mempedulikan situasi itu,yah mungkin karena kuuga tidak tahu apa yg terjadi...

"Kenapa malah kakiku yg mengeluarkan api..?" tanya kuuga dalam hatinya...berpikir sejenak "O ya..mungkin karena sebelumnya aku memikirkan kejadian (tendangan api) saat berlatih dengan kazekage tadi..?"

Akhirnya kuuga berusaha kembali memfokuskan pada jari telunjuknya untuk membakar kertas itu..tiba2 tampak Tao,yg sudah berhasil menancapkan kunai itu ke tanda yg kazekage beri,konsentrasi kuuga tiba2 buyar dan langsung memberi selamat pada adiknya itu..

"Bagus Tao..Hebat...!!" teriak kuuga pada adiknya itu..tidak lama kemudian Tao pun mendapat itai ate miliknya dan kuuga memutuskan untuk kembali berlatih..

"Fokus pada telunjuk.." begitulah yg kuuga pikirkan dan tidak lama kemudian "Bum.." tampak klo kertas itu mulai terbakar..

"Berhasil..!!"

Saat kuuga akan memperlihatkan hasil latihannya itu,tiba2 kazekage menanyakan ttg keadaannya..

"Heh?keadaanku? baik2 saja ko,sensei.." kuuga kebingungan karena entah apa yg sedang terjadi..