Genma no Konan wrote:

Hinata's POV....

"Hinata-chan! Buruan turun!"

"I-iya. Tunggu sebentar nee-san..."

Temari-nee memanggilku turun untuk ikut sarapan. Yah, beginilah aku. Hidupku terasa diatur. Dulu waktu di Konoha, biasanya aku yang selalu bangun duluan untuk membantu para pelayan menyiapkankan makanan. Tapi sekarang malah aku yang dipanggil buat sarapan. Sebenarnya ada enaknya juga sih....

Aku turun ke bawah tepatnya ke dapur untuk ikut sarapan. Ku lihat mereka sudah menungguku. Tapi, kenapa gak ada dia ya?

"A-ano, go-gomen. A-aku terlambat"

"Tidak apa-apa Hinata-chan. Ayo, silahkan duduk" Temari-nee menyiapkan kursi untuk ku. Akupun duduk di sana.

"Nggr... Ga-Gaara-kun m-mana?" aku bertanya.

"Gaara sudah berangkat ke kantornya" Temari-nee menjawab. "Dia sudah sering tidak ikut sarapan karena kazekage sering mengadakan rapat dadakan."

Aku hanya mengangguk memaklumi. Yah... Menjadi seorang kage memang begitu. Tapi aku teringat pembicaraannya dengan lelaki tua tadi malam. Mengingat hal itu, aku jadi sangat membencinya. Ternyata dibalik sifatnya yang dingin dan sok polos, terdapat hati yang busuk dan licik. Ku akui dia memang tampan, tapi....

"Ehem... Hinata, kau memikirkan apa?" Kankurou-nii membangunkan aku dari lamunanku.

"Ti-tidak..." aku menyanggah.

"Ya sudah. Ayo makan" Temari-nee mengajak makan dan kami pun makan bersama.

Selesai sarapan, Kankurou-nii lebih dulu pergi karena harus bekerja lebih cepat. Aku juga mau kembali ke kamar, tapi dicegah oleh Temari-nee.

"Hinata. Bisa tolong antarkan sarapan Gaara?"

"A-aku?" aku bertanya.

"Iya. Soalnya aku punya pekerjaan di akademi, makanya aku tidak sempat mengantarkannya. Kalau kau keberatan juga tidak apa-apa."

"Ti-tidak kok, nee-san. A-aku akan me-mengantarkannya"

"Terima kasih Hinata-chan. Ayo berangkat!"

Kami pun ke luar rumah dan pergi mengerjakan urusan masing-masing.

Genma_san...
Fic yg ni udh end taw msi TBC?

TBC dong... Masa ceritanya gantung gak jelas gitu....

Lanjutan Sakura's Love:

"Baiklah..." Mikoto menghela napas. "Tapi Sakura-chan berhenti menangis ya..."

"Mn" Sakura menghapus air matanya dengan kedua jempolnya itu.

Mikoto tersenyum, Sakura juga tersenyum. Mikoto lalu beranjak pergi meninggalkan kamar Sakura.

Sakura tersenyum. 'Aku harus kuat! Ya, aku gak boleh kelihatan lemah di depan Sasuke.'

***

Sasuke masih tidur-tiduran di sofa tamu.

'Kenapa aku malah memikirkannya!? Aneh!' Sasuke menggerutu di dalam hati. 'Ah, apa sebaiknya aku minta maaf dan baikan saja?'

'Ya, sebaiknya aku minta maaf.' Sasuke bangun dari tidur-tidurannya lalu ia bergegas ke lantai atas tepatnya ke kamar Sakura.

'TUKK' 'TUKK'

"Masuk..." kata Sakura dari dalam kamar nya.

'Cryieet' pintu dibuka oleh seseorang. Sakura menoleh.
Ia terbelalak kaget.

"KAU! Mau apa ke sini!" kata Sakura ketus.

"A-aku, aku mau minta maaf." kata orang itu yang tak lain adalah Sasuke.

"Minta maaf! Kau selalu saja begitu!" cetus Sakura. "Selama ini sudah sering ku dengar kata maaf dari mu. Tapi semua itu palsu!"

"Kali ini aku serius, Sakura." kata Sasuke. "Aku janji tidak akan menjahili mu lagi."

"Halah, semua janji mu selama ini janji karet kan!?" kata Sakura penuh emosi. "Sudah-sudah! Sebaiknya kau pergi dari sini!"

"Sakura... Dengar..." belum sepat menyelesaikan kalimatnya, Sakura mendorong tubuhnya ke luar kamarnya.

"Pergi kau!" gumam Sakura yang masih mendorong Sasuke sekuat tenaga.

Sasuke masih tak bergeming. Ia membiarkan Sakura yang terus mendorongnya sampai ke luar ruangan.

Setelah Sasuke tiba di luar, Sakura membanting pintu keras-keras. Sasuke kelihatan agak kaget. Tapi setelah itu ia tersenyum.

Diam-diam, Mikoto menyaksikan kejadian itu dari kejauhan. Ia tertawa geli di dalam hati melihat anaknya yang kebingungan.

TBC....

Lanjutan Sakura's Love:

"Ibu, sedang apa kau di sana!?" tanya Sasuke datar.

Ternyata Sasuke melihat ibunya di dekat lemari besar itu. Mikoto melambaikan tangannya kepada Sasuke seolah-olah memanggilnya untuk mendekat. Sasuke lalu berjalan menuju ibunya.

"Kau kenapa, Sasuke?" tanya Mikoto.

"Justru aku yang seharusnya bertanya begitu." jawab Sasuke jengkel.

"Iya-iya." Mikoto tertawa kecil melihat tingkah anaknya. Mirip seperti Fugaku masih muda dulu.

"Apalagi masalahmu dengan Sakura?" tanya Mikoto lagi.

"Hn."

"Apa hanya itu jawaban mu?" lagi-lagi Mikoto bertanya.

"Iya Bu!" balas Sasuke jengkel. "Aku memang lagi bermasalah dengannya."

"Ya ampun Sasuke. Kapan kau akan menyukai Sakura seperti saudara mu sendiri." Mikoto berkata serius kali ini.

"Tadi aku sudah minta maaf," kali ini suara Sasuke memelankan suaranya. "Tapi dia tidak mau memaafkan ku."

"Apa kau tulus minta maaf?" Mikoto bertanya. Sasuke hanya merunduk. Mikoto menghela napas.

"Cintailah ia melebihi saudara." Mikoto beralih pergi, meninggalkan Sasuke yang masih tidak mengerti perkataannya.

***

Sasuke melamun di tepi kolam di belakang rumahnya. Seakan-akan ia tidak merasakan diinginnya angin yang menembus kaosnya. Juga betapa dinginnya air tempat ia mencelupkan kakinya.

"Konbanwa, Sasuke-kun." panggilan seseorang mengalihkan pemandangan Sasuke. Dilihatnya sang kakak yang berjalan ke arahnya. Sasuke kembali mengalihkan pandangannya ke kolam.

"Lagi memikirkan apa, Sasuke-kun?" tanya Itachi yang kini berdiri di samping Sasuke.

