" Sialan... kalian membuatku muak."
Ucap Kurosaki sambil melakukan handseal seperti hendak mengeluarkan suatu jutsu, kemudian mengeluarkan kacamata hitam dan Sebuah penutup telinga yang langsung ia kenakan,,, memang sifat Pria bertopeng ini berbeda dengan sifat Tubuh aslinya, yaitu yagami.
" Jangan kau kira aku tidak tau semuanya, rizki."
Memang Dibalik tubuh ini, terselip seorang Raikage muda yang cukup mengenal data diri Pria di depannya ini.

Lalu ia memejamkan matanya
" Hakugeki No Jutsu "
Keluarlah benda berwujud naga membawa bola di cakar kiri depannya. Naga itu kemudian maju ke arah rizki dan melingkar mengelilingi bola, lalu melepaskan cahaya membutakan dan suara memekakkan telinga. INGAT !!! Reflect indra pendengar dan Indra Penglihatan.... Jangan sampe not fair. :v .bahkan shunshin pun ngga bisa ngindarin jutsu ini. Link

---

Deskripsi:

Lalu beberapa saat kemudian dia menerima gulungan dari nona tsuchikage. Namun belum sempat membuka gulungan tersebut orang yang tak dikenalnya itu mengeluarkan jutsu yang aneh.

" pfft .. aku punya firasat buruk tentang ini "

Lalu dengan segera ia mengigit tangannya dan melakukan handseal secepat mungkin.

" Maafkan aku nona tsuchikage karena meninggalkanmu saat genting seperti ini "

Lalu dia menempelkannya pada tanah dan muncul beberapa kanji melingkar yang seperti memanggil hewan kuchiyose. Lalu asap putih segera muncul dari kanji melingkar tersebut.

" Chi kuchiyose "

Dalam beberapa detik asap itu lenyap dan kanji serta Rizki ikut menghilang entah kemana.

---

oot : Y U NO ini bukan shunshin

secara tiba-tiba, sebuah jutsu menuju kearah Rizki, yang kemudian melingkar, terang saja setelah jutsu tersebut melingkar dan karena jarak Chitanda dan Kaage saat itu tak terlalu jauh, jadi turut terkena efek jutsu ini,

"ini gawat". ucap Chitanda yang langsung mengambil tangn kanan Kaage mengaitkan ke atas pundaknya untuk bergerak dan membawanya menghindari jutsu tersebut.

lalu kemudian keluar sebuah cahaya yang amat silau membutakan penglihatan beserta suara yang bising yang keluar secara bersamaan.

"terlambat". penglihatannya dan pendengarannya pun kini terganggu, perlahan pegangannya mulai melemah.

Chitanda wrote:

"ini gawat". ucap Chitanda yang langsung mengambil tangn kanan Kaage mengaitkan ke atas pundaknya untuk bergerak dan membawanya menghindari jutsu tersebut.

lalu kemudian keluar sebuah cahaya yang amat silau membutakan penglihatan beserta suara yang bising yang keluar secara bersamaan.

"terlambat". penglihatannya dan pendengarannya pun kini terganggu, perlahan pegangannya mulai melemah.

Tergoncang goncang beberapa kali jelas membuatnya terbangun, matanya masih terpejam namun ia sudah sadar sepenuhnya, awalnya ia berfikir jika dirinya akan dibawa pergi chitanda, memang benar sih, tapi kenapa diam ?

" ara ? "
ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnggggggggggggggggg!

bunyi dengungan melengking itu sontak membuka matanya lebar - lebar, kaage mencoba menggerakan seluruh tubuhnya namun ia kaku, bahkan tak bisa bergerak sedikitpun.

" astaga... tak bisakah aku tidur tenang" pikirnya, bahkan disaat seperti ini, meski sangat sulit, ia masih mampu menggerakan bola matanya, mana orang itu ? pikir kaage, ia tak melihatnya, apa ini semua hasil dari perbuatannya, beginikah cara dia memperlakukan chitanda.

" a- apa .. i- ini... " kaage berbisik ke arah chitanda. Suara bisingnya sudah hilang, namun kini tubuhnya yang tak bisa digerakkan.

" genjutsu ??? tidak.... ini bukan genjutsu, tetap tenang.... " disaat yang sama lengan lembut itu lunglai, diiringi lutut kage yang mulai menyentuh tanah dan jatuh tersungkur, sepertinya chitanda mengalami hal yang sama.

Nafasnya kini menderu, menghadap wajah pemilik iris coklat terang. Ia mencoba untuk berfikir namun sepertinya kali ini buntu, ia tak menemukan simulasi untuk kabur dari semua ini, ia benar benar mengalami deadlock kali ini. terlintas di fikirannya paling tidak ia bisa menyelamatkan wanita dihadapannya ini.

" j-jadi... dimana si rizki... bocah *sensor* itu selalu seperti itu ? " seringainya seperti mengejek orang yang katanya pengawal setia tsuchikage.

" n- nee... ss-saan... " bahkan untuk mengucapkan kalimatpun pembuluh darah di kepalanya menegang seperti sedang mengerang kesakitan.

" ie.... c-h-i-tta-nda... go-men... " ia tetap menyeringai, meski maksud dari perkataannya tidak seperti itu.

" inikah akhirnya ? " terlintas perasaan seperti itu sedetik setelah jutsu itu menyerang, ia bahkan tak dapat melihat siapa pelakunya. lengannya benar benar lumpuh, bernafaspun sulit.

" hidup memang sulit.... aku bahkan tak tahu kapan harus mati, huh.... konyol memang, tidur dan mati, bukan sesuatu yang keren, tapi, setidaknya aku masih bisa melihatnya.... " kini hidupnya tergantung si pelaku, seperti hidup seekor nyamuk yang sudah lumpuh dan berada diatas telapak lengan manusia.

" c-chitan-da... " ia kembali mengucapkan nama itu. menatapnya dalam, setidaknya ia menikmatinya meski dalam masa sulit seperti ini.

Tak lama kemudian, tepatnya setelah durasi jutsu itu habis.... Kurosaki langsung membuka matanya secara perlahan.
" Kita lihat keadaannya... sekarang."
Ucap kurosaki sambil meneliti situasi di sekitarnya. nampaknya situasi ini sempurna baginya, terlihat dari gerakan bibirnya yang sedikit tersenyum licik....