"Bukan urusanmu!" jawab Sasuke tanpa menoleh kepada Itachi. Itachi hanya menghela napas. Ia sudah terbiasa dengan sikap adiknya itu.

"Kalau kau punya masalah, sebaiknya ceritakan saja." kata Itachi. Sasuke bertambah jengkel.

"Sudah-sudah. Sekarang kau pergi atau aku akan menyeburkanmu ke dalam kolam ini."

"Huh... Iya." Itachi menghela napas. "Konnichiwa."

Tidak menghiraukan Itachi, Sasuke kembali melamun seperti tadi.

"Konnichiwa, Sasuke-kun"

"Ada apa lagi sih, Ita..." Sasuke kaget. Ternyata yang menyapanya bukan Itachi. "Sa-Sakura-chan?"

"Hm... Kenapa kau kaget begitu?" Sakura kini berdiri di belakang Sasuke. "Bolehkah aku menemanimu?"

"Hn." Sasuke memberi isyarat agar Sakura duduk di sampingnya. Sakura pun kini duduk di samping Sasuke sambil memainkan kakinya di dalam air. Suasana hening sejenak.

"Errm... Maaf atas sikapku tadi sora ya, Sasuke-kun." Sakura memecah keheningan. "Tadi aku hanya terlalu emosi. Tapi ku dengar dari Bibi Mikoto, kau katanya serius minta maaf."

"Hn." respon Sasuke.

"Hey, hanya itu respon mu?" Sakura agak jengkel.

"Iya-iya." Sasuke membuat Sakura kembali ceria. "Maafkan aku juga ya."

"Yup, pangeran Uchiha." Sakura tersenyum sambil memicingkan sebelah matanya.

"Kau terlalu berlebihan." Sasuke menggerutu.

"Iya, Sasuke-kun." kata Sakura sambil tertawa kecil.

Tori no Kuni
Disclaimer: Masashi K. & Hayato Date

'KWAAKK'

'FUITT'

'CIPP CIPP'

Sesuai dengan namanya, berbagai jenis suara kicauan burung selalu terdengar di pagi hari. Tori, itulah nama negara ini. Tori artinya burung. Negara Burung kini selalu tenang, aman, dan damai dibawah pimpinan seorang Daimyou wanita yang bernama Toki.

Toki, kini berdiri di atas menara negara. Ia memandang negeri yang dipimpinnya, Tori. Menara ini cukup tinggi, jadi dia bisa melihat hampir seluruh bagian di negara tersebut.

Toki's POV....

Aku mengamati negeri yang ku pimpin, negeri yang damai dan tenang. Aku tidak pernah merasa sesenang ini sebelumnya. Sebab, hari ini adalah hari yang paling spesial bagiku.

Aku teringat masa lalu, masa dimana aku menjadi seorang pendendam. Tapi semua berubah saat Naruto, seorang ninja dari Konoha menyadarkanku. Ah, ternyata kejadian itu sudah 5 tahun berlalu. Tapi aku masih mengingatnya.

Meski bukan negara ninja, tapi Tori no Kuni pernah berurusan dengan ninja. Dulu, negara kami dimasuki oleh sekelompok ninja penjahat petualang. Mereka bermaksud menguasai Tori no Kuni. Pemimpinnya yang berpura-pura menjadi petinggi Mousou. Dia telah membunuh Ayahku dan juga kakakku. Dia juga telah berusaha membunuhku. Tapi, Naruto telah menyelamatkan nyawaku dan juga hidupku. Dia juga sudah memutar kembali waktu ku yang pernah terhenti.

Naruto, setelah kejadian itu aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya lagi. Sekarang pasti dia sudah besar dan lebih tampan lagi. Eh... Tunggu. Dulu ia bercita-cita menjadi seorang Hokage. Apakah dia sudah berhasil mewujudkan cita-citanya? Aku masih belum mendapatkan kabar dari Konoha. Tapi yang pasti, aku mendengar kabar bahwa Konoha sekarang dipimpin oleh seorang kage baru yang masih muda. Apakah itu dia? Ku harap iya.

Satu lagi, apakah Konoha sudah menerima undangan dariku? Ku harap sudah. Aku sangat menanti kedatangan mereka, terutama Naruto.

Matahari sudah semakin tinggi. Suara kicauan burung masih dapatku dengar dengan jelas. Dapat juga kulihat burung-burung yang terbang ke sana-sini. Mereka kelihatannya mencari makan.

Astaga, aku baru menyadari bahwa sedari tadi aku belum sarapan. Aku terlalu asyik menikmati pemandangan yang indah dan menakjubkan, sehingga aku lupa dengan semua tugas yang harus ku selesaikan.

Aku harus menyambut kedatangan tamu undangan dari luar negara. Aku juga harus menemui petinggi Koumei, penasehan Daimyou yang sekarang.

Tapi tiba-tiba saja seseorang berjalan dari bawah, menaiki tangga. Ah, itu pasti 'dia'. 'Dia' adalah orang yang paling spesial bagiku dan sekaligus hatiku. 'Dia' adalah orang yang akan menjadi 'pemimpinku' malam ini juga. 'Dia' juga seseorang yang dulu juga pernah menyelamatkan hidupku.

'Dia' terus berjalan dan berhenti tak begitu jauh di belakangku. Aku belum menoleh kearahnya.

"O-ohayou gozaimasu, Daimyou-sama." katanya. "Saya bawakan sarapan. Anda belum sarapan bukan?"

Aku membalikkan wajah dan tubuhku ke arahnya. Ku lihat 'ia' masih memakai kacamata nya yang biasa dan membawa piring yang berisi roti dan juga segelas susu.

"Hey, kenapa kamu masih memanggilku seperti itu?" aku agak memprotes. "Sebentar lagi aku kan akan menjadi istrimu. Kau yang akan memimpinku, bukan sebaliknya. Jadi panggil aku biasa-biasa saja ya."

"Go-gomennasai, umm... Toki-san" katanya masih ragu. Aku tersenyum kepadanya.

Ku ambil piring yang berisi roti dan segelas susu darinya.

"Doumo arigatou gozaimasu, Chishima-kun." kata ku.

"Dou itashimashite." balasnya.

Aku meminum susu itu sebagian. Lalu, aku meletakkan piring yang masih berisi roti yang masih belum ku sentuh dan segelas susu yang sudah ku teguk sedikit. Sejujurnya aku masih merasa malu kalau makan di depannya, Chishima.

Chisima, ya... Dia yang selama ini selalu membantuku. Dia juga sahabat masa kecilku bersama mendiang kakakku, Sagi-niisan. Dia dulu adalah pelayan kami. Tapi sekarang, dia akan menjadi orang yang mengisi hatiku penuh. Ia akan menjadi pemimpin dalam kehidupanku.

"Erm... A-apa kau sudah si-siap untuk acara nanti malam, Daim... Umg... Maksudku Toki-san" tanya nya. Aku tersentak kaget. Muka ku menjadi merah.

"Tentu saja, Chishima-kun." jawab ku. Aku lalu tersenyum kepadanya. Dia juga tersenyum. Nampak sekali sifatnya yang begitu polos, pendiam, ramah, dan baik sehingga aku semakin menyukainya. Maksudku mencintainya.