" Rupanya ada seorang uzumaki yang sedang tertidur disini."
" Uzumaki.. uzumaki.... sebuah clan yang memiliki teknik fuinjutsu tingkat tinggi.... lumayan."
Lanjut pria itu sembari berjalan ke arah chitanda dan menyiapkan sebilah suntikan kecil.
" boleh ku minta darahmu ??."
tanya pria bertopeng itu kepada dirinya sendiri dalam hati. :v
cusssssssss XD

Suntikan itu pun melesat ke arah tangan kanan bagian lengan chitanda dan perlahan menyerap darahya sedikit demi sedikit.... sepertinya 2-3 mili. who knows ??
" Sudah cukup...."
" Saatnya aku pergi...."
Ucap kurosaki sambil berjalan keluar desa sunagakure dan kembali ke desa Kusagakure. namun ada seonggok pikiran yang mengganjal dibenaknya,,, mengapa aku tidak membunuh kedua orang ini ??

---

[1 POSt/2 POST]
Webe.. kabooooooor.

suasana seketika menjadi hening kembali seperti semula setelah durasi jutsu tersebut selesai.
kini tubuhnya tersungkur diatas tanah, seakan pandangannya menjadi kabur beserta tubuhnya yang tak lagi ia dapat gerakkan untuk saat ini.

walau indra penglihatan beserta pendengarannya terganggu, namun ia masih bisa merasakan sesuatu macam jarum suntik yang menusuk lengan kanannya.

"kaage , ". ucapnya perlahan dengan pandangan yang sangat buram dan dengan gerakan yang sangat minim, tangannya berusaha untuk menggapai Kaage yang turut tersungkur tak jauh darinya.

"maaf ," lanjutnya lirih dengan tangannya kirinya kini telah menggapai tangan Kaage, pandangannya pun semakin buram sampai ia tak dapat melihat apa-apa lagi seketika itu pula sekujur tubuhnya tak mampu merespon gerakan yang diperintah oleh otaknya.

"mungkin ini adalah sebuah hukuman, hukumanku yang menjadi orang terlalu naif, melindungi dia dan membawa dia pulang kembali ke desa dengan menentang seluruh desa, memangnya aku bisa apa ?". pikiran tersebut berkecamuk dalam dirinya yang terselimuti bayang-bayang gelap .

Ehhhh...
Tiba-tiba langkah kurosaki terhenti.
" Uzumaki chitanda..... kau sudah membela musuh, setidaknya kau tau alasan mengapa sekarang aku membencimu."
Lanjut pria bertopeng itu sambil mengeluarkan sebuah pil chakra dari kantung senjatanya dan langsung memakan object itu. dan harusnya sekarang tomoe 2 sudah melekat pd matanya karena kebenciannya terhadap chitanda.... mungkin memang sudah tercipta.

"baguss... sudah pulih."
Kurosaki sepertinya sedang melakukan sebuah handseal untuk mengeluarkan suatu jutsu.
" Dai Rasenrigu "
Terciptalah sebuah bola kecil dari tangan Kurosaki, dan langsung ia arahkan ke arah mereka berdua (Chitanda dan Kaage).

lalu dengan langkah cepat, Pria bertopeng itu langsung melanjutkan perjalanannya.

---

[OUT][2post/2post] #Keluar dari sunagakure

[2post/4post] #Kaage dan chitanda terkena efek jutsu hakugeki

Deskripsi rasenrigu:

Ia mendengar beberapa desisan pasir akibat langkah seseorang yang ia sendiri tidak tau siapa, yang jelas, orang ini tidak memberikan kesempatan sedikitpun padanya.

Ia masih mencoba kabur, menggerakan segenap ototnya untuk sekedar bangkit, tapi sia sia saja, pendengarannya memang masih mendengung sedikit, sedikit rasa mual pula.

Chitanda wrote:

"kaage , ". ucapnya perlahan dengan pandangan yang sangat buram dan dengan gerakan yang sangat minim, tangannya berusaha untuk menggapai Kaage yang turut tersungkur tak jauh darinya.

"maaf ,"

Mata chitanda yang setengah tak melihat membuatnya terlihat seperti menatap kosong ke arahnya, ia mencoba mencoba menggapai apapun asal tubuh kaage, kaage berusaha sekuat tenaga, rasanya ia seperti dibebani ribuan ton diatas tubuhnya, untuk menggerakan sendi lengannya pun terasa sangat berat.

" nnggghhhhkkkkk!!!! " suara erangan itu terus muncul ketika ia mencoa untuk bergerak, lengannya menggapai lengan chitanda.

" t-tenanglah... a...kk...uuu.. d...i... ss..s.i.nii.. " ucapnya mencoba membuat chitanda senyaman mungkin, pikirnya semoga apa yang ia lakukan sedikit membuatnya tidak merasa kalap.

setelah pria itu mendekat, sepertinya kaage kian yakin inilah akhir hidup mereka, sesaat kelopak matanya menutup dan menghembuskan nafas panjang, menyiapkan diri untuk semua ini. tubuhnya kembali meronta menyeret sekuat tenaga agar ia bisa sedekat mungkin dengan chitanda.

" sulit!!! sulit sekali!!! berapa kalipun kukerahkan tak dapat bergerak... jika begini aku tak bisa bertahan sekalipun... siapapun... tolong chitanda... " tubuhnya mulai mendekat meski amat sangat sulit, genggaman lengannya ia per erat.

" ch-chitan..da... " ucapnya, lengan kirinya ia simpan diatas kepala chitanda, mencoba membenamkan wajah chitanda kedalam pelukannya, namun amat sangat sulit.

" kh!! " beberapa kali pun ia mencoba sangat sulit. Sesaat setelahnya kaage merasakan padatan chakra mulai terbentuk, jelas terasa melihat perubahan tekanan angin disekitar, energi sebesar itu sudah pasti membuat area sekitarnya sedikit terpengaruh.

" bahaya.... aku takan sempat... sial!!!! kenapa chitanda juga harus terlibat..." pikirnya ketika menerawang semua ironi ini. Kini ia mulai takut, merasa bersalah dan tak dapat ia pungkiri, kesedihan menghampiri hatinya kali ini, kenapa harus chitanda juga yang terlibat

alasan mengapa ia ingin menjauh, karena tak mau melibatkan chitanda.

" chi-tanda... baka... sudah kubilang untuk tak mengikutiku... kau pikir....khk.... aman? baka... harusnya kau tetap hidup.... " bisiknya sembari meringis.

" chitanda... " mencoba mengumpulkan segenap kekuatannya hanya untuk menggerakan otot bibirnya sudah seperti mengangkat batu besar. apalagi untuk bergerak, tak ada harapan lagi. yang ada hanya pesan terakhir yang ingin kaage katakan padanya, meski ia sendiri tak yakin chitanda akan selamat juga.

Bola itu kian dekat dengan tanah, meski turun nya bola itu sangat lambat tapi apa boleh buat, mereka tak dapat menjauh sejengkalpun.

" chi...tanda.... m..maaf... ...gg-uuh... s-sulit sekali...untuk-b-bicara.. pun.. " ia kian menyimpan lengannya diatas kepala chitanda, semoga itu cukup baginya menenangkan chitanda disaat terakhir seperti ini.