Kami berpelukan sebentar lalu turun ke bawah untuk menyambut para undangan dari desa dan negara lain yang telah datang. Aku turun lebih dulu darinya.

***

Semua pengawal dan penduduk merunduk menyambut ke datanganku. Aku duduk di atas kereta menuju gerbang Tori no Kuni untuk menyambut kedatangan para tamu. Aku ditemani oleh para pengawal dan juga Chishima. Erm... Maksudku calon suami ku.

Aku sudah semakin dekat dengan gerbang. Dan akhirnya kami pun sampai. Aku turun dari kereta dibantu oleh Chishima.

"Ohayou... Toki-san... Dan Chishima-kun."

seseorang memanggilku. Aku menoleh dan mendapati seseorang. Ternyata dia adalah Naruto. Alangkah bahagianya diriku. Aku merasa kehidupanku sudah lengkap dan sempurna.

"Naruto-kun!" aku berjalan mendekatinya. "Akhirnya kau datang juga, aku merindukanmu."

"Ah... Toki-san bisa saja. Hehe..." dia terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang kelihatannya tidak benar-benar gatal. Sifatnya memang masih seperti dulu. Ku perhatikan ia memakai jubah kebesaran Hokage.

"Sudah ku duga," kata ku. "ternyata kau benar-benar menjadi seorang Hokage."

TBC...

Lanjutan:

"Hehe... Begitulah!" katanya dengan gaya bicara bodohnya seperti biasa.

"Naruto!" seorang gadis berambut merah muda mendekati kami.

"Nah, Toki-san. Ini Sakura Haruno, asistenku. Perkenalkan dirimu pada Toki-san." kata Naruto memperkenalkan gadis berambut merah muda yang kini berdiri di sebelahnya itu.

"Hajimemashite, Toki-san." kata Sakura memperkenalkan dirinya kepada ku.

"Haik. Dou itashimashite, Haruno-san." kata ku.

"Aahh... Toki-san terlalu berlebihan. Panggil saja aku Sakura." katanya agak malu. Aku mengangguk pelan.

"Nah... Koumei, antar mereka ke tempat penginapan." kata ku memanggil Koumei yang tak jauh dari kami.

"Baik, Daimyou-sama." kata Koumei. "Silahkan ikuti saya ke penginapan." para tamu pendamping Naruto dari Konoha itu mengikuti Koumei dari belakang. Meninggalkan aku, Naruto, Sakura, dan para pengawal ku. Oh ya, Chishima juga ada.

"Chishima-kun, kemarilah." aku memanggil calon suamiku itu.

"I-iya..." dia datang menghampiri kami.

"Hha... Kau masih pemalu seperti dulu, Chishima. Ogenki desuka..." kata Naruto menertawakannya sedikit.

"Genki desu. Egh, Naruto-kun. M-maksudku Hokage-sama, ternyata anda?" ternyata dari tadi 'dia' tidak menyadari Naruto. "Saya sampai tidak mengenali anda karena jubah Hokage itu."

"Haha... Chishima-kun ada-ada saja. Kau sebentar lagi kan akan menikah." kata Naruto membuat muka Chishima memerah. Tapi ia dengan cepat mengalihkan perhatiannya pada Sakura.

"Ini Sakura, asisten Naruto." kataku kepadanya yang kelihatan bingung.

"Hajimemashite, Sakura-san."

"Dou itashimashite, Chishima-san." balas Sakura.

"Ayo ke penginapan. Kalian pasti lelah..." kataku kepada Naruto dan Sakura.

"Haik, arigatou gozaimasu." kata Naruto dan Sakura serempak.

***

Ini lah malam yang paling menegangkan. Aku tidak pernah merasa setegang ini sebelumnya. Aku telah dirias secantik rupa oleh penata busana terbaik di Tori. Sebenarnya aku tidak perlu seperti ini, tapi para petinggi dan para pengawal Negara menginginkan yang terbaik di hari pernikahanku. Aku berjalan pelan ke arah orang yang akan menjadi suami ku sesaat lagi. Dia terlihat tampan dengan kacamata yang berbeda dengan ukuran yang lebih kecil dari biasanya. Acara pernikahannya pun dimulai.

Setelah acara janji sumpah setia dilaksanakan, kami sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Aku sangat bahagia. Semua tamu dan penduduk Tori memberikan selamat kepada ku dan Chishima. Aku sangat bahagia.

***

"Huh... Melelahkan." gumam Chishima yang kini telah menjadi suamiku sambil merebahkan dirinya di tempat tidur yang telah dihiasi sekian rupa.

"Tidak apa-apa. Yang penting kita senangkan?" kata ku sambil duduk menyisir rambutku di depan cermin.
Yah, malam ini adalah malam pertama kami.

Dia lalu bangun dan berjalan menghampiriku.

"Saya tidak tau apa rencana anda setelah ini." Chishima melingkarkan kedua tangannya pinggangku. Membuat aku terkejut setengah mati. Ia menundukkan kepalanya sedikit.

"Setelah ini aku akan akan menurunkan jawabatanku kepadamu." kata ku. Ia melepaskan pelukannya. Aku pun berdiri.

"Ma-maaf, saya tidak bisa menerimanya. Saya..." dengan cepat aku meletakkan telunjukku di bibirnya sebelum ia melanjutkan kata-katanya.

"Kau harus dan pasti bisa Chishima. Karena aku hanya mempercayaimu untuk menjadi pemimpinku dan semua rakyat Tori." kata ku sambil menurunkan telunjukku dari bibirnya. "Aku akan berhenti menjadi Daimyou dan menjadi ibu rumah tangga. Aku akan mengurusmu dan anak-anak kita nanti."

"A-arigatou, Toki-san." katanya. Aku tersenyum lalu mengecup bibirnya singkat.

"Jangan pernah bersikap malu lagi dihadapanku." kata ku. "Bersikaplah sebagaimana seorang suami, bukan orang lain lagi."

"I-iya, istriku." katanya masih agak malu.

Aku melepaskan kacamata yang ia kenakan. Sempurna dan sangat tampan, itulah kesan pertama ku melihat wajah yang sekarang tanpa kacamata. Kelihatannya ia agak kesulitan melihat. Dapat kulihat kedipan matanya menjadi tidak teratur.

"Sebentar saja, bolehkan?" kata ku. Ia mengangguk sambil menutup matanya.

Aku lalu memeluknya. Ia juga membalas pelukanku. Malam ini terasa begitu indah dan paling berkesan dalam hidupku.

FIN

Genma no Toki wrote:

Lanjutan Sakura's Love:

"Ibu, sedang apa kau di sana!?" tanya Sasuke datar.

Ternyata Sasuke melihat ibunya di dekat lemari besar itu. Mikoto melambaikan tangannya kepada Sasuke seolah-olah memanggilnya untuk mendekat. Sasuke lalu berjalan menuju ibunya.

"Kau kenapa, Sasuke?" tanya Mikoto.

"Justru aku yang seharusnya bertanya begitu." jawab Sasuke jengkel.

"Iya-iya." Mikoto tertawa kecil melihat tingkah anaknya. Mirip seperti Fugaku masih muda dulu.

"Apalagi masalahmu dengan Sakura?" tanya Mikoto lagi.

"Hn."

"Apa hanya itu jawaban mu?" lagi-lagi Mikoto bertanya.

"Iya Bu!" balas Sasuke jengkel. "Aku memang lagi bermasalah dengannya."

"Ya ampun Sasuke. Kapan kau akan menyukai Sakura seperti saudara mu sendiri." Mikoto berkata serius kali ini.

"Tadi aku sudah minta maaf," kali ini suara Sasuke memelankan suaranya. "Tapi dia tidak mau memaafkan ku."

"Apa kau tulus minta maaf?" Mikoto bertanya. Sasuke hanya merunduk. Mikoto menghela napas.

"Cintailah ia melebihi saudara." Mikoto beralih pergi, meninggalkan Sasuke yang masih tidak mengerti perkataannya.

***

Sasuke melamun di tepi kolam di belakang rumahnya. Seakan-akan ia tidak merasakan diinginnya angin yang menembus kaosnya. Juga betapa dinginnya air tempat ia mencelupkan kakinya.

"Konbanwa, Sasuke-kun." panggilan seseorang mengalihkan pemandangan Sasuke. Dilihatnya sang kakak yang berjalan ke arahnya. Sasuke kembali mengalihkan pandangannya ke kolam.

"Lagi memikirkan apa, Sasuke-kun?" tanya Itachi yang kini berdiri di samping Sasuke.

"Bukan urusanmu!" jawab Sasuke tanpa menoleh kepada Itachi. Itachi hanya menghela napas. Ia sudah terbiasa dengan sikap adiknya itu.

"Kalau kau punya masalah, sebaiknya ceritakan saja." kata Itachi. Sasuke bertambah jengkel.

"Sudah-sudah. Sekarang kau pergi atau aku akan menyeburkanmu ke dalam kolam ini."

"Huh... Iya." Itachi menghela napas. "Konnichiwa."

Tidak menghiraukan Itachi, Sasuke kembali melamun seperti tadi.

"Konnichiwa, Sasuke-kun"

"Ada apa lagi sih, Ita..." Sasuke kaget. Ternyata yang menyapanya bukan Itachi. "Sa-Sakura-chan?"

"Hm... Kenapa kau kaget begitu?" Sakura kini berdiri di belakang Sasuke. "Bolehkah aku menemanimu?"

"Hn." Sasuke memberi isyarat agar Sakura duduk di sampingnya. Sakura pun kini duduk di samping Sasuke sambil memainkan kakinya di dalam air. Suasana hening sejenak.

"Errm... Maaf atas sikapku tadi sora ya, Sasuke-kun." Sakura memecah keheningan. "Tadi aku hanya terlalu emosi. Tapi ku dengar dari Bibi Mikoto, kau katanya serius minta maaf."

"Hn." respon Sasuke.

"Hey, hanya itu respon mu?" Sakura agak jengkel.

"Iya-iya." Sasuke membuat Sakura kembali ceria. "Maafkan aku juga ya."

"Yup, pangeran Uchiha." Sakura tersenyum sambil memicingkan sebelah matanya.

"Kau terlalu berlebihan." Sasuke menggerutu.

"Iya, Sasuke-kun." kata Sakura sambil tertawa kecil.

so sweet...
Vha ksi 2 rep + deh...
Msi TBC nii?

Tentu saja masih TBC. Di chapter berikutnya mungkin Ino agak banyak. Karin, Kin, dan Tayuya juga ambil peran jadi tokoh antagonis. Hhe....

Jangan lupa, di chapter selanjutnya ada Hinata juga. Dia itu kagum bangat sama Ino. Ditunggu ya....

Lanjutan Love is Wind:

Normal's POV....

Di jalan, Hinata disapa oleh setiap orang yang melihatnya. Yah... Wajar saja kan? Namanya juga calon istri Kazekage. Entah sudah berapa kali Hinata membalas setiap sapaan orang lain.

"Ohayou gozaimasu, Hinata-sama." sapa seorang shinobi penjaga gerbang kantor Kazekage.

"Ohayou..." Hinata membalas.

Hinata masuk ke kantor. Dia menaiki tangga yang berliku untuk naik ke tingkatan teratas, tempat ruangan Gaara berada.

Hinata mengetuk pintu ruangan Gaara.

"Masuk." kata Gaara dari dalam. Hinata lalu masuk ke ruangan itu.

"O-ohayou, Ga-Gaara-kun." sapa Hinata.

"Hn... Ada apa?" tanya Gaara datar sambil memperhatikan Hinata.

"A-aku ba-bawakan sarapan, Ga-Gaara-kun." jawab Hinata.

"Kenapa bukan Temari yang membawakannya?"

"Te-Temari-nee punya urusan pe-penting di akademi." jawab Hinata lagi.

"Letakkan saja di atas meja." kata Gaara.

Tidak seperti biasanya, kali ini Hinata tidak mendengarkan Gaara. Ia mengeluarkan piring yang sudah disiapkan dari rumah, lalu meletakkan roti di atasnya. Ia mengeluarkan selai coklan dan mengoleskan ke roti itu.

Gaara hanya bisa terdiam dan tertegun melihat Hinata. Hinata mengeluarkan sebotol susu dan memasukkannya ke dalam gelas kosong yang sebelumnya sudah ada di meja Gaara.

"Arigatou, Hinata-san." kata Gaara membuat Hinata malu.

"Dou i-itashimashite, Ga-Gaara-kun." balas Hinata.

Gaara mengambil roti itu dan memakannya sedikit. Lalu meminum seteguk susu.

"K-kenapa ti-tidak di-dihabiskan?" tanya Hinata heran.

"Aku sudah kenyang." jawab Gaara singkat.

"T-tapi..."

Gaara kembali lagi memakan roti dan minum susu. Kali ini sampai habis. Ia tidak mau Hinata merasa kecewa.

"Sudahkan?" kata Gaara. Hinata mengangguk senang.

Hinata membereskan semua peralatan makan di meja Gaara. Lalu Hinata bersiap-siap untuk pulang.

"A-aku pulang dulu, Ga-Gaara-kun." kata Hinata. "Mata aimashou."

"Hn." Gaara mengangguk.

Setibanya di rumah....

'Huh... Aku bosan sendirian di rumah.' pikir Hinata. Ia merebahkan dirinya di tempat tidur.

Kq sdkit bgt sambungan Love is Wind ny?
Biasany Genma buat fic pnjg Lo...
kLu spndek ni,jd bngung bca ny...

judul:mendadak jadi keluarga terkenal
karangan:regi a.p.y


Di pagi hari yg cerah seorang siswa sma bernama naruto uzumaki berlari dgn cepat.kemanakah dia???dia ternyata terlambat masuk sekolah.sesampainya di sekolah dia langsung dihukum,tetapi dia dibela oleh seorang wanita bernama hinata hyuuga yg berasal dari keluarga yg kaya raya,dia juga murid baru.dia mnyukai naruto pada saat dia menatapnya.pak guru-pun mengampuni naruto,o iya nama gurunya itu guru gay.