" a-aku... sel-alu... me...nyukai... m...m..uu... chit...tanda... selalu... hontou...nni...g-gomen... mel...melibatkanmu... sejauh... i..ini... aku... m-me-nyayangi...mmmu... chitanda...."

Sedetik setelahnya bola itu menyentuh tanah, dan melepaskan puluhan kiloton energi, membakar, menghempaskan segala sesuatu yang disapunya, yasujiro kaage, beruntung disaat terakhirnya ia berada disamping orang yang paling ia sayangi, shinobi lain memang tidak mengerti, tapi mereka tidak meminta mereka untuk mengerti, perasaan mereka, milik mereka berdua. Chitanda yang terus mengejar kaage dan sikapnya itu membuatnya ikut terpojok, dan kaage yang terus menjauh dari chitanda meski ia sangat ingin memeluknya seperti saat terakhirnya.

Keinginannya terwujud, sedetik sebelum tubuhnhya hancur oleh padatan energi yang dilepaskan pria misterius itu. Ledakannya membuat sedikit gempa kecil, membentuk kawah besar dan menyapu setengah areal padang pasir serta hutan kusagakure tempat mereka berakhir, saat itu suara ledakannya terdengar seperti gemuruh gunung meletus yang terdengarh hingga belasan kilometer.



[Yasujiro Kaage Out From RP (Death)]

kaage wrote:

Sedetik setelahnya bola itu menyentuh tanah, dan melepaskan puluhan kiloton energi, membakar, menghempaskan segala sesuatu yang disapunya, yasujiro kaage, beruntung disaat terakhirnya ia berada disamping orang yang paling ia sayangi, shinobi lain memang tidak mengerti, tapi mereka tidak meminta mereka untuk mengerti, perasaan mereka, milik mereka berdua. Chitanda yang terus mengejar kaage dan sikapnya itu membuatnya ikut terpojok, dan kaage yang terus menjauh dari chitanda meski ia sangat ingin memeluknya seperti saat terakhirnya.

perasaan yang sama dirasakan oleh Chitanda saat itu pula, bukan rasa takut akan ajalnya yang menyelimuti perasaannya pada saat itu, namun rasa penyesalan terhadap dirinya sendiri yang merasa telah gagal menjadi seorang Tsuchikage, bagaimana tidak, untuk melindungi satu orang saja ia tidak bisa apalagi melindungi desa, apa masih pantas baginya untuk menyandang nama itu.

walau inderanya penglihatan dan pendengaran tak lagi dapat berfungsi secara normal kembali, namun disaat terakhir Chitanda masih mampu merasakan genggaman erat beserta dekapan Kaage yang kini telah berada didekatnya,  perasaan hangat yang menyelimuti Chitanda membuat perasaannya menjadi cukup tenang, kehangatan dekapan serta pelukan itu yang selalu ia rasakan semenjak ia kecil, kehangatan yang selalu hadir dimana kala hatinya sedang gundah, Kaage selalu membuat perasaanya menjadi baik kembali.,

secuil flasback

"ne ne, lihat lihat, indahnya". saat itu diair terjun tempat biasanya, Chitanda bersama Kaage sedang melihat ribuan burung yang terbang membentuk jajaran unik yang menghiasi angkasa membuat mata Chitanda terpana melihatnya.

"kalau aku sudah besar nanti, aku ingin bisa terbang sebebas mereka, terbang kemana mereka suka, tanpa ada terikatan dengan peraturan dunia yang kejam ini". ucap Chitanda kecil sambil melompat  dari atas batu tempat biasanya ia membaca buku

"nee Kaage, arigato ne". ucapnya sambil tersenyum membalikan badannya menatap kearah Kaage.

orang tua beserta klan dari Chitanda saat itu yang statusnya cukup tersohor di kalangan ninja kelas atas desa Iwagakure, benar-benar membuat Chitanda bosan akibat keterikatan ini itu yang harus ia penuhi, dalam usianya yang masih anak-anak ia harus terbebani masalah-masalah internal yang sering kali membuatnya tertekan,

karena hal tersebut, Chitanda kecil selalu pulang telat dari akademi dan menghabiskan sejenak waktu istirahatnya ditempat favoritnya tersebut, seiring berjalannya waktu, Chitanda dipertemukan oleh takdir dengan seorang bocah laki-laki yang memiliki masalah lebih rumit dari kehidupan Chitanda,

sejak saat itu, Chitanda telah belajar banyak kepada Kaage, dan pada akhirnya,

jiyu no tsubasa pun akhirnya melekat sebagai janji mereka sebagai lantai dasar dalam permasalahan keterikatan dunia yang mengurung jalan mereka

"ada banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu, ada banyak hal pula yang ingin aku bagikan kepadamu, namun saat ini hanya ini yang mampu aku ucapkan".
"aku senang bisa mengenalmu. Apapun yang pernah kau lakukan dan meski dunia membencimu, aku tetap menyayangimu Kaage, ", ucapnya hanya dalam hati, karena bibirnya tak sanggup lagi tuk berbicara, air matanya mengalir membasahi pipinya melewati senyuman terakhir dari wajahnya.

walau terucap hanya dalam hati karena keadaan, Chitanda sungguh berharap apa yang ia rasakan sama halnya yang Kaage rasakan saat itu pula.

Kaage wrote:

Sedetik setelahnya bola itu menyentuh tanah, dan melepaskan puluhan kiloton energi, membakar, menghempaskan segala sesuatu yang disapunya, yasujiro kaage, beruntung disaat terakhirnya ia berada disamping orang yang paling ia sayangi, shinobi lain memang tidak mengerti, tapi mereka tidak meminta mereka untuk mengerti, perasaan mereka, milik mereka berdua. Chitanda yang terus mengejar kaage dan sikapnya itu membuatnya ikut terpojok, dan kaage yang terus menjauh dari chitanda meski ia sangat ingin memeluknya seperti saat terakhirnya.

Keinginannya terwujud, sedetik sebelum tubuhnhya hancur oleh padatan energi yang dilepaskan pria misterius itu. Ledakannya membuat sedikit gempa kecil, membentuk kawah besar dan menyapu setengah areal padang pasir serta hutan kusagakure tempat mereka berakhir, saat itu suara ledakannya terdengar seperti gemuruh gunung meletus yang terdengarh hingga belasan kilometer.

[out - uzumaki chitanda - Tsuchikage death]

memories:

pfff ini ngga jadi mati, ya ??? padahal udah bagus itu cara matinya.. #Plakkk .yaudahlah,, ane lanjut aja RP-annya.. :v

---

" Tappp..."
Sampailah Kurosaki di tempat pelatihan shin yang sempat kurosaki datangi pada saat setelah penyerangan desa konohagakure dulu..... tapi ini bukan kurosaki, melainkan yagami. tepat.... di perjalanan tadi, Semua attribut kurosaki yang melekat pada tubuhnya sudah diganti dengan seluruh attribut khas Senju Yagami. Soo.... tidak ada yang perlu dicurigai lagi dari penampilan pria berambut coklat ini.

" Itu dia orangnya...."
Yagami pun langsung berlari ke arah Shin yang sedang bersantai sekaligus bersandar di sebuah pohon. apa Tujuan yagami menghampiri bocah itu ??? tentu saja untuk bertemu nenek dari shin yang memang sangat ingin Yagami temui dari beberapa hari lalu.
" Oeyyyy...."
Sapa pria berambut coklat itu kepada shin disana.

" Ohhh... kau ternyata. Mau bertemu nenekku, ya ???."
Tanya shin kepada yagami sambil berdiri tegak,,, lalu membersihkan celana bagian belakangnya yang terlihat kotor karena Segumpal tanah coklat di bawah.
" tepat.... bisa kau antarkan aku,, sekarang ???."
Jawab yagami sekaligus balik bertanya pada shin.
" Ayo ikut aku."
Mereka berdua pun pergi menuju rumah nenek shin.


Tokk.. Tokk... Tokk...
" ini aku.... shin."
ucapnya sambil mengetuk-ngetuk pintu yang menghubungkan halaman depan rumah dgn bagian dalamnya.

Cklek
Pintu itu pun terbuka dan perlahan menampakan seorang nenek yang kira-kira umurnya sekitar 60 tahun-an dengan warna putih abu-abu melekat pada rambutnya dan Kimono khas jepang menyelimuti tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

" Yagami, ini nenekku.... namanya aoda, Takezuki Aoda."
ucap shin seolah memperkenalkan neneknya kepada Senju Yagami.
" ouuuuu.... Salam, nek. namaku senju Yagami...."
Balas pria berambut coklat itu sembari mendukan kepalanya kepada nenek didepannya itu.

" Salam juga, nak.... jadi apa tujuanmu datang kemari ??."
sepertinya nenek ini cenderung bersifat simple,efektif, dan tidak bertele-tele... terbukti dengan perkataannya yang seolah ingin cepat-cepat menyelesaikan urusannya dengan anak muda di depannya ini.

" hmppp... baiklahh.... beberapa hari yang lalu, saat aku melihat cucumu menggunakan elemen magnet, aku menemui sedikit perbedaan disana.... Kenapa efek tarikan object yang berada di daratan dengan object yang berada di per-air-an itu berbeda ???."
Tanya yagami kepada aoda...

" ohhohh... tentang itu ya."
" Mari duduk dan kuceritakan sedikit kisah perjalananku."
Perintah aoda kepada shin dan yagami sambil duduk di sebuah kursi kayu.

---

Visu Shin >> http://gianithechaser7.files.wordpress.com/2013/02/tumblr_met1c6t6rm1rn9st4o1_500.png
Visu Aoda >> http://2.bp.blogspot.com/-0KzU9XvEL9A/T4FkMA1Y94I/AAAAAAAAAWY/k68X-7pHzEs/s1600/nenek.jpg

[div class=info][/div]

" Nii-san... Nii-san.... "
Terdengar suara Bocah perempuan yang sedang memanggil-manggil kakak laki-lakinya sambil berlari ke arah kakaknya itu. sepertinya bocah itu sangat menyayangi kakaknya, namun pria itu malah tidak menyayangi adiknya sama sekali, Perlakuannya yang terkesan cuwek + Mencintai seseorang dengan membencinya memang sangat ia perlihatkan terhadap adiknya sendiri.

" kau memanggilku ??? memangnya ada apa ???."
Jawab pria yang sedang memandangi langit dengan nada acuh tak acuh. ternyata dia juga seorang pria pengangguran dan pemalas dalam hal apapun. hmmppp..... kita sebut saja namanya arion, Kotaro Arion..... Dia memiliki rambut berwarna coklat acak-acakan dan postur tubuh yang ideal untuk anak berumur 15 tahun, selain itu kedua kelopak matanya memiliki warna biru muda + diimbangi dengan mulut/bibir yang agak Sexy.

" Hufffttt..... kau selalu memperlakukanku seperti itu."
Lagi..... Bocah perempuan itu, kita sebut saja dengan namaa asli, Takezuki aoda... Lagi-lagi Aoda menggembungkan kedua pipinya saat kakanya menjawab sapaan/panggilan dari aoda. siapa adik yang tidak kesal jika kakaknya tidak memperlakukannya seperti adiknya sendiri ??
" baiklah langsung saja..... maukah kau menemaniku bermain di tempat itu."
Lanjut aoda yang mengubah wajahnya menjadi wajah memohon sambil menunjuk sebuah taman bermain dengan padang rumput yang mengitarinya. namun,, seperti biasa.... Arion tidak memandang ke arah wajah aoda saat aoda berbicara dengannya... Fakta dan ironi...

" Aku sedang sibuk...... dan juga malas."
Arion mengeraskan suaranya di bagian awal, lalu mengecilkan volumenya di bagian akhir.... sepertinya pria itu benar-benar sibuk, Sibuk memandangi awan putih di atas sana sambil membayangkan hidupnya di masa depan.... ckck....
" K-KAUUUUU !!!! Sibuk kau bilang !!!!...."
aoda terlihat mulai membentak arion dengan nada yang sangat-sangat-sangat keras sampai-sampai terdengar dari jarak 100 meter, mungkin lebih....
" kendalikan emosimu aoda "
ucap bocah perempuan itu dalam hati kepada dirinya sendiri... lalu bergegas pergi menuju taman bermain.... sendirian.

" INGAT !!!! KALIMAT YANG PERNAH AKU KATAKAN DULU !!! JANGAN SELALU BERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN JIKA KAU MAU MENYELESAIKAN SUATU HAL.... SETIDAKNYA LAKUKANLAH SENDIRI DI BAGIAN AKHIR."
Ucap Arion dengan nada keras kepada aoda... namun sekarang berbalik aoda yang tidak meresapi kata-kata dari kakaknya, walaupun sebenarnya dia selalu mengingatnya setiap hari dan berusaha untuk membongkar arti dari kalimat tersebut.

[div class=info][/div]

" Bagaimana ?? apa kau sudah mengerti inti jawaban dari pertanyaanmu itu ??."
Ucap takezuki aoda kepada yagami dan cucunya. ternyata saat aoda menceritakan masa lalunya, disaat itu pula ia juga mulai menjawab pertanyaan dari Senju Yagami. ya.... itulah orang tua.
" aaaaaaa ??? maksudmu... yang mana jawabannya ??."
jawab shin dan yagami secara bersamaan seolah mereka tidak mengerti akan apa yang barusan neneknya ceritakan.