Hinata memperkenalkan diri
Hinata:Halo saya hinata hyuuga
Naruto:zzzzzz(malah tidur jadi dia g tau siapa namanya)

Tiba2 pak guru langsung memukul meja naruto&naruto-pun kaget
Gay:naruto,cepet bangun!
Naruto:weleh2 pak,galak amat

Semua anak dikelas mentertawakan naruto kecuali hinata,dia malah sedih.

pada saat plg skolah naruto berkata pada hinata
Naruto:terima kasih
Hinata:sama2
Naruto:o iya kita blom kenalan,nama kamu siapa????
Hinata:namaku hinata hyuuga,kalo kamu siapa?
Naruto:aku naruto uzumaki,ngomong2 hyuuga itu kalangan yg terkenal ke-3 y???(kalangan terkenal itu adalah
1.Senju
2.Uchiha
3.Hyuuga
4.Nara
5.Akimichi
6.Yamanaka
7.Aburame
8.inuzuka)
Hinata:iya,trima kasih telah memuji keluargaku
Naruto:sama2

Tiba2 ada seorang laki2 berambut panjang ,dia adalah saudara hinata,dia adalah neji hyuuga
Neji:ngapain kamu deketi sodara gw?
Naruto:g kok,cuma mo bilang trima kasih
Neji:bohong,lo pasti mo jadi pacar sodara gw&merebut hartanya-kan?
Naruto:enak aja lo ngomong,biar pun gw hidup agak susah tapi gw g pernah nyolong ato nyuri harta orang lain.
terjadilah konflik antara naruto&neji
Hinata:sudah hentikan,lebih baik aku plg sama naruto dari pada sama kamu neji
Neji:jgn!nanti aku dimarahin papah kamu alias pamanku
Hinata:g peduli aku,mau kamu dimarahin kek,mau kamu di siksa kek,yg penting aku plg sama naruto aja.
Neji:(pada saat mereka berjalan menjauhi neji)hinata.huwaa(suara tangisan neji)

sesampainya di rumah hinata dia melihat rumah hinata yg super besar
Hinata:sampai jumpa naruto
Naruto:wow(sambil ngelindur punya rumah kayak hinata).ehh,sampai jumpa juga hinata
Naruto sampai dirumah.tiba2 rumahnya dipenuhi tamu yg suangat buanyak.dia masuk rumah,ternyata dia melihat spanduk bertulisan MINATO ADALAH KLAN SENJU
Naruto:?????

Lalu sang ibu mendekati naruto&berbicara
Naruto:ada apa sich ini bu?tadi diluar ada spanduk bahwa ayah keluarga senju,apa bener?
Kushina:betul nak,ayahmu memang keluarga senju.kita bicarakannya di kamar saja ya
Naruto:baik,bu.

Naruto seakan tidak ngelindur lagi kayak waktu di depan rumah hinata
Naruto:yes,kita jadi kaya
Kushina:jangan seneng dulu,kamu harus kenalan sama kakekmu,hashirama&tobirama,bibimu tsunade dan pamanmu nawaki
Naruto:dari mana ibu tau?
Kushina:tsunade itu kakak kelas ibu waktu dulu&nawaki adik kelas ibu


Tiba2 ayahnya lansung nyelonong masuk kamar
Minato:ayo kita beres2 barang!
Naruto:siap,ayah
Kushina:baiklah ayah,tapi disana kamu harus sopan ya naruto
Naruto:pastinya,ibu

Naruto tiba di kompleks keluarga senju
Naruto:wah,rumahnya lebih besar dari hinata
Kushina:hinata?siapa dia?
Naruto:dia murid baru disekolah.dia berasal dari keluarga hyuuga.
Minato:jadi dia bawahan kita dunkz
Naruto:????
Minato:maksud ayah ayahnya dia yang menjadi bawahan Karena senju keluarga tertinggi
Naruto:ohh

Sesampainya di istana senju,mereka semua bersujud pada yang mulia hashirama&tobirama
Minato:trima kasih yang mulia,saya pun terkejut ketika mendengar kabar bahwa saya adalah keluarga senju
Hashirama:Kau tidak usah bilang begitu,kami lupa bahwa kami punya 3 cucu
Tobirama:dan kami memohon maaf padamu minato
Minato:trima kasih,saya sebagai cucu pasti memaafkan anda kakekku sayang
Hashirama&tobirama:sama2,kau memang cucu ku yg terbaik

Tiba2 datang seorang perempuan dgn gaya kerennya itu(bagi adik2nya itu tidak keren,malah itu kampungan)
Tsunade:heh,siapa kamu?
Kushina:kak tsunade?
Tsunade:kamu adik kelasku yg waktu itu kan?
Kushina:iya
Tsunade:ngapain kamu kesini?
Kushina:saya membawa suami&anak saya kesini,suami saya keluarga senju juga,dia adik dari kak tsunade
Tsunade:apa?kakek,apa itu benar?
Hashirama&Tobirama:benar,tsunade,tunjukkan suami&anakmu
Tsunade:baik

Dia menunjukkan sang suami&anak
Jiraiya&Iruka:Halo
Naruto:halo paman,halo kakak

Dan seorang lelaki yg kutu buku bagi tsunade
Nawaki:Kakak minato?
Minato:nawaki?
Nawaki:kakak,sudah lama kita tak bertemu.huwa(nawaki menangis karena dia melihat sang kakak,dia sudah tau crita ini dari waktu dia sd)
Minato:iya.huwa(ikutan nangis sambil berpelukan dgn nawaki)
Naruto:ini pamanku y?paman,huwa(ikutan nangis&memeluk sang ayah&paman)

Minato&keluarga pun menuju rumah yg spesial
Minato,Naruto&Kushina:hah???(rumahnya suuupeer biiiiig alias besar).
Minato:ayo kita tidur
Naruto&Kushina:baik,ayah

pada pagi hari kemudian naruto&iruka meminta izin pada orang tua,kakek,paman&bibinya.lalu dia diantarkan oleh mobil limousin yg super mengkilap
Naruto:pak,menuju gerbang istana uchiha yach
Supir:Baik
Iruka:sebenernya aku juga mo kesitu
Naruto:wah,kakak punya temen?
Iruka:punya,dia adalah itachi
Naruto:aku kenal dia kok,dia kakaknya temenku yg ayahnya temen ayahku
Iruka:ohh,kalo aku teman 1 universitas
Naruto:di uniiversitas konoha sempu?
Iruka:iya

dia punya temen di keluarga uchiha yg bernama uchiha sasuke.dia adalah anak dari fugaku uchiha,teman ayahnya.
dia sampai di rumah sasuke
Naruto:kak itachi
Itachi:Ehh ada naruto&,ada apa ke sini y?pake limo lagi
Naruto:aku mo ketemu sasuke
Iruka:itachi,aku juga ada disini
Itachi:ehh iruka
Iruka:kita main yuks,mumpung adekmu diajak main sama adekku
Itachi:adekkmu?
Iruka:iya(dia menjelaskan semuanya pada itachi)
Itachi:sasuke,cepet keluar.ada naruto nich.kita diajak jalan2 sama naruto&kakaknya
Sasuke:iya kak,memangnya naruto punya kakak?
Itachi:jgn banyak omong dech.cpet
Sasuke:baik

pada saat sasuke keluar sasuke tidak percaya naruto punya limo
Sasuke:dari mana kamu dapet limo?
Naruto:ak jelasin semua y(menjelaskan semuanya)
Sasuke:ohh
Iruka&naruto:ayo naik
Naruto:aku juga mo ngajak temenku di keluarga hyuuga,menuju gerbang keluarga hyuuga
Supir:baik

mereka sampai di gerbang
Naruto:hinata,neji keluarlah!(teriaknya)
Hinata dan neji keluar
Hinata:ehh ada naruto,pake limo lg
Neji:lo nyolong limo y?
Iruka langsung keluar
Iruka:neji,g boleh bilang gitu
neji:kak iruka?
Naruto&Iruka:cepet naik
Hinata&neji pun langsung naik