" Hufttt... Baiklah,, Langsung to the point saja."
" Secara batin dan rohani, atau apalah itu.... jawaban dari pertanyaanmu adalah... JANGAN SELALU BERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN JIKA KAU MAU MENYELESAIKAN SUATU HAL.... SETIDAKNYA LAKUKANLAH SENDIRI DI BAGIAN AKHIR."
Ucap aoda kepada mereka berdua untuk memperjelas suatu hal yang ingin ia jelaskan.
" Sedangkan jawaban secara alami akan ku jelaskan jika kau sudah meresapi kalimat itu."
Lanjut aoda sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya..

Langkah aoda pun terhenti karena teringat akan hari yang sudah mulai gelap.
" Sudah malam.... kalian berdua... boleh tidur di rumahku."
Ucapnya sambil kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.
" Kamar kalian ada di ujung sana..."
Lanjut aoda dengan nada keras agar bisa di dengar oleh mereka berdua.
sementara itu, Yagami dan shin pun langsung masuk ke dalam rumah dan tidur di kamar mereka masing2. (padahal kamarnya two in one, satu untuk orang dua )

Sora's Scene


"Kenapa? Bukankah selama ini sensei sudah melakukan semuanya demi Kirigakure? Semua sudah berubah daripada 50 tahun yang lalu!"

Pemuda berambut kuning itu tampak hanya menatap pemuda lainnya yang berambut biru itu. Peperangan sudah selesai, dan benar apa yang dikatakan oleh muridnya itu kalau ia sudah terlalu dalam untuk menghianati Kirigakure karena ia malah membantu mereka untuk bertahan.

Dan sejujurnya ia bimbang, dan sama sekali tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Disisi lain egonya menentangnya untuk melindungi Kirigakure, namun semua yang terjadi selama ini malah membuatnya melindungi desa yang ia benci selama puluhan tahun itu.

Dan pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

"Apakah kau fikir dendamku selama 50 tahun itu akan hilang begitu saja dengan apa yang terjadi selama 2 tahun ini?" wajahnya yang tampak tertutupi oleh perban tampak menunjukkan kalau mata kirinya tampak diperban dan itu sepertinya cukup membuat pemuda di depannya terkejut.

"Apa yang--"

"Kutinggalkan sebelah mataku untuk menunjukkan kalau aku meninggalkan keraguanku disini. Sudah cukup, lebih baik aku melupakan semua tentang shinobi dan juga desa. Itu semua tidak ada gunanya," jawabnya sambil berbalik dan berjalan menjauh.

"Lalu bagaimana dengan Skye?! Tubuh itu bukan milikmu saja bukan?"

...

"Ia sama sekali tidak keberatan dengan semua yang kulakukan..."


DHUAR!

Suara ledakan yang besar itu membuatnya terbangun tiba-tiba dan sedikit tersentak. Pemuda berambut kuning yang tampak memakai hoodie itu mendongakkan kepalanya dan melihat sekeliling. Sudah dipastikan itu bukanlah bagian dari mimpinya dan ledakan itu benar-benar terdengar dekat dan nyata.

'Kau tahu suara darimana itu Sora-san?'

'Entahlah Skye, tetapi ada baiknya kita mencoba mencari tahu...' pemuda itu segera bergerak dan mencoba untuk melihat sumber suara, dimana ternyata sebuah ledakan besar yang bahkan membuat kubah yang seolah terlihat terkeruk cukup dalam.

"Ledakan apa ini..."

Ia menoleh sekeliling melihat apa yang menjadi sumber dan juga mungkin korban dari ledakan itu. Namun, ledakan sebesar ini kemungkinan korban tewas yang tubuhnya tersisa itu--cukup kecil. Sungguh, lihat saja daya ledak ini.

"Peperangan lagi kah? Atau--seseorang...?"

[div class=info]

Scene Alam Mimpi Senju Yagami

[/div]

Mimpi yagami diawali dengan posisi dirinya yang berada di antara/di tengah-tengah beberapa Manusia dewasa dengan jubah putih terang menyelimuti tubuh mereka semua.... Malaikat ?? Mungkin.
" Dimana aku ?? Siapa mereka...?? "
Tanya yagami kepada dirinya sendiri sambil bergerak-gerak tak karuan seolah mencari celah untuk keluar dari himpitan Manusia berjubah putih ini. ditambah lagi rumput-rumput yang menjadi pijakan kaki yagami mulai bergerak ke sana kemari karena tertiup oleh angin yang sekaligus menambah kesan dramatis di tempat itu..

Terlihat dua orang manusia (?) yang terdiri dari Pria berambut kuning panjang dan seorang wanita dengan paras yang sangat anggun sedang berjalan ke arah senju yagami....
" aaaaa.... "
Yagami seperti tak bisa membuka mulutnya sendiri, mungkin akibat penampilan dari dua orang di depannya ini yang jauh melebihi penampilan manusia normal.....

" Heii nakk.... Apa tujuanmu datang kemari ?? "
Tanya wanita berparas anggun itu kepada yagami.
" Tu-tujuanku datang ke sini ?? entah.... tiba-tiba saat aku terbangun, aku sudah berada di tempat ini."
~ Jawab yagami dengan nada gugup + takut.
" Ohhh... tenang saja nak. kami semua adalah orang baik..."
" baiklah,, untuk me-rileks-kan pikiranmu, mari kita berpindah dimensi sejenak."
Lanjut wanita itu sambil menggerakan jari-jarinya agar tangannya bisa berbunyi seperti sedang mengajarkan seekor burung bersiul.... dan tak lama kemudian, sceen pun berpindah ke arah air terjun yang tidak diketahui namanya.....

" Biar kutebak... didalam dirimu,, terdapat sebuah pertanyaan mengenai suatu kalimat. benar bukan ?? aku tau itu, karena memang kebanyakan orang yang tersesat di tempat ini memiliki masalah/pertanyaan yang sama..... jadi... Bisa kau ucapkan kalimat itu ?? siapa tau aku bisa membantumu."
Wanita yang berada di depan yagami mulai menunjukan sifat kebaikannya kepada yagami tersendiri.
" Hmmppp...."
Yagami sejenak berpikir agar dia bisa kembali mengingat kalimat yang diberikan aoda.

" JANGAN SELALU BERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN JIKA KAU MAU MENYELESAIKAN SUATU HAL.... SETIDAKNYA LAKUKANLAH SENDIRI DI BAGIAN AKHIR."
" sepertinya itu kalimat yang benar..."
Ucap yagami sembari menggaruk-garukan bagian bawah janggutnya seolah berpikir keras.
" Jadi... apakah kau bisa memberitahukan arti dari kalimat itu ??."
lanjut pria berambut coklat itu.
" Ahahaha, baiklah.... aku akan menjelaskannya dengan cara visual."
Jawab wanita itu sambil menunjukan visualisasi dua orang anak yang sedang bermain di taman bermain.

[div class=info]

Lanjutan Scene Mimpi Senju Yagami

[/div]

" 2 Anak ?? "
Ucap yagami dengan wajah penuh keheranan, dan terlihat mulai mengerutkan kedua alisnya seolah berpikir keras.....
" Sebut saja Nama Mereka adalah Akako dan akina......"
Jawab wanita itu sambil menunjuk ke arah dua bocah kecil yang sedang bermain di sebuah taman bermain. Nama mereka pun hampir sama, sepertinya mereka adalah anak yang terlahir dari satu ibu, Anak kembar ?? mungkin... Hanya saja mereka memiliki gender yang berbeda.
" Hmmppp...."
Yagami mulai mencermati setiap perkataan dari Wanita di depannya ini... lalu tiba-tiba mereka sudah berada di dekat akako dan akina, mungkin jaraknya sekitar 2-3 meter-an......

[offtopic]Scene pun berpindah ke arah percakapan kedua bocah itu[/offtopic]

" Hei, kakk..... sudah lama kita berada disini... bagiku ini adalah taman bermain yang suram. berada di tengah-tengah hutan ?!!!!."
Ucap Akina kepada kakaknya.... akina adalah gadis yang umurnya sekitar 12 tahun-an, memiliki rambut blonde yang memanjang sampai ke pinggul dan perawakannya juga agak kecil.
" Ini kan untuk menyelesaikan misimu !! mencari tanaman liar yang berada di hutan ini..... Kenapa malah kau yang menyalahkanku....?!! ahh sudahlah..."
Jawab akako dengan nada yang sedikit membentak.... selain itu. akako adalah seorang Laki-laki yang sudah menjadi pria sedang ibu dan bapaknya meninggal, dia mempunyai rambut hitam pendek plus tubuhnya yang sangat-sangat-sangat jangkung.

" Hufftttt..."
ahahaha.... Akina malah menggembungkan pipinya bertanda menyesal karena ucapan kakaknya itu. padahal kan memang dia yang rewel + bandel..... hadehhh....
" Kalau begitu !! cepat kita cari tanaman itu.... tidak baik berlama-lama di taman bermain sialan yang berada di tengah hutan ini !!."
Akiko pun mulai mengemasi barang-barangnya dan menaruh semuanya di dalam tas milik akiko... lalu mereka berdua pun bergegas pergi entah kemana, namun intinya mencari sebuah tanaman liar.

[offtopic]Scene kembali ke Senju Yagami dan wanita berjubah putih[/offtopic]

" Menurutmu.... apa kelanjutan cerita tersbut ??? "
Tanya Wanita itu kepada yagami sambil mem-pause visualisasi berjalan yang ada didepannya.
" aaaa ?? aku yakin... pasti mereka dapat menemukan tumbuhan itu, dan sampai dirubah dengan keadaan tubuh yang masih utuh..... Walaupun hanya sebuah Hipotesa."
Jawab yagami sekenanya...
" Jadi itu hipotesamu ?? Mari kita lanjutkan ceritanya...."
Wanita itu pun langsung melanjutkan visualisasi berjalan miliknya...

[offtopic]Kembali ke scene kedua bocah itu[/offtopic]

Mereka berdua kini berada di tengah-tengah hutan, dan mereka juga dikelilingi oleh hewan-hewan buas macam harimau, singa, Bison, dan sebangsannya....
" Akina... selama misi ini berjalan, hanya aku yang pernah bekerja, kau tak bekerja sekalipun.... padahal ini adalah misimu.... mau sampai kapan kau seperti ini !!!."
ucap akako dengan nada keras kepada akino...
" N-n-n-nani ?? "
Akina terlihat ketakutan dan terdiam tanpa kata sambil memojokan dirinya disebuah pepohonan.... di lain sisi, kakaknya malah bekerja keras untuk melawan hewan-hewan buas tsb. sungguh ironis bukan ?? :v

sudah hampir 1 jam akako melawan mereka, dan keuntungannya 3/4 dari semua hewab itu sudah terjatuh tanpa nyawa.... namun efeknya sekarang tenaga akako benar-benar sudah habis, seluruh tubuhnya gemetaran ditambah lagi wajahnya juga sudah mulai memudar....
" Akina.... Terima ini !!! kau harus melawan mereka agar misi-mu bisa selesai..."
Perintah akiko kepada adiknya sembari melemparkan sebilah pisau penuh darah ke arah daratan di depan akina, dan perlahan pria itu pun menghembuskan nafasnya dan mulai menutup matanya.....

" aaaaa-aaa-aku ??."
Akina masih ketakutan, namun pandangannya menuju ke arah sebuah pisau yang berada di depannya itu... dan terkadang juga mencuri perhatian ke beberapa hewan buas yang mulai mendekatinya.
" BAIKLAH !!! aku harus berani..."
Lanjut gadis itu mulai memejamkan matanya seolah berusaha menghilangkan semua rasa takutnya.
" hmmppp..."
Akina mulai berjalan mengambil pisau tersebut dengan tatapan seorang pembunuh, lalu melawan satu-persatu hewan buas yang berada di depannya itu....

Tak butuh waktu lama bagi akina untuk membunuh semua hewan2 itu..... sepertinya 15 menit saja sudah cukup untuk menghilangkan nyawa para hewan tersebut.....
" huffftt.... Aku Berhasil."
Ucap akina dengan nafas yang memburu.... lalu perlahan ia mulai mengambil setungkai tumbuhan liar dan kembali ke rumahnya untuk memberikan tumbuhan itu.

[div class=info]

END.... Yagami terbangun dari tidurnya.

[/div]

" Uwaaaaaaaaa...."
Entah kenapa pria berambut coklat itu langsung menjerit setelah ia terbangun dari tidurnya.... karena mimpi buruk ?? bukan, kalau mimpi buruk jeritannya berbeda...
" Aku sudah tau arti dari kalimatmu itu, nenek..."
Ucap yagami sambil mengangkat bibir bagian kananya ke atas dan membiarkan bagian kiri tetap dibawah....

Eager wrote:

" Kau sungguh aneh, mengajak orang yg baru saja kau temui dan bahkan kau belom mengenalnya. Hei nak, kau bukan anak nakal kan? Awas saja jika kau sampai macam2 dengan Kazekage, aku akan mengunyahmu dan memuntahkanmu ke lautan agar menjadi makanan teman2 hiu disana. " lanjut Eager lagi memberi peringatan kepada bocah yg di kenalnya itu.