Iruka menceritakan semuanya pada neji
Neji:ternyata lo adalah senju
Naruto:iya
Hinata,Sasuke,Itachi&Neji:kami merasa terhormat tlah diajak oleh ketua keluarga kami
Naruto&Iruka:g usah begitu,santai aja kalee
Iruka:ke restoran biasa pak
Supir:baik

Mereka pun tiba di sebuah restoran keluarga senju
Naruto,Iruka,Itachi,Sasuke,Hinata&Neji:selamat makan

mereka sangat kekenyangan.akhirnya mereka plg
dan dua tahun kemudian

Naruto&hinata menikah,sasuke&sakura,neji&ten-ten,itachi&anko dan iruka dgn shizune.



TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT.

Rep. + buat Zanpactou yang udah bikin fic yang lumayan bagus tapi sangat fun! Tapi ada typo dikit. Gak pa pa lah, yang penting OK!

Ngomongin fic Love is Wind, biar ku sambung sekarang.

2 rep+ utk Kisame_sama yg udh buat Fic mendadak kaya...
Kocak bgt...!

wah,terima kasih genma-san dan vha-sama atas rep-nya pujiannya.mungkin nanti saya akan bikin lagi

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar.

"I-iya, tu-tunggu sebentar." Hinata bangun dan membukakan pintu.

Setelah membuka pintu, ia sangat terkejut. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Gaara.

"Ga-Gaara-kun, k-kenapa k-kau di sini?" tanya Hinata heran. "Bu-bukannya k-kau harus bekerja?"

Gaara membalikkan tubuhnya. "Ikuti aku..."

Hinata berjalan mengikuti Gaara keluar rumah.

***

"Te-tempat ini, bagus." Hinata takjub melihat pemandangan bukit yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman. "A-aku ti-tidak pernah menyangka di Suna a-ada tempat seindah ini."

"Hn." Gaara tersenyum tipis.

Hinata menoleh kepada Gaara.

"A-apa tujuanmu me-membawaku ke sini?" tanya Hinata.

Gaara berjalan maju ke depan Hinata.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu." kata Gaara membuat Hinata penasaran.

"Me-mengatakan apa?" tanya Hinata.

"Sebenarnya..." Gaara diam sejenak. "Sebenarnya aku.."

Gaara kembali terdiam, Hinata juga. Lalu Gaara membalikkan tubuhnya dan memeluk Hinata.

"Maafkan aku, Hinata." suara Gaara terdengar berat. Hinata masih tak mengerti.

"Ma-maaf, ke-kenapa Gaara-kun?" tanya Hinata.

Gaara melepaskan pelukannya.

"Sebenarnya..." Gaara kembali terdiam. "Kita..."

"Cukup Gaara!" Hinata membentak. "Aku tau apa yang akan kau katakan. Kau mau mengatakan bahwa kita menikah bukan karena cinta, tapi karena kalian ingin menghancurkan Konoha kan!"

Gaara tidak dapat menbalas perkataan Hinata. Ia hanya bisa menunduk dan terdiam.

"Maaf, Gaara-kun." kata Hinata dengan nada lemah. "Aku tidak akan pernah membocorkan rahasia Konoha. Karena aku adalah shinobi Konoha."

"Semua yang kau katakan tidak benar, Hinata." kata Gaara membuat Hinata membelalakkan matanya.

Genma..!
Bkin Lnjutan dkit amat...
Aq jd pnsaran dg kLnjutn ny...

iya,pendek amat ficnya.aku juga penasaran nich.sambil nunggu lanjutannya aku mo buat ahh.

Wew, fic nya udah ku edit dan sekarang udah agak panjang kok. Ini lanjutannya:

"A-apa maksudmu?" Hinata terbelalak kaget.

"Aku tidak akan pernah meminta mu mengatakan kelemahan atau apapun tentang Konoha." Gaara membalikkan tubuhnya membelakangi Hinata. "Yang ingin merebut wilayah Konoha bukan aku, tapi para petinggi desa."

"Omong kosong! Kalau begitu, untuk apa kau memilihku sebagai calon istri mu!?" Hinata tidak dapat menahan emosinya. Ia pun mengeluarkan semua amarah dan air mata kepedihan. "Kau memilihku karena aku yang paling lemah dan poloskan!? Jawab aku Gaara!"

Gaara terdiam sejenak. Dia tidak pernah menyangka Hinata dapat marah seperti ini. Yang ia ketahui Hinata hanya gadis cengeng, pendiam, pemalu, tapi juga pemberani dan pantang menyerah.

"Aku memilihmu bukan karena semua itu," lagi-lagi Gaara membuat Hinata membelalakkan kedua bola mata lavendernya itu. "Aku menyukai ketegaranmu sebagai seorang gadis. Kau tau, aku sudah mengagumimu sejak ujian chuunin 6 tahun yang lalu. Waktu itu aku melihatmu bertarung tanpa putus asa melawan Neji."

"Ti-tidak mungkin..." Hinata masih tak percaya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, aku menyukaimu dari dulu." kata Gaara yang membuat Hinata hampir kehilangan kesadarannya. "Maaf, aku terlalu egois. Aku tau kau hanya mencintai Naruto."

Hinata tak dapat berkata apa-apa. Kesadaran mulai menipis. Hinata hampir terjatuh tetapi tubuhnya berhasil ditangkap oleh Gaara.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Gaara sambil menopang tubuh Hinata yang hampir terjatuh. "Maaf, aku telah membuatmu jadi begini."

"Te-terima kasih, Gaara-kun." kata Hinata yang kini jatuh dipelukan Gaara. "I-ini bu-bukan salahmu."

Gaara membantu Hinata untuk berdiri dan bangun.

"A-arigatou, Gaara-kun."

"Dou itashimashite, Hinata-san." balas Gaara. "Kita harus pulang, kau butuh istirahat."

"T-tapi, a-aku masih mau di-disini." Hinata menolak.

"Besok kita kesini lagi." kata Gaara membujuk Hinata.

"I-iya, baiklah." Hinata akhirnya mau dan setuju.

Mereka pun berjalan untuk menuruni bukit itu. Gaara berjalan dibelakang karena ia takut terjadi sesuatu kepada Hinata. Sesekali Hinata menoleh kepada Gaara.

'Hari ini sangat menyenangkan bagiku karena aku tau perasaan Gaara yang sebenarnya kepada ku. Gaara-kun, aku juga mencintaimu. Aishiteru, Gaara-kun...'

TBC....

mengesankan,aku akan mengirimkannya segera

maaf,tadi ada gangguan di internetnya.jadi harus nunggu hujan reda deh


Duel Sejati yg Berakhir

pada suatu hari ada seorang anak kuliahan lelaki bernama naruto uzumaki,dia berlari sangat cepat dari gang yg sangat sepi.dia terlambat masuk kelas.di belakangnya juga ada seorang anak kuliahan yg seragamnya sama seperti naruto yg merupakan rival naruto yaitu sasuke uchiha.sasuke pun menghampiri naruto dan berkata

"naruto,ayo bertanding lari!"kata sasuke sambil menunjukkan kesombongan."ok,yg duluan ke sekolah dapet uang 2000 yen,deal?"tanya naruto."ok,aku terima tantanganmu"kata sasuke yg menerima tantangan tersebut

sekolah telah terlihat di depan dan mereka berdua pun makin cepat saja berlarinya.mereka telah sampai di sekolah dan pemenangnya adalah naruto,naruto pun mendapat 2000 yen dari sasuke."haha,berhasil menang dari sasuke,2000 yen pun jadi"kata naruto yg asik,"dasar mata duitan"kata sasuke yg ngambek.ternyata di hadapan mereka ada guru mereka,yaitu kakashi hatake."hei kalian,kenapa terlambat?"tanya kakashi,"saya mengantar dagangan dulu senpai"jawab naruto."kalo aku menunggu kakak dulu senpai"jawab sasuke."baiklah,sekarang kalian kuampuni tapi kalo kalian telat lagi,kubuat kalian menyesal seumur hidup"kata kakashi,"apa?kamu tak akan mengulanginya lagi(sambil lari ketakutan)"jawab naruto dan sasuke."dasar payah,maunya saja ditipu,hahahahaha"kata kakashi sambil tertawa.

merekapun berlari kekelas dan segera masuk.kakashi pun ada di belakang mereka."cepat masuk bodoh"kata sasuke yg ketakutan,"tunggu dulu payah"jawab naruto yg ketakutan juga.sasuke duduk bersebelahan dgn naruto."awas kau ya sasuke"kata naruto y marah,"kau juga naruto"kata sasuke yg juga marah.

"kringg"suara bel istirahat."hore"kata seluruh siswa.lagi2 naruto hanya kebagian dgn rivalnya."kenapa sih kita dari tadi bersama terus?"tanya naruto,"manakutahu bodoh"jawab sasuke."paman ichiraku,minta ramennya 6 mangkok"kata naruto,"baik naruto"jawab ichiraku."selamat makan"naruto berkata."kamu g bawa makanan naruto?pantesan kamu menerima lomba lariku dan ingin mendapat 200 yen"kata sasuke,naruto pura2 tidak mendengar."dasar orang tuli"kata sasuke.mereka berdua telah selesai bermain

kringg"suara bel masuk berbunyi.anak2 berlarian menuju kelas.sekarang yg menagajar adalah guru iruka."sekarang kita belajar tentang jurus"kata iruka,"hore"kata seluruh siswa senang.pertama kita mulai dari shikamaru.keluarkan 1 jurusmu!"kata iruka,"baik guru,kage mane no jutsu"kata shikamaru."baik,kedua naruto","baik guru,tayou kage bunshin no jutsu"kata naruto,tiba2 ada suara ledakkan yg dahsyat yg membuat desa konoha hancur,ternyata itu serangan desa oto.semua berlari sangat kencang.naruto tidak bisa berlari cepat karena dia dihalangi oleh sekumpulan orang.sasuke berlari sekuat tenaga tetapi dia tidak kuat karena capek sekali.sekumpulan ninja oto pun memanah sasuke,tetapi sasuke dilindungi oleh naruto."sasuke,cepat lari,okh"kata naruto sambil batuk berdarah,"tidak akan,aku ingin bertanya sesuatu dulu,mengapa kau melindungki?"tanya sasuke,"karena kau sahabatku"kata naruto sambil tersenyum,"apa?tapi bukannya aku ini rivalmu??"kata sasuke,"tidak sasuke,kau telah membahagiakanku dari kita kecil sampai sebesar ini,kita selalu bermain bersama"kata naruto yg akhirnya mati tepat di belakang sasuke,"tidak,narutooooooooooooooooooooooooooooo"kata sasuke yg marah dan langsung mengeluarkan jurusnya"katon,ouzenka no jutsu"kata sasuke.sekumpulan ninja oto itu pun terbakar.naruto pun segera dibawa oleh sasuke kepada temannya yg bisa mengobati,akni sakura."tolong obati naruto!"kata sasuke,"baik sasuke,tapi bukannya naruto itu rivalmu?"kata sakura yg heran sambil mengobati luka naruto,"sudah jgn banyak bertanya,selamatkan naruto!"kata sasuke."sasuke,sepertinya naruto sudah tak bernyawa"kata sakura,"apa?tidakkkkkkkkkkkkkkkk"kata sasuke yg menangis.

naruto di kubur di makam pahlawan konohagakure.sasuke tidak ingin pulang karena dia merasa bersalah.sasuke teringgat kata2 naruto saat mereka duduk bersama,"awas kau ya sasuke","kakak,apa kakak pernah mengalami hal yg sama seperti ini?"kata sasuke,"belum sasuke,tenanglah sasuke.jangan tangisi naruto,da pasti akan senang jika kau berhenti menangis"kata itachi sambil memenangkan sasuke,sasuke mendengarkan sesuatu."hei payah,jgnlah menangis.ma a laki2 sepertimu menangis?dasar payah"kata naruto yg hanay ilusi sasuke,"aku tidak akan menangisimu lg naruto"kata sasuke yg mulai tersenyum.3 tahun setelah kelulusan sasuke menikahi sakura.dan mereka dikaruniai seorang anak,dan dia diberi nama.naruto uchiha


TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT

Wah...
Fic kLeand b.2 menghbur bgt...
2 rep+ utk kLian msing2...

trims y vha-sama,sebagai ucapan trims saya saya juga memberi vha-sama 1 rep

Fic nya lumayan kreatif. Tapi sayang, aku gak suka pairing nya. Seumur hidup aku gak suka sama Naruto.

Ada typo dikit nih! Hehe *ditabok*

- Untuk setiap kata yang ada di dalam tanda kutip 2 ("), huruf awalnya harus huruf kapital. Juga di nama, huruf awalnya harus huruf besar.

- Sebaiknya jangan ada penyingkatan kata. Sebenarnya gak apa-apa, tapi mungkin saja ada yang merasa terganggu.

- Sebaiknya perhatikan juga nilai standar mata uang. 2000 yen kan tidak sama dengan 2 ribu rupiah. Standarnya kira-kira 1 yen = 8000 rupiah. Jadi kalau mereka taruhan 2000 yen, berarti mereka taruhan sebanyak 16 juta rupiah. Mana ada anak sekolahan yang jajannya nyampe gitu.

- Satu lagi. Kalau pairing nya SasuNaru, usahakan agar Sasuke memanggil Naruto dengan sebutan "Dobe" dan Naruto memanggil Sasuke dengan sebutan "Teme".