" urusai burung tua... diam saja kau dan patuhi kazekage seperti aku mematuhinya... " ucap suke ketus, ia tiba tiba saja keluar dan mengatakan hal itu, jelas hanya sebentar, setelahnya taro kembali menguasai tubuhnya.

" bb-baka!... apa apan dia, muncul dan pergi ... sialan... " taro langsung menutup mulutnya ketika ia tersadar kembali sudah menguasai tubuhnya kembali. merepotkan saat ia menyadari bahwa tubuhnya tidak sepenuhnya miliknya.

" g-gomen! " ia hanya membungkuk dan tak dapat menjelaskan itu semua, ia sendiri tak mengerti. Semoga saja kuchiyose ini tidak mendengarnya tadi, beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan mereka,

Saat mendarat, ia langsung mengambil posisi didepang sang kage dan mengeluarkan kunai, bersiap dengan segala kemungkinan terburuk tidak salah kan?

seorang pemuda berambut pirang dengan menggunakan hoodie, berperangai kalem dan mencurigakan.
" lebih baik kazekage sama tetap berada dibelakangku... " pintanya demi keselamatan sang pimpinan sendiri.

" sok pahlawan " celetukan itu muncul tiba tiba dalam benaknya, jelas dirinya yang lain yang mengucapkan itu, dan sukses membuatnya menggeratkan gigi untuk kesekian kalinya karena kesal dengan kata katanya itu.

'Selamat Sora-san, kau sudah menarik perhatiannya...'

'Sejak kapan kau bisa menggunakan kalimat sarkasis itu Skye?' ia sedikit sweatdrop dengan apa yang dikatakan oleh Skye dan hanya bisa menghela nafas sambil menatap beberapa orang yang datang itu. Ia tidak ingin bertarung sungguh, baginya semua pertarungan tidak ada sama sekali gunanya.

'Percayalah, belasan tahun berlatih bersama dengan ahlinya...' ia segera berjalan dan tampak mendekati mereka.

"Tidak, maaf tetapi aku juga sudah melihat semuanya seperti ini saat aku datang," jawabnya sambil menyibakkan hoodienya namun wajahnya tetap tertutupi oleh topeng hitam putih yang ia pakai saat itu.

"Tenanglah, aku tidak mungkin bisa melakukan ledakan seperti ini~" jawabnya sambil tertawa dan menggaruk kepala belakangnya. Namun ia tidak meninggalkan aura dingin dan juga menekannya. Ia mengerutkan dahinya saat mendengar suara yang mengatakan kalau pemuda itu adalah seorang Kazekage.

'Mantan calon rekan sesama kage?' ia bersiul sangat pelan, kalau saja saat itu ia menjadi seorang Mizukage ia akan berada di pangkat yang sama dengan pemuda itu. Ia menoleh pada pemuda yang tampak segera melindungi pemimpinnya itu.

...

'Apakah aku merasa dejavu?'

'Eh?'

" Jadi bukan kau ya pelakunya? ah, baiklah tak masalah. kau datang dari mana? apa kau sedang menuju ke suna? " tanya Obi pada pemuda itu. tiba2 Kagami sudah berada di depannya, seolah bersiap menjaganya.

" Haha.. tenanglah kagami-kun. aku rasa dia bukan orang jahat. tapi bersikap waspada pun bukan suatu hal yg salah. baiklah aku akan turun dulu ke bagian bawah kawahnya, mungkin aku bisa menemukan sesuatu. " ucap Obi pada mereka. Ia lalu turun ke bawah kawah, melihat2 dan mencari sesuatu. menemukan beberapa helai pakaian, rambut dan beberapa uang logam.

" ini jenis dan warna pakaian yg berbeda, aku rasa korbannya bukan cuma satu. uang logam ini, sepertinya ini berasal dari desaku. dan kain ini, seperti kain dari kantung uang yg ku berikan pada Kaage tadi. jangan2!!!.. " obi lalu melihat berputar ke sekelilingnya. ia mencari sisa2 uang logam yg mungkin masih berserakan disana.

" Hei kalian berdua, bantu aku mencari kepingan uang logam seperti ini ya. jika jumlahnya 500 Ryo, maka aku pastikan aku mengenal siapa orang yg meledak ini. " ucap Obi pada Kagami dan Skye.

" 50, 100, 150, 200, 250, 300 ryo totalnya. aku rasa benar2 dia yg tewas disini. tak kusangka ada yg bisa dengan mudah membunuh orang yg ku rasa sekuat diriku. Sial. " Obi lalu naik kembali keatas.

" Apa kalian menemukan sesuatu? 3 lembar kain dari jenis dan warna yg berbeda, 1 ku pastikan adalah kantung uangku. aku sepertinya yakin bahwa salah 1 korbannya adalah dia. " ucap Obi pada mereka berdua, meskipun entah mereka berdua peduli atau tidak.

" baiklah aku rasa kita sudah menemukan sesuatu. kau punya ide kemana tujuan kita selanjutnya kagami-kun? " tanya Obi lagi.

awalnya ia sedikit bingung dengan apa yang dilakukan kazekage, penyelidikan mungkin? ia tak mau mencampuri urusan kazekagenya,selama dia aman, dia tidak akan mengganggunya sama sekali.

Tapi diujung penyelidikan sang kage malah bertanya padanya

Kazekage wrote:

" baiklah aku rasa kita sudah menemukan sesuatu. kau punya ide kemana tujuan kita selanjutnya kagami-kun? " tanya Obi lagi.

" entahlah.. kazekage sama... saya hanya akan mematuhi perintah anda... " gumamnya pelan sambil menggaruk kepalanya.

" tapi yang membuatku penasaran adalah orang ini... " pikirnya, perlahan gulir matanya mengarah pada pria bersurai pirang tersebut, begitu tenang meski dalam situasi seperti ini, siapa dia.

"ah... akhirnya aku berhasil menyelesaikan pertapaan ini. goa kappa, aku yakin pasti ini salah satu dari goa terbasah di dunia. Yokai." Hoshi yang sudah bertapa cukup lama, rambut sudah mulai berantakan dan belu lagi melihat dunia luar, ya dunia para shinobi.

Pedang hitam kesayangannya sudah pasti masih menemani dengan setia. "cih jangan kembali kesana, yokai-yokai itu menyebalkan, apa kau mau memburu yokai?"

"sulit memburunya apalagi para shinobi sudah memburu mereka"

"yasudah ayo ke kota", "ayo Mizu no Kuni"

Seorang permuda bersurai coklah terlihat tengah berjalan keluar dari sebuah rumah gubug dengan hiasan padi-padi segar di bagian atapnya. Pemuda tsb nampak mulai menghirup udara pagi lalu sepersekian detik kemudian mengeluarkannya kembali, ditambah lagi wajahnya yang sangat optimis seolah menambah kesan semangat dari pemuda itu, walaupun jika dilihat dari segi penampilan ia sangat tak karuan atau bisa dibilang Malas untuk mendandandani dirinya sendiri karena pakaiannya yang awut-awutan (Berantakan) seakan menolak lirikan mata dari orang lain.