Cuma itu aja... Tapi yang lainnya udah OK! Update lagi ya....

Oh ya, boleh request gak? Kalau boleh, aku mau request fic pairing KibaIno. Hhe... *A/N: kabur*

Sakura's Love chapter 2:

"Apa!? Jadi kalian udah baikan!?" teriak Ino histeris sehingga semua mata di kelas itu tertuju kearahnya.

"Aduh Ino, gak perlu kayak gitu." kata Sakura malu. "Gak malu apa dilihatin orang."

"I-iya deh, gomen." semburat merah timbul di pipi Ino karena malu.

'SRUUUT' Ino menghisap minuman es nya sebelum kembali bicara.

"Jadi, sekarang hidupmu udah tenang kan?"

Sakura menarik napas sebelum menjawab.

"Aku juga tidak tau." kata Sakura.

"Emangnya ada apa lagi sih?" tanya Ino. "Bukannya kau udah tenang karena gak ada yang ngeganggu kamu lagi."

"Entahlah... Yang ku pikirkan sekarang adalah kakakku." jawab Sakura.

"Kenapa dengan kakakmu?" tanya Ino.

"Sebentar lagi kan dia wisuda," kata Sakura dengan mata berkaca-kaca. "Tapi aku tetap belum dapat kabar darinya."

"Kamu yang sabar ya..." Ino menenangkan Sakura "Udah pernah dihubungi hp atau telponnya belum?"

"Aku udah pernah nyoba nelpon dia," kata Sakura "Tapi nomor hp nya gak aktif."

"Nomor temannya, kampusnya, asramanya?" tanya Ino lagi.

"Aku gak tau."

***

"Sakura-chan, kami duluan ya..." kata Ino dari atas mobil Sai.

"Iya... Ja...." kata Sakura sambil tersenyum kepada Ino. Sai menjalankan mobilnya. Ino menutup kaca....

Sakura masih berdiri di gerbang sekolah, menunggu Sasuke. Tak lama kemudian, Sasuke datang dengan mobilnya.

'TEETT' bunyi klakson mobil itu.

Sakura naik di samping Sasuke.

"Erm... Kenapa lama sekali sih!?" tanya Sakura.

"Ada tambahan materi." jawab Sasuke singkat.

"Ya udah, ayo... Tunggu apa lagi?" Sakura jengkel.

Sasuke menjalankan mobilnya untuk pulang.

***

"Nona Sakura mau memasak apa?" kata pembantu kediaman Uchiha. "Biar saya bantu..."

"Ti-tidak usah Bi, biar aku saja." balas Sakura.

Sakura kembali melanjutkan aktivitas menggoreng telur.

"Oh ya, Bi. Apa makanan yang paling disukai Sasuke?" tanya Sakura.

"Yang dia suka? Mm... Apa ya?" pembantu itu berpikir sejenak. "Tuan muda Sasuke paling suka makanan dan minuman yang ada tomatnya."

"Oo..." Sakura ber-oh ria. "Pantas saja selama ini ku lihat setiap ia makan selalu pake tomat."

'Aku akan memasak makanan yang paling spesial buatmu, Sasuke-kun.' pikir Sakura.

'TUKK' 'TUKK'

"Hinata-chan," Temari menyentuh pipi Hinata.

"Ahh..." Hinata terbagun dari tidurnya. "Te-Temari-nee?"

"Maaf telah membangunkan mu," kata Temari "Ini ku bawakan makan siang."

"Ti-tidak apa-apa," kata Hinata langsung bangun dan duduk. Lalu mengambil jatah makan siangnya dari Temari.

"Aku tinggal dulu ya." kata Temari berlalu pergi. "Nanti kalau sudah selesai, letakkan saja piring dan gelasnya dilantai."

Temari menutup pintu meninggalkan Hinata sendirian di kamarnya. Hinata kembali teringat saat ia bersama Gaara di bukit tadi pagi. Ia tersenyum sebentar lalu mulai menyantap makanannya.

***

Di ruangan Kazekage....

"Gaara! Sebaiknya acara pernikahanmu dipercepat." kata lelaki tua itu. "Dengan begitu, kita akan lebih cepat menguasainya dan mengetahui kelemahan Konoha."

"T-tapi, Ebizou-sama..."

"Tidak ada tapi-tapian" orang tua itu mematahkan perkataan Gaara. "Kau harus mendengarkan kami, Kazekage muda."

Orang tua yang bernama Ebizou itu lalu pergi.

"Ingat! Jangan beritahukan kepada orang Konoha tentang acara pernikahanmu, termasuk keluarga gadis itu."

Lelaki tua itupun menutup pintu, meninggalkan Gaara yang masih mematung di ruangannya.

'Untuk apa aku dijadikan Kazekage jika mereka tidak mau mendengarkan.' gumam Gaara sambil mengepalkan tangannya.

'TUKK' 'TUKK'

"Gaara, aku masuk ya..." kata suara seorang wanita yang sangat dikenal oleh Gaara.

Temari tersenyum kearah Gaara. Ia pun masuk tanpa minta izin sebelumnya.

"Gaara, kenapa cemberut begitu?" tanya Temari sambil tersenyum.

Gaara tak membalas. Ia malah mengalihkan pembicaraan.

"Neesan, apa kau Hinata sudah bangun?" tanya Gaara.

"Hey, jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan ya..." Temari yang sudah terbiasa dengan sikap adiknya kembali berkacak pinggang. "Jawab aku dulu, baru giliranmu bertanya!"

Gaara tidak menghiraukan Temari, ia malah berdiri dan pergi.

"Gaara, kau mau kemana?" sapa Temari.

"Aku mau pulang dulu," jawab Gaara. "jaga tempat ini selama aku pergi."

"Huh..." Temari hanya menghela napas.

***

"Erm... Gulanya mana ya?" gumam Hinata sambil mencari-cari gula.

"Nah ini dia." akhirnya Hinata menemukan benda itu.

'Jika minum teh, aku jadi teringat rumahku.' pikir Hinata.

Setelah selesai membuat teh, Hinata pergi ke ruang tamu. Tapi dia berpapasan dengan gara di pintu dapur.

'CRAASSH'

"Agh..." teh panas pun tumpah di jubah Kazegake Gaara.

"Go-gomenasai, Gaara-kun." wajah Hinata pusat pasi karena takut dimarahi Gaara.

"Tidak apa-apa," kata Gaara. Ia melepaskan jubah kebesarannya.

"K-kau ha-harus ganti ba-ju." kata Hinata masih agak takut.

"Hn," gumam Gaara. Ia pun bergegas mengganti pakaiannya di lantai atas tepatnya di kamarnya.

Setelah mengganti pakaian dengan memakai style nya yang biasa, Gaara kembali lagi ke dapur.

"Hinata..." panggil Gaara.

"Hn," Hinata mengalihkan perhatian kepada Gaara.

"A-aku mau bicara sebentar." kata Gaara agak ragu.

"I-iya, t-tentang a-apa?" tanya Hinata.

"Sebaiknya kita bicara di luar." kata Gaara berlalu pergi diikuti Hinata dari belakang.

***