Yagami, Senju Yagami, ya itu namanya, Seorang pemuda yang terlahir dari klan yagami dengan perawakan ideal dan berwatak agak malas-malasan, anggapan tersebut semakin terlihat disaat ia tengah bermain-main dengan alam sambil bermalas-malasan layaknya seekor kerbau berperut besar, Seperti yang ia sedang lakukan saat ini, melempar-lemparkan batu ke arah air di depannya sambil menghitung berapa banyak batu yang sudah ia lempar.

" 1.... 2... 3... 4... 5.... "

Diangka kelima yagami seolah berhenti menghitung karena teringat akan suatu hal, yaitu tentang kematian teman seangkatannya Uzumaki Chitanda sang tsuchikage wanita dari iwagakure, pemuda itu sempat berpikir mengapa ia harus membunuh wanita tsb, padahal Chitanda adalah orang yang baik dan tidak pernah bertengkar dengannya. ahh sudahlahh tak perlu dipikirkan lagi... lagipula wanita itu telah membela kubu yang salah entah apa alasannya. Sekarang, yang perlu yagami pikirkan adalah apa yang harus ia lakukan agar teman wanitanya itu tidur dengan tenang di alam sana ??.

" Pemakaman besar-besaran..... Baiklah, aku akan pergi ke iwagakure sekarang."

Ucap pemuda bersurai coklat itu sambil menulis sepucuk surat kecil untuk ke 5 negara besar yang berisi tentang pemakaman Uzumaki Chitanda. Oh iya, Yagami melupakan seseorang, Yasujiro kaage, Kurasa pria tersebut patut mendapatkan apresisiasi. Ok ok, Yagami harus menambah isi suratnya. Kemudian ia Sedikit berkonsentrasi, and that : " Kagebunshin no jutsu " .Terciptalah ,3 buah kage bunshin yang menyerupai Yagami dengan masing-masing dari mereka diberikan sepucuk kertas kecil.

" Antarkan surat-surat ini ke 3 Desa besar di blok selatan...."
Pcyaaarr....

Suara cipratan air terdengar dari kaki sang senju belia yang tengah berdiri di atas air tsb, sementara di lain sisi 3 bunshin Yagami sudah pergi sesuai tempat tujuannya masing-masing. Pemuda itu pun sejenak berkonsentrasi lalu segera meng-lock tempat kemunculannya.

" Suiton : Teleportation " ~ Desiran angin plus gelombang air yang deras seolah mengiringi hilangnya tubuh Yagami.

[OUT]

Pasca mendengar kabar bahwa Yasujiro Kaage tewas bersama Tsuchikage, dirinya menjadi sedikit kacau. Siapa yang telah membunuhnya? Oke, Yasujiro memang harus dilenyapkan dari muka bumi ini. Tapi Tsuchikage? Meskipun sedikit 'membelot', tapi setidaknya dirinya berhak melakukan hukuman kepada Tsuchikage ini.

Amegakure—desa yang selalu diturunin hujan. Uchiha Tetsuya melangkahkan kakinya memasuki desa ini, dengan pakaian serba putih, serta kerudung putih yang menutupi kepalanya, tidak lupa topeng putih polos yang terdapat dua lubang untuk bagian matanya.

Sebenarnya pemilik Mangekyou Sharingan ini tidak tahu untuk apa ia ke desa hujan ini, alias tanpa tujuan. Uchiha Tetsuya memasuki wilayah yang ramai penduduknya, atau lebih tepat jika wilayah ini disebut sebagai pusat perbelanjaan tradisional. Dengan pakaian yang mencolok seperti ini, semua mata tertuju padanya. Ia sontak menghentikan kakinya. Sedikit menunduk, "apa yang kalian lihat?" suara berat yang ditujukan untuk semua mata yang mengarah padanya, yang membuat orang-orang ini menjadi gentar dan kembali pada aktivitas jual-belinya. Uchiha Tetsuya kembali berjalan, namun satu sosok menyerangnya dari belakang saat tiba di tempat yang sepi...

...

Pemimpin blok Utara ini kembali melanjutkan perjalanannya sembari memasukkan kembali Kusanagi-nya ke sarungnya, setelah meninggalkan seseorang pemuda dengan kepala yang tidak lagi tersambung ke badan. Pupil merah ini tampak dengan jelas dari dua lubang topengnya. Pupil merah bertomoe tiga, yang tatapannya memiliki satu arti, kebencian.


[OUT]

" Baiklah, aku sedang tak punya ide akan kemana langkah selanjutnya karna sejujurnya aku tadi sedang tidur dan terkejut lalu penasaran dengan suara ledakkan ini. Apa kau punya ide akan kemana kita selanjutnya pergi Kagami-kun? Jangan jawab entahlah lagi karna aku benar2 tak tau harus kemana. Atau manusia bertopeng, mungkin kau punya ide? " Tanya Obi lagi pada Kagami dan Sora.

" a-ano.... " kagami mulai bicara .

" b-bolehkah saya pergi ke luar desa.... ini s-sedikit memaksa... tapi... arrrgghh... aku ingin sekali pergi keluar desa dan mencari sesuatu... ya semacam tujuan hidup... kazekage samaaaa.... " rengeknya sembari setengah menyembah dengan menyatukan kedua telapak tangannya didepan wajahnya, tentu dengan setengah membungkuk.

" ano jadi... kazekage sama ? bolehkah ??? heee " tanya nya dengan wajah yang benar benar memelas.


" baka " suara itu seolah berbisik kembali

" damare kali ini aku yang memegang tubuh ini ! " ketika mengatakan itu alisnya sedikit berkedut karena kesal, wajar bukan, ketika seseorang dikomentari dengan kata - kata kejam seperti itu.

Pupil merah berkoma tiga itu terbuka lebar menatap kehancuran dari kejauhan dengan tangan yang dilipatkan di depan dada. Pemilik pupil berkoma tiga ini baru saja meratakan sebuah desa non shinobi dengan satu serangan. Dan bisa dipastikan pula bahwa tidak ada nyawa yang selamat...

"Kurang—" "—apinya kurang besar. Harus ditingkatkan," gumamnya dari sebuah tebing tinggi menatap desa yang hangus oleh Katon super dahsyat milik Uchiha Tetsuya ini.

"...tch."

Setidaknya aku akan mencoba yang lebih besar di Konoha...

Kelopak matanya tertutup selama beberapa menit, sebelum akhirnya api melahap tubuhnya dan lenyap...

Body flame technique—adalah nama jutsu tersebut